PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UKM.

PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJ IB PAJ AK
MENGENAI PETUGAS PAJ AK TERHADAP KEPATUHAN
WAJ IB PAJ AK UKM

SKRIPSI

Dia j u k a n oleh :
H im a wa n Sa p u t r o
0813010019/F E /E A

K ep a d a

F AK UL T AS E K O NO M I
UNI VE R SI T AS P E M BANG UNAN NASI O NAL “ VE T E R AN”
J AW A T I M UR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJ IB PAJ AK
MENGENAI PETUGAS PAJ AK TERHADAP KEPATUHAN
WAJ IB PAJ AK UKM

Yang diajukan

H im a wa n Sa p u t r o
0813010019/F E /E A

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

DR. INDRAWATI YUHERTIANA, MM, AK
NIP.196610171993032001

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

DRS. EC. R.A. SUWAIDI, MS
NIP.19600330198603100


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tanggal : 19 Juli 2012

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJ IB PAJ AK
MENGENAI PETUGAS PAJ AK TERHADAP KEPATUHAN
WAJ IB PAJ AK UKM
Yang diajukan

H im a wa n Sa p u t r o
0813010019/F E /E A

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

DR. INDRAWATI YUHERTIANA, MM, AK


Tanggal : 19 Juli 2012

Mengetahui,
Ketua Program Studi

DR. SRI TRISNANINGSIH, SE, MSI
NIP.1965092919922032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJ IB PAJ AK MENGENAI
PETUGAS PAJ AK TERHADAP KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK UKM.

Disusun Oleh :
Himawan Saputro
0813010019/FE/AK
telah dipertahankan dihadapan

dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 31 Juli 2012
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, AK

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, AK
Sekretaris

Drs. Gideon, MSi
Anggota


Drs. Ec. Munari, MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Peembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah,
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi
ynag berjudul “PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJ IB PAJ AK
MENGENAI PETUGAS PAJ AK TERHADAP KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK
UKM” .
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Akuntansi di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis berterimakasih atas segala
bantuan dan fasilitas dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis guna
mendukung penyelesaian skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dr. Dany Ichsanudin, MSi. , selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, Msi, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Ibu DR. Indrawati Yuhertiana, MM, AK., selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar dan telah meluangkan waktu serta tenaganya dalam memberikan
bimbingan, saran, petunjuk dan koreksi yang sangat berharga dalam penyusunan
skripsi ini.

5.

Segenap tenaga pengajar, karyawan dan seluruh rekan-rekan mahasiswa terutama
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.


Keluargaku yang tercinta terutama Almarhum Bapak yang senantiasa
memberikan semangat yang luar biasa, walau tanpa kehadiran beliau disisi saya.
Ibu yang dengan sabar membimbing dan menyemangati saya, kemudian doa
restu dan tanpa lelah memberikan dukungan moril maupun materiil dalam
menyelesaikan kuliah hingga akhir penyusunan skripsi.

7.

Sahabatku yang tercinta, The Big Family, Mandu, Drajat, Dila, Ifah. Yuni, Resha
dan terutama Dinda Kumala Sari yg membantu saya dalam menyusun skripsi ini,
Desy, Gatra, bos saya pak Priyo Prastowo yang senantiasa memberikan bantuan,
semangat dan dukungan dalam menyelesaikan kuliah hingga akhir penyusunan
skripsi.

8.

Teman-teman seperjuangan anak didik bu Indra, Ayu, Puspita, Retno, Nizar
(Icang), Yudo, Hermawan (Boni).

9.


Teman-teman Akuntansi angkatan 2008.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas
doa, dukungan dan bantuan yang telah diberikan.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
semua pihak tersebut di atas. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa
tidak ada yang sempurna di dunia ini dan keterbatasan yang dimiliki, sehingga
penulis menghargai segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
membantu kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi referensi pendidikan kita semua.
Surabaya, Juli 2012,
Penulis


iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
ABSTRAKSI ...................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9


BAB II KAJ IAN PUSTAKA ......................................................................... 10
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 10
2.2 Landasan Teori ............................................................................ 14
2.2.1 Dasar-Dasar perpajakan ................................................... 14
2.2.2 Pengertian Pajak ............................................................... 14
2.2.1.2 Fungsi-Fungsi Pajak .......................................................

