Analisis varians biaya produksi : studi kasus pada Pabrik Gula Gondang Baru Klaten tahun 2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI
(Studi Kasus pada Pabrik Gula Gondang Baru Klaten Tahun 2013)

Bernadette Yashinta Agnistyasti
NIM: 112114049
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varians biaya produksi pada
Pabrik Gula Gondang Baru Klaten tahun 2013. Latar belakang penelitian ini
adalah bahwa biaya produksi merupakan elemen utama dalam perusahaan yang

harus diperhatikan demi kemajuan perusahaan. Varians dapat dianalisis untuk
pengendalian biaya.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Pabrik Gula Gondang Baru
Klaten. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan
analisis varians.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varians biaya produksi pada
Pabrik Gula Gondang Baru Klaten menunjukkan selisih yang menguntungkan.
Selisih tersebut dapat dilihat dari selisih biaya bahan baku yang bersifat
menguntungkan, biaya tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan, dan
biaya overhead pabrik yang bersifat menguntungkan. Varians biaya produksi
tersebut juga masih terkendali karena berada di bawah batas yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Kata kunci: varians, biaya, biaya produksi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS OF VARIANCE OF THE PRODUCTION COST
(A Case Study at Pabrik Gula Gondang Baru Klaten for the year 2013)

Bernadette Yashinta Agnistyasti
NIM: 112114049
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016

The intention of this research is to identify the variance of cost production
in Pabrik Gula Gondang Baru Klaten for the year 2013. Background of this
research is the cost production is the important element in entity that must be
considered for the progress of the entity. Variance analysis is a tool to control
production cost.
The research is a case study at Pabrik Gula Gondang Baru Klaten. Data
was collected by observation, documentation, and interview. The analysis was

descriptive.
The result shows that variance of production cost in Pabrik Gula Gondang
Baru Klaten is indicated as favourable. More specifically, raw material cost
variance is favourable, direct labor cost is unfavourable, and factory overhead cost
is favourable. The variance of production cost is controllable because below the
limit set by entity.
Kata kunci: variance, cost, cost production.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI
(Studi Kasus pada Pabrik Gula Gondang Baru Klaten Tahun 2013)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :

Bernadette Yashinta Agnistyasti
NIM : 112114049

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya
( Matius 21 : 22 )

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu
(1 Petrus 5 : 7 )

Berdoalah kepada Tuhan, dan yakinlah bahwa Tuhan akan
memenuhi permintaanmu di dalam upayamu
( Mario Teguh )

Sebuah karya kecil yang Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bapak dan Ibu tersayang
Eyang Wihati dan Mbah Atun
Mas Angga, Mbak Lisa, Dik Krisna
Mas Agustinus Teguh Martanto
Semua Keluarga dan Sahabat-sahabatku

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “Analisis Varians Biaya Produksi”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma. Saya menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan menuntun

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti
segala proses dan kegiatan di kampus untuk berkembang secara akademik dan
non akademik.
3. Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA., C.A. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto M.Si. selaku Dosen Pendamping Akademik
yang selalu membantu dalam masa-masa perkuliahan saya.
5. Pak Tommy, Pak Hapsoro, Bu Yanti, Pak Hari, Pak Yudha, Pak Mulyadi serta
seluruh staf dan karyawan Pabrik Gula Gondang Baru Klaten yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian dan berkenan mendampingi selama
penelitian.
6. Bapak YB. Agoes H. S. dan Ibu A. Hanis Winutami Y. tersayang yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Mas Agustinus Teguh Martanto yang selalu mendoakan, memberi semangat,
dukungan, nasehat, dan bantuan.

viii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING LAPANGAN ................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA .............................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ x
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................ xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................ xiv
ABSTRAK ................................................................................................. xv
ABSTRACT ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anggaran
1. Pengertian Anggaran ................................................................ 6
2. Syarat Anggaran ....................................................................... 6
3. Ciri-ciri Anggaran .................................................................... 8
4. Fungsi Anggaran ...................................................................... 9
5. Jenis-jenis Anggaran ................................................................ 10
B. Biaya Produksi
1. Pengertian .................................................................................. 15
2. Elemen Biaya Produksi ............................................................ 15

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Anggaran Biaya Produksi
1. Pengertian Anggaran Biaya Produksi ...................................... 16
2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi ...................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 22
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 22
D. Data-data yang Diperlukan ........................................................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 23
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan ....................................................................... 27
B. Status dan Landasan Hukum .......................................................... 29
C. Lokasi Perusahaan ......................................................................... 30
D. Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan ............................................... 31
E. Struktur Organisasi ........................................................................ 33
F. Personalia ...................................................................................... 37
G. Produksi ........................................................................................ 38
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Anggaran Produksi ................................................................... 44
2. Anggaran Biaya Produksi Tahun 2013 .................................... 45
a. Biaya Bahan Baku ................................................................. 45
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................................. 47
c. Biaya Overhead Pabrik ......................................................... 48
3. Realisasi Biaya Produksi Tahun 2013 ...................................... 50
a. Biaya Bahan Baku ................................................................. 50
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................................. 51
c. Biaya Overhead Pabrik ......................................................... 52

