PENGEMBANGAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI SEKOLAH DASAR X.

(1)

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI SEKOLAH DASAR X

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh:

LELIANA LIANTY NIM. 1007048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGEMBANGAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI

MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI

SEKOLAH DASAR X

Oleh Leliana Lianty

S.Pd Universitas negeri Jakarta, 2000

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

© Leliana Lianty 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Pernyataan... iii

Kata Pengantar ... iv

Ucapan Terima Kasih ... v

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Tesis ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

A. Murid Dengan Problema Belajar Membaca ... 7

B. Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 9

1. Collaborative Strategic Reading...10

2. Pendekatan Collaborative Learning ...14

C. KerangkaTeori Pengembangan Collaborative Strategies Reading 1. Teori Konstruktivisme Sosial ... 15

2. Implikasi Teori Konstruktivisme Sosial Terhadap Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 17

D. Penelitian yang Relevan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. PendekatanPenelitian ... 20

B. Prosedur Penelitian ... 22

C. Penelitian Tahap Pendahuluan ... 23

D. Penelitian Tahap Pengembangan ... 30

E. Penelitian Tahap Uji coba ... 33

F. Definisi Konsep...37

G. Teknik Analisis Data ... 38

1. Analisis Data Kualitatif ... 38


(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

1. Kondisi Objektif Kemampuan Murid dalam Membaca Pemahaman dan Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 42

a Kondisi Objektif Kemampuan Murid dalam Membaca Pemahaman ... 43

b Kondisi Objektif Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 65

2. Draft Awal New Collaborative Strategic Reading ... 73

aRancangan Awal New Collaborative Strategic Reading ... 73

bHasil Pengembangan Draft New Collaborative Strategic Reading ... 75

3. Hasil Uji Efektivitas New Collaborative Strategic Reading ... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 137

1. Konsep Dasar Pengembangan New Collaborative Strategic Reading ... 137

2. Kontribusi New Collaborative Strategic Reading Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman ... 140

3. Faktor Pendukung dan PenghambatPenerapan New Collaborative Strategic Reading ... 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 144

A. Kesimpulan ... 144

B. Rekomendasi ... 146

DAFTAR PUSTAKA ... 148


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Langkah-langkah Penelitian Adaptasi dari Borg dan Gall ... 20

3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Keterampilan Murid dalam Membaca Pemahaman ... 25

3.3 Kisi-kisi Wawancara Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 27

3.4 Kisi-kisi Instrumen Observasi Pembelajaran membaca Pemahaman ... 29

3.5 Daftar Ahli Peserta Tekhnik Delphie ... 30

3.6 Lembar Tanggapan Draft New Collaborative Strategic Reading ... 31

3.7 Jumlah Subjek Penelitian Pada Tahap Uji Coba ... 34

3.8 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Murid Menggunakan New Collaborative Strategic Reading... ... 34

3.9 Angket Penilaian Guru Terhadap New Collaborative Strategic Reading ... .35

4.1 Keterampilan HF dalam Membaca Pemahaman ... 45

4.2 Keterampilan TS dalam Membaca Pemahaman ... 49

4.3 Keterampilan KA dalam Membaca Pemahaman ... 53

4.4 Keterampilan LN dalam Membaca Pemahaman... 58

4.5 Keterampilan MF dalam Membaca Pemahaman ... 62

4.6 kesulitan Murid dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 64

4.7 Deskripsi Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 71

4.8 Rumusan Awal Implementasi New Collaborative Strategic Reading Dalam pembelajaran Membaca Pemahaman ... 74

4.9 Rangkuman Hsil Validasi Draft Awal New Collaborative Strategic Reading ... ... ... 77

4.10 Revisi Rrumusan Awal Implementasi New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 79

4.11 Deskripsi Hasil Pada Tahap Persiapan Uji Coba di SDN 09 ... 83

4.12 Prosedur New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 85

4.13 Hasil Refleksi Tahap Pendahuluan Putaran Kesatu ... 89

4.14 Hasil Observasi PelaksanaanPembelajaran Putaran Pertama ... 92

4.15 Hasil Refleksi Pembelajaran Membaca Pemahaman Putaran Pertama... 94

4.16 Deskripsi Hasil Diskusi Tahap Persiapan Uji Coba Putaran Kedua ... 97

4.17 Prosedur New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Putaran Kedua ... 98

4.18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Putaran Kedua... ... 104

4.19 Hasil Refleksi Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan New Collaborative Strategic Reading Putaran Kedua ... 106

4.20 Deskripsi Hasil Diskusi Tahap Persiapan Uji Coba Putaran Ketiga ... 107

4.21 Deskripsi Hasil Analisis Asesmen Putaran Ketiga ... 109

4.22 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Putaran Ketiga ... 113 4.23 Hasil Refleksi Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan New


(7)

Collaborative Strategic Reading

4.24 Perkembangan Keterampilan Murid pada Hasil Pembelajaran Membaca Pemahaman Menggunakan New Collaborative Strategic Reading ... 119 4.25 Prosedur Implementasi New Collaborative Strategic Reading dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 122 4.26 Data Hasil Belajar Murid dalam Pembelajaran membaca Pemahaman

Dengan New Collaborative Strategic Reading ... 129 4.27 Tabel Uji Wilcoxon... ... ... 129 4.28 Hasil Penilaian Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan New


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Proses Alur Pelaksanaan Collaborative Strategic Reading Adaptasi dari

J.K Klingner dan S. Vaughn ... 13

3.1 Prosedur penelitian New Collaborative Strategic Reading ... 22

4.1 Rumusan Awal New Collaborative Strategic Reading ... 73

4.2 Siklus Uji Coba New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 82

4.3 Rata-rata Hasil Belajar murid ... 119

4.4 Alur Pengembangan New Collaborative Strategic Reading ... 133


(9)

Pengembangan Collaborative Strategic Reading Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Bagi Murid Dengan Problema Belajar Membaca di Sekolah Dasar X bertujuan menghasilkan strategi pembelajaran membaca pemahaman yang dapat diimplementasikan secara efektif di dalam proses pembelajaran bagi murid dengan problema belajar. Gagasan awal penelitian ini didasarkan pada temuan bahwa strategi pembelajaran membaca pemahaman yang diterapkan belum berhasil meningkatkan keterampilan murid dalam membaca pemahaman, masih terdapat murid di dalam kelas yang mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R & D). Adapun tahapan Penelitian dan pengembangan terdiri dari: 1) Tahap pendahuluan; 2) Tahap pengembangan; dan 3) Tahap ujicoba dan validasi . Satuan analisisnya adalah guru kelas yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan murid dengan problema belajar di sekolah reguler, teknik pengumpulan data menggunakan teknik: observasi, wawancara dan tes. Analisis data kualitatif dengan deskriptif sedangkan data kuantitatif menggunakan analisis data non-parametrik menggunakan uji Wilcoxson.

Penelitian pengembangan ini menghasilkan New Collaborative Strategic Reading, dimana strategi tersebut merupakan tahapan-tahapan pembelajaran membaca pemahaman dalam seting sekolah reguler . Hasil uji validasi menunjukkan bahwa New Collaborative Strategic Reading dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan murid dalam membaca pemahaman dan proses pembelajaran menjadi efektif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa New Collaborative Strategic Reading dapat digunakan sebagai alternatif strategi membaca pemahaman.


