PENERAPAN METODE BERMAIN LASY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TKA Al-Ukhuwwah Bandung.

(1)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN METODE BERMAIN LASY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Kelompok B TKA Al-Ukhuwwah

Jl.Wastukancana No.27 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi PG-PAUD FIP UPI

Oleh

SITI KOMARIAH 0604525

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN METODE BERMAIN

LASY UNTUK MENINGKATKAN

KREATIVITAS ANAK TAMAN

KANAK-KANAK

Oleh Siti Komariah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada FakultasIlmu Pendidikan

© Siti Komariah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(4)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(5)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE BERMAIN LASY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TKA Al-Ukhuwwah Bandung)

Siti Komariah 0604525

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yang terjadi di TKA Al-Ukhuwwah yaitu pada pengembangan kreativitas anak. Anak belum mampu menuangkan ide, gagasan, imajinasinya, anak tidak percaya diri dalam membuat bentuk saat bermain lasy. Pembelajaran disekolah lebih kepada pembelajaran CALISTUNG (Baca Tulis Hitung) sehingga anak kurang optimal dalam mengembangkan kreativitasnya. Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah. Tujuan dari peneitian ini adalah meningkatkan kreativitas anak TKA Al-Ukhuwwah. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas. Subjek penelitian adalah kelompok B1 dengan jumlah 11 anak. Hasil penelitian sebelum diberikan tindakan menunjukkan bahwa kreativitas anak secara keseluran masih kurang. Saat penerapan metode bermain lasy kreativitas anak kelompok B1 di TKA Al-Ukhuwwah mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum diterapkannya metode bermain lasy. Tingkat kreativitas anak pada saat observasi awal berada pada kategori cukup (C) sebesar 44% dan pada kategori kurang (K) sebesar 56%. Saat diberikan tindakan pada siklus I kreativitas anak mulai meningkat yaitu pada kategori baik (B) 26%, pada kategori cukup (C) menjadi 53%, dan kategori kurang (K) menjadi 21%. Setelah diterapkan metode bermain lasy, kreativitas anak menunjukkan peningkatan lebih baik, pada kategori baik (B) 71%, kategori cukup (C) 24% dan kategori kurang(K) menjadi 5%. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, menunjukkan bahwa metode bermain lasy dapat meningkaatkan kreativitas anak. Rekomendasi bagi guru adalah hendaknya guru menggunakan metode bermain lasy sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kreativitas anak agar berkembang lebih optimal.


(6)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR DIAGRAM……….. ix

DAFTAR GAMBAR ………... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah………... 1

B. Rumusan masalah……… 4

C. Tujuan penelitian………. 5

D. Manfaat penelitian……….. 5

E. Struktur Organisasi Skripsi………. 6

BAB II KONSEP METODE BERMAIN LASY DAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK A. Konsep Metode Bermain Lasy ……….... 7

1. Pengertian Metode……….. 7

2. Pengertian Bermain……… 7

3. Perngertian Lasy………. 12

B. Konsep Kreativitas……… 14

1. Definisi Kreativitas dan Pengembangan Kreativitas………. 14

2. Bentuk-bentuk Kreativitas………. 17

3. Faktor Penghambat Kreativitas………. 19

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kreativitas………. 21

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan……….... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ……….. 24

B. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 25

C. Devinisi Operasional Variabel……… 25

D. Prosedur Penelitian………. 26

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ……… 30

F. Teknik Analisis Data ………. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN ……… 36

1. Gambaran Umum Kondisi lapangan ……….. 36


(7)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Peningkatan Kreativitas Anak Setelah Diterapkan Metode BermainLasy ……… 62 B. Pembahasan………. 64

1. Gambaran Umum Kreativitas Anak Kelompok B1 TKA Al-Ukhuwwah Sebelum Diberikan Metode BermainLasy …. 64 2. Penerapan Metode Bermain Lasy untuk Meningkatkan Kreativitas

Anak Kelompok B1 TKA Al-Ukhuwwah ……… 3. Peningkatan Kreativitas Anak Kelompok B1 setelah Diterapkan

Metode Bermain Lasy……….. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN ………. 70 B. REKOMENDASI……… 71 DAFTAR PUSTAKA ………. 72 LAMPIRAN


(8)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsiini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.

Penulis menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan PEDAGOGIK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak” (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B Tk Al-Ukhuwwah Bandung)

Penulis menyadari karya tulis ini terdapat kekurangan dan ketida ksempurnaan.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini.

Bandung, Juni 2013


(9)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan ketulusan dan kerendahan hati ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan dan kontribusi dalam proses penyusunan skripsi ini, antara lain :

1. Euis Kurniati, M.Pd selaku dosen pembingbing I yang telah membimbing penulis dengan penuh perhatian, penuh kesabaran serta memberikan motivasi dan kesempatan seluas-luasnya untuk berkonsultasi sehingga skripsi ini dapat terwujud.

2. Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan penuh perhatian, penuh kesabaran serta memberikan motivasi dan kesempatan seluas-luas nya untuk berkonsultasi sehingga skripsi ini dapat terwujud

3. Dr. Ocih Setiasih, M.Pd selaku Ketua prodi pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FIP UPI Bandung, yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini

4. Kedua orang tuaku tersayang, Ibu Lilis Siti Rohimah, S.Pdi dan Papap Iwa Kartiwa yang selalu memberikan motivasi kepada penulis, dan do’a disetiap saat. 5. Seluruh staf dosen Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang

telah mendidik, memberikan ilmu pengetahuan, dan wawasan selama masa perkuliahan.

6. Bapak Ogan (Alm) yang telah memudahkan penulis saat membutuhkan administrasi pada masa perkuliahan. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan ditempatkan di tempat paling mulia disisi-Nya. Aamiin.

