TRANSFORMASI NOVEL DWILOGI THE DA PECI CODE DAN ROSID & DELIA KE DALAM FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA: Kajian Deskriptif Analitik Komparatif terhadap Proses Ekranisasi Novel dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Sastra di Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan ... v
Abstrak ... vi
Kata Pengantar ... vii
Ucapan Terimakasih ... viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Bagan ... xvii
Daftar Gambar ... xviii
Daftar Lampiran ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Batasan Masalah ... 7
1.3Rumusan Masalah ... 7
1.4Tujuan Penelitian ... 8
1.5Manfaat Penelitian ... 9
1.6Anggapan Dasar Penelitian ... 9
1.7Definisi Operasional ... 10
1.8Paradigma Penelitian ... 11
BAB II EKRANISASI NOVEL DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA ... 12
2.1 Teori Sastra ... 12
2.1.1 Pendekatan Struktural dan Mimesis ... 12
2.1.2 Relasi Sintagmatik dan Paradigmatik ... 14
2.1.3 Naratologi ... 18
(2)
2.2.2 Fakta Cerita Novel ... 22
2.2.2.1 Alur ... 24
2.2.2.2 Tokoh dan Penokohan ... 26
2.2.2.3 Latar ... 28
2.3 Perihal Film ... 30
2.3.1 Hakikat Film ... 30
2.3.2 Unsur Naratif Film ... 31
2.4 Konsep Sastra Bandingan ... 32
2.5 Perihal Ekranisasi ... 36
2.5.1 Hakikat Ekranisasi ... 36
2.5.2 Teori Analisis Ekranisasi ... 37
2.6 Bahan Ekranisasi dalam Pembelajaran Sastra ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42
3.1 Metode Penelitian ... 42
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.3 Sumber Data ... 51
3.4 Teknik Pengolahan Data ... 53
BAB IV ANALISIS FAKTA CERITA DAN PROSES EKRANISASI NOVEL PADA NOVEL DWILOGI THE DA PECI CODE DAN ROSID & DELIA DAN FILM 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA ... 54
4.1 Analisis Data ... 54
4.1.1 Ringkasan Cerita Novel ... 54
4.1.2 Penetapan Urutan Satuan Isi Cerita (USIC) Novel ... 56
4.1.3 Ringkasan Cerita Film ... 73
4.1.4 Penetapan Urutan Satuan Isi Cerita (USIC) Film ... 74
4.2 Hasil Analisis Data ... 83
4.2.1 Hasil Analisis Fakta Cerita Novel ... 84
(3)
4.2.1.2 Tokoh dan Penokohan ... 91
4.2.1.3 Latar ... 102
4.2.1.3.1 Latar Tempat ... 102
4.2.1.3.2 Latar Waktu ... 111
4.2.2 Hasil Analisis Mimesis dalam Novel ... 113
4.2.3 Hasil Analisis Fakta Cerita Film ... 115
4.2.3.1 Alur ... 115
4.2.3.2 Tokoh dan Penokohan ... 119
4.2.3.3 Latar ... 135
4.2.3.3.1 Latar Tempat ... 135
4.2.3.3.2 Latar Waktu ... 145
4.2.4 Hasil Analisis Mimesis dalam Film ... 147
4.2.5 Hasil Analisis Proses Ekranisasi Novel ... 150
4.2.5.1 Penciutan ... 150
4.2.5.2 Penambahan ... 156
4.2.5.3 Perubahan Bervariasi ... 158
4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data ... 160
4.3.1 Fakta Cerita Novel ... 160
4.3.2 Mimesis dalam Novel ... 161
4.3.3 Fakta Cerita Film ... 161
4.3.4 Mimesis dalam Film ... 162
4.3.5 Proses Ekranisasi Novel ... 162
4.3.6 Nilai Pendidikan dalam Novel dan Film ... 162
BAB V APLIKASI PEMBELAJARAN MEMAHAMI BUKU NOVEL DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN EKRANISASI NOVEL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PADALARANG ... 164 5.1 Perencanaan Pembelajaran Memahami Buku Novel dengan
(4)
5.1.1 Penetapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 165
5.1.2 Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ... 166
5.1.3 Penetapan Tujuan Pembelajaran ... 166
5.1.4 Penetapan Bahan Pembelajaran ... 167
5.1.5 Penetapan Alokasi Waktu ... 168
5.1.6 Penetapan Pendekatan dan Metode Pembelajaran ... 168
5.1.7 Penetapan Kegiatan Pembelajaran ... 168
5.1.8 Penetapan Penilaian Hasil Belajar ... 169
5.1.9 Penetapan Sumber Belajar ... 171
5.1.10 Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 173
5.1.10.1 Silabus ... 174
5.1.10.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 179
5.2 Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Buku Novel dengan Memanfaatkan Bahan Ekranisasi Novel pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang ... 194
5.2.1 Kegiatan Awal ... 195
5.2.2 Kegiatan Inti ... 196
5.2.3 Kegiatan Akhir ... 197
5.3 Hasil Pembelajaran Memahami Buku Novel dengan Memanfaatkan Bahan Ekranisasi Novel pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang ... 198
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 200
6.1 Kesimpulan ... 200
6.1.1 Fakta Cerita Novel ... 200
6.1.2 Fakta Cerita Film ... 201
6.1.3 Mimesis dalam Novel dan Film ... 202
6.1.4 Proses Ekranisasi Novel ... 202
6.1.5 Aplikasi Pembelajaran Memahami Novel dengan Memanfaatkan Bahan Ekranisasi Novel ... 203
(5)
Daftar Pustaka ... 206 Lampiran
(6)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan khazanah sastra Indonesia menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari lahirnya berbagai ragam karya sastra. Keragaman karya sastra ini tentunya tidak terlepas dari peran seseorang di dalam kegiatan apresiasi sastra melalui berbagai penafsiran. Munculnya berbagai penafsiran dari apresiator dapat berpeluang lahirnya sebuah karya sastra hasil transformasi.