17

2.2.3.1 Pengertian Sistem .............................................. 17
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.2 Pengertian Informasi .......................................... 17
2.2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............ 18
2.2.3.4 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi ........ 19
2.2.3.5 Tujuan Informasi Akuntansi .............................. 20
2.2.3.6 Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ..... 21
2.2.4 Penggunaan

Komputer

dalam

Sistem

Informasi

Akuntansi ......................................................................... 22
2.2.5 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ................................ 27
2.2.5.1 Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi 27
2.2.5.2 Pemakai Sistem .................................................. 28
2.2.5.3 Kualitas Sistem Informasi .................................. 39
2.2.6 Software BDS-IBS .......................................................... 30
2.3 Kerangka Pikir ............................................................................. 31
2.3.1 Pengaruh Partisipasi Pemakai berpengaruh terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi .................

31

2.3.2 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi
Akuntansi

berpengaruh

terhadap

Kinerja

Sistem

Informasi Akuntansi .............................................

32

2.3.3 Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai
berpengaruh

terhadap

Kinerja

Sistem

Informasi

Akuntansi ......................................................................... 34

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4 Hipotesis ...................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 36
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 36
3.1.1 Definisi Operaional ........................................................... 36
3.1.2 Pengukuran Variabel ......................................................... 38
3.2 Teknik Penentuan Sampel ............................................................ 39
3.2.1 Obyek Penelitian ............................................................... 39
3.2.2 Populasi ............................................................................. 40
3.2.3 Sampel ............................................................................... 40
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 41
3.3.1 Jenis Data ......................................................................... 41
3.3.2 Sumber Data ..................................................................... 41
3.3.3 Pengumpulan Data ........................................................... 41
3.4 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ...................................... 42
3.4.1 Uji Validitas ..................................................................... 42
3.4.2 Uji Reliabilitas .................................................................. 43
3.4.3 Uji Normalitas .................................................................. 43
3.4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 44
3.4.4.1 Autokorelasi ....................................................... 44
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.4.2 Multikolerasi ....................................................... 45
3.4.4.3 Heteroskedastisitas ............................................. 45
3.4.5 Teknik Analisis ................................................................. 46
3.4.6 Uji Hipotesis ..................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................... 43
4.1.1 Deskripsi Wajib pajak. ....................................................... 46
4.1.2 Deskripsi Persekutuan Komanditer .................................... 47
4.1.3 Deskripsi Perusahaan Perorangan ....................................... 48
4.2 Deskripsi Pengumpulan Sampel .................................................... 49
4.2.1 Deskripsi Jawaban Responden ........................................... 51
4.2.2.1 Deskripsi Jawaban Responden Variabel
Pemahaman Wajib Pajak ................................... 51
4.2.2.2 Deskripsi
Persepsi

Jawaban
Wajib

Responden

Pajak

Mengenai

Variabel
Petugas

Pajak..................................................................... 53
4.2.2.3 Deskripsi Jawaban Responden Variabel
Kepatuhan Wajib Pajak .................................... 55
4.3

Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................... 58
4.3.1.1 Uji Validitas ...................................................... 58

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1.2 Uji Validitas Pada Variabel Pemahaman Wajib
Pajak (X1)............................................................ 58
4.3.1.3 Uji Validitas Pada Variabel Persepsi Wajib
Pajak (X2) .......................................................... 59
4.3.1.4 Uji Validitas Pada Variabel Kepatuhan Wajib
Pajak (Y) ............................................................ 60
4.3.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 60
4.3.3 Uji Normalitas .................................................................. 61
4.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 63
4.4.1 Multikorelasi .................................................................... 63
4.4.2 Autokorelasi .................................................................... 64
4.4.3 Heterokedastisitas ............................................................ 64
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 66
4.6 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 68
4.6.1 Uji F (Uji Serentak) .......................................................... 68
4.6.2 Uji T (Uji Parsial) ............................................................. 70
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 72
4.6.1 Implikasi Penelitian .......................................................... 72
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 73
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 73
5.2 Saran ............................................................................................ 74

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Jumlah UKM kota Surabaya tahun 2010-2011 ................................... 14

Tabel 4.1 Karakteristik Responden (Jenis Kelamin) .......................................... 49
Tabel 4.2 Karakteristik Responden (Jabatan) ..................................................... 50
Tabel 4.3 Karakteristik Responden (Umur) ........................................................ 50
Tabel 4. Karakteristik Responden (Pendidikan Terakhir) ................................ 50

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi pada variabel pemahaman wajib pajak (X1) ..... 51
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pada variabel Persepsi wajib pajak (X2) ............ 53
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi pada variabel Kepatuhan wajib pajak (Y) .......... 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitaas Variabel Pemahaman Wajib Pajak (X1) ............ 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi wajib pajak mengenai petugas
pajak (X2) ............................................................................................ 59
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitaas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ................ 60
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 61
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 61
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 63
Tabel 4.13 Hasil Uji Heterokedastisitas .............................................................. 65
ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.14 Analisis Regresi ................................................................................. 68
Tabel 4.15 Pengujian secara simultan ................................................................. 69
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi ....................................................................... 70
Tabel 4.17 Uji T .................................................................................................. 72