7. Bapak Suhendar dan Teh Susi selaku tatausaha yang telah membatu penulis dalam membuat surat-surat izin penelitian.


(10)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8. Bapak Solehudin selaku Kepala Sekolah TKA Al-Ukhuwwah beserta guru-guru yang turut membantu penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.

9. Kakakku tercinta A Asep yang telah memberikan semangat, dukungan serta do’anya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Aa Amie (Fahmi Jamiul Ulum) tersayang yang selalu menyayangi, memberikan semangat, motivasi, dan nasehat kepada penulis untuk mengerjakan skripsi. Terimakasih untuk do’a dan kasih sayangnya.

11. A Deni jenounk yang selalu member semangat, motivasi, dorongan serta do’a kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku di PGPAUD (Winounk, Eteh Wini, The Ayi, The Icha, Ncha, Achiw, Achie, Chies, The Anjung, Amih, Mak Joy, Bu wiwih) makasih untuk semuanya. Terimakasih untuk ilmu, semangat, dan motivasinya yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

13. Teman-teman PGPAUD 2006 khususnya kelas A, terimakasih telah memberikan warna-warni selama masa perkuliahan. Sukses untuk kalian semua.

14. Teman-teman seperjuangan (Chies, Mak Joy, Yuni, Delia, Teh Hani, Chacha, Retno Wulan, Wulan, Teh Nida) terimakasih untuk semangat dan motivasinya. Sukses untuk kalian.


(11)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Pembelajaran siklus I ……… 26 Tabel 3.2 Rencana Pembelajaran siklus II ……….. 27 Tabel 3.3 Desain PTK model Elliot ……….. 29 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrument Penelitian Peningkatan Kreativitas … 30 Tabel 3.5 Pedoman Observasi ……….. 32 Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Sebelum Diberi Tindakan…………. 34 Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Setelah Diberi Tindakan…………... 34 Tabel 4.1 Profil Guru TKA Al-Ukhuwwah………. 37 Tabel 4.2 Profil Murid Kelompok B1 TKA Al-Ukhuwwah………….. 38 Tabel 4.3 Kegiatan Pembelajaran TKA Al-Ukhuwwah……… 39 Tabel 4.4 Hasil Observasi Kreativitas Sebelum Diberi Tindakan…… 40 Tabel 4.5 Skor Kreativitas Anak Sebelum diberi Tindakan ………… 42 Tabel 4.6 Perencanaan Siklus I Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk

Meningkatkan Kreativitas Anak kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Al-Ukhuwwah ……….. 44 Tabel 4.7 Hasil Observasi Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk

Meningkatkan Kreativitas Anak Siklus I ………. 50 Tabel 4.8 Skor Peningkatan Kreativitas Anak Pada Siklus I ………. 51


(12)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.9 Perencanaan Siklus II Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Al-Ukhuwwah ………. 53 Tabel 4.10 Hasil Observasi Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk

Meningkatkan Kreativitas Anak Kelompok B1 di TK Al-Ukhuwwah Siklus II ………. 59 Tabel 4.11 Skor Peningkatan Kreativitas Anak Pada Siklus II ……… 60 Tabel 4.12 Perbandingan skor peningkatan kreativitas anak kelompok B1


(13)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Presentase Kreativitas Anak Sebelum diberi Tindakan ………….. 42 4.2 Presentase Peningkatan Kreativitas saat diberikan tindakan …… 52 4.3 Presentase Peningkatan Kreativitas Anak Kelompok B1 Setelah Diberi


(14)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Lasy ………. 13

Gambar 4.1 Alat Transportasi Kereta Api……….. 46

Gambar 4.2 Media Lasy……… 46

Gambar 4.3 Kendaraan Roda Tiga Beca………. 55


(15)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Program pendidikan Taman Kanak-Kanak bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh anak. Hal tersebut senada dengan apa yang

diungkapkan dalam Depdikbud (1995 : 1) bahwa “tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah untuk membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta

perkembangan selanjutnya”.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kita jumpai beberapa anak mempunyai aktifitas yang berlebihan seperti loncat-loncat, lari-lari, menendang bola, mengganggu temannya yang sedang bermain, dan lain-lain. Tetapi, ada juga anak yang pendiam tidak mau melakukan aktifitas tanpa disuruh oleh guru maupun orang tua, ada juga anak yang mempunyai banyak ide, akal, dan banyak cara dalam menghadapi masalah, anak yang seperti itu diharapkan kelak menjadi anak yang kreatif dan dapat mengembangkan bakat kreativitasnya.

Supriadi (1994) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas memiliki peran penting yang harus dikembangkan. Karena kreativitas membawa dampak bagi kehidupan anak di masa mendatang. Salah satu alasan pentingnya kreativitas menurut Munandar (Rachmawati dan Kurniati, 2003 : 48 ) adalah dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia sebagaimana yang dikembangkan oleh teori Maslow.

Hurlock (1999:11) mengemukakan beberapa factor pendorong yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu ; waktu, Kesempatan menyendiri, Dorongan, Sarana,


(16)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lingkungan yang merangsang, Hubungan anak dan orang tua yang tidakposesif, Cara mendidik anak, Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.

Salah satu potensi yang harus dikembangkan pada anak usia dini yaitu daya cipta atau kreativitas. Menurut gordon & Browne (Moeslihatoen, 2004 :19) Kreativitas merupakan kemampuan anak untuk menciptakan gagasan baru yang asli dan imajinatif serta kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang sudah dimiliki.

Kreativitas sangat perlu dikembangkan dalam diri anak karena dengan memiliki kreativitas atau berfikir kreatif anak akan mampu menyelesaikan suatu masalah dan dapat meningkatkankan kualitas hidupnya di masa yang akan datang. Munandar (1999 : 47-48) mengungkapkan bahwa :

Pentingnya kreativitas dipupuk dan dikembangkan pada anak yaitu pertama, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk adalah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Kedua, dengan kreativitas akan mampu melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Ketiga, kreativitas dapat bermanfaat dan memberikan kepuasan kepada individu. Keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak adalah dengan cara bermain.