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Analisis Data
1. Menghitung Varians Biaya Produksi ...................................... 52
a. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku ..................................... 53
b. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung ................... 55
c. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik ............................... 56
2. Menentukan Sifat Varians Biaya Produksi ............................. 58
3. Menghitung Presentase Varians Biaya Produksi .................... 58
4. Menentukan Varians Biaya Produksi ...................................... 59
C. Pembahasan ................................................................................... 59
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 64
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 65
C. Saran .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 66
LAMPIRAN

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data penjualan Penjualan Tahun 2010-2012 ............................. 43
Tabel 2. Rencana Penjualan Tahun 2013 ................................................. 44
Tabel 3. Perhitungan Rencana Produksi .................................................. 45
Tabel 4. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku ............................................. 46
Tabel 5. Anggaran Biaya Bahan Baku ...................................................... 46
Tabel 6. Anggaran Jam Kerja Langsung ................................................... 47
Tabel 7. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung ................................... 47
Tabel 8. Anggaran Biaya Overhead Pabrik ............................................... 49
Tabel 9. Anggaran Biaya Produksi ........................................................... 50
Tabel 10. Realisasi Kebutuhan Bahan Baku ............................................... 50
Tabel 11. Realisasi Biaya Bahan Baku ....................................................... 51
Tabel 12. Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung .................................... 51
Tabel 13. Realisasi Biaya Overhead Pabrik ................................................ 52
Tabel 14. Laporan Pelaksanaan Pembelian Bahan Baku ............................ 53
Tabel 15. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Baku ........................... 54
Tabel 16. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Jam dan
Biaya Tenaga Kerja Langsung .................................................... 55
Tabel 17. Anggaran, Realisasi dan Tarif Biaya Overhead Pabrik .............. 56
Tabel 18. Varians dan Sifat Varians Biaya Produksi .................................. 58
Tabel 19. Varians dan Persentase Varians Biaya Produksi ......................... 59

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi ................................................................. 33

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI
(Studi Kasus pada Pabrik Gula Gondang Baru Klaten Tahun 2013)

Bernadette Yashinta Agnistyasti
NIM: 112114049
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varians biaya produksi pada
Pabrik Gula Gondang Baru Klaten tahun 2013. Latar belakang penelitian ini
adalah bahwa biaya produksi merupakan elemen utama dalam perusahaan yang
harus diperhatikan demi kemajuan perusahaan. Varians dapat dianalisis untuk
pengendalian biaya.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Pabrik Gula Gondang Baru
Klaten. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan
analisis varians.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varians biaya produksi pada
Pabrik Gula Gondang Baru Klaten menunjukkan selisih yang menguntungkan.
Selisih tersebut dapat dilihat dari selisih biaya bahan baku yang bersifat
menguntungkan, biaya tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan, dan
biaya overhead pabrik yang bersifat menguntungkan. Varians biaya produksi
tersebut juga masih terkendali karena berada di bawah batas yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Kata kunci: varians, biaya, biaya produksi.

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS OF VARIANCE OF THE PRODUCTION COST
(A Case Study at Pabrik Gula Gondang Baru Klaten for the year 2013)

Bernadette Yashinta Agnistyasti
NIM: 112114049
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016

The intention of this research is to identify the variance of cost production
in Pabrik Gula Gondang Baru Klaten for the year 2013. Background of this
research is the cost production is the important element in entity that must be
considered for the progress of the entity. Variance analysis is a tool to control
production cost.
The research is a case study at Pabrik Gula Gondang Baru Klaten. Data
was collected by observation, documentation, and interview. The analysis was
descriptive.
The result shows that variance of production cost in Pabrik Gula Gondang
Baru Klaten is indicated as favourable. More specifically, raw material cost
variance is favourable, direct labor cost is unfavourable, and factory overhead cost
is favourable. The variance of production cost is controllable because below the
limit set by entity.
Kata kunci: variance, cost, cost production.

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat
bagian-bagian yang saling berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan. Setiap
perusahaan pasti menginginkan usahanya maju dan bekembang, selain itu
sebagian besar memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan cara menjual
produk yang dihasilkan maupun menjual jasa.
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya
adalah menghasilkan atau menciptakan suatu produk atau biasa disebut dengan
proses produksi, kemudian produk yang dihasilkan tersebut dijual untuk
memperoleh penghasilan dan laba. Laba yang maksimal dapat dicapai oleh
perusahaan apabila penjualan sesuai dengan yang direncanakan dan biaya
produksi dapat ditekan seoptimal mungkin, tanpa mengurangi kualitas produk
yang sudah ada.
Aktivitas produksi tidak berdiri sendiri, melainkan sebagai aktivitas
penunjang dari rencana penjualan, sehingga untuk dapat menghasilkan anggaran
produksi yang tepat, manajer harus merencanakan koordinasi yang optimal antara
penjualan, persediaan dan tingkat produksi (Adisaputro dan Anggarini 2011:161).
Pada perusahaan manufaktur, biaya produksi merupakan komponen biaya yang
paling besar. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Fungsi manajemen sangat diperlukan agar proses produksi dapat berjalan
sesuai yang diharapkan, terutama fungsi perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan merupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan
datang, sedangkan pengendalian diperlukan agar kegiatan yang dilaksanakan tidak
menyimpang dengan yang telah direncanakan. Kedua fungsi ini saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan. Suatu rencana akan terlaksana dengan baik dengan
adanya pengendalian.
Proses

manajemen

terdiri

dari

perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian. Proses pengendalian didefinisikan sebagai proses
mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu
perusahaan, kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan
(Adisaputro dan Anggarini, 2011: 6). Dengan pengendalian, berarti kita melihat
kebelakang, melihat apa yang terjadi dan membandingkan dengan yang sudah
direncanakan.
Anggaran merupakan salah satu rencana manajemen yang digunakan
untuk melakukan pengendalian dan dinyatakan dalam satuan uang untuk periode
tertentu. Anggaran produksi berfungsi sebagai alat perencanaan, koordinasi dan
pengendalian yang penting, yang menjabarkan rencana pemasaran ke dalam
program produksi yang konsisten dengan kebijakan manajerial dan sesuai dengan
batasan

yang

berlaku.

Anggaran

sebagai

alat

pengendalian

berarti

membandingkan apa yang telah direncanakan dengan realisasinya. Pengendalian
yang maksimal terhadap biaya produksi melalui anggaran dapat menjadi pondasi
yang penting.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk
melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di
dalam perusahaan (Sasongko dan Parulian,2010: 3). Anggaran biaya produksi
bermanfaat untuk menunjang pengendalian biaya produksi karena sesuai dengan
kegunaan dan manfaat anggaran yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran biaya
produksi digunakan sebagai standar atau sasaran yang harus dicapai dalam
melaksanakan proses produksi.
Pengendalian

biaya

dilakukan

untuk

menilai

prestasi

dengan

membandingkan biaya standar yang ditetapkan dengan realisasi biaya yang
sesungguhnya terjadi, sehingga akan dapat ditentukan efisiensi biaya pada setiap
departemen di mana produk diolah (Supriyono 1999: 98). Efisiensi menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak
ada pemborosan. Pengendalian untuk biaya produksi yang efisien berarti
pengendalian biaya agar tidak terjadi pemborosan dalam proses pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi. Salah satu cara untuk melakukan pengendalian biaya
produksi adalah dengan menggunakan analisis varians. Varians dapat dianalisis
untuk pengendalian biaya (Carter dan Ursy, 2005: 233). Pengendalian biaya
produksi dilakukan dengan cara membandingkan biaya standar dengan realisasi
biaya yang sesungguhnya terjadi, dari hasil perbandingan tersebut maka akan
diketahui varians yang terjadi. Terdapat dua varians yang terjadi melalui
perhitungan analisis varians, yaitu varians menguntungkan dan varians tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

menguntungkan. Batas persentase varians yang ditetapkan oleh Pabrik Gula
Gondang Baru Klaten adalah sebesar 5%.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas adalah apakah varians biaya produksi di Pabrik Gula Gondang Baru
Klaten terkendali ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah varians biaya produksi Pabrik Gula Gondang
Baru Klaten terkendali atau tidak.

D. Manfaat Penelitian
1.

Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
Pabrik Gula Gondang Baru Klaten dalam kaitannya mengenai varians
biaya produksi.

2.

Bagi Universitas
Hasil

penelitian

ini

dapat

memberikan

pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa.

sumbangan

wawasan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

5

Bagi Penulis
Sebagai sarana penerapan teori-teori yang telah diperoleh ke dalam
sebuah penelitian terutama mengenai varians biaya produksi.

E. Sistematika Penulisan
Bab

I

Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab

II

Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar
penelitian dan pembahasan selanjutnya serta sebagai dasar
untuk mengolah data.

