HUBUNGAN PENGAWASAN DAN PERILAKU KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MERBAU.

AP
~'}-1

'-o'I

ZL-vt

h

HUBUNGAN PENGA W ASAN DAN PERILAKU

KOMIJNIKASI KEPALA SEKOI..AH DENGAN
KINERJA (;URU SMP NEGERI
DI KI~C_\'A

Tesis Uute.~k

TAN MERBAU

Mcmperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administnasi Peodidikan


PROGA~f

PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI l\IEDAN
ME DAN
2005

T E SIS
HUBUNGAN PENGAW ASAN DAN PERlLAKU
KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DENGAN
KINERJA GURU SMP NEGERI
Dl KECAMATAN MERBAU

ZlJI,KIFl.I
NIM. 035030215

Sal~h.

'l'elab. Dipertabankan di Depan Panitia Ujian Tesis

pada Tanggal 8 April 2005 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Satu Sy~rnt
ontuk Mem~rol!h
Ge~r
Magister PendidUqm
Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 8 April 2005

Menyetu,iui,
Tim Pembimbing

Prof. Dr. Jr. Zainuddin , M.Pd.

Prof. Dr.Ir. Zainuddin, M.Pd.

Prof. Dr. Betferik Manullang

Persetujuan Komisi
Ujian Tesis Magister Pendidikan

Judul Tesis
HliHlJNGAN PJi:NC;AWASAN OAN PKRtt..AKlf

KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DENGAN
KINERJA GURU SMP NEGERI
Ill K~CAMTN

No.

MI'~RHAlJ

Nama

1. Prof. Dr. Jr. Zaiauddin, M.Pd.
Pembimbing I

2 Dr. Khairil Ansyari, M.P.d
Pembimbing II

3. Dr. Berlin Sibaran4 M.Pd

Penguji

. . . ····{];2·········

4. Dr. Abd. Hamid, M.Pd
Penguji

5. Dr. Siman, M.Pd
Penguji

MAfiASISWA
N~ma

NIM.
Tanggal Ujian

~

7.ulldfli
:035030215

: 8 April 2005

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat AHah Subhana Wata'ala. atas berkat
rahmat dan karunianya tesis yang beJjudul "Hubungan Pengawasan dan Perilaku
Komunikasi KepaJa Sekolah dengan Kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau",
yang telah selesai penulis susun dalant rangka memenuhi salah satu persyaratan ootuk
menyelesaikan studi program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. PenuJis
menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari
berbagai pihak. Untuk hal ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd, dan Dr. Khairif Ansyari , M.Pd sebagai pembimbing I
dan U, yang telah membimbing penulis, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Kemudian ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd., Bapak
e1
1
Dr. Abd. Hami M.Pd. dan Dr. Sim M.P seba · en 'i da
Kepada Bapak Pwf Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd., dan Dr. Siman M.Pd., sebagai
Ketua dan sekretaris program Studi Administrasi Pendidikan, yang telah memberikan
perbatian dan ketjasamanya yang sangat membantu dalam penyelesaian tesis dan Studi

d.i Program Pascasarjanan Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan dan lbu Prof. Dr. Janius Jamin, SH M.S, Rektor Universitas Negeri Medan.
Kepada Bapak Drs. Ismail Ritonga, kepala SMP Negeri 1 Merbau,Bapak
Drs.Ihwan, kepala SMP Negeri 2 Merbau dan Bapak Drs. Zulkarnaen kepala SMP
Negeri 3 Merbau yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian
ini, bapak dan ibu guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau yang telah menjadi
responden dalam penelitian ini.
Secara khusus, ucapan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tersayang
yang telah mendidik, dan mendoakan penulis.
Kepada ternan-ternan senasib dan seperjuangan, Jamaluddin S.Pd, Rusdi

Muchlizar S.Pd, Jmran S.pd dan ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan

kepada Ibu Dra.Tina M.Pd yang telah memberikan dorongan dan sugesti dalam
perkuliahan maupun penyeiesaian tesis ini.
Akhimya ucapan terima kasib yang sangat mendalam kepada Istri tercinta, EJJy
Rosa Sitorus, dan anak kami, Julia Harfani Manurung, Isna Raftka Manurung dan Fitra
Ardhana Manurung yang dengan penuh kesabaran,ketabahan,dan Pengorbanan
semasa penulis mengikuti perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini

Medan, April 2005
Penulis,
Zufkifli

NIM.035030215

ABSTRAK

Zulkifli, Hubungan Pengawasan dan Perilaku Komunikasi Kepala Sekolah Dengan
Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau. Tesis Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara; Pertarna,
pengawasan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau.
Kedua, perilaku komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di
Kecamatan Merbau. Ketiga, pengawasan dan periJaku komunikasi kepafa sekolah
secara bersama-sama dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau.
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau
berjumlah 92 orang terdiri dari 3 SMP Negeri pada tahun ajaran 2004/2005. Sampel
.

.
.
.
.

Random Sampling.
Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, Pertama,
terdapat
hubungan yang signiflkan antara pengawasan kepala sekolah dengan kinerja guru.
Kedua, terdapat hubungan yang signiflkan antara perilaku komun.ikasi kepala sekoJah
dengan kinerja guru. Ketiga terdapat hubunga.n yang signifikan antara. pengawasa.n dan
periJaku komwt.ikasi kepala sekolah secara bersarna-sama dengan kinelja guru.
fnstrumen penelitian adalah kuesioner untuk variabel pengawasan kepala sekolah (XI)
untuk variabel perilaku komunikasi kepala. sekoJah (X2 ) dan variabel kinerja guru SMP
Negeri di Kecamatan Merbau (Y). Uotuk menguji validitas dilakukan analisis butir
soaJ, sedangkan reliabilitas instrumen dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil
uji coba untuk instrumen variabeJ pengawasan kepala sekolah. (r =0,8992), variabel
perilaku komunikasi kepala sekolah (r= 0,8916. ) dan untuk variabel kinerja guru (r =
0,8714).
Hasil penelit:ian ini menemukan bahwa (I) terdapat hubungan yang signifikan

antara pengawasan kepala sekolah (X1) dengan kinerja guru (Y) dengan koefisien
korelasi sebesar 0,516 dan (2) terdapat hubw1gan yang signifikan antara perilaku
komunikasi kepala sekoJah (X2) dengan kinerja guru (Y) dengan koefisien korelasi
sebesar 0,663. (3) terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dan perila.ku
komunikasi kepala sekolab secara bersarna-sarna dengan kinetja guru SMP Negeri di
Kecamatan Merbau dengan koefisien korelasi sebesar 0,726. Persamaan regresi ganda
adalah Y= -5,050 + 0,307X1 + 0,794X2•
Penelitian menyimpulkan bahwa semakin baik pengawasan kepala sekoJah,
maka semakin baik pula kinerja guru,dan semakin baik perilaku komunikasi kepala
sekolah maka semakin baik pula kinerja guru SMP Negeri eli Kecarnata.n Merbau.

ABSTRACT

ZuJkifli, The Corelation of the Control and Communicative Attitude of the
Principal and Performance of the state Junior High School teachers at Merbau
Sub-district. The thesis of Postgraduate Programs at Medan State University.
2005.
This research is aims at finding out the Corelation between ; First, Control of
the principal and performance of the State Junior High SchooJ teachers in Merbau
Sub-district Second, Communicative attitude of the principal and performance of the

junior high school
teachers in Merbau Sub-district. Third, Control and
conununicative attitude of the principal simultaneously and performance of the state
jWJior high school teachers in Merbau Sub-district
The
ulati
f ·
at Merbau Sub-district from
3 State Junior High Schools in academic year
2004/2005. ft included 41 samples taken by using Stratified Proportional Random
Sampling
There are three hypothesis proposed in this research. First, there is a
significant Corelation between control of principal and teachers' performance.
Second, there is a significant Corelation between communicative attitude of the
principal and teachers' perfonnance. Third, there is a significant corelatio.n between
the control and communicative attitude of the principal simu1taneously and
teachers' perfonnance . The instruments included questionnaire for control variable
of principal (Xl ), for variable of communicative attitude of principal (X2), and for
variable perfonnance of the state junior high school teachers in Merbau Sub-district
(Y). For validation test, problem-item analysis was done whereas for reliability of

