Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda T1 362012053 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Abad ini disebut abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai satu
tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak
dan serempak. Menurut Dofivat dalam Jalaluddin Rakhmat (1994:186)
mengatakan bahwa teknologi komunikasi muthakir telah menciptakan apa yang
disebut

“publik

dunia”

atau

“Weltoffentlichkeit”.

Bersamaan

dengan


perkembangan teknologi komunikasi ini meningkat pula kecemasan tentang efek
media massa terhadap khalayaknya. Media massa mengalami perkembangan yang
pesat saat ini. Media massa yang dikenal oleh banyak orang adalah media cetak,
seperti koran, majalah, dan lain-lain serta media elektronik seperti televisi dan
radio. Media massa adalah sejumlah besar peralatan mekanik yang dikenal
sebagai alat-alat komunikasi (Wiryanto, 2004:2). Semua orang membutuhkan
media massa untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke khalayak luas. Tanpa
media massa, gagasan Anda hanya akan sampai ke orang-orang di sekitar Anda
dan orang-orang yang Anda kirimi surat (Vivian, 2008:5). Semua kalangan
masyarakat dari yang muda sampai yang tua membutuhkan media untuk
mendapatkan informasi dan berita yang up to date. Dari media cetak sampai
elektronik semua saling bersaing untuk mendapatkan atensi serta kepercayaan dari
audiens atau masyarakat luas.
Media televisi menjadi media yang lebih menarik dikalangan masyarakat.
Karena media ini tidak hanya menyajikan suara tetapi bisa menampilkan gambar
yang menarik dan bersifat audio visual. Selain media televisi, teknologi saat ini
semakin berkembang. Media yang saat ini sedang popular adalah media internet.
Internet adalah hasil rekayasa para pakar teknologi informasi yang berhasil
menggabungkan antara komunikasi interpersonal dan komunikasi massa. Disebut

komunikasi massa karena bisa menjangkau khalayak secara global, dan dikatakan
interpersonal karena pesan yang dibuat diarahkan dan dikonsumsi secara pribadi.

1

Menurut Akil dalam Cangara, (2013:125) mengatakan bahwa internet merupakan
gudang informasi tanpa batas sebagai database atau perpustakaan multimedia
yang sangat besar dan lengkap, bahkan internet dianggap duplikasi dunia riil
dalam bentuk maya. Dalam buku yang sama Cangara, (2013:126) menjelaskan
bahwa perkembangan media internet yang begitu cepat dapat dilihat pada tingkat
penggunaan media ini di kalangan masyarakat Amerika misalnya , pada tahun
1998 baru ada satu dari lima orang yang menggunakan Internet, tetapi dua tahun
setelah itu meningkat menjadi satu dari tiga orang yang sudah menjadi pengguna.
Kemajuan ini juga terjadi di bidang legislatif dimana kongres AS yang biasanya
hanya menerima 500 email perminggu, sekarang meningkat menjadi 2000 email,
atau naik sekitar 400 persen.
Keadaan yang sama juga terjadi di Buenos Aires, Brazilia pada tahun
2002, dimana lembaga pemerintahan rata- rata menerima lebih dari 400 pesan
email perhari dan beberapa pejabatnya menghabiskan waktu sekitar 1 jam perhari
untuk merespon pesan-pesan tersebut. Sementara di Indonesia kehadiran internet

telah mematikan bisnis pos karena kalah dari segi biaya dan kecepatan. Juga
informasi melalui web banyak digunakan sebagai media global untuk
berhubungan dengan negara luar dan asalnya. Sampai Mei 2012, data yang dirilis
Kominfo RI, pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 55 juta orang.
Saat media televisi bahkan internet sedang dicintai oleh khalayak luas,
bukan berarti mematikan media yang lainnya. Selain media televisi dan internet,
media radio juga tidak boleh diabaikan. Cangara, (2013:135) mengemukakan
bahwa

radio

banyak

dimanfaatkan

untuk

kampanye

penyadaran


masyarakat,penyuluhan, pemasaran dan juga kampanye politik di negara-negara
sedang berkembang. Dengan latar belakang musik yang mengalun dan
sentimentil, radio mudah membawa pendengarnya dalam lamunan dan imajinasi.
Seorang perencana komunikasi yang akan memproduksi atau menggunakan siaran
radio, terlebih dahulu harus mengetahui segmentasi khalayak pendengar radio.
Mereka biasanya adalah orang-orang muda yang suka mendengarkan radio sambil
berkendara mobil, sementara untuk masyarakat pedesaan disesuaikan dengan
pekerjaan pendengarnya, misalnya petani atau nelayan. Bahasa pengantar sangat

2

baik jika dibawakan dalam bahasa Indonesia yang disertai dengan bahasa daerah
misalnya bahasa Jawa, Bugis,Sunda, Ambon, atau Padang.Dengan disertai
pemakaian bahasa daerah akan tercipta rasa keakraban dengan para pendengarnya.
Dalam buku Prayudha, (2013:3) menjelaskan bahwa lembaga penyiaran
radio adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, yang
bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio. Bagi pengelola
lembaga penyiaran radio, perlu memahami definisi istilah penyiaran dan siaran.
Dalam Undang-Undang no 32 Tahun 2002 tentang penyiaran disebutkan bahwa

penyiaran adalah kegiatan memancarluaskan siaran melalui sarana pemancaran
dan atau sarana transmisi di darat, di laut, di antariksa dengan menggunakan
spektrum radio melalui udara , kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran
,sedangkan siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,
atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter baik yang bersifat
interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.
Perlu juga dipahami bahwa penyiaran radio adalah menggunakan spektrum
frekuensi radio yaitu gelombang elektromagnetik merambat ke udara serta ke
ruang angkasa tanpa sarana pengantar buatan , merupakan ranah publik dan
sumber daya alam yang terbatas .
Di Indonesia menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
penyiaran, terdiri dari beberapa lembaga penyiaran baik Lembaga Penyiaran
Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), Lembaga Penyiaran Komunitas
(LPK), maupun Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB). Lembaga Penyiaran
Publik (LPP) adalah lembaga yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh
negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi untuk layanan
kepentingan publik. Lembaga penyiaran publik ditujukan kepada masyarakat.
Walaupun pengurusnya adalah pemerintahan, tetapi apapun yang disampaikan
LPP bersifat oleh, untuk dan dari masyarakat atau publik. Sedangkan Lembaga

Penyiaran Radio Swasta (LPS) , dibangun oleh individu atau kelompok. Biasanya
lembaga

penyiaran

radio

swasta

bersifat

mengambil

keuntungan

dari

khalayaknya. Mereka yang berkecimpung dalam LPS, berlomba-lomba untuk

3


membuat sesuatu yang menarik bagi khalayak serta mendapat keuntungan dari hal
tersebut. Lembaga Penyiaran Radio Komunitas (LPK) hampir sama dengan LPP.
Tetapi lingkupnya lebih kecil. Karena LPK lebih kepada komunitas atau
kelompok tertentu di masyarakat. Mereka tidak mengambil keuntungan, tetapi
menjadi wadah bagi komunitasnya untuk salah satu tujuan tertentu. Sedangkan
Lembaga Penyiaran Radio Berlangganan (LPB) adalah lembaga penyiaran yang
bersifat komersial dan berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya
hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu
memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran. LPB ini memancarluaskan
siarannya secara khusus kepada pelanggan melalui radio, multimedia, atau media
informasi lainnya. LPB ini terdiri atas berlangganan melalui satelit, kabel dan
terestrial. (Prayudha, 2013:3).
Berbicara tentang radio swasta, lembaga penyiaran radio swasta adalah
penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang
usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio. Sumber pembiayaan
lembaga penyiaran radio swasta diperoleh dari siaran iklan dan usaha lain yang
sah terkait penyiaran (Prayudha, 2013:4). Saat ini banyak sekali radio swasta yang
bersaing untuk memberikan acara yang terbaik dan mampu menarik minat
pendengar sehingga radio tersebut tetap eksis. Dengan program on air atau off air.

Radio juga memiliki beberapa kategori seperti radio berita, radio yang lebih fokus
pada informasi dan berita baik lokal, nasional maupun internasional. Radio Teens
atau radio musik, yaitu radio dengan target anak muda dan menyajikan acara –
acara yang sesuai dengan kebutuhan anak muda jaman sekarang.
Setiap

radio

membutuhkan

pendengar

untuk

keberlangsungan

eksistensinya. Terdapat pendengar yang bermacam-macam jenisnya. Ada yang
disebut pendengar aktif dan pasif. Pendengar aktif dan pasif berkaitan erat dengan
aktivitas mereka dalam mendengarkan radio. Terdapat juga pendengar heterogen,
loyal sampai kepada pendengar kritis. Pendengar radiopun dari semua kalangan

dari kalangan muda sampai tua. Tapi seiring perkembangan jaman, anak muda
jaman sekarang terhadap media radio kurang antusias. Antusias anak muda jaman
dulu dan sekarang berbeda. Sebagai salah satu contoh Radio di Salatiga, Radio

4

Zenith. Dulu sebagai bentuk antusias dengan radio, pendengar termasuk anak
muda pasti datang ke studio radio untuk kirim salam atau request lagu dengan
kertas request. Sekarang seiring perkembangan teknologi banyak media yang bisa
mereka gunakan. Seperti SMS, FB, Twitter untuk kirim salam atau request lagu,
sehingga membuat anak muda jarang bahkan hampir tidak pernah ke studio Radio
Zenith. Antusias pendengar aktif anak muda saat ini masih kalah dengan
pendengar pasif. Ini berdasarkan data member pendengar Radio Zenith. Dari
sejumlah member yang sudah terdaftar hanya sekitar 40-50% yang aktif. 1
Anak muda jaman sekarang sebagian besar akan lebih menyukai radio
yang menyajikan acara-acara menarik dan dikemas dengan gaya anak muda jaman
sekarang diantaranya menyajikan lagu-lagu yang update. Seperti contoh di Radio
Zenith ketika ada program acara lagu-lagu nostalgia era 70an sangat sedikit
pendengar anak muda yang mengirimkan SMS atau request lagu. Sedangkan
ketika program acara dengan lagu – lagu update banyak sekali bahkan sampai

ratusan SMS dan bergabung di acara tersebut dari kirim salam sampai request
lagu.2 Ini menjadi tantangan bagi radio untuk tetap mempertahankan
eksistensinya. Setiap radio harus memiliki strategi komunikasi sehingga tidak
kehilangan pendengar setianya diantaranya kaum muda.
Radio Suara Surabaya yang merupakan satu diantara radio yang memiliki
kredibilitas yang baik dalam penyiaran yang informatif, interaktif, dan juga solutif
kepada pendengarnya terkhusus masyarakat di kota Surabaya dan sekitarnya.
Berbeda dengan radio kebanyakan yang bersifat menghibur pendengarnya dengan
lagu-lagu, request lagu dan sebagainya, Radio Suara Surabaya sebagai radio news,
interaktif dan solutif memberikan informasi kepada pendengarnya seputar berita
lokal Surabaya dan sekitarnya. Kejadian-kejadian dan fenomena apa yang terjadi
setiap harinya. Radio Suara Surabaya juga menyajikan berita nasional dan
internasional, berita seputar olahraga yang update. Tidak hanya memberikan
informasi, Radio Suara Surabaya juga memberi kesempatan kepada pendengar
1

Hasil Wawancara dengan Rizal sebagai Program Manager di Radio Zenith Salatiga pada tanggal
26 September 2015.
2
Data SMS pendengar Radio Zenith Salatiga.