Karya sastra merupakan hasil karya kreatif karena menurut Wellek dan Warren (1988:3), sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni, sedangkan transformasi menurut Sujiman (1993:69) adalah perubahan bentuk penampilan, sifat, atau watak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa transformasi karya sastra yaitu proses kreatif mengubah bentuk atau wahana karya dari karya sastra sebelumnya. Perubahan ini misalnya, mengubah puisi menjadi lagu (musikalisasi puisi), drama atau film menjadi novel (novelisasi), atau prosa, puisi, atau drama menjadi film (ekranisasi).
Proses ekranisasi merupakan kegiatan pentransformasian karya sastra ke dalam film. Di industri perfilman dunia, kegiatan ini bahkan sudah biasa dilakukan. Beberapa film hasil ekranisasi novel di antaranya film Harry Potter karya Steven Kloves adalah hasil ekranisasi novel karya J.K. Rowling, film The
Old Man And The Sea karya Spencer Tracey adalah hasil ekranisasi novel karya
(7)
adalah hasil ekranisasi novel karya Tolkien. Sementara itu di Indonesia, kegiatan ekranisasi pun telah dilakukan, misalnya oleh sutradara Huyung melalui film
Antara Bumi dan Langit hasil ekranisasi drama Antara Bumi dan Langit karya
Armijn Pane, sutradara Hanung Bramantyo melalui film Ayat-ayat Cinta hasil ekranisasi novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazzy dan film
Perempuan Berkalung Sorban hasil ekranisasi novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy, sutradara Riri Riza melalui film Laskar Pelangi hasil ekranisasi novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, sutradara
Chaerul Umam melalui film Ketika Cinta Bertasbih hasil ekranisasi novel Ketika
Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy, sutradara Nesry Cheepy
melalui film Eiffel I’m In Love hasil ekranisasi novel Eiffel I’m In Love karya Rachmania Arunita, sutradara Teguh Karya melalui film Badai Pasti Berlalu (1977) atau sutradara Titien Wattimena dan Teddy Soeriaatmadja melalui film
Badai Pasti Berlalu (2007) keduanya hasil ekranisasi novel Badai Pasti Berlalu
karya Marga T., sutradara Hanny Saputra melalui film Di Bawah Lindungan
Kabah hasil ekranisasi roman Di Bawah Lindungan Kabah karya Hamka,
sutradara Aditya Gumay melalui film Rumah Tanpa Jendela hasil ekranisasi novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, sutradara Harris Nizam melalui film Surat Kecil untuk Tuhan asil ekranisasi novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar, sutradara Benni Setiawan melalui film 3 Hati Dua Dunia Satu
Cinta hasil ekranisai novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya
(8)
Lahirnya proses transformasi secara ekranisasi tidak lepas dari cara pandang seseorang menafsirkan karya sastra. Ditinjau dari sisi penikmat karya ekranisasi, hal ini dapat membuka peluang kepada masyarakat untuk dapat menikmati kisah di dalam novel (media tulisan) melalui film (media audiovisual). Jika ditinjau dari sisi pembuat karya ekranisasi, maka kisah yang tertulis di dalam novel dapat menjadi inspirasi dan konsep dasar untuk membuat film. Tinjauan terakhir inilah, seperti jelas terungkap di dalam situs http://kompas.com sebagai berikut.
Hollywood memang tak pernah kehabisan ide cerita untuk pembuatan film. Jika mereka sudah kehabisan cerita yang ditulis khusus untuk film, novel pun bisa disadur ke layar lebar. Tak sedikit pula film berdasarkan novel laris manis dalam perolehan box office. Sebut saja, The Lord of the Rings, Harry
Potter, dan The Chronicles of Narnia. Terakhir, yang tak kalah
menghebohkan dan meraih kesuksesan secara mengejutkan, adalah Twilight
Saga. Baik seri pertamanya, Twilight, maupun New Moon dan Eclipse
sama-sama mencetak keberhasilan secara finansial di box office Amerika maupun dunia.
