Evaluasi pengisian surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan : studi kasus pada PT. X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
Studi Kasus pada PT.X
Jessica Sutantiono Honoris
NIM: 082114094
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan Penelitian ini untuk memberikan penilaian terhadap pengisian SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan PT.X. Penelitian ini dilakukan karena
kesalahan dalam pengisian SPT Tahunan akan merugikan Wajib Pajak dan/atau
Negara.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Badan yang diisi dan dilaporkan oleh PT.X pada tahun 2010 tidak benar, tidak
lengkap namun jelas dan telah ditandatangani sesuai ketentuan Undang-Undang dan

peraturan perpajakan yang berlaku. Selain itu SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Badan tersebut telah dibubuhkan cap oleh PT.X.

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
An Evaluation of Fulfillment of The Corporate Annual Income Tax Return
A Case Study at Company X
Jessica Sutantiono Honoris
082114094
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This research aimed to give an appraisement toward the fulfillment of the
Corporate Annual Income Tax Return from Company X. This research was done
because errors in the fulfillment of The Corporate Annual Income Tax Return could
inflict a financial loss of assessable and/or the government.
This study was a case study. This study obtained the data by interviewing and

documentation. The data analysis technique of this study was comparative.
The result of this research showed that the fulfillment of The Corporate
Annual Income Tax Return from company X was incorrect, incomplete but the
objects of the tax return were obvious and completed by the sign of the director.
Furthermore, The Corporate Annual Income Tax Return was legalized by the
company.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
Studi Kasus pada PT. X
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi


Oleh:
Jessica Sutantiono Honoris
NIM: 082114094

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
Studi Kasus pada PT. X
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi


Oleh:
Jessica Sutantiono Honoris
NIM: 082114094

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Everyone in the world is gonna have an opinion and they are
all gonna be right. So don’t let them get you down. Just do
you.
Hayley Nicole
Williams

Have the wildest and craziest dreams and
never give up on them, because one day they
do come true.
Anne V

Kupersembahkan karya ini
u n tu k :

Jesus Christ,
Papa dan Mama,

Jesslyn dan Berto.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
Evaluasi Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Badan Studi Kasus pada PT.X dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 31 Oktober
2012 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagian tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain, seolah-olah hasil pemikiran
saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal
saya terima.

Yogyakarta, 31 Oktober 2012
Yang membuat pernyataan,

Jessica Sutantiono Honoris

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Jessica Sutantiono Honoris

Nonor Mahasiswa

: 082114094

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Evaluasi Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak (Studi Kasus pada PT.X).
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 31 Oktober 2012
Yang menyatakan

(Jessica Sutantiono Honoris)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada
penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Pembimbing yang telah sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Pipit yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di tempat beliau
bekerja dan Bapak Agus yang telah membantu penulis dalam mencari informasi
dan data yang dibutuhkan selama penelitian.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Papa Petrus dan mama Dina yang selalu setia memberi semangat dan doa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Adik-adikku tercinta, Jesslyn Sutantiono Honoris dan Berto Sutantiono Honoris
yang selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
7. Dimas yang telah memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan dalam mata kuliah MPT angkatan 2008 (Ditta, Lia,

Keling, Tina, Ridwan, Ova, Jono, Tika, Prana, Sisca, Pina)
9. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2012

Jessica Sutantiono Honoris

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................
HALAMAN PUBLIKASI KARYA TULIS ........................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............
HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................
HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................
HALAMAN DAFTAR TABEL ..........................................................
ABSTRAK ...........................................................................................
ABSTRACT .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................
D. Manfaat Masalah .................................................................
E. Sistematika Penelitian .........................................................
BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................
A. Pajak ....................................................................................
B. Pajak Penghasilan ................................................................
C. Surat Pemberitahuan (SPT) .................................................
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................
A. Jenis Penelitian ....................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................
C. Objek dan Subjek Penelitian................................................
D. Data Penelitian.....................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
F. Teknik Analisis Data ...........................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..............................
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...........................
A. Deskripsi Data .....................................................................
B. Analisis Data .......................................................................
C. Pembahasan .........................................................................
BAB VI PENUTUP .............................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................
C. Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xii
xiii
1
1
3
3
3
4
6
6
11
31
37
37
37
37
37
38
38
41
42
42
43
56
71
71
72
72
73

LAMPIRAN .........................................................................................

