Selanjutnya
'fr
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
DAN
ADMINISTRASI UMUM PENGAWASAN MUTU, INSPEKSI DAN KARANTINA
REPUBLIK RAKYAT CINA
MENGENAI
KERJASAMA DAN KONSULT ASI Bl DANG SANITARI DAN FITOSANITARI
Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Administrasi Umum Pengawasan
Mutu, lnspeksi dan Karantina Republik Rakyat Cina (RRC) untuk selanjutnya
disebut sebagai "Para Pihak".
BERKEINGINAN
untuk
memperkuat
hubungan
kedua
Negara
melalui
pengembangan kerjasama di bidang Sanitary and Phytosanitary (selanjutnya
disebut sebagai "SPS");
MENGAKUI manfaat yang dapat dirasakan oleh rakyat di masing-masing Negara
dari pelaksanaan kerjasama dimaksud;
SESUAI DENGAN
peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-
masing Negara;
TELAH MENYETUJUI hal-hal sebagai berikut:
Pasal I
DEFINISI
Dalam Memorandum ini:
1.
"Persediaan Pergram" artinya peralatan, material dan barang-barang lainnya
yang
disediakan
Memorandum ini.
untuk
pelaksanaan
kesuatu
kegiatan
berdasarkan
2.
"Koleksi Resmi" artinya koleksi yang dikelola secara baik oleh Lembaga
llmiah seperti museum, universitas atau pusat penelitian yang dapat diakses
untuk kegiatan ilmiah.
3.
"Hewan" artinya hewan dan produk hewan yang dapat dimanfaatkan, tidak
termasuk binatang air dan produknya.
4.
'Tumbuhan" artinya semua jenis tumbuhan dan produknya.
Pasalll
TUJUAN
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini (yang selanjutnya disebut
sebagai "Memorandum'') adalah memperkuat pembangunan kegiatan SPS untuk
menjamin keamanan dan kesehatan
konsumen
di kedua
Negara serta
mempromosikan perdagangan produk-produk pertanian dan pembangunan
ekonomi di kedua Negara.
Pasal Ill
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Program kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum ini, sepanjang sumber
daya yang tersedia, meliputi:
1.
Pertukaran lnformasi:
a.
Hama dan penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina di kedua Negara;
b.
Teknik dan metode perlakuan untuk mengurangi atau meniadakan resiko
karantina;
c.
Prosedur pemeriksaan dan karantina bagi importasi dan eksportasi
hewan, tumbuhan dan produknya;
d.
Hal-hal yang berkenaan dengan SPS yang disampaikan oleh Enquiry
Point di kedua Negara;
2.
Harmonisasi tindakan pemeriksaan dan karantina;
3.
Mengembangkan tindakan dan prosedur yang efekif untuk pemeriksaan dan
karantina,
serta
pengembangan
infrastruktur
yang
dirancang
untuk
melindungi kedua Negara dari masuknya hama dan penyakit karantina;
2
4.
Pengembangan sumber daya manusia dan teknologi pada pemeriksaan dan
karantina;
5.
Mempromosikan kerjasama penelitian dan investigasi untuk meningkatkan
keamanan pemeriksaan dan karantina;
6.
Meningkatkan kesadaran publik mengenai pemeriksaan dan karantina;
7.
Registrasi importasi dan eksportasi hewan, tumbuhan dan produknya;
8.
Komunikasi, konsultasi dan adopsi resolusi yang tepat waktu apabila timbul
masalah pemeriksaan dan karantina dengan adanya perdagangan hewan,
tumbuhan dan produknya antara kedua Negara; guna melindungi keamanan
dan
kesehatan
konsumen
serta
memperlancar
perdagangan
yang
berkesinambungan;
9.
Bentuk kerjasama karantina lain yang disepakati Para Pihak
Pasal IV
SADAN PELAKSANA
Program Kerjasama dalam Memorandum ini dilaksanakan oleh badan-badan
pelaksana bagi Para Pihak sebagai berikut:
1.