Di samping banyaknya keunggulan tentang transformasi karya sastra secara ekranisasi, ternyata muncul suatu persoalan krusial di tengah masyarakat. Persoalan ini menyangkut sisi pemahaman seseorang di dalam menyikapi perbandingan antara novel dengan film sebagai karya hasil ekranisasinya. Terkait persoalan ini, Eneste (1991:68) memaparkan, bahwa sebaiknya para pengarang novel dan penonton film menyadari sepenuhnya perbedaan bahasa, hukum, ukuran, dan nilai novel dan film. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka perlu diadakan kajian ekranisasi yang mendalam sehingga masyarakat mampu memahami secara tepat tentang fenomena transformasi karya sastra secara ekranisasi.
(9)
Novel dan film adalah dua bidang kajian yang berbeda. Novel adalah bagian dari bidang kajian ilmu sastra, sedangkan film adalah bagian dari bidang kajian ilmu sinematografi. Namun, keberadaan ekranisasi, baik teori maupun hasil karyanya seakan menjembatani dua bidang kajian yang berbeda tersebut. Hubungan antara novel dengan film menjadi sangat erat. Hal ini disebabkan oleh peran novel dalam memberikan sebuah konsep dasar cerita menjadi ujung tombak terciptanya sebuah film hasil ekranisasi. Oleh karena itu, dalam mengkaji film hasil ekranisasi novel sebaiknya dilakukan dengan cara studi sastra bandingan.
Studi sastra bandingan tentang novel dan film hasil ekranisasi novel secara eksplisit tidak terdapat di dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan. Namun dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan (SPN) Pasal 19 (ayat 1) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Maka, analisis perbandingan novel dan film hasil ekranisasi novel sangat mungkin diaplikasikan dalam pembelajaran apresiasi sastra karena hampir mengandung semua kriteria yang diharapkan dalam PP tersebut.
Pelaksanaan pembelajaran analisis perbandingan novel dan film hasil ekranisasi dapat diterapkan di Kelas VIII dalam Standard Kompetensi (SK) yakni memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi, serta Kompetensi Dasar (KD) yakni menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel
(10)
(asli atau terjemahan). Berdasarkan SK dan KD tersebut, maka dapat diaplikasikan pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel.
Pemilihan bahan pembelajaran dapat mempengaruhi hasil yang dicapai dalam pembelajaran. Dipilihnya bahan ekranisasi novel dalam pembelajaran memahami buku novel di Kelas VIII atas dasar pertimbangan tingkat perkembangan psikologi peserta didik. Novel dan film hasil ekranisasi novel yang dipilih pun mengacu pada usia peserta didik, yakni antara 13 s.d. 16 tahun. Usia tersebut termasuk pada tahap realistik. Moddy dalam Rahmanto (1988:30) memaparkan sebagai berikut.
Pada tahap ini anak-anak sudah benar-benar terlepas dari dunia fantasi, dan sangat berminat pada realitas atau apa yang benar-benar terjadi. Mereka terus berusaha mengetahui dan siap mengikuti dengan teliti fakta-fakta untuk memahami masalah-masalah dalam kehidupan yang nyata.
Terkait pemilihan bahan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat psikologi usia peserta didik, maka novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid &
Delia karya Ben Sohib yang telah mengalami ekranisasi novel, yaitu film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya sutradara Benni Setiawan layak untuk dipilih karena
menyajikan realitas dan masalah-masalah yang dihadapi remaja di kehidupan nyata. Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi sarana untuk lebih memaksimalkan tujuan pengajaran sastra di sekolah, seperti yang dikemukakan Rusyana (1991:5), yaitu 1) beroleh pengalaman sastra yaitu pengalaman mengapresiasi hasil sastra dan pengalaman berekspresi sastra, dan 2) beroleh pengetahuan sastra, seperti teori sastra dan sejarah sastra.
(11)
Uraian problematika yang penulis kemukakan di atas, perlu dilakukan penelitian secara mendalam. Atas dasar itu, maka penelitian ini mengangkat judul Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia ke dalam Film
3 Hati Dua Dunia Satu Cinta (Kajian Deskriptif Analitik Komparatif Terhadap
Proses Ekranisasi Novel dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Sastra di Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang Tahun Ajaran 2011/2012).
Penelitian terdahulu yang sejenis dan relevan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut, yaitu penelitian yang telah dilakukan oleh: 1) Firman Hadiansyah, tesis dengan judul Adaptasi Film Biola Tak Berdawai ke dalam
Novel: Kajian Perbandingan (2006, UI). Pada penelitian ini, Firman Hadiansyah
mengungkapkan fakta cerita (penyajian alur, tokoh dan penokohan, dan latar) dengan cara membandingkan secara langsung antara film dengan novel. Kelemahan penelitian ini yaitu tidak ditampilkannya cuplikan gambar dalam film sebagai bukti penguat fakta cerita, sedangkan keunggulannya yaitu penelitian ini memberikan alur penyajian penelitian secara sistematis dalam mengungkapkan fakta cerita berdasarkan urutan sekuen isi cerita. Penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan fakta cerita film dan novel, tanpa adanya tidak lanjut terhadap hasil penelitian tersebut untuk dijadikan bahan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah. Hal ini mungkin terkait bahwa Firman Hadiansyah merupakan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia; dan 2) Dina Intania Putri, skripsi dengan judul Transformasi Aspek Cerita Cerpen “Tentang Dia”
(12)
Dina Intania Putri mengungkapkan hubungan intratekstual dan intertekstual serta bentuk transformasi yang terjadi antara cerpen Tentang Dia karya Melly Goeslow dengan skenario film Tentang Dia karya Titien Wattimena. Karena latar belakang peneliti yaitu sebagai mahasiswa S-1 FPBS Program Studi Bahasa dan Sastra (nondik) Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia, maka pada penelitiannya ini tidak disajikan upaya tindak lanjut terhadap hasil penelitian tersebut untuk dijadikan bahan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah.
