PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA:PTK di Kelas V SD Negeri Tamanbaru I Kec.Citangkil Kota Cilegon.
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA
KONSEP CAHAYA
(PTK di Kelas V SD Negeri Tamanbaru I Kec.Citangkil Kota Cilegon)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Resti Destiyani
NIM. 0903812
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG 2013
(2)
Vi
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
“Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya”(PTK di kelas V Sekolah Dasar Negeri
Tamanbaru I Kecamatan Citangkil Kota Cilegon) Resti Destiyani (2013). Latar belakang penelitian ini adalah siswa mengalami kesulitan belajar pada konsep cahaya karena proses belajar yang monoton dan guru terlalu mempertahankan urutan – urutan dalam buku dalam penggunaan metode ceramah. Keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar pun masih kurang, kemudian siswa merasa bosan dan sulit memahami pelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menggunakan metode simulasi. Tujuan penelitian ini secara umum adalah peningkatan hasil belajar siswa pada konsep cahaya dengan menerapkan metode simulasi.
Tujuan khusus penelitiannya yaitu : 1) Ingin meningkatkan proses pembelajaran siswa pada konsep cahaya dengan menggunakan metode simulasi; 2) Ingin mengetahui hasil belajar siswa kelas V pada konsep cahaya dengan menggunakan metode simulasi.
Metode dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Dan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman observasi dan tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hasil observasi yang terdapat pada lembar observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat pada tiap siklusnya. Hasil observasi pada guru siklus I dengan rata – rata mencapai 2,4 atau prosentase pencapaian 60%. Hasil observasi pada aktivitas siswa yaitu 2,1 atau prosentase pencapaian 52,5%. Dan siklus II meningkat dengan rata – rata mencapai 3,9 atau prosentase pencapaian 97,5%. Hasil observasi pada aktivitas siswa yaitu 3,8 atau prosentase pencapaian 95%.
Hasil belajar siswapun meningkat yaitu : pada siklus I rata – rata skor hasil belajar siswa sebesar 68. Dan pada siklus II meningkat dengan rata – rata skor hasil belajar siswa mencapai 87,5.
Kesimpulan yang didapat adalah aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa meningkat dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya.
Rekomendasi ditujukkan kepada guru SD dan peneliti selanjutnya guna mengoptimalkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode simulasi.
(3)
vii
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Lembar Pernyataan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Kata Persembahan ... v
Abstrak ... vi
Daftar isi ... vii
Daftar Tabel ... viii
Daftar Bagan ... ix
Daftar Grafik ... x
Daftar Lampiran ... xi
BAB I Pendahuluan A. Latar Melakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Opersional ... 5
BAB II Kajian Pustaka A. Kajian Teori ... 8
a. Pembelajaran IPA di SD ... 8
b. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA ... 10
c. Metode Simulasi ... 12
d. Konsep Cahaya dalam Pembelajaran IPA ... 13
B. Kajian Hasil Penelitian ... 15
C. Kerangka Berpikir ... 17
D. Hipotesis ... 18
BAB III Metodologi Penelitian A. Metode Penelitian ... 20
B. Proses Tindakan ... 21
C. Rencana Penelitian Tindakan Kelas ... 24
D. Instrumen Penelitian ... 26
E. Tekhnik Pengolahan Data ... 33
BAB IV Pelaksanaan dan Pembahasan Hasil Penelitian A. Pelaksanaan Penelitian ... 34
a. Persiapan Penelitian ... 34
b. Prasiklus ... 35
c. Siklus I ... 39
d. Siklus II ... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
C. Jawaban Hipotesis ... 65
BAB V Simpulan dan Rekomendasi A. Simpulan ... 68
B. Rekomendasi ... 70 Daftar Pustaka
(4)
vii
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahKegiatan proses belajar mengajar pada dasarnya menggunakan cara atau tekhnik untuk memudahkan guru dan siswa melangsungkan proses pembelajaran dengan mendapatkan hasil yang baik. Banyak cara atau metode yang digunakan oleh para ahli dalam mendeteksi keberhasilan dan tujuan yang hendak dicapai, termasuk guru. Guru merupakan faktor penting dan sangat dominan dalam proses pembelajaran, karena guru adalah sebagai penanggung jawab lancarnya proses pembelajaran. Dan jika seorang guru ingin proses pembelajarannya tercapai dengan hasil yang maksimal, sudah barang tentu guru tersebut wajib memilih metode yang tepat bagi siswa – siswinya untuk mencapai keberhasilan atau tujuan pendidikan baik dari ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.