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan kerangka pikir ........................................................................ 32

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Kuesioner

Lampiran 3

Uji Validitas dan Reliabilitaas

Lampiran 4

Regresi dan Uji Asumsi Klasik

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK DAN PERSEPSI WAJ IB
PAJ AK MENGENAI PETUGAS PAJ AK TERHADAP KEPATUHAN
WAJ IB PAJ AK PADA UKM
Oleh :
HIMAWAN SAPUTRO

Abstraksi
Dalam menyelenggarakan pemerintahan umum dan melaksanakan
pembangunan, pemerintah memerlukan dana yang relative besar. Dana yang
dibutuhkan tersebut semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan
pembangunan itu sendiri. Dalam melaksanakan pembangunan nasional masalah
pembiayaan menjadi sangat vital. Pembiayaan pembangunan ini direalisasikan ke
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam APBN
pemerintah memenuhi kebutuhan dana dengan mengandalkan dua sumber pokok,
yaitu sumber dana luar negeri dan hibah (grant), sedangkan sumber dana dalam
negeri misalnya penjualan migas dan non migasserta pajak.
Populasi dari penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas
yang terdaftar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian wilayah Surabaya yaitu
sebanyak 74. Sedangkan sampel penelitian yang diambil adalah Usaha Kecil
Menengah Pulp dan Kertas di Surabaya wilayah Selatan dan masih aktif
beroperasi terhitung sampai tanggal 1 Juli 2012 yaitu sebanyak 28 unit usaha

Keywords : pemahaman wajib pajak, persepsi wajib pajak mengenai petugas
pajak, kepatuhan wajib pajak UKM.

xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pajak sebenarnya sudah dikenal dan dipraktekkan sejak zaman
kerajaan-kerajaan. Pada masa itu rakyat diwajibkan untuk menyerahkan upeti
kepada raja yang besarnya sudah ditentukan. Pemungutan pajak atau upeti ini
terus berlanjut hingga zaman penjajahan Belanda. Bahkan setelah Indonesia
merdeka pajak ditetapkan dan dipungut setiap tahun oleh pemerintah yang
berkuasa.
Pada tahun 1980-an harga minyak dan gas bumi di pasaran dunia
mengalami kemerosotan dan situasi tidak menentu. Padahal struktur keuangan
Indonesia banyak mengandalkan pemasukan/penerimaan dari sektor ini.
Menyadari akan hal tersebut maka pemerintah mencari alternatif pengganti
pemasukan negara dan pilihan tersebut maka pemerintah mencari alternatif
pengganti pemasukan negara dan pilihan tersebut jatuh pada pajak. Kemudian
disadari pula bahwa pranata hukum di sektor pajak banyak dibangun
berdasarkan produk hukum peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda yang
penyusunannya dilatarbelakangi oleh motif, dasar filosofi, konsep bernegara,
dan struktur organisasi yang berbeda dengan kondisi Indonesia pasca
kemerdekaan. Oleh karena itu kebijakan yang diambil adalah dengan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

melakukan langkah-langkah perombakan ketentuan perpajakan secara besarbesaran yang kemudian dikenal dengan tax reform
Dalam menyelenggarakan pemerintahan umum dan melaksanakan
pembangunan, pemerintah memerlukan dana yang relatif besar. Dana yang
dibutuhkan tersebut semakin meningkat seiring dengan peningkatan
kebutuhan pembangunan itu sendiri. Dalam melaksanakan pembangunan
nasional

masalah

pembiayaan

menjadi

sangat

vital.