74

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Daftar Tarif Penyusutan Harta Berwujud
Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ....................

Tabel 2.2

Daftar Tarif Penyusutan Harta Tak Berwujud

Halaman
23

Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ...................

24

Tabel 5.1

Daftar penghasilan bruto PT.X Tahun 2010 .............................

43

Tabel 5.2

Penentuan Objek Pajak PT.X Tahun 2010
Berdasarkan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ....................

44

Tabel 5.3

Penentuan Penghasilan yang Dikenakan PPh Bersifat Final
PT.X Tahun 2010 Berdasarkan Undang-Undang
No.36 Tahun 2008 ...................................................................

44

Tabel 5.4

Perbandingan Penentuan Penghasilan Bruto PT.X Tahun 2010
dan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ..................................

45

Tabel 5.5

Biaya Usaha Lainnya dan Biaya di Luar Usaha
PT.X tahun 2010 .......................................................................

46

Tabel 5.6.

Perbandingan Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal PT.X
tahun 2010 dan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ...............

47

Tabel 5.7

Perbandingan Penghitungan Penyesuaian Fiskal Positif
Tahun 2010 PT.X dan Undang-Undang No.36 Tahun 2008

48

Table 5.8

Perbandingan Penghitungan Penyusutan Aset Tetap
PT.X Tahun 2010 dan Undang-Undang No.36
Tahun 2008 Kelompok Bangunan Permanen ...........................

49

Perbandingan Penghitungan Penyusutan Aset Tetap
PT.X Tahun 2010 dan Undang-Undang No.36 Tahun
2008 Kelompok 1 (Peralatan Pabrik, Peralatan
Kantor dan Kendaraan) ............................................................

50

Daftar Penyusutan Aktiva Tetap Fiskal PT.X
Tahun 2010 Kelompok 2 (Mesin, Kendaraan,
dan Peralatan Kantor) ...............................................................

52

Tabel 5.9

Tabel 5.10

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.11

Perbandingan Penentuan Penghasilan Kena Pajak
PT.X dan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ........................

53

Tabel 5.12

Perbandingan Penghitungan PKP PT.X dan Undang-Undang
No.36 Tahun 2008 ....................................................................

53

Tabel 5.13

Perbandingan Penghitungan PPh Terutang PT.X tahun 2010
dan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ..................................

54

Tabel 5.14

Lampiran SPT Tahunan PPh WP Badan PT.X Tahun 2010.....

55

Tabel 5.15

Objek dan Sumber Pajak Penghasilan PT.X Tahun 2010 ........

56

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

EVALUASI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK
PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
Studi Kasus pada PT.X
Jessica Sutantiono Honoris
NIM: 082114094
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan Penelitian ini untuk memberikan penilaian terhadap pengisian SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan PT.X. Penelitian ini dilakukan karena
kesalahan dalam pengisian SPT Tahunan akan merugikan Wajib Pajak dan/atau
Negara.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Badan yang diisi dan dilaporkan oleh PT.X pada tahun 2010 tidak benar, tidak
lengkap namun jelas dan telah ditandatangani sesuai ketentuan Undang-Undang dan
peraturan perpajakan yang berlaku. Selain itu SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Badan tersebut telah dibubuhkan cap oleh PT.X.