Menurut Solehuddin (1997) dalam bermain anak dapat melakukan berbagai kegiatan yang sangat kaya, dimana kegiatan yang dilakukan tidak sekedar mempraktekan kemampuan dan keterampilan yang sudah dikuasai anak (berfungsi sebagai exercise), akan tetapi lebih dari itu mencakup pula kegiatan untuk mencoba, meneliti, dan bahkan menemukan hal-hal yang baru (berfungsi infestigatif dan generatif), sehingga dapat mendukung pemberdayaan berbagai aspek perkembangan anak.


(17)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, permasalahan yang terjadi di Taman Kanak-kanak Al – Ukhuwwah yaitu pada saat pengembangan kreativitas.

Anak tidak dapat membuat bentuk yang berbeda dengan temannya, anak tidak dapat memecahkan masalah yang sebenarnya dapat mereka selesaikan sendiri, beberapa anak tidak dapat merespon dengan baik setiap pertanyaan yang diberikan guru, anak hanya.Anak tidak dapat menuangkan ide gagasan dan imajinasnya.Kurang nya kepercayaan anak saat membuat sesuatu yang baru.

Pembelajaran di TK Al-Ukhuwwah lebih berpusat kepada guru. Dimana guru memberikan pembelajaran kepada anak layaknya kepada orang dewasa. Pembelajaran yang diberikan lebih banyak kepada pembelajaran baca tulis hitung atau seringkali disebut dengan CALISTUNG. Pembelajaran yang anak terima hampir sama dengan pembelajaran seperti di SD. Anak-anak jarang sekali bermain di tempat bermain. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kelas untuk mengerjakan pekerjaan yang telah guru sediakan.Tidak hanya itu, anak-anak pun harus mengerjakan buku paket dan majalah.Kegiatan itu dilakukan setiap hari oleh anak.

Tidak banyak kegiatan yang diberikan guru kepada anak untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitasnya.Kegiatan kreativitas yang diberikan sebatas mewarnai, menempel, dan mencocok gambar yang telah tersedia di buku paket dan majalah anak. Sehingga guru tidak maksimal dalam proses pengembangan kreativitas anak.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin meningkatkan kreativitas anak melalui metode bermain lasy.Melalui bermain lasy diharapkan dapat meningkatkan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Al-Ukhuwwah. Seperti yang diungkapkan oleh Kak Seto, psikolog yang khusus berkenaan dengan dunia anak. Beliau mengatakan, permainan lasy pada prinsipnya memang sangat bagus karena merangsang kreativitas anak (hama-bead.com, 2012).


(18)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Lasy merupakan alat peraga Interlocking, di mana semua komponen dapat terhubung dan dapat membentuk ratusan bentuk. Lasy mendapat penghargaan Spiel Gut, penghargaan dari perkumpulan para pakar psycholog dan Lasy dinobatkan sebagai alat peraga efektif untuk menstimulus otak kanan. Adapun sistem pendidikan sekolah di Indonesia dominan menstimulus otak kiri (hama-bead.com, 2012).

Lasy memiliki warna yang menarik sehingga anak akan lebih mudah saat membuat bentuk, selain itu lasy aman untuk digunakan oleh anak usia Taman Kanak-Kanak.

Melalui bermain lasy, diharapkan anak dapat menuangkan ide, gagasan, dan imanjinasinya dalam membuat bentuk, anak akan lebih percaya diri saat membuat suatu bentuk baru, anak dapat menceritakan hasil karyanya kepada guru dan teman-temannya, anak dapat lebih berkonsentrasi dan dapat merespon dengan baik setiap pertanyaan yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas, maka jelaslah bahwa metode bermain lasy merupakan salah satu metode yang dapat membantu mengembangkan kreativitas anak Taman Kanak-kanak. Maka dari itu, penelitian ini memfokuskan kajian pada upaya “PENERAPAN METODE BERMAIN LASY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK” (Penelitian Tindakan Kelas terhadap anak kelompok B TKA Al-Ukhuwwah Jl.Wastukancana No.27 Bandung)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah utama dalam penelitian ini dirumuskan sebagai :

Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif kreativitas anak TK Al-Ukhuwwah sebelum diberikan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas?

2. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di TK Al-Ukhuwwah ?


(19)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimana peningkatan kreativitas anak setelah diterapkan metode bermain lasy di kelompok B TK Al-Ukhuwwah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terdiri atas dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran objektif kreativitas anak melalui metode bermain lasy di TK Al-Ukhuwwah Kota Bandung. 2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk memperoleh gambaran objektif tentang kreativitas anak sebelum diterapkan metode bermain lasy di TK Al-Ukhuwwah Kota Bandung

b. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaanmetode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak di TK Al-Ukhuwwah

c. Untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kreativitas anak kelompok B TK Al-Ukhuwwah setelah diterapkannya metode bermain lasy.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan pengetahuan, khususnya metode ini menjadi salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan kreativitas anak Taman anak-Kanak.


(20)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan / ilmu pengetahuan tentang metode pembelajaran pada umumnya, dan metode bermain lasy dalam meningkatkan kreativitas anak pada khususnya.

b. Bagi Guru Taman Kanak-kanak

Diharapkan dari penelitian ini akan memberikan masukan bagi guru TK dalam menerapkan metode bermain lasy dalam meningkatkan kreativitas anak.

c. Bagi peneliti Selanjutnya

Diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai hal yang sama secara lebih mendalam.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penyusunan skripsi terdapat lima bab. Bab I berisi Pendahulan, Bab II berisi Kajian Teoritis, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran.


(21)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, yaitu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak.

Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas anak melalui penerapan metode bermain lasy guna memperoleh perubahan, perbaikan, dan peningkatan kualitas peningkatan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian yang dapat memberikan hasil.Berdasarkan pertimbangan tersebut, metode yang dianggap tepat adalah metode PTK yang dilakukan dengan guru kelompok B1 TKA Al-Ukhuwwah.

Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelas bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran (Ari kunto, 2006: 57)

Joni dkk (Armadinata, 2005:52 ) menyebutkan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki cara belajar siswa. Dengan penelitian tindakan kelas diharapkan keterampilan guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi di kelas semakin baik.

Muslihuddin (2009) memaparkan penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematik terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperbaiki kondisi pembelajaran.


(22)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan dari definisi diatas, dapat diartikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya dan diharapkan dapat memperbaiki hasil pembelajaran.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas karena, peneliti bersama guru kelas dapat bekerjasama dalam meningkatkan pembelajaran didalam kelas dan dihaparkan anak dapat belajar dengan menyenangkan, aktif dan dapat meningkatkan kreativitasnya secara bebas tidak selalu berpusat kepada guru.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Al-Ukhuwwah yang berlokasi didaerahWastukancana Jl.Wastukancana No.27 Desa Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung, yang menjadi subjek dalam penelitian adalah anak kelompok B TK Al – Ukhuwwah dengan jumlah 11 orang. Peneliti mengambil sekolah ini karena sekolah tersebut kreativitasnya masih terlihat kurang karena pembelajaran yang berpusat kepada guru.

Pembelajaran di TK Al-Ukhuwwah lebih berpusat kepada guru.Anak lebih banyak mendapatkan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung.sehingga anak kurang mendapatkan pembelajaran yang dapat menuangkan imajinasi atau ide-ide kreatifnya. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti ingin menerapkan metode bermain lasy dalam meningkatkan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Al -Ukhuwwah

C. Devinisi Operasional Variabel


(23)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Lasy adalah alat peraga interlocking dimana semua komponen dapat digabungkan dan menghasilkan banyak bentuk. Melalui bermain lasy diharapkan anak dapat meningkatkan kreativitasnya.

2. Menurut Saraka (Efendi, 2006) kreativitas berkaitan erat dengan kemampuan seseorang mengolah, menyusun, membentuk, membangun, menggerakkan serta memberi makna baru terhadap apa yang ada. Kreativitas mengoptimalkan seluruh potensi fisik dan psikis. Jelasnya, kreativitas adalah suatu proses berpikir beeragam, diikuti dengan logika-logika serta engertian-pengertian yang bersifat intuitif menciptakan suatu keadaan/benda. Hal ini terlihat dengan jelas ketika anak bermain, dimana ia menciptakan suatu bentuk bangunan atau khayalan dengan alat mainannya.

D. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan (planning)

Rancangan tindakan peningkatan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak melalui metode bermain lasy didasarkan pada masalah penelitian yang meliputi, sebagai berikut :

a. Menentukan kelas atau kelompok yang akan digunakan untuk penelitian. Adapun kelompok yang dijadikan subjek penelitian yaitu kelompok B1. b. Membuatrencana pembelajaran atau satuan kegiatan harian (SKH), mulai dari

kegiatan awal sampai kegiatan akhir sesuai dengan tema.

Berikut rancangan pembelajaran pada siklus I dalam peningkatan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak melalui penerapan metode bermain lasy secara lebih terperinci :

Tabel 3.1

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Al-Ukhuwwah


(24)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Siklus 1  Menciptakan bentuk dari media yang telah disediakan oleh guru (Lasy)

 Menciptakan bentuk yang berbeda dari temannya  Menciptakan bentuk baru

sehingga anak lebih percaya diri

 Menceritakan hasil karyanya sendiri

 Menerapkan suatu cara kerja tertentu dengan cara yang berbeda dengan temannya

 Memiliki jawaban dari suatu pertanyaan yang diungkapkan secara verbal, tulis, dan hasil karya

 Merespon setiap pertanyaan yang diberikan guru

 Menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu

 Menuangkan ide/ gagasan/ imajinasi dalam bentuk hasil karya

 Menyelesaikan hasil karya sendiri tanpa bantuan  Berani menceritakan hasil

karya / pekerjaannya secara detail dan terperinci kepada guru, teman ataupun orang lain

 Berimajinasi dan dituangkan dalam membuat bentuk yang berbeda

 Peneliti memberikan gambaran metode bermain lasy yang akan diterapkan dalam penelitian kepada guru  Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada anak yaitu, bermain lasy, terlebih dahulu guru memberitahu tema yang digunakan adalah alat transportasi (transportasi darat)

 Guru menyediakan dan menjelaskan kepada anak media yang akan digunakan pada kegiatan adalah lasy  Sebelum kegiatan dimulai,

guru memperlihatkan gambar alat transportasi darat (kereta api) lalu melakukan Tanya jawab dengan anak mengenai alat transportasi darat.

 Setelah Tanya jawab selesai, guru memberikan media yang telah disediakan dan diberikan kepada masing-masing anak untuk membuat bentuk yang telah diperlihatkan pada gambar.  Pada saat kegiatan

berlangsung, guru tetap berkomunikasi dengan anak dan memberikan motivasi kepada semua anak


(25)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rancangan pembelajaran pada siklus 2 Tabel 3.2

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Al-Ukhuwwah

Siklus Sub Indikator Perencanaan

Siklus II  Menciptakan bentuk dari media yang telah disediakan oleh guru (Lasy)

 Menciptakan bentuk yang berbeda dari temannya  Menciptakan bentuk baru

sehingga anak lebih percaya diri

 Menceritakan hasil karyanya sendiri

 Menerapkan suatu cara kerja tertentu dengan cara yang berbeda dengan temannya

 Memiliki jawaban dari suatu pertanyaan yang diungkapkan secara verbal, tulis, dan hasil karya

 Merespon setiap pertanyaan yang diberikan gur

 Menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu

 Menuangkan ide/ gagasan/ imajinasi dalam bentuk hasil karya

 Menyelesaikan hasil karya sendiri tanpa bantuan  Berani menceritakan hasil

karya / pekerjaannya secara detail dan terperinci kepada guru, teman ataupun orang lain

 Peneliti memberikan gambaran metode bermain lasy yang akan diterapkan dalam penelitian kepada guru  Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada anak yaitu, bermain lasy, terlebih dahulu guru memberitahu tema yang digunakan adalah alat transportasi (transportasi darat)

 Guru menyediakan dan menjelaskan kepada anak media yang akan digunakan pada kegiatan adalah lasy  Sebelum kegiatan dimulai,

guru memperlihatkan gambar kendaraan roda 3 dan roda 4 (beca dan mobil offroad) lalu melakukan Tanya jawab dengan anak mengenai alat transportasi darat.

 Setelah Tanya jawab selesai, guru memberikan media yang telah disediakan dan diberikan kepada masing-masing anak untuk membuat bentuk yang telah diperlihatkan pada gambar.  Pada saat kegiatan

berlangsung, guru tetap berkomunikasi dengan anak dan memberikan motivasi kepada semua anak


(26)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Berimajinasi dan dituangkan dalam membuat bentuk yang berbeda

c. Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran anak, serta hasil dan tindakan. Sedangkan wawancara dilakukan kepada guru.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Setelah melakukan perencanaan, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu, kemudian melakukan tindakan mulai dari siklus pertama hingga siklus kedua. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan, hambatan yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian tersebut akan member pengaruh terhadap tindakan selanjutnya. Catatan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung akan menghasilkan suatu bahan untuk mengadakan refleksi guna memperbaiki kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilakukan guru selama tindakan.Refleksi dilakukan dengan berdiskusi dengan observer.Dari hasil refleksi guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga dapat dijadikan acuan dasar dalam penyusunan perencaan selanjutnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut .

Pelaksanaan


(27)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3 PTK DesainElliot (Muslihuddin, 2009) E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pengamatan (observasi), wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun instrument penelitian secara rinci sebagai berikut :

Table 3.4

Kisi-kisi instrument penelitian Peningkatan kreativitas

Variable Sub Variabel Indikator Sub Indikator Kreativitas

Bermain lasy

Orisinalitas (keaslian)

Kemampuan untuk menghasilkan gagasan atau ide asli dari sebuah pemikiran

1. Anak mampu Menciptakan bentuk yang berbeda dari temannya / orang lain

2. Anak mampu menciptakan refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus 2 pengamatan


(28)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bentuk yang berbeda dari temannya 3. Anak mampu

menciptakan bentuk baru sehingga anak lebih percaya diri Fleksibilitas (keluwesan), Kemampuan menafsirkan berbeda-beda terhadap suatu cerita, masalah atau gambar

1. Anak mampu menceritakan hasil karyanya sendiri

2. Anak mampu menerapkan suatu cara kerja tertentu dengan cara yang berbeda dengan temannya 3. Anak memiliki

berbagai jawaban dari suatu pertanyaan yang diungkapkan secara verbal, tulis, dan hasil karya Fluency (kelancaran), Kemampuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu

1. Anak mampu merespon setiap pertanyaan yang diberikan guru 2. Anak mampu

menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu Kemampuan untuk

menghasilkan

3. Anak mampu Menuangkan


(29)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

banyak gagasan ide/gagasan/imaji nasi dalam bentuk hasil karya

Elaborasi Kemampuan untuk merumuskan sesuatu hal secara jelas dan terperinci

1. Anak mampu Menyelesaikan hasil karya sendiri / tanpa dibantu 2. Anak Berani

menceritakan hasilkarya / pekerjaannya secara

detail/terperincike pada guru, teman, atau pun orang lain.

3.Anak mampu mengapresiasikan hasil

pemikirannya sendiri

Sumber :Munandar (1985 : 51), Guilford dalam Puspita, 2009, dan Kurikulum 2004 TK dan RA

Dalam pengumpulan data, peneliti bersifat partisipatif kolaboratif, hal ini dilakukan untuk memperoleh data seobjektif mungkin mengenai aktivitas guru dan anak serta untuk melihat perkembangan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Untuk keperluan pengumpulan data-data tentang proses dan hasil yang akan dicapai, maka penelitian menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu teknik pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi.

a. Pengamatan (Observasi)

Observasi yang akan digunakan adalah observasi non-parsipatif. Peneliti mengamati dan mencatat dengan cermat semua proses penerapan metode, upaya-upaya yang akan dilakukan oleh guru dan bentuk kesulitan yang dihadapi.


(30)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Observasi dilakukan untuk membantu proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Tabel 3.5

Pedoman Observasi Penelitian Tindakan Kelas (Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak)

No Pernyataan Penilaian

B C K

1 Keaslian (Orisinalitas)

 Anak mampu menciptakan bentuk dari media yang telah disediakan oleh guru (Lasy)  Anak mampu Menciptakan bentuk yang berbeda dari temannya

 Anak mampu menciptakan bentuk baru sehingga anak lebih percaya diri

2 Fleksibel (Fleksibilitas)

 Anak mampu menceritakan hasil karyanya sendiri  Anak mampu menerapkan

suatu cara kerja tertentu dengan cara yang berbeda dengan temannya

 Anak memiliki berbagai jawaban dari suatu

pertanyaan yang

diungkapkan secara verbal, tulis, dan hasil karya 3 Kelancaran (Fluency)

 Anak mampu merespon setiap pertanyaan yang diberikan guru

 Anak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu

 Anak mampu menuangkan ide, gagasan, imajinasi dalam bentuk hasil karya


(31)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4 Elaborasi

 Anak mampu

menyelesaikan hasil karya sendiri tanpa bantuan  Anak berani menceritakan

hasil karya / pekerjaannya secara detail terperinci kepada guru, teman ataupun orang lain

 Anak berimajinasi dan dituangkan dalam bentuk yang berbeda

Keterangan :

B = Indikator tercapai tanpa bantuan guru, bernilai 3 C = Indikator tercapai dengan bantuan guru, bernilai 2

K = Indikator tidak tercapai dan anak perlu stimulasi lebih lanjut, bernilai 1

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak/guru (Syaodih,2005)

Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui program mengembangkan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak, hambatan yang dialami dan upaya yang telah dilakukan oleh guru selain ini.

Untuk mendapatkan hasil wawancara yang maksimal, maka peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah dan guru kelas B Taman Kanak-Kanak Al-Ukhuwwah.

Table 3.6

Pedoman wawancara sebelum tindakan


(32)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peningkatan kreativitas dengan penerapan metode bermain lasy

Strategi Tindakan apa yang

dilakukan oleh ibu dalam meningkatkan kreativitas anak

Apakah melalui pembelajaran yangtelah diberikan tujuan peningkatan kreativitas sudah tercapai?

Media Media apa sajakah yang

digunakan oleh ibu dalam peningkatan kreativitas anak?

Tabel 3.7

Pedoman wawancara setelah tindakan

Variabel Sub variabel Pertanyaan

Penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas

Tanggapan guru terhadap penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak

Apakah sebelumnya ibu pernah memberikan metode bermain lasy?

Bagamana tanggapan ibu terhadap penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak yang telah dilakukan?

Saran Apa saran ibu terhadap penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak?


(33)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Dokumentasi

Menurut (Puspita,2009) dokumentasi merupakan ;

“Sumber data yang sudah tersedia sehingga dapat dijadikan sebagai bahan penunjang data-data sebelumnya yang sudah terkumpul.Studi dokumentasi merupakan pengkajian terhadap peristiwa, objek, dan tindakan yang direkam dalam format tulisan, visual (foto) atau audio visual (digital camera)”.

Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam studi dokumentasi adalah pengambilan gambar hasil karya anak dan pada saat pembelajaran berlangsung berupa foto, hal ini dilakukan sebagai bukti hasil dari penerapan metose bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak selama proses pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyimpulkan berbagai informasi yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan terus menerus dari awal sampai akhir pemberian tindakan. Sugiyono () mengemukakan bahwa terdapat berbagai langkah yang harus dilalui ketika analisis data dilaksanakan yaitu :

a. Reduksi data

Reduksi data dimulai dari pembuatan rangkuman dari setiap data dengan tujuan agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi penerapan metode bermain lasy dalam meningkatkan kreativitas anak TK dikelompokan berdasarkan permasalahan yang akan diteliti.

b. Display Data

Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk deskripsi yang menyeluruh agar pada setiap aspek peningkatan kreativitas anak yang diteliti. Aspek kreativitas anak tersebut mencakup kemampuan anak mengungkapkan ide dan gagasan secara lancer,


(34)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

fleksibel, dan orisinal, serta hasil karya anak secaraorisinal.Kemampuananak yang telahdiperolehtersebut,

diklasifikasikandandideskripsikanuntukmempermudahpenelitidalammengambilkesim pulandalampenelitian.

c. Verifikasi Data dan Pengambilan Keputusan

Langkah terakhir dari analisis data adalah menginterpretasikan data yang telah tersusun, karena jika data itu sudah tersaji dengan jelas tetapi belum diinterpretasi maka data itu tidak berarti. Data yang telah terkumpul diinterpretasikan berdasarkan teori yang disesuaikan dengan hasil temuan. Hasil interpretasi disajikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus beriku t nya dan selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran.


(35)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak taman kanak-kanak di TKA Al-Ukhuwwah, dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Kondisi kreativitas anak sebelum diberi tindakan menunjukkan hasil bahwa secara umum kreativitas anak berada pada kategori kurang (K) yaitu 56%, selebihnya berada pada kategori cukup (C) 44%. Metode bermain merupakan salah satu kegiatan yang yang dilakukan guru dalam proses peningkatan kreativitas. Karena dengan bermain anak akan lebih cepat memahami suatu pembelajaran yang mereka terima.

2. Pelaksanaan penerapan metode bermain lasy sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas anak dilakukan dengan dua siklus. Siklus I dan siklus II menggunakan indikator yang sama dan dilaksanakan adalah anak mampu menciptakan bentuk dari media yang telah disediakan oleh guru (Lasy), anak mampu menciptakan bentuk yang berbeda dari temannya, anak mampu menciptakan bentuk baru sehingga anak lebih percaya diri, anak mampu menceritakan hasil karyanya sendiri, anak mampu menerapkan suatu cara kerja tertentu dengan cara yang berbeda dengan temannya, anak memiliki jawaban dari suatu pertanyaan yang diungkapkan secara verbal, tulis, dan hasil karya, anak mampu merespon setiap pertanyaan yang diberikan guru, anak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu, anak mampu menuangkan ide/ gagasan/ imajinasi dalam bentuk hasil karya, anak mampu menyelesaikan hasil karya sendiri tanpa bantuan, anak berani menceritakan hasil karya / pekerjaannya secara detail dan terperinci kepada


(36)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

guru, teman ataupun orang lain, anak berimajinasi dan dituangkan dalam membuat bentuk yang berbeda.

3. Kreativitas anak kelompok B1 di TKA Al-Ukhuwwah setelah diterapkan metode bermain lasy berada pada kategori baik (B) sebesar 71%, pada kategori cukup (C) sebesar 24%, dan pada kategori kurang (K) 5%. Berdasarkan pemaparan diatas dengan adanya kemajuan dari setiap siklus, dapat disimpulkan bahwa metode bermain lasy dapat meningkatkan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak.