(10)

ABSTRACT

The Development of Collaborative Strategic Reading in Reading Comprehension Instructional for Student With Learning Problems in Elementary School X , aims to generate reading comprehension instructional strategies that can be implemented effectively in the instructional process for students with learning problems. The initial idea of this research is based on the finding that reading comprehension instructional strategies have not been successfully applied/implemented to improve student skills in reading comprehension. There are students in the class who still have difficulty in reading comprehension.

This research was conducted using the Research and Development (R&D) approach; consisting: 1) a preliminary stage, 2) stage of development, 3) testing and validation phase. The unit of analysis involves the classroom teacher who teaches Indonesian and students with learning problems in regular schools, using data collection techniques: observation, interviews and test. The analysis of qualitative data with descriptive and quantitative data using non-parametric data analysis done using Wilcoxson test.

This research results in the development of New Collaborative Strategic Reading, where the strategy is the instructional stages of reading comprehension in a regular school setting. Validation test results indicate that the New Collaborative Strategic Reading greatly influence the student's skills in reading with comprehension and thus, enhance the instructional process. The results of this study prove that the New Collaborative Strategic Reading can be used as an alternative strategy to reading comprehension.


(11)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar dari keseluruhan kurikulum sekolah, yang dalam pembelajarannya bertujuan untuk mengidentifikasi kata, makna kata dan memahami sebuah teks. Kemampuan membaca seseorang tidaklah datang dengan sendirinya, melainkan melalui sebuah proses, yakni proses belajar.

Proses belajar untuk memperoleh kemampuan membaca dapat ditempuh melalui jalur formal dan non formal. Proses belajar membaca perlu dilakukan karena membaca menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Melalui membaca seseorang mendapatkan pengalaman dan memperoleh informasi demi keperluan ilmu pengetahuan.

Seseorang yang dapat membaca namun tidak memahami apa yang mereka baca, sesungguhnya mereka tidaklah benar-benar mampu membaca. Membaca menjadi tugas penting bagi murid dalam pembelajaran. Murid diharapkan untuk membaca teks yang bervariasi dan memahaminya menjadi sebuah pengetahuan. Sementara membaca pemahaman di sekolah menurut Karen dalam Robert Reid (2006:147) melibatkan pemahaman terhadap tugas-tugas, dan mempengaruhi kemampuan mereka dalam memahami instruksi tertulis, pekerjaan rumah, dan literatur lainnya.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, kegiatan membaca dan tugas membaca merupakan hal yang mutlak dilakukan. Karena sebagian besar pemerolehan ilmu pengatahuan dilakukan murid melalui kegiatan membaca. Keberhasilan murid dalam meraih pencapaian belajar akan sangat ditentukan oleh keterampilan membacanya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh DeBoer dan Dallaman (1964:9) bahwa keterampilan membaca yang baik merupakan salah satu kunci untuk mencapai sukses dalam pendidikan. Bahkan diperlukan juga setelah menamatkan studinya, keterampilan membaca akan


(12)

2

sangat mempengaruhi keluasan dan cara pandang terhadap berbagai masalah yang dihadapinya.

Kemampuan untuk memahami bacaan tidaklah mudah bagi sebagian orang, sebagai contohnya pada murid dengan problema belajar membaca. Mereka seringkali mengalami kesulitan dalam memahami bacaan disetiap tugas yang diberikan oleh guru.

Bos dan Vaughn (2009:2) menyatakan bahwa problema belajar adalah istilah umum yang digunakan untuk murid dengan prestasi akademik yang rendah disatu atau lebih area akademik, masalah perhatian, kurangnya kemampuan mengingat, motivasi belajar dan lainnya. Kebanyakan murid dengan problema belajar mendapatkan layanan pendidian di sekolah reguler bersama dengan teman sebayanya. Namun penanganan bagi murid dengan problema belajar belum optimal, hal ini disebabkan oleh pengetahuan dan pemahaman guru tentang murid problema belajar belum memadai. Seringkali

guru memberikan label kepada murid dengan istilah “bodoh” dikarenakan

ketidakmampuan murid problema belajar ini dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Menurut Mardiatmadja pada tahun 2003 di Indonesia ada sekitar 37,6 persen murid yang tidak mengerti apa yang mereka baca . kemudian dari 41 negara, kemampuan membaca murid Indonesia berada di peringkat ke-39. Hal ini menunjukkan bahwa murid-murid di Indonesia belum menguasai keterampilan membaca pemahaman dengan baik.

Temuan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian pada tahun 2009, IEA (International Association for Evaluation Education Achievement) mengungkapkan bahwa kebiasaan membaca murid Indonesia berada pada urutan bawah dari beberapa negara yang diteliti. Rendahnya kemampuan membaca tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri murid, diantaranya persepsi, motivasi, minat, konsentrasi, atensi dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri murid diantaranya adalah penggunaan pendekatan, dan strategi belajar. Berdasarkan hasil penelitian IEA dapat dikatakan bahwa


(13)

penggunaan pendekatan, dan strategi belajar yang tepat menjadi penentu keberhasilan proses belajar membaca.

Strategi membaca pemahaman dalam pembelajaran bagi murid yang memiliki kesulitan membaca pemahaman telah ada dan sudah diaplikasikan. Namun guru seringkali menemukan kesulitan untuk dapat mengoperasionalkan dan mengaplikasikan strategi-strategi tersebut untuk mempermudah proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan pun harus disesuaikan dengan kebutuhan murid. Sehingga selama ini pembelajaran membaca pemahaman hanya meliputi kegiatan membaca bahan bacaan dan kemudian guru meminta murid untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan.

Kondisi ini juga dapat ditemukan di Sekolah Dasar, dimana dapat dijumpai murid yang mengalami problema belajar dalam membaca pemahaman. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tahap pendahuluan ditemukan bahwa ada murid yang mengalami kesulitan untuk menceritakan kembali rincian-rincian dalam teks. Mereka lebih terfokus kepada pengidentifikasian kata saat membaca. Selain kesulitan dalam menceritakan kembali rincian-rincian dalam teks, mereka juga kesulitan dalam memonitor pemahaman teks yang dibaca, sehingga mereka sulit untuk menemukan ide pokok pikiran dan kesulitan dalam memberi gambaran kesimpulan yang tepat yang sesuai dengan teks.

Bagi murid dengan problema belajar sangat diperlukan strategi yang sesuai dengan kebutuhannya. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengajarkan membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar, salah satunya adalah Collaborative Strategic Reading (CSR). Strategi ini meminjam dari strategi multikomponen (multicomponent strategy) dan pengajaran timbal balik (reciprocal teaching) yang dibuat oleh Palincsar dan kolega, dimana dalam pengajarannya strategi ini memfokuskan kepada teks ekspositori, spesifikasi dalam strategi, melibatkan murid berpasangan atau secara berkelompok dan mengajar murid untuk merekam apa yang mereka pelajari melalui pembelajaran (Bos&Vaughn, 2009:337). Melalui strategi ini murid dengan problema belajar mendapatkan kesempatan untuk terlibat secara


(14)

4

aktif dalam pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk menumbuhkan sikap kerjasama dengan teman sebaya.

Atas dasar pemikiran di atas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian yang dapat menjawab permasalahan tersebut di lapangan dengan melakukan pengembangan strategi yang diduga dapat membantu secara efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman pada murid yang mengalami problema belajar membaca. Salah satu strategi yang akan dikembangkan secara spesifik adalah Collaborative Strategic Reading (CSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca.

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas fokus dalam penelitian ini adalah bagaimanakah collaborative strategic reading (CSR) yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca?

Berdasarkan fokus penelitian yang diuraikan di atas maka pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Kondisi objektif dalam pengembangan Collaborative

Strategic Reading (CSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca di Sekolah Dasar? Kondisi objektif yang digali untuk mendapatkan data adalah:

a. Keterampilan murid dengan problema belajar membaca dalam membaca pemahaman.

b. Proses pembelajaran membaca pemahaman saat ini.

2. Bagaimanakah langkah-langkah Collaborative Strategic Reading (CSR) dalam proses pembelajaran membaca pemahaman bagi murid problema belajar membaca yang telah dikembangkan?

3. Apakah draft Collaborative Strategic Reading efektif membantu murid yang mengalami problema belajar membaca pemahaman?


(15)

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Collaborative Strategic Reading (CSR) dan melihat efektivitasnya dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan oleh guru di sekolah dalam upayanya untuk mengefektifitaskan proses pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca pemahaman. Dan dapat bermanfaat pula bagi pihak sekolah dalam rangka memperkaya fasilitas sumber referensi guru dalam pembelajaran.

2. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan terhadap pengayaan disiplin ilmu Pendidikan Khusus yang berkaitan dengan keterampilan membaca pemahaman dan murid dengan problema belajar membaca pemahaman di sekolah reguler, dan dapat mendorong peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

E. Struktur Organisasi Tesis

Dalam rangka mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan tesis selanjutnya, maka berikut ini merupakan pembagian pada masing-masing pokok bahasan:

Bab I membahas mengenai latar belakang penelitian, dimana latar belakang penelitian ini mengungkap kondisi objektif kemampuan murid dalam membaca pemahaman dan kondisi objektif proses pembelajaran membaca pemahaman yang diterapkan di Sekolah Dasar. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan kemampuan yang harusnya dimiliki oleh murid dalam membaca pemahaman dengan kondisi murid di lapangan yang sangat dipengaruhi oleh adanya ketidaksesuaian proses pembelajaran membaca pemahaman di sekolah tersebut. Kesenjangan inilah yang menjadi dasar pemikiran munculnya keinginan peneliti untuk mencari solusi terhadap persoalan tersebut dengan


(16)

6

berusaha mengembangkan strategi pembelajaran membaca pemahaman. Setelah latar belakang penelitian ini diuraikan, maka bab I ini akan menggambarkan fokus dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi penulisan tesis.

Bab II membahas tentang landasan teoritis atau kajian teoritis yaitu konsep yang berhubungan dengan judul dan permasalahan penelitian khususnya mengenai teori tentang murid dengan problema belajar membaca pemahaman dan strategi membaca pemahaman. Fungsi dari kajian teoritis ini yaitu sebagai landasan dalam menganalisis temuan di lapangan dan sebagai panduan untuk merumuskan pengembangan strategi membaca pemahaman yang dimaksudkan di dalam penelitian ini.

Bab III membahas tentang metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan research and development

(R & D). Untuk memperoleh data penelitian digunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Selain itu pada bab ini juga akan dibahas mengenai instrumen penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data penelitian.

Bab IV membahas hal-hal yang esensial dalam penelitian. Adapun hal pokok yang disajikan diantaranya hasil penelitian dan analisis, temuan penelitian serta pembahasan terkait dengan rumusan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang akan dihasilkan dalam penelitian ini.

Bab V membahas penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan yang disajikan dalam bentuk kesimpulan.


(17)

METODE PENELITIAN A.Pendekatan Penelitian

Sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan Collaborative Strategic Reading dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar agar dalam pembelajarannya menjadi efektif. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan research and development (R & D). Pendekatan R & D adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2007). Selain itu research and development merupakan pilihan karena memiliki proses yang dalam tahapannya dapat mengakomodasi beragam kepentingan penelitian ini (Gall, Gall & Borg 2003).

Langkah-langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan dan enam langkah yang terdapat pada setiap tahapan, berpedoman pada metode R & D yang dikembangkan Borg dan Gall, seperti pada tabel 3.1.

T a b e l 3 . 1

Langkah-langkah Penelitian Adaptasi dari Borg and Gall

Langkah Utama Borg and Gall 10 Langkah Borg and Gall Research & information collection Penelitian dan Pengumpulan

informasi

Planning Perencanaan

Develop Preminary form of product Pengembangan produk awal

Field testing & product Revision Uji lapangan awal (preliminary) Revisi produk

Uji lapangan utama Revisi produk operasional Uji lapangan akhir


(18)

21

Final Product Revision Revisi Produk Akhir

Dissemination & Implementation Disseminasi dan implementasi

Berikut penjabaran Tahap I langkah pertama, m engumpulkan informasi

(research and information collecting), terkait dengan kajian pustaka yang menyangkut studi pengembangan Collaborative Strategic Reading dalam pembelajaran membaca pemahaman murid dengan problema belajar membaca.

Tahap I langkah kedua, perencanaan (planning), yang dalam penelitian ini melakukan serangkaian kajian di Sekolah Dasar Negeri dimana terdapat murid dengan problema belajar membaca di wilayah Jakarta Timur, yang kemudian mendapatkan temuan-temuan. Pengumpulan data dengan menggunakan studi deskripsi kualitatif.

Tahap II langkah ketiga, melakukan pengembangan produk awal, berupa kegiatan pengembangan Collaborative Strategic Reading

dalam pembelajaran membaca pemahaman yang dalam pengembangannya memperhatikan kebutuhan murid dengan problema belajar membaca.

Tahap II langkah keempat, melakukan validasi pengembangan. Pengembangan Collaborative Strategic Reading beserta instrument divalidasi oleh para ahli dengan tujuan mendapatkan expert judgment. Ahli yang terlibat dalam tahap validasi terdiri dari ahli pendidikan luar biasa dengan bidang keahlian kesulitan belajar, ahli bahasa Indonesia dengan bidang keahlian membaca pemahaman, dan satu orang praktisi/guru bagi murid dengan problema belajar. Kemudian pengembangan strategi ini direvisi berdasarkan penilaian dan saran para ahli yang terlibat dalam tahap ini.

Tahap II langkah kelima, melakukan uji coba Preeliminary di lapangan agar dapat menjustifikasi strategi yang dikembangkan untuk melihat sejauh mana keefektifitasan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan satu putaran tahapan.


(19)

Tahap III langkah keenam, melakukan perbaikan dan penyempurnaan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang telah diuji cobakan pada tahap preeliminary. Dari perbaikan pengembangan ini akan dihasilkan sebuah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca sebagai studi rintisan yang siap diuji cobakan di beberapa sekolah.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dirancang menggunakan tiga tahapan penelitian yaitu, tahap 1, tahap 2 dan tahap 3.

Adapun prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

A. Definisi Konsep

Gambar 3. 1.

Tahapan Penelitian New Collaborative Strategic Reading (NCSR) KAJIAN/STUDI

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN

UJI COBA

Langkah I:

Pengumpulan data dan teori

Langkah II

Deskripsi Kajian kondisi objektif murid dengan problema belajar membaca

Temuan-temuan, pengembangan

collaborative strategic

reading dalam

pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca.

Langkah III :

Pengembangan

collaborative strategic reading dalam pembelajaran membaca pemahamanbagi murid dengan problema belajar membaca.

Langkah IV

Judgement pengembangan oleh para ahli

Langkah V :

Uji coba preeliminary untuk melihat efektivitas New Colllaborative Strategic Reading (NCSR) Langkah VI :

Perbaikan dan penyempurnaan New Collaborative Strategic Reading(NCSR) yang telah diuji cobakan.

Dihasilkan sebuah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman sebagai studi rintisan yang siap diuji cobakan di beberapa sekolah.


(20)

23

C. Penelitian Tahap I Studi Pendahuluan 1. Lokasi dan Informan Penelitian

Pada saat peneliti melaksanakan penelitian tahapan I studi pendahulan, penelitian dilakukan di SDN 09 kelas A Jakarta Timur. Yang mendasari pemilihan lokasi penelitian karena SDN 09 kelas A merupakan sekolah inklusif, dimana sekolah tersebut memiliki murid-murid yang sesuai untuk menjadi informan penelitian. Sekolah tersebut memiliki kriteria yang cocok dijadikan sebagai lokasi penelitian karena alasan sebagai berikut: 1) sekolah ini menerapkan pendidikan inklusif dan menerima murid dengan problema belajar membaca pemahaman dan; 2) sekolah cukup kooperatif dan mau bekerjasama dengan peneliti, sehingga memudahkan peneliti dalam rangka studi pendahuluan.

Pada tahapan I studi pendahuluan informan penelitian ini terdiri dari seorang guru wali kelas yang mengajarkan Bahasa Indonesia berinisial DN dan 5 orang murid kelas lima Sekolah Dasar. Pertimbangan memilih Guru DN menjadi informan penelitian pada tahapan ini adalah bahwa guru DN yang mengajar Bahasa Indonesia di SDN 09 kelas A. Melalui guru tersebut dapat diperoleh gambaran tentang pembelajaran membaca pemahaman. Selain guru D informan pada tahapan ini berkenaan dengan keterampilan murid dalam membaca pemahaman yaitu sebanyak 5 orang, yang diperoleh melalui asesmen dan observasi mengenai keterampilan membaca pemahaman. Pemilihan informan penelitian ini dengan purposive sampling, dimana praktek ini menurut Lincoln dan Guba, 1985 didasarkan atas pertimbangan kekayaan informasi, bukan atas pertimbangan statistik.

Informan penelitian itu adalah lima orang murid kelas lima yang berinisial HF, KA, LN, MF, dan TS. Kelima murid ini dijadikan informan dalam penelitian tahapan pendahuluan dedapatkan melalui proses asesmen dan proses observasi, dimana kelima informan ini mengalami problema belajar dalam membaca pemahaman.


(21)

2. Instrumen Penelitian Tahap I

Menurut Moleong (1994:163) instrumen penelitian kualitatif untuk pengumpulan data banyak bergantung pada peneliti sebagai pengumpul data. Peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama melalui wawancara maupun observasi serta menganalisis dokumen. Instrumen penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Instrumen utama adalah peneliti yang menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara tidak terstruktur dan pedoman observasi. Pedoman ini digunakan untuk mengumpulkan data orientasi awal tentang pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pedoman tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian. Adapun kisi-kisi tersebut diuraikan pada tabel sebagai berikut:


(22)

25

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Obervasi Keterampilan Murid dalam Membaca Pemahaman

No Aspek Keterampilan Sub Keterampilan Tujuan Jumlah Butir Soal

1 Pemahaman Literal 1.1. Perincian Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam memahami fakta-fakta penting yang terdapat dalam teks

5

1.2. Urutan Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam mengurutkan peristiwa yang terdapat dalam teks

3

2 Pemahaman Intepretatif 2.1. Ide Pokok Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam menemukan ide pokok

1

2.2. Kesimpulan Untuk mengetahui keterampilan murid dalam membuat satu kesimpulan logis

1 2.3. Sebab akibat Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam menjelaskan satu penyebab dan atau efek


(23)

yang dapat secara logis disimpulkan dari teks

3 Pemahaman Kritis 1.1. Mengevaluasi

Teks

Untuk mengetahui keterampilan murid dalam membedakan apakah teks tersebut sebuah pendapat atau fakta.

2

4 Pemahaman makna kata dalam konteks 4.1. Sinonim Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam mengidentifikasi persamaan kata

2

4.2 Antonim Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam mengidentifikasi lawan kata

2

4.3. kata kiasan Untuk mengetahui keterampilan murid dalam memahami kata kiasan


(24)

27

Tabel 3.3

Kisi-kisi Wawancara Tentang Pembelajaran Membaca Pemahaman

No Tahapan Indikator Kode

1 Perencanaan Pembelajaran 1.1.Merencanakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran W1

1.2. Merencanakan materi pokok dalam uraian W2

1.3. Merencanakan alokasi waktu pembelajaran W3

1.4. Merencanakan strategi pembelajaran membaca pemahaman W4

1.5. Merencanakan penggunaan media, sumber, bahan ajar untuk pembelajaran membaca pemahaman

W5

1.6. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman

W6

1.7. Merencanakan Penilaian dan tindak lanjut W7

2 Pelaksanaan Pembelajaran 2.1. Melakukan apersepsi/brainstrorming W8

2.2. Melakukan kegiatan inti (penanaman konsep, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan membaca pemahaman)

W9


(25)

3 Evaluasi Pembelajaran a. Evaluasi hasil belajar W11

b. Evaluasi proses pembelajaran W12


(26)

29

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Membaca Pemahaman

No Tahapan Indikator Kode

1 Perencanaan Pembelajaran

1.1.Merencanakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran

Ob1

1.2. Merencanakan materi pokok dalam uraian

Ob2

1.3. Merencanakan alokasi waktu pembelajaran

Ob3

1.4. Merencanakan strategi pembelajaran membaca pemahaman

Ob4

1.5. Merencanakan penggunaan media, sumber, bahan ajar untuk

pembelajaran membaca pemahaman

Ob5

1.6. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman

Ob6

1.7. Merencanakan Penilaian dan tindak lanjut

Ob7

2 Pelaksanaan Pembelajaran

2.1. Melakukan apersepsi/brainstrorming Ob8 2.2. Melakukan kegiatan inti (penanaman

konsep, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan membaca pemahaman)

Ob9

2.3. Kegiatan akhir Ob10

3 Evaluasi Pembelajaran

3.1. Evaluasi hasil belajar Ob11

3.2.Evaluasi proses pembelajaran Ob12

3.3.Tindak lanjut Ob13


(27)

1. Lokasi dan Informan Penelitian

Pada tahapan ini peneliti tidak menetapkan lokasi penelitian dengan asumsi bahwa pada tahapan pengembangan lokasi penelitian tidak lah menjadi suatu hal yang prinsip. Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik Delphie, dimana peneliti berkomunikasi dengan beberapa ahli dengan mendatangi dan mengirimkan rumusan draft rumusan collaboratif Strategic reading (CSR) melalui surat elektronik (email). Para ahli diminta dalam proses

judgement yaitu menilai dan memberi masukan serta mengkritisi draft rumusan yang telah dibuat oleh peneliti . Tujuan dari teknik Delphi adalah untuk secara sistematis memfasilitasi komunikasi informasi melalui beberapa tahapan peneliti mengajukan pertanyaan, melakukan analisis, memberikan umpan balik, dan mengajukan pertanyaan lebih lanjut (http://www.wilderdom.com/delphi.html)..

Ahli yang diminta judgement adalah ahli dalam tahapan pengembangan ini adalah ahli di bidangan pengajaran bagi murid dengan problema belajar membaca, ahli dalam pengajaran Bahasa Indonesia, dan praktisi bagi murid dengan problema belajar membaca. Harapan peneliti dalam proses judgement dari ahli adalah agar dapat menyempurnakan

draft rumusan Collaborative strategic reading yang telah peneliti kembangkan. Penilaian, masukan dan kritikan dari para ahli digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan dalam memperkaya rumusan.

Tabel 3.5

Daftar Ahli Peserta Teknik Delphie

No Inisial Keahlian Unit Kerja

1 Drs. L.F.P, MA Ahli Pendidikan

Khusus

Universitas Negeri Jakarta

2 A.W, M.Pd. Ahli Pendidikan

Bahasa Indonesia

Universitas Negeri Jakarta

3 Y.PR, S.Pd. Praktisi

Pendidikan

Khusus di Sekolah Inklusif

SDN 09 Jakarta Timur


(28)

31

Setelah para ahli memberikan judgement nya, peneliti kembali menyempurnakan rumusan draft tersebut dan memperlihatkan kembali kepada para ahli untuk mengecek apakah rumusan tersebut sudah sesuai dengan rumusan yang baru. Kemudian proses Delphie dihentikan setelah peneliti mendapat judgement terakhir terhadap rumusan.

2. Instrumen Penelitian Tahapan II

Instrumen penelitian pada tahapan ini adalah menggunakan format tanggapan ahli. Format ini digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan penilaian, masukan, dan kritik serta saran dari para ahli terkait dengan pengembangan Collaborative Strategic Reading yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun format tanggapan ahli tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.6

Lembar Tanggapan Draft New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

No Pertanyaan Tanggapan

1 Apakah rancangan disain panduan New Collaborative Strategic Reading (NCSR)bagi murid dengan problema belajar membaca sudah mencakup semua komponen yang dibutuhkan dalam pembelajaran membaca pemahaman?

2 Apakah sistematika panduan New

Collaborative Strategic Reading (NCSR)sudah sesuai dengan kebutuhan guru dalam memahami proses pembelajaran membaca pemahaman?

3 Apakah konten materi dari bab pendahuluan sudah mempresentasikan gambaran umum dari


(29)

New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

bagi murid dengan problema belajar membaca?

4 Apakah tahap persiapan pembelajaran dalam

New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

sudah cukup untuk mempersiapkan guru dalam

melakukan pembelajaran membaca

pemahaman di kelasnya?

5 Apakah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dapat dijadikan panduan bagi guru untuk merencanakan tahapan pembelajaran

yang mampu mengakomodasi semua

kebutuhan pembelajaran membaca

pemahaman di dalam kelas?

6 Apakah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) tahap implementasi sudah dapat

mengakomodasi kebutuhan proses

pembelajaran membaca pemahaman di dalam kelas?

7 Apakah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) tahap evaluasi sudah dapat

mengakomodasi kebutuhan proses

pembelajaran membaca pemahaman di dalam kelas?

8 Apakah ada komponen/point-point yang belum tergambar dari draft New Collaborative Strategic Reading (NCSR)?

9 Apakah disain panduan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) memenuhi aspek keterbacaan bagi pengguna/guru?

10 Secara umum bagaimanakah tanggapan anda terhadap New Collaborative Strategic Reading


(30)

33

(NCSR)?

E. Penelitian Tahap III Uji Coba

1. Lokasi dan Informan Penelitian pada Tahapan III Ujicoba

Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah tahapan ujicoba New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang dilakukan di SDN 09 kelas B dan di SDN 04 kelas A. Tahapan ini dilakukan untuk melihat efektivitas

NCSR dalam pembelajaran membaca pemahaman yang dapat membantu murid dengan problema belajar mengatasi kesulitannya dalam membaca pemahaman.

Tahapan uji coba dilakukan di dua sekolah yaitu SDN 09 Kelas B dan SDN 04 Kelas A. Subjek penelitiannya terdiri dari dua Guru wali kelas yang mengajar Bahasa Indonesia dan murid-murid yang berada di kelas 5 di kedua sekolah tersebut yang mengalami problema belajar membaca pemahaman di lokasi penelitian.

Subjek murid pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1) murid yang tidak mengalami hambatan pada aspek kognitif, dan 2) murid yang mengalami problema dalam membaca pamahaman.

Tabel 3.7

Jumlah Subjek Penelitian Pada Tahapan Uji Coba

NO Informan Jumlah Informan

1 Wali Kelas yang mengajar Bahasa Indonesia 2

2 Murid-murid 76


(31)

Penelitian pada tahap III ini menggunakan instrumen tes untuk melihat hasil belajar murid. Selain menggunakan instrumen tes pada murid, pada tahapan ini pun menggunakan instrumen berupa angket yang diberikan kepada guru terkait dengan penilaian terhadap proses pembelajaran menggunakan New Collaborative Strategic Reading (NCSR). Instrumen tersebut diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.8

Penilaian Hasil Belajar Murid menggunakan New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

No Aspek Penilaian Keterangan

Ada Tidak ada

1 Pemahaman terhadap soal 2 Kesesuaian jawaban dengan

soal yang ditanyakan

3 Keterampilan menemukan

fakta-fakta penting dari teks 4 Keterampilan mengurutkan

kejadian/peristiwa

5 Keterampilan memberikan opini

6 Keterampilan membuat

kesimpulan

7 Keterampilan memahami

makna kata dalam konteks 8 Keterampilan mengevaluasi

teks

Penilaian hasil belajar terhadap aspek-aspek membaca pemahaman ini menggunakan rubrik dengan kriteria sebagai berikut:

Rubrik

Score 1 : jika terdapat aspek yang dimaksud Score 0 : jika tidak terdapat aspek yang dimaksud

Penilaian dikatakan efektif jika murid memiliki 50% aspek yang dinilai

Tabel 3.9


(32)

35

No Aspek Penilaian Keterangan

1 2 3

1 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak mengenai tahapan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan NCSR?

2 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika membuat persiapan proses

pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan NCSR?

3 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika membuat perencanaan proses

pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan NCSR?

4 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika mengimplementasikan proses

pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan NCSR?

5 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika melakukan evaluasi pembelajaran membaca pemahaman menggunakan dengan NCSR?

6 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak dalam menilai dampak NCSR terhadap hasil belajar murid dengan problema belajar membaca pemahaman?

7 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak terhadap kefektifan waktu proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan NCSR? 8 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak


(33)

pembelajaran membaca pemahaman menggunakan NCSR berlangsung?

Penilaian angket penilaian guru terhadap aspek-aspek pembelajaran membaca pemahaman ini menggunakan rubrik dimulai dari mudah hingga sulit, dengan kriteria sebagai berikut:

Rubrik

Score 1 : jika proses yang dilalui sulit untuk dilakukan Score 2 : jika proses yang dilalui mudah untuk dilakukan Score 3 : jika proses yang dilalui sangat mudah untuk dilakukan

Score akhir dari kedua instrumen di atas adalah: Score akhir = Score yang didapat x 100%

Score total

Jika score yang diperoleh : < 59 % = kurang efektif > 60 % = efektif

A. Definisi Konsep

Penjelasan konsep dimaksudkan agar ada pemahaman yang sama mengenai konsep-konsep yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini:

1. Pembelajaran Membaca Pemahaman

Pembelajaran membaca pemahaman adalah suatu kegiatan terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama yaitu menguasai keterampilan membaca pemahaman. Dalam penelitian ini adalah suatu keterampilan untuk memahami informasi dan gagasan, mengevaluasi teks, memahami makna kata serta menarik


(34)

37

kesimpulan yang terdapat dalam sebuah teks, sehingga mampu membangun makna dari teks. Sedangkan keterampilan membaca pemahaman terdiri dari: 1) pemahaman literal, dimana murid memahami informasi yang dinyatakan secara langsung dalam teks; 2) pemahaman intepretatif, dimana murid memahami informai yang dinyatakan secara tidak langsung(tersirat) dalam teks; 3) pemahaman kritis, dimana murid mampu mengevaluasi materi teks; 4) makna kata dalam konteks, dimana murid memahami makna kata-kata dalam teks.

2. Murid Dengan problema belajar

Murid dengan problema belajar adalah murid yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademiknya sehingga tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal pada materi membaca pemahaman. Namun kesulitan tersebut bukan disebabkan oleh adanya hambatan kognitif dan disfungsi minimal otak . Kesulitan yang terjadi terletak kepada faktor eksternal yang terjdi di luar dari diri murid yang disebabkan salah satunya karena faktor strategi pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan belajar murid. Kesulitan yang dihadapi murid dalam membaca pemahaman adalah keterampilan untuk memahami kata, kalimat, ide pokok dan uraian lainnya yang terdapat dalam teks serta mengambil kesimpulan dari teks.

3. Collaborative Strategic Reading

Collaborative Strategic Reading adalah sebuah strategi dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman murid yang di dalam pembelajarannya dilakukan dengan mengelompokkan murid secara heterogen.

Pengembangan Collaborative Strategic Reading membantu murid untuk memperbaiki keterampilan membaca pemahaman, menambah kosa kata, dan bekerja sama dengan teman sebaya. Strategi tersebut melalui tiga tahapan, yaitu : 1) tahapan sebelum membaca, yaitu kegiatan pra peninjauan (Preview/brainstorming); 2) tahapan selama membaca, yaitu kegiatan pengelompokkan kata yang dipahami (Click) dan pengelompokkan kata yang telah dipahami (Clunk), kegiatan monitor dan menentukan informasi penting (get the gist), dan 3) tahapan setelah


(35)

membaca, yaitu kegiatan membuat kesimpulan (wrap up) yang di dalamnya meliputi kegiatan bertanya (ask the question) dan mengulang kembali apa yang di baca(review).

B. Analisis Data

Dalam menganalisis data di dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis data kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data adalah sebuah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Data tersebut diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2007: 333) analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Dalam tahapan kualitatif, analisis data lebih difokuskan selam proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007: 334) proses analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu Reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification).

Aktivitas dalam analisis data tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Reduksi data, dalam mereduksi data peneliti dipandu oleh tujuan

penelitian yang akan dicapai, karena aktivitas ini merupakan proses berpikir yang memerlukan keluasan dan kedalaman wawasan (Sugiyono, 2007:337). Reduksi data sendiri adalah aktivitas

menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan dan

mentransformasikan data yang didapat melalui instrumen penelitian yang digunakan.

b. Penyajian data merupakan aktivitas analisis data yang menentukan bagaimana data tersebut disajikan. Penyajian data diharapkan


(36)

39

menampilkan informasi yang sesuai dan sistematis, agar mudah dalam menarik kesimpulan.

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan menganalisis data untuk melihat kebermaknaan setiap data yang diperoleh. Kebermaknaan setiap data dikaitkan dengan fokus dan pertanyaan penelitian.

2. Analisis Kuantitatif

Dalam analisis kuantitatif, analisis data adalah aktivitas setelah data terkumpul. Di dalam penelitian ini analisis data kuantitatif pada tahapan uji coba menggunakan statistik nonparametrik. Statistik nonparametrik tidak menguji parameter populasi , tetapi menguji distribusi . penelitian ini menggunakan statistik nonparametrik dalam analisis data dengan asumsi bahwa jumlah sampel kurang dari 30 sampel.

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data hasil pre-test dan

post-test keterampilan murid dalam menyelesaikan soal membaca pemahaman. Dimana sampel penelitiannya adalah 13 orang murid dengan problema belajar membaca. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon terhadap data yang berpasangan. Uji Wilcoxon dilakukan terhadap data berpasangan dari subjek yang sama (Santosa, 2012: 115)

Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh NCSR terhadap keterampilan membaca pemahaman murid dengan problema belajar membaca.


(37)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan analisis hasil penelitian tentang pengembangan collaborative strategic reading dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, kondisi objektif yang diteliti oleh peneliti, yaitu:

 Dari kelima murid yang diteliti, mereka secara keseluruhan mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman pada hampir diseluruh aspek keterampilan membaca pemahaman. Yaitu kesulitan dalam menemukan fakta-fakta penting dalam sebuah teks, menceritakan kembali peristiwa yang terdapat dalam teks secara berurutan, menemukan ide pokok, membuat kesimpulan dan menjelaskan efek yang dapat secara logis disimpulkan dari teks, membedakan antara fakta dan opini dalam rangka mengevaluasi teks, mengidentifikasi sinonim dan antonim, dan memahami makna kata kiasan.

 Kondisi pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar negeri X pembelajaran masih berpusat pada guru, dimana dalam proses pembelajarannya masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah. Pada tahap perencanaan guru tidak membuat rancangan perencanaan pembelajaran secara khusus untuk keterampilan membaca pemahaman, namun materi membaca pemahaman termasuk di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam merencanakan pembelajaran guru tidak memperhatikan kemampuan awal murid dan tidak menggunakan strategi khusus yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pada tahap pelaksanaan guru hanya memberikan teks bacaan kepada murid dan meminta murid untuk mengerjakan pertanyaan yang terdapat pada teks


(38)

145

bacaan tersebut tanpa memberikan penjelasan terkait dengan materi membaca pemahaman. Pada tahap penutup guru tidak memberikan penguatan dan menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Murid belajar membaca pemahaman berorientasi kepada agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Kedua, draft strategi pembelajaran membaca pemahaman yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama New Collaborative Srategic Reading (NCSR). Langkah-langkah pembelajaran menggunakan NCSR adalah sebagai berikut:

 Tahap persiapan, pada tahapan ini guru mengasesmen murid untuk mengetahui keterampilan murid dalam membaca pemahaman, dan menganalisis keterampilan murid agar dapat dikelompokkan secara heterogen berdasarkan tingkat keterampilan murid dalam membaca pemahaman. Setelah guru mengetahui keterampilan murid maka guru menyiapkan rencana pembelajaran membaca pemahaman.

 Tahap implementasi, pada tahapan ini pembelajaran membaca pemahaman dilakukan melalui tiga tahapan yaitu:

1) tahap pendahuluan, dimana pada tahap ini guru melakukan ice breaking dalam rangka mengaktifkan pengetahuan murid dan mengkondisikan murid agar siap mengikuti proses pembelajaran; 2) tahap inti, dimana pada tahap ini terdiri dari tiga fase, yaitu: (a)

before reading dimana guru membentuk kelompok kolaboratif, memperlihatkan gambar, mengarahkan murid untuk melakukan

brainstrorming dan memprediksi; (b) during reading, guru mengarahkan murid untuk membaca teks, menggarisbawahi kata kunci dan mengelompokkan kata yang belum dipahami, serta mengumpulkan informasi dengan bertanya dan memparafrase; (c)

after reading, guru mengarahkan murid dalam kelompok untuk membuat kesimpulan dan mereview;

 tahap penutup, pada tahap ini guru menyampaikan kesimpulan mengenai materi yang telah disampaikan, mereview proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada semua murid


(39)

untuk menyampaikan kesannya selama mengikuti proses pembelajaran, dan memberikan penguatan berupa reward.

Ketiga, hasil validasi di sekolah dasar negeri 04 Jakarta Timur memperlihatkan bahwa New Collaborative Strategic Reading efektif untuk digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar. Hal ini terlihat dari hasil belajar murid yang meningkat yaitu pada tahap awal kemampuan murid sebesar 45,4 % dan pada tahap akhir kemampuan murid

menjadi 76,5 %. Sedangkan berdasarkan uji Wilcoxon dengan α = 0.05

diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.001 maka Ho ditolak karena nilai

Asymp.Sig. (2 tailed) < 0.005.

B. Rekomendasi

Mengacu pada temuan penelitian ini, berikut ini diajukan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada pihak yang terkait dengan dunia pendidikan murid dengan problema belajar, yaitu:

Pertama, guru disarankan untuk menggunakan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman karena strategi ini dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan bagi murid, melatih keterampilan murid dalam membaca pemahaman dan bekerjasama dalam kelompok kolaboratif, menantang murid untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, serta memotivasi murid untuk mencari tahu.

Kedua, guru disarankan untuk menguasai langkah-langkah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang dapat dipelajari pada buku panduan penerapan agar mampu mengimplementasikannya di dalam pembelajaran membaca pemahaman, sehingga proses belajar menjadi efektif, bermakna bagi murid dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Ketiga, New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dapat diterapkan di dalam pembelajaran lainnya sebagai alternatif strategi pembelajaran yang inovatif, karena strategi ini mendorong murid untuk lebih aktif dalam pembelajaran, guru dapat membangun komunikasi untuk menciptakan suasana kondusif dalam proses pembalajaran.


(40)

147

Keempat, New Collaborative Strategic Reading (NCSR) di dalam penelitian ini belum diuji coba secara meluas, oleh sebab itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi rintisan bagi peneliti lainnya.


(41)

Barkley F. Elizabeth. (2005). Collaborative Learning Techniques. San Francisco: John Willey.

Bender, N. W. & Martha J. L. (2003) Reading Strategies for Elementary Students with Learning Difficulties. United States of Amerika: Corwin Press, Inc.

Burhan, B.(2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Budimansyah, (2002). Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa SD. Tesis PPS UPI: Bandung

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1989). Educational Research:an Introduction(Fifth Ed.)New York: Longman

Bruffee, K.A. (1993). Collaborative Learning, Higher Education, Interdependence, and The Authority of Knowledge. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Christine. D Bremer, (2001) Collaborative Strategic Reading (CSR): Improving Secondary Students ReadingComprehension Skills.USA : Allyn and Bacon.

Choate. S. J. & Enright E.B. (1992) Curriculum Based Assessment and Programming. UAS: Allyn and Bacon.

Choate, S. J. (2004). Successful Inclusive Teaching. United States of America: Pearson Education Inc.

DeBoer, John J., and Martha Dallman. (1964) The Teaching of Reading. New York: Holt, Rinehart and Winston.


(42)

149

Dixon, Lisbeth & Krauss. (1996). Vygotsky in The Classroom, Mediated Literacy Instruction and Assessment. USA: Longlman Publisher.

Fadjar, A. (2005). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gall, M., Gall, J., & Borg, W.R. (2003). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.

Goodman, Yetta M (1980) Reading Strategies Focus on Comprehension.

Singapore: B&Jo Enterprise PTE Ltd.

Hanim, Farida. (2007) Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Holt, Joyce (2006). Reading Problems Assessment and Teaching Strategies. USA: Pearson Education.

http://www.wilderdom.com/delphie.html/

Lerner, J. W (1988) Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. London: Houghton Mifflin Company.

Lovit, T. C (1989) Introduction to Learning Disabilities. Boston : Allyn and Bacon.

Mardiatmadja, B. S. (2003) “UU Sisdiknas Kembar Etatisme menjadi Kenyataan”

Majalah Basis No. 07-08 Tahun ke-52.

Matthews, R.S. (1996) Collaborative Learning: Creating Knowledge With Students. San Francisco: Jossey-Bass.

Mills. E.G. (2003) Action Research A Guide for The Teacher Researcher. USA : Merrill Prentice Hall.


(43)

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Reid, R. & Torri, O. (2006) Strategy Instruction for Students with Learning Disabilities. USA: The Guilford Press.

Santosa, S (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta :Gramedia

Slavin, Robert. (1994) Educational Psychology Theory and Practice. USA: Allyn & Bacon

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Somadayo, Samsu (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Vaughn, S. & Bos S. C. (2009) Strategies for Teaching Students with Learning and Behavior Problems (seven edition). USA: Pearson.

Westwood, Peter (2008). What Teachers Need to Know About Reading and Writing Difficulties. Australia: Acer Press


(1)

145

bacaan tersebut tanpa memberikan penjelasan terkait dengan materi membaca pemahaman. Pada tahap penutup guru tidak memberikan penguatan dan menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Murid belajar membaca pemahaman berorientasi kepada agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Kedua, draft strategi pembelajaran membaca pemahaman yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama New Collaborative Srategic Reading (NCSR). Langkah-langkah pembelajaran menggunakan NCSR adalah sebagai berikut:

 Tahap persiapan, pada tahapan ini guru mengasesmen murid untuk mengetahui keterampilan murid dalam membaca pemahaman, dan menganalisis keterampilan murid agar dapat dikelompokkan secara heterogen berdasarkan tingkat keterampilan murid dalam membaca pemahaman. Setelah guru mengetahui keterampilan murid maka guru menyiapkan rencana pembelajaran membaca pemahaman.  Tahap implementasi, pada tahapan ini pembelajaran membaca

pemahaman dilakukan melalui tiga tahapan yaitu:

1) tahap pendahuluan, dimana pada tahap ini guru melakukan ice breaking dalam rangka mengaktifkan pengetahuan murid dan mengkondisikan murid agar siap mengikuti proses pembelajaran; 2) tahap inti, dimana pada tahap ini terdiri dari tiga fase, yaitu: (a) before reading dimana guru membentuk kelompok kolaboratif, memperlihatkan gambar, mengarahkan murid untuk melakukan brainstrorming dan memprediksi; (b) during reading, guru mengarahkan murid untuk membaca teks, menggarisbawahi kata kunci dan mengelompokkan kata yang belum dipahami, serta mengumpulkan informasi dengan bertanya dan memparafrase; (c) after reading, guru mengarahkan murid dalam kelompok untuk membuat kesimpulan dan mereview;

 tahap penutup, pada tahap ini guru menyampaikan kesimpulan mengenai materi yang telah disampaikan, mereview proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada semua murid


(2)

untuk menyampaikan kesannya selama mengikuti proses pembelajaran, dan memberikan penguatan berupa reward.

Ketiga, hasil validasi di sekolah dasar negeri 04 Jakarta Timur memperlihatkan bahwa New Collaborative Strategic Reading efektif untuk digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar. Hal ini terlihat dari hasil belajar murid yang meningkat yaitu pada tahap awal kemampuan murid sebesar 45,4 % dan pada tahap akhir kemampuan murid menjadi 76,5 %. Sedangkan berdasarkan uji Wilcoxon dengan α = 0.05 diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.001 maka Ho ditolak karena nilai

Asymp.Sig. (2 tailed) < 0.005.

B. Rekomendasi

Mengacu pada temuan penelitian ini, berikut ini diajukan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada pihak yang terkait dengan dunia pendidikan murid dengan problema belajar, yaitu:

Pertama, guru disarankan untuk menggunakan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman karena strategi ini dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan bagi murid, melatih keterampilan murid dalam membaca pemahaman dan bekerjasama dalam kelompok kolaboratif, menantang murid untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, serta memotivasi murid untuk mencari tahu. Kedua, guru disarankan untuk menguasai langkah-langkah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang dapat dipelajari pada buku panduan penerapan agar mampu mengimplementasikannya di dalam pembelajaran membaca pemahaman, sehingga proses belajar menjadi efektif, bermakna bagi murid dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Ketiga, New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dapat diterapkan di dalam pembelajaran lainnya sebagai alternatif strategi pembelajaran yang inovatif, karena strategi ini mendorong murid untuk lebih aktif dalam pembelajaran, guru dapat membangun komunikasi untuk menciptakan suasana kondusif dalam proses pembalajaran.


(3)

147

Keempat, New Collaborative Strategic Reading (NCSR) di dalam penelitian ini belum diuji coba secara meluas, oleh sebab itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi rintisan bagi peneliti lainnya.


(4)

Barkley F. Elizabeth. (2005). Collaborative Learning Techniques. San Francisco: John Willey.

Bender, N. W. & Martha J. L. (2003) Reading Strategies for Elementary Students with Learning Difficulties. United States of Amerika: Corwin Press, Inc.

Burhan, B.(2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Budimansyah, (2002). Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa SD. Tesis PPS UPI: Bandung

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1989). Educational Research:an Introduction(Fifth Ed.)New York: Longman

Bruffee, K.A. (1993). Collaborative Learning, Higher Education, Interdependence, and The Authority of Knowledge. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Christine. D Bremer, (2001) Collaborative Strategic Reading (CSR): Improving Secondary Students ReadingComprehension Skills.USA : Allyn and Bacon.

Choate. S. J. & Enright E.B. (1992) Curriculum Based Assessment and Programming. UAS: Allyn and Bacon.

Choate, S. J. (2004). Successful Inclusive Teaching. United States of America: Pearson Education Inc.

DeBoer, John J., and Martha Dallman. (1964) The Teaching of Reading. New York: Holt, Rinehart and Winston.


(5)

149

Dixon, Lisbeth & Krauss. (1996). Vygotsky in The Classroom, Mediated Literacy Instruction and Assessment. USA: Longlman Publisher.

Fadjar, A. (2005). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gall, M., Gall, J., & Borg, W.R. (2003). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.

Goodman, Yetta M (1980) Reading Strategies Focus on Comprehension. Singapore: B&Jo Enterprise PTE Ltd.

Hanim, Farida. (2007) Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Holt, Joyce (2006). Reading Problems Assessment and Teaching Strategies. USA: Pearson Education.

http://www.wilderdom.com/delphie.html/

Lerner, J. W (1988) Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. London: Houghton Mifflin Company.

Lovit, T. C (1989) Introduction to Learning Disabilities. Boston : Allyn and Bacon.

Mardiatmadja, B. S. (2003) “UU Sisdiknas Kembar Etatisme menjadi Kenyataan” Majalah Basis No. 07-08 Tahun ke-52.

Matthews, R.S. (1996) Collaborative Learning: Creating Knowledge With Students. San Francisco: Jossey-Bass.

Mills. E.G. (2003) Action Research A Guide for The Teacher Researcher. USA : Merrill Prentice Hall.


(6)

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Reid, R. & Torri, O. (2006) Strategy Instruction for Students with Learning Disabilities. USA: The Guilford Press.

Santosa, S (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta :Gramedia

Slavin, Robert. (1994) Educational Psychology Theory and Practice. USA: Allyn & Bacon

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Somadayo, Samsu (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Vaughn, S. & Bos S. C. (2009) Strategies for Teaching Students with Learning and Behavior Problems (seven edition). USA: Pearson.

Westwood, Peter (2008). What Teachers Need to Know About Reading and Writing Difficulties. Australia: Acer Press


Dokumen yang terkait

The Influence Of Collaborative Strategic Reading (Csr) Technique On Students’ Achievement In Reading Comprehension Of Narrative Text (A Quasi Experimental Study On The Implementation Of Csr At Sma Pgri 109 Kota Tangerang)

1 13 129

Pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun pelajaran 2013/2014

2 12 154

The Effectiveness Of Using Collaborative Strategic Reading (Csr) On Students' Reading Comprehension Of Narrative Text" (A Quasi-Experimental Study at the First Grade ofSMA Mathia 'ul Huda Parung PanjangBogor in Academic Year of 201412015),

4 36 111

PROGRAM INTERVENSI MEMBACA PERMULAAN BAGI SISWA YANG MENGALAMI PROBLEMA BELAJAR MEMBACA KELAS SATU DI SD X KOTA BANDUNG.

0 2 39

PENGGUNAAN GESTURE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR.

5 19 31

PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MODEL MEMBACA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA SEKOLAH DASAR.

0 5 53

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR.

0 0 157

PENERAPAN AKOMODASI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI JAGAMANGSAN 1 BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA.

1 16 175

KEEFEKTIFAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING (CSR) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 3 213

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN SUSTAINED SILENT READING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI MENDAK PONJONG GUNUNGKIDUL.

0 1 181