1.2Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Novel dan film hasil transformasi, terbatas pada novel dwilogi The Da Peci
Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib dan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya sutradara Benni Setiawan.
2. Analisis data transformasi novel ke dalam film, terbatas pada perbandingan fakta cerita novel dan film, yakni alur, tokoh dan penokohan, dan latar dengan melalui pendekatan struktural dan pendekatan mimesis.
3. Pemilihan bahan pembelajaran sastra, terbatas pada bahan ekranisasi.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimanakah fakta cerita novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib?
(13)
2. Bagaimanakah fakta cerita film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya sutradara Benni Setiawan?
3. Bagaimanakah representasi mimesis dalam novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia dan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta?
4. Bagaimanakah proses ekranisasi novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid &
Delia karya Ben Sohib?
5. Bagaimanakah aplikasi pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang?
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk memperoleh deskripsi berkenaan dengan:
1) fakta cerita novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib berupa alur, tokoh dan penokohan, dan latar;
2) fakta cerita film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya sutradara Benni Setiawan berupa alur, tokoh dan penokohan, dan latar;
3) representasi mimesis dalam novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid &
Delia dan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta;
4) proses ekranisasi novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib;
5) aplikasi pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel pada siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang.
(14)
1.5Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dapat diungkapkan sebagai berikut. 1. Hasil penelitian ini dapat menguatkan teori yang sudah ada dan memberikan
contoh penunjang mengenai kajian perbandingan terhadap ekranisasi.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau masukan yang berarti sebagai bahan pembelajaran sastra di sekolah.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi rujukan untuk memperkaya cakrawala berpikir, atau sebagai referensi tambahan untuk penelitian ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya.
1.6Anggapan Dasar Penelitian
Anggapan dasar penelitian penulis kemukakan sebagai berikut.
1. Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya sutradara Benni Setiawan merupakan film hasil ekranisasi novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib, sehingga dapat dikaji dengan menggunakan teori narasi dan ekranisasi sebagai alat untuk kajian sastra bandingan (comparative literature). 2. Novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib dan film
3 Hati Dua Dunia Satu Cinta karya sutradara Benni Setiawan menceritakan
tentang masalah kehidupan remaja pada masa kini dan mengandung pesan moral yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangan psikologi anak usia 13 s.d. 16 tahun. Oleh karena itu, kajian ekranisasi novel ini dapat dipilih untuk bahan pembelajaran sastra pada siswa SMP.
(15)
1.7Definisi Operasional
Untuk memahami pengertian pada judul penelitian ini, penulis jelaskan pengertian istilah sebagai berikut.
1. Transformasi adalah pemindahan atau pengalihan secara kreatif dari suatu wahana (misalnya media, bentuk, atau fungsi) menjadi wahana lain.
2. Novel dwilogi ke dalam film adalah suatu aktivitas kreatif dengan cara melakukan pengalihan wahana dari dua buah novel menjadi sebuah film. 3. Deskriptif Analitik Komparatif adalah sebuah metode penelitian yang
digunakan untuk menganalisis perbandingan dua buah objek penelitian, yaitu novel dan film melalui studi sastra bandingan, kemudian dideskripsikan dengan menggunakan bahasa si peneliti.
4. Proses ekranisasi novel adalah proses mengalihwahanakan teks novel menjadi film dengan memanfaatkan unsur audio visual.
5. Aplikasi pembelajaran sastra adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan karya sastra (misalnya puisi, novel, dll.) yang dapat dimanfaatkan oleh seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran terhadap siswa berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1.8Paradigma Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupaya mengungkap data kualitatif berupa novel dwilogi dan film hasil ekranisasi. Sebagai upaya menuju pada pengungkapan masalah, maka penulis menggunakan konsep sastra bandingan sebagai pisau analisis. Data hasil analisis yang dideskripsikan pada bab
(16)
4, yang merupakan pengejawantahan dari landasan keilmuan dan gradasi penelitian yang terdapat pada bab 2, selanjutnya digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra dalam aplikasi pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel. Dengan demikian, paradigma penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut.
Bagan 1.1 Paradigma Penelitian
(17)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang dibantu dengan penelitian kuantitatif elementer (berupa angka-angka nilai hasil pembelajaran). Creswell (2010:4) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami “makna” yang—oleh sejumlah individu atau sekelompok orang—dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik komparatif, yaitu metode membandingkan dua buah objek penelitian (teks novel dan film) yang dilakukan dengan cara menguraikan dan menganalisis objek-objek tersebut terlebih dahulu, kemudian mendeskripsikannya sehingga tergambar jelas fakta yang terkait dengan objek penelitian. Dua buah objek penelitian yang dimaksud adalah novel dan film. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dalam bidang kajian sastra bandingan.
