PENGARUH PENERAPAN HYPNOTEACHING (MENGAJAR DENGAN HIPNOSIS) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP AL FITYAN MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

PENGARUH PENERAPAN HYPNOTEACHING (MENGAJAR DENGAN HIPNOSIS) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP AL FITYAN MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

PILMON NIM: 04310096

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2011


(2)

i ABSTRAK

Pilmon. NIM 04310096. Pengaruh Penerapan Hypnoteaching (Mengajar dengan Hipnosis) Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Al Fityan Medan. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 101 siswa kelas VIII SMP Al Fityan Medan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 orang yang diambil dengan teknik random. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah angket dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau Quasi Eksperiment.

Dari pengolahan data diperoleh hasil pre test dengan rata-rata = 57, standard deviasi = 4,84. Hasil post test dengan rata-rata = 79, standard deviasi = 5,82. Dari uji data hasil pre test dan post test di dapat kedua hasil berdistribusi normal. Dari uji homogenitas di dapat bahwa sample penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapatlah thit sebesar 12,80 Selanjutnya t0 diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikasi 5% dengan df=N-1=22-1=21. dari df=21 diperoleh taraf signifikasi 5%=1,721. karena t0 yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 12,80>1,721, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan atas penerapan hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia.


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Penerapan Hypnoteaching (Mengajar dengan Hinosis) terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa.

Terimakasih penulis ucapkan kepada ayahanda Adil Ginting dan Ibunda Lorina br Purba yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, memberikan materi dan moril kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan studi ini.

Atas segala kesenangan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed)

2. Bapak Prof. Dr. Khariril Ansari, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan para pembantu dekan serta seluruh staf pegawai dan administrasi.

3. Ibu Dra.Inayah Hanum, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

iii

4. Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Bapak Dr. Abdurrahman Adisaputra , M. Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan perkuliahan selama peneliti dalam menuntut ilmu.

8. Bapak Sugiono, S.Pd selaku kepala SMP SMP Al Fityan Medan, yang telah memberi izin penelitian. Bapak Juliswan selaku guru bidang studi bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis selama penelitian dan seluruh guru di SMP Al Fityan Medan berserta staf tata usaha.

9. Istriku Julia Miranda Surbakti yang selalu setia mendampingi dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala doa dan bantuannya. Ananda Raisa Adila Annadif Ginting semoga menjadi anak yang solehah yang dapat menjadi kebagangaan umat dan bangsa. Mama M. Syahpuji Surbakti dan Mami Murniaty br Ginting terima kasih atas segala doa dorongannya.

10.Abangnda, Kakanda, dan Adinda terhebat: Sima br Ginting, Senta br Ginting, Ersada Ginting, Kita Ginting, Deni Tarigan, M. Holli Novonda Surbakti, Safari Surbakti, Ninta Tarigan, Mbak Na, Mhd. Fajar Surbakti, Junisa yang telah memberi motivasi terbaik untuk senantiasa menjadi lebih baik. Keponakan yang soleh dan soleha: Ennisa br Tarigan, Amira Aqila


(5)

iv

Surbakti, Andre Surbakti, Glen Manik dan Alif Hafiz Tarigan, Mhd. Rizky Surbakti.

11.Teman-teman seperjuangan: Robin Ginting, Anwar Mukhlis, Sarwo Edi, Khoiruddin Mtd, Budi, Zuliswan, Rabudin, Cholid, Nina Khairina, Ika Verawati Samosir, Ilmansyah Sihotang, Jonathan, Alpi Septa Pratama, Muhammad Pical, dan yang lainnya angkatan 2004 dan 2005. Buat Ricky dan Suharman terima kasih banyak untuk olahan datanya.

12.Kawan-kawan seperjuangan LDK UKMI Ar-Rahman Unimed dan LDK BTM3 yang senantiasa komitmen untuk mendapatkan dan menebarkan nilai-nlai kebaikan, terimakasih saya karena saya telah diajarkan tentang apa arti sebuah kehidupan.

13.Guru Kehidupan Ku: Ust. Dedi Amrizal, M. Si, Abangda Puji Ratno S.Si, Ust. Dodit Mufid, Mas Hariyono, S.Si, Abdul Gani, S.Si, Hermansyah Siregar S.Pd, Irmansyah, S.Pd, Andi Nasution, S.Pd, M. AbduhS.Si. Kalian yang pertama kali memberikan pencerahan kepada saya.