Dari pengertian tersebut mengandung makna bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus. Oleh sebab itu, jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, karena tugas guru bukan hanya mengajar akan tetapi mendidik dan mengasuh peserta didik ke ranah kedewasaan.
Strategi mengajar merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Suparman, 1997:157).
(6)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Field (1993) dalam buku Pendidikan Dengan Semangat Otonomi daerah, mengatakan bahwa mutu adalah sebagai ukuran dari produk atau kinerja pelayanan terhadap satu spesifikasi pada satu titik tertentu. Mutu pendidikan pada umumnya ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya yang paling menentukan adalah kegiatan proses belajar, sedangkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh strategi, metode dan tujuan, dan materi pelajaran yang akan diajarkan, bagaimana cara menyajikan pelajaran tersebut serta bagaimana hasil belajar itu di nilai.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di kelas V SDN Tamanbaru I Kecamatan Citangkil Kota Cilegon, bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku dan masih menggunakan metode ceramah. Guru sebagian besar masih mempertahankan urutan – urutan dalam buku tanpa mempedulikan kesesuain dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif. karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang di sampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan pada siswa. Dan pemahaman tersebut cukup membuat hasil belajar siswa menjadi rendah dengan nilai rata – rata tes di bawah KKM. Dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa siswa kelas V kurang memahami konsep cahaya.
Salah satu usaha yang dilakukan dalam permasalahan tersebut ialah dengan memilih suatu metode pembelajaran yang efektif dalam mengajarkan konsep – konsep pembelajaran IPA yang disampaikan dan diharapkan dapat
(7)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipahami oleh siswa dengan baik. Salah satu metode yang dipilih peneliti dan dianggap efektif dalam menangani permasalahan tersebut yaitu metode Simulasi.
Sumiati (2009:99) Metode simulasi adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat suatu prinsip atau keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan (tidak sesungguhnya). Dengan simulasi memungkinkan siswa mampu menghadapi kenyataan yang sesungguhnya atau mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi sebenarnya
Metode ini dapat digunakan guru untuk memudahkan siswa mengerti dan memahami dengan cepat pembelajaran yang disampaikan guru tersebut. Karena bagaimanapun suatu pembelajaran yang hanya menggunakan teori tanpa mengimplementasikan atau mempraktekannya pada kenyataan sebenarnya (antara lain lewat simulasi) maka target pembelajaran yang ingin dicapai hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Setiap strategi pengajaran memiliki sejumlah metode dan tekhnik mengajar yang masing – masing mempunyai karakteristik berbeda. Oleh sebab itu metode yang satu berbeda dengan metode lainnya, baik secara konseptual maupun operasional. Pemilihan dan penggunaan suatu metode atau tekhnik banyak ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai dan materi yang hendak diajarkan.
Alasan mengapa peneliti menggunakan metode simulasi ini karena untuk memudahkan siswa dan guru mengalami pola atau model kehidupan
(8)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan nilai praktis dari suatu pokok masalah tanpa langsung kedalam suasana alamiah (yang sebenarnya).
Dengan melihat uraian latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya di Kelas V SD Negeri Tamanbaru I Kecamatan Citangkil Kota
Cilegon”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, agar masalah peneliti ini lebih jelas, maka permasalahan penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode simulasi dalam meningkatkan proses pembelajaran siswa dikelas V pada konsep cahaya ?
2. Apakah metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada konsep cahaya ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin meningkatkan proses pembelajaran siswa pada konsep cahaya dengan menggunakan metode simulasi.
2. Ingin mengetahui hasil belajar siswa kelas V pada konsep cahaya dengan menggunakan metode simulasi
(9)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian a) Untuk Peneliti
- Dapat menambah wawasan peneliti tentang pentingnya penggunaan metode simulasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
- Dapat mengembangkan kemampuan secara kreatif dan fungsional. - Dapat memahami kegiatan belajar mengajar secara empiris. b) Untuk Siswa
- Dapat meningkatkan hasil belajar siswa - Termotivasi untuk giat belajar
- Dapat menerapkan apa yang telah disampaikan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari
c) Untuk Guru
- Dapat mengembangkan strategi pembelajaran IPA dengan menggunakan Metode Simulasi.