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
An Evaluation of Fulfillment of The Corporate Annual Income Tax Return
A Case Study at Company X
Jessica Sutantiono Honoris
082114094
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This research aimed to give an appraisement toward the fulfillment of the
Corporate Annual Income Tax Return from Company X. This research was done
because errors in the fulfillment of The Corporate Annual Income Tax Return could
inflict a financial loss of assessable and/or the government.
This study was a case study. This study obtained the data by interviewing and
documentation. The data analysis technique of this study was comparative.
The result of this research showed that the fulfillment of The Corporate
Annual Income Tax Return from company X was incorrect, incomplete but the
objects of the tax return were obvious and completed by the sign of the director.
Furthermore, The Corporate Annual Income Tax Return was legalized by the
company.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendapatan negara merupakan sumber pendanaan yang penting bagi suatu
negara untuk menjalankan pemerintahan. Pendapatan negara tersebut
digunakan

untuk

membiayai

keperluan-keperluan

dalam

menjalan

pemerintahan. Pendapatan negara berasal dari Pajak dan Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP).
Pada tahun 2010 realisasi pendapatan Negara yang berasal dari pajak
sebesar 723,307milyar rupiah dari total pendapatan negara sebesar 992,249
milyar rupiah. Sisanya sebesar 286,568 milyar rupiah merupakan Pendapatan
Negara Bukan Pajak. Dalam penerimaan yang berasal dari pajak dalam negeri
terdiri dari Pajak Penghasilan sebesar 357,045 milyar rupiah, Pajak
Pertambahan Nilai sebesar 230,605 milyar rupiah, Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan sebesar 8,026 milyar rupiah, Pajak Bumi dan Bangunan
sebesar 28,581 milyar rupiah, Cukai sebesar 66,166 milyar rupiah, Pajak
lainnya sebesar 3,969 milyar rupiah dan Pajak Perdagangan Internasional
sebesar 28,915 milyar rupiah termasuk Bea Masuk dan Pajak Ekspor.
Sedangkan pendapatan negara dari PNBP terdiri dari Penerimaan Sumber
Daya Alam sebesar 168,825 milyar rupiah, bagian Laba BUMN sebesar
30,097 milyar rupiah, Penerimaan Bukan Pajak Lainnya sebesar 59,429
milyar rupiah dan Pendapatan Badan Layanan Umum sebesar 10,591 milyar
rupiah (www.bps.go.id Januari 2012). Dari data tersebut dapat disimpulkan
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

bahwa Pajak Penghasilan merupakan penyumbang terbesar dalam pendapatan
negara.
Pajak yang dipungut dari masyarakat di suatu wilayah atau negara harus
didasari suatu sistem yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Indonesia
menggunakan Self Assessment System dalam pemungutan pajak. Penggunaan
sistem Self Assessment menuntut Wajib Pajak untuk aktif dalam
melaksanakan kewajiban maupun hak perpajakannya. Wajib Pajak diberi
kepercayaan untuk menghitung, menyetorkan dan melaporkan sendiri pajak
yang harus dibayar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Wajib Pajak juga
dianggap dapat melaporkan penghasilannya secara benar dan jujur.
Self Assessment System ini mewajibkan Wajib Pajak untuk memiliki
pengetahuan yang memadai mengenai perpajakan, sehingga Wajib Pajak
dapat mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan sesuai dengan ketentuan
dan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Pengetahuan yang memadai
dapat membantu Wajib Pajak menghindari kesalahan dalam pengisian SPT.
Jika terjadi kesalahan, Wajib Pajak akan menerima Surat Teguran dari fiskus
dan akan dikenakan sanksi berupa pidana maupun denda administrasi. Selain
itu, kesalahan dalam pengisian SPT dapat menyebabkan pajak terutang
kurang bayar atau lebih bayar. Kesalahan ini dapat mengakibatkan kerugian
pada Wajib Pajak dan negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian sebagai berikut.
Apakah pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak

Penghasilan

Wajib Pajak Badan pada PT.X sudah benar, lengkap, jelas dan ditandatangani
sesuai dengan peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan penilaian terhadap pengisian
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan oleh
PT.X dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi jika
terjadi kesalahan sehingga kesalahan tersebut tidak terjadi lagi.
2. Bagi Penulis
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

penulis

dapat

menambah

pengetahuan dalam bidang perpajakan dan mempraktekkan teori-teori
yang telah didapat selama masa kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
lain khususnya dan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
pembaca.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan ini menjelaskan mengenai urutan penulisan, antara lain:
Ba b I

: Pendahuluan
Menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan

masalah, tujuan penenlitian dan sistematika penulisan.
Bab II

: Tinjauan Pustaka
Menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung proses
penelitian dengan menghubungkan teori-teori yang relevan secara
rinci sesuai dengan masalah yang diangkat dalam penelitian.