RRC: Admistrasi Umum Pengawasan Mutu, lnspeksi dan Karantina
(AQSIQ);
2.
Republik Indonesia : Departemen Pertanian;
3.
Sadan
pelaksana
di
atas
bertanggungjawab
untuk
perencanaan,
pelaksanaan dan koordinasi kegiatan di masing-masing Negara.
Fungsi-
fungsi yang akan dilakukan meliputi namun tidak terbatas pada:
a.
Penetapan prioritas program;
b.
Pemilihan
kegiatan
prioritas
utama
yang
tertentu
dan
akan
dilaksanakan
berdasarkan Memorandum ini;
c.
Penyusunan
tujuan
kegiatan
penjelasan
manfaat
potensialnya;
d.
Peninjauan ulang dan pelaporan perkembangan pelaksanaan program
kepada Para Pihak;
e.
Rekomendasi setiap perubahan program yang diperlukan.
3
PasalV
PEMBENTUKAN KOMITE PENGARAH BERSAMA
1.
Untuk promosi dan evaluasi pelaksanaan Memorandum ini, Komite
Pengarah Bersama dapat dibentuk untuk bidang-bidang kerjasama yang
tertera pada Pasal Ill;
2.
Komite Pengarah Bersama akan diketuai oleh Pejabat Senior yang ditunjuk
oleh Para Pihak;
a.
Untuk RRC : Wakil Menteri Administrasi Umum Pengawasan Mutu,
lnspeksi dan Karantina
b.
3.
Untuk Republik Indonesia: Kepala Sadan Kara ntina Pertanian
Anggota Komite Pengarah Bersama terdiri dari wakil institusi yang terkait
dari Para Pihak:
4.
Komite
Pengarah
rekomendasi
Bersama
kepada
akan
menyusun
masing-masing
institusi
dan
menyampaikan
bertujuan
untuk
mempromosikan kerjasama karantina dari Para Pihak dan dari waktu ke
waktu memberi masukan tentang:
a.
Kebijakan, substansi dan fungsi dari institusi.
b.
Hal-hal lainnya yang terkait dengan upaya pengembangan yang baik
atas kerjasama karantina antara Para Pihak.
5.
Komite Pengarah Bersama bertanggungjawab untuk:
a.
Memberi masukan kepada Para Pihak mengenai kontribusi yang
sesuai untuk kegiatan termasuk:
i.
Kontribusi finansial;
ii. Material, jasa dan peralatan yang disediakan;
iii. Jumlah dan bidang keahlian dari China dan Indonesia
iv. Perkiraan anggaran tahunan untuk kegiatan proyek;
v. Jadwal waktu implementasi;
vi. Prosedur evaluasi dan peninjauan kembali;
b.
6.
Persiapan Pelaporan.
Komite Pengarah Bersama akan mengkoordinasikan program provinsi dan
kabupaten.
4
Pasal VI
Pengaturan Tambahan
1.
Untuk mendukung tujuan dan pelaksanaan Memorandum ini, Para Pihak
dapat menyusun pengaturan tambahan termasuk pembentukan Kelompok
Kerja untuk hal-hal yang terkait;
2.
Apabila memungkinkan, pengaturan tambahan ini akan menyusun secara
detail program kerjasama, badan pelaksana yang ditunjuk di kedua
Negara, kontribusi untuk program dari kedua pemerintah, persediaan
program dan materi teknis untuk program serta pengaturan lainnya yang
diperlukan;
Pasal Vll
Pembiayaan
1.
Kontribusi pembiayaan dari Para Pihak untuk kegiatan program kerjasama
dalam Memorandum ini ditentukan oleh ketersediaan dana;
2.