Pada dasarnya, untuk melakukan penelitian sastra bandingan tidak ada batasan teori yang harus digunakan. Damono (2009:1) menyatakan bahwa teori apapun bisa dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan. Berlandaskan keterangan tersebut dan juga berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penulis akan menggunakan teori narasi atau naratologi untuk membedah fakta cerita novel
(18)
dan film, serta menggunakan teori ekranisasi untuk mengetahui proses ekranisasi novel yang terjadi.
3.2Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Pemilihan instrumen penelitian disesuai dengan karakteristik masalah yang hendak dicapai. Kedudukan penulis dalam penelitian ini ialah sebagai perencana, pengumpul data, penganalisis, penafsir, dan pelapor hasil penelitian. Dengan demikian, peran penulis dalam penelitian ini sangat penting karena keberadaannya tidak dapat diwakilkan oleh siapa pun.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dibuat berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Barthes dalam Zaimar (1990:33) untuk menentukan kriteria atau syarat sekuen yaitu sebagai berikut.
1) Sekuen haruslah terpusat pada satu titik perhatian (atau fokalisasi), yang diamati merupakan objek yang tunggal dan yang sama: peristiwa yang sama, tokoh yang sama, gagasan yang sama, bidang pemikiran yang sama.
2) Sekuen harus mengurung suatu kurun waktu dan ruang yang koheren: sesuatu terjadi pada suatu tempat atau waktu tertentu. Dapat juga merupakan gabungan dari beberapa tempat dan waktu yang tercakup dalam satu tahapan. Misa;lnya satu periode dalam kehidupan seorang tokoh, atau serangkaian contoh atau pembuktian untuk mendukung suatu gagasan.
3) Adakalanya sekuen dapat ditandai oleh hal-hal di luar bahasa: kertas kosong di tengah teks, tata letak dalam penulisan teks, dan lain-lain.
Berdasarkan keterangan di atas, maka peneliti membuat kartu-kartu data dan menyusun langkah-langkah analisis dengan uraian sebagai berikut.
1) Analisis Fakta Cerita Novel Dwilogi Novel Dwilogi The Da Peci Code dan
Rosid & Delia
(19)
Analisis penyajian alur dalam novel, penulis uraikan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Membaca keseluruhan cerita dalam kedua novel terlebih dahulu.
2) Mengubah teks cerita menjadi sekuen-sekuen atau satuan isi cerita novel. Contoh:
Tabel
Urutan Satuan Isi Cerita (USIC)
Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia Novel 1:
1. ... 2. ... 3. ... 4. dst.
Novel 2:
100. ... 101. ... 102. ... 103. dst.
3) Mengelompokkan sekuen berdasarkan jenisnya, yakni Dialog (D), Peristiwa (P), Deskripsi Latar (DL), Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT), dan Sorot Balik (SB) ke dalam bentuk Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel untuk mengetahui jenis sekuen yang mendominasi cerita.
Contoh:
Tabel
Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita
Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia
No. Jenis Sekuen Nomor Sekuen Jumlah
1 Dialog (D) ... ...
2 Peristiwa (P) ... ...
3 Deskripsi Latar (DL) ... ...
4 Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT)
... ...
(20)
4) Berdasarkan Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel di atas, kemudian membuat Bagan Urutan Sekuen Novel.
Contoh:
Bagan
Urutan Sekuen Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13
dst.
25 26 27 28 29 30 31 32 Keterangan:
: Sekuen Dialog (D) : Sekuen Peristiwa (P)
: Sekuen Deskripsi Latar (DL)
: Sekuen Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT) : Sekuen Sorot Balik (SB)
: Arah Alur
1, 2, 3, dst. : Nomor Sekuen
5) Tahap terakhir ialah mendeskripsikan Bagan Alur Sekuen Novel untuk mengetahui penyajian alur dalam novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid
& Delia.
b. Analisis Tokoh dan Penokohan
Analisis penyajian tokoh dan penokohan dalam novel ini, penulis uraikan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Mengungkapkan fakta cerita berupa tokoh dan penokohan yang berfokus pada jenis sekuen Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT) dengan membuat Tabel Distribusi Sekuen Deskripsi Tokoh berdasarkan Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel yang telah disusun sebelumnya.
(21)
Contoh:
Tabel
Distribusi Sekuen Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia
No. Tokoh Nomor SIC Novel
1 ... ...
2 ... ...
3 ... ...
2) Mendeskripsikan tokoh dan penokohan yang berfokus pada indeks tokoh-tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan yang banyak mendukung cerita di dalam novel dwilogi ini dengan disertai beberapa kutipan dari teks novel sebagai bukti penguat.
c. Analisis Latar
Analisis penyajian latar dalam novel, penulis uraikan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Mengungkapkan fakta cerita berupa latar yang berfokus pada jenis sekuen Deskripsi Latar (DL) dengan membuat Tabel Distribusi Sekuen Deskripsi Latar Tempat berdasarkan Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel yang telah disusun sebelumnya.