instrument, Alpha Cronbach analysis was used.The results of testing for control
variable of priooipal (r-=0,8992.), and for variaJe conununicative attitude of the
principal (r=,8916.),and for variable perfonnance ofthe principal (r=0,8714).
The results of the research showed that (l ). Tl1ere was a significant
corelation between control of principal (XI) and the teachers' perfonnance (Y) and
the correlation coetfficent of 0.516 and (2). There was a significant corelation
between communicative attitude of the principai(X2) and teachers' perfonnance(Y)
and the correlation coefficient of 0 .663. (3). There was a significant coielation
between the control and communicative attitude of the principal simultaneously
and teachers' perfonnance of the State Junior High School at Merbau Sub-district
and corelation coefficient of 0. 726. The multiple regression equation Y = -.5050 +
0,307 X1 + 0.794Xz.
The result of the research concludes that the better of control of the principal
is the better the teachers'perfonnance will be, and the better of conununicative
attitude of the principal and the better of the teachers 'perfonnance of state Jtmior
High School at Merbau Sub-district.

ll

BABI
PENDAHtJLUAN

A. Latar Belakaog Masalah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan fonnai memiliki peran yang sangat
strategis daJam mempersiapkan anak didiknya untuk mengha.dapi masa depan yang
jauh berbeda dengan hari ini. Oleh karena itu proses pembelajaran yang dilaksanakan

dalam mewujud.kan kualitas yang ti.nggi tersebut, di antaranya fuktor gu~

prestasi

anak didik, buku pelajaran, proses pendidikan, aJat-alat pembelajaran, manajemen

sekolah dan faktor keluarga.
Di antata semua faktor yang dapat memberikan kontribusj ya.ng cukup berarti
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran a.dalah faktor guru. Guru adalah
perencana, penanggung jawab, evaJuator dalam proses pembelajaran.sebagaimana
dikemukakan oleh Tafsir (1994) bahwa guru bertugas da1am: l) membuat persiapan
mengajar. 2} mengajar, 3) mengeva1uasi hasjJ belajar, Bahkan guru harus mampu
melakukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan zaman.
Pendidikan dengan paradigma barunya menuntut guru untuk lebih mampu
mengemukakan kompetensinya dalam proses pembelajaran. Karena kualitas
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas guru yang terwujud dalam kompetensi
yang dimilikinya. Menurut Tilaar (1998: 303-306), kualitas guru merupakan faktor

yang paling konsisteo dan sangat kuat dalam menentukan mutu pendidikan. Guru
yang berkualitas adalah guru yang mampu membelajarkan siswa secara efektif sesuai
dengan keadaan sumber daya dan Iingkungannya dan mampu melahirkan lulusan
yang bermutu sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas
gwu dalam melaksanakan tugasnya harus diprioritaskan. Menurut Moully ( 1977 : 34)

agar guru dapat menjalankan tugas membelajarkan siswa secara efektif, guru tersebut
harus memiliki riga kemampuan yaitu : 1) Mengarahkan dan memotivasi siswa, 2)
Memberikan

pengalaman

belajar,

3) Mengembangkan kepribadiao secara

menyeluruh.
Oengan kemampuan tersebut tugas dan tanggung jawab gwu itu tidak hanya
mentransper ilmu pengetahuan saja akan tetapi guru akan bertugas dan bertanggung
jawab sebagai demonstrator atau pengajar, administrator, mediator dan evaluator
sebagaimana diungkapkan oleh Usman (1995 : 9) bahwa tugas dan tanggung jawab
guru itu meliputi:

I. Guru sebagai demonstrator atau pengajar, menekankan aspek kemampuan
dalam menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta
senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya
dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal itu akan sangat menentukan
hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
2. Guru sebagai administrator kelas, tugasnya ini menekankan pada aspek
jalinan ketatalaksanaan bidang pengajaran dan bidang-bidang lainnya yang
berkaitan dengan dinamika kelas pembelajaran.
3. Guru sebagai mediator, menekankan pada aspek pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan bahkan memiliki
ketrampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu baik.
4. Guru sebagai evaluator, menekankan pada kegiatan untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum.