Para
Pihak akan menanggung gaji dan tunjangan masing-masing
personelnya, biaya tiket pesawat, material, jasa dan peralatan termasuk
laboratorium,
akomodasi
perkantoran,
dukungan
administrasi
dan
laboratorium;
Pasal VIII
Hak
1.
k・ォ
セ ケ 。
ョ@
lntelektual
Para Pihak sepakat bahwa segala hak kekayaan intelektual yang timbul
sebagai implen:ientasi dari Memorandum ini akan menjadi milik
「・イセ。ュ@
dan:
a. Masing-masing pihak diperbolehkan untuk menggunakan hak kekayaan
intelektual dimaksud dengan tujuan untuk memelihara, mengadaptasi
dan memperbaiki kekayaan terkait;
b. Dalam hal hak kekayaan intelektual dipergunakan oleh salah satu Pihak
dan/atau ir.stitusi dengan mengatasnamakan Pihak tersebut untuk
. 5
tujuan komersil, Pihak lainnya berhak mendapatkan pembagian royalti
secara adil;
c. Masing-masing Pihak akan bertanggungjawab terhadap klaim yang
diajukan oleh pihak ketiga dalam kepemilikan dan aspek hukum dari
penggunaan hak kekayaan intelektual yang dibawa oleh Pihak tersebut
untuk implementasi kegiatan kerjasama dalam Memorandum ini;
2.
Kedua Pihak akan sating mengganti kerugian atas hak kekayaan intelektual
yang dibawa oleh salah satu Pihak ke dalam wilayah Pihak lainnya dalam
rangka pelaksanaan proyek atau kegiatan bukan merupakan pelanggaran
apapun dari hak-hak pihak ketiga yang sah;
3.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk menyebarkan data dan/atau
informasi yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama dalam Memorandum ini
kepada Pihak ketiga manapun, maka Pihak tersebut harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lainnya sebelum hal tersebut
dilakukan;
4.
Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dari pihak ketiga negara
manapun, di luar Republik Indonesia dan RRC dalam segala kegiatc:in
komersial apapun yang dihasilkan dari hak kekayaan intelektual yang diatur
oleh Memorandum ini, maka Pihak tersebut akan memberikan pilihan
pertama kerjasama kepada Pihak lain di bawah Memorandum ini, yang
akan dikesampingkan, jika Pihak lain tidak mampu berpartisipasi dalam
kegiatan yang saling menguntungkan;
Pasal IX
PERSONIL
1.
Kedua Pihak akan, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di
masing-masing .Negara, memfasilitasi kegiatan kerja personil Chioa dan
Indonesia yang diperlukan dalam pelaksanaan program dengan:
a. Memberikan kepada program personil China dan Indonesia hak dan
kewenangan yang sama seperti yang diberikan kepada personil
bantuan pembangunan dari negara lain;
6
b. Mempercepat pengurusan semua dokumentasi yang diperlukan untuk
masuk, dan kinerja kerja oleh personil China dan Indonesia, termasuk
ijin kerja dan sertifikat bagi mereka yang berhak;
2.
Para Pihak akan menjamin personil mereka yang terlibat dalam kegiatan
program dalam Memorandum ini tidak akan terlibat dalam kegiatan politik
dan usaha komersil atau kegiatan-kegiatan lain di China dan Indonesia di
luar yang diatur dalam Memorandum ini.
PasalX
Penyebaran lnformasi
1.
Para Pihak tidak boleh menyebarkan atau mempublikasikan informasi
apapun kepada siapapun, selain personil program Para Pihak, tanpa
persetujuar:i terlebih dahulu dari Pihak lainnya;
2.
Personil program akan memberitahu tanpa penundaan kepada Para Pihak
setiap informasi yang terkait dengan deteksi, wabah dan perlakukan hama
dan penyakit di kedua Negara
Pasal XI
Publikasi
Hasil dari kerjasama penelitian ilmiah di bawah program kerjasama akan
dilaporkan kepada Para Pihak sebelum pub!ikasi bersama oleh _p.ersonil progran:i
kerjasama;
Pasal XII
Contoh dan Material Lainnya
1.
Apabila, sebagai bagian dari kegiatan program, diperoleh contoh atau
material yang bersifat
セ。ォウッョュゥL@
sistem,atik, diagnostik atau ilmiah lain
yang
penting,
contoh ata.u material tersebut dalam
waktu
2 (tjua)
.
. maka
.
.
.
.
tahun akan diserahkan kepada Koleksi Nasional di kedua Negara;
セ@
2.
Apabila, sebagai bagian dari kegiatan program, diperoleh duplikasi contoh
atau material yang bersifat taksonomi, sistematik, diagnostik atau ilmiah
7
lain yang penting, atau contoh atau material yang bersifat taksonomi,
sistematik, diagnostik atau ilmiah lain namun yang kurang penting, maka
contoh material tersebut akan diserahkan kepada Lembaga Koleksi Resmi
yang ditentukan bersama secara tertulis oleh kedua Pihak;
Pasal XIII
Penyelesaian Perbedaan
Perbedaan atau sengketa yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan dari
Memorandum ini akan diselesaikan secara bersahabat melalui konsultasi atau
perundingan antara Para Pihak.
Pasal XIV
Perubahan
Memorandum Saling Pengertian ini dapat diubah sewaktu-waktu melalui
persetujuan bersama secara tertulis oleh Para Pihak. Perubahan dimaksud akan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum ini.
PasalXV
Mulai Berlaku, Masa Berlaku dan Pengakhiran
1.
Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pada saat tanggal
penandatanganan oleh Para Pihak;
2.
Memorandum ini akan berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun dan
N ウ・セ。イ@
otomatis akan diperpanjang untuk 5 (lima) tahun berkutnya, kecuali
salah satu Pihak memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
terlebih dahulu mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum ini
sekurang-kurangnya (6) enam bulan sebelum habis masa berlakunya;
3.
Pengakhiran Memorandum ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan
jangka waktu dari segala . pengaturan, program dan/atau proyek yang
dibuat atas dasar Memorandum ini sampai selesainya pengaturan,
program dan/atau proy!=!k tersebut.
8
DIBUAT dalam rangkap dua di Beijing pada tanggal 11 Desember 2008 dalam
bahasa Indonesia, China dan lnggris, semua naskah mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah
bahasa lnggris yang berlaku.
UNTUK
DEPARTEMEN PE&UNIAN
REPUBLIK INCJQ.JESb\
Signed
SYUKUR IWJSJITORO
KEPALA SADAN KARANTINA
PERTANIAN
UNTUK
ADMINISTRASI UMUM PENGAWASAN
MUTU, INSPEKSI DAN KARANTINA
REPUBLIK RAKYAT CHINA
Signed
ZHI SHUPING
WAKIL MENTERI ADMINISfrRASI UMUM
PENGAWASAN MUTU, INSPEKSI DAN
KARANTINA REPUBLIK RAKYAT
CHINA
9
REPUBLIK INDONESIA
ウョセュゥャᄃiJ。D@
セDaoJM@
セ@
セエュᆴZQヲ\@
セᆴwY]QDaM[@
( セ@
GャZヲセLMュゥ@
セヲ。}LxIェ@
[ヲゥMセュQjRZᄆ@
11=,
セQZ
}dUゥセ
PAセ
QᆬjヲゥZイ
エセ
セュjRZᄆ@
( セ@
セイᄃjJヲNェ|@
SPS) セyAᄆN
QᆬjMァN@
L@
セュJャᆬjMァNoaL@
CZヲセ@
ASQeᆬjイセMJL@
:it J5Xi セd@
JセY]Q
セ@
- ijt :
Z@
L " :im 13 ffl £
"
Qセ@
75J1AA-Y /.$: セ@ :& セ@ l¥J mi9J 1TIT QAセ@
l¥J セ@
セL@
*45fDA1·1B ffl £ ;
セェ@
エセGヲゥL@
2. セaBュゥᆬjMァNL@
aセejgwヲ@
セ@
7! 9=1 Lセ@
A45lM£ セ@
セTQゥjヲ@
m:
*i*
j\l=*
§ B
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
DAN
ADMINISTRASI UMUM PENGAWASAN MUTU, INSPEKSI DAN KARANTINA
REPUBLIK RAKYAT CINA
MENGENAI
KERJASAMA DAN KONSULT ASI Bl DANG SANITARI DAN FITOSANITARI
Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Administrasi Umum Pengawasan
Mutu, lnspeksi dan Karantina Republik Rakyat Cina (RRC) untuk selanjutnya
disebut sebagai "Para Pihak".