14.Terima kasih untuk semua pihak yang selalu membantu dan memberikan semangat penulis. Mohon maaf penulis tidak dapat menyebutkan namanya satu-persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua

Medan, Agustus 2011 Penulis


(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 7


(7)

vi

2. Motivasi Belajar ... 17

2.1.Pengertian Motivasi Belajar Siswa ... 17

2.2. Fungsi Motivasi ... 19

2.3. Peranan Motivasi dalam Belajar ... 21

2.4. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ... 22

B. Kerangka Konseptual ... 26

C. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 30

D. Metode Penelitian ... 32

E. Jenis dan Desain Penelitian ... 32

F. Langkah-langkah Penelitian ... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ... 46

H. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Penyajian Data ... 50


(8)

vii

C. Pengujian Hipotesis ... 56

D. Hasil Penelitian ... 57

E. Pembahasan Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

Daftar Pustaka ... 63


(9)

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Perbandingan Nilai Pre test dan Nilai Post test ... 53


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel I Rincian Populasi Penelitian... 30

Tabel II Jalannya Eksperimen Pengaruh Penerapan Hypnoteaching ... 35

Tabel III Pemberian Skor Berdasarkan Skala Likert ... 47

Tabel IV Kisi-Kisi Pre test Motivasi Belajar Siswa ... 48

Tabel V Kisi-kisi Post test Motivasi Belajar Siswa ... 49

Tabel VI Data Hasil Angket Pre test ... 51

Tabel VII Data Hasil Angket Post test ... 52

Tabel VIII Uji Normalitas Pret test ... 55


(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Pre Test

Lampiran 2 Angket Post test

Lampiran 3 Skor dan Nilai Angket Pre Test

Lampiran 4 Skor dan Nilai Angket Pre Test

Lampiran 5 Uji Normalitas Angket Pre Test

Lampiran 6 Uji Normalitas Hasil Post test

Lampiran 7 Uji Homogenitas

Lampiran 8 Pengajuan Hipotesis

Lampiran 9 Tabel Nilai Distribusi t

Lampiran 10 Tabel Chi Kuadrat


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib di setiap sekolah semestinya mendapat perhatian lebih oleh siswa. Pelajaran ini juga sebagai salah satu pelajaran yang masuk ujian nasional (UN), baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Namum kenyataanya pelajaran Bahasa Indonesia sering kurang mendapat perhatian, sehingga berakibat pada pengusaan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang minim. Ini terlihat dari banyaknya siswa tidak lulus UN atau mendapat nilai rendah pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang paling rendah nilainya dalam ujian nasional SMA/SMK 2010. Bahkan, siswa yang gagal dalam UN utama umumnya mengulang untuk mata pelajaran ini. Di Surabaya, sebanyak 230 siswa kelas XII SMA gagal dalam UN. Dari jumlah itu, 110 orang harus mengulang untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk SMK, sebanyak 897 siswa dari 1.297 siswa SMK yang gagal dalam UN mengulang untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. (Kompas.com)

Nilai ujian nasional atau UN siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah. Banyak siswa tidak lulus karena mata pelajaran tersebut. Hal itu terjadi karena Bahasa Indonesia masih disepelekan sehingga proses pembelajarannya tidak intensif. Di Sumatera Utara, untuk sekolah menengah atas negeri (SMAN) jurusan IPS nilai rata- rata Bahasa Indonesia hanya 7,05, sementara Bahasa Inggris 7,90. Bahkan, untuk sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) nilai rata-rata Bahasa Indonesia hanya 6,67, sementara mata pelajaran Matematika mencapai 7,64. (Kesekolah.com)

Rendahnya nilai rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) yang terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dinilai disebabkan persepsi dan intensitas belajar siswa khususnya terhadap pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah, selain itu


(13)

2 pola pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dengan metode hapalan bukan penalaran. (Waspada.co.id)

Fenomena-fenomena di atas menjadi masalah yang membutuhkan perhatian. Mungkin ini ada kaitannya dengan proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas.

Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah banyak dipengaruhi oleh faktor guru dan siswa. Oleh sebab itu kompetensi guru dalam menjalankan aktifitas belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan minat dan motivasi siswa untuk menjalankan aktivitas belajarnya sehingga memperoleh hasil belajar yang baik.

Mendidik anak di sekolah bukanlah hal mudah. Meski guru memberikan perhatian 100 persen untuk mengajar mereka, perhatian para siswa tidak selalu terfokus penuh pada ilmu yang disampaikan. Kurangnya interaksi antara guru dan murid menjadi penyebab kurangnya konsentrasi murid dan menyebabkan murid tak selalu paham dengan materi yang disampaikan.

Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya menyenangkan menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motoriknya. Begitu juga sebaliknya jika cara mengajar gurunya tidak menyenangkan menurut siswa, maka siswa akan membolos, mencari alasan untuk sakit, lebih senang sekolah libur, tidak mengerjakan tugas, belajar hanya pada saat ulangan dan sebagainya.


(14)

3 Metodologi mengajar banyak ragamnya, kita sebagai pendidik tentu harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus divariasikan, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta situasi yang ada pada saat itu, sehingga tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud/tercapai.

Agar kegiatan belajar mengajar ini diterima oleh para siswa, guru perlu berusaha membangkitkan gairah minat belajar mereka. Kebangkitan gairah dan minat belajar para siswa akan mempermudah guru dalam menghubungkan kegiatan mengajar dengan kegiatan belajar. Salah satu bentuk gairah itu tercermin dari motivasi belajar. Dalam hal ini motivasi memegang peran yang dominan. Karena itu pembahasan motivasi belajar tidak bisa dilepaskan dari persepsi cara mengajar guru.

Ketika saya menyajikan sesi empowerment untuk meningkatkan semangat belajar di beberapa sekolah, saya menemukan kesamaan pada setiap siswa. Yaitu setiap siswa akan sangat senang ketika menghadapi hari libur, dan sangat gembira jika guru pengajarnya berhalangan hadir. Mereka lebih senang mengikuti aktivitas non akademis daripada aktivitas belajar akademis. Andaikata ada yang sangat menyukai, jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Sangat merindukan waktu liburan, atau bahkan membuat hari libur sendiri ketika seharusnya hari aktif mengikuti pelajaran? Atau bahkan bersorak gembira ketika ada guru yang berhalangan hadir? (Oktastika Badai Nirmala, S.Psi, CHt: Media Sugesti.com).

Pengalaman serupa juga dialami penulis saat mengajar di SDIT Al Fityan Medan, begitu antusiasnya siswa menyambut atau mendengar kata liburan. Pengalaman ini juga penulis rasakan ketika masih duduk di bangku sekolah. Sangat merindukan liburan dan ketidakhadiran guru. Lebih banyak bercanda bersama teman daripada berdiskusi tentang pelajaran dengan guru. Ironisnya kejadian ini sudah lama terjadi dan berulang dari tahun ajaran ke tahun ajaran


(15)

4 berikutnya. Ada beberapa siswa yang mengeluh bosan belajar, bahkan mengatakan belajar Bahasa Indonesia tidak penting dengan alasan mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Permasalahan ini menjadi renungan bagi penulis, mengapa siswa lebih menyukai hari libur daripada hari aktif belajar? Mengapa siswa lebih memilih membaca komik daripada buku pelajaran? Mengapa siswa lebih gemar bermain game online daripada mengikuti tambahan pelajaran di sekolah? Tentunya dalam penelitian ini difokuskan pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Dari pemaparan tersebut terlihat ada masalah pada proses pembelajaran siswa. Minat yang rendah terhadap suguhan pelajaran di sekolah atau yang berkaitan dengan belajar formal. Motivasi rendah untuk menggali ilmu pengetahuan yang disuguhkan oleh guru. Untuk itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga sekolah menjadi tempat yang dirindukan. Guru menjadi sosok teladan yang selalu dinantikan. Guru yang ketidakhadirannya menjadi duka bagi sebagian besar siswanya.

Untuk itu diperlukan suatu tindakan yang tepat, sehingga minat dan motivasi belajar menjadi lebih baik. Untuk itu penulis mencoba menerapkan pembelajaran Hypnoteaching. Apakah dengan hypnoteaching motivasi belajar Bahasa Indonesia siswa dapat ditingkatkan? Pertanyaan ini membutuhkan penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :


(16)

5 1. minat belajar Bahasa Indonesia siswa rendah

2. motivasi belajar siswa dalam belajar Bahasa Indonesia rendah 3. siswa memandang sekolah sebagai tempat yang kurang

menyenangkan

4. kurangnya inovasi guru dalam memotivasi siswa dalam pembelajaran

5. siswa belum paham urgensi belajar bagi kehidupannya

C. Pembatasan Masalah

Tidak semua masalah yang terindentifikasi dalam identifikasi masalah akan dikaji. Oleh karena itu, masalah yang dibahas pada penelitian ini mencakup pengaruh penerapan Hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah

1. Apakah ada pengaruh antara penerapan Hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Seberapa besar pengaruh Hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012?

