HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DAN INTEGRITAS INSTITUSIONAL GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG.

'rc'

fr ~ '

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DAN
INTEGRIT AS INSTITUSIONAL GURU DENGAN
PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI
DI KECAMATAN SIBORONGBORONG
TESIS
Oleh :

NIM.045030388
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 17 Maret 207 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 17 Maret 2007.

Pembin


Menyetujui,
Tim Pembimbing:

~
Prof. Dr. Belferik Manullang.
NIP. 130518778

Ketua Progra m Studi
Administrasi Pcndidikan

Dr. H. Sya1ful Sagala, M.Pd.
NIP. 131648293

Pembimbing II,

Dr. Yusnadi, M.Si.
NIP. 131689802

Persetujuan Komisi
Ujian Tesis Magister Pendidikan

No

Nama

Tand~

1. Prof. Dr. Belferik M an ullang.
(Ketua)

2. Dr. Yusnadi, M. Si.
(Sekretaris)

3. P rof. Dr. H. Zainuddin, M. Pd.
(Anggota)

4. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd.
(Anggota)

Dr. Berlin Sibarani, M.Pd.
(Anggota)


Nama Mah asisw a

J ONTER H UTAPEA

NIM

045030388

Tanggal Lulus

17 Maret 2007.

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

"HUBUNGAN


KEPEMIMPINAN

SPIRITUAL

DAN

INTEGRIT AS

INSTITUSIONAL GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI
DI KECAMATAN SIBORONGBORONG".
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan moril dan
materi l yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bap.ak Prof. Dr. Belferik Manullang. Direktur Pascasarjana Unimed, juga sebagai
Dosen Pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktu beliau dalam
memberikan bimbingan dan arahan guna penyelesaian tesis ini.
2. Bapak Dr. Yusnasi, M.Si. Selaku Dosen Pembing II, yang telah memberikan
araban dan saran-saran yang sangat bermanfaat untuk penyelesaian tesis ini.
3. Bapak Bapak Prof. Dr. H. Zainuddin, M. Pd., sebagai narasumber.
4. Bapak Dr. Abdul Hamid K., M.Pd., sebagai narasumber.

5. Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd., sebagai narasumber.
6. Ibu Dra. Mariani, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten
Tapanuli Utara, yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada
4 (empat) SMP Negeri di Kebupaten Tapanuli Utara
7. Bapak PL. Purba, Kepala SMP Negeri 1 Siborong borong
8. Bapak Lamganda H. Siregar, S.Pd, M.Pd. , Kepala SMP Negeri 2 Siborongborong

Ill

9. Bapak Drs. R. Simanjuntak, Kepala SMP Negeri 3 Siborong borong
I 0. Bapak Eduward Lumban Batu, S.Pd., Kepala SMP Negeri 4 Siborong borong
11 . Semua ternan Prodi Administrasi Pendidikan Angkatan VI Program Pascasarjana
UNIMED , yang tidak sempat disebutkan namanya satu per satu.
12. Ayahanda Alm. J. Hutapea dan Ibunda, P. Hutajulu yang banyak memberikan
dorongan semangat serta Do' a restu.
13. Kakak Moran, Bang Hendri, Bang Agus dan Adek Dody beserta keluarga besar
Bapa Uda Quinta, yang banyak

m~berikan


dorongan semangat kepada penulis.

14. Keluarga Metro Computer Indonesia di Medan, Laguboti, Siborongborong dan
Doloksanggul.
15 . Keluarga Namboru (Mama Vera), Vera, Frans, Frengki (ajudan), osin dan Boby.
Semoga segala kebaikan Bapak, Ibu, saudara/i, mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui bahwa tesis ini masih jauh
dari sempuma. Untuk itu penulis memohon dan mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini agar lebih baik.
Akhimya penulis mengharapkan semoga tesis ini berguna bagi semua pihak,
khususnya dunia pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara. Amiin.

Medan, Maret 2007.
Penulis,

JONTERHUTAPEA
NIM.045030388

iv


ABSTRAK
.JO NT E R HllTAPEA. NIM. 0453.30388. Hubungan Kepemimpinan Spiritual
dan lntcgritas lnstitusional Guru dengan J>restasi Kerja Guru SMI) Negeri di
Kccamatan Siborongborong Tcsis, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Mcdan, Ma ret 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan
kepemimpinan spiritual dengan prestasi ketja guru, hubungan integritas institusional
dengan prestasi kerja gUI'U, dan hubungan kcpt:mimpinan spiritual dan integritas
institusional guru secara bersama-sama dengan prestasi ketja guru.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional karena melihat
hubungan antar variabel penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru di
empat SMP Negeri di Kecamatam Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara yang
bc~
j umlah
138 o rang, dan yang menjadi sam pcl penelitian sebanyak 57 6rang atau
4 1,30 % yan g diambil dari populasi dengan menggunakan tckn ik strati fi ed
proportional random sampling. Instrumen pengumpulan data adalah angket untuk
variabel kepemimpinan spiritual dengan koefisien reliabiltas r 11 = 0,890, integritas
institusional guru dengan koefisien reliabiltas r 11 = 0,892, dan prestasi kerja guru