Pembiayaan

pembangunan ini direalisasikan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Dalam APBN pemerintah memenuhi kebutuhan dana
dengan mengandalkan dua sumber pokok, yaitu sumber dana luar negeri dan
hibah (grant), sedangkan sumber dana dalam negeri misalnya penjualan migas
dan non migas serta pajak. Dalam perkembangannya pajak merupakan
komponen utama penerimaan dalam negeri (Agusti dan Herawaty, 2009).
Pajak pada dasarnya adalah pemberian harta kekayaan rakyat, dan atau badan
usaha untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh negara.
Oleh sebab itu pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang
dipungut berdasarkan undang-undang. Misi utama Direktorat Jendral Pajak
adalah misi fiskal yang menghimpun penerimaan pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang mampu menunjang kemandirian
pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baik
untuk belanja rutin maupun pembangunan.
Pajak dikenakan kepada semua badan usaha termasuk UKM ( Usaha
Kecil dan Menengah). Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang Perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun Tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.
Di tengah-tengah proses restrukturisasi sektor koorporat dan BUMN
yang berlangsung lamban, sektor UKM telah menunjukan perkembangan
yang terus meningkat dan bahkan mampu menjadi penopang pertumbuhan
ekonomi nasional, sementara itu kemajuan yang dicapai dalam restrukturisasi
di sektor keuangan khususnya industri perbankan mampu menyediakan
kebutuhan pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan porsi yang lebih besar
untuk UKM, perkembangan inilah yang menjadi pendorong bagi peningkatan
pertumbuhan dan peran sektor UKM dalam perekonomian nasional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Momentum ini harus dipertahankan dan ditingkatkan, tidak saja karena
ketangguhannya dalam menghadapi berbagai kejutan ekonomi tetapi juga
kemampuannya yang lebih besar dalam menyediakan lapangan kerja dan
mengatasi masalah kemiskinan. Perkembangan sektor UKM tersebut selain
berimbas pada pertumbuhan perekonomian sektor riil juga menjadi potensi
bagi perkembangan penerimaan negara terutama dari sektor pajak. Hal ini
menarik perhatian Direktorat Jendral Pajak dalam menghimpun penerimaan
pajak, oleh karena itu Direktorat Jendral Pajak mulai mengarahkan bidikan
penerimaan pajak ke sektor pelaku usaha kecil, dan menengah (UKM).
Tindakan yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak tersebut cukup
beralasan karena jumlah pelaku usaha UKM itu cukup banyak terutama di
wilayah Kota Surabaya, sehingga cukup potensial untuk memperoleh
penerimaan pajak dari sektor tersebut. Menurut sebuah berita di Indopos.com,
Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, jumlah UKM tahun lalu
sekitar 54 juta unit, tapi Ditjen Pajak mencatat baru lima persen sumbangan
UKM ke penerimaan pajak. Fuad mengungkapkan, penghasilan UKM
mencapai miliaran rupiah, seperti terlihat di toko-toko kawasan Glodok atau
Mangga Dua, hanya saja mereka banyak yang belum menunaikan
kewajibannya.
Pelaku UKM yang dimaksud adalah pelaku UKM yang telah memiliki
Nomor Pendaftaran Wajib Pajak atau dapat pula dinyatakan sebagai wajib

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pajak berbentuk orang pribadi ataupun wajib pajak berbentuk badan usaha,
dimana pada dasarnya UKM dewasa ini telah menjadi target utama yang
diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam hal penerimaan
pajak.
Menurut hasil survey Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota
Surabaya, pada tahun 2011 Usaha Kecil Menengah yang tumbuh di Surabaya
dan yang resmi terdaftar adalah 467 unit. Dengan perincian jumlah usaha
kecil 320 unit dan usaha menengah sebanyak 147 unit. Jumlah ini menurun
jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 369 unit usaha.
Menurut survey di berbagai kecamatan, kecamatan Tambaksari memiliki
paling banyak Usaha Kecil Menengah yakni 49 unit diikuti dengan kecamatan
Asemrowo sebanyak 43 unit.
Usaha Kecil Menengah dengan jumlah terbesar yang beroprasi di
Surabaya adalah Usaha Kecil Menengah Agro dengan jumlah 78 unit,
sedangkan Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas sendiri merupakan jenis
usaha terbanyak kedua di Surabaya dengan jumlah 74 unit.
Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas dari tahun ke tahun
peningkatannya fluktuatif atau naik turun. Menurut data Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Surabaya, pada tahun 2005 usaha Pulp dan Kertas di
Surabaya tumbuh subur dengan jumlah Usaha Kecil Menengah yang
beroprasi sebanyak 103 unit. Namun pada tiga tahun selanjutnya jumlah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

tersebut terus mengalami penurunan sampai pada tahun 2008 jumlah Usaha
Kecil Menengah Pulp dan Kertas yang beroprasi hanya sejumlah 21 unit saja.
Tahun 2009, Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas di Surabaya mulai
bangkit lagi dengan jumlah usaha yang beroprasi sebanyak 77 unit.
Sedangkan tahun selanjutnya yaitu tahun 2010 mengalami sedikit penurunan
lagi sebanyak 8 unit yang menjadikan jumlah Usaha Kecil Menengah Pulp
dan Kertas pada tahun 2010 menjadi sebanyak 69 unit. Pada tahun 2011
terdapat penambahan Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas sebanyak 5
unit, sehingga jumlah terakhir menjadi 74 unit. Penyebaran Usaha Kecil
Menengah Pulp dan Kertas ini cukup merata di semua wilayah Surabaya.
Wilayah Surabaya selatan sendiri mempunyai jumlah Usaha Kecil Menengah
Pulp dan Kertas sebanyak 28 unit atau sebesar 27% dari total 74 unit yang
tersebar di seluruh Surabaya. Jumlah 28 unit usaha tersebut terdiri dari 11
usaha perorangan dan 17 usaha persekutuan komanditer