3. Bagaimanakah motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan setelah mendapat pembelajaran Hypnoteaching?


(17)

6 E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan: 1. seberapa besar pengaruh penerapan Hypnoteaching terhadap peningkatan

motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

2. motivasi belajar Bahasa Indonesia setelah mendapat pembelajaran hypnoteaching.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan, khususnya sekolah yang dijadikan lokasi penelitian

2. Sebagai masukan bagi guru, khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk lebih memantapkan proses belajar mengajar.

3. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis terkait proses pembelajaran di sekolah.

4. Sebagai referensi bagi penulis lain yang akan mengadakan penelitian dengan judul terkait.


(18)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat dibuat kesimpulan di bawah ini.

1. Nilai tertinggi angket motivasi sebelum mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 71 dan nilai terendah adalah 48. Dengan demikian, nilai rata-rata (mean) tingkat motivasi belajar Bahasa Indonesia sebelum mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 57.

2. Nilai tertinggi angket motivasi sesudah mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 91 dan nilai terendah adalah 67. Dengan demikian, nilai rata-rata (mean) tingkat motivasi belajar Bahasa Indonesia sesudah mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 79.

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh pengujian hipotesis di mana thitung>ttabel atau 12,80 > 1,721 pada taraf signifikan α=0,05.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut ini.


(19)

63

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan hypnoteaching dalam pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang hypnoteaching agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

3. Untuk menggunakan hypnoteaching dalam pembelajaran diperlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia, baik dari segi persiapan dan pelaksanaan agar sehingga peningkatan motivasi yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.


(20)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Almatin, Isma. 2010. Hypnosis Learning. Yogyakarta: Pustaka Widyatama Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2006, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, Kania Islami. 2009. Aplikasi NLP dalam Pembelajaran. Bandung: Regina Hakim, Thursan.2009. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Elex Media Komputindo Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Kependidikan. Jakarta: Rosdakarya Nirmala, Oktastika Badai S.Psi, CHt. 2009. Hypnoteaching:

www.mediasugeesti.bloggspot.com

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Setyono, Ariesandi. 2009. Hypnoparenting: Menjadi Orang Tua Efektif dengan Hypnosis. Jakarta: Gramedia

Silitonga, Pasar Maulim. 2011. Statistika. Medan: Universitas Negeri Medan Solihudin, Ichsan. 2010.Hypnosis for Student. Bandung: Kaifa

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugembong. 2009. Meraih Bintang di Sekolah. Jakarta: Elex Media Komputindo Trimedia, Novian. 2010. Hipnoteaching: Bukan Sekedar Mengajar. Bekasi: D-Brain. Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

http://female.kompas.com/read/2010/04/28/16353552/nilai.bahasa.indonesia.paling. rendah.

http://lipsus.kompas.com/mudikkompas/read/2010/04/28/16353552/Nilai.Bahasa. Indonesia.Paling.Rendah.

http://www.waspada.co.id:persepsi-a-intensitas-belajar-siswa-terhadap-bahasa rendah http://kesekolah.com:bahasa-disepelekan-banyak-siswa-tak-lulus-un-karena-nilai-bahasa-indonesia-rendah


(1)

berikutnya. Ada beberapa siswa yang mengeluh bosan belajar, bahkan mengatakan belajar Bahasa Indonesia tidak penting dengan alasan mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Permasalahan ini menjadi renungan bagi penulis, mengapa siswa lebih menyukai hari libur daripada hari aktif belajar? Mengapa siswa lebih memilih membaca komik daripada buku pelajaran? Mengapa siswa lebih gemar bermain game online daripada mengikuti tambahan pelajaran di sekolah? Tentunya dalam penelitian ini difokuskan pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Dari pemaparan tersebut terlihat ada masalah pada proses pembelajaran siswa. Minat yang rendah terhadap suguhan pelajaran di sekolah atau yang berkaitan dengan belajar formal. Motivasi rendah untuk menggali ilmu pengetahuan yang disuguhkan oleh guru. Untuk itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga sekolah menjadi tempat yang dirindukan. Guru menjadi sosok teladan yang selalu dinantikan. Guru yang ketidakhadirannya menjadi duka bagi sebagian besar siswanya.