Bab III

: Metode Penelitian
Menjelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis data yang
dibutuhkan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab IV

5

: Gambaran Umum Perusahaan
Menjelaskan gambaran secara umum mengenai usaha yang
dilakukan oleh suatu badan.

Ba b V

: Analisis Data dan Pembahasan
Membahas penelitian yang telah dilakukan mengenai pengisian
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan Perpajakan Terbaru dengan
menggunakan metode komparasi.

Bab IV

: Penutup
Menjelaskan tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian serta
saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak
Badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Definisi pajak
Definisi pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007:
Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Sedangkan definisi atau pengertian pajak menurut Prof. Dr.
Rochmat Soemitro, SH:
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo
2008:1).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsurunsur:
a. Iuran dari rakyat kepada negara
b. Berdasarkan undang-undang
c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara
langsung dapat ditunjuk.
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2. Fungsi pajak
a. Fungsi Budgetair
Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi Mengatur (regulerend)
Pajak

sebagai

alat

untuk

mengatur

atau

melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
3. Sistem pemungutan pajak
a. Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya: wewenang untuk
menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus, wajib pajak
bersifat pasif, utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat
ketetapan pajak oleh fiskus.
b. Self Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang
terutang.
Ciri-cirinya: wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang
ada pada Wajib Pajak sendiri, Wajib Pajak aktif mulai dari
menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang,
Fiskus tidak ikut campur tangan dan hanya mengawasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

c. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang
ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
4. Syarat pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan,
maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Keadilan
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undangundang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam
perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan
merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sedang
adil dalam pelaksanaanya yakni dengan memberikan hak bagi Wajib
Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran
dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
b. Yuridis
Di Indonesia Pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi
negara maupun warganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

c. Ekonomis
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi
maupun

perdagangan,

sehingga

tidak

meninggalkan

kelesuan

perekonomian masyarakat.
d. Finansiil
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan
sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.
5. Pengelompokkan Pajak
a. Menurut Golongannya
1. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh
Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan
kepada orang lain.
2. Pajak Tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
b. Menurut Sifatnya
1. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib
Pajak.
2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,
tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
c. Menurut Lembaga Pemungutannya
1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah
Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
6. Tarif pajak
Ada 4 macam tarif pajak:
a. Tarif Sebanding (proporsional)
Tarif berupa presentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah
yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang
proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenakan pajak.
b. Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah
yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak terutang tetap.
c. Tarif Progresif
Presentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.
d. Tarif Degresif
Presentasi tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.
7. Subjek Pajak
Pengertian Subjek Pajak berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2000:
Subjek pajak adalah orang yang dituju oleh undang-undang perpajakan
untuk dikenakan pajak. Pengertian subjek pajak meliputi Orang Pribadi,
Warisan yang belum terbagi sebagai kesatuan menggantikan yang berhak
(ahli waris), Badan, Bentuk Usaha Tetap (BUT).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