2

Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, tidak hanya terletak pada
guru saja akan tetapi berbagai komponen yang terlibat dengan proses pendidikan.
maka sangat ironis jika terjadi anomali pendidik:an yang kehilangan karakter
paedagogisnya, selalu ditujukan kepada kinerja guru. Kalau mutu pendidikan turun,
guru disalahkan. Kesalahan selalu diarahkan kepada guru. Sebagaimana dikemukakan
dalam Gerbang Majalah Pendidikan, {Edisi 10. April

2004 : 35).

Maraknya

perkelahian antar pelajar menjadikan guru sebagai sasaran umpatan".
Kondisi di atas sebenamya tidak selamanya benar, karena dalam proses
pendidikan banyak pihak yang terlibat, perlu dilakukan pendekatan sistem, untuk
mencari solusi pennasalahan pendidikan. Artinya

komponen pendidikan lainnya

perlu dianalisa dan mendapat perhatian yang serius. Demikian juga dengan

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab guru.
Untuk semua itu perlu dilakukan analisa terhadap eksistensi guru dengan
berbagai permasalahannya. ketersediaan sarana dan prasarana, lingkungan bahkan
sampai pada persoalan eksistensi pimpinan di tingkat Departemen, Dinas dan
sekolah. Tidak adanya perhatian yang serius, akan menimbulkan pennasalahan yang
diakibatkan oleh adanya kesenjangan, baik itu kesenjangan ekonomi, maupun status
sosiaJ. apalagi tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap guru untuk lebih
menampilkan kinerja yang lebih optimal.
Optimalisasi kinerja guru dalam mengirnplementasikan tugas dan tanggung
jawab dalam proses pembelajarannya banyak faktor yang mempengaruhi. diantaranya

fak.tor internal dan faktor ekstemal. Faktor internal meliputi sikap, minat. inteligensi,
3

motivasi, pengetahuan, dan kepribadian. Faktor ekstemal meliputi isentif atau gaji,
suasana ketja, sarana prasarana, kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan sekolah,
disiplin dan iklim kerja, perilaku komunikasi, perencanaan,

pengawasan,

pelaksanaan tugas, evaluasi, budaya keija.
PengaWciSan dan perilaku komunikasi kepala sekolah juga merupakan dua
faktor yang mempengaruhi kinerja guru, sebab seseorang yang melaksana.k:an tugas
mengajar tanpa adanya pengawasan, sulit untuk melak:ukan analisis apakah tugas dan
tanggung jawabnya sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai atau tidak.
Menyesuaikan antara

kinerja guru dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya merupakan tujuan dari pengawasan. Hal ini di1akukan agar kinerja guru
diperoleh dengan optimal, efisien dan efektif
Untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kinerja guru, harus didukung oleh

pengawasan yang berkualitas, karena jika tidak: didukung dengan pengawas yang
berkualitas, maka konotasi kerja pengawas akan dikhawatirkan cenderung mencari
kesalahan-kesaJahan guru saja. Seyogianya dalam lembaga pendidikan, aktivitas
pengawasan kepala sekolah harus memberikan bantuan dan layanan untuk
memperbaiki ketidaksesuaian kerja dengan apa yang telah rencana. Atau esensi yang
utama dalam pengawasan

bukanlah mencari kesalahan atau menyudutkan guru,

tetapi mencari kesesuaian antara perencanaan dengan implementasi kerja, mencari
kebenaran terbadap pekerjaan yang dilakukan oleh guru.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam
mengimplementasikan esensi pengawasan adalah melalui komunikasi. Karena