B. Rekomendasi 1. Pihak sekolah

a. Penyediaan alat dan sumber belajar yang lebih ditingkatkan lagi, agar kegiatan belajar mengajar anak lebih terfasilitasi dengan baik dan anak semakin dapat mengembangkan kreativitasnya.

b. Pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua serta masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan bagi anak terutama pada perkembangan kreativitas.

2. Guru

Guru sebagai fasilitator anak saat pembelajaran. Dalam upaya peningkatan kreativitas anak, guru hendaknya menggunakan berbagai metode agar kreativitas anak dapat berkembang secara optimal, seperti metode bermain lasy yang dapat meningkatkan kreativitas anak.

3. Peneliti berikutnya

Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang terbatas, sehingga masih banyak aspek lain yang belum terungkap. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga memberikan sumbangan ilmu baik kepada mahasiswa maupun kepada pendidik anak usia dini. Penelitian selanjutnya dapat


(37)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikembangkan dengan menggunakan metode lebih baik lagi sehingga dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik.


(38)

1

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk.(1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta

Armadinata( 2005). Upaya Meningkatkan Keterampilan Social Siswa Dalam

Pembelajaran Sejarah Melalui Cooperative Learning.Upi bandung.

Dharmamulya Sukirman, dkk (2004). permainan Tradisional Jawa. Bandung : KEPEL PRESS PURWANGGANI.

Efendi, Johari. (2006). Pengetahuan Orang Tua Tentang Alat Permainan Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Tesis. Tidak diterbitkan. PSP UPI.

Hawadi, Reni Akbar. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo

Hatimah, Ihat. (2002). Kegiatan Bimbingan Keluarga untuk Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Pada Ibu Pekerja. Tesis. Tidak diterbitkan. PSP UPI.

Hurlock, B. Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak jilid I. Jakarta : Erlangga Kurniati, Rachmawati. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisirevisi. Bandung: RosdaKarya.

Mariani, A D (2008).Bermain dan kreativitas. [online]. Tersedia :http://deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini/. [10 Juli 2011]

Munandar (2004).Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta :Rineka Cipta

Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan anak Berbakat. Jakarta: Depdikbud Dikti.

Munandar, Utami. (2004). Pertanyaan Pelik Mengenai Kreativitas. Jakarta: Intisari.


(39)

2

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Larasati, Indriani. (2004). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggu Subdit PGTK & PLB.

Moeslihatoen. (2004). Metode pengajaran di TK. Bandung: Rineka Cipta.

Jannah. Nur. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Balok Terhadap Kreativitas

Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Skripsi. Tidak diterbitkan. FIP UPI.)

Rachmawati, Y – Euis, K. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

Usia Taman Kanak-Kanak.Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional

Satiadarma, M.P. (2003). Mendidik Kecerdasan. Jakarta :pustaka popular Obor. Sanjaya, W. (2010).Penelitian Tindakan Kelas.

Sugiono, (2007).Metode penelitian tindakan pendidikan. Bandung:Alfabeta. Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Sholehudin (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Ilmu Pendidikan

Supriadi, Dedi. (2001). Kreativitas, kebudayaan, dan Perkembangan IPTEK. Bandung: ALFABETA.

Puspitayanti, Puri. (2006). Model Pembelajaran Kreativitas Anak Usia Dini d KOBER. Skripsi. Tidak diterbitkan. FIP UPI.

Wiriatmadja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :Remaja Rosda Karya.

Wong, Donnal. (2000). Konsep Bermain pada Anak. [online]. Tersedia : www.blogspot.com. [10 Juli 2011].

(t.n). (2011). All about Lasy. [online]. Tersedia : http://www.suaramerdeka.com/harian/0402/15/nas8.htm [10 Juli 2011]


(1)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

fleksibel, dan orisinal, serta hasil karya anak secaraorisinal.Kemampuananak yang telahdiperolehtersebut,

diklasifikasikandandideskripsikanuntukmempermudahpenelitidalammengambilkesim pulandalampenelitian.

c. Verifikasi Data dan Pengambilan Keputusan

Langkah terakhir dari analisis data adalah menginterpretasikan data yang telah tersusun, karena jika data itu sudah tersaji dengan jelas tetapi belum diinterpretasi maka data itu tidak berarti. Data yang telah terkumpul diinterpretasikan berdasarkan teori yang disesuaikan dengan hasil temuan. Hasil interpretasi disajikan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus beriku t nya dan selanjutnya diimplementasikan pada proses pembelajaran.


(2)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode bermain lasy untuk meningkatkan kreativitas anak taman kanak-kanak di TKA Al-Ukhuwwah, dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Kondisi kreativitas anak sebelum diberi tindakan menunjukkan hasil bahwa secara umum kreativitas anak berada pada kategori kurang (K) yaitu 56%, selebihnya berada pada kategori cukup (C) 44%. Metode bermain merupakan salah satu kegiatan yang yang dilakukan guru dalam proses peningkatan kreativitas. Karena dengan bermain anak akan lebih cepat memahami suatu pembelajaran yang mereka terima.

2. Pelaksanaan penerapan metode bermain lasy sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas anak dilakukan dengan dua siklus. Siklus I dan siklus II menggunakan indikator yang sama dan dilaksanakan adalah anak mampu menciptakan bentuk dari media yang telah disediakan oleh guru (Lasy), anak mampu menciptakan bentuk yang berbeda dari temannya, anak mampu menciptakan bentuk baru sehingga anak lebih percaya diri, anak mampu menceritakan hasil karyanya sendiri, anak mampu menerapkan suatu cara kerja tertentu dengan cara yang berbeda dengan temannya, anak memiliki jawaban dari suatu pertanyaan yang diungkapkan secara verbal, tulis, dan hasil karya, anak mampu merespon setiap pertanyaan yang diberikan guru, anak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan lebih dari satu, anak mampu menuangkan ide/ gagasan/ imajinasi dalam bentuk hasil karya, anak mampu menyelesaikan hasil karya sendiri tanpa bantuan, anak berani menceritakan hasil karya / pekerjaannya secara detail dan terperinci kepada


(3)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

guru, teman ataupun orang lain, anak berimajinasi dan dituangkan dalam membuat bentuk yang berbeda.

3. Kreativitas anak kelompok B1 di TKA Al-Ukhuwwah setelah diterapkan metode bermain lasy berada pada kategori baik (B) sebesar 71%, pada kategori cukup (C) sebesar 24%, dan pada kategori kurang (K) 5%. Berdasarkan pemaparan diatas dengan adanya kemajuan dari setiap siklus, dapat disimpulkan bahwa metode bermain lasy dapat meningkatkan kreativitas anak Taman Kanak-Kanak.

B. Rekomendasi 1. Pihak sekolah

a. Penyediaan alat dan sumber belajar yang lebih ditingkatkan lagi, agar kegiatan belajar mengajar anak lebih terfasilitasi dengan baik dan anak semakin dapat mengembangkan kreativitasnya.

b. Pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua serta masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan bagi anak terutama pada perkembangan kreativitas.

2. Guru

Guru sebagai fasilitator anak saat pembelajaran. Dalam upaya peningkatan kreativitas anak, guru hendaknya menggunakan berbagai metode agar kreativitas anak dapat berkembang secara optimal, seperti metode bermain lasy yang dapat meningkatkan kreativitas anak.

3. Peneliti berikutnya

Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang terbatas, sehingga masih banyak aspek lain yang belum terungkap. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga memberikan sumbangan ilmu baik kepada mahasiswa maupun kepada pendidik anak usia dini. Penelitian selanjutnya dapat


(4)

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikembangkan dengan menggunakan metode lebih baik lagi sehingga dapat memberikan sumbangan ilmu terhadap pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik.


(5)

1

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk.(1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta

Armadinata( 2005). Upaya Meningkatkan Keterampilan Social Siswa Dalam

Pembelajaran Sejarah Melalui Cooperative Learning.Upi bandung.

Dharmamulya Sukirman, dkk (2004). permainan Tradisional Jawa. Bandung : KEPEL PRESS PURWANGGANI.

Efendi, Johari. (2006). Pengetahuan Orang Tua Tentang Alat Permainan Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Tesis. Tidak diterbitkan. PSP UPI.

Hawadi, Reni Akbar. (2001). Kreativitas. Jakarta: Grasindo

Hatimah, Ihat. (2002). Kegiatan Bimbingan Keluarga untuk Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Pada Ibu Pekerja. Tesis. Tidak diterbitkan. PSP UPI.

Hurlock, B. Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak jilid I. Jakarta : Erlangga Kurniati, Rachmawati. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisirevisi. Bandung: RosdaKarya.

Mariani, A D (2008).Bermain dan kreativitas. [online]. Tersedia

:

http://deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini/. [10 Juli 2011]

Munandar (2004).Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta :Rineka Cipta

Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan anak Berbakat. Jakarta: Depdikbud Dikti.

Munandar, Utami. (2004). Pertanyaan Pelik Mengenai Kreativitas. Jakarta: Intisari.


(6)

2

Siti Komariyah, 2013

Penerapan Metode Bermain Lasy Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Larasati, Indriani. (2004). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggu Subdit PGTK & PLB.

Moeslihatoen. (2004). Metode pengajaran di TK. Bandung: Rineka Cipta.

Jannah. Nur. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Balok Terhadap Kreativitas

Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Skripsi. Tidak diterbitkan. FIP UPI.)

Rachmawati, Y – Euis, K. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

Usia Taman Kanak-Kanak.Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional

Satiadarma, M.P. (2003). Mendidik Kecerdasan. Jakarta :pustaka popular Obor. Sanjaya, W. (2010).Penelitian Tindakan Kelas.

Sugiono, (2007).Metode penelitian tindakan pendidikan. Bandung:Alfabeta. Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Sholehudin (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Ilmu Pendidikan

Supriadi, Dedi. (2001). Kreativitas, kebudayaan, dan Perkembangan IPTEK. Bandung: ALFABETA.

Puspitayanti, Puri. (2006). Model Pembelajaran Kreativitas Anak Usia Dini d KOBER. Skripsi. Tidak diterbitkan. FIP UPI.

Wiriatmadja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :Remaja Rosda Karya.

Wong, Donnal. (2000). Konsep Bermain pada Anak. [online]. Tersedia :

www.blogspot.com. [10 Juli 2011].

(t.n). (2011). All about Lasy. [online]. Tersedia :


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAINPLAY DOUGH PADA ANAK KELOMPOK B DI TKIT AL HASNA Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Play Dough Pada Anak Kelompok B Di TKIT Al Hasna Manjung Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH AL JA’FAR DAWUNG JENAR SRAGEN TAHUN AJARAN 2010 / 2011.

0 2 16

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak GIKI Bandung.

3 21 38

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE KARYAWISATA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TK Al Jamhari Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

1 11 34

MENINGKATKAN DISIPLIN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B1 di Taman Kanak-Kanak Islamiyah Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

7 25 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI BERMAIN LASY : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Mutya Agni Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

1 6 35

Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Kelompok B di Kelompok Bermain Islam Dan Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif Pada Kelompok B di Kelompok Bermain Islam Dan Raudhatul Athfal Taqiyya

0 3 18

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN: Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B RA Al Barokah Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 42

PENERAPAN METODE BERMAIN KREATIF PADA OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN KREATIVITAS ANAK : Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B TK Al-Hikmah Kec. Kiaracondong Bandung.

0 0 61

PENERAPAN METODE BERMAIN GOBAK SODOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B di PAUD Baiturrahim Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

0 0 45