B. Pajak Penghasilan
1. Definisi Pajak Penghasilan
Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
menjelaskan bahwa Pajak Penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak.
Subjek pajak yang menerima atau memeperoleh penghasilan dalam
Undang-Undang ini disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenakan pajak
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak atau
dapat pula dikenakan pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak,
apabila kewajiban subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
Sedangkan menurut Soebakir, dkk (1999:41) mengemukakan
definisi pajak penghasilan sebagai suatu pajak yang dikenakan terhadap
subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
tahun pajak.
2. Dasar Hukum Pajak Penghasilan
a. Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur tentang
pajak penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984 adalah UndangUndang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3. Subyek Pajak Penghasilan
a. Orang pribadi dan Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak.
b. Badan
c. Bentuk Usaha Tetap
4. Objek Pajak Penghasilan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pasal 4 yang
menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:
a. Penggantian atau imbalaan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium,
komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk
lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.
b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan.
c. Laba usaha
d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
1. Keuntungan

karena

pengalihan

harta

kepada

perseroan,

persekutuan, dan badan lainnya sebaga pengganti saham atau
penyertaan modal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2. Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham,
sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan dan
badan usaha lainnya.
3. Keuntungan

karena

likuidasi,

penggabungan,

peleburan,

pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha atau reorganisasi
dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
4. Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau
sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang
pribadi

yang

menjalankan

usaha

mikro

dan

kecil,

yang

ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri
Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan,
kepemilikan,

atau

penguasaan

diantara

pihak-pihak

yang

bersangkutan.
5. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau
seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan,
atau permodalan dalam perusahaan pertambangan.
e. Penerimaan kembali pembayaraan pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak.
f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

g. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden
dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa
hasil usaha koperasi.
h. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak.
i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.
k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah
tertentu ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
l. Keuntungan selisi kurs mata uang asing.
m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.
n. Premi asuransi.
o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang
terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak.
q. Penghasilan dari usaha berbasis syariah.
r. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang
mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan
s. Surplus Bank Indonesia.
5. Yang Dikecualikan dari Objek Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 3 yang
dikecualikan dari objek pajak adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a.

15

1. Bantuan dan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh
badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk dan
disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat
yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi
pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
dan diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang
ketentuannya diatur dengan atau didasarkan Peraturan Pemerintah.
2. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
keturunan satu derajat, badan keagamaan, bdan pendidikan, badan
sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang
menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keungan.
Sepanjang

tidak

ada

hubungan

dengan

usaha,

pekerjaan,

kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
b. Warisan
c. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal.
d. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diterima atau yang diperoleh dalam bentuk natura dan/atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara
final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma perhitungan khusus
sebagaimana dimaksud dalam pasal 15.
e. Pembayaran

dari

perusahaan

asuransi

kepada

orang

pribadi

sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi
jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa.
f. Deviden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan
terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha
milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal
pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia dengan syarat:
1. Deviden berasal dari cadangan laba yang ditahan.
2. Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha
milik daerah yang menerima deviden, kepemilikan saham pada
badan yang memeberikan deviden paling rendah 25% (dua puluh
lima persen) dari jumlah modal yang disetor.
g. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendirinya telah
disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja
maupun pegawai.
h. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

i. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham,
persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang
unit penyertaan kontrak investasi kolektif.
j. Dihapuskan.
k. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura
berupa bagian laba dari badan usaha yang didirikan dan menjalankan
usaha atau kegiatan di Indonesia dengan syarat badan pasangan usaha
tersebut:
1. Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah atau yang
menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor

usaha yang diatur

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, dan
2. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.
l. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan Menteri
Keuangan
m. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba
yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian
dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang
membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan,
dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
n. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuanya diatur
lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
6. Penghasilan yang dapat dikenai pajak bersifat final:
a. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga
deposito dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan
oleh koperasi kepada anggota koperasi pribadi.
b. Penghasilan berupa hadiah undian.
c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi
derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan
saham

atau

pengalihan

penyertaan

modal

pada

perusahaan

pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura.
d. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau
bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan/atau bangunan.
e. Penghasilan tertentu lainnya yang diatur dangan atau berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
7. Biaya-biaya yang dikurangkan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pasal 6 ayat 1,
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Bentuk Usaha Tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi
biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara termasuk:
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
kegiatan usaha, antara lain:
1. Biaya pembelian bahan
2. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji,
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam
bentuk uang.
3. Bunga, sewa dan royalti.
4. Biaya perjalanan.
5. Biaya pengolahan limbah.
6. Premi asuransi.
7. Biaya amortisasi dan penjualan yang diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
8. Biaya Administrasi.
9. Pajak kecuali pajak penghasilan.
b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A.
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimilik dan
digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan.
e. Kerugian selisih kurs mata uang asing.
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di
Indonesia.
g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan.
h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.
2. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat
ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak.
3. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri
atau instansi pemerintah yang menanganai piutang negara, atau
adanya

perjanjian

tertulis

mengenai

penghapusan

piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum
atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya
telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.
4. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 huruf k.
i. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang
ketentuanya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

j. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang
dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
k. Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
l. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
m. Sumbangan dalam rangka pembinaan olah raga yang ketentuannya
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
8. Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pasal 9 ayat 1, untuk
menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam
negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti
deviden, termasuk deviden yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi
kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
b. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
pemegang saham, sekutu atau anggota.
c. Pembentukan atau pemupukan dana cadaangan, kecuali:
1. Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha
lain menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

2. Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial
yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
3. Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjaminan Simpanan.
4. Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan.
5. Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan
limbah industri untuk usaha pengolahan limbah insdustri.
d. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi
dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak
orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi
tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang
bersangkutan.
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali
penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta
penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang
saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.
g. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, warisan dan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 3 huruf a dan huruf b,
kecuali sumbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 1 huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

i sampai dengan huruf m serta zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
pemerintah atau smbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi
pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga
keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
h. Pajak Penghasilan
i. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya.
j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham.
k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi
pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundangundangan di bidang perpajakan.
9. Tarif penyusutan dan amortisasi
Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2008 pasal 11 ayat 6, besarnya tarif
penyusutan:
Tabel 2.1 Daftar Tarif Penyusutan Harta Berwujud Berdasarkan UndangUndang No.36 Tahun 2008

Kelompok Harta
Berwujud

Masa Manfaat

Tarif penyusutan

Ayat (1)

Ayat (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

1. Bukan bangunan
Kelompok 1

4 tahun

25%

50%

Kelompok 2

8 tahun

12,5%

25%

Kelompok 3

16 tahun

6,25%

12,5%

Kelompok 4

20 tahun

5%

10%

Tabel 2.1 Daftar Tarif Penyusutan Harta Berwujud Berdasarkan UndangUndang No.36 Tahun 2008 (lanjutan).

2. Bangunan

Permanen

20 tahun

5%

Tidak permanen

10 tahun

10%

Sedangkan untuk tarif amortisasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 pasal 11A ayat 2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Daftar Tarif Penyusutan Harta Tak Berwujud Berdasarkan
Undang-Undang No.36 Tahun 2008

Kelompok Harta
Tak Berwujud

Ma sa
Manfaat

Kelompok 1

Tarif Amortisasi
berdasarkan Metode

Garis Lurus

Saldo
Menurun

4 tahun

25%

50%

Kelompok 2

8 tahun

12,5%

25%

Kelompok 3

16 tahun

6,25%

12,5%

Kelompok 4

20 tahun

5%

10%

10. Tarif Pajak Penghasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat 1 huruf b
dan pasal 2a untuk Wajib Pajak badan dikenai tarif sebesar:
a. Wajib Pajak Badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah
sebesar 28% (dua puluh delapan persen).
b. Tarif sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat 1 huruf b menjadi
25% (dua puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun 2010.
Namun pada pasal 31 E ayat 1 dinyatakan bahwa bagi Wajib Pajak
Badan

dalam

negeri

yang

peredaran

brutonya

sampai

dengan

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapatkan fasilitas
berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima pulu persen) dari tarif yang
ditetapkan dalam Pasal 17 ayat 1 b dan ayat 2a yang dikenakan atas
Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta)
Untuk Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan
terbuka yang paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah
keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar
5% (lima persen) lebih rendah dari tarif yang dimaksud pada pasal 17 ayat
1b dan ayat 2a yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
11. Cara Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Badan
Langkah-langkah perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Badan
adalah sebagai berikut:
Penghasilan Neto Komersial

xxx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Penghasilan yang Dikenakan PPh Final dan
Yang Tidak Termasuk Objek Pajak