dengan koefisien reliabilitas r 11 = 0,869
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1 ). Terdapat hubungan positif yang
h. :- r a~ ti . kepemim_ri nan spiritual dengan ~restai
kerja guru ditunjukkan dengan
ko d JsJcn kore las1 sebesar r = 0,8092 atau r = 0,6548 dan thitung = 10,21 > t1ahcl = 1,6S
dcngan dk -= 55 pada taraf signifikansi a = 0,05 , (2). Terdapat hubungan positif yang
bl:rarti integritas institusional guru dengan prestasi ketja guru ditunjukkan dengan
koelisien korelasi sebesar r = 0,7698 atau f! = 0,5926 dan thitung = 8,94 > ttabel = 1,68
dengan dk = 55 pada taraf signifikansi a = 0,05, (3 ). Terdapat hubungan positif yang
bcrarti antara kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru secara
bersama-sama dengan prestasi keija guru. Hal ini ditunjukkan dengan koefi sien
korelasi sebesar R = 0,8390 atau R 2 = 0,7039, dan sumbangan cfcktif scbcsar 70,39 %
yang berarti bahwa 70,39 % prestasi ketja guru dapat dijelaskan dengan variabel
kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru secara bersama-sama melalui
persamaan garis regresi ganda Y = 15,6 1 + O,SOX 1 + 0,38X2•

ABSTRACT
JONTER HUT APEA. NIM. 045030388. The Relationship of the Spiritual
Leadership and the Institutional Integrity of Teacher with the Abillity by
Teacher of State Junior High School at the Siborongborong Sub Distric, Thesis.

Mcdan, Graduate Program, State University of Medan. Marc 2007.
This research was aimed at discovering whether there were relationships
between the spiritual leadership with the abillity of teacher the institutional integrity
of teacher with the abillity of teacher, and than the spiritual leadership and the
institutional integrity of teacher together with the abillity by teacher of state junior
high school at the Siborongborong sub district.
This study was a descriptive correlational research to observe the relationships
of the research variables. The population was all, amounting to 138 and the sample
were 57 people or 41 ,30 % taken from the population using stratified proportional
random sampling by tehnique. The instrument used to collect the datas were
questionnaires for the spiritual leadership variable with reliability coetTtcient
r 11 = 0,890, the institutional integrity of teacher variable with reliability coefficient
r1 1 = 0,892 and the abillity of teacher variable with reliability coefficient r 11 = 0,869.
•.· The results of hypoteses testing indicated that ( 1) there was a significant
relationship between the spiritual leadership and the abill ity of teacher with
corre lation coefficient of r = 0,8092 or r2 = 0,6549 and !count = 10,21 > ttabte = 1,68
with degree of free = 55 at the level of significance a = 0,05, (2) there was a
signi fi cant relationship between the institutional integrity of teacher and the abillity
by teacher with correlation ccefficient of r = 0, 7698 orr = 0,5926 and !count = 8,94 >
ttahlc = 1,68 with degree of free= 55 at the level of significance a= 0,05 , and (3) there

was a significant relationship between the spiritual leadership and the institutional
integrity of teacher together with the abillity of teacher. This was shown with a
correlation coefficien of R = 0,8390 or R 2 = 0,7039, and effektive contribution is
70,39 % wich means that 70,39 % abillity of teacher could be explained with the
variables of spiritual leadership and the institutional integrity of teacher together
through the similarity ofthe double regression iine Y = 15,61 + 0,50X 1 + 0,38X2•

11

DAFTARISI

Hal

ABSTRAK ..... . ...... .......... ..... ............. ........ ............ ..... ...... . .. ......
KATA PENGANTAR.......... ... ............. ...... .. .... .... ...... ..... . ....... .... .

111

DAFTAR IS I. .... ..... .................................................... ....... ........


1v

DAFTAR GAMBAR. .. .... . .. .................... ...... ... ... .. ... ... . .. ...... . .. .....

X

DAFTAR LAMPIRAN ................... ......................... ... .... ... ... .......

XI

BAB I.

PENDAHULUAN .......................... ................................. .. ............... .
A. Latar Belakang Masalah ................................... .......................... .

BAB II.

B. ldentifikasi Masalah .......... .. ........................ .. ... .. ..........................

5

C. Pembatasan Masalah ........................................ ................. ............

6

D. Rumusan Masalah ..... :...... ............................................................

6

E. Tujuan Penelitian .. .. .. .. ... .. .... .... .. .. ... .. .. ... ... .. .. .. .. ... ... .. .... .. ... .. .. .. .. ..

7

F. Manfaat Penelitian ........................... ........ ........ ........ ....................

7

KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ................................. ........................ .. ...

9

A. Kerangka Teoretis ................................................... ....................

9

1. Prestasi Kerja Guru .................................................................

9

2.

Kepemimpinan Spiritual........................................................

15

C. Kerangka Berpikir .................. ............ .. .................................... .. ..

35

v

1. Hubungan Kepemimpinan Spiritual dengan
Prestasi Kerja Guru ...... .. ... .. .... .. ..... .. .. ........ .. ... ......... .... .. .........

35

2. Hubungan Integritas Institusional Guru dengan
Prestasi Kerja guru...... .... .. .. .. ..... .. ...... ..... ... .... .. ... ........... ... .. ....

36

3. Hubungan antara Kepemimpinan Spiritual dan

BAB IV

Integritas Institusional Guru Secara Bersama-sama dengan
Prestasi Kerja Guru........................ ..................... .. ...... .. .. .. .. .. ..

37

B. Sumber Data ....... ......... ........ ........................................................

39

C. Metode Penelitian .............. .................................................... .. ....

45

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ..............

45

E. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data Penelitian .....................

48

F. Uji Coba Instrumen .. .. .. ........ .. ... .............................. .....................

52

G. Teknis Analisis Data .. .. ............. .............. .. ......... .. ........... .... .........

55

H. Hipotesis Statistik ................. :......... .. .................... .. .. .. .. ...............

60

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

61

A. Deskripsi Data ................. ........................................ .. ...................

61

1. Deskripsi Data Prestasi Kerja Guru .................................... .. ..

61

2. Deskripsi Data Kepemimpinan Spiritual.................... .. ..........

63

3. Deskripsi Data lntegritas Institusional Guru.... ......................

65

B. Pengujian Persyaratan Analisis.............. .. .. .. .. .. ...... .... ............ .... ...

66

1. Uji Normalitas Galat Taksiran. ................ ................ .... .. .. .......

66

2. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Sederhana ........ .. .. .. .. .

68

C. Pengujian Hipotesis Penelitian .. ....................... .... .. .............. .. .. .. .

70

Vl

1. Hubungan Kepemimpinan Spiritual dengan Prestasi
Kerja Guru................................................ ........................ ......

70

2. Hubungan Integritas Institusional Guru dengan Prestasi
Kerja Guru......... .. ...................................................................

73

3. Hubungan antara Kepemimpinan Spiritual dan Integritas
Institusional Guru Secara Bersama-sama dengan
Prestasi Kerja Guru ........................................ ........................

75

SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN................... .. .. .........

86

A. Simpulan............... ..... ... .. ... .... ............................... ...

86

B. Implikasi......... .. .... ..... .. ..... .......... ...................... .. . ....

88

C. Saran-saran.............. . ............................................. ...

91

DAFTAR PUSTAKA........................................................................

92

DAFTAR LAMPIRAN..... .... ... ... ... ..... ...... ... ... ... . ...... .. ... ... .. . ............

95

BAB IV

RIWAYAT HIDUP...................... ... .... .. ......... ... ... .................. ....

Vll

154

DAFTAR TABEL

Hal.
Tabel

: Model Kepemimpinan.......................... .... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

29

Tabel 2

: Distribusi Populasi Populasi......... ............. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

39

Tabel 3

: Distribusi Populasi Berdasarkan Strata... . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . ...

40

Tabel 4

: Sebaran Populasi Berdasarkan Strata.. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

41

Tabel 5

: Hasil Perhitungan Penentuan Besamya Sampel.. ........ ... ..... ....

43

Tabel 6

: Hasil Penentuan Sampel Penelitian.. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

44

Tabel 7

: Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Kerja Guru......................... .....

49

Tabel 8

: Kisi-Kisi lnstrumen Kepemimpinan Spiritual................ .. .. ...

50

Tabel 9

: Kisi-Kisi lnstrumen lntegritas Institusional Guru..... ... .. .... .....

51

Tabel 10

: Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kerja Guru . . . . . . . . . ...... ... . . . ..

61

Tabel 11

: Pengelompokan Skor Prestasi Kerja Guru . . .............. ... . . . ... . . . ..

62

Tabel 12

: Distribusi Frekuensi Data Kepemimpinan Spiritual............. .....

63

Tabel 13

: Pengelompokan Skor Kepemimpinan Spiritual................... .....

64 ·

Tabel 14

: Distribusi Frekuensi Data lntegritas Institusional Guru........... .

65

Tabel 15

: Pengelompokan Skor lntegritas Institusional Guru... . . . .............

66

Tabel 16

: Ringkasan Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran................... ....

68

Tabel 17

: Ringkasan Hasil Analisis Regresi Variabel Kepemimpinan
Spiritual dengan Prestasi Kerja Guru.. ...... .. ........... .............

69

: Ringkasan Hasil Analisis Regresi Variabel Integritas
Institusional Guru dengan Prestasi Kerja Guru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

70

Tabel 18

Vlll

Tabel 19

: Matiilcs Antar KorelasiVariabel X 1,X2, dan Y .. :.-.................

71

- Tabel 20

: Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan
Kepemimpinan Spiritual dengan Prestasi Ketja Guru..............

72

: Ringk:asan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan Integritas
Institusional Guru dengan Prestasi KeJja Guru .... ".................

74

: Ringkasan Hasil Analisis Regresi V ariabel Kepemimpinan
Spiritual dan Integritas lnstitusional Guru Secara Bersamasa.ma dengan Prestasi KeJja Guru............... .......................

75

: Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan
Sumbangan Efek:tif..................... ...... .. ... ... ........... ........

77

: Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Parsial....... .... ...... .... ..... .