Contoh:
Tabel
Distribusi Sekuen Deskripsi Latar Tempat Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia
No. Latar Tempat Nomor SIC Novel
1 ... ...
2 ... ...
(22)
2) Mendeskripsikan latar tempat yang berfokus pada informan latar tempat yang paling mendukung cerita secara keseluruhan dengan mengutip beberapa kutipan dari teks novel sebagai bukti penguat.
3) Mendeskripsikan latar waktu yang berfokus pada informan latar waktu yang paling mendukung cerita secara keseluruhan dengan mengutip beberapa kutipan dari teks novel sebagai bukti penguat.
2) Analisis Mimesis
Analisis mimesis yang terdapat di dalam novel dwilogi diungkapkan setelah peneliti selesai menganalisis fakta cerita (alur, tokoh dan penokohan, dan latar) novel.
3) Analisis Fakta Cerita Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
Seperti halnya novel, film memiliki unsur naratif, di samping adanya unsur audiovisual dalam penyajiannya. Oleh karena itu, analisis yang dilakukan terhadap fakta cerita film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta sama dengan analisis terhadap novel The Da Peci Code dan Rosid & Delia, yakni dengan menggunakan pendekatan struktural dan kajiannya lebih difokuskan pada unsur fakta cerita, yaitu alur, tokoh dan penokohan, dan latar.
Berikut ini adalah uraian analisis penyajian alur, tokoh dan penokohan, dan latar film tersebut.
a. Analisis Alur
Analisis penyajian alur dalam film, penulis uraikan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Menonton secara keseluruhan film terlebih dahulu.
2) Mengubah aspek cerita dalam bentuk sinematografi (audiovisual) menjadi sekuen-sekuen atau satuan isi cerita film.
Contoh:
Tabel
Urutan Satuan Isi Cerita (USIC) Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
(23)
CD 1:
1. ... 2. ... 3. ... 4. dst.
CD 2:
100. ... 101. ... 102. ... 103. dst.
3) Mengelompokkan sekuen berdasarkan jenisnya, yakni Dialog (D), Peristiwa (P), Deskripsi Latar (DL), Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT), dan Sorot Balik (SB) ke dalam bentuk Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Film untuk mengetahui jenis sekuen yang mendominasi cerita.
Contoh:
Tabel
Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
No. Jenis Sekuen Nomor Sekuen
1 Dialog (D) ...
2 Peristiwa (P) ...
3 Deskripsi Latar (DL) ...
4 Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT)
...
5 Sorot Balik (SB) ...
4) Berdasarkan Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Film di atas, kemudian membuat Bagan Urutan Sekuen Film.
Contoh:
Bagan
Urutan Sekuen Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(24)
dst.
25 26 27 28 29 30 31 32 Keterangan:
: Sekuen Dialog (D) : Sekuen Peristiwa (P)
: Sekuen Deskripsi Latar (DL)
: Sekuen Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT) : Sekuen Sorot Balik (SB)
: Arah Alur
1, 2, 3, dst. : Nomor Sekuen
5) Tahap terakhir ialah mendeskripsikan Bagan Urutan Sekuen Film untuk mengetahui penyajian alur dalam film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta.
b. Analisis Tokoh dan Penokohan
Analisis penyajian tokoh dan penokohan dalam film, penulis uraikan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Mengungkapkan fakta cerita berupa tokoh dan penokohan yang berfokus pada jenis sekuen Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT) dengan membuat Tabel Distribusi Sekuen Deskripsi Tokoh berdasarkan Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Film yang telah disusun sebelumnya.
Contoh:
Tabel
Distribusi Sekuen Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
No. Tokoh Nomor SIC Film
1 ... ...
2 ... ...
3 ... ...
2) Mendeskripsikan tokoh dan penokohan yang berfokus pada indeks tokoh-tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan yang banyak mendukung cerita di dalam film ini dengan menampilkan beberapa cuplikan gambar dan dialog dari film sebagai bukti penguat.
(25)
c. Analisis Latar
Analisis penyajian latar dalam film, penulis uraikan dengan tahapan sebagai berikut.
1) Mengungkapkan fakta cerita berupa latar yang berfokus pada jenis sekuen Deskripsi Latar (DL) dengan membuat Tabel Distribusi Sekuen Deskripsi Latar Tempat berdasarkan Tabel Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Film yang telah disusun sebelumnya.
Contoh:
Tabel
Distribusi Sekuen Deskripsi Latar Tempat Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
No. Latar Tempat Nomor SIC Film
1 ... ...
2 ... ...
3 ... ...
2) Mendeskripsikan latar tempat yang berfokus pada informan latar tempat yang paling mendukung cerita secara keseluruhan dengan menampilkan beberapa cuplikan gambar dan dialog dari film sebagai bukti penguat.
3) Mendeskripsikan latar waktu yang berfokus pada informan latar waktu yang paling mendukung cerita secara keseluruhan dengan menampilkan beberapa cuplikan gambar dan dialog dari film sebagai bukti penguat.
4) Analisis Mimesis
Analisis mimesis yang terdapat di dalam film diungkapkan setelah peneliti selesai menganalisis fakta cerita (alur, tokoh dan penokohan, dan latar) film.
5) Analisis Proses Ekranisasi Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid &
Delia
Analisis proses ekranisasi novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid &
(26)
1) Membuat Tabel Perbandingan Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel dan Film berdasarkan data distribusi urutan satuan isi cerita novel dan film yang telah disusun sebelumnya.
Contoh:
Tabel
Perbandingan Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel dan Film
No. Jenis Sekuen
Jumlah Sekuen
Novel Film
The Da Peci Code dan Rosid & Delia 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
1 Dialog (D) ... ...
2 Peristiwa (P) ... ...
3 Deskripsi Latar (DL) ... ...
4 Deskripsi Tokoh dan Sikap Tokoh (DT)
... ...
5 Sorot Balik (SB) ... ...
Jumlah ...
2) Mendeskripsikan Tabel Perbandingan Distribusi Urutan Satuan Isi Cerita Novel dan Film sebagai informasi tambahan untuk mengungkapkan proses ekranisasi novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia, selain dari hasil analisis fakta cerita novel dan film. Teori ekranisasi yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu teori ekranisasi yang dikemukakan oleh Panusuk Eneste dalam buku Novel dan Film. Dalam buku tersebut, Eneste (1991:60-66) merumuskan bahwa proses perubahan dalam ekranisasi mengakibatkan adanya penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi.
3.3 Sumber Data
Sumber data penelitian sastra menurut Ratna (2009:47) adalah karya, naskah, data penelitiannya, sebagai data formal adalah kata-kata, kalimat, dan wacana. Adapun penelitian ini terdiri atas sumber data sebagai berikut.
(27)
1) Novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia. Berikut ini adalah identitas buku novel dwilogi tersebut.
a. Identitas Buku ke-1
(1) Judul : The Da Peci Code
(Misteri Tak Berbahaya di Balik Tradisi Berpeci) (2) Pengarang : Ben Sohib
(3) Tahun Terbit : 2008 (4) Cetakan Ke- : IX (5) Kota Terbit : Jakarta
(6) Penerbit : Ufuk Press
(7) Jumlah Halaman : 327 halaman
(8) Ukuran Buku : 17 cm x 11,5 cm x 1,5 cm
b. Identitas Buku ke-2
(1) Judul : Rosid & Delia (2) Pengarang : Ben Sohib (3) Tahun Terbit : 2008 (4) Cetakan Ke- : I (5) Kota Terbit : Jakarta
(6) Penerbit : Ufuk Press
(7) Jumlah Halaman : 414 halaman
(8) Ukuran Buku : 17 cm x 11,5 cm x 1,9 cm
2) Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta. Berikut ini adalah identitas film tersebut. Identitas Film
(1) Judul : 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
(2) Sutradara : Benni Setiawan
(3) Penulis Skenario : Benni Setiawan
(28)
(5) Produksi : Mizan Productions
(6) Tahun Rilis : 2010
(7) Durasi : 100 menit
(8) Prestasi : Pemenang Festival kategori Film Terbaik pada Film Indonesia (FFI) tahun 2010
3.4 Teknik Pengolahan Data
Teknik analisis data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Adapun rincian teknik analisis data tersebut yaitu:
1) menganalisis data tentang alur, tokoh dan penokohan, dan latar di dalam novel dan film, yakni berupa kata, frase, kalimat, ungkapan, ujaran atau dialog, simbol, image, ideologi, suara, dan aspek audiovisual;
2) mengelompokkan data berupa kata, frase, kalimat, ungkapan, ujaran atau dialog, simbol, image, ideologi, suara, dan aspek audiovisual tersebut ke dalam alur, tokoh dan penokohan, dan latar;
3) menganalisis unsur mimesis yang terdapat di dalam novel dan film;
4) mendeskripsikan hasil analisis data transformasi novel ke dalam film, sehingga tampak persamaan dan perbedaannya;
5) menyusun bahan pembelajaran sastra dengan memanfaatkan ekranisasi dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran sastra di SMP Kelas VIII; dan
(29)
BAB V
APLIKASI PEMBELAJARAN MEMAHAMI BUKU NOVEL DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN EKRANISASI NOVEL PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 4 PADALARANG
5.1 Perencanaan Pembelajaran Memahami Buku Novel dengan Memanfaatkan Bahan Ekranisasi Novel pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang
Sebelum melaksanakan pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Padalarang, penulis menyusun perencanaan pembelajaran terlebih dahulu. Perencanaan ini merupakan langkah awal yang harus ditempuh oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Perencanaan pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran. Sementara itu, agar proses pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan tujuan kompetensi yang diharapkan, guru harus menyusun perencanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. Adapun kurikulum yang dijadikan pedoman dalam pembelajaran ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Di bawah ini penulis rumuskan aspek-aspek yang ditetapkan dalam perencanaan proses pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel, yaitu sebagai berikut.