BERKEINGINAN
untuk
memperkuat
hubungan
kedua
Negara
melalui
pengembangan kerjasama di bidang Sanitary and Phytosanitary (selanjutnya
disebut sebagai "SPS");
MENGAKUI manfaat yang dapat dirasakan oleh rakyat di masing-masing Negara
dari pelaksanaan kerjasama dimaksud;
SESUAI DENGAN
peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-
masing Negara;
TELAH MENYETUJUI hal-hal sebagai berikut:
Pasal I
DEFINISI
Dalam Memorandum ini:
1.
"Persediaan Pergram" artinya peralatan, material dan barang-barang lainnya
yang
disediakan
Memorandum ini.
untuk
pelaksanaan
kesuatu
kegiatan
berdasarkan
2.
"Koleksi Resmi" artinya koleksi yang dikelola secara baik oleh Lembaga
llmiah seperti museum, universitas atau pusat penelitian yang dapat diakses
untuk kegiatan ilmiah.
3.
"Hewan" artinya hewan dan produk hewan yang dapat dimanfaatkan, tidak
termasuk binatang air dan produknya.
4.
'Tumbuhan" artinya semua jenis tumbuhan dan produknya.
Pasalll
TUJUAN
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini (yang selanjutnya disebut
sebagai "Memorandum'') adalah memperkuat pembangunan kegiatan SPS untuk
menjamin keamanan dan kesehatan
konsumen
di kedua
Negara serta
mempromosikan perdagangan produk-produk pertanian dan pembangunan
ekonomi di kedua Negara.
Pasal Ill
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Program kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum ini, sepanjang sumber
daya yang tersedia, meliputi:
1.
Pertukaran lnformasi:
a.
Hama dan penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina di kedua Negara;
b.
Teknik dan metode perlakuan untuk mengurangi atau meniadakan resiko
karantina;
c.
Prosedur pemeriksaan dan karantina bagi importasi dan eksportasi
hewan, tumbuhan dan produknya;
d.
Hal-hal yang berkenaan dengan SPS yang disampaikan oleh Enquiry
Point di kedua Negara;
2.
Harmonisasi tindakan pemeriksaan dan karantina;
3.
Mengembangkan tindakan dan prosedur yang efekif untuk pemeriksaan dan
karantina,
serta
pengembangan
infrastruktur
yang
dirancang
untuk
melindungi kedua Negara dari masuknya hama dan penyakit karantina;
2
4.
Pengembangan sumber daya manusia dan teknologi pada pemeriksaan dan
karantina;
5.
Mempromosikan kerjasama penelitian dan investigasi untuk meningkatkan
keamanan pemeriksaan dan karantina;
6.
Meningkatkan kesadaran publik mengenai pemeriksaan dan karantina;
7.
Registrasi importasi dan eksportasi hewan, tumbuhan dan produknya;
8.
Komunikasi, konsultasi dan adopsi resolusi yang tepat waktu apabila timbul
masalah pemeriksaan dan karantina dengan adanya perdagangan hewan,
tumbuhan dan produknya antara kedua Negara; guna melindungi keamanan
dan
kesehatan
konsumen
serta
memperlancar
perdagangan
yang
berkesinambungan;
9.
Bentuk kerjasama karantina lain yang disepakati Para Pihak
Pasal IV
SADAN PELAKSANA
Program Kerjasama dalam Memorandum ini dilaksanakan oleh badan-badan
pelaksana bagi Para Pihak sebagai berikut:
1.
RRC: Admistrasi Umum Pengawasan Mutu, lnspeksi dan Karantina
(AQSIQ);
2.
Republik Indonesia : Departemen Pertanian;
3.
Sadan
pelaksana
di
atas
bertanggungjawab
untuk
perencanaan,
pelaksanaan dan koordinasi kegiatan di masing-masing Negara.
Fungsi-
fungsi yang akan dilakukan meliputi namun tidak terbatas pada:
a.
Penetapan prioritas program;
b.
Pemilihan
kegiatan
prioritas
utama
yang
tertentu
dan
akan
dilaksanakan
berdasarkan Memorandum ini;
c.
Penyusunan
tujuan
kegiatan
penjelasan
manfaat
potensialnya;
d.
Peninjauan ulang dan pelaporan perkembangan pelaksanaan program
kepada Para Pihak;
e.
Rekomendasi setiap perubahan program yang diperlukan.
3
PasalV
PEMBENTUKAN KOMITE PENGARAH BERSAMA
1.
Untuk promosi dan evaluasi pelaksanaan Memorandum ini, Komite
Pengarah Bersama dapat dibentuk untuk bidang-bidang kerjasama yang
tertera pada Pasal Ill;
2.
Komite Pengarah Bersama akan diketuai oleh Pejabat Senior yang ditunjuk
oleh Para Pihak;
a.
Untuk RRC : Wakil Menteri Administrasi Umum Pengawasan Mutu,
lnspeksi dan Karantina
b.
3.
Untuk Republik Indonesia: Kepala Sadan Kara ntina Pertanian
Anggota Komite Pengarah Bersama terdiri dari wakil institusi yang terkait
dari Para Pihak:
4.
Komite
Pengarah
rekomendasi
Bersama
kepada
akan
menyusun
masing-masing
institusi
dan
menyampaikan
bertujuan
untuk
mempromosikan kerjasama karantina dari Para Pihak dan dari waktu ke
waktu memberi masukan tentang:
a.
Kebijakan, substansi dan fungsi dari institusi.
b.
Hal-hal lainnya yang terkait dengan upaya pengembangan yang baik
atas kerjasama karantina antara Para Pihak.
5.
Komite Pengarah Bersama bertanggungjawab untuk:
a.
Memberi masukan kepada Para Pihak mengenai kontribusi yang
sesuai untuk kegiatan termasuk:
i.
Kontribusi finansial;
ii. Material, jasa dan peralatan yang disediakan;
iii. Jumlah dan bidang keahlian dari China dan Indonesia
iv. Perkiraan anggaran tahunan untuk kegiatan proyek;
v. Jadwal waktu implementasi;
vi. Prosedur evaluasi dan peninjauan kembali;
b.
6.
Persiapan Pelaporan.
Komite Pengarah Bersama akan mengkoordinasikan program provinsi dan
kabupaten.
4
Pasal VI
Pengaturan Tambahan
1.
Untuk mendukung tujuan dan pelaksanaan Memorandum ini, Para Pihak
dapat menyusun pengaturan tambahan termasuk pembentukan Kelompok
Kerja untuk hal-hal yang terkait;
2.
Apabila memungkinkan, pengaturan tambahan ini akan menyusun secara
detail program kerjasama, badan pelaksana yang ditunjuk di kedua
Negara, kontribusi untuk program dari kedua pemerintah, persediaan
program dan materi teknis untuk program serta pengaturan lainnya yang
diperlukan;
Pasal Vll
Pembiayaan
1.
Kontribusi pembiayaan dari Para Pihak untuk kegiatan program kerjasama
dalam Memorandum ini ditentukan oleh ketersediaan dana;
2.
Para
Pihak akan menanggung gaji dan tunjangan masing-masing
personelnya, biaya tiket pesawat, material, jasa dan peralatan termasuk
laboratorium,
akomodasi
perkantoran,
dukungan
administrasi
dan
laboratorium;
Pasal VIII
Hak
1.
k・ォ
セ ケ 。
ョ@
lntelektual
Para Pihak sepakat bahwa segala hak kekayaan intelektual yang timbul
sebagai implen:ientasi dari Memorandum ini akan menjadi milik
「・イセ。ュ@
dan:
a. Masing-masing pihak diperbolehkan untuk menggunakan hak kekayaan
intelektual dimaksud dengan tujuan untuk memelihara, mengadaptasi
dan memperbaiki kekayaan terkait;
b. Dalam hal hak kekayaan intelektual dipergunakan oleh salah satu Pihak
dan/atau ir.stitusi dengan mengatasnamakan Pihak tersebut untuk
. 5
tujuan komersil, Pihak lainnya berhak mendapatkan pembagian royalti
secara adil;
c. Masing-masing Pihak akan bertanggungjawab terhadap klaim yang
diajukan oleh pihak ketiga dalam kepemilikan dan aspek hukum dari
penggunaan hak kekayaan intelektual yang dibawa oleh Pihak tersebut
untuk implementasi kegiatan kerjasama dalam Memorandum ini;
2.
Kedua Pihak akan sating mengganti kerugian atas hak kekayaan intelektual
yang dibawa oleh salah satu Pihak ke dalam wilayah Pihak lainnya dalam
rangka pelaksanaan proyek atau kegiatan bukan merupakan pelanggaran
apapun dari hak-hak pihak ketiga yang sah;
3.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk menyebarkan data dan/atau
informasi yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama dalam Memorandum ini
kepada Pihak ketiga manapun, maka Pihak tersebut harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak lainnya sebelum hal tersebut
dilakukan;
4.
Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dari pihak ketiga negara
manapun, di luar Republik Indonesia dan RRC dalam segala kegiatc:in
komersial apapun yang dihasilkan dari hak kekayaan intelektual yang diatur
oleh Memorandum ini, maka Pihak tersebut akan memberikan pilihan
pertama kerjasama kepada Pihak lain di bawah Memorandum ini, yang
akan dikesampingkan, jika Pihak lain tidak mampu berpartisipasi dalam
kegiatan yang saling menguntungkan;
Pasal IX
PERSONIL
1.
Kedua Pihak akan, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di
masing-masing .Negara, memfasilitasi kegiatan kerja personil Chioa dan
Indonesia yang diperlukan dalam pelaksanaan program dengan:
a. Memberikan kepada program personil China dan Indonesia hak dan
kewenangan yang sama seperti yang diberikan kepada personil
bantuan pembangunan dari negara lain;
6
b. Mempercepat pengurusan semua dokumentasi yang diperlukan untuk
masuk, dan kinerja kerja oleh personil China dan Indonesia, termasuk
ijin kerja dan sertifikat bagi mereka yang berhak;
2.
Para Pihak akan menjamin personil mereka yang terlibat dalam kegiatan
program dalam Memorandum ini tidak akan terlibat dalam kegiatan politik
dan usaha komersil atau kegiatan-kegiatan lain di China dan Indonesia di
luar yang diatur dalam Memorandum ini.
PasalX
Penyebaran lnformasi
1.
Para Pihak tidak boleh menyebarkan atau mempublikasikan informasi
apapun kepada siapapun, selain personil program Para Pihak, tanpa
persetujuar:i terlebih dahulu dari Pihak lainnya;
2.
Personil program akan memberitahu tanpa penundaan kepada Para Pihak
setiap informasi yang terkait dengan deteksi, wabah dan perlakukan hama
dan penyakit di kedua Negara
Pasal XI
Publikasi
Hasil dari kerjasama penelitian ilmiah di bawah program kerjasama akan
dilaporkan kepada Para Pihak sebelum pub!ikasi bersama oleh _p.ersonil progran:i
kerjasama;
Pasal XII
Contoh dan Material Lainnya
1.
Apabila, sebagai bagian dari kegiatan program, diperoleh contoh atau
material yang bersifat
セ。ォウッョュゥL@
sistem,atik, diagnostik atau ilmiah lain
yang
penting,
contoh ata.u material tersebut dalam
waktu
2 (tjua)
.
. maka
.
.
.
.
tahun akan diserahkan kepada Koleksi Nasional di kedua Negara;
セ@
2.
Apabila, sebagai bagian dari kegiatan program, diperoleh duplikasi contoh
atau material yang bersifat taksonomi, sistematik, diagnostik atau ilmiah
7
lain yang penting, atau contoh atau material yang bersifat taksonomi,
sistematik, diagnostik atau ilmiah lain namun yang kurang penting, maka
contoh material tersebut akan diserahkan kepada Lembaga Koleksi Resmi
yang ditentukan bersama secara tertulis oleh kedua Pihak;
Pasal XIII
Penyelesaian Perbedaan
Perbedaan atau sengketa yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan dari
Memorandum ini akan diselesaikan secara bersahabat melalui konsultasi atau
perundingan antara Para Pihak.
Pasal XIV
Perubahan
Memorandum Saling Pengertian ini dapat diubah sewaktu-waktu melalui
persetujuan bersama secara tertulis oleh Para Pihak. Perubahan dimaksud akan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum ini.
PasalXV
Mulai Berlaku, Masa Berlaku dan Pengakhiran
1.
Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pada saat tanggal
penandatanganan oleh Para Pihak;
2.
Memorandum ini akan berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun dan
N ウ・セ。イ@
otomatis akan diperpanjang untuk 5 (lima) tahun berkutnya, kecuali
salah satu Pihak memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
terlebih dahulu mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum ini
sekurang-kurangnya (6) enam bulan sebelum habis masa berlakunya;
3.
Pengakhiran Memorandum ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan
jangka waktu dari segala . pengaturan, program dan/atau proyek yang
dibuat atas dasar Memorandum ini sampai selesainya pengaturan,
program dan/atau proy!=!k tersebut.
8
DIBUAT dalam rangkap dua di Beijing pada tanggal 11 Desember 2008 dalam
bahasa Indonesia, China dan lnggris, semua naskah mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah
bahasa lnggris yang berlaku.
UNTUK
DEPARTEMEN PE&UNIAN
REPUBLIK INCJQ.JESb\
Signed
SYUKUR IWJSJITORO
KEPALA SADAN KARANTINA
PERTANIAN
UNTUK
ADMINISTRASI UMUM PENGAWASAN
MUTU, INSPEKSI DAN KARANTINA
REPUBLIK RAKYAT CHINA
Signed
ZHI SHUPING
WAKIL MENTERI ADMINISfrRASI UMUM
PENGAWASAN MUTU, INSPEKSI DAN
KARANTINA REPUBLIK RAKYAT
CHINA
9
REPUBLIK INDONESIA
ウョセュゥャᄃiJ。D@
セDaoJM@
セ@
セエュᆴZQヲ\@
セᆴwY]QDaM[@
( セ@
GャZヲセLMュゥ@
セヲ。}LxIェ@
[ヲゥMセュQjRZᄆ@
11=,
セQZ
}dUゥセ
PAセ
QᆬjヲゥZイ
エセ
セュjRZᄆ@
( セ@
セイᄃjJヲNェ|@
SPS) セyAᄆN
QᆬjMァN@
L@
セュJャᆬjMァNoaL@
CZヲセ@
ASQeᆬjイセMJL@
:it J5Xi セd@
JセY]Q
セ@
- ijt :
Z@
L " :im 13 ffl £
"
Qセ@
75J1AA-Y /.$: セ@ :& セ@ l¥J mi9J 1TIT QAセ@
l¥J セ@
セL@
*45fDA1·1B ffl £ ;
セェ@
エセGヲゥL@
2. セaBュゥᆬjMァNL@
aセejgwヲ@
セ@
7! 9=1 Lセ@
A45lM£ セ@
セTQゥjヲ@
m:
*i*
j\l=*
§ B