79

Tabel 21

Tabel 22

Tabel 23

Tabel 24

lX

D-AFTR

~ GAMBR

Hal.

Gambar 1 : Model Konstilasi Masalah antar Variabel X., X2, dan Y..... .....

45

Gambar 2

: Histogram Skor Prestasi Kerja Guru.................. . . . . . . . . . . . . . . . . .

62

Gambar 3

: Histogram Skor Kepemimpinan Spiritual.............................

64

Gambar 4

: Histogram Skor Integritas Institusional Guru... ..... .... ......... ...

66

X

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.
Lamp iran 1

: lnstrumen Penelitian .. ......... . .............................. ........ 95

Lamp iran 2

: ·Perhitungan Uji Coba Instrumen.......... .. ..................... ... 103

Lampiran 3

: Data Hasil Penelitian...... .. ... ... . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 112

Lampiran 4

: Perhitungan Distribusi Frekuensi..... ... .. ...... .............. ... .. 114

Lampiran 5

: Uji Persyaratan Analisis....... ................... .. ....... .......... 123

Lampiran 6

: Perhitungan Uji Keberartian Persamaan Regresi,
Linearitas Regresi dan Korelasi........ .. ... . .. .. . . . .. . .. . . . . . . .. . . . ..

129

Lampiran 7

: Perhitungan Besar Sumbangan Relatif dan Efektif... .. . ... . . . ... 139

Lampiran 8

: Analisis Regresi dan Korelasi dengan Bantuan SPSS . . . ... . . . ... 140

Lampiran 9

: Analisis Korelasi Parsial dengan Bantuan SPSS .............. ... .

XI

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab
Menghadapi tantangan pada era teknologi dan informasi dan perubahan sosial
yang semakin cepat.. pendidikan masa depan perlu sejak dini melatih peserta didik
untuk mampu belajar secara mandiri. Transformasi dari masyarakat yang lamban,
tidak kreatif dan bodoh kepada terbentuknya masyarakat belajar (Learning Society)
dengan kreativitas tinggi menjadi sasaran pembelajaran.
Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah
berlangsung baik di rumah tangga, sekolah, maupun di masyarakat. Kegiatan
pendidikan yang berlangsung di sekolah menempatkan sekolah sebagai salah satu
institusi sosial yang keberadaannya berfungsi melaksanakan kegiatan pembinaan
potensi siswa dan transformasi nilai dan budaya bangsa. Dalam kegiatan tersebut,
guru bertanggung jawab terhadap proses pengembangan kemampuan individualitas,.
moralitas dan sosialitas siswa (peserta didik). Bloom (1976: 92) menjelaskan bahwa
sekolah diciptakan untuk memberikan bagian penting pendidikan generasi muda. Di
-

-

sekolah diberikan materi pembelajaran oleh guru kepada sekelompok siswa.
Pendidikan di sekolah sebagai proses bimbingan yang terencana, terarah dan
terpadu dalam membina potensi siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
nilai-nilai,. dan keteiam.pilan sangat menentukan corak masa depan suatu bangsa. Di
sekolah peserta didik dengan segala potensi dirinya dikembangkan untuk menjadi
sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sehingga melahirkan berbagai kreativitas
1

untuk dapat berkembang dan bertahan hidup (survive). [tulah sebabnya pendidikan
senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan sejalan dengan semakin
tinggin:ya kebutuhan dan tuhtutan kehidupan masyarakat yang mendambakan sosok
yang berkepribadian. Esensi pendidikan tak lain adalah pembentukan kepribadian
melalui transformasi nilai, dan tidak hanya sekedar transfer of knowledge
(Manullang, 2005: 23).
Pada

intinya,

pendidikan

bertujuan

untuk

memanusiakan

manusia,

mendewasakan, serta merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas sehingga
menjadi lebih baik. Pendidikan itu sendiri dimaksudkan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mcmiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, (UUSPN No.
20 Tahun 2003).
Peranan sekolah berkaitan langsung dengan pengembangan sumber daya
manusia. Setiap program pembelajaran

di sekolah perlu diorientasikan kepada

pemantapan proses pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat. Pemberdayaan sekolah sebagai
wahana sosialisasi hams dapat dilakukan melalui pemberdayaan manajemen sekolah
dengan mengembangkan kepemimpinan yang efektif dengan diarahkan oleh guruguru yang professional dengan prestasi kerja yang tinggi. Jadi sekolah harus dapat
mcnjadi penyalur semua informasi dan teknologi, pengetahuan, sumber daya dan