(xxx)

Penyesuaian Fiskal Positif

xxx

Penyesuaian Fiskal Negatif

(xxx)

Fasilitas Penanaman Modal Berupa
Pengurangan Penghasilan Neto
Penghasilan Kena Pajak (PKP)

(xxx)
xxx

Pajak penghasilan (PPh) = Tarif pajak x PKP

12. Batas Waktu Penyetoran Pajak Penghasilan Badan
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 pasal 9 ayat 2
jatuh tempo penyetoran adalah sebelum SPT Pajak Penghasilan
dilaporkan. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
pasal 3 ayat 3 jatuh tempo pelaporan SPT Tahunan adalah akhir bulan
keempat setelah akhir tahun pajak.
C. Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Pengertian SPT
Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau
bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan perpajakan (pasal 1 ayat (3) UndangUndang KUP).
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Wajib Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 pasal 3 menjelaskan
bahwa:
a. Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar,
lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan
huruf

Latin,

angka

Arab,

satuan

mata

uang

Rupiah,

da n

menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat
Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau
tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Yang dimaksud dengan mengisi Surat Pemberitahuan adalah mengisi
formulir Surat Pemberitahuan, dalam bentuk kertas dan/atau dalam
bentuk elektrik, dengan benar, lengkap, jelas dan sesuai petunjuk
pengisian yang diberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
Sementara itu, yang dimaksud dengan benar, lengkap, jelas dalam
mengisi Surat Pemberitahuan adalah:
1) Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam
penerapan ketentuan peraturan perundang-undangang perpajakan,
dalam penulisan, dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2) Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
Surat Pemberitahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

3) Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan
unsur-unsur

la in

yang

harus

dilaporkan

dalam

Surat

Pemberitahuan.
Surat Pemberitahuan yang telah diisi dengan benar, lengkap, dan jelas
tersebut wajib disampaikan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat
Wajib Pajak terdaftar arau dikukuhkan atau tempat lain yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Kewajiban penyampaian Surat Pemberitahuan oleh pemotong atau
pemungut pajak dilakukan untuk setiap Masa Pajak.
b. Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk
menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing
dan

mata

ua ng

selain

Rupiah,

wajib

menyampaikan

Surat

Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dengan menggunanalan satuan
mata uang selain Rupiah yang diizinkan, yang pelaksanaannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
c. Penandatanganan sebagaimana dimaksud pada bagian a dapat
dilakukan secara biasa, dengan tanda tangan stempel, atau tanda
tangan elektronik atau digital, yang semuanya mempunyai kekuatan
hukum yang sama, yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
d. Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada bagian b mengambil sendiri
Surat Pemberitahuan ditempat yang ditetapkan Direktorat Jenderal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Pajak atau mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaanya
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
e. Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan adalah:
1) Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari
setelah Masa Pajak.
2) Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun
Pajak.
3) Untuk

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib

Pajak Badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun
Pajak.
f. Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa Masa
Pajak dalam 1 (satu) Surat Pemberitahuan Masa.
g. Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dan tata cara pelaporan
sebagaimana dimaksud pada bagian f diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
h. Batas waktu dan tata cara pelaporan atas pemotongan dan pemungutan
pajak yang dilakukan oleh bendahara pemerintah dan badan tertentu
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
i. Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak penghasilan sebagaimana dimaksud
pada bagian e untuk paling lama 2 (dua) bulan dengan cara
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

kepada Direktur Jenderal Pajak yang ketetntuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
j. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada bagian i harus disertai
dengan perhitungan sementara pajak terutang dalam 1 (satu) Tahun
Pajak yang ketentuannya diatur dengan atau berda