5

menyampaikan informasi, keluhan dan Radio Suara Surabaya akan memberikan
solusinya. Itulah alasannya Radio Suara Surabaya sebagai Radio News, Interaktif
dan Solutif.
Radio Suara Surabaya adalah bagian dari Suara Surabaya Media.
Penggambaran radio Suara Surabaya secara personifikasi adalah Laki-laki usia 25
- 40 tahun berpendidikan S1 – S2, kelas menengah atas - Dewasa, matang, mapan,
profesional dan charming - Pintar, kritis, intelek, sangat memperhatikan detil.
Sangat peduli lingkungan, peduli pada rakyat, rela mengurusi orang lain , bisa
bersikap netral/tidak memihak. Visi Radio Suara Surabaya adalah sumber
pemberdayaan dan kegiatan demokratisasi masyarakat melalui usaha kegiatan
media massa yang mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan
telekomunikasi. Sementara itu target Pendengar Radio Suara Surabaya adalah
pendengar dengan usia 24 sampai 45 tahun. Status Ekonomi menengah keatas.
Pendidikan minimal Sarjana.3
Problematik empirik menurut Errol Jonathans selaku CEO Radio Suara
Surabaya mengkhawatirkan kehilangan generasi pendengar sehingga memiliki
strategi untuk menarik minat kaum muda sebagai calon pendengar Radio Suara
Surabaya. CEO Radio Suara Surabaya Errol Jonathans menjelaskan Radio Suara
Surabaya harus bisa melakukan proses regenerasi konsumen. Hal ini sangat
penting mengingat tahun 2016 Radio Suara Surabaya akan menginjak usia 33
tahun, dekade ke 4. Melakukan regenerasi pendengar menjadi tuntuan mutlak
karena Radio Suara Surabaya harus mempunyai konsumen atau pendengar baru
selain merawat konsumen lama. Dari hal inilah penulis ingin meneliti bagaimana
strategi Radio Suara Surabaya untuk menarik calon pendengar khususnya kaum
muda, dimana Radio Suara Surabaya yang memang tidak bersegmen untuk kaum
muda. Konsep kaum muda sendiri menurut Errol Jonathans adalah kaum muda
yang berintelek, punya keinginan secara karakter dewasa, yang sudah berpikir
serius tentang masa depan, menyesuaikan segmentasi yang mulai beranjak
dewasa.4 Dengan mengetahui strategi komunikasi Radio Suara Surabaya,
3
4

Sumber data Radio Suara Surabaya.
Wawancara dengan Errol Jonathans, CEO Suara Surabaya Media pada tanggal 11 januari 2016.

6

mempermudah penulis untuk mengetahui bagaimana Radio Suara Surabaya
mempertahankan pendengar dan juga menarik calon pendengar baru khususnya
anak muda.

1.2 Rumusan Masalah
Melalui uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah:
Bagaimana strategi komunikasi Radio Suara Surabaya menarik
minat calon pendengar khususnya kaum muda ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memecahkan
masalah yang sudah diuraikan dalam rumusan masalah yaitu mengetahui
bagaimana strategi komunikasi Radio Suara Surabaya untuk menarik minat
kaum muda.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dengan

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

tambahan

pengetahuan dan memperkaya teori dalam penelitian strategi komunikasi
Radio Suara Surabaya dalam menarik minat kaum muda.

2. Manfaat praktis
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penggambaran
mengenai strategi komunikasi untuk menarik minat calon pendengar Radio
Suara Surabaya khususnya kaum muda. Selain itu diharapakan dapat
memberikan masukan kepada radio Suara Surabaya agar dapat
mengevaluasi segala hal yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari para
pendengar terkhusus calon pendengar kaum muda.

7

1.5 Batasan Masalah
Untuk memperjelas pembahasan agar dalam pembahasan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu jauh, maka akan ada batasan masalah penelitian
ini difokuskan pada strategi komunikasi radio Suara Surabaya menarik minat
calon pendengar khususnya anak muda.

8

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda T1 362012053 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda T1 362012053 BAB IV

1 6 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda T1 362012053 BAB V

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda T1 362012053 BAB VI

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Radio Suara Surabaya Menarik Minat Anak Muda

0 0 20

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang T1 BAB I

0 0 5

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Facebook E100 Suara Surabaya sebagai Ruang Publik: Analisis Isi Kualitatif terhadap Postingan Akun Facebook E100 Milik Radio Suara Surabaya T1 BAB VI

0 0 2

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Facebook E100 Suara Surabaya sebagai Ruang Publik: Analisis Isi Kualitatif terhadap Postingan Akun Facebook E100 Milik Radio Suara Surabaya T1 BAB V

0 8 53

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Facebook E100 Suara Surabaya sebagai Ruang Publik: Analisis Isi Kualitatif terhadap Postingan Akun Facebook E100 Milik Radio Suara Surabaya T1 BAB I

0 2 7