2

metodotogi betajr~

sekotah juga menjadi teffipat dan pusat pemblajrn~

tempat

kerja, dan pusat pemelihaiaan (Syafaruddin, 2005:49).
Guru sebagai salah satu komponen utama di sekolah, memegang peranan yang
sangat strategis terhadap pencapaian tujuan dari program-program yang telah di
tetapkan oleh sekolah dan tujuan pendidikan nasional. Sebagai tenaga profcsional,
guru dituntut tidak saja hanya sebatas memiliki kompetensi yang sesuai dengan
bidang keahliannya tetapi guru juga dituntut untuk mampu mengeksplorasikan segala
kemampuan

dan

kompetensi

yang

dimilikinya

tcrscbut

scrta

mampu

mcntranformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknotogi melalui pendidikan sebagai wujud nyata dari prestasi ketjanya
Prestasi kerja guru, sangat mungkin untuk dapat ditingkatkan. Hal ini perlu
dilakukan dalam upaya mencapai tuj uan yang telah ditetapkan dan mencapai prestasi
yang optimal. Untuk itu, perlu adanya penataan dan pengelolaan yang baik. terhadap
perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dalam hal ini,

dipt

~rJuk

an

adanya pem.impin yang memilik.i perilaku kepemimpinan yang mampu mengayom.i,.
mcmbina dan menata perilaku para guru mclalui pendekatan spiritual · dengan
mendasarkan pada iman dan hati nurani dalam kualitas kcpemimpinannya mclalui
kepemimpinan spiritual dengan kata lain kepemimpinan yang berparadigma pada
ctika rcligius dalam perilaku kepemimpinannya.
Etika

religius

yang

dimaksudkan

tidak

semata-mata

etika

yang

dieksptorasik.an dari keyakinan religius, melainkan juga etika yang tahir dad
pengalaman

spiritual

seorang

pemimpin,

3

spiritualitas

yang

hidup

dalam

kesehariannya sehingga mampu membangkitkan s-emangat dan motivasi bagi orangorang yang dipimpinnya untuk memiliki kesadaran, kesetiaan, dan kejujuran yang
tinggi sebagai wujud integritas seorang guru pada institusinya serta mematuhi segala
peraturan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai prestasi kerja optimal
sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan.
Integritas itu sendiri merupakan komitmen yang harus dimiliki oleh seorang
guru sebagai tenaga profesional terhadap lembaga atau institusi tempatnya bekerja.
Integritas seorang guru terhadap institusinya akan tercermin melalui perilakunya
sehari-hari yang dengan patuh dan taat serta dengan disiplin yang tinggi akan
melaksanakan program sekolahlinstistusi dengan senantiasa berpedoman kepada
peraturan dan ketentuan-ketentuan yang .berlaku khususnya pada institusi tempatnya
bekerja.
Den_gan adanya integritas yang tinggi pada diri guru berarti adanya sikap
dalam diri seorang ·guru untuk patuh dan taat terhadap prinsip-prinsip moral dan etika
serta selalu menyatakan dan menerima kebenaran dalam diri sendiri maupun pada
onmg lain. Baginya, menyatakan kebenaran atas apa yang ada di hatinya adalah
sebuah aturan pokok dan hal yang sangat perlu dihayati dalam kehidupannya. Melalui
integritas yang tinggi pada institusional ini akan mendorong seorang guru uniuk
selalu · patuh dan taat serta bersikap jujur dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari,
sehingga akan .mendorongnya untuk bekerja

secara

lebih bertanggung jawab dan

tanpa beban atau keterpaksaan yang pada giliratmya akan meoggirin_g guru tersebut
kcarah produkrivitas optimal dalam rangka mewujudkan prestasi kerja yang tinggi.

4

Oari uraian tersebut di -atas,- maka dapat diasumsikan bahwa melalui
kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru yang tinggi dari seorang guru

akan mampu menghasilkan prestasi _ketja guru yang tinggi pula. Untuk itu, perlu

dilakukan penelitian secara ilmiah untuk menjelaskan kepemimpinan spiritual dan
integritas institusional guru. Hal-hal apa yang sudah berjalan selama ini, dan hal apa
yang belum berjalan dalam program peningkatan prestasi kerja guru melalui

efektivitas kepemimpinan spiritual dan peningkatan integritas institusional guru pada
masa yang akan datang.

B. ldentif"lkasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifaksi

masalah-masalah sebagai berikut : (1) Seberapa besar motivasi yang dipedukan
dalam upaya mcningkatkan efektivitas kerja di lingkungan suatu organisasi? (2)
Apakah ada hubungan yang signifikan tin gkat pendidikan dengan prestasi kerja guru?

(3) Adakah hubungan yang berarti tingkat kesejahteraan dengan prestasi kerja guru?,.
(4) Sbcrapa besar hubungan sikap inovatif dengan prestasi kerja guru? ( 5) Iklim kerja
yang bag_aimanakah yang diperlukan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja guru?

(6) A_pakah ada hubungan yang berarti kepemimpinan spiritual dengan prestasi kerja
guru? (7) Apakah ada hubungan yang bcrarti integritas institusional guru dengan
prestasi kerja guru? (8) Apakah ada hubungan yang berarti antara kepemimpinan

spiritual dan integritas institusional guru secara bersama-sama dengan prestasi kerja
guru?

5

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang daii identifikasi masalah tersebut di atas, berkaitan
dengan prestasi kerja guru agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus. maka pada
penelitian ini masalah dibatasi pada hubungan antara kepemimpinan spiritual dan
integritas institusional guru dengan prestasi kerja guru, baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama Masalah tersebut pentin_g untuk dapat diketahui dan dikaji
secara mendalam melalui penelitian ini, sehingga memungkinkan dapat ditemukan
beberapa altem atif cara pemecahannya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang berarti

kepemimpinan spiritual dengan

prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong?

2. Apakah terdapat hubungan yang berarti integritas institusional guru dengan
prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong?
3. Apakah terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan spiritual dan
integritas institusional guru secara bersama-sama dengan prestasi kerja guru
SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong?

6

E. Tujuan Penelitian
Penelitiart iili bertujuanuntuk inengetahui dan mendeskrifsikan mengenai:

L Hubungan kepemimpinan spiritual dengan prestasi kerja guru SMP Negeri di
Kecamatan Siborongborong.
2. Hubungan integritas institusional guru dengan prestasi kerja guru SMP Negeri

di Kecamatan Siborongborong.
3. Hubungan antara kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru
secara bersama-sama dengan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Siborongborong.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat

digunakan dalam menguji kebenaran hubungan variabel kepemimpinan spiritual dan_
intcgritas institusional guru dengan variabel prestasi kerja guru. Berdasarkan hal itu,

manfaat penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Secara teoretis, dapat digunakan untuk mcningkatkan wawasan dan khasanah
pengetahuan mengenai sttategi meningkatkan prestasi kerja guru melalui

kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru pada suatu lembaga
pendidikan.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan

melalui pelaksanaan tugas sehari-hari di suatu lembaga pendidikan pada
umumnya dan khususnya SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Selain
itu dapat digunakan pula _sebagai dasar acuan bagi guru dan/atau pimpinan
7

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil pengujian hipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa
variabel kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru, baik secara
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempunyai hubungan positif yang
berarti dengan prestasi ketja guru. Oleh karena itu, dari jabaran hasil perhitungan
dan pengujian hipotesis seperti dikemukakan pada bab terdahulu dapat diambil
beberapa simpulan sebagai berikut:

Pertama; Kepemimpinan spiritual mempunyai bubungan yang berarti
dengan prestasi ketja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Dari basil
perhitungan dapat diketahui besamya kekuatan hubungan tersebut yang
diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien detenninasi dan
persamaan garis regresi bubungan antara kedua variabel. . Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi kepemimpinan spiritual, maka akan semakin meningkatkan
prestasi ketja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara.

Kedua; Integritas Institusional Guru mempunyai bubungan yang berarti
dengan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Dari basil
perhitungan dapat diketahui besarnya kekuatan hubungan tersebut yang
diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien determinasi dan
persamaan garis regresi hubungan antara kedua variabel. Hal ini menunjukkan

86

bahwa semakin tinggi integritas institusional guru, maka ak.an semakin
meningkatkan ·prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara.

Ketiga; Kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru secara
bersama-sama mempunyai hubungan yang berarti dengan prestasi kerja guru
SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Kekuatan hubungan ketiga variabel
tersebut diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, persamaan garis regresi
ketiga variabel, serta besamya sumbangan efektif kedua variabel bebas terhadap
variabel terikat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemimpinan
spiritual dan integritas institusional guru secara bersama-sama, mak.a ak.an
semakin meningkatkan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli

Utar~

Dari hasil analisis korelasi parsial diketahui bahwa jika hubungan
variabel-variabel bebas tersebut jika dipelajari sendiri-sendiri dengan mengontrol
variabel bebas lainnya, temyata hasilnya menunjukkan hubungan yang berarti.
Dengan demikian dapat dikatak.an ·hubungan antara kepemimpinan spiritual
dengan prestasi kerja guru apabila variabel integritas .institusional guru dikontrol,
temyata hubungannya berarti. Di sisi lain hubungan antara integritas institusional
guru dengan prestasi kerja guru apabila variabel kepemimpinan spiritual
dikontrol, temyata hubungannya juga berarti. Hal ini menunjukkan bahwa,
kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru dengan prestasi kerja
guru baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan melak.ukan
pengontrolan pada salah satu variabel bebas adalah berarti.
87

Dari hasil pengujian hipotesis juga dapat diketahui bahwa salah satu dari
dua variabel bebas, yakni variabel kepemimpinan spiritual, baik Secara sendirisendiri maupun secara bersama-sama dengan mengontrol variabel integritas
institusional guru merupakan variabel yang memberikan sumbangan lebih besar
kepada prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Hal ini
berarti untuk meningk:atkan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan
Siborong borong dapat ditempuh dengan cara mengefektifkan kepemimpinan
spiritual, dan untuk selanjutnya baru meningkatkan integritas institusional guru.

B. lmplikasi
1. Upaya Peningkatan Prestasi
Kepemimpinan Spiritual

Melalui Pengefektifan

internal terdiri dari: integritas, sikap, minat, intelegensia, motivasi dan
kepribadian. Sedangkan fak:tor eksternal meilyangkut kepemimpinan, sarana dan
prasarana, gaji, pengawasan, suasana kerja dan lingkungan kerja
Prestasi kerja guru, sangat mungkin untuk dapat ditingk:atkan. Hal ini
perlu dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan
mencapai prestasi yang optimal. Untuk itu, perlu adanya penataan dan
pengelolaan yang baik terhadap perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari. Dalam hal ini, diperlukan adanya pemimpin yang memiliki perilaku
kepemimpinan yang mampu mengayomi, membina dan menata perilaku para

88

guru melalui pendekatan spiritual dengan mendasarkan pada iman dan hati nurani
dalam kualitas kepemimpinannya melalui kepemimpirian spiritual dengan kata
lain

kepemimpinan yang berparadigma pada etika religius dalam perilaku

kepemimpinannya. Etika religius yang dimaksudkan tidak semata-mata etika yang
dieksplorasikan dari keyakinan religius, melainkan juga etika yang lahir dari
pengalaman spiritual seorang pemimpin, spiritualitas yang hidup dalam
kesehariannya sehingga mampu membangkitkan semangat dan motivasi bagi
orang-orang yang dipimpinnya untuk mematuhi segala peraturan yang telah
ditetapkan dalam rangka mencapai prestasi kerja optimal sebagaimana tujuan
yang telah ditetapkan.
Melalui kepemimpinan spiritual yang menggabungkan berbagai pendekatan
dan sekaligus kekuatan penggerak kepemimpinan, seperti: kekuatan intelektual,
moral, emosional, dan spiritual, yang mana didalamnya mencakup komponen
kecerdasan emosional seperti kebugaran emosi dan kejujuran emosi, dan
komponen kecerdasan spiritual seperti sikap holistik dan ketulusan, diyakini akan
mampu meningkatkan prestasi kerja guru khususnya di SMP Negeri Kecamatan
Siborongborong.

2. Upaya Peningkatan Prestasi Kerja Guru Melalui Peningkatan Integritas
Institusional Guru
Prestasi kerja guru yang diartikan sebagai hasil kerja yang dilakukan guru
dengan menggunakan kreteria yang telah direncanakandan ditetapkan sekolah
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dilihat dari

89

karakteristik

personil,

prestasi

kerja

guru

yang

meliputi

kemampuan;

keterampilan, kepribadian, dan motivasi yang dimiliki oleh seorang guru untuk
dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Untuk dapat melaksanakan tugas degan baik tersebut, pada diri guru
'

.

'.

dituntut adanya integritas institusional

yang tinggi.

Dimana,

integritas

institusional itu sendiri merupakan sikap dan perilaku juj ur yang dimiliki oleh
seorang guru terhadap institusionalnya dalam melaksanakan tugas yang
merupakan tanggungjawabnya sebagai seorang profesional. Sikap dan perilaku
j ujur tersebut bukan hanya tercermin melalui ucapannya sehari-hari tetapi juga
dalam setiap aspek perilaku sebagai seorang guru, perilaku tersebut merupakan
cerminan dari prestasi kerja guru tersebut.
Dalam pekerjaan, integritas menuntut komitmen untuk berdialog dan
mengadakan evaluasi yang melibatkan diri sendiri dan orang lain tentang apa saja
yang benar. Dimana komitmen itu sendiri meliputi: komitmen internal,
merupakan komitmen yang melibatkan diri sendiri, yamg meliputi; kesetiaan,
tanggungjawab,

k eta~

dan kejujuran, ·dan komitmen ·ekstemal, merupakan

yang melibatkan orang lain, yang meliputi; kerjasama, dan prakarsa Dengan
demikian, melalui penerapan keenam aspek tersebut secara optimal diyakini
prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong akan meningkat.

90

C. Saran-Saran
Dari hasil pembahasan penelitian, simpulan, dan implikasi seperti telah
diuraikan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :
I. Kepala sekolah disarankan untuk memberikan dorongan semangat dan
motivasi kepada para guru melalui perilaku kepemimpinan yang beraientasi .
pada kecerdasan spiritual, sehingga guru merasa terayomi serta adanya
bimbingan dan pembinaan secara kontinu yang pada gilirannya akan
meningkatkan prestasi kerja guru.
2. Disarankan kepada para guru hendaknya tidak mudah merasa puas dengan apa
yang telah dimiliki (pengetahuan dan keterampilan) yang telah dimiliki, tetapi
guru juga dituntut untuk terus mengembangkan dan meningkatkan potensi

dirinya.
Kepala sekolah disarankan untuk dapat memberikan penghargaan (reward)
kepada guru yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat diberikan dalam
bentuk materi ataupun non-materi, seperti peningkatan jenjang karier ataupun
dalam bentuk pemberian ·fasilitas kerja atau peningkatan jenjang pendidikan
formal.

91

DAFfARPUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1994. Manajemen Pendidikan, Jakarta : Reneka Cipta.
---------------,2003. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2001, Realibilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Carter, S. I. ·1996. Integrity. New York: Basic Book.
Cochran, William G. 1974, Sampling Technique, New Delhi : Eastern Private LTD.
Cooper, Robert K. dan Ayman Sawaf. 1998, Executive EQ; Emotionallntellegence in
Leadership and Organization, alih bahasa Alex Tri Kancono Widodo,
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Crowford, Megan. 2005. Leadership and Teams in Educational Management.
Jakarta: Grasindo.
Blanchard dan kawan-kawan. 2001 . The One Minute Manager. Jakarta: Elek Media
Komputindo.
Danim~

S udarman. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah; dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik. Jakarta: Bina Aksara.

Gibson, James L., John M. lvancevich, and James H Donnelly Jr. 1994, Organisasi:
Prilaku, Struktur, dan Proses, terjemahan Agus Dharma. Jakarta:
Erlangga.
Goleman, Daniel. 1998, Emotional lntellegence, alih bahasa T. Hermaya, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Harefa, Andrias. 2004. http://www.gkipi.org/files/edukasi/050108.htm.
Hendricks ·dan Ludeman. 1996.

The Corporete Mystid: A Guidebook for
Visionarities with Their Feel on the Ground. New York: Bantam Books.

Hersey, Paul and Kenneth H. Blanchard. 1982, Management of Organization
Behavior : Utilizing Human Resources, alih bahasa Agus Dharma,
Jakarta : Erlangga.

92

Hosein Nasr, Seyyed. 2002.
Mizan

Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam. Bandung:

http://www.pennatabank.co.id\sdm\2004.
http://www.kapanlagi.com/a/OOOOOO 1795.hunl.
Kuntowijoyo. 1991 . Paragdima Islam Interpretasi untukAksi. Bandung: Mizan.
Levin, Michael. (2000). Spiritual Intellegence, Awakening the Power of Michael
Levin, spiritual Intellegence, Awakening the Power of Your Spiritual and
Intuition. London: Hodder and Stoughton.
Indrafachrudi, Soekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif. Bogor:
Ghalia Indonesia
Kolb, D. 1988. Executive Integrity. San Francisco: Jossey-Bass.
Manullang, Belferik dan Milfayetty. 2005. Teori Administrasi Manaj emen;
Persepektifllmu Pendidikan. Medan: Yayasan Refleksi Pendidikan.
------------, 2006. Kepemimpinan Pedagogik (Membangun Karakter Sumber Daya
Manusia) . Medan: Program PascasarjanaUnimed.
Maxwell, John c ~ 1995. Mengembangkan Kepemimpinan di dalam Diri Anda.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Nawawi, Hadari. 1994. llmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional dan 1mplementasi Kurikulum. Jakarta:
Quantum Teaching.
Pakpahan, E. 2005. Hubungan Sikap Inovasi dan Pemberian Kompensa8i dengan
Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kota Medan. Tesis. Medan: PPs
Unimed.

Patton, Patricia 2002, EQ-Leadership Skills, alih bahasa Anita B. Haryanto, Mitra
Media.
Percy, Ian. 1997. Going Deep, Exploring Spirituality in Life and Leadership. Alih
Bahasa Rudi Ronald. Jakarta: BIP.

93

Purwanto, M. Ngalim, dan Djojopranoto, Sutadji, (1998). Administrasi Pendidikan.

Saherti~

Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Piat A., I994. Projil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Kencana.
Santoso, Singgih. 2002. SPSS Versi II : Mengolah Data Statistik secara Profesional,
Jakarta : Gramedia
Sinetar, Marsha. 2001. Spiritual Intelegence; Kecerdasan Spiritual Balajar dari Anak
yang Mempunyai Kesadaran Dini. Jakarta: Elek Media Komputindo.
Subroto, B. Surya I994. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.
Jakarta: Bina Aksara.
Sudjana I996, Metoda Statistika, Bandung : Tarsito.
Sukidi. 2002. Kecerdasan Spiritual: Mengapa SQ Lebih Penting Daripada IQ dan
EQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Suryabrata 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,
Jakarta: Tamita Utama.
Syafaruddin dan lwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Ciputat : Quantum
Teaching.
Tilaar, H A R. 200I, Manajemen Pendidikan Nasional; Kajian Pendidikan Masa
Depan, Bandung : Remaja Rosda Karya.
Timpe, A. Dale. 1993, Kinerja; Seri Manaajemen Sumber Daya Manusia, alih bahasa
Sofyan Cikmat, Jakarta : Elek Media Komputindo.
Tobroni. 2005. The Spiritual Leadership. Malang: UMM.
Tjahyono, Harry. 2003. Kepemimpinan Dimensi ·Keempat, Selamat Tinggal Krisis
Kepemimp inan. Jakarta: Elek Media Komputindo.
UdikAbdullah, Mas. 2005. Meledakkan IESQ dengan Langkah Takwa dan Tawakal.

Jakarta: Zikrul Hakim.
Zohar dan Marshall. 2000. SQ; Spiritual lntellegence, The Ultimate Intellegence.
London: Bloomsbury.
94

Dokumen yang terkait

KESALAHAN MORFOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA FORMAL INTERFERENSI BAHASA BATAK TOBA OLEH GURU-GURU DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG.

0 3 22

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 4 26

HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 SIBORONG BORONG.

0 0 8

HUBUNGAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN SIBORONG-BORONG.

0 2 20

HUBUNGAN KETIDAKPUASAN KONSTRUKTIF DAN GAYA KEPEMIMPINAN ADMINISTRATIF DENGAN LOYALITAS INSTITUSIONAL GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 26

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN NAMORAMBE.

0 3 25

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL, MOTIVASI KERJA DAN HARAPAN GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA JAYAPURA SELATAN.

0 1 63

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU PADA SMP NEGERI 4 ALALAK

0 0 5