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tabel 1:J umlah UKM Kota Surabaya Tahun 2010-2011

KELOM POK
INDUSTRI

KECIL

M ENENGAH

TOTAL

2010

2011

2010

2011

2010

2011

Kimia

32

41

34

30

66

71

Agro

58

43

20

15

78

58

Pulp & kertas

42

61

13

13

55

74

Hasil Hut an

4

17

9

12

13

29

Alat Angkut

8

6

14

6

22

12

12

14

25

23

37

37

30

31

5

12

35

33

36

120

23

41

59

161

222

333

157

152

365

475

Logam , mesin
dan rekayasa
Tekst il
Elekt ronika &
aneka

Jum lah

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Rendahnya

kepatuhan

wajib

pajak

penyebabnya

antara

lain

pengetahuan sebagian besar wajib pajak tentang pajak, serta persepsi wajib
pajak tentang pajak dan petugas pajak masih rendah ( Gardina dan Haryanto
2006 ). Sebagian besar wajib pajak memperoleh pengetahuan pajak dari
petugas pajak, selain itu juga ada yang diperoleh dari radio, televisi, majalah
pajak, surat kabar, internet, buku perpajakan, konsultan pajak, seminar pajak,
dan adapula yang diperoleh dari pelatihan pajak. Namun, frekuensi
pelaksanaan kegiatan tersebut tidak sering dilakukan. Bahkan, pengetahuan
tentang pajak belum secara komprehensif menyentuh dunia pendidikan. Oleh
karena itu, pada tataran pendidikan mulai pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi masih belum tersosialisasi pajak secara menyeluruh , kecuali mereka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

yang menempuh jurusan perpajakan. Kurangnya sosialisasi mungkin
berdampak pada rendahnya kesadaran masyarakat yang pada akhirnya
mungkin menyebabkan rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak.
Selain itu, wajib pajak juga masih mempersiapkan pajak itu sebagai
pungutan wajib pajak sebagai wujud peran serta mereka karena mereka
merasa belum melihat dampak nyata pajak bagi negara dan masyarakat,
apalagi ditambah persepsi mereka terhadap aparat pajak. Selama ini banyak
wajib pajak yang berpersepsi negatif pada aparat pajak yang terlihat pada
rendahnya pelayanan pada wajib pajak, apalagi saat terjadi penelitian dan
pemeriksaan pajak banyak yang berpendapat bahwa aparat pajakpun yang
berkuasa. Kualitas dan profesionalisme aparat pajak telah menjadi pertanyaan
besar. Hal ini akan menyebabkan rendahnya kepatuhan wajib pajak khusunya
pada industri UKM
Beberapa UKM ternyata masih banyak yang belum memahami akan
pajak, mereka cenderung memiliki perspektif negatif terhadap instansi pajak,
menyusul minimnya pemahaman pelaku khususnya dalam penetapan tarif
pajak. Selain itu, tidak sedikit pelaku UKM yang mengeluhkan tindakan
Direktorat Jendral Pajak dalam menagih kewajiban perpajakan dari aktivitas
usahanya dengan besaran tarif pembayarannya yang dinilai tidak transparan.
Hal tersebut terjadi karena selama ini UKM selalu merasa dikejar-kejar pajak,
tetapi tidak mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, serta belum adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

sosialisasi yang langsung menyentuh segmen ini, sehingga mereka cenderung
memiliki perspektif negatif terhadap instansi pajak.
Menurut salah seorang konsultan pajak yang menangani perpajakan
UKM di Surabaya yang bernama Priyo Prastowo, mengatakan bahwa wajib
pajak tersebut kurang paham terhadap pajak, mereka enggan patuh
dikarenakan mereka berpersepsi bahwa petugas pajak menakutkan, selain itu
mereka merasa bahwa pelaporan dan perhitungan pajak sangat rumit. Hal ini
dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah khususnya kantor
pajak.
Dari latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH PEMAHAMAN WAJ IB PAJ AK
DAN PERSEPSI WAJ IB PAJ AK MENGENAI PETUGAS PAJ AK
TERHADAP KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK PADA UKM”
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah yang ada pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
“Apakah pemahaman wajib pajak dan persepsi wajib pajak mengenai
petugas pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UKM dalam
membayar pajak ?.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan :
1. Untuk menguji tingkat kepatuhan wajib pajak pada UKM dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian antara lain :
1. Manfaat Peneliti
Memberikan masukan terhadap masalah yang dihadapi, serta memberikan
bahan pertimbangan guna mengambil langkah kebijaksanaan selanjutnya
untuk mencapai tujuan. Dan memberikan tambahan informasi untuk dapat
dipergunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang
perpajakan di Indonesia.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan sebagai
informasi bahan pembanding bagi peneliti lain yang ingin membahas
masalah ini kepada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur pada umumnya dan fakultas ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1.4.1

Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah mengembangkan ilmu
akuntansi terutama pada aspek perilaku wajib pajak UKM dalam membayar
pajak.

1.4.2

Manfaat Pr aktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi atau
masukan sejauh mana kewajiban perpajakan yang dilakukan telah sesuai
dengan peraturan yang berlaku

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu
Berikut ini ditemukan penelitian-penelitian yang sebelumnya yang
pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan
masukan serta bahan pengkajian berkaitan dengan penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
a. Elia Mustikasari ( 2007 )
Pada penelitian yang dilakukan oleh Elia Mustikasari berjudul :
“Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan
Industri Pengelolahan di Surabaya” menyatakan bahwa kurangnya
kesadaran dan kepatuhan masyarakat wajib pajak untuk memenuhi
kewajiban wajib pajak.
Tax professional yang memiliki sikap terhadap ketidakpatuhan
positif, niat ketidakpatuhan pajaknya tinggi. Pengaruh orang
(perceived

social pressure) yang

professional
memiliki

untuk

berperilaku

kewajiban moral

pajaknya rendah atau

kuat

mempengaruhi

patuh. Tax

yang

tinggi,

sekitar
niat tax

professional

niat

sebaliknya semakin rendah

yang

ketidakpatuhan
persepsi

tax

professional atas kontrol yang dimilikinya akan mendorong tax
professional berniat patuh. Semakin rendah persepsi
yang

dimiliki tax

professional

maka

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

akan

atas

kontrol

mendorong tax

13

professional

tidak

perpajakan badan. Tax
ketidakpatuhan

patuh

dalam melaksanakan

professional

yang

kewajiban

memiliki

niat

pajak rendah, ketidakpatuhan pajaknya rendah

atau sebaliknya. Tax professional mempunyai persepsi bahwa kondisi
keuangan perusahaan baik, maka tax professional akan patuh dalam
menjalankan kewajiban perpajakan perusahaan yang dia wakili. Tax
professional mempunyai persepsi bahwa kondisi keuangan perusahaan
baik, maka tax professional akan patuh dalam menjalankan kewajiban
perpajakan perusahaan yang dia wakili. Persepsi iklim keorganisasian
yang positif berpengaruh terhadap kepatuhan pajak badan.

b. Supriyadi dan Nur Hidayati ( 2008 )
Pada penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi dan Nur Hidayati
yang berjudul : “Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”
Kepatuhan Wajib Pajak bukan hanya disebabkan oleh persepsi
Wajib Pajak, tetapi juga faktor lain diantaranya frekuensi sosialisasi
Direktorat Jendral Pajak ( DJP ).

c. Widi Hidayat dan Argo Adhi Nugroho ( 2010 )
Pada penelitian yang dilakukan oleh Widi Hidayat dan Argo
Adhi Nugroho yang berjudul “ Studi Empiris Theory of Planned

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Behavior dan Pengaruh Kewajiban Moral pada Perilaku Ketidakpatuhan
Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi “
Perilaku ketidakpatuhan wajib pajak merupakan perilaku yang
didasari oleh niat untuk tidak patuh pajak. Artinya bahwa semakin kecil
niat seseorang untuk tidak patuh pajak, akan semakin kecil pula
kemungkinan orang tersebut untuk berperilaku tidak patuh.

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Dasar-Dasar Perpajakan
2.2.1.1 Pengertian Pajak
Ada banyak definisi pajak yang dikemukakan para ahli di bidang
perpajakan yang meskipun berbeda-beda, tetapi berbagai definisi tersebut
mempunyai pengertian yang sama. Perbedaan yang terjadi hanyalah
perbedaan pada sudut pandang yang digunakan masing-masing dalam
perumusan pengertian pajak.
Beberapa definisi tentang pajak oleh para ahli ( Waluyo dan
Wiriawan, 2002 : 5 ) adalah sebagai berikut :
a. N.J. Feldmann
“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang
kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara
umum), tanpa kontra prestasi, dan semata-mata digunakan untuk
meutup pengeluaran-pengeluaran umum“

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

b. Rochmat Soemitro
“ Pajak adalah iuran rakyat kepda kas negara berdasarkan undangundang ( yang dapat dipaksakan ) dengan tidak mendapat jasa timbal
balik ( kontra prestasi ) yang langsung dapat ditunjukan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi ini kemudian
dikoreksikan menjadi : Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak
rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber
utama untuk membiayai public investment “

c. M.J.H.Smeets
“ Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui
norma-norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya
kontra prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual,
dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah “

d. Philip E. Taylor
“Pajak adalah kontribusi seseorang yan ditunjukan kepada negara tanpa
adanya manfaat yang ditunjukan secara khusus pada seseorang“

Sejak Reformasi perpajakan tahun 1984, dalam undang-undang
perpajakan tidak terdapat definisi / pengertian tentang pajak, namun
peraturan perpajakan yang dikeluarkan pada tahun 2009 telah menyebutkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

pengertian tentang pajak. Dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (2009 : 1) menyeutkan : “Pajak adalah kontribusi wajib pajak
kepada negara yan terutang ole orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdsarkan Undang-Undang, dengan tidak mendaptkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat”.
Berdasarkan definisi tersebut maka karakteristik dari pajak dapat
dikumpulkan sebagai berikut :
a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang dan aturan pelaksanannya.
b. Pembayaran pajak yang terutang oleh orang pribadi atau badan (wajib
pajak) sifatnya dapat dipaksakan.
c. Pembayar pajak ( tax payer ) tidak dapat menikmati kontraprestasi
secara langsung dari pemerintah.
d. Pajak dipungut oleh Negara, baik lewat pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah sehingga ada istilah pajak pusat dan pajak daerah.
e. Penerimaan

dari

sektor

pajak

digunakan

untuk

pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah, baik pegeluaran rutin maupun
pengeluaran pembangunan, dsb apabila terdapat kelebihan maka
sisanya digunakan untuk public investment.
Pasal 23 ayat 2 UUD 1945 merupakan dasar hukum pungutan pajak
yang berbunyi : “ Segala pajak untuk kegunaan kas Negara berdasarkan
undang-undang”. Menurut UU No. 16 tahun 2009 pasal 1 ayat 9, Pajak
yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Menurut UU tahun No. 16 tahun 2009 pasal 2, 3, 3, dan 5, yang
dimaksud dengan Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan
untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau
pemotong pajak tertentu. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal
yang merupakn kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha. Pengusaha adalah orang priadi atau badan dalam bentuk
apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjannya menghasilkan barang,
melakukan usaha perdagangan. Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha
yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau penyerahan jasa
kena pajak yang dikenakan pajak berdasarkan UU Pajak Pertambahan Nilai
1984 dan perubahannya.

2.2.1.2 Fungsi-fungsi Pajak
Terdapat dua fungsi pajak menurut Resmi ( 2003 : 2-3 ), yaitu :
a. Fungsi Budgetair ( Sumber Keuangan Negara )
Pajak mempunyai fungsi Budgetair artinya pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin
maupun pembangunan, sebagai sumber keuangan maka pemerintah
memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

b. Fungsi Regulerend ( Mengatur )
Pajak mempunyai fungsi mengatur artinya pajak sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
dan ekonomi serta mencapai tujuan tertentu diluar bidang keuangan.

2.2.1.3 Syarat-syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau
perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai
berikut ( Mardiasmo, 2009 : 2 ) :
a.

Pemungutan pajak harus adil ( syarat keadilan )

b.

Pemungutan pajak harus berdasarkan UU ( syarat yuridis )

c.

Tidak menggangu perekonomian ( syarat ekonomis )

d.

Pemungutan pajak harus efisien ( syarat finansiil )

e.

Sistem pemungutan pajak harus sederhana

2.2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak
Sistem Pemungutan Pajak ada 3 macam (Mardiasmo, 2009 : 7)
1. Official assessment system
Adalah suatu system pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah ( fiskus ) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Self assessement system
Adalah suatu system pemungutan pajak yang member wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menetukan sendiri besarnya pajak yang
terutang.
3. With holding system
Adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga ( bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
bersagkutan ) untuk memenuhi besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak.

2.2.1.5 Tarif pajak
Ada 4 macam tariff pajak : (Mardiasmo, 2009 : 9)
1. Tarif Sebanding/Proporsional
Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional
terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
2. Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap
3. Tarif Progresif
Persentase tariff yang digunakan semakin besar bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

4. Tarif Degresif
Persentase tariff yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang
dikenakan pajak semakin besar.

2.2.1.6 Hambatan Pemungutan pajak
Peran aktif dan kesadaran masyarakat membayar pajak sangat
diperlukan dalam pembayaran pajak. Namun demikian, tidak jarang
terdapat berbagai perlawanan dari masyarakat pembayar pajak terhadap
pungutan pajak. Hal ini dikarenakan pajak merupakan pungutan yang
bersifat memaksa. Hambatan pemungutan pajak dapat dikelompokan
menjadi
1. Perlawanan Pasif
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang dapat
disebabkan antara lain :
a. Perkembangan intelektual
b. Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami masyarakat
c. Sistem control tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik
2. Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara
langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari
pajak. Bentuknya antara lain :
a. Tax Avoidance, yakni usaha meringankan beban pajak dengan tidak
melanggar undang-undang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

b. Tax Evasion, yakni usaha meringankan beban pajak dengan cara
melanggar undang-undang (menggelapkan pajak).

2.2.1.7 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak
Beberapa teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi
pemberian hak kepada negara untuk memungut pajak. Teori-teori tersebut
antara lain :
1. Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak
rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak diibaratkan
sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan
tersebut.
2. Teori Kepentingan
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan kepada kepentingan
(misalnya perlindungan) masing-masing orang. Semakin tinggi tingkat
kepentingan perlindungan, maka semakin tinggi pula pajak yang harus
dibayarkan.
3. Teori Daya Pikul
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak
harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk
mengukur daya pikul dapat digunakan 2 pendekatan yaitu :
a. Unsur objektif yaitu dengan melihat besarnya penghasilan atau
kekayaan yang dimiliki seseorang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

b. Unsur Subjektif yaitu memperlihatkan besarnya kebutuhan materiil
harus dipenuhi.
4. Teori Bakti
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat
dengan negaranya sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus
selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu
kewajiban.
5. Teori Asas Daya Beli
Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya
memungut pajak berarti menarik daya beli dan rumah tangga
masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh
masyarakat lebih diutamakan.

2.2.1.8 J enis-J enis pajak ( Mardiasmo, 2009 : 5)
1. Menurut Golongan
Jenis-jenis pajak menurut golongannya dibagi menjadi dua macam
antara lain :
a.

Pajak Langsung, yaitu pembayaran pajak yang tidak boleh
dilimpahkan kepada pihak lain. Sebagai contoh : Pajak penghasilan,
Pajak Bumi dan Bangunan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

b.

Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pembayarannya bias
dilimpahkan kepada pihak lain, misalnya PPN.

2. Menurut Sifatnya
a.

Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib
pajak. Contohnya Pajak Penghasilan.

b.

Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pula
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah.

3. Menurut Lembaga Pemungutannya
Menurut lembaga pemungutannya, terbagi menjadi dua macam yaitu
pajak negara dan pajak daerah. Pajak negara, yaitu pajak yang dipungut
oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara. Pajak Negara yang sampai saat ini masih berlaku adalah :
a.

Pajak Penghasilan (PPh)
Adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak.

b.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena
Pajak di dalam daerah Pabean. Yang dimaksud Pabean adalah
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan,
dan ruang udara diatasnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

c.

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah
adalah barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok
atau

barang

tersebut

dikonsumsi

oleh

masyarakat

yang

berpenghasilan tinggi.
d.

Bea Materai
Bea Materai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti
surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat
berharga, dan efek, yang memuat jumlah uang atau nominal diatas
jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan.

e.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau
pemanfaatan tanah dan atau bangunan

f.

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan ha katas tanah
dan atau bangunan.

2.2.1.9 Subjek Pajak dan Wajib Pajak
Menurut Mardiasmo (2006: 124), yang menjadi subjek pajak
adalah:
1. Orang pribadi
2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3. Badan, terdiri dari PT, CV, Perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan
nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pension,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial
politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga dan bentuk badan lainnya.
4. BentukUsaha Tetap (BUT)

2.2.2 Usaha Kecil Menengah ( UKM )
2.2.2.1 Definisi Usaha Kecil Menengah ( UKM )
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang Perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perus

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK, PENGENAAN SANKSI PAJAK DAN PEMAHAMAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB Pengaruh Pemeriksaan Pajak, Pengenaan Sanksi Pajak Dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pelaku UKM Yang Terdaftar Di KPP Pratama Kar

0 3 20

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 5 17

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 1 12

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sistem e-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

1 8 22

PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KECAMATAN GAYUNGAN-SURABAYA.

2 13 85

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA WONOCOLO.

0 0 140

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK, KEPERCAYAAN WAJIB PAJAK DAN KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Surabaya Simokerto).

0 2 93

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK, KEPERCAYAAN WAJIB PAJAK DAN KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada KPP Pratama Surabaya Simokerto)

0 0 19

PENGARUH PEMAHAMAN DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UKM SKRIPSI

0 0 28

PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KECAMATAN GAYUNGAN-SURABAYA

0 0 22