4

komunikasi merupakan alat untuk berbagi pemikiran, perasaan dan sumber daya. Jika

ini yang diterapkan upaya mencari kebenaran ke.Jja akan rnudah diperoleh. Apalagi
komunikas.l yang dilakukan oleh kepala sekolah menunjukkan komunikasi yang
efekti [ Menurut Rahmat (2004) komunikasi yang efektif itu adalab 1) pengertian,
penerimaan yang cennat dari isi stimuli, 2) kesenangan, komunikasi yang dilakukan
untuk membuat komunikan rnenyenangkan, 3) ada pengaruh pada sikap, 4) hubungan
yang makin baik dan adanya tindakan.
Efektivitas komunikasi merupakan upaya kepala sekolah sebagai komunikator
untuk memberikan pengertian terhadap pesan yang disampaikan kepada komunikan
atau usahakan guru sebagai kom'unikan memahami benar pesan yang disampaikan
tersebut dan bagaimana komunikator harus membuat guru tertarik dan benninat
untuk mendengarkan dengan baik pesan yang akan disampaikan. Sehingga
mempengaruhi sikap komunikan untuk merasa senang dan teijadi hubungan yang
baik anatara kounikator dengan komunikan.

Dalam perilaku komunikasi kepala sekolah diwujudkan melalui hubungan
dengan guru sebagai bawahannya. Perilaku komunikasi inilah

yang akan dapat

menentukan dan mengkondisikan suasana atau iklim kelja yang kondusip, harmonis
dan rnenggembirakan penuh dengan rasa kekeluargaan. Perilaku komunikasi yang
dapat meningkatkan kinerja guru adalah komunikasi yang mengutamakan

penyampaian pesan dengan interprestasi yang sama dan adanya rasa saling
menghargai dan menghormati dari informasi-infonnasi yang disampaikan oleh siapa
saja, tidak ada diskriminasi komunikasi.

5

Perilaku komunikasi mempunyai arti yang sangat besar untuk. mewujudkan
kinerja guru, karena dengan perilaku komunikasi yang efektif dalarn arti saling

memaharni akan memotivasi guru untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan
benar. Karena adanya rasa dan pemahaman pesan yang sama dan jelas, tentu saja

akan lebih dapat meningkat kinerja yang berkualitas.

Perilaku komunikasi yang tidak efektif akan sulit mengalarni perkembangan
kinelja, karena guru akan merasa tidak perduli terhadap perintah yang diberikan
kepadanya. Hal ini disebabkan komunikan (guru) tidak atau kurang memahami pesan
yang diinfonnasikan. Jika ini dibiarkan saja tanpa adanya perubahan dikhawatirkan
kinelja guru tidak akan optimaL

Dari studi pendahuluan penulis menemukan ada indikasi rendahnya kineJja
guru SMP di Kecarnatan Merbau, hal ini terlihat dari adanya guru yang tidak
memenuhi administrasi guru seperti tidak membuat satuan pengajaran (SP), malas
mengoreksi tugas siswa. Masih ada guru yang hadir di sekolah tidak tepat waktu atau

hadir di sekolah jika ada jam mengajar saja, lambatnya masuk ke ruangan kelas.
fenomena lain yang terlihat adalah

banyaknya guru yang kurang memanfaat

lingkungan sebagai sumber belajar, seperti kurangnya memanfaatkan perpustakaan
dan lembaga-lembaga yang ada kaita.nnya dengan kependidikan.

Untuk mengatasi masalah kinelja guru. pihak sekolah bekerjasama dengan
pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kecamatan Merbau yang
dilakukan dengan meningkatkan profesionalisme guru melalui in-service education

dan mengikutsertakan penataran bagi guru-guru sesuai

6

bidang studi yang

diajarkannya. Bahkan kepala sekolah sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap
keberhasilan pendidikan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan
lanjutan atau diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihanlpenataran. Sehingga
kepala sekolah memiliki pengetahuan dan wawasan tentang manajerial khususnya
berkaitan dengan bidang pengawasan dan perilaku komunikasi. Dengan kondisi ini
kepala sekolah dapat membantu para guru untuk mewujudkan kinerja yang lebih
optimal. Namun realita di lapangan dari hasil pengamatan. masih ada sebagian guru
yang beJum menunjukkan kinerja yang optimal.
Berdasarkan rendahnya kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau,
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah dengan mengambil judul
"Hubungan Pengawasan dan Perilaku Komunikasi Kepa/a Seko/ah dengan Kinerja
Guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau ".