- Dapat mengetahui peran guru yang sebenarnya. - Dapat meningkatkan profesionalisme guru.
- Dapat mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Simulasi.
E. Definisi Operasional 1. Metode simulasi
J.J. Hasibuan dan Moedjiono (2010:27) Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai
(10)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Metode ini digunakan sebagai asumsi bahwa tidak semua proses pembelajaran bisa dilakukan secara langsung pada obyek yang sebenarnya.
Berikut adalah kebaikan – kebaikan dari metode simulasi yang diungkapkan J.J. Hasibuan dan Moedjiono (2010:28) yaitu :
1) Menyenangkan, sehingga siswa secara wajar terdorong untuk berpartisipasi.
2) Menggalakan guru untuk mengembangkan aktivitas simulasi.
3) Memungkinkan simulasi berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
4) Memvisualkan hal – hal yang abstrak.
5) Tidak memerlukan keterampilan komunikasi yang pelik.
6) Menimbulkan respons yang positif dari siswa yang lamban, kurang cakap, dan kurang motivasi.
7) Melatih berpikir kritis karena siswa terlibat dalam analisa proses, kemajuan simulasi.
2. Meningkatkan keaktifan
Menurut Sudjana (2001:61) mengatakan bahwa “keaktifan siswa dapat dilihat dalan hal turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya”.
Berdasarkan uraian diatas, meningkatkan keaktifan siswa adalah melakukan peningkatan terhadap kegiatan atau keterlibatan siswa dikelas dalam proses belajar, diskusi maupun dalam memecahkan sebuah masalah.
(11)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Konsep cahaya
Cahaya adalah Energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata, dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Cahaya dapat merambat tanpa medium.
Cahaya berasal dari sumber cahaya, semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya antara lain matahari, bintang, api, lampu dan kilat.
(12)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Mc.Niff, Kemmis dan Mc.Taggart (Yusnandar,1007:7) Mengmukakan :
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek – praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional”.
Menurut Arikunto (2012) “ Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.
Sedangkan menurut Rapoport (1970) dalam Hopkins (1993) “mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengalami secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama”.
Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat merefleksi dan mengevaluasi diri, apakah ia sudah melaksanakan tugas utamanya secara profesional sebagai pengajar serta dapat menemukan solusi atas permasalahan – permasalahan yang muncul dalam praktek – praktek pembelajaran.
Adapun bentuk penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah kolaboratif, yaitu penelitian yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru kelas
(13)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan kepala sekolah. Hubungan antara peneliti, guru kelas dan kepala sekolah bersifat kemitraan untuk memikirkan persoalan – persoalan yang akan diteliti. B. Proses Tindakan
E. Yusnandar dan Nur’aini (2007:22-23) mengemukakan “Ada beberapa model penelitian tindakan dan suatu model yang kiranya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh para guru SD yang ditawarkan oleh para ahli adalah model Kemmis dan Mc. Taggart”.
Dan model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model menurut Kemmis dan Mc. Taggart (1998) dalam Kunandar (2008:70) Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplmentari yang terdiri dari empat momentum esensial. Dan dalam penelitian ini peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran dalam tiga siklus, dan masing – masing siklus mempunyai empat komponen yaitu :
a. Rencana : Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
b. Tindakan : Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. c. Observasi : Mengamati hasil atas hasil atau dampak dari tindakan
(14)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Dan berdasarkan refleksi ini, peneliti dan guru bersama – sama dapat melakukan revisi perbaikan terhadap siklus berikutnya pada konsep cahaya.
Kemudian pada siklus kedua dan tiga, kegiatan yang di lakukan pada dasarnya sama, tetapi ada modifikasi sedikit yaitu pada tahap perencanaan. Pada siklus berikutnya kegiatan yang di lakukan adalah perbaikan perencanaan dan refleksi. Untuk lebih jelasnya pola rangkaian kegiatan penelitian tindakan yang di lakukan dapat di gambarkan dengan bagan sebagai berikut.
(15)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1
Alur PTK Pembelajaran Konsep Cahaya dengan Metode Simulasi (Modifikasi PTK dari model Spiral Kemmis & Mc. Taggart)
(Arikonto,Suharsimi.2009:105) Observasi Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai situasi asli
Prasiklus
Refleksi Peneliti dan guru kelas menganalisis
kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan metode simulasi dalam
pembelajaran IPA pada konsep cahaya pada siklus 1
Rencana Membuat RPP dalam pembelajaran IPA pada konsep Cahaya dengan menggunakan metode simulasi Tindakan Peneliti sebagai model
melaksanakan KBM dalam pembelajaran IPA pada konsep Cahaya dengan metode simulasi
Observasi Peneliti bekerja sama dengan guru kelas sebagai observer untuk mengamati kegiatan
pembelajaran IPA pada konsep cahaya dengan metode simulasi.
Refleksi Peneliti dan guru kelas menganalisis hasil penelitian. Apakah ada kemajuan/perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan metode simulasi tersebut. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Siklus I
(16)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rencana Penelitian Tindakan Kelas a. Prasiklus
Sebelum melaksanakan tindakan penelitian terlebih dahulu mengadakan observasi di lapangan sebagai orientasi atau tahap pra siklus.
- Observasi
Sebelum tindakan di mulai peneliti terlebih dahulu mengobservasi dengan cara bertanya kepada guru, kemudian peneliti juga melaksanakan observasi langsung pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Dari data yang di dapat dari hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa selama pembelajaran hasil belajar siswa kurang dan kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan awal dalam penelitian yang dimana pada saat kegiatan belajar mengajarkan belum menggunakan metode simulasi.
- Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengadakan wawancara dengan guru untuk mengungkapkan beberapa temuan pada tahap observasi. Guru di ajak berdiskusi sehingga dapat disimpulkan bahwa guru bersedia mengadakan penelitian tentang penerapan metode simulasi. Dalam tahap ini pula, peneliti dan guru mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan metode simulasi.
(17)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Siklus I
Merupakan langkah untuk memulai penelitian berdasarkan temuan masalah dan hasil refleksi pra siklus pada tahap orientasi. Hasil temuan orientasi menjadi permasalahan pada silkus ini
a. Perencanaan
Memperlajari materi IPA tentang konsep cahaya di kelas V pada kurikulim 2006
Merancang rencana pembelajaran IPA dengan menggunakan metode simulasi dengan konsep cahaya.
Mempelajari landasan teori tentang metode simulasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Merancang dan menyiapkan alat untuk menguji sifat – sifat cahaya.
b. Tindakan
Tindakan di lakukan mengarah pada metode simulasi dalam pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah di buat pada tahap perencanaan. Sedangkan materi yang di pelajari siswa adalah tentang konsep cahaya serta sifat-sifatnya.
Guru menjelaskan tentang cahaya dengan menggunakan alat peraga.
Guru meminta salah satu murid untuk maju kedepan dan mempraktekan bagaimana terjadinya pemantulan cahaya Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya
(18)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa dan guru terlibat dalam tanya jawab
Seluruh siswa diberi soal tes untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran yang meliputi :
Cara guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
Mengamati keterampilan mengajar guru dengan mengunakan metode simulasi.
Mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Mengamati pemahaman siswa pada konsep cahaya. d. Refleksi
Mengkaji atau mengevaluasi hasil temuan atau kelemahan – kelemahan yang muncul, baik yang berkaitan dengan aktivitas guru maupun siswa dikelas.
Menentukan revisi rencana tindakan untuk siklus selanjutnya, apabila hasil belum maksimal dan masih dibawah KKM dengan nilai <65 maka dilanjutkan kembali di Siklus yang ke II.
D. Instrumen Penelitian
a. Tekhnik Pengumpul Data a) Observasi
Observasi adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses
(19)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar mengajar berlangsung. Objek yang peneliti amati adalah guru dan para siswa kelas V sekolah dasar negeri Tamanbaru I dalam proses pembelajaran ipa pada konsep cahaya.
Tekhnis observasi ini peneliti lakukan saat proses pembelajaran IPA pada konsep cahaya berlangsung.
Tabel 3.1
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Konsep Cahaya Dengan Metode Simulasi
Untuk Guru
No. Aspek yang akan dinilai Skala nilai
1 2 3 4
1. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
2. Memberikan gambaran yang akan disimulasikan
3. Memimpin pengorganisasian 4. Memimpin pemilihan peran 5. Menjelaskan Setiap peranan
yang akan dilakukan
6. Pemberian kesempatan untuk persiapan simulasi
7. Penempatan lokasi simulasi 8. Memimpin pelaksanaan
simulasi
9. Memberikan latihan 10. Pemberian nilai akhir
Jumlah Nilai Rata – rata
(20)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Konsep Cahaya Dengan Metode Simulasi
Untuk Siswa
No Aspek yang akan di nilai Skala nilai
1 2 3 4
1. Rasa Ingin tahu terhadap materi yang akan dipelajari
2. Memperhatikan minat belajar siswa
3. Semangat melaksanakan tugas belajar
4. Menyimak penjelasan guru 5. Menggali materi yang akan
disimulasikan 6. Persiapan simulasi 7. Partisipasi siswa dalam
melakukan percobaan 8. Ketelitian dalam melakukan
percobaan
9. Penguasaan materi dan Mampu menjawab pertanyaan
10. Mengadakan perbaikan Jumlah nilai
Rata – rata Keterangan :
1 = kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Baik Sekali b) Tes
Tes adalah suatu alat yang dapat dipakai untuk menyaring informasi tentang hal – hal yang ingin diketahui. (Depdikbud, 1991:6)
(21)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu” (Arikunto,2003:32)
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini melalui tes objektif yaitu di buat dalam bentuk soal pilihan ganda (PG) yang berjumlah 10 soal, dengan 4 pilihan yaitu (a,b,c,d), setiap soal yang di jawab dengan benar di beri skor 1. Adapun contoh table nilai tes hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.3 Nilai Hasil Belajar
No Nama Siswa
Hasil tes / nomor soal Jmlh Siswa
Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Rata-rata
(22)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 KISI – KISI SOAL
Standar kompetensi : Menerapkan sifat – sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model.
Kompetensi dasar : Mendeskripsikan sifat – sifat cahaya.
No. Indikator Tingkat K1 K2 K3 Jumlah
soal PG PG PG
1. Menirukan sifat – sifat cahaya yang mengenai berbagai benda ( bening, berwarna dan gelap)
Sukar 6 1
Sedang 2,4 2
Mudah 1,3 2
2. Menirukan peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari – hari melalui percobaan
Sukar 9 1
Sedang 7,8 2
Mudah 5,
10 2
Jumlah 2 4 4 10
Soal
A.Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d di bawah ini dengan benar !
1. Benda yang memancarkan cahaya disebut ... a. Sumber Cahaya c. Bohlam
b. Benda Bening d. Lampu 2. Sumber cahaya utama dibumi yaitu ....
a.Bulan c. Api b.Listrik d. Matahari
(23)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Dibawah ini yang termasuk benda tembus cahaya yaitu .... a.Triplek c. Gelas Bening
b. Kayu d. Besi
4. Cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata, antara lain ... a.Cahaya bintang dan sinar inframerah
b. Cahaya Matahari dan Bulan c. Sinar Inframerah dan ultraviolet d. Cahaya Bulan dan sinar X
5. Dibawah ini contoh benda gelap, yaitu .... a.Air jernih c. Tembok putih b. Kaca bening d. Plastik bening
6. Peristiwa yang merupakan akibat pembiasan cahaya yaitu ... a. Terbentuknya warna pada gelembung sabun
b. Dasar sungai yang airnya jernih tampak lebih dangkal dari pada sebenarnya
c. Terbentuknya bayangan oleh cermin
d. Sampainya cahaya matahari di permukaan bumi 7. Benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya yaitu ....
a.Kertas c. Kaca Bening b. Meja Kayu d. Air jernih
8. Kaca spion pada mobil berfungsi untuk melihat kendaraan lain dibelakang, tanpa perlu menoleh ke belakang. Hal ini disebabkan karena cahaya ....
(24)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Dibiaskan d. Bergerak lurus
9. Diantara objek berikut yang bisa memantulkan cahaya adalah ...
a.Besi c. Kayu
b. Kertas d. Kain
10. Jika senter diarahlan pada air, maka cahaya akan masuk kedalam air, karena cahaya bersifat...
a. Dapat menembus benda bening b. Dapat menembus benda padat c. Dapat memantulkan cahaya d. Semua jawaban benar
Kunci jawaban 1. A 6. B 2. D 7. B 3. C 8. A 4. C 9. A 5. C 10. A
- Subjek Penelitian
Yang dimaksud dengan subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan pembelajaran dengan konsep cahaya dengan menggunakan metode simulasi di kelas V SD Negeri Tamanbaru I Kecamatan Citangkil Kota Cilegon. Dengan jumlah murid 20 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswi perempuan.
(25)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Pengolahan Data a. Observasi
Dari lembar observasi yang dibuat untuk kegiatan guru mengajar dengan menggunakan metode simulasi. Berikut adalah teknik pengolahan data untuk menilai kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran pada konsep cahaya berlangsung.
Penghitungan rata – rata kegiatan mengajar guru adalah sebagai berikut : Skor maksimal = Jumlah aspek × nilai tertinggi
Jumlah nilai seluruh aspek
Nilai rata-rata kegiatan mengajar guru =
Jumlah aspek
Prosentase pencapaian = Skor yang diperoleh × 100% Skor Maksimal
Sedangkan penilaian lembar observasi kegiatan siswa pada konsep cahaya adalah sebagai berikut :
Skor maksimal = Jumlah aspek × nilai tertinggi
Jumlah nilai seluruh aspek
Nilai rata-rata kegiatan siswa =
Jumlah aspek
Prosentase pencapaian = Skor yang diperoleh × 100% Skor Maksimal
b. Soal Tes
Jumlah nilai seluruh aspek Nilai rata-rata Siswa =
(26)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(27)
1
1
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya Pada pelaksanaan pembelajaran IPA dikelas V pada konsep cahaya dengan menerapkan metode simulasi, dimulai dengan tahap orientasi untuk memusatkan perhatian siswa pada awal proses pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan memunculkan gagasan atau konsepsi awal siswa dengan mengajukan pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan awal siswa. Kemudian dengan sebuah simulasi siswa, dapat membuktikan sifat – sifat cahaya serta dapat menarik kesimpulan dengan cepat setelah dilakukan percobaan. Dan dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Peningkatan keaktifan siswa dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya
Keaktifan atau akivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode simulasi masih rendah, siswa masih Pada siklus I, aktivitas siswa masih rendah karena siswa masih terlihat pasif atau kurang aktif, kaku, dan Siswa masih kesulitan dalam
(28)
2
2
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melaksanakan kegiatan praktikum, mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan dari praktikum. Dan pada siklus II siswa sudah terbiasa mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menerapkan metode simulasi. Hal ini dapat dilihat dari kondisi kelas yang mulai kondusif. Siswa fokus memperhatikan penjelasan guru, dan saat guru mengajukan pertanyaan banyak anak yang mulai berantusias untuk menjawab pertanyaan. Dan selain itu siswa sudah tidak canggung lagi dalam menggunakannya dan terakhir siswa dapat dengan cepat menarik kesimpulan saat melakukan praktikum dikelas. Singkatnya, keaktifan siswa meningkat dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya.
3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya
Untuk peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada hasil evaluasi belajar yang semakin meningkat setiap siklusnya. Untuk siklus I, rata – rata hasil belajar siswa masih rendah hanya sebesar 68. Hal ini disebabkan oleh siswa yang belum bisa beradabtasi dengan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Dan untuk siklus II, rata – rata hasil belajar siswa sudah meningkat yaitu sebesar 87,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan siswa telah mencapai ketuntasan belajar dan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sehingga tindakan penelitian ini cukup sampai di siklus II. Dengan kata lain, penerapan metode simulasi
(29)
3
3
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rekomendasi
1. Untuk Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekolah, hendaknya dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya yaitu dengan memfasilitasi guru agar lebih variatif dalam menggunakan model atau metode pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Metode simulasi dapat dijadikan salah satu alternatif dari sekian banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Karena hal tersebut sudah terbukti dengan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
2. Untuk Guru
Guru hendaknya berpikir kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan saat mengikuti pelajaran, dan sebaiknya dalam setiap pembelajaran, guru mengadakan alat peraga sebagai media agar anak – anak dapat belajar dengan nyata tentang hal – hal yang dipelajarinya. Dan guru dapat membahas metode ini pada forum KKG agar menerapkan Metode simulasi dalam mengaktifkan proses pembelajaran IPA dan dapat dijadikan salah satu ide
(30)
4
4
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau gagasan untuk melakukan proses pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.
3. Penelitian Selanjutnya
Penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode simulasi ini belum sempurna sehingga membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada masa yang akan datang. Tetapi penelitian ini sudah mencapai keberhasilan sesuai sesuai dengan target sehingga metode simulasi dapat dijadikan refrensi bagi para calon guru di masa depan dan dapat diterapkan oleh peneliti – peneliti lainnya.
(31)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi(2009)Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara
Barlia, Lily (2009). Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press
Barlia,Lily (2010).”Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar”.RoyyanPress
Belajar dan Pembelajaran, Mengulas tentang materi belajar dan
pembelajaran.Jumat 15 Juni 2012. Penulis dedi26. Tersedia di Dedi26blogspot.com/2012/06/pengertian-strategi-pembelajaran.html Darmodjo, Hendro. (1991) Pendidikan IPA 2.Jakarta:Depdikbud
Depdikbud (1994) “Hadiat Alam Sekitar Kita 3”.Balai Pustaka
Depdikbud.(1996) “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta:Balai Pustaka Haryanto, (2004) Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V.Jakarta:Erlangga Hasibuan,J.J.Drs.(2010) Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya
Herwan, F.R.(2004)Pendidikan Dengan Semangat Otonomi Daerah.Serang:Untirta Press
Keaktifan belajar, di ambil pada tanggal 08 Februari 2013. Tersedia di http://satrio-darmawan.blogspot.com/2009/06/keaktifan-belajar-pada-prinsipnya.html
Kunandar, (2008)Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:Rajawali Pers
Nur’aini (2012). Metode Penelitian Pendidikan Di SD.Serang:UPI Press.
“Pembelajaran IPA tentang Konsep Cahaya dengan Menggunakan Pendekatan Inkuiri untuk siswa kelas V Sekolah Dasar (SD”. Di ambil pada tanggal 8 Februari 2013. Tersedia di
respository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904874_chapter2.pdf
“Penerapan Metode Simulasi Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
(32)
Resti Destiyani, 2013
PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Tersedia di blog.tp.ac.id/penerapan-metode-simulasi-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-pkn.
Skripsi Nia Meilani(2008) “Penggunaan metode simulasi pada konsep energi gerak dikelas 4 sekolah dasar negeri purwaraja 4”. Upi kampus Serang: Tidak diterbitkan
Skiripsi “Penggunaan metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sidorejo 02 Pagelaran-Malang pada mata pelajaran PKN oleh Lailatul Fajriah”. Di ambil pada tanggal 08 Februari 2013. Tersedia di library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=38163
Skripsi “Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In Science untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas V SD Pada Konsep Cahaya”.UPI Kampus Serang:Tidak diterbitkan.
Sumiati, Dra.(2009)Metode Pembelajaran.Bandung:CV.Wacana Prima
Tabrani Rusyan, A.dkk.(1999) Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru Sekolah Dasar.Jakarta:PT.Nusantara Lestari Ceria Pratama
(1)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya Pada pelaksanaan pembelajaran IPA dikelas V pada konsep cahaya dengan menerapkan metode simulasi, dimulai dengan tahap orientasi untuk memusatkan perhatian siswa pada awal proses pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan memunculkan gagasan atau konsepsi awal siswa dengan mengajukan pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan awal siswa. Kemudian dengan sebuah simulasi siswa, dapat membuktikan sifat – sifat cahaya serta dapat menarik kesimpulan dengan cepat setelah dilakukan percobaan. Dan dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Peningkatan keaktifan siswa dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya
Keaktifan atau akivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode simulasi masih rendah, siswa masih Pada siklus I, aktivitas siswa masih rendah karena siswa masih
(2)
2
melaksanakan kegiatan praktikum, mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan dari praktikum. Dan pada siklus II siswa sudah terbiasa mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menerapkan metode simulasi. Hal ini dapat dilihat dari kondisi kelas yang mulai kondusif. Siswa fokus memperhatikan penjelasan guru, dan saat guru mengajukan pertanyaan banyak anak yang mulai berantusias untuk menjawab pertanyaan. Dan selain itu siswa sudah tidak canggung lagi dalam menggunakannya dan terakhir siswa dapat dengan cepat menarik kesimpulan saat melakukan praktikum dikelas. Singkatnya, keaktifan siswa meningkat dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya.
3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode simulasi dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya
Untuk peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada hasil evaluasi belajar yang semakin meningkat setiap siklusnya. Untuk siklus I, rata – rata hasil belajar siswa masih rendah hanya sebesar 68. Hal ini disebabkan oleh siswa yang belum bisa beradabtasi dengan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Dan untuk siklus II, rata – rata hasil belajar siswa sudah meningkat yaitu sebesar 87,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan siswa telah mencapai ketuntasan belajar dan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Sehingga tindakan penelitian ini cukup sampai di siklus II. Dengan kata lain, penerapan metode simulasi
(3)
dalam pembelajaran IPA pada konsep cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rekomendasi
1. Untuk Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekolah, hendaknya dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya yaitu dengan memfasilitasi guru agar lebih variatif dalam menggunakan model atau metode pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Metode simulasi dapat dijadikan salah satu alternatif dari sekian banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Karena hal tersebut sudah terbukti dengan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
2. Untuk Guru
Guru hendaknya berpikir kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan saat mengikuti pelajaran, dan sebaiknya dalam setiap pembelajaran, guru mengadakan alat peraga sebagai media agar anak – anak dapat belajar dengan nyata tentang hal – hal yang dipelajarinya. Dan guru dapat membahas metode ini pada forum KKG agar menerapkan Metode simulasi dalam mengaktifkan proses pembelajaran IPA dan dapat dijadikan salah satu ide
(4)
4
atau gagasan untuk melakukan proses pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.
3. Penelitian Selanjutnya
Penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode simulasi ini belum sempurna sehingga membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada masa yang akan datang. Tetapi penelitian ini sudah mencapai keberhasilan sesuai sesuai dengan target sehingga metode simulasi dapat dijadikan refrensi bagi para calon guru di masa depan dan dapat diterapkan oleh peneliti – peneliti lainnya.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi(2009)Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara
Barlia, Lily (2009). Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press
Barlia,Lily (2010).”Teori Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di
Sekolah Dasar”.RoyyanPress
Belajar dan Pembelajaran, Mengulas tentang materi belajar dan pembelajaran.Jumat 15 Juni 2012. Penulis dedi26. Tersedia di
Dedi26blogspot.com/2012/06/pengertian-strategi-pembelajaran.html Darmodjo, Hendro. (1991) Pendidikan IPA 2.Jakarta:Depdikbud
Depdikbud (1994) “Hadiat Alam Sekitar Kita 3”.Balai Pustaka
Depdikbud.(1996) “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta:Balai Pustaka Haryanto, (2004) Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V.Jakarta:Erlangga Hasibuan,J.J.Drs.(2010) Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya
Herwan, F.R.(2004)Pendidikan Dengan Semangat Otonomi
Daerah.Serang:Untirta Press
Keaktifan belajar, di ambil pada tanggal 08 Februari 2013. Tersedia di http://satrio-darmawan.blogspot.com/2009/06/keaktifan-belajar-pada-prinsipnya.html
Kunandar, (2008)Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:Rajawali Pers
Nur’aini (2012). Metode Penelitian Pendidikan Di SD.Serang:UPI Press.
“Pembelajaran IPA tentang Konsep Cahaya dengan Menggunakan Pendekatan
Inkuiri untuk siswa kelas V Sekolah Dasar (SD”. Di ambil pada tanggal
8 Februari 2013. Tersedia di
respository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0904874_chapter2.pdf “Penerapan Metode Simulasi Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
(6)
penelitian. Tersedia di blog.tp.ac.id/penerapan-metode-simulasi-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-pkn.
Skripsi Nia Meilani(2008) “Penggunaan metode simulasi pada konsep energi
gerak dikelas 4 sekolah dasar negeri purwaraja 4”. Upi kampus
Serang: Tidak diterbitkan
Skiripsi “Penggunaan metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sidorejo 02 Pagelaran-Malang pada mata pelajaran PKN oleh
Lailatul Fajriah”. Di ambil pada tanggal 08 Februari 2013. Tersedia di library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=38163
Skripsi “Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In Science untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas V SD Pada Konsep
Cahaya”.UPI Kampus Serang:Tidak diterbitkan.
Sumiati, Dra.(2009)Metode Pembelajaran.Bandung:CV.Wacana Prima
Tabrani Rusyan, A.dkk.(1999) Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru