PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR.

(1)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

DI SEKOLAH DASAR

DISERTASI

disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

Yunus Abidin

NIM 1007152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA (S-3)

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

DI SEKOLAH DASAR

Oleh Yunus Abidin

S.Pd. Universitas Siliwangi Tasikmalaya, 2002 M.Pd. UPI Bandung, 2005

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Sekolah Pascasarjana UPI

© Yunus Abidin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Disertasi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA

DESERTASI:

Promotor Merangkap Ketua,

Prof. Dr. H. Syihabuddin, M.Pd. NIP 196001201987031001

Kopromotor Merangkap Sekretaris,

Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. NIDN 0002073902

Anggota,

Prof. H. Ahmad Slamet Harjasujana, M.Sc.,Ed.S.,Ed.D. NIDN 0022073301

Diketahui

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia S-3,

Dr. Sumiyadi, M.Hum. NIP 1966032019910331004


(4)

i

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

DI SEKOLAH DASAR

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca, kurang baiknya kebiasaan membaca, dan lemahnya karakter siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman. Penyebab munculnya masalah ini adalah bahwa penilaian otentik masih belum digunakan selama proses pembelajaran membaca pemahaman.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan (1) pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman; (2) efektivitas penerapan model penilaian otentik terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman; perkembangan kebiasaan membaca; dan perkembangan karakter siswa; serta (3) bentuk akhir model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain mixed method dengan metodepenelitian dan pengembangan. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SD di Kabupaten Bandung. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes maupun nontes. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, disimpulkan bahwa (1) model penilaian otentik terbukti efektif meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, mengembangkan kebiasaan membaca, dan mengembangkan karakter siswa serta (2) model penilaian otentik yang dikembangkan memiliki lima keunikan dibanding penilaian yang sudah ada.

Berdasarkan simpulan tersebut, rekomendasi penelitian ini adalah (1) guru hendaknya menggunakan model penilaian otentik dalam setiap proses pembelajaran membaca pemahaman dan (2) masih perlunya penelitian lanjutan guna menyempurnakan penilaian otentik yang telah dikembangkan penelitian ini.

Kata Kunci : Model Penilaian Otentik, Pembelajaran Membaca Pemahaman, Kemampuan dan Kebiasaan Membaca


(5)

ii

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF AUTHENTIC ASSESSMENT MODEL IN TEACHING READING COMPREHENSION AT ELEMENTARY SCHOOL

This research is motivated by low literacy, lack of good reading habits, and lack of character of students during the learning process of reading comprehension. Cause of this problem is that authentic assessment is still not used during the learning process of reading comprehension.

The purpose of this study was to explain (1) the development of an authentic assessment models in teaching reading comprehension, (2) the effectiveness of the implementation of authentic assessment models to increase reading comprehension; development of reading habits, and character development of the students, and (3) the final form of authentic assessment models in teaching reading comprehension in elementary school.

This research is conducted by using a mixed method design and Research and Development Method. Research subject is elementary fifth grade students at Bandung. Data was collected using test instruments and non-test. Data were processed by using qualitative and quantitative data processing.

Based on the results of research and data analysis, the study concluded that (1) authentic assessment models proven effective in increasing reading comprehension, develop the habit of reading, and to develop students' character and (2) authentic assessment model developed has five unique among existing assessment.

Based on these conclusions, this study recommended that (1) the teacher should use authentic assessment models in each process of teaching reading comprehension and (2) there is still the need for further research to refine authentic assessment that has been developed by this research.

Key Word: Authentic Assessment Model, Teaching Reading Comprehension, Habitual and Reading Ability


(6)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Metode Penelitian ... 10

E. Kegunaan Penelitian ... 10

F. Struktur Organisasi Disertasi ... 11

BAB II PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA A. Pembelajaran Membaca Pemahaman dan Penilaian Otentik ... 13

1. Konsep Membaca Pemahaman... 13

2. Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 19

3. Arah dan Orientasi Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 23

4. Kebiasaan Membaca sebagai Tujuan Pembelajaran Membaca 26 5. Kemampuan Membaca Pemahaman sebagai Tujuan Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 31

6. Prosedur Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 34

7. Penilaian Otentik sebagai Prosedur Pengembangan dan Instrumen Penilaian Pembelajaran Membaca Pemahaman 41 8. Langkah Penyusunan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 52

9. Wujud Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 57

B. Pendidikan Karakter dan Penilaian Otentik ... 60

1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 60

2. Nilai Karakter yang Dikembangkan di Indonesia ... 67

3. Prinsip Pembelajaran Membaca dalam Gamitan Pendidikan Karakter ... 71

4. Internalisasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 73

5. Penilaian Otentik sebagai Sarana Internalisasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 77 C. Pengembangan Model Penilaian Otentik dalam


(7)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 80

1. Konsep Model dan Pengembangan Model ... 80

2. Penelitian Terdahulu tentang Pengembangan Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman 86 3. Desain Pengembangan Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 94

D. Kerangka Berpikir ... 96

E. Hipotesis Penelitian ... 98

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 99

B. Desain dan Metode Penelitian ... 99

C. Definisi Operasional ... 103

D. Teknik Pengumpulan Data ... 104

E. Instrumen Penelitian ... 105

F. Teknik Analisis Data ... 115

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 116

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN A. Hasil Studi Kebutuhan ... 121

1. Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman di Sekolah Dasar ... 122

2. Bahan Ajar yang Digunakan dalam Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar ... 135

3. Penilaian yang Digunakan dalam Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar ... 139

B. Rasionalisasi Pengembangan Model Penilaian Otentik ... 146

C. Proses Pengembangan Model Penilaian Otentik ... 151

D. Model Hipotetik Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 160

E. Pelaksanaan Uji Coba Model ... 172

F. Hasil Uji Kelayakan dan Gambaran Perbaikan Model Penilaian Otentik ... 197

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Model ... 206

1. Uji Coba Terbatas ... 206

2. Uji Coba Luas ... 225

3. Uji Validasi ... 251

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 310

1. Analisis dan Pengujian Hipotesis Data Hasil Uji Coba Terbatas 310 2. Analisis dan Pengujian Hipotesis Data Hasil Uji Coba Luas .. 317


(8)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Gambaran Final Model Penilaian Otentik

dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 372

D. Pembahasan ... 387

1. Model Penilaian Otentik ... 390

2. Kontribusi Model Penilaian Otentik bagi Pembentukan Kebiasaan Membaca ... 396

3. Kontribusi Model Penilaian Otentik bagi Pengembangan Kemampuan Membaca ... 401

4. Kontribusi Model Penilaian Otentik bagi Perkembangan Karakter Siswa ... 406

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 411

B. Saran ... 413

DAFTAR PUSTAKA ... 415

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 424


(9)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

... 68

Tabel 2.2 Nilai-nilai yang Merupakan Nilai Turunan Nilai-nilai Inti ... 72

Tabel 2.3 Perbedaan Orientasi Pengembangan Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 93

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengembangan Tes Respons terhadap Cerita ... 105

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Kemampuan Merespons Cerita ... 106

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengembangan Tes Intisari Bacaan ... 108

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Kemampuan Membuat Intisari Bacaan .... 108

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Kebiasaan Membaca ... 110

Tabel 3.6 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Karakter ... 111

Tabel 3.7 Kisi-kisi Panduan Observasi Proses Pembelajaran Membaca .. 112

Tabel 3.8 Kisi-kisi Panduan Observasi Kelayakan Penilaian Otentik ... 113

Tabel 3.9 Kisi-kisi Kuesioner Studi Pendahuluan Bahan Ajar ... 114

Tabel 3.10 Kisi-kisi Kuesioner Studi Pendahuluan Penilaian Otentik ... 114

Tabel 4.1 Ketepatan Pelaksanaan Kegiatan Awal Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 126

Tabel 4.2 Ketepatan Pelaksanaan Kegiatan Inti Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 131

Tabel 4.3 Ketepatan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 134

Tabel 4.4 Hasil Uji Kelayakan Model pada Uji Coba Terbatas Pertama 198

Tabel 4.5 Hasil Uji Kelayakan Model pada Uji Coba Terbatas Kedua ... 201

Tabel 4.6 Hasil Uji Kelayakan Model pada Uji Coba Terbatas Ketiga ... 203

Tabel 5.1 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas Pertama .. 207

Tabel 5.2 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas Kedua .... 209

Tabel 5.3 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas Ketiga .... 211

Tabel 5.4 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Terbatas Pertama ... 213

Tabel 5.5 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Terbatas Kedua ... 215

Tabel 5.6 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Terbatas Ketiga ... 217

Tabel 5.7 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Luas Pertama ... 226

Tabel 5.8 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Luas Kedua ... 229


(10)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 5.10 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Pertama ... 235

Tabel 5.11 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Luas Kedua ... 238

Tabel 5.12 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Luas Ketiga ... 241

Tabel 5.13 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Validasi Pertama ... 252

Tabel 5.14 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Validasi Kedua ... 256

Tabel 5.15 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Validasi Ketiga ... 260

Tabel 5.16 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Validasi Pertama ... 264

Tabel 5.17 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Validasi Kedua ... 268

Tabel 5.18 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Validasi Ketiga ... 272

Tabel 5.19 Data Kebiasaan Membaca Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol ... 286

Tabel 5.20 Data Kebiasaan Membaca Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol ... 290

Tabel 5.21 Data Kebiasaan Membaca Hasil Pembelajaran Ketiga pada Siswa Sekolah Kontrol ... 294

Tabel 5.22 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Pembelajaran Pertama di Kelas Kontrol ... 298

Tabel 5.23 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Pembelajaran Kedua di Kelas Kontrol ... 302

Tabel 5.24 Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Pembelajaran Ketiga di Kelas Kontrol ... 306

Tabel 5.25 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas ... 311

Tabel 5.26 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas ... 312

Tabel 5.27 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas ... 312

Tabel 5.28 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Terbatas ... 314

Tabel 5.29 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Terbatas ... 315

Tabel 5.30 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman Hasil Uji Coba Terbatas ... 315

Tabel 5.31 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 317

Tabel 5.32 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 318 Tabel 5.33 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca


(11)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 319 Tabel 5.34 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 319 Tabel 5.35 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 321 Tabel 5.36 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 321 Tabel 5.37 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 324 Tabel 5.38 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 324 Tabel 5.39 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 325 Tabel 5.40 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 326 Tabel 5.41 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 327 Tabel 5.42 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 328 Tabel 5.43 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah Eksperimen A ... 330 Tabel 5.44 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah Eksperimen B ... 331 Tabel 5.45 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah Eksperimen C ... 331 Tabel 5.46 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah A ... 332 Tabel 5.47 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah A ... 333 Tabel 5.48 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah B ... 334 Tabel 5.49 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah B ... 335 Tabel 5.50 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah C ... 336 Tabel 5.51 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi pada Sekolah C ... 337 Tabel 5.52 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol D ... 339 Tabel 5.53 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol E ... 340 Tabel 5.54 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol F ... 340 Tabel 5.55 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca


(12)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol D ... 341 Tabel 5.56 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol D ... 342 Tabel 5.57 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol E ... 344 Tabel 5.58 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol E ... 344 Tabel 5.59 Hasil Uji Anova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol F ... 346 Tabel 5.60 Hasil Uji Pascaanova Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol F ... 346 Tabel 5.61 Hasil Uji t antara Data Hasil Eksperimen Pertama

dengan Hasil Pembelajaran Pertama ... 349 Tabel 5.62 Hasil Uji t antara Data Hasil Eksperimen Ketiga

dengan Hasil Pembelajaran Ketiga ... 350 Tabel 5.63 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi pada Sekolah Eksperimen A ... 351 Tabel 5.64 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi pada Sekolah Eksperimen B ... 352 Tabel 5.65 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi pada Sekolah Eksperimen C ... 353 Tabel 5.66 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi pada Sekolah A ... 353 Tabel 5.67 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi pada Sekolah A ... 354 Tabel 5.68 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah B ... 356 Tabel 5.69 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah B ... 356 Tabel 5.70 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah C ... 358 Tabel 5.71 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah C ... 358 Tabel 5.72 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol D ... 361 Tabel 5.73 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol E ... 362 Tabel 5.74 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol F ... 362 Tabel 5.75 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol D ... 363 Tabel 5.76 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran pada Sekolah Kontrol D ... 364 Tabel 5.77 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman


(13)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol E ... 366 Tabel 5.78 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol E ... 366 Tabel 5.79 Hasil Uji Anova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol F ... 368 Tabel 5.80 Hasil Uji Pascaanova Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol F ... 368 Tabel 5.81 Hasil Uji t antara Data Hasil Eksperimen Pertama

dengan Hasil Pembelajaran Pertama ... 371 Tabel 5.82 Hasil Uji t antara Data Hasil Eksperimen Ketiga

dengan Hasil Pembelajaran Ketiga ... 372

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Karakter yang Baik ... 63 Gambar 2.2 Desain Skematis Pengembangan Model Penilaian Otentik

dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 95 Gambar 3.1 Tahapan Metode Penelitian dan Pengembangan ... 101 Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 102 Gambar 3.3 Desain Umum Model Penilaian Otentik

dalam Pembelajaran Membaca ... 117 Gambar 4.1 Rasionalisasi Pengembangan Model ... 150 Gambar 4.2 Model Hipotetik Penilaian Otentik

dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 162 Gambar 5.1 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas Pertama 208 Gambar 5.2 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas Kedua .. 210 Gambar 5.3 Data Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas Kedua .. 212 Gambar 5.4 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Terbatas Pertama ... 214 Gambar 5.5 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Terbatas Kedua ... 216 Gambar 5.6 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Terbatas Ketiga ... 218 Gambar 5.7 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Pertama pada Sekolah A ... 227 Gambar 5.8 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Pertama pada Sekolah B ... 228 Gambar 5.9 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Kedua pada Sekolah A... 230 Gambar 5.10 Data Kebiasaan Membaca


(14)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5.11 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Ketiga pada Sekolah A ... 233 Gambar 5.12 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Ketiga pada Sekolah B... 234 Gambar 5.13 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Pertama pada Sekolah A ... 236 Gambar 5.14 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Pertama pada Sekolah B ... 237 Gambar 5.15 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Kedua pada Sekolah A... 239 Gambar 5.16 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Kedua pada Sekolah B ... 240 Gambar 5.17 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Ketiga pada Sekolah A ... 242 Gambar 5.18 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Ketiga pada Sekolah B... 243 Gambar 5.19 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Pertama pada Sekolah A ... 253 Gambar 5.20 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Pertama pada Sekolah B ... 254 Gambar 5.21 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Pertama pada Sekolah C ... 255 Gambar 5.22 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Kedua pada Sekolah A ... 257 Gambar 5.23 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Kedua pada Sekolah B ... 258 Gambar 5.24 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Kedua pada Sekolah C ... 259 Gambar 5.25 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Ketiga pada Sekolah A ... 261 Gambar 5.26 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Ketiga pada Sekolah B ... 262 Gambar 5.27 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Validasi Ketiga pada Sekolah C ... 263 Gambar 5.28 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Pertama pada Sekolah A ... 265 Gambar 5.29 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Pertama pada Sekolah B ... 266 Gambar 5.30 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Pertama pada Sekolah C ... 267 Gambar 5.31 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Kedua pada Sekolah A ... 269 Gambar 5.32 Data Kemampuan Membaca Pemahaman


(15)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5.33 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Kedua pada Sekolah C ... 271 Gambar 5.34 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Ketiga pada Sekolah A ... 273 Gambar 5.35 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Ketiga pada Sekolah B ... 274 Gambar 5.36 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Validasi Ketiga pada Sekolah C ... 275 Gambar 5.37 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol D 287 Gambar 5.38 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol E 288 Gambar 5.39 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol F 289 Gambar 5.40 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol D ... 291 Gambar 5.41 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol E ... 292 Gambar 5.42 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol F .... 293 Gambar 5.43 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Ketiga pada Siswa Sekolah Kontrol D ... 295 Gambar 5.44 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Ketiga pada Siswa Sekolah Kontrol E .. 296 Gambar 5.45 Data Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran Ketiga pada Siswa Sekolah Kontrol F ... 297 Gambar 5.46 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol D 299 Gambar 5.47 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol E 300 Gambar 5.48 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Pertama pada Siswa Sekolah Kontrol F . 301 Gambar 5.49 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol D ... 303 Gambar 5.50 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol E ... 304 Gambar 5.51 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Kedua pada Siswa Sekolah Kontrol F ... 305 Gambar 5.52 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Ketiga pada Siswa Sekolah Kontrol D ... 307 Gambar 5.53 Data Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran Ketiga pada Siswa Sekolah Kontrol E ... 308 Gambar 5.54 Data Kemampuan Membaca Pemahaman


(16)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 5.55 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas 313 Gambar 5.56 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Hasil Uji Coba Terbatas 316 Gambar 5.57 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 320 Gambar 5.58 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 322 Gambar 5.59 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kesatu ... 326 Gambar 5.60 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Uji Coba Luas Sekolah Kedua ... 328 Gambar 5.61 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Eksperimen di Sekolah A ... 333 Gambar 5.62 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Eksperimen di Sekolah B ... 336 Gambar 5.63 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Eksperimen di Sekolah C ... 337 Gambar 5.64 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol D... 343 Gambar 5.65 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol E ... 345 Gambar 5.66 Plot Rata-rata Kebiasaan Membaca

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol F ... 347 Gambar 5.67 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah A ... 355 Gambar 5.68 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah B ... 357 Gambar 5.69 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Eksperimen di Sekolah C ... 359 Gambar 5.70 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol D... 365 Gambar 5.71 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol E ... 367 Gambar 5.72 Plot Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman

Hasil Pembelajaran di Sekolah Kontrol F ... 369 Gambar 5.73 Bentuk Akhir Model Penilaian Otentik


(17)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian... 424 2. Riwayat Hidup Peneliti ... 439


(18)

1

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan perkembangan paradigma dunia tentang makna pendidikan, pendidikan dihadapkan ada sejumlah tantangan yang semakin berat. Salah satu tantangan nyata tersebut adalah bahwa pendidikan hendaknya mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang utuh. Berbeda dengan beberapa dekade yang lalu, kompetensi yang diharapkan dimiliki sumber daya manusia saat ini lebih dititikberatkan pada kompetensi berpikir dan berkomunikasi. Kompetensi berpikir artinya bahwa diharapkan sumber daya manusia memiliki pengetahuan yang luas, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif. Kompetensi komunikasi artinya bahwa sumber daya manusia hendaknya memiliki kemampuan berkomunikasi dalam rangka bekerja sama dan menyampaikan ide-ide kritis kreatifnya terutama dengan bermediakan TIK.

Bertemali dengan karakteristik abad ini, tuntutan terhadap kemampuan literasi semakin berkembang. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Morocco, et al. (2008: 5) bahwa pada abad kedua puluh satu ini minimalnya ada empat kompetensi terpenting yang harus dikuasai siswa. Keempat kompetensi abad ke-21 tersebut adalah kompetensi pemahaman konsep, kompetensi berpikir kritis, kompetensi berkolaborasi dan berkomunikasi, serta kompetensi berpikir kritis. Berkenaan dengan keempat kompetensi abad ke-21 di atas, lebih lanjut Morocco, et al. (2008: 5) menyatakan bahwa kompetensi abad ke-21 yang harus dikuasai siswa agar ia mampu berperan aktif dalam abad kedua puluh satu ini ditandai dengan kepemilikan empat keterampilan atau kemampuan multiliterasi. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan membaca pemahaman yang tinggi, keterampilan menulis yang baik untuk membangun dan mengekspresikan


(19)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makna, keterampilan berbicara secara akuntabel, dan keterampilan mengusai berbagai media digital dan TIK.

Sejalan dengan pendapat di atas, salah satu kompetensi utama yang harus dikuasai dalam rangka membentuk keterampilan multiliterasi adalah kemampuan membaca pemahaman yang tinggi. Hal ini sejalan dengan esensi kemampuan membaca yang merupakan salah satu jalan yang tepat dalam meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan. Lebih lanjut, kemampuan ini berhubungan erat dengan kemampuan menyerap berbagai informasi dari berbagai sumber sehingga seseorang yang memiliki kemampuan ini dapat secara tepat memahami informasi tersebut dan berujung pada berkembangnya khazanah keilmuan yang dimilikinya. Pentingnya kemampuan membaca yang tinggi lebih lanjut dikemukakan oleh Concannon-Gibney dan McCarthy (2012) yang menyatakan bahwa “...siswa harus dibekali dengan keterampilan memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berpikir sebagai keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pekerja yang efektif pada abad ke-21. Membaca memainkan peranan kunci dalam pengembangan kemampuan tersebut.”

Bertemali dengan pentingnya kepemilikan kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah memainkan peran yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan membaca pemahaman para siswa. Oleh sebab itu, sejumlah paradigma mendasar perlu dilakukan untuk memperbaiki ekologi pembelajaran membaca pemahaman di sekolah yang selama ini terbentuk. Pengembangan pembelajaran membaca pemahaman ini juga sejalan dengan pendapat Greenleaf, et al. (2010) yang

menyatakan bahwa “kita harus memikirkan strategi untuk mengintegrasikan pengembangan kemampuan literasi pada seluruh domain mata pelajaran jika kita hendak mengembangkan kemampuan siswa secara menyeluruh”. Selanjutnya, upaya ini juga sangat beralasan sejalan dengan kenyataan bahwa berbagai penelitian dan survei yang dilakukan beberapa lembaga internasional selalu menempatkan Indonesia pada urutan terendah dalam bidang kemampuan membaca pemahaman dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN sekalipun.


(20)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berkaitan dengan rendahnya kemampuan literasi siswa di Indonesia, sejak tahun 2000 kemampuan membaca pemahaman, sebagai salah satu bagian dari kemampuan literasi, yang dimiliki siswa SD dan SMP di tanah air sudah beberapa kali diukur dan dibandingkan dengan kemampuan siswa di beberapa negara lain. Dari survei Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) yang dilakukan pada tahun 2011, rerata siswa kelas 4 SD di Indonesia memperoleh skor

405 per 1000, sehingga mereka dikategorikan memiliki kompetensi „rendah‟ (400 -474). Sebagai bahan bandingan, lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional (Kemendikbud, 2013).

Penilaian kemampuan membaca pemamahan yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan hal yang sama yakni Indonesia merupakan negara dengan tingkat kemampuan membaca yang rendah. Berdasarkan penilaian PISA tahun 2000 diketahui bahwa Indonesia hanya memiliki skor 371 sehingga menjadi negara dengan kemampuan membaca terendah ketiga dari negara-negara yang dinilai (OECD, 2003: 76). Pada tahun 2003, skor kemampuan membaca siswa Indonesia sebesar 383. Hasil tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 39 dari 40 negara (OECD, 2004: 281). Pada tahun 2006 skor kemampuan membaca Indonesia sedikit meningkat yakni sebesar 393. Walaupun demikian, rerata siswa Indonesia termasuk kategori

„satu‟ (paling rendah, dengan skor 358 sampai 420) dan Indonesia menduduki peringkat 48 dari 56 negara. (OECD, 2007: 296) Kemampuan membaca pemahaman hasil penilaian PISA tahun 2009 terhadap siswa Indonesia kembali menunjukkan hasil berkategori rendah yakni hanya sebesar 402. Kondisi ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke 57 dari 65 negara yang dinilai (OECD, 2010: 56).


(21)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa Indonesia secara umum di atas, sejalan pula dengan rendahnya kemampuan membaca siswa sekolah dasar di Kabupaten Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui penilaian kemampuan membaca di 9 sekolah dasar diketahui bahwa siswa sekolah dasar masih memiliki kemampuan membaca yang rendah yakni masih berada di bawah standar minimal yang telah ditetapkan masing-masing sekolah. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi pembelajaran, diketahui pula bahwa selama proses pembelajaran membaca pemahaman siswa masih belum menunjukkan kebiasaan membaca yang baik selama mereka memahami isi bacaan. Rata-rata para siswa hanya membaca pertanyaan yang diajukan guru dan selanjutnya mencari jawaban dalam bacaan secara berulang-ulang hingga mereka mampu menyelesaikan seluruh pertanyaan bacaan. Lebih lanjut, diketahui pula bahwa sebagian besar siswa terkesan mudah putus asa, kurang kerja keras, dan belum berdisiplin dalam mengerjakan tugasnya. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang hanya mencontek jawaban teman sebangkunya tanpa berusaha melakukan sendiri upaya memahami bacaan.

Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan para siswa diketahui bahwa sebagian besar siswa merasa pembelajaran membaca pemahaman adalah pembelajaran yang kurang menarik sebab dilakukan dengan pola dan strategi pembelajaran yang sama pada setiap kali pembelajaran. Kondisi ini sejalan dengan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman masih rendah. Beberapa kelemahan tersebut antara lain (1) guru belum mengkreasi tahapan pembelajaran sesuai dengan tahapan model/strategi pembelajaran membaca, (2) aktivitas siswa dalam memahami bacaan belum dikembangkan secara optimal, dan (3) keragaman tugas pascabaca masih belum tampak ditugaskan guru kepada para siswa. Lebih lanjut, berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa sebagian besar guru belum memahami konsep aktivitas membaca dan penilaian otentik yang dapat digunakan untuk mengukur aktivitas tersebut.


(22)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masih rendahnya kompetensi guru sekolah dasar dalam melaksanakan pembelajaran sebagaimana hasil studi pendahuluan, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Halimah, Sudirjo, dan Abidin pada tahun 2010. Halimah, Sudirjo, dan Abidin (2010) melalui hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa rata-rata kemampuan guru yang tersertifikasi di lingkungan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung dalam melaksanakan pembelajaran masih rendah. Hal ini tercermin melalui pengukuran kinerja guru dalam penguasaan materi, penguasaan metodologi, penguasaan sistem evaluasi, serta penguasaan pengelolaan kelas yang masih berada di bawah standar. Berdasarkan hasil penelitian ini, kondisi rendahnya kemampuan siswa sangat bertemali dengan rendahnya kapabilitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Berpijak pada data empiris di atas, upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran membaca pemahaman hendaknya dilakukan sedini mungkin agar kompetensi literasi para siswa sekolah dasar dapat meningkat. Guna dapat mencapai tujuan di atas, pembelajaran saat ini haruslah menekankan pada upaya pembentukan kompetensi kepada para siswa yang sekaligus berarti bahwa harus pula diikuti dengan perubahan radikal atas budaya mengajar saat ini. Berhubungan dengan hal ini, Darling-Hammond, et.al. (2005:1) menyatakan bahwa guru hendaknya mampu mempersiapkan seluruh siswa agar memiliki kemampuan berpikir yang meliputi kemampuan menemukan masalah, menemukan, mengintegrasikan, dan menyintesis informasi, menciptakan solusi baru, dan menciptakan kemampuan siswa dalam hal belajar mandiri dan bekerja dalam kelompok. Dengan demikian, guru seyogyanya benar-benar mampu untuk menemukan cara untuk mendorong dan mengembangkan pemenuhan seluruh kebutuhan siswa berdasarkan potensi yang dimilikinya. Tanpa usaha ini akan sulit tercipta lulusan yang memiliki kemampuan membaca pemahaman yang tinggi berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Guna dapat menjalankan misi barunya tersebut, guru perlu untuk benar-benar memahami kognisi dan berbagai cara yang berbeda dalam belajar. Guru


(23)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selayaknya pula memahami perkembangan siswa dan berbagai konsep pedagogi, menguasai materi pembelajaran, dan penilaian otentik yang digunakannya untuk mengukur hasil belajar siswa. Bertemali dengan hal ini, penelitian ini memfokuskan diri dalam upaya mengembangkan peningkatan kualitas proses belajar mengajar melalui pengembangan penilaian otentik. Hal ini sejalan dengan pendapat Wormeli (2006: 33) yang menyatakan bahwa guna meningkatkan mutu proses pembelajaran haruslah diterapkan penilaian otentik yang mampu mengukur kemampuan siswa secara tepat/ nyata dan sekaligus mampu dijadikan dasar pengembangan proses pembelajaran. Lebih lanjut, Weeden, et al. (2003: 24) menjelaskan bahwa sebuah standar proses pembelajaran hanya dapat dibentuk melalui penilaian yang baik. Lebih lanjut mereka menyarankan bahwa melalui pemanfaatan penilaian inilah akan terbentuk standar proses pembelajaran sekaligus terbentuk standar hasil pembelajaran yang diharapkan. Melihat kondisi ini penggunaan penilaian, khususnya penilaian otentik, sangat berpotensi dalam mengembangkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

Di sisi lain penggunaan penilaian otentik dalam pembelajaran bahasa telah pula disarankan oleh Depdiknas sejak diberlakukannya kurikulum 2004 dan diperkuat dengan diberlakukannya kurikulum 2006. Namun berdasarkan kajian, model yang ditawarkan Depdiknas tersebut masih sangat umum. Hal ini terlihat dari indikator model yang hanya menekankan aspek keaktifan, partisipasi, kerja sama, beberapa indikator lain yang belum jelas tolak ukurnya atau minimalnya sulit mengukur kemampuan yang sebenarnya. Padahal dalam penilaian otentik yang harus diukur adalah kinerja siswa secara langsung yang terbukti melalui hasil pelaksanaan sebuah aktivitas. Penilaian otentik yang ditawarkan Depdiknas hanya dilakukan guru dengan cara melakukan observasi kelas bukan berbasis bukti kinerja otentik para siswa.

Bertemali dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, penggunaan penilaian otentik semakin mendapat tempat penting dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa kurikulum 2013 menempatkan penilaian


(24)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

otentik sebagai penilaian utama yang harus digunakan selama proses pembelajaran. Walaupun demikian, penilaian otentik yang ditawarkan Kemendikbud lewat pemberlakuan kurikulum 2013 pun masih belum ada yang secara khususnya ditujukan untuk mengukur proses membaca. Penilaian yang banyak dikembangkan dalam buku pegangan guru kurikulum 2013 masih lebih berfokus pada penilaian performa berbicara dan penilaian produk menulis. Kondisi ini menunjukkan seolah-olah bahwa penilaian membaca hanya cukup dengan menggunakan penilaian hasil belajar menggunakan tes tulis. Padahal dalam pembelajaran membaca pun dapat dilakukan penilaian proses, penilaian performa, dan penilaian produk. Justru melalui penilaian yang demikian akan benar-benar diketahui kemampuan siswa membaca sekaligus diketahui kesulitan apa yang sebenarnya dialami siswa ketika membaca.

Berdasarkan kondisi di atas, hal yang harus dilakukan adalah mengembangkan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pengembangan model penilaian otentik ini menjadi sangat urgen sebab penilaian otentik diyakini dapat dijadikan sebuah strategi yang tepat guna meningkatkan kemampuan membaca, kebiasaan membaca, serta lebih jauh untuk mengembangkan karakter siswa. Lebih lanjut, pengembangan penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman akan mampu mengisi kekosongan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca yang selama ini masih belum dikembangkan berbagai pihak terkait. Melalui pengembangan penilaian otentik ini diharapkan proses pembelajaran membaca akan lebih baik dan selanjutnya kemampuan membaca, kebiasaan membaca, dan karakter siswa akan berkembang pula.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa masih terdapat sejumlah masalah dalam proses pembelajaran membaca pemahaman di sekolah. Masalah tersebut terutama berkenaan dengan masih belum optimalnya pembelajaran yang dilaksanakan dalam mengembangkan kemampuan membaca


(25)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman para siswa. Hal ini terbukti dari masih rendahnya kemampuan membaca pemahaman para siswa. Rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa ini juga disertasi oleh belum berkembangnya kebiasaan membaca yang baik pada diri siswa serta masih rendahnya karakter siswa selama proses pembelajaran. Ketiga masalah inilah yang menjadi fokus utama yang dipecahkan melalui penelitian ini.

Kemampuan membaca yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman siswa. Dengan demikian, kemampuan membaca yang dimaksud bukanlah kemampuan siswa dalam menyuarakan lambang bahasa melainkan kemampuan siswa dalam memahami informasi yang terkandung dalam bahan bacaan. Lebih lanjut, kemampuan ini memiliki indikasi pemahaman meliputi melakukan, memilih, mengalihkan, menjawab, mempertimbangkan, memperluas, menduplikasi, modeling, dan mengubah segala informasi yang terkandung dalam bahan bacaan.

Kebiasaan membaca sebagai masalah kedua dalam penelitian ini adalah aktivitas membaca yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran yang sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan membaca yang baik. Kebiasaan membaca ini meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan siswa dari tahap pramembaca hingga tahap pascabaca yang diyakini mampu meningkatkan kemampuan membacanya. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa kebiasaan membaca dalam penelitian ini bukanlah kebiasaan membaca yang berkenaan dengan perilaku fisik dan visual melainkan kebiasaan dalam konsep kognisi. Kebiasaan membaca dalam konsep kognisi ini adalah kebiasaan siswa berpikir yang meliputi kegiatan menemukan, mengolah, dan membuat interferensi atas informasi bacaan selama membaca pemahaman.

Karakter siswa sebagai masalah ketiga dalam penelitian ini adalah segala bentuk tingkah laku siswa selama proses pembelajaran yang sesuai dengan nilai dan norma karakter yang bersifat inti dan universal meliputi (1) jujur, (2) cerdas, (3) peduli, dan (4) tangguh. Nilai karakter ini sangat dibutuhkan siswa selama


(26)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan aktivitas membaca pemahaman sebab melalui implementasi nilai-nilai karakter ini siswa akan terbiasa melakukan serangkaian aktivitas visual, mental, dan perseptual selama membaca yang berfungsi untuk membangun pemahamannya atas bahan bacaan. ini Dengan demikian, karakter yang menjadi fokus penelitian adalah karakter yang muncul selama pembelajaran membaca dan bukan karakter secara luas dalam kehidupan siswa. Walaupun demikian, karakter yang terbiasakan selama proses pembelajaran ini diyakini menjadi dasar bagi pengembangan karakter siswa secara luas dalam kehidupannya.

Sejalan dengan tiga masalah yang menjadi fokus penelitian ini, diperlukan upaya meningkatkan kemampuan membaca, kebiasaan membaca, serta karakter siswa. Berdasarkan berbagai literasi dan penelitian terdahulu, upaya memecahkan ketiga masalah tersebut dapat dilakukan melalui implementasi penilaian pembelajaran yang tepat. Oleh sebab itulah, penelitian ini berfokus pada upaya merancang bangun model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah profil penilaian membaca pemahaman yang digunakan di sekolah selama ini?

2. Bagaimanakah pengembangan prototipe model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar?

3. Bagaimanakah efektivitas penerapan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa?

4. Bagaimanakah efektivitas penerapan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman terhadap pengembangan kebiasaan membaca siswa?

5. Bagaimanakah dampak penerapan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman terhadap perkembangan karakter siswa?


(27)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Bagaimanakah bentuk akhir model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan, dan memaparkan:

1. profil penilaian membaca pemahaman yang digunakan di sekolah selama ini; 2. pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca

pemahaman di sekolah dasar;

3. efektivitas penerapan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa;

4. efektivitas penerapan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman terhadap pengembangan kebiasaan membaca siswa;

5. dampak penerapan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman terhadap perkembangan karakter siswa; dan

6. menghasilkan bentuk akhir model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa sekolah dasar.

D. Metode Penelitian Penelitian

Guna dapat menjawab rumusan masalah dan mencapai tujuan penelitian, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian campuran/ kombinasi. Dalam praktiknya, proses penelitian dilakukan dengan memadukan dua paradigma penelitian yakni penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk melakukan studi kebutuhan terhadap model dan proses pengembangan model. Penelitian kuantitatif digunakan pada saat uji coba model baik pada saat uji coba terbatas, uji coba luas, maupun uji validasi model. Berdasarkan konsepsi ini metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran jenis eksploratori. Dalam kaitannya dengan pengembangan


(28)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman, metode penelitian ini dapat pula digolongkan sebagai metode penelitian dan pengembangan (R&D).

E. Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan tujuan di atas, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan kemampuan berbahasa sekaligus bagi pengembangan karakter positif dalam dirinya.

2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai panduan dasar bagi implementasi penilaian otentik dalam pembelajaran sebagaimana dipersyaratkan KTPS maupun Kurikulum 2013.

3. Bagi pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam hal menghasilkan pedoman implementasi penilaian otentik dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dan mengembangkan karakter yang sesuai dengan kebutuhan.

4. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam hal mengembangkan konsep keilmuan tentang penilaian otentik khususnya dalam bidang pembelajaran bahasa Indonesia dalam mengembangkan kemampuan berbahasa sekaligus mengembangkan karakter siswa.

F. Struktur Organisasi Disertasi

Disertasi ini diorganisasikan ke dalam enam bab. Bab I berisi sejumlah landasan dasar pelaksanaan penelitian meliputi latar belakang masalah penelitian, pembatasan dan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan signifikasi penelitian, dan struktur organisasi disertasi. Sejalan dengan sistematika organisasinya, bab I menjadi bagian penting bagi pengembangan bab-bab selanjutnya dalam disertasi ini.

Pada Bab II disertasi ini diuraikan sejumlah teori-teori, penelitian-penelitian yang relevan, kerangka konseptual penelitian-penelitian, dan hipotesis penelitian-penelitian


(29)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menjadi dasar pelaksanaan penelitian. Sejalan dengan fungsinya ini, pada bagian awal bab II diuraikan teori-teori tentang pengembangan pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman secara komprehensif. Teori-teori yang diuraikan tersebut meliputi konsep dasar membaca, konsep dasar pembelajaran membaca, konsep penilaian otentik, konsep pendidikan karakter dan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman. Setelah sejumlah teori yang menjadi landasan penelitian ini diuraikan, sejumlah penelitian yang relevan disajikan pada bab II sebagai bahan bandingan atas model penilaian yang dikembangkan dengan model lain yang pernah dikembangkan oleh peneliti lain. Pada bagian selanjutnya diuraikan kerangka pemikiran penelitian yang berfungsi sebagai gambaran logis keterhubungan antara masalah penelitian dengan solusi yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Atas dasar kerangka pemikiran ini, pada bagian akhir bab II diuraikan hipotesis yang diuji melalui penelitian ini.

Bab III disertasi ini menguraikan metode penelitian. Fungsi utama bab ini adalah sebagai landasan ilmiah penelitian yang dilaksanakan. Sejalan dengan fungsinya, pada bab ini diuraikan prosedur penelitian secara lengkap meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain dan metode penelitian, definisi operasional, instrumentasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data penelitian, dan tahap-tahap penelitian. Keseluruhan prosedur penelitian ini sejalan dengan metode penelitian yang dipilih yakni metode penelitian dan pengembangan yang secara praktiknya mengacu pada desain penelitian campuran jenis eksplonatori.

Pada bab IV diuraikan data hasil penelitian kualitatif yakni data yang berkenaan dengan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman. Oleh sebab itu, pada bab ini diuraikan data hasil studi pendahuluan beserta penafsirannya, konseptualisasi pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman, proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman, model hipotetik penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman, gambaran proses uji coba model, dan Hasil Uji Kelayakan dan Gambaran Perbaikan Model Penilaian Otentik. Keseluruhan isi bab ini bersifat penguraian disertasi interpretasi terhadap paparan yang dibuat tersebut sehingga isi bab IV ini bersifat ekspositoris-kritis.


(30)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V merupakan bab yang berisi data-data hasil penelitian khususnya hasil uji coba pengembangan model. Oleh sebab itu, bab ini menguraikan seluruh data hasil penelitian uji coba model yang telah dilakukan yang selanjutnya data tersebut dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik statistika. Atas dasar penganalisisan data ini selanjutnya tergambar jawaban atas hipotesis penelitian yang diajukan. Pada bab ini juga diberikan gambaran bentuk final model penilaian otentik yang dikembangkan. Pada bagian akhir bab, diuraikan pembahasan mendalam terhadap hasil penelitian tersebut dengan tujuan untuk memberikan interpretasi yang mendalam bagi hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

Bab terakhir dalam disertasi ini adalah bab VI. Pada bab VI diuraikan simpulan dan saran penelitian. Berdasarkan isinya, bab ini berfungsi sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dan sekaligus sebagai rekomendasi ilmiah peneliti bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. Oleh sebab itu, bab V disertasi ini memiliki fungsi yang penting terutama berkenaan dengan keberlanjutan berbagai temuan yang dihasilkan bagi penyelesaian berbagai masalah yang saat ini terjadi.

Selain berisi sejumlah bab inti, disertasi ini dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai sumber rujukan bagi pembaca yang ingin mengetahui sejumlah kepustakaan yang digunakan penelitian ini secara lebih mendalam. Pada bagian akhir disertasi ini disajikan pula berbagai lampiran yang memiliki keterkaitan erat dengan seluruh proses dan hasil penelitian. Melalui ketersediaan lampiran ini diharapkan disertasi ini mampu memberikan gambaran yang komprehensif tentang proses dan hasil penelitian sekaligus diharapkan dapat memberikan gambaran utuh bagi pihak-pihak yang tertarik untuk mengembangkan penelitian serupa atau lanjutan yang berhubungan dengan judul penelitian yang telah dilaksanakan.


(31)

99

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang dilaksanakan. Uraian tersebut diawali dengan uraian tentang lokasi dan subjek penelitian, desain dan metode penelitian yang digunakan, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Selain itu, pada bab ini juga diuraikan tentang langkah-langkah penelitian dan desain pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bandung dengan subjek utama adalah siswa sekolah dasar. Sampel sekolah dasar yang dijadikan tempat pengembangan model dipilih secara purposif. Sekolah dimaksud adalah satu sekolah untuk uji pengembangan terbatas dengan karakteristik jumlah siswanya tidak lebih dari 30 orang dan dua sekolah untuk uji pengembangan luas dengan karakteristik jumlah siswa dalam satu kelasnya lebih 30 orang siswa serta karakteristik kemampuan akademis kedua sekolah ini berbeda satu dengan yang lainnya.

Untuk uji sumatif atau validasi model dipilih 3 sekolah di wilayah Kabupaten Bandung. Proses pemilihan menggunakan teknik area random sampling dan jumlah sekolah yang dipilih sebanyak 3 sekolah yang mewakili tiga area yang berbeda. Sekolah yang dijadikan tempat uji validasi ditetapkan dengan cara undian per area. Hasilnya adalah ditetapkannya tiga sekolah eksperimen dengan karakteristik kemampuan akademik siswa yang berbeda dan tiga sekolah kontrol dengan karakteristik kemampuan akademik siswa yang berbeda pula. Antara sekolah eksperimen dan sekolah kontrol disepadankan (matching) berdasarkan kemampuan akademik siswanya sehingga kemampuan akademik siswa dijadikan sebagai variabel kontrol guna meminimalisasi ancaman eksternal terhadap proses eksperimen yang dilakukan.


(32)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian mixed methods. Desain mixed methods adalah model penelitian yang diaplikasikan untuk menjawab pertanyaan yang perlu diuji dari segi outcomes dan prosesnya, serta menyangkut kombinasi antara model kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.

Terhadap desain mixed methods, Cresswell (2007: 62–79) membagi desain ini menjadi 4 jenis yakni embedded, explanatory, exploratory, dan triangulation . Dari keempat tipe desain penelitian di atas, tipe penelitian yang digunakan adalah tipe eksploratori. Pemilihan tipe eksploratori sejalan dengan tahapan penelitian yang dilaksanakan yakni penelitian ini diawali dengan kegiatan penelitian kualitatif yang ditujukan untuk mengeksplorasi proses pembelajaran dan penilaian kemampuan membaca di sekolah, kebutuhan siswa dan guru tentang model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman, dan merancang bangun pola-pola model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman. Hasil kegiatan ini adalah model hipotetik penilaian otentik dalam pembelajaran membaca. Tahap kedua penelitian adalah menguji model hipotetik tersebut melalui kegiatan penelitian eksperimen (kuantitatif). Penelitian ini eksperimen ini memberikan keputusan tentang keberterimaan atau ketidakberterimaan model hipotetik yang dikembangkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran pemahaman di sekolah dasar secara luas.

Dalam kaitannya dengan pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang menjadi tujuan penelitian ini, metode penelitian campuran eksploratori yang digunakan direlevansikan dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Oleh sebab itu, pengembangan model penilaian otentik dilakukan dengan berdasar pada tahapan metode penelitian dan pengembangan yang dikemukakan Gall, et al. (2001) sebagai berikut.

1. Assess needs to identify goal (s). 2. Conduct instructional analysis. 3. Analyze leaners and contexts. 4. Write performances objentives. 5. Develop assessment instruments. 6. Develop instructional strategy.


(33)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Develop and select instructional materials.

8. Design and conduct formative evaluation of instruction. 9. Revise instruction.

10.Design and conduct summative evaluation.

Kesepuluh tahapan tersebut selanjutnya divisualkan dalam bagan di bawah ini.


(34)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Tahapan Metode Penelitian dan Pengembangan Step 1

Assess needs to identify goal(s)

Step 2 Conduct instructional analysis

Step 3 Analysis learners and context

Step 4 Write

performances objectives

Step 5 Develop assessment instrument

Step 6 Develop instructional strategy

Step 7 Develop and select instructional Material

Step 8 Design and conduct formative evaluation of instruction Step 9

Revise Instruction

Step 10 Design and conduct summative evaluation


(35)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(36)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gall et.al. (2003: 170-171) menyatakan bahwa dalam melaksanakan R&D sesuai dengan tahapan pada bagan di atas perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

1. Evaluasi formatif dilakukan selama proses pengembangan berlangsung dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas model yang dikembangkan. Evaluasi ini berfungsi sebagai dasar penentuan revisi model yang dapat dilakukan pada tujuh tahap sebelumnya.

2. Evaluasi formatif disarankan dilakukan dalam beberapa tahapan yakni uji coba sangat terbatas (hanya dengan 1 siswa), uji coba terbatas (hanya dengan 6 siswa), uji coba kelas (uji coba luas dengan seluruh siswa dalam kelas).

3. Evaluasi sumatif dilakukan untuk menguji keunggulan model final yang dihasilkan dibanding dengan model lain yang telah ada. Evaluasi ini sebenarnya berada di luar pengembangan model dan berfungsi untuk memvalidasi model yang dihasilkan dengan model lain yang telah ada.

Berdasarkan bagan dan catatan di atas, untuk kepentingan teknis penelitian ini tahapan model Gall et.al dimodifikasi menjadi sebagai berikut.

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Berdasarkan gambar 3.2 di atas, dapat dikemukakan bahwa penelitian ini dilaksanakan dalam 8 tahapan penelitian. Tahap keenam merupakan tahapan yang

Studi Kualitatif Studi Kuantitatif

Kondisi Pembelajaran dan Penilaian Membaca Pemahaman di Sekolah dasar Pengkajian literatur Studi Perancangan Model Penilaian Otentik Revisi dan Penyempurnaan Model Penilaian Otentik Studi Eksperimen Luas (Kuasi Eksperimen matching pretes-postes design) Penyusunan instrumen penelitian/ persiapan Studi Kebutuhan Model Penilaian Otentik Instrumentasi Penelitian Studi Eksperimen Terbatas

(Eksperimen pretes-postes shoot case

design) Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman


(37)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlu mendapatkan catatan khusus. Pada tahap ini evaluasi formatif dilakukan melalui uji coba terbatas dan uji coba luas. Uji coba terbatas dilakukan terhadap satu kelas sampel dengan jumlah maksimal 20 orang siswa. Uji coba luas dilakukan pada dua kelas sampel dengan jumlah siswa sekira 30 orang siswa.

Tahap revisi merupakan tahapan yang dilakukan untuk merevisi model yang dikembangkan. Proses perevisian sendiri dapat dilakukan pada 6 tahap sebelumnya. Tahap delapan yakni validasi model dilakukan sebagai bentuk evaluasi sumatif terhadap model yang dikembangkan. Pada tahap ini kegiatan pengujian dilakukan pada tiga sekolah dengan karakteristik yang berbeda dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan model yang dihasilkan dibandingkan dengan model penilaian otentik yang sudah dilaksanakan di sekolah tersebut.

C. Definisi Operasional

Guna memperjelas arah penelitian yang dilaksanakan, dirumuskan definisi operasional sebagai berikut.

1. Model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang dimaksud dalam penelitian adalah seperangkat tahapan penilaian yang bersifat mengukur kemampuan aktivitas siswa dalam kegiatan membaca sebagai proses pembelajaran. Penilaian otentik yang dikembangkan meliputi penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pada pembelajaran membaca tersebut dikembangkan penilaian proses membaca pada setiap tahapan pembelajaran membaca yakni tahap prabaca, tahap membaca, dan tahap pascabaca. Dengan demikian model penilaian otentik yang dihasilkan adalah penilaian proses pembelajaran membaca pada tahap prabaca, tahap baca, dan tahap pascabaca baik untuk membaca pemahaman.

2. Kebiasaan membaca dalam penelitian ini adalah aktivitas membaca yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran yang sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan membaca yang baik. Perilaku membaca ini meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan siswa dari tahap pramembaca hingga tahap


(38)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pascabaca yang diyakini mampu meningkatkan kemampuan membacanya. Indikator perilaku baca dalam penelitian ini meliputi (1) ketepatan aktivitas yang dilakukan siswa sebelum membaca, (2) ketepatan aktivitas siswa selama membaca, dan (3) ketepatan aktivitas siswa setelah selesai membaca. Ketercapaian pembentukan kebiasaan membaca ini diukur dengan menggunakan instrumen respons proses berbentuk skoring rubrik yang sejalan dengan model penilaian proses yang dikembangkan dalam penelitian ini. 3. Karakter siswa dalam penelitian ini adalah segala bentuk tingkah laku siswa

selama proses pembelajaran yang sesuai dengan nilai dan norma umum yang berlaku pada masyarakat dan bangsa Indonesia. Indikator karakter yang diteliti meliputi karakter yang bersifat inti dan universal meliputi (1) jujur, (2) cerdas, (3) peduli, dan (4) tangguh. Ketercapaian pengembangan karakter ini diukur dengan menggunakan instrumen respons performa dengan menggunakan bantuan skoring rubrik.

4. Kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini kesanggupan siswa memenuhi tugas baca yang diembankan kepadanya dalam membaca pemahaman meliputi merespons, menjawab, mengalihkan, memperluas, menduplikasi, meringkas, dan mengubah bahan bacaan. Indikator kemampuan membaca pemahaman yang menjadi fokus penelitian ini meliputi kemampuan merespons karya fiksi dan membuat inti sari bacaan nonfiksi. Kemampuan ini diukur dengan menggunakan instrumen respons tertulis dengan menggunakan skoring rubrik sebagai pedoman penskorannya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dimaksud adalah teknik tes, teknik kuesioner, teknik observasi, dan teknik wawancara. Keempat teknik pengumpulan data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.


(39)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes hasil dan tes proses. Tes hasil digunakan untuk mengumpulkan data berupa kemampuan membaca pemahaman siswa. Jenis tes yang digunakan untuk menilai kemampuan membaca adalah tes respons karya fiksi dan tes membuat inti sari bacaan nonfiksi. Tes proses digunakan untuk mengukur kebiasaan siswa selama membaca dan mengukur karakter siswa. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif berupa proses pembelajaran membaca pemahaman yang terjadi sekolah dan proses implementasi penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman di dalam kelas. Teknik kuesioner digunakan pada tahap studi kebutuhan yakni untuk mengumpulkan data berupa pengetahuan, keadaan, dan harapan guru terhadap model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru di sekolah. Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data respons penimbang atas model penilaian otentik yang digunakan. Penimbang dimaksud adalah ahli pembelajaran SD, ahli penilaian SD, dan guru sebagai pengimplementasi penilaian otentik yang dikembangkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini beserta pengembangannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Instrumen respons tertulis

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa kemampuan membaca pemahaman para siswa. Jenis instrumen yang digunakan adalah tes membaca pemahaman berbentuk uraian yang dibedakan menjadi dua jenis yakni tes merespons karya fiksi dan tes membuat inti sari bacaan nonfiksi. Instrumen penilaian kemampuan siswa merespons karya disusun dengan berdasar pada beberapa indikator yang dikemukakan O’malley, J.M. dan Pierce, L.V (1996) yang meliputi kemampuan (1) mendeskripsikan seluruh elemen cerita, (2), mengorganisasikan cerita secara runtut, (3) memberikan timbangan terhadap


(1)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gall, M.D. et al. (2001) Educational Research: An Introduction. New York: Allyn and Bacon.

Grabe, W. & Stoller, F.L. (2002) Teaching and Researching Reading. New York: Pearson Education.

Greenleaf, C.L. et al. (2010) “Integrating Literacy and Science in Biology: Teaching and Learning Impacts of Reading Apprenticeship Professional Development”. American Educational Research Journal. 44 (1). 647–717. Greenstein, L. (2010) What Teacher Really Need to Know about Formative

Assessment. Virginia: ASDC.

Gulikers, J.T.M. (2008) “Defining Authentic Assessment: Five Dimensions of Authenticity” dalam Havnes, A. dan McDowell, L. Balancing Dilemmas in Assessment and Learning in Contemporary Education. New York,: Routledge

Gulikers, J.T.M., Bastiaens, T.J. & Kirschner, P.A. (2004) “A Five-Dimensional Framework for Authentic Assessment”. ETR&D. 52 (3). 67–86.

Hadley, O. (2001) Teaching Language in Context. New York: Heilin-Heilin. Hahn, M.L. (2002) Reconsidering Read-Aloud. Portland, Maine: Stenhouse

Publishers.

Halimah, Sudirjo, dan Abidin (2010) Dampak Kepemilikan Sertifikasi Pendidik sebagai Guru Profesional terhadap Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran. Laporan Penelitian. Bandung: LPPM UPI Tidak Diterbitkan.

Harjasujana, A.S. & Mulyati, Y. (1997) Membaca 2. Jakarta: Depdiknas.

Hill, B.C. dan Ruptic, C. (1994) Practical Aspects of Authentic Assessment: Putting The Pieces Together. Norwood USA: Christoper-Gordon Publisher. Howard, R.W. (2004) “Politics of Character Education”. Educational Policy. 18

(1). pp. 188–215.

Iyer, V. (2007) Communication Skills Dynamic Reading Skills. Malaysia: Unipress Publishing


(2)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jhonson, R.L. et al. (2009) Assessing Performance: Designing, Scoring, and Validating Performance Task. New York: Guilford.

Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (2002) Cooperative Learning in the Classroom. Virginia: ASCD.

Joyce, B. et al. (2001) Models of Teaching. New York: Allyn and Bacon.

Keefe, C.H. (1999) “Responsive Reading Assessment: An Alternative. Assessment for Effective Intervention. 25 (1). pp. 5-13.

Kemendikbud (2013) Pengembangan Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: Tersedia: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/. [ 1 April 2013].

Kemendiknas (2010a) Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas.

Kemendiknas (2010b) Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Kemendiknas (2011) Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Keraf, G. (2001) Kompisisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Klingner, J.K. (2004) “Assessing Reading Comprehension”. Assessment for Effective Intervention. 29 (4). pp. 59-71.

Kucer, S.B. (2005) Dimension of Literacy: A Conceptual Base for Teaching Reading and Writing in School Settings. London: Lawrence Erlbaum Associates Publihers.

Kucer, S.B. & Silva, C. (2006) Teaching the Dimension of Literacy. London: Lawrence Erlbaum Associates Publihers.

Kupperman, J.J. (1991) Character. New York: Oxford University Press.

La Lopa, J.M. (2005) “Developing a Student-Based Evaluation Tool for Authentic AssessmentNew Directions for Teaching and Learning. 100. 31–36.

Lewin, L. (2003) Paving the Way in Reading and Writing: Strategies and Activities to Support Strunggling Students in Grades 6–12. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint.


(3)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lickona, T. (1992) Educating for Character. New York: Bantam Books. Lickona, T. (2004) Character Matters. New York: A Touchstone Book.

Linse, C.T. (2005) Practical English Language Teaching: Young Learners. New York: McGraw-Hill, Inc.

Livo, N.J. (2003) Bringing Out Their Best: Values Education and Character Development Through Traditional Tales. Colorado: Libraries Unlimited. Marhaeni, A.A.I.N. (2005) Pengaruh Asesmen Portofolio dan Motivasi

Berprestasi terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris (disertasi tak dipublikasikan), Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Marzano, R. (2006) Classroom Assessment & Grading That Work. Virginia: ASCD.

McElmeel, S.L. (2002) Character Education : a Book Guide for Teachers, Librarians, and Parents. Colorado: Libraries Unlimited.

Miller, D. (2008) Reading with Meaning: Teaching Copmrehension in the Primary Grades. Portland, Maine: Stenhouse Publishers.

Miller, M.D., et al. (2009) Measurement and Assessment in Teaching. 10th Canada: Pearson.

Moje (2007). “Chapter 1 Developing Socially Just Subject-Matter Instruction: A Review of the Literature on Disciplinary Literacy Teaching”. Review of Research in Education. 31 (1). 1–44.

Moon, T. R., et al. (2005) “Development of Authentic Assessments for the Middle School Classroom”. Journal of Advanced Academics. 16 (2-3). pp. 119 – 133.

Moreillon, J. (2005) Collaborative Strategies for Teaching Reading Comprehension. Chichago: Amirican Library Association.

Morocco, C.C., et al. (2008) Supported Literacy for Adolescents: Transforming Teaching and Content Learning for The Twenty-First Century. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint.

Mueller, T. (2012) “Authentic Assessment Toolbox”. [Online] Tersedia http://jfmueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/index.htm [ 7 Oktober 2012].


(4)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyana (2011) Upaya Mewujudkan Pendidikan Karakter Bangsa melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam KBM di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Tersedia: http://ainamulyana.blogspot.com /2011/06/contoh-laporan-penelitian-tindakan_08.html

Mulyana, Y. (2003) Pengkajian Puisi dalam Dimensi Respons Pembaca. Bandung: FPBS UPI.

Murray, et al. (2011) “Assessment as a Strategy to Increase Oral Reading Fluency”. Intervention in School and Clinic. 47 (3). pp. 144-151.

Mustadji, (2013) Teori, Model, dan Penelitian Pengembangan dalam Perspektif Teknologi Pendidikan. [Online] Tersedia: http://pasca.tp.ac.id/site/teori-

model-dan-penelitian-pengembangan-dalam-perspektif-teknologi-pembelajaran. [25 Juni 2013].

Newmann, F.M., et.al. (1995) A Guide to Authentic Instruction and Assessment: Vision, Standards, and Scoring. Wisconsin: Wisconsin Center for Educational Research.

Novick, B., et.al. (2002) Building Learning Communities with Character. Alexandria: ASCD.

Nurgiyantoro, B. (2011) Penilaian Otentik. Yogyakarta: UGM Press.

Nurgiyantoro, B. & Pujiyati-Suyata (2009) “Pengembangan Model Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Bahasa”. Cakrawala Pendidikan. 28 (3). pp. 224- 237.

Nuttall, C. (1996) Teaching Reading Skills. Oxford: Heinemann.

OECD (2003) Literacy Skills for the World of Tomorrow: Further Results from PISA 2000. Canada: OECD.

OECD (2004) Learning for Tomorrow’s World: First Results from PISA 2003. Canada: OECD.

OECD (2007) PISA 2006: Sciences Competecies for Tomorrow’s World Volume 1 Analysis. Canada: OECD.

OECD (2010) PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Volume I. Canada: OECD.


(5)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O’malley, J.M. & Pierce, L.V. (1996) Authentic Assessment for English Language Leaners. San Fracisco: Longman.

O'Reilly, T. & McNamara, D.S. (2007) “The Impact of Science Knowledge, Reading Skill, and Reading Strategy Knowledge on More Traditional ''High-Stakes'' Measures of High School Students' Science Achievement.” American Educational Research Journal. 44 (1). 161–196.

Patel, M.F. & Jain, P.M. (2008) English Language Teaching: Methods, Tools, and Techniques. Jaipur: Sunrise Publishers and Distributors.

Picone-Zocchia, J. (2009) Changing the Way You Teach; Improving the Way Students Learn. Alexandria: ASCD.

Popham, W. J. (2003) Test Better, Teach Better. Alexandria: ASCD.

Popham, W.J. (2011) Transformative Assessment in Action. Virginia: ASCD. Park, N. (2009) “Character Strengths and Positive Youth Development”. The

ANNALS of the American Academy of Political and Social Science. 591 (1). pp. 40–54.

Prestidge, L.K. & Glaser, C.H.W. (2000) “Authentic Assessment: Employing Appropriate Tools for Evaluating Students' Work in 21st-Century Classrooms”. Intervention in School and Clinic. 35 (3). pp. 178 -182. Provost, M.C. et al. (2009) “Informal Reading Inventories: Creating

Teacher-Designed Literature-Based Assessments”. Intervention in School and Clinic. 45 (4). pp. 211-220.

Rayner, K. et al. (2001) “How Psychological Science Informs the Teaching of Reading”. Psychological Science in The Public Interest. 2 (2). 31 – 74. Richardson, J.S., et.al (2009) Reading to Learn in the Content Areas. Australia:

Wadsworth Cengage Learning.

Rubin, D. (1995). Teaching Elementary Language Arts. Boston: Allyn and Bacon. Samani, M. & Hariyanto, (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter:

Bandung Remaja Rosda Karya.

Silberstain, S. (1994) Techniques and Resources in Teaching Reading. New York: Oxford University Press.


(6)

Yunus Abidin, 2013

Pengembangan Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Di Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skaggs, G. & Bodenhorn, N. (2006) “Relationships Between Implementing Character Education, Student Behavior, and Student Achievement”. Journal of Advanced Academics. 18 (1). pp. 82-114.

Smagorinsky, P. (2009) “The Cultural Practice of Reading and the Standardized Assessment of Reading Instruction: When Incommensurate Worlds Collide”. Educational Researcher. 38 (7). pp. 522-527.

Stanford, P. & Siders, J.A. (2001) “Authentic Assessment for Intervention”. Intervention in School and Clinic. 36 (3). pp. 163-167

Stein, R. et al. (2000) Connecting Character to Conduct: Helping Students Do the Right Things. Virginia: ASCD.

Stevenson, N. (2006) Young Person’s Character Education Handbook. Indianapolis: JIST Publishing, Inc.

Svinicki,M.D. (2005) “Authentic Assessment: Testing in RealityNew Directions for Teaching and Learning. 100. 31–36.

Swanson, E., et al. (2011) “Applying a Cohesive Set of Comprehension Strategies to Content-Area Instruction”. Intervention in School and Clinic. 46 (5).

266–272.

Tankersley, K. (2005) Literacy Strategies for Grades 4–12. Virginia: ASCD. Tierney, R.J. et al. (1995) Reading Strategies and Practices: a Compedium.

Boston: Allyn and Bacon.

Tomlinson, C. A. & Imbeau, M.B. (2010) Leading and Managing a Differentiated Classroom. Alexandria: ASCD.

Tompkins, G. & Hoskinsson, K. (1991). Language Arts: Content and Teaching Strategies. New York: McMillan Publishing Company.

Weeden, P., et al (2003) Assessment: What`s in It for Schools? New York: Routledge.

Wormeli, R. (2006) Fair Isn`t Always Equal: Assessing & Grading in the Differentiated Classroom. Ohio: NMSA