Bab

III

Metode Penelitian
Bab

ini

meliputi

deskripsi

langkah-langkah

dalam

penyelesaian rumusan masalah.
Bab

IV

Gambaran Umum Perusahaan
Bab

ini

berisi

sejarah

singkat

perusahaan,

perusahaan, struktur organisasi, personalia, produksi.
Bab

V

Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis data dan pembahasan.

Bab

VI

Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

lokasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana biaya untuk melakukan
kegiatan. Anggaran memiliki beberapa pengertian menurut para ahli,
“Anggaran kerap diartikan secara luas sebagai suatu rencana yang
dinyatakan dalam satuan moneter standar. Dalam konsep ini, anggaran
dapat berupa rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek yang
dinyatakan dalam satuan moneter standar.” (Adisaputro dan Anggarini,
2011: 22).
“Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu
dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan
dalam satuan barang/jasa.” (Nafarin, 2007: 11).
“Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen
dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif.” (Sasongko dan
Parulian, 2010: 2)
“Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan
keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang
akan datang.” (Munandar, 2007: 1).
2. Syarat Anggaran
Ada beberapa syarat anggaran menurut Supriyono (2001: 346), yaitu:
a. Adanya organisasi perusahaan yang sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
b. Adanya sistem akuntansi yang memadai
Sistem akuntansi yang memadai meliputi:
1) Penggolongan
realisasinya

rekening
sehingga

yang
dapat

sama

antara

diperbandingkan

anggaran
dan

dan

dihitung

penyimpangannya.
2) Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi
anggaran.
3) Laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggungjawaban.
c. Adanya penelitian dan analitis
Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur
prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisis prestasi.
d. Adanya dukungan para pelaksana
Anggaran dapat dicapai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika
ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat atas maupun
bawah.
Menurut Adisaputro dan Anggarini (2011: 22-23) keberhasilan program
perencanaan dan pengendalian laba mensyaratkan ketentuan-ketentuan
berikut:
a. Fleksibel
Untuk memenuhi syarat fleksibel, anggaran tidak boleh mendominasi
bisnis. Dalam pelaksanaannya seharusnya terdapat suatu kebijakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

yang membolehkan untuk melakukan sedikit perubahan sehingga
anggaran tidak dipaksakan sebagai “jaket yang ketat”. Dengan syarat
fleksibel ini, diharapkan semua peluang menguntungkan dapat
dimanfaatkan walaupun “peluang tersebut tidak terdapat dalam
anggaran”.
b. Realistis
Untuk merencanakan dan mengendalikan laba (menyusun anggaran),
manajemen harus realistis dan menghindari optimisme yang berlebihan
atau tidak berdasar. Anggaran yang realistis adalah tidak terlalu tingi
(optimis) ataupun terlalu rendah (pesimis).
c. Kontinu/Terus-Menerus
Perencanaan sebagai fungsi pertama manajemen harus dilakukan
secara terus menerus (kontinu). Program anggaran harus senantiasa
dimonitor secara kontinu untuk mengevaluasi keberhasilan perusahaan
mencapai sasaran, tujuan, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan.
3. Ciri-ciri Anggaran
Menurut Rudianto (2006: 113) anggaran memiliki beberapa ciri khusus
yang membedakannya dengan sekedar rencana.
a. Dinyatakan dalam satuan moneter
Penulisan dalam satuan moneter tersebut dapat juga didukung oleh
satuan kuantitatif lain, misalnya unit. Penyusunan rencana kerja dalam
satuan moneter tersebut, bertujuan untuk mempermudah membaca dan
usaha untuk mengerti rencana tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

b. Umumnya mencakup jangka waktu satu tahun
Batasan waktu di dalam penyusunan anggaran akan berfungsi untuk
memberikan batasan rencana kerja tersebut.
c. Mengandung komitmen manajemen
Anggaran harus disertai dengan upaya pihak manajemen dan seluruh
anggota organisasi untuk mencapai apa saja yang telah ditetapkan.
d. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana
anggaran
Anggaran tidak dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap bagian
organisasi tanpa persetujuan dari atasan pihak penyusun.
e. Setelah disetujui, anggaran hanya diubah jika ada keadaan khusus
Anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi
memaksa untuk mengubah anggaran anggaran tersebut.
f. Jika terjadi penyimpangan/varians di dalam pelaksanaannya, harus
dianalisis sebab terjadinya penyimpangan tersebut.
4. Fungsi Anggaran
Budget atau anggaran mempunyai 3 fungsi dan kegunaan pokok menurut
Munandar (2007: 10), yaitu:
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. Sebagai alat evaluasi (pengawasan kerja)
Menurut Rudianto (2006: 117) anggaran memiliki fungsi yang terkait erat
dengan keempat fungsi manajemen, yaitu Perencanaan (Planning),

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pengorganisasian

(Organizing),

Menggerakkan

(Actuating),

10

dan

Pengendalian (Controlling).
Anggaran dengan keempat fungsi tersebut merupakan suatu fungsi yang
terintegrasi satu dengan yang lainnya. Berkaitan dengan keempat fungsi
utama manajemen tersebut, anggaran memiliki 2 fungsi utama, yaitu:
a. Alat Perencanaan
Sebagai bagian dari fungsi perencanaan, anggaran merupakan rencana
kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak.
Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan.
b. Alat Pengendalian
Sebagai bagian dari fungsi controlling, anggaran berguna sebagai alat
penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi telah sesuai dengan
rencana atau tidak.
5. Jenis-jenis Anggaran
Menurut Sasongko dan Parulian (2010: 4-7) perusahaan menyusun
anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran
operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma)
laba rugi. Adapun anggaran keuangan tediri atas anggaran neraca dan
anggaran (proforma) neraca.
Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh
perusahaan setiap tahunnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Anggaran induk terdiri atas:
a. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa sekaligus
harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di masa depan.
b. Anggaran Produksi
Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus
diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.
c. Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku
Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua
informasi mengenai:
1) Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku
2) Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah
d. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah jam
tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
jadi yang ditetapkan dalam anggaran produksi. Selain itu, anggaran
biaya tenaga kerja langsung juga memperlihatkan perkiraan tingkat
upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja
langsungnya.
e. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead produksi memperlihatkan perkiraan biaya
overhead produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

mencapai target produksi seperti yang ditetapkan dalam anggaran
produksi.
f. Anggaran Biaya Produksi
Anggaran biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya produksi yang
akan dikeluarkan pada suatu tahun anggaran.
g. Anggaran Beban Operasi
Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi yang
akan ddikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode.
h. Anggaran Laba Rugi
Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada
manajemen tentang jumlah laba atau rugi bersih yang akan diperoleh
perusahaan dalam suatu periode anggaran.
i. Anggaran Kas
Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen
memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode
mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang
perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode suatu
periode anggaran.
j. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang
hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya
(anggaran penjualan sampai anggaran kas). Anggaran neraca juga
memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas
perusahaan dalam suatu periode anggaran.
Sedangkan menurut Nafarin (2007: 31) anggaran dapat dikelompokkan
dari beberapa segi, seperti dari segi dasar penyusunan, segi cara
penyusunan, segi jangka waktu, segi bidang, segi kemampuan menyusun,
segi fungsi, dan segi metode penentuan harga pokok produk.
a. Segi Dasar Penyusunan
1) Anggaran variabel (variable budget) adalah anggaran yang disusun
berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu pada
intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada
tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
2) Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun
berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
b. Segi Cara Penyusunan
1) Anggaran periodik (periodic budget) adalah anggaran yang disusun
untuk satu periode tertentu.
2) Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang
dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah
dibuat.
c. Segi Jangka Waktu
1) Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran
yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
2) Anggaran jangka panjang (long-range budget) adalah anggaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
d. Segi Bidang
1) Anggaran operasional (operational budget) adalah anggaran untuk
menyusun anggaran laba rugi.
2) Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk
menyusun anggaran neraca.
e. Segi Kemampuan Menyusun
1) Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah rangkaian
dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap.
2) Anggaran parsial (partially budget) adalah anggaran yang disusun
secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian
anggaran tertentu saja.
f. Segi Fungsi
1) Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang
diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain.
2) Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi (perusahaan).
g. Segi Metode Penentuan Harga Pokok Produk
1) Anggaran

tradisional

(traditional

budget)

atau

anggaran

konvensional (conventional budget) terdiri atas anggaran berdasar
fungsional dan anggaran berdasar sifat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

2) Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) adalah
anggaran

yang

penghargapokokan

dibuat
berdasar

dengan
kegiatan

menggunakan
dan

metode

berfungsi

untuk

menyusun anggaran variable dan anggaran induk.

B. Biaya Produksi
1. Pengertian
Menurut Mulyadi (2005: 387), “ Biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap
dijual.”
Menurut Nafarin (2007: 63), “ Biaya produksi (production cost) adalah
biaya yang dapat berupa biaya produksi dibebankan dan biaya produksi
diperhitungkan.”
2. Elemen biaya produksi
a. Biaya Bahan Baku
Menurut Rudianto (2006: 17), “Biaya bahan baku adalah biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk
menghasilkan suatu produk jadi tertentu dalam volume tertentu.”
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menurut Nafarin (2007: 15), “Biaya tenaga kerja langsung (direct
material) adalah upah tenaga kerja langsung yang harus dibayar.”
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhad pabrik atau biaya overhead produksi adalah seluruh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

biaya yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan produksi
barang dan jasa (Sasongko dan Parulian, 2010: 67).

C. Anggaran Biaya Produksi
1. Pengertian anggaran biaya produksi
Anggaran biaya produksi adalah anggaran yang disusun untuk mengetahui
biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka
memproduksi barang jadi (Sasongko dan Parulian, 2010: 54).
Anggaran biaya produksi meliputi:
a. Anggaran biaya bahan baku
Menurut Munandar (2007: 103)
“Anggaran biaya bahan baku atau budget-budget bahan mentah ialah
semua budget yang berhubungan dan merencanakan secara sistematis
serta lebih terperinci tentang penggunaan bahan mentah untuk proses
produksi selama periode tertentu yang akan datang.”
b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Menurut Munandar (2007: 125)
“Anggaran biaya tenaga kerja langsung atau budget upah tenaga kerja
langsung (direct labour budget) ialah budget yang merencanakan
secara sistematis dan lebih terperinci tentang upah yang akan
dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dari waktu ke waktu
(bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang.”
c. Anggaran biaya overhead pabrik
Menurut Adisaputro dan Anggarini (2011: 234),
“ Biaya yang tergolong sebagai biaya overhead pabrik (BOP) adalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

semua biaya-biaya pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam proses
produksi, kecuali biaya bahan mentah langsung dan biaya tenaga kerja
langsung.”
2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Produksi
Menurut Adisaputro dan Anggarini (2011: 162), “ Rencana produksi
adalah alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian yang penting.
Rencana produksi merupakan penjabaran rencana pemasaran ke dalam
program produksi yang konsisten dengan kebijakan manajerial dan sesuai
dengan batasan yang berlaku."
Rencana produksi dihitung dengan menggunakan formula (Adisaputro dan
Anggarini 2011: 163)
Tingkat penjualan (rencana penjualan)

: xxx

Tingkat persediaan akhir barang jadi

: xxx +

Jumlah

: xxx

Tingkat persediaan awal barang jadi

: xxx -

Tingkat produksi

: xxx

Setelah menyusun anggaran produksi dilanjutkan dengan menyusun
anggaran biaya produksi yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead.
Anggaran biaya bahan baku menunjukkan besarnya biaya bahan baku
yang diperlukan untuk mengolah produk yang dianggarkan.
Menurut Adisaputro dan Anggarini (2011: 184), perencanaan bahan
mentah ataupun suku cadang secara umum membutuhkan keempat sub

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

anggaran berikut ini :
a. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah digunakan
formula berikut (Adisaputro dan Anggarini 2011: 185):
Kebutuhan Bahan Mentah = Unit Produksi x SUR (Standar Pemakaian
Bahan Mentah per unit)
b. Anggaran Pembelian Bahan Mentah
Untuk membuat anggaran pembelian digunakan formula berikut
(Adisaputro dan Anggarini 2011: 187):
Kebutuhan Bahan Mentah

xxx

Persediaan Akhir Bahan Mentah

xxx +

Jumlah Kebutuhan Sementara

xxx

Persediaan Awal Bahan Mentah

xxx –

Unit Bahan Mentah Yang Dibeli

xxx

Pembelian Bahan Mentah = Unit Beli Bahan Mentah x Harga Beli per
Unit
c. Anggaran Persediaan Bahan Mentah
Anggaran persediaan bahan mentah ini merupakan rencana tentang
jumlah dan nilai bahan mentah yang menjadi persediaan dari waktu ke
waktu. Formula yang digunakan menurut Adisaputro dan Anggarini
(2011: 196) adalah:
Nilai Bahan Mentah = Unit Persediaan Bahan Mentah x Harga Bahan
Mentah per Unit

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

d. Anggaran Biaya Bahan Mentah yang digunakan untuk Produksi
Anggaran ini dapat diartikan sebagai rencana tentang besarnya biaya
bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi di masa yang
akan datang.
Formula yang digunakan menurut Adisaputro dan Anggarini (2011:
185) adalah:
Biaya Bahan Mentah = Unit Kebutuhan Bahan Mentah x Harga Bahan
Mentah per Unit
Selanjutnya adalah menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung.
Menurut Adisaputro dan Anggarini (2011: 218), sebelum menyusun
anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama
yang digunakan untuk menghitungnya. Seringkali ditemui dalam praktik
yakni satuan hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Dalam persiapan penyusunan anggaran terlebih dahulu
dibuat Manning Table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang
menjelaskan:
a.

Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan

b.

Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai
tingkat kegiatan

c.

Bagian-bagian yang membutuhkan
Manning Table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masingmasing kepala bagian.

Untuk menyusun anggaran jam tenaga kerja langsung diperlukan data

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

tentang anggaran produksi dan standar jam tenaga kerja langsung.
Formula yang digunakan menurut Adisaputro dan Anggarini (2011: 221):
Jumlah Jam Kerja Langsung = Unit Produksi x Standar Jam Tenaga Kerja
Langsung
Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung diperlukan data
tentang jumlah jam tenaga kerja langsung dan standar tariff upah tenaga
kerja langsung per jam. Formula yang digunakan menurut Adisaputro dan
Anggarini (2011: 221):
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung = Jumlah Jam Kerja Langsung x
Tarif Upah TKL per Jam

Anggaran biaya overhead pabrik termasuk anggaran biaya produksi selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Menurut Adisaputro
dan Anggarini (2011: 244), dalam menyusun anggaran BOP harus
diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar
penaksiran BOP.
Ada tiga macam kapasitas yang dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran
BOP antara lain:
a. Kapasitas praktis
Untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan kapasitas normal,
terlebih dahulu harus ditentukan kapasitas teoritis, yakni volume
produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh pabrik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

b. Kapasitas normal
Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka panjang.
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan
Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai
dalam tahun yang akan datang.
Langkah terakhir adalah menyusun anggaran biaya produksi. Menurut
Adisaputro dan Anggarini (2011: 249), secara umum unsur-unsur biaya
yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Taksiran Biaya bahan mentah

: xxx

Taksiran Biaya tenaga kerja langsung

: xxx

Taksiran Biaya overhead pabrik

: xxx +

Taksiran Biaya produksi

: xxx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus di Pabrik Gula Gondang
Baru Klaten dengan menggunakan metode penelitian lapangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam
analisis.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Pabrik Gula Gondang Baru Klaten
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September tahun 2015

C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Bagian Administrasi, Keuangan, dan Umum
b. Kepala SDM
c. Kepala Pengolahan
2. Objek Penelitian
Anggaran

dan

realisasi

biaya

22

produksi

pada

tahun

2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

D. Data-data yang diperlukan
1. Data Kuantitatif
a. Rencana Produksi
b. Anggaran biaya bahan baku
c. Realisasi biaya bahan baku
d. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
e. Realisasi biaya tenaga kerja langsung
f. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
g. Realisasi Biaya Overhead Pabrik
h. Anggaran biaya produksi
i. Realisasi biaya produksi
2. Data Kualitatif
a. Gambaran umum perusahaan
b. Sejarah perusahaan
c. Struktur organisasi
d. Proses produksi

E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data:
1. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya
jawab secara langsung dengan pihak yang berkaitan dengan penelitian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

2. Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengmpulkan datadata yang digunakan sebagai objek penelitian.
3. Observasi
Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.

F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah menggunakan analisis varians dimana
akan dibandingkan antara anggaran biaya produksi yang telah disusun oleh
perusahaan dengan realisasinya.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menghitung varians biaya produksi dengan cara:
a. Pengendalian Bahan Baku menggunakan rumus analisis varians
(Adisaputro dan Anggarini 2011: 200) sebagai berikut:
1) Pembelian Bahan Baku, dengan analisis varians:
a) Varians karena jumlah pembelian
= (jumlah rencana - jumlah riil) x harga rencana
b) Varians karena harga bahan baku
= (harga rencana - harga riil) x jumlah riil
c) Total varians
= varians karena jumlah + varians karena harga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

2) Pemakaian Bahan Baku, dengan analisis varians:
a) Varians efisiensi
= (jumlah rencana - jumlah riil) x harga rencana
b) Varians harga
= (harga rencana – harga riil) x jumlah riil
c) Total varians
= varians efisiensi + varians harga
b. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pemakaian

Tenaga

Kerja

Langsung,

dengan

analisis

varians

(Adisaputro dan Anggarini 2011: 224) sebagai berikut:
1) Varians efisiensi
= (jam kerja rencana – jam kerja riil) x tarif upah rencana
2) Varians tarif upah
= (tarif upah rencana – tarif upah riil) x jam kerja riil
3) Total varians
= varians efisiensi + varians tarif upah
c. Biaya Overhead Pabrik, dengan metode tiga varians (Carter dan Usry,
2005: 171)
1) Selisih Pengeluaran
= Overhead pabrik aktual – kelonggaran anggaran berdasarkan jam
aktual [Overhead pabrik variabel (jam kerja aktual x tarif overhead
variabel) + Overhead pabrik tetap yang dianggarkan]

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

2) Selisih Efisiensi Variabel
= (Jam aktual yang digunakan – jam standar yang diperbolehkan
untuk unit aktual yang diproduksi) x tarif overhead pabrik variabel
3) Selisih Volume
= Overhead pabrik tetap yang dianggarkan – overhead pabrik tetap
yang dapat dibebankan ke produksi berdasarkan jam standar yang
diperbolehkan untuk unit yang diproduksi (jam standar x tarif
overhead tetap)
4) Total Varians
= Selisih Pengeluaran + Selisih Efisiensi + Selisih Volume
2. Menentukan sifat varians, jika realisasi biaya produksi lebih kecil dari
anggaran biaya produksi, maka varians menguntungkan. Jika realisasi
anggaran biaya produksi lebih besar dari anggaran biaya produksi, maka
varians tidak menguntungkan.
3. Menghitung persentase varians dengan cara membandingkan antara
varians dengan biaya yang telah dianggarkan. Maka akan diketahui
persentase varians yang terjadi.
4. Menentukan varians terkendali atau tidak dengan cara membandingkan
persentase yang didapat dari perhitungan dengan persentase yang
ditetapkan oleh perusahaan. Batas varians sebesar 5% menggunakan
persentase varians yang merupakan kebijakan dari Pabrik Gula Gondang
Baru Klaten.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pabrik Gula Gondang Baru merupakan salah satu pabrik gula di bawah
pengelolaan PTP Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah. Wilayah kerjanya meliputi
Kabupaten Klaten, Sleman, Magelang, Gunung Kidul, Boyolali, Semarang dan
Grobogan.
Dalam memroses tebu menjadi gula, Pabrik Gula Gondang Baru
menggunakan system sulfitasi. System sulfitasi merupakan proses pengolahan gula
dimana untuk memurnikan nira menggunakan gas SO2, sehingga dapat menghasilkan
Kristal gula yang lebih berkualitas dan dapat memenuhi kelayakan standar industri.

A.

Sejarah Perusahaan
Pabrik Gula Gondang Baru semula bernama Pabrik Gula Gondang
Winangoen, didirikan pada tahun 1860 oleh NV. Klatensche Cultuur
Maatscahappij yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Pabrik ini
dikelola oleh NV. Mirandolle Voute & Co yang berkedudukan di Semarang.
Tahun 1930 – 1935 karena krisis ekonomi, pabrik tidak beroperasi dan mulai
beroperasi lagi pada tahun 1935 - 1942 di bawah kendali Boerman dan M.F.H
Bremmers, warga Negara Belanda.
Awalnya pabrik ini menggunakan turbin air sebagai penggerak
mesinnya, namun setelah James Watt menemukan mesin uap maka untuk
27

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

28

memperbesar kapasitas giling digunakan mesin uap sebagai penggerak utama.
Mesin uap tertua di pabrik ini adalah B. Lahaye & Brissoneauf buatan
Perancis tahun 1884 yang sampai saat ini masih berfungsi dengan baik.
Mesin-mesin yang lain juga merupakan peninggalan abad 19 yang masih
relative baik dan menghasilkan gula bermutu tinggi sehingga menciptakan
daya tarik bagi wisatawan.
Pada tahun 1992 – 1945 Jepang menduduki Indonesia dan menguasai
Pabrik Gula Gondang Winangoen dipimpin oleh Niskio dan Inogaki dibantu
oleh M.F.H. Gremmers. Pada tahun 1945 setelah revolusi kemerdekaan
Indonesia, pabrik gula Gondang Winangoen menjadi milik pemerintah
Republik Indonesia dan dikelola oleh Badan Penyelenggara Perusahaan
Negara (BPPGN) yang dipegang oleh Bapak Doekoest (1945 – 1948).
Pada tahun 1948 pabrik tidak beroperasi kembali karena adanya
Agresi Militer Belanda dan mulai beroperasi kembali pada tahun 1950. Pada
bula Desember 1957 nama Pabrik Gula Gondang Winangoen diubah menjadi
Pabrik Gula Gondang Baru dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas
(PT) yang dikuasai dan diawasi oleh Unit Semarang dan dipimpin oleh R.
Imam Supeno. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 164 tanggal
1 Juli 1964, PT Pabrik Gula Gondang Baru dimasukkan ke dalam Perusahaan
Perkebunan Negara (PPN) Jateng V di Solo dan berganti nama menjadi
Pabrik Gula Gondang Baru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

29

Lalu, dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 14 tanggal 13 April
1968, PPN Jateng V dibubarkan dan dibentuk Perusahaan Negara Perkebunan
(PNP) XVI yang berkedudukan di Solo, Pabrik Gula Gondang Baru masuk ke
dalam lingkungan PNP XVI. Namun, pada Peraturan Pemerintah No. 11
tanggal 1 April 1981 PNP XVI d