B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut : ( 1) Bagaimana sistem pengawasan kepaJa
sekolah di SMP Negeri Kecamatan Merbau? (2) Bagaimana hubungan pengawasan
kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau? (3) Faktorfaktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan
Merbau? (4) Apakah pengawasan kepala sekolah memiliki hubungan yang signifikan

terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau? (5) Bagaimana kepala

7

sekolah berpenm sebagai pengawas terhadap bawahannya? (7) Bagaimana hubungan
perilaku komunikasi dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan

Merbau? (8)

Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau?

C. Pembatasan Masalah
Dari maslh~

yang ada pada identifikasi di atas. banyak variabel yang

tidak mungkin diamati secara keseluruhan, oleh karena itu penelitian ini hanya
dibatasi pada hubungan pengawasan kepa.la sekolah dengan kinerja guru, hubungan
perilaku komunikasi dengan kinerja guru serta hubungan Pengawasan dan perilaku
komunikasi kepa1a sekolahdengan kinelja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau.

D. Perumusan Masalab
Berdasarkan latar masalah, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengawasan
kepala sekolah dengan kinetja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau?
2

Apakah terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara perilaku
komunikasi kepala sekolah dengan

kinerja guru SMP Negeri Kecamatan

Merbau?
3

Apakah terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengawasan dan
perilaku komunikasi kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru

8

SMP Negeri Kecamatan Merbau ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
1.

Untuk mengetahui hubungan pengawasan kepala sekolah dengan kinerja guru
SMP Negeri Kecamatan Merbau.

2.

Untuk mengetahui hubungan perilaku komunikasi kepala sekolah dengan kinelja

3.

Untuk mengetahui hubungan antara pengawasan dan perilaku komunik:asi kepala
sekolah secam bersama-sama dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan

Merbau.

F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat penelitian ini yaitu manfaat secara teoritis dan praktis.

Secara teoritis basil penelitian ini dihampkan bennanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan dapat memperkaya khasanah terhadap jenis penelitian

yang sama

dan memperkuat teori-teori yang telah dikembangkan sebelumnya.
Secara praktis, peneJitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

informasi dan masukan bagi guru, kepala sekolah dan pihak lain yang terlibat dalam
bidang pendidikan khususnya berkenaan dengan kinerja guru yang berkaitan dengan
Penga\WSan dan perilaku komunikasi kepala sekolahyang dilakukan.

9

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, analisis

dan peng>J.jian

hipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini, maka penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut :

1.
kineija guru. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry1) sebesar

0,516, sedangkan nilai korelasi detenninasi (r2y1) sebesar 0,266 menunjukkan
bahwa kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap kinetja guru sebesar 26,6
%. Berarti pengawasan kepala sekolah marnpu meningkatkan kinerja guru,
sehingga makin baik pengawasan kepala sekolah maka semakin baik pula IJnerja

guru. Sebaliknya makin rendah pengawasan kepala sekolah, maka semakin rendah
kinetja guru. Kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja gum sebesar
26,6 %. Berarti sisanya 73,4% disebabkan oleh variabel-variabe1 lain yang tidak
tennasuk dalam penelitian ini.
2.

Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku komunikasi kepala sekolah

dengan kinetja guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry2) sebesar
O,ht11, ~angk

nilai knr~lsi

determinasi {r\n) sebesar 0,439 menunjukkan

bahwa kontribusi perilaku komWiikasi kepala sekolah terhadap kinetja guru

sebesar 43,9%. Berarti perilaku komunikasi kepala sekoJah mampu meningkatkan
kinetja guru, sehingga rnakin baik perilaku komunikasi kepa.la sekolah, maka

84

semakin baik pula kinerja guru. Sebaliknya makin rendah perilaku komunikasi
kepala sekolah, maka semakin rendah kinerja guru. Kontribusi perilal:u
komunikasi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 43,9%. Berarti sisanya
56,1% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
3.

Terdapat hubungan berarti antara pengawasan dan perilaku komunikasi kepala
sekolah secara bersarna-sama dengan kine.rja guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

koefisien korelasi (R) sebesar 0,726 sedangkan nilai korelasi determinasi (R2)
sebesar 0,527 rnenunjukkan bahwa kontribusi

pengawasan dan perilaku

komunikasi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 52,7 %. Sedang sisanya
47,3% bernsal dari variabellain yang tidak tennasuk dalam penelitian ini.
Berarti

pengawasan

dan

perilaku

komunikasi

kepala

sekolah

mampu

meningkatkan kinerja guru, sehingga makin baik pengawasan dan perilaku
komunikasi kepala sekolah maka semakin baik pula kinerja guru. Sebaliknya
makin rendah pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah, maka semakin
rendah kinetja guru.

B.

lmplikasi Hasil Penelitian.
Beberapa implikasi dapat ditarik dari hasil penelirian ini, terutarna implikasi

terhadap kebijakan-kebijakan yang diambiJ oleh Dinas Pendidikan di Kabupaten

Labuhan Batu. diantaranya :

85

1. Upaya peningkatan kinerja guru melalui peningkatan pengawasan kepala
sekolab
Upaya

untuk meningkatkan pengawasan kepala sekolah SMP Negeri di

Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan Batu dapat dilakukan dengan betbagai cara
diantaranya adalah melalui pelatihan, diskusi, seminar, lokakarya.

yang berkaitan

dengan pengawasan. Karena dengan memberikan pelatihan, seminar dan diskusi atau
sejenisnya yang berkaitan dengan pengawasan akan dapat menambah wawasan
n etahuan ke

tentang pengawasan yang dimilikinya, kepala sekolah mampu sebagai narasumber,
fasilitator, motivator dan pengendali. Setiap aktivitas pengawasannya senantiasa
merujuk pada pengetahuan yang dirnilikinya. Kepala sekolah melaksanakan tugas
pengawasnnya benar-benar berada pada proporsinya.
Di samping itu juga memberikan peluang kepada kepala sekolah untuk
mengikuti pendidikan lanjutan (Sl atau S2).

2. Upaya peningkatan kinerja guru melalui perilaku komunikasi kepala sekolab
Dalam meningkat kinelja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten
Labuhan Batu, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mengefektitkan perilaku
komunikasi kepala sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mernberikan wawasan
pengetahuan tentang komunikasi yang efektif, melalui pendidikan dan pelatihan.
Sehingga dengan pendidikan dan pelatihan kepala sekolah merniliki pengetahuan
komunikasi yang meliputi kemampuan kepala sekolah dalam memberikan kesamaan
interprestasi, pengungkapan emosionai, arus komunikasi

86

dan cara penyampaian

infonnasi. Atau kcpala sekolah mampu memberikan pengertian, kesenangan, pengaruh
pada sikap. Dengan demikian efektivitas komunikasi tercapai.
Bcrarti implementasi perilaku komunikasi kepala sekolah yang mampu
memberi kan interprestasi yang sama, dengan ungkapan emosional, pemahaman arus
komunikasi serta cara penyeampian infonnasi dapat meningkatkan kinerja guru SMP
Negeri di Kecamatan Merbau. Untuk itu perilaku komunikasi kepala sekolah
merupakan variabel penting yang patut dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan
ktnerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan Batu.

3. Upaya peningkatan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau melalui
peningkatan pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah secara
bersama-sama.

Pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah secara bersama-sama
memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten
Labuhan Batu. Dengan demikian pengawasan dan perilaku komuni9kasi kepala sekolah
perlu ditingkatkan sebagai upaya peningkatan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan
Merbau. Berdasarkan temuan penelitian di lapangan

bahwa

pengawasan kepala

sekolah memberikan kontribusi 26,6% terhadap kinerja guru SMP negeri di Kecamatan
Merbau, perilaku komunikasi kepala sekolah memberikan kontribusi 43,9% terhadap
kinetja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau. Sedangkan secara bersama-sama
pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar
52,7% terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan
Batu.

87

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa kedua variabel tersebut baik

secara pa1-sial maupun secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap kinerja guru. Oleh sebab itu bagi Dinas Pendidikan lli Kabupaten Labuhan
Batu untuk mengkaji dan mencari upaya-upaya apa saja yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kedua variabel tersebut.
Fokus pada kinerja guru, upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan
kinetja guru SMP Negeri

w Kecamatan

Merhau Kabupaten Labuhan Batu dapat

dilak.ukan dengan memberikan rew.:lrd (penghar.gaan), dan sangsi bagi para guru,

memberikan kesempatan untuk mengikuti peru:Jidjkan la.nj.utan.
Di samping itu juga dilakukan monitoring terpadu di Dinas Pendidikan dan
masyarakat rnelalui dewan pendidikan atau komite sekolah, pihak sekolah di
Kecamatan Merbau untuk melakukan huhun.gan timbal balik, sekaligus mernberikan
penilaian terhadap kinerja sekolah.

C. Saran-saran.

Berdasarkan hasi1 dan pembahasan penelitian, pengujian hipotesis, dan
kesimpulan maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penel)tian Janjutan dapat meJakukan penelitian terhadap v~riabel-

yane:

kemungkirum mempunyai hub.ungan dengan kinerja guru yang belum diteliti pada
penelitian dalam bentuk penelitian kualitatif
2. Kepada pam peneliti yang melakukan penelitian yang sama tentang pengawasan
dan perilaku komun.ikas.i serta kinetja guru, agar memperhatikan kelern(Jhan-

kelemahan dalam penetitian ini.

88

3.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penimbangan oleh

Dinas

Pendidikan Kabupaten Labuhan Batu dalam meningkatkan kineija guru melalui
berbagai kegiatan an tara Jain : mengadakan seminar-seminar,

lokakarya,

penataran tentang pengawasan dan komunikasi, memberikan penghargaan berupa
biaya pendidikan lanjutan bagi guru yang mempunyai prestasi ketja yang tinggi.
4. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi kepala sekoiah untuk lebih
meningkatkan kineijanya melalui peningkatan pengawasan, dan komunikasi.

guru dengan meningkatkan pengawasan dan perilaku komunikasi.

89

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (I 990). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Bafadal, Ibrahim. (1992). Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam
Membina Projesiona/ Guru. Jakarta : Bumi Aksara.
Best, J.W. (1977). Research in Education Teij. Sanafiah Faisal Surabaya : Usaha
Nasional.
Cochran, William. G.( 1974). Sampling Techniques. New Delhi Eastern Private Ltd.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Pedoman Pokok Pembinaan
Kesiswaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Wawasan
Wiyatamandala. Ttp. : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Kesiswaan.
Echols, John. M. dan Shadily. Hasan. (1996). An nnglish Indonesian Dictionary.
Jakarta: PT.Gramedia Cet. XXIII.

Efendy, Onong Uchjana, (1986), Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Remadja
Karya.

Gondokusumo, ( 1986). Komunikasi Penugasan. Jakarta : Gunung Agung.
Hajar, I. ( 1996 ). Da.wr-Dasar Metodo/ogi Penelitian K uantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta : Raja Garafindo Persada.
Handayaningrat, Sowamo. (1990). Pengantar Studi Jlmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.
Hamijoyo, Santoso. (1990). Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Perilaku
dalam Masyarakat. Seminar Nasiona1 Peranan dan Tantangan Ilmu
Komunikasi Menghadapi Megatrend 2000, serta Memasyarakatkan
90

Teknologi Komunikasi Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Unpad
Bandung.
Handoko, Hani, T. (2002). Managemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Y

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN KINERJAGURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

0 21 67

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN BINJAI TIMUR KOTA BINJAI.

0 3 34

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN TANJUNG PURA.

0 1 23

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PERSONALITY DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MEDAN BARU.

0 1 36

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 4 26

HUBUNGAN PENGAWASAN INTERNAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA SEKOLAH DI SMP NEGERI KOTA MEDAN.

0 1 22

HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS PENGAWASAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI TANAH KARO.

0 0 32

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 15

HUBUNGAN KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL.

0 1 136