Untuk itu diperlukan suatu tindakan yang tepat, sehingga minat dan motivasi belajar menjadi lebih baik. Untuk itu penulis mencoba menerapkan pembelajaran Hypnoteaching. Apakah dengan hypnoteaching motivasi belajar Bahasa Indonesia siswa dapat ditingkatkan? Pertanyaan ini membutuhkan penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :


(2)

1. minat belajar Bahasa Indonesia siswa rendah

2. motivasi belajar siswa dalam belajar Bahasa Indonesia rendah 3. siswa memandang sekolah sebagai tempat yang kurang

menyenangkan

4. kurangnya inovasi guru dalam memotivasi siswa dalam pembelajaran

5. siswa belum paham urgensi belajar bagi kehidupannya

C. Pembatasan Masalah

Tidak semua masalah yang terindentifikasi dalam identifikasi masalah akan dikaji. Oleh karena itu, masalah yang dibahas pada penelitian ini mencakup pengaruh penerapan Hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah

1. Apakah ada pengaruh antara penerapan Hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Seberapa besar pengaruh Hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012?

3. Bagaimanakah motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Al Fityan Medan setelah mendapat pembelajaran Hypnoteaching?


(3)

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan: 1. seberapa besar pengaruh penerapan Hypnoteaching terhadap peningkatan

motivasi belajar Bahasa Indonesia kelas VII SMP Al Fityan Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

2. motivasi belajar Bahasa Indonesia setelah mendapat pembelajaran hypnoteaching.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan, khususnya sekolah yang dijadikan lokasi penelitian

2. Sebagai masukan bagi guru, khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk lebih memantapkan proses belajar mengajar.

3. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis terkait proses pembelajaran di sekolah.

4. Sebagai referensi bagi penulis lain yang akan mengadakan penelitian dengan judul terkait.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat dibuat kesimpulan di bawah ini.

1. Nilai tertinggi angket motivasi sebelum mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 71 dan nilai terendah adalah 48. Dengan demikian, nilai rata-rata (mean) tingkat motivasi belajar Bahasa Indonesia sebelum mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 57.

2. Nilai tertinggi angket motivasi sesudah mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 91 dan nilai terendah adalah 67. Dengan demikian, nilai rata-rata (mean) tingkat motivasi belajar Bahasa Indonesia sesudah mendapat perlakuan hypnoteaching adalah 79.

3. Ada hubungan yang signifikan antara pengaruh hypnoteaching terhadap peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh pengujian hipotesis di mana thitung>ttabel atau 12,80 > 1,721 pada taraf

signifikan α=0,05.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut ini.


(5)

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan hypnoteaching dalam pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang hypnoteaching agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

3. Untuk menggunakan hypnoteaching dalam pembelajaran diperlukan pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia, baik dari segi persiapan dan pelaksanaan agar sehingga peningkatan motivasi yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Almatin, Isma. 2010. Hypnosis Learning. Yogyakarta: Pustaka Widyatama Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2006, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi, Kania Islami. 2009. Aplikasi NLP dalam Pembelajaran. Bandung: Regina Hakim, Thursan.2009. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Elex Media Komputindo Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Kependidikan. Jakarta: Rosdakarya Nirmala, Oktastika Badai S.Psi, CHt. 2009. Hypnoteaching:

www.mediasugeesti.bloggspot.com

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Setyono, Ariesandi. 2009. Hypnoparenting: Menjadi Orang Tua Efektif dengan Hypnosis. Jakarta: Gramedia

Silitonga, Pasar Maulim. 2011. Statistika. Medan: Universitas Negeri Medan Solihudin, Ichsan. 2010.Hypnosis for Student. Bandung: Kaifa

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugembong. 2009. Meraih Bintang di Sekolah. Jakarta: Elex Media Komputindo Trimedia, Novian. 2010. Hipnoteaching: Bukan Sekedar Mengajar. Bekasi: D-Brain. Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

http://female.kompas.com/read/2010/04/28/16353552/nilai.bahasa.indonesia.paling. rendah.

http://lipsus.kompas.com/mudikkompas/read/2010/04/28/16353552/Nilai.Bahasa. Indonesia.Paling.Rendah.

http://www.waspada.co.id:persepsi-a-intensitas-belajar-siswa-terhadap-bahasa rendah http://kesekolah.com:bahasa-disepelekan-banyak-siswa-tak-lulus-un-karena-nilai-bahasa-indonesia-rendah


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 61

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN PEMBELAJARAN ARIAS DAN ARCS DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS VIII SMP AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG

2 24 144

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 9 85

PENGARUH LATIHAN SENAM AYO BERSATU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

6 38 69

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

PENGARUH HYPNOTEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

1 1 13