(30)
b.Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi c.Penetapan Tujuan Pembelajaran
d.Penetapan Bahan Pembelajaran e.Penetapan Alokasi Waktu
f. Penetapan Pendekatan dan Metode Pembelajaran g.Penetapan Kegiatan Pembelajaran
h.Penetapan Penilaian Hasil Belajar i. Penetapan Sumber Belajar
j. Penyusunan Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
5.1.1 Penetapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mulyasa (2008:97) memaparkan bahwa standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk kelompok mata pelajaran tertentu. Adapun penetapan standar kompetensi untuk pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel adalah memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi.
Penetapan komponen kompetensi dasar dalam silabus sangat disarankan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan tuntutan target kompetensi yang harus dicapai. Sekaitan dengan itu, penetapan kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan).
(31)
5.1.2 Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator adalah uraian spesifik dari kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa pada jenjang tertentu yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
Adapun indikator pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel adalah sebagai berikut.
a.Mengidentifikasi alur dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual.
b.Mengidentifikasi tokoh dan penokohan dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual.
c.Mengidentifikasi latar dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual.
d.Membandingkan novel dan film hasil ekranisasi novel dengan penyajian yang faktual.
5.1.3 Penetapan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah arah atau sasaran yang hendak dicapai setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Adapun tujuan pembelajaran dalam penelitian ini agar siswa mampu:
1) membaca buku novel secara mendalam dan kritis;
2) mengidentifikasi alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ditemukan di dalam novel dengan bukti yang faktual;
(32)
3) menonton film hasil ekranisasi novel secara mendalam dan kritis;
4) mengidentifikasi alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ditemukan di dalam film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual; dan
5) membandingkan perbedaan dan persamaan alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ditemukan di dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan penyajian yang faktual.
5.1.4 Penetapan Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah isi atau materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru harus berpedoman pada kurikulum yang berlaku dalam merancang dan menetapkan bahan pembelajaran. Rancangan bahan pembelajaran yang tidak sesuai atau bahkan menyimpang akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam penelitian ini, bahan pembelajaran yang dirancang dan ditetapkan oleh penulis adalah bahan ekranisasi novel. Bahan ini dipilih dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Adapun rincian bahan pembelajaran tersebut, yaitu sebagai berikut.
a.Hakikat Novel b.Fakta Cerita Novel
c.Cara Mengidentifikasi Alur, Tokoh dan Penokohan, dan Latar dalam Novel d.Hakikat Film
(33)
f. Cara Mengidentifikasi Alur, Tokoh dan Penokohan, dan Latar dalam Film g.Cara Menganalisis Film Hasil Ekranisasi Novel
5.1.5 Penetapan Alokasi Waktu
Jumlah alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel yaitu sebanyak 160 menit. Secara spesifik, pembagian alokasi waktu tersebut adalah 4 jam pelajaran (4 x 40 menit) dan dilaksanakan menjadi 2 kali pertemuan. Penetapan alokasi waktu tersebut atas dasar tingkat kesukaran materi, cakupan materi, frekuensi penggunaan materi, dan tingkat pentingnya materi yang dipelajari.
5.1.6 Penetapan Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat oleh guru dapat menunjang tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Sekaitan dengan itu, pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel yaitu pendekatan keterampilan proses dan pendekatan komunikatif, sedangkan metode yang dipilih yaitu metode penemuan dan diskusi.
5.1.7 Penetapan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses transformasi informasi yang dilakukan oleh guru kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
(34)
diinginkan. Dalam hal ini, penulis merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a.Menetapkan media dan alat pembelajaran
Media yang digunakan adalah media tulisan dan elektronik, sedangkan alat pembelajaran yang digunakan adalah buku-buku novel dan film-film hasil ekranisasi novel.
b.Menetapkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Secara umum, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini yaitu: 1) siswa membaca beberapa kutipan novel dwilogi The Da Peci Code dan
Rosid & Delia, lalu mengidentifikasi unsur alur, tokoh dan penokohan, dan
latarnya; 2) siswa menyaksikan beberapa cuplikan film hasil ekranisasi novel, berjudul 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta, lalu mengidentifikasi unsur alur, tokoh dan penokohan, dan latarnya; dan 3) siswa mendiskusikan hasil identifikasi unsur alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang terdapat di dalam novel dwilogi The Da Peci
Code dan Rosid & Delia, dan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta di dalam kelas.
5.1.8 Penetapan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran, yaitu untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Shihabuddin (2008:4) menjelaskan bahwa penilaian yaitu kegiatan atau proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan melalui tes atau nontes guna mengetahui daya serap siswa, kinerja guru, dan tingkat ketercapaian sasaran program pembelajaran.
(35)
Sehubungan dengan uraian di atas, maka penilaian hasil belajar yang ditetapkan dalam pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel yaitu bentuk one short test, yakni bentuk penugasan proyek secara kelompok untuk melakukan analisis perbandingan alur, tokoh dan penokohan, dan latar novel dan film hasil ekranisasi. Adapun soal tes yang diberikan pada siswa adalah sebagai berikut.
1. Bacalah novel dan tontonlah film hasil ekranisasi novel, kemudian analisislah alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang terdapat di dalamnya!
2. