HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS: 1899 UN.40.2.5.1/PL/2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN

MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG

LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort Leisure

Disusunoleh :

WILDAN PRADILA SAPUTRA

NIM :0906696

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

WILDAN PRADILA SAPUTRA NIM : 0906696

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN

MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG

LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

NIP. 1974 10182008 122001

Pembimbing II,

Rosita, SS., MA.

NIP. 1978 10192006 042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.


(3)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN DAYA

TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG

WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG” ini

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya seni saya ini.

Bandung, 20 Oktober 2013 Yang membuat pernyataan ini,

Wildan Pradila Saputra NIM.0906696


(4)

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPTEN

SUMEDANG

Oleh: Wildan Pradila Saputra 0906696

ABSTRAK

Daya tarik objek wisata adalah salah satu elemen penting dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung. Ada banyak alasan atau motivasi seseorang untuk berwisata. Karena pada hakikatnya manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang ingin mereka penuhi. Salah satunya adalah kebutuhan dan keinginan dalam melakukan perjalanan wisata. Dengan ada hal tersebut, maka para motor penggerak bidang pariwisata harus dapat mengerti dan memanfaatkan peluang tersebut guna memenuhi kebutuhan dan keinginan para wisatawan. Peluang yang diciptakan tersebut dapat berupa apa saja yang memiliki nilai ke-khasan yang menjadikannya berbeda.

Lokasi penelitian ini berada di Kampung Ladang yang terletak di Sumedang Selatan tepatnya di Desa Marga Laksana Kabupaten Sumedang. kawasan wisata ini mengusung konsep wisata budaya, dimana pengelola lebih memperkenalkan budaya dan adat tradisional sunda khusunya kebudayaan sumedang itu sendiri.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah wisatawan yang berkunjung ke kampung ladang sumedang. Selain itu peneliti juga melakukan studi kepustakaan serta observasi lapangan dalam pengumpulan data.

Hasil dari penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara daya tarik objek wisata terhadap motivasi berkunjung wisatawan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar pengelola dapat meningkatkan segala aspek yang dimiliki kawasan wisata kampung ladang sehingga dapat memotivasi wisatawan untuk berkunjung.


(5)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TOURIST ATTRACTION OBJECT RELATED WITH TOURIST VISITING MOTIVATION OF KAMPUNG LADANG KABUPTEN

SUMEDANG By:

Wildan Pradila Saputra 0906696

ABSTRACT

Tourist attraction is one important element in motivating tourists to visit. There are many reasons or one's motivation to travel . Because essentially people have needs and desires they want to fulfill. One is the need and desire of the traveler. With no such thing, then the driving force of the tourism sector should be able to understand and take advantage of these opportunities to meet the needs and desires of the tourists. The opportunities created can be anything that has value to that sets it apart.

The study site is located in Kampung Ladang , located in South Sumedang exactly in the Village District Highways Lieu Sumedang. The tourist area of the concept of cultural tourism, where the manager to introduce the culture and customs of traditional Sundanese culture especially sumedang itself.

This research uses descriptive method verification with quantitative approach. Population are tourists who visit Kampung Ladang Sumedang. In addition, researchers also conduct library research and field observations in the data collection.

Results of this study showed no significant relationship between tourist attraction on the motivation visiting tourists. Given this research is expected that managers can improve the aspects of the tourist area of the village fields so as to motivate tourists to visit.


(6)

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata (S.Par) di Jurusan Manajemen Resort & Leisure Fakultas Pendidikan ilmu Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam proses penyelesaian skripsi, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimaksih dan apresiasi tertinggi kepada pihak-pihak yang banyak memberikan bantuan dan kemudahan selama proses pembuatan skripsi ini.

1. Allah S.W.T, atas limpahan rahmat dan karunianya. Jadikan hamba lelaki muslim yang kuat, berilmu dan bermanfaat, amin.

2. Kedua orang tua penulis beserta kedua kakak yang tampan-tampan dan adik tercinta yang paling cantik di dunia. Merekalah yang selalu ada memberikan moril dan materil. Limpahan kasih sayang dan doa yang takan pernah habis dari Ence Hermana Saputra dan Popon Choiriah. Billy Ferbian Saputra, A.Md., Briptu Anggi Nugraha Saputra dan Melinda Putri Anugrah Saputra. 3. Bapak Prof. DR. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

4. Prof. DR. Karim Suryadi, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

5. Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., MSI., selaku ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure sekaligus dosen pembimbing yang sangat baik hati Terimakasih atas waktu, bimbingan, saran dan motivasi yang diberikan.


(7)

vi

6. Ibu Rosita, SS., MA.yang sangat baik hati juga Terimakasih atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan .

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Manajemen Resort & Leisure, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Pendidikan Indonesia. Terima kasih atas ilmu dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan.

8. Kepada Bapak Garnadi dan Bapak Rahmat selaku staff tata usaha Program Studi Manajemen Resort & Leisure, yang selalu siap dalam membantu administrasi akademik penulis selama perkuliahan.

9. Pengelola Kampung Ladang Bapak Buyung yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian, serta ilmu dan motivasi yang sangat bermanfaat terima kasih banyak.

10.Keluarga Besar Papah H. Ating Sutisna (Alm) dan Mamah Hj. Ai Inayah, Dewi Inawati, A.Md., Irman Noormansyah, S.E., Devi Elviana, S.P., Teddy Andriyansyah, S.P., Diky Irmansyah, S.E., Alis Sopiah, S.P., terima kasih atas doa, dukungan dan supportnya.

11.Keponakan yang lucu dan menggemaskan Gia, Ifa, Albi, Alif, Azka, Bilal, Naila, Faiza dan Muhammad Abyan.

12.Seluruh Keluaga Besar penulis, terimakasih atas doa dan dukungannya yang diberikan selama ini.

13.Sahabat-Sahabat MRL khususnya 2009, terima kasih 4 tahun sudah kita lewati bersama, banyak cerita yang tentunya akan sangat dan pasti seru bila kita ceritakan dikemudian hari dan akan menjadi pengalaman berharga yang bisa diceritakan kelak nanti untuk anak-anak kita. Semoga kita dapat memajukan kepariwisataan Indonesia. Amin

14.G-12 menjadi awal cerita sebuah kesederhanaan kehidupan yang sangat berharga. Terima kasih.

15.KOMPA. Terima kasih banyak atas perjuangan yang telah kita lalui bersama susah, senang, sedih, menangis, tertawa kita lewati bersama, kesederhanaan


(8)

serta ketidakpura-puraan akan menjadikan kita sebuah keluarga selamanya. Dan terima kasih atas dorongan dan motivasi yang telah kalian berikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

16.D 6789 EG dan Z 5319 AG, yang selalu setia dalam hujan dan panas menemani penulis kemanapun pergi.

17.Dan semua pihak yang telah membantu perjuangan penulis, semoga Allah membalas semua ini dengan ganjaran yang sebesar - besarnya, Amin


(9)

viii DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR BAGAN ………. xi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Manfaat Penelitian ……….. 6

E. Definisi Oprasional ……….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 8

A. Pariwisata dan Kepariwisataan……..……….…….. 8

B. Wisata dan Wisatawan ………. 9

C. Motivasi Perjalanan Wisata…………...……… 10

D. Daya Tarik Wisata ……… 11

E. Kerangka Pemikiran ………. 15

F. Hipotesis ……….. 16


(10)

A. Lokasi Penelitian………...……… 18

B. Desain Penelitian ………. 19

C. Populasi dan Sampel ………...………. 20

D. Variabel Penelitian... ……… 23

E. Teknik Pengumpulan Data ………... 28

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ………...………… 29

G. Teknik Analisis Data ……… 36

H. Uji Hipotesis ……… 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 38

A. Gambaran Umum ………...…. 43

B. Hasil Pembahasan ………...…….… 51

1. Karakterisitik Responden…...……….... 51

2. Analisis Pernyataan Variabel X... 55

3. Rekapitulasi Variabel X...63

4. Analisis Variabel Y...65

5. Rekapitulasi Variabel Y...82

C. Hubungan Objek Daya Tarik Wisata (X) dengan Motivasi Berkunjung (Y)....… 85

BAB V KESIMPULAN ………. 89

A. Kesimpulan ……….. 89

B. Saran ……… 90

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012………... 4

3.1 Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012………... 20

3.2 Operasional Variabel X...………...…... 24

3.3 Operasional Variabel Y ……...……….. 25

3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r ……… 31

3.5 Uji Validitas Variabel (X) Objek Daya Tarik Wisata ……...…... 31

3.6 Uji Validitas Variabel (Y) Motivasi Berkunjung ………...……. 30

3.7 Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (X) Daya Tarik Objek Wisata... 31

3.8 Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (Y) Motivasi Berkunjung... 37

4.1 Jumlah Kecamatan dan Luasnya...……… 40

4.2 Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan...………. 41

4.3 Pernyataan Responden Mengenai Daya Tarik Alam... 56

4.4 Pernyataan Responden Mengenai Daya Tarik Budaya ……….. 57

4.5 Pernyataan Responden Mengenai Daya Tarik Minat Khusus... 59

4.6 Rekapitulasi Daya Tarik Objek Wisata... 63

4.7 Pernyataan Responden Mengenai Physical or Phicological Motivation... 65

4.8 Pernyataan Responden Mengenai Social Motivation ………...72

4.9 Pernyataan Responden Mengenai Interpersonal Motivation...……… 75

4.10 Pernyataan Responden Mengenai Status And Prestige Motivation………...79

4.11 Rekapitulasi Motivasi Berkunjung ………... 82

4.12 Korelasi Antara Daya Tarik Objek Wisata Dengan Motivasi Berkunjung...86


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Lokasi Kawasan Wisata Kampung Ladang ………....18

4.1 Peta Administratif Kabupaten Sumedang………..……….. 39

4.2 Denah Lokasi Kampung Ladang Sumedang ………...………...45

4.3 Foto Suasana di Kampung Ladang………...…... 46

4.4 Foto Suasana Offroad …...………. 47

4.5 Foto Bermain Airsoft Gun ………...…… 47

4.6 Foto Suasana camping ………...… 48

4.7 Foto Suasana Kegiatan Outbond...……….. 49

4.8 Foto Suasana Dapur Hawu ...……… 50

4.9 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia…...……. 51

4.10 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin ……… 52

4.11 Diagram Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir…... 53

4.12 Diagram Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ... 54

4.13 Diagram Karakteristik Berdasarkan Kota Asal………... 55


(13)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1 Garis Kontinum ……….. 37

4.1 Garis Kontinum Daya Tarik Alam ...……… 56

4.2 Garis Kontinum Daya Tarik Makanan Khas Sunda………. 58

4.3 Garis Kontinum Daya Tarik Pertunjukan Seni Sunda (gamelan) ………... 59

4.4 Garis Kontinum Daya Tarik Kegiatam Outbond...……… 60

4.5 Garis Kontinum Daya Tarik Camping ………...… 61

4.6 Garis Kontinum Daya Tarik Wisata Offroad ...………... 62

4.7 Garis Kontinum Daya Tarik bermain Airsoft Gun ...………... 63

4.8 Garis Kontinum Daya Tarik Obejk Wisata Kampung Ladang...64

4.9 Garis Kontinum Menikmati Keindahan Pemandangan Alam...66

4.10 Garis Kontinum Keinginan Untuk Bermain Outbond...67

4.11 Garis Kontinum Keinginan Untuk Bermain Airsoft Gun...68

4.12 Garis Kontinum Keinginan Untuk Bersantai...69

4.13 Garis Kontinum Keinginan Untuk Mendapatkan Kesehatan...70

4.14 Garis Kontinum Untuk Merasakan Kenyamanan...71

4.15 Garis Kontinum Keingintahuan Tentang kesenian Sunda...73

4.16 Garis Kontinum Untuk Menikmati Makanan Khas Sunda...74

4.17 Garis Kontinum Untuk Melihat Bangunan Arsitektur Sunda...75

4.18 Garis Kontinum Keinginan Untuk Berlibur Dengan Keluarga...76

4.19 Garis Kontinum Untuk Mengadakan Pertemuan Dengan Rekan Kerja...77

4.20 Garis Kontinum Untuk Berlibur Dengan Teman...78


(14)

4.22 Garis Kontinum Untuk Menyalurkan Hobby...81 4.23 Garis Kontinum Keinginan Untuk Melakukan Kegiatan Adventure...82 4.24 Garis Kontinum Motivasi Berkunjung...83


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti sekadar ingin tahu, menambah pengalaman atau pun belajar. (Suwantoro, 1997:3)

Pariwisata saat ini sudah menjadi kepentingan dan kebutuhan hidup bagi manusia saat ini. Dan karenanya industri pariwisata akan menjadi industri yang akan menjanjikan dan terus maju. Dibuktikan dengan makin banyaknya hotel, pendidikan keterampilan (sekolah pariwisata), pesawat udara, gerbong kereta api, serta bis dan taksi untuk keperluan wisatawan.

Dalam bukunya Pitana dan Gayatri (2005) mengemukakan bahwa pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa diberbagai negara. Dengan pentingnya peranan pariwisata sering disebut sebagai passport to development, new kind of sugar, tool

for regional development, invisible export, non-polluting industry, dan

sebagainya. Tetapi pariwisata bukan hanya masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial, budaya, politik dan seterusnya. Pariwisata adalah suatu sistem yang multikompleks, dengan berbagai aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi antar sesama. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pariwisata telah menjadi sumber penggerak dinamika masyarakat, dan menjadi salah satu primemover dalam perubahan sosial-budaya. Sehingga pariwisata disini bukan hanya sekedar masalah ekonomi saja yang terlibat dan mendampatkan dampaknya dari sektor pariwisata melainkan ada ospek lain yang saling terkait dan saling mempengaruhi antar sesama, mulai dari politik, budaya dan sosial.


(16)

2

Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapat perjalanan baru (Robinson, 1979; Murphy 1985) dalam Pitana dan Gayatri (2005:40).

Menurut Trihayuningtyas (2005:7) dalam buku pengantar pariwisata bahwa aktivitas perjalanan manusia dilatarbelakangi oleh adanya keinginan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Dalam kaitannya dengan perjalanan wisata, faktor motivasi merupakan hal yang berpengaruh terhadap terselenggaranya perjalanan tersebut. Motivasi perjalanan sebeneranya timbul akibat adanya realisasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Adapun bentuk motivasi perjalanan wisata, antara lain adalah : Berlibur, rekreasi, sightseeing, Bisnis, Kesehatan, Studi, Misi, rapat, konvensi dan sejenisnya, Mengunjungi kerabat, family, Keagamaan dan Olah raga. Dengan adanya kebutuhan dan keinginan yang beragam yang ingin tercapai maka manusia terdorong untuk melakukan kegiatan atau perjalanan untuk berwisata atau dengan kata lain motivasi untuk melakukan perjalanan wisata.

Dari sekian banyak jenis pariwisata yang ada pada saat ini tentunya ada yang mendasari munculnya jenis pariwisata tersebut yaitu kebutuhan dan keinginan manusia sehingga muncul motivasi manusia tersebut untuk melakukan kegiatan atau perjalanan wisata. Dengan adanya motivasi untuk melakukan perjalanan wisata maka di negara-negara berkembang khususnya Indonesia mulai memfasilitasi kebutuhan dan keinginan tersebut semenarik mungkin. Banyak wisata yang muncul dan berkembang di Indonesia, salah satunya di kabupaten Sumedang. Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di Jawa Barat Indonesia sekitar 35 km timur laut bandung, terletak antara dua kota besar yaitu Bandung dan Cirebon. Kabupaten sumedang tepat disebelah selatan Gunung Tampomas yang memiliki ketinggian 1.684. Kabupaten Sumedang memiliki potensi pariwisata. Berbagai jenis wisata menarik terdapat di kabupaten sumedang, selain wisata alam, wisata budaya Sumedang memiliki kekhasan yang berbeda dengan wilayah lainnya. Seni pertunjukan tarian tradisonal dan magis


(17)

3

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti kuda renggong, tarawangsa, umul tari, reog, dan calung. Salah satu diantaranya adalah tempat wisata yang mengedepankan wisata budaya dan tata cara tradisional daerah sumedang yaitu Ladang View atau sering disebut Kampung Ladang, yang terletak di Sumedang Selatan tepatnya berada di puncak bukit Pasir Peti – Desa Marga Laksana Sumedang. Ladang View/Kampung Ladang terletak kurang lebih 3 KM dari alun-alun Sumedang. Kawasan wisata ini mengusung konsep memperkenalkan budaya pertanian sunda / Sumedang dan tradisi serta seni yang semakin lama terkikis oleh budaya impor. Kampung Ladang juga mempunyai moto yaitu Kearifan Lokal di tengah Budaya Global. Memiliki arti, kemajuan teknologi dan informasi dengan tidak melupakan unsur budaya dan tradisi, sehingga merubah jati diri sebagai bangsa yang arif dan berbudaya. Sehingga dalam setiap kegiatan di kampoeng ladang mengutamakan unsur tradisi dan budaya tanpa melepaskan diri dari kemajuan teknologi dan informasi. Aktivitas yang dapat dilakukan di Kampung Ladang diantaranya yaitu wisata desa, camping, outbound dan juga fasilitas yang tersedia seperti tempat bermain yang menyenangkan dengan permainan tradisional, seperti ayunan bambu, kolecer (kincir angin), sosorodotan (perosotan pinang) dan lain sebagainya. Di Kampung Ladang juga wisatawan dapat secara langsung melihat proses pembuatan gula aren, menumbuk padi, memasak tardisional di dapur hawu, panganan serabi, dan sebagainya yang mengarah kepada aktivitas atau kegiatan tradisional.

Kampung ladang yang masih terbilang baru ini, kurang lebih 2 tahun yang lalu secara resmi dibuka ini dapat menjadi pilihan para wisatawan untuk datang ke Kabupaten Sumedang. Dengan adanya berbagai daya tarik objek wisata dan keunikan serta upaya yang dilakukan oleh kawasan wisata Kampung Ladang maka kawasan ini menjadi salah satu tempat wisata yang dipilih untuk menjadi tempat tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Namun pihak pengelola harus tetap memperhatikan serta mengembangkan Kampung Ladang, dan menemukan inovasi terbaru agar terus mengalami kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung dalam setiap bulannya.


(18)

4

Berdasarkan dari data kunjungan yang diperoleh penulis dari pihak pengelola kawasan wisata Kampung Ladang menunjukan bahwa adanya penurunan serta kenaikan jumlah wisatawan dalam setiap bulannya, data tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012

Bulan Jumlah Wisatawan

Januari 1380

Februari 768

Maret 1022

April 1160

Mei 1148

Juni 1241

Juli 610

Agustus 1822

September 1206

Oktober 1084

November 935

Desember 1432

Jumlah 13808


(19)

5

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan wisatawan fluktuatif dari setiap bulannya, peningkatan wisatawan jumlah tinggi hanya ada pada saaat bulan agustus saja, setelah diamati bulan agustus tahun 2012 merupakan libur panjang hari raya idul fitri. Namun pada bulan berikutnya tidak mengalami peningkatan yang begitu berarti, adapun kenaikan itu pada saat hari-hari libur seperti awal tahun dan akhir tahun. Ada berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan kurangnya minat pengunjung. Kemungkinan itu dapat disebabkan oleh kurangnya keberagaman atraksi ataupun sarana penunjang serta pengembangan kawasan dan promosi yang dilakukan pihak pengelola.

Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan kepada hubungan daya tarik objek wisata yang ada terhadap motivasi wisatawan. Karena itu penulis ingin menganalisis hubungan daya tarik objek wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan di Kampung Ladang Sumedang.

B. Rumusan Masalah

a. Apa saja motivasi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata Kampung Ladang Sumedang ?

b. Apa saja daya tarik objek wisata yang ada di kawasan wisata Kampung Ladang ?

c. Bagaimana hubungan daya tarik objek wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan di kampung ladang ?

C. Tujuan Penelitian

a. Mengidentifikasi motivasi wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Kampung Ladang.

b. Mengidentifikasi daya tarik objek wisata di Kampung Ladang

c. Menganalisis hubungan daya tarik objek wisata yang ada di kawasan wisata Kampung Ladang dengan motivasi berkunjung.


(20)

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat mengamati perilaku wisatawan dan menganalisis perilaku wisatawan sehingga dapat menjadi sebuah pembelajaran dan pengetahuan yang sangat berharga.

b. Bagi rekan mahasiswa, diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke suatu kawasan wisata.

c. Bagi pengelola, diharapkan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan objek daya tarik wisata.

E. Organisasi Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Pada bab ini berisikan mengenai teori teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini dan kerangka pemikiran dari penyusun terhadap penelitian yang dilakukan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode metode yang akan digunakan dalam penelitian, meliputi penelitian, variable penelitian, populasi dan sampel penelitian dan analisis pengolahan data.


(21)

7

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pembahasan atas penelitian berdasarkan atas penelitian berdasarkan teori dan data yang didapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi literature, studi dokumentasi dan penyebaran kuesioner.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini menguraikan kesimpulan dari penyusun berdasarkan hasil dari penelitian berupa pedoman motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung di Kampoeng Ladang Sumedang.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Objek wisata kampung ladang, yang terletak di Sumedang Selatan tepatnya berada di puncak bukit Pasir Peti – Desa Marga Laksana Sumedang, Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di Jawa Barat Indonesia sekitar 35 km timur laut bandung, terletak antara dua kota besar yaitu Bandung dan Cirebon. Kabupaten sumedang tepat disebelah selatan Gunung Tampomas yang memiliki ketinggian 1.684. Ladang View/Kampung Ladang terletak kurang lebih 3 KM dari alun-alun Sumedang yang ditunjukan pada Gambar 3.1.

Sumber : Google map (2013)

Gambar 3.1

Lokasi Kawasan Wisata Kampung Ladang

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini Penulis menganalisis mengenai hubungan daya tarik objek wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan Kampung Ladang Kabupaten Sumedang. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variable X adalah Daya Tarik Objek Wisata terdiri dari tiga elemen yaitu daya tarik alam,


(23)

19

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

daya tarik budaya dan daya tarik minat khusus dan variabel Y adalah Motivasi Berkunjung yang memiliki empat komponen utama Secara fisik (Physical

Motivations), secara kebudayaan (Cultural Motivations), secara perseorangan (Interpersonal Motivations) serta status dan prestise (Status And Prestige Motivatitions).

1. Metode Penilitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

verifikatif dengan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini menggambarkan

atau memecahkan masalah secara sistematis, faktual akurat menegenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Metode ini merupakan metode analisis data dengan cara mendeskripsikan hasil data dari penelitian yang dapat berupa tabel, diagram, grafik dan semua data yang berupa angka-angka dari hasil penelitian.

Menurut Suharsimi (2008:7) “Penelitian verifikatif pada dasarnya adalah ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan” . data yang diperoleh dapat berupa data primer maupun data sekunder, dimana data primer yang didapat merupakan hasil dari penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan yang dijadikan sebagai sampel agar Peneliti mendapatkan data yang relevan. Penelitian verifikatif ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara objek daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan di kampung ladang kabupaten sumedang.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehinggametode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian yang dilakukan kurang dari satu tahun.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif survey dan explanatory survey. Metode deskriptif survey dan explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi


(24)

20

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel, hal tersebut dikemukakan oleh Ker Linger dalam Sugiyono (2009:58).Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sampel terhadap objek yang sedang diteliti

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80), populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah mengunjungi kampung ladang kabupaten sumedang.

2. Sampel

Sampel Menurut Sugiyono (2013:81) adalah:

“Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya kan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh wisatawan yang datang ke kampung ladang kabupaten sumedang selama jangka waktu 1 tahun, dari data tahun 2012 wisatawan yang datang ke kampung ladang kabupaten sumedang sebanyak 13808 wisatawan.


(25)

21

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan dari seluruh populasi yang diperoleh maka penelitian ini hanya mengambil beberapa sempel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk menentukan jumlah sempel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin.

Menurut Sujarweni (2012:17), menyatakan bahwa “Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi itu sendiri. Penelitian populasi yang jumlahnya terlalu banyak akan kita ambil untuk dijadikan sampel dengan harapan jumlah sampel yang kita ambil dapat mewakili populasi yang ada”. Untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

n= N

1+ (N x e2 ) Dimana :

n = Ukuran sampel N = Populasi

e = Presentase kelonggaran ketidak terikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan

(nilai e = 0,1(10%) untuk populasi dalam jumlah besar dan nilai e = 0.2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil).

Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka jumlah sampel terpilih dari jumlah populasi wisatawan selama 1 tahun adalah sebagai berikut:

n = 13808

1+ (13808(0,1)2 ) n = 13808

139.08

n = 99,3 orang = 99 orang

Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel yang dapat mewakili jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 99 responden.

Setelah mendapatkan jumlah sampel yang mewakili dari populasi yang ada Teknik sampling yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini


(26)

22

menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2012:85) Teknik Nonprobability Sampling adalah:

“Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan sampel menggunakan Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

D. Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian terdapat variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan suatu konsep yang nilai nya ingin diketahui oleh peneliti. Sedangkan operasional variabel adalah proses rumusan karakteristik-karakteristik variabel penelitian yang dapat diamati dan diukur. Penelitian ini menggunakan dua variabel inti yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Usman, Rianse (2008:81), yang dimaksud variabel bebas (independent variabel) adalah:

“Kondisi-kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Sedangkan variabel intervening yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut hubungan sebab-akibat atau hubungan pengaruh atau terpengaruhi”.

Dasar penelitian ini menggunakan teori Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G (2005:101-102) yang menyatakan bahwa: “Atraksi (objek dan daya tarik) merupakan komponen yang sangat vital, karena atraksi merupakan factor penyebab utama, mengapa seorang wisatwan mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Sebagaimana dikatakan oleh Gunn (1972: 24), “the attractions represent the most important reasons for travel to destinations”.

Sedangkan Variabel penelitian ini adalah objek daya tarik wisata sebagai variabel bebas yang mempunyai sub variabel yaitu, daya tarik alam, daya tarik


(27)

23

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

budaya dan daya tarik minat khusus. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah motivasi berkunjung yang memiliki sub variabel yaitu, Physical or

physiological motivation, Cultural motivation, Interpersonal Motivations, Status And Prestige Motivations.

Pengoperasian variabel yang menjadi objek penelitian ini menggunakan skala ordinal. Operasional variabel penelitian ini disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel X

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Daya Tarik Objek Wisata (Variabel X): (Fandeli, 1995) Daya Tarik Alam : Daya tarik panorama alam Tingkat daya tarik panorama alam

Ordinal 1

Daya tarik budaya :

Daya tarik makanan

Tingkat daya tarik makanan khas sunda (liwet dan peda bobotok)

Ordinal 2

Daya tarik pertunjukan seni

Tingkat daya tarik pertunjukan seni sunda (gamelan)

Ordinal 3

Daya Tarik Minat Khusus :

Daya tarik

Outbond

Tingkat daya tarik kegiatan Outbond

Ordinal 4

Daya tarik

camping

Tingkat daya tarik

camping

Ordinal 5

Daya Tarik Wisata Offroad

Tingkat daya tarik wisata offroad

Ordinal 6

Daya Tarik bermain air soft

Tingkat daya tarik bermain air soft


(28)

24

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item

gun gun

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.3

Operasional Variabel Y

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Motivasi berkunjung wisatawan (Variabel Y): Menurut Mclntosch dan goeldner (1990) Physical or physiological motivation

Rekreasi Tingkat keinginan untuk menikmati pemandangan alam

Ordinal 8

Olah Raga Tingkat keinginan untuk bermain

outbond

Ordinal 9

Tingkat keinginan untuk bermain air

soft gun

Ordinal 10

Bersantai Tingkat keinginan untuk bersantai di kawasan

Ordinal 11

Kesehatan Tingkat keinginan untuk mendapatkan kesehatan dengan berjalan

mengelilingi kawasan


(29)

25

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item

Kenyamanan Tingkat keinginan untuk merasa kenyamanan di kampung ladang (menikmati udara segar di sekitar kawasan)

Ordinal 13

Cultural motivation

Kesenian Tingkat

keingintahuan tentang kesenian sunda (gamelan)

Ordinal 14

Makanan Tingkat keinginan untuk menikmati makanan khas sunda (liwet dan peda bobotok)

Ordinal 15

Arsitektur Bangunan Tingkat keinginan untuk melihat bangunan arsitektur sunda (saung)

Ordinal 16

Interpersonal Motivations

Keluarga Tingkat keinginan untuk berlibur dengan keluarga


(30)

26

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item

Menemui mitra kerja

Tingkat keinginan untuk mengadakan pertemuan dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan perusahaan

Ordinal 18

Teman Tingkat keinginan

untuk berlibur dengan teman

Ordinal 19

Status And Prestige Motivatitions

Edukasi Tingkat keinginan untuk mendapatkan pengetahuan

tentang budaya sunda

Ordinal 20

Hobby Tingkat keinginan untuk menyalurkan hobby ( fotografi,

offroad)

Ordinal 21

Adventure Tingkat keinginan untuk melakukan kegiatan adventure seperti offroad

Ordinal 22


(31)

27

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengambilan data untuk kelengkapan penelitian, teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data menggunakan dua cara, yaitu:

1. Pengumpulan Data Primer

Menurut Sugiyono (2013:137), menyatakan bahwa“Sumber atau data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut.

a.Observasi

Menurut U.Rianse (2008:213), “Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang terdapat di lokasi penelitian atau mencatat data yang sudah tersedia di sumber sumber data”.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke lokasi penelitian, dengan mengamati dan mencatat potensi yang terdapat di lokasi penelitian.

b. Kuesioner

Metode kuesioner, Menurut Hadjar (1999: 181) dalam Taniredja, & Mustafidah, Hidayati (2012:213), “Metode kuesioner merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu langsung dengan subyek, tetapi cukup dengan mngajukan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk mendapatkan respon”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:142), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.


(32)

28

c. Pengumpulandata dengan studi dokumentasi

Pengumpulan data dengan studi dokumentasi menggunakan kamera yaitu untuk mengetahui kondisi visual yang sebenarnya di lapangan.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Menurut Sujarweni (2012: 21), menyatakan bahwa ”data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Data sekunder dapat diperoleh dari buku cetak, BPS”.

Data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa teori yang dapat ditemukan pada sumber literatur berupa buku-buku, hasil penelitian orang lain, jurnal, diktat, surat kabar ataupun sumber literatur lainnya yang dianggap relevan.

Salah satunya yaitu melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu teknik dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data teoritis dan pendapat ahli tentang penelitian yang kita lakukan, studi kepustakaan ini dilakukan dengan mempelajari berbagai bacaan yang berupa buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian.

Studi kepustakaan merupakan data skunder yang didapat oleh peneliti melalui kajian pustaka dengan mengumpulkan teori-teori

F. Uji Validitas danReliaibilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah cara untuk menguji instrumen penelitian, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk itu sebelum peneliti menyebarkan kuesioner pada sampel responden yang mewakili populasi, instrumen yang berupa kuesioner ini harus di uji validitasnya dengan cara pengujian validitas pada 30 orang untuk menguji keabsahan dari instrumen penelitian sebelum instrumen penelitian ini disebarkan kepada seluruh sampel penelitian yang sebenarnya.


(33)

29

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:133), item yang memiliki korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi. Dan skor yang dianggap menjadi syarat minimum adalah jika r = 0,361. Rumus korelasi yang digunakan penulis dalam pengujian validitas ini adalah dengan rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto (2010:213) sebagai

berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara dua variabel N = Jumlah responden

ΣX = Jumlah skor X (ΣX)² = Kuadrat jumlah skor ΣY = Jumlah skor Y

(ΣY)² = Kuadrat jumlah skor Y ΣXY = Jumlah hasil skor X dan Y

Setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : t : Nilai thitung

r : Koefisien korelasi hasil rhitung

n : Jumlah responden

rxy =

∑ (∑ (∑

√{ ∑ (∑ ∑ ( ∑ }

thitung =

√ √


(34)

30

Kriteria Uji jika > maka data dinyatakan Valid, jika

< dinyatakan tidak valid.Jika instrumen itu valid, maka dapat dilihat

kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) pada Tabel 3.4.

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisis validitas instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi biasa, yaitu korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf tertentu. Artinya, adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.

Dalam mengolah data peneliti menggunakan Microsoft Excel 2010untuk mengolahnya dengan menggunakan rumus/syntax dalam mengaplikasikan rumus penghitungan uji validitas instrument penelitian tersebut. Untuk dapat lebih rinci dapat dilihat dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5.

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 - 1000 Sangat kuat

0,600 - 0,799 Kuat

0,400 - 0,599 Cukup kuat

0,200 - 0,399 Rendah

0,000 - 0,199 Sangat rendah

Sumber : Sugiyono (2009)

Hasil pengujian validitas yang telah di olah di sajikan pada tabel 3.5 sebagai berikut :

Tabel 3.5

Uji Validitas Variabel (X) Objek Daya Tarik Wisata

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

1 Daya Tarik

Alam

Daya tarik panorama alam


(35)

31

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

2 Daya Tarik

Budaya

Daya tarik makanan 0.843 0.361 Valid

Daya tarik pertunjukan seni 0.770 0.361 Valid 3 Daya Tarik

Minat Khusus

Daya tarik outbond 0.790 0.361 Valid

Daya tarik camping

0.881 0.361 Valid

Daya tarik wisata offroad 0.878 0.361 Valid

Daya tarik bermain air soft

gun 0.732 0.361 Valid

Sumber : Hasil Olahan Penulis(2013)

Tabel 3.6

Uji Validitas Variabel (Y) Motivasi Berkunjung

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

1

Physical or physiological

motivation

Tingkat keinginan untuk menikmati pemandangan alam

0.687 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

bermain outbond 0.754 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

bermain air soft gun 0.663 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

bersantai di kawasan 0.564 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk mendapatkan kesehatan dengan berjalan

mengelilingi kawasan


(36)

32

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

Tingkat keinginan untuk merasa kenyamanan di kampung ladang

(menikmati udara segar di sekitar kawasan)

0.531 0.361 Valid

2

Cultural motivation

Tingkat keingintahuan tentang kesenian sunda (gamelan)

0.581 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk menikmati makanan khas sunda (liwet dan peda bobotok)

0.652 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk melihat bangunan arsitektur sunda (saung)

0.761 0.361 Valid

3

Interpersonal Motivation

Tingkat keinginan untuk

berlibur dengan keluarga 0.642 0.361 Valid Tingkat keinginan untuk

mengadakan pertemuan dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan perusahaan

0.578 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

berlibur dengan teman 0.484 0.361 Valid

4

Status And Prestige Motivations

Tingkat keinginan untuk mendapatkanpengetahuan

tentang budaya sunda 0.656 0.361 Valid


(37)

33

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

menyalurkan hobby ( fotografi, offroad)

0.705 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk melakukan kegiatan adventure seperti offroad

0.684 0.361 Valid

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2013) 2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen harus bersifat dapat dipercaya dan diandalkan. Dalam pengujian reliabilitas penulis menggunakan rumus Alpha, yaitu :

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butiran pertanyaan atau banyaknya soal Σ = jumlah varians butir

ơ = varians total

Perhitungan reliabilitas pernyataan dilakukan dengan menggunakan program

SPSS for Windows 20.0. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan

pada setiap variabel, yakni variabel (X) Daya Tarik Objek Wisata dan variabel (Y) Motivasi Berkunjung.


(38)

34

Untuk menentukan reliabilitas atau tidaknya instrumen didasarkan pada uji coba hipotesa dengan kriteria kelayakan jika ri> rtabel berarti reliabel dan

sebaliknya jika ri< rtabel berarti tak reliabel.

Dengan n=30 pada tingkat kekeliruan 5% maka diperoleh nilai r product

moment sebesar 0.361. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

a. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS for Windows 20.0 pada data Variabel X yaitu Objek daya tarik wisatadiperoleh ri= 0.882 dengan

menggunakan rumus Alpha. Dapat disimpulkan bahwa instrument variabel X yaitu Objek Daya Tarik Wisata dinyatakan reliabel karena ri (0.882) >rtabel(

0.361), ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (X) Daya Tarik Objek Wisata

b. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS for Windows 20.0 pada data Variabel Y yaitu Motivasi Berkunjung diperoleh ri= 0.895 dengan

menggunakan rumus Alpha. Dapat disimpulkan bahwa instrument variabel Y yaitu Motivasi Berkunjung dinyatakan reliabel karena ri (0.895) > rtabel ( 0.361),

ditunjukkan pada Tabel 3.8.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(39)

35

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (Y) Motivasi Berkunjung

G. Teknik Analisis Data

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal, sejalan dengan tujuan penelitian ini, yaitu mencari hubungan antara objek daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan kampung ladang kabupaten sumedang dilakukan dengan bantuan analisis statistik. Statistik yang digunakan adalah statistic non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2009:132) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi pengukuran Daya Tarik Objek Wisata (X) dan Motivasi Berkunjung (Y) diberi skor sebagai berikut:

a. bobot nilai 5 berarti sangat setuju b. bobot nilai 4 berarti setuju

c. bobot nilai 3 kurang setuju d. bobot nilai 2 berarti tidak setuju

e. bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju

Dengan teknik pengumpulan data kuesioner/angket, maka instrumen tersebut akan diberikan secara acak. Setelah mendapatkan jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item, hasilnya akan digambarkan pada garis kontinum seperti berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(40)

36

STB TB CB B SB

Bagan 3.1 Garis Kontinum Sumber: Sugiyono (2009:135)

Berdasarkan garis kontinum tersebut, maka rata-rata tanggapan responden berada di level 84% yang artinya terletak pada daerah setuju. Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1-5 yaitu untuk memberikan jawaban yang lebih variatif, sehingga responden dapat lebih mudah menentukan jawabannya sesuai dengan apa yg responden rasakan.

Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik uji korelasi Rank Sperman dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

di = Selisih rank xi dengan rank yi = Koefisien korelasi rank Spearman n = Jumlah responden

Korelasi sendiri merupakan studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi.

H. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji T, dengan rumus sebagai berikut:

t = r √ Sumber : Sugiyono, 2012

Keterangan :

r = Koefisienan korelasi rank sperman

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan db nn-2

n = Banyaknya sampel

(


(41)

37

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk kesalahan

5% uji dua pihak dan dk = n-2 = lebih besar dari t tabel, untuk pengambilan kesimpulan menggunakan perbandingan t tabel, dengan kriteria sebagai berikut :

- Jika t hitung > t tabel Ho ditolak : Ha diterima - Jika t hitung < t tabel Ho diterima: Ha ditolak


(42)

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Kampung Ladang adalah kawasan wisata yang mengedepankan wisata budaya tradisi masyarakat setempat. Dengan konsep tersebut memunculkan motivasi wisatawan untuk berkunjung dalam memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya dengan daya tarik yang ada di kampung ladang. Peneliti mengukur daya tarik objek tersebut dengan tiga aspek yaitu, Daya Tarik Alam, Daya Tarik Budaya dan Daya Tarik Minat Khusus. Hasil dari pengukuran tersebut pada tabel 4.6 menunjukan total skor yang diperoleh adalah 2621 atau 75,64% dari skor ideal yaitu 3465. Hal tersebut menggambarkan bahwa daya tarik Objek wisata yang ada di kampung ladang berada pada kategori baik. Dengan kata lain kampung ladang memiliki daya tarik yang baik dan sesuai dengan kondisi kawasan tersebut di mata wisatawan.

2. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan motivasi berkunjung ke empat bagian, yaitu Secara fisik (Physical Motivations), secara kebudayaan (Cultural Motivations), secara perseorangan (Interpersonal

Motivations) serta status dan prestise (Status And Prestige Motivatitions).

Berdasarkan penelitian, kategori secara kebudayaan (Cultural

Motivations) mendapat total skor rata-rata 18%. Kategori status dan

prestise (Status And Prestige Motivatitions) mendapat total skor rata-rata 19%. Kategori secara perseorangan (Interpersonal Motivations) mendapat total skor rata-rata 21% dan kategori secara fisik (Physical Motivations) mendapat total skor rata-rata 41%. Berdasarkan data tersebut, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa motivasi tertinggi wisatawan untuk mengunjungi kampung ladang adalah kebutuhan secara fisik. Kebutuhan untuk memenuhi keinginan secara fisik. Skor tertinggi pada kategori secar fisik pada tabel 4.7 adalah motivasi untuk menikmati keindahan


(43)

90

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemandangan alam dengn skor total 446. Berdasarkan data tersebut , penelitian ini dapat menggambarkan motivasi berkunjung wisatawan ke kampung ladang untuk memenuhi kebutuhan secara fisik yaitu, menikmati keindahan pemandangan alam yang ada di kampung ladang.

3. Hasil dari penelitian ini mengenai Hubungan Daya Tarik Objek Wisatawan Motivasi Berkunjung memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan dan kekuatanya sangat lemah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data melalui kuesioner terhadap 99 reponden, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh Kampung Ladang/Ladang View, yaitu :

1. Lebih meningkatkan lagi perawatan fasilitas dan wahana yang sudah ada agar tetap terjaga dan menarik. Sehingga pengunjung tetap merasa nyaman untuk datang kembali.

2. Lebih aktif lagi dalam mempublikasikan dan mempromosikan wisata melaui berbagai media baik itu cetak ataupun elektronik. Karena promosi sangat mempengaruhi dalam memacu motivasi wisatawan pada umumnya. 3. Tetap menjaga keasrian alam yang ada di sekitar agar kawasan wisata ini

dapat tetap eksis dan menjadi wisata unggulan di Kabupaten Sumedang. Karena dilihat dari hasil yang ada wisatawan lebih cenderung untuk menikmati pemandangan alam, maka akan sangat disayangkan jika tidak menjaga potensi yang menjadi daya tarik kawasan tersebut.


(44)

Wildan Pradita Saputra, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, yuliani (2012), Motivasi Dan Kegiatan Wisatawan Kebun Raya Cibodas Berdasarkan Karakteristik Wisatawan , skripsi sarjana Manajemen Resort and Leisure UPI Bandung; tidak diterbitkan

Fandeli, Chafid Dan Wagito. 1995, Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Liberty: Yogyakarta

Hermantoro, henky. 2011. Creative-Based Tourism dari wisata rekreatif menjadi wisata kreatif . Depok, Jabar: Aditri.

Kamus besar bahasa edisi kedua, balai pustaka. 1991. Jakarta.

Marpaung, happy dan herman bahar. 2002. Pengantar pariwisata. Bandung : IKAPI

Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi: Yogyakarta

Reni Indria Anggraeni. 2010. Hubungan Atraksi Wisata Dengan Jumlah Wisatawan Di Hotel Lido Lakes Resort And Conference, skripsi sarjana Manajemen Resort and Leisure UPI bandung; tidak diterbitkan

Rengganis Reka Pangestu. 2013. Hubungan Citra Museum Konperensi Asia-Afrika Dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan, skripsi sarjana Manajemen Resort and Leisure UPI Bandung; tidak diterbitkan

Resha Febriyantika Yussita. Pengaruh atraksi wisata di kawasan wisata alam Telaga Remis terhadap motivasi berkunjung wisatawan, skripsi sarjana manajemen Resort and Leisure UPI bandung; tidak diterbitkan

Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Teori Dan


(45)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaaan.upi.edu

S Pendit, Nyoman. 2003. Ilmu Pariwisata (sebuah pengantar perdana). Jakarta: Pradnya Paramita.

Wahab, salah. (1992). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. Penerbit: PT Pradnya Pramita

Sujarweni, V Wiratna dan Poly Endaryanto. 2012. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Soekadijo. 2000. Tours and travel marketing. Jakarta : Gramedia Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Bisnis

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D . Alfabeta: Bandung

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta Trihayuningtyas, E (2005). Pengantar Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung; tidak diterbitkan

Yoeti, Oka A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Kompas: Jakarta UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

SUMBER INTERNET

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=teori%20motivasi%20wisatawan%20 mill&source=web&cd=3&ved=0CD4QFjAC&url=http%3A%2F%2Flontar.u


(46)

Analisis%2520hubungan-Literatur.pdf&ei=ZEJ5Ufr-Wildan Pradita Saputra, 2013

G87LrQengoGQAw&usg=AFQjCNEgTaXJJKqv0wyiob04OuXQFqk4_g&c ad=rja. Diunduh tanggal 25/04/2013 pukul 22:36 pm WIB

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01681-HM%20Bab2001.pdf. Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0.15 am WIB

http://lisaherdiana.blogspot.com/2012/04/daya-tarik-dan-kawasan-wisata.html. Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0:16am WIB

http://rumahmrq.blogspotca/2012/10/daya-tarik-wisata.html. Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0:21 WIB


(1)

37

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk kesalahan

5% uji dua pihak dan dk = n-2 = lebih besar dari t tabel, untuk pengambilan kesimpulan menggunakan perbandingan t tabel, dengan kriteria sebagai berikut :

- Jika t hitung > t tabel Ho ditolak : Ha diterima - Jika t hitung < t tabel Ho diterima: Ha ditolak


(2)

89 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

1. Kampung Ladang adalah kawasan wisata yang mengedepankan wisata budaya tradisi masyarakat setempat. Dengan konsep tersebut memunculkan motivasi wisatawan untuk berkunjung dalam memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya dengan daya tarik yang ada di kampung ladang. Peneliti mengukur daya tarik objek tersebut dengan tiga aspek yaitu, Daya Tarik Alam, Daya Tarik Budaya dan Daya Tarik Minat Khusus. Hasil dari pengukuran tersebut pada tabel 4.6 menunjukan total skor yang diperoleh adalah 2621 atau 75,64% dari skor ideal yaitu 3465. Hal tersebut menggambarkan bahwa daya tarik Objek wisata yang ada di kampung ladang berada pada kategori baik. Dengan kata lain kampung ladang memiliki daya tarik yang baik dan sesuai dengan kondisi kawasan tersebut di mata wisatawan.

2. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan motivasi berkunjung ke empat bagian, yaitu Secara fisik (Physical Motivations), secara kebudayaan (Cultural Motivations), secara perseorangan (Interpersonal Motivations) serta status dan prestise (Status And Prestige Motivatitions). Berdasarkan penelitian, kategori secara kebudayaan (Cultural Motivations) mendapat total skor rata-rata 18%. Kategori status dan prestise (Status And Prestige Motivatitions) mendapat total skor rata-rata 19%. Kategori secara perseorangan (Interpersonal Motivations) mendapat total skor rata-rata 21% dan kategori secara fisik (Physical Motivations) mendapat total skor rata-rata 41%. Berdasarkan data tersebut, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa motivasi tertinggi wisatawan untuk mengunjungi kampung ladang adalah kebutuhan secara fisik. Kebutuhan untuk memenuhi keinginan secara fisik. Skor tertinggi pada kategori secar fisik pada tabel 4.7 adalah motivasi untuk menikmati keindahan


(3)

90

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemandangan alam dengn skor total 446. Berdasarkan data tersebut , penelitian ini dapat menggambarkan motivasi berkunjung wisatawan ke kampung ladang untuk memenuhi kebutuhan secara fisik yaitu, menikmati keindahan pemandangan alam yang ada di kampung ladang.

3. Hasil dari penelitian ini mengenai Hubungan Daya Tarik Objek Wisatawan Motivasi Berkunjung memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan dan kekuatanya sangat lemah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data melalui kuesioner terhadap 99 reponden, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh Kampung Ladang/Ladang View, yaitu :

1. Lebih meningkatkan lagi perawatan fasilitas dan wahana yang sudah ada agar tetap terjaga dan menarik. Sehingga pengunjung tetap merasa nyaman untuk datang kembali.

2. Lebih aktif lagi dalam mempublikasikan dan mempromosikan wisata melaui berbagai media baik itu cetak ataupun elektronik. Karena promosi sangat mempengaruhi dalam memacu motivasi wisatawan pada umumnya. 3. Tetap menjaga keasrian alam yang ada di sekitar agar kawasan wisata ini

dapat tetap eksis dan menjadi wisata unggulan di Kabupaten Sumedang. Karena dilihat dari hasil yang ada wisatawan lebih cenderung untuk menikmati pemandangan alam, maka akan sangat disayangkan jika tidak menjaga potensi yang menjadi daya tarik kawasan tersebut.


(4)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, yuliani (2012), Motivasi Dan Kegiatan Wisatawan Kebun Raya Cibodas Berdasarkan Karakteristik Wisatawan , skripsi sarjana Manajemen Resort and Leisure UPI Bandung; tidak diterbitkan

Fandeli, Chafid Dan Wagito. 1995, Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Liberty: Yogyakarta

Hermantoro, henky. 2011. Creative-Based Tourism dari wisata rekreatif menjadi wisata kreatif . Depok, Jabar: Aditri.

Kamus besar bahasa edisi kedua, balai pustaka. 1991. Jakarta.

Marpaung, happy dan herman bahar. 2002. Pengantar pariwisata. Bandung : IKAPI

Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi: Yogyakarta

Reni Indria Anggraeni. 2010. Hubungan Atraksi Wisata Dengan Jumlah Wisatawan Di Hotel Lido Lakes Resort And Conference, skripsi sarjana Manajemen Resort and Leisure UPI bandung; tidak diterbitkan

Rengganis Reka Pangestu. 2013. Hubungan Citra Museum Konperensi Asia-Afrika Dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan, skripsi sarjana Manajemen Resort and Leisure UPI Bandung; tidak diterbitkan

Resha Febriyantika Yussita. Pengaruh atraksi wisata di kawasan wisata alam Telaga Remis terhadap motivasi berkunjung wisatawan, skripsi sarjana manajemen Resort and Leisure UPI bandung; tidak diterbitkan

Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Teori Dan Aplikasi. Bandung. Penerbit: Alfabeta


(5)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaaan.upi.edu

S Pendit, Nyoman. 2003. Ilmu Pariwisata (sebuah pengantar perdana). Jakarta: Pradnya Paramita.

Wahab, salah. (1992). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. Penerbit: PT Pradnya Pramita

Sujarweni, V Wiratna dan Poly Endaryanto. 2012. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Soekadijo. 2000. Tours and travel marketing. Jakarta : Gramedia Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Bisnis

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D . Alfabeta: Bandung

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta Trihayuningtyas, E (2005). Pengantar Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung; tidak diterbitkan

Yoeti, Oka A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Kompas: Jakarta UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

SUMBER INTERNET

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=teori%20motivasi%20wisatawan%20 mill&source=web&cd=3&ved=0CD4QFjAC&url=http%3A%2F%2Flontar.u


(6)

Analisis%2520hubungan-Literatur.pdf&ei=ZEJ5Ufr-Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaaan.upi.edu

G87LrQengoGQAw&usg=AFQjCNEgTaXJJKqv0wyiob04OuXQFqk4_g&c ad=rja. Diunduh tanggal 25/04/2013 pukul 22:36 pm WIB

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01681-HM%20Bab2001.pdf. Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0.15 am WIB

http://lisaherdiana.blogspot.com/2012/04/daya-tarik-dan-kawasan-wisata.html. Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0:16am WIB

http://rumahmrq.blogspotca/2012/10/daya-tarik-wisata.html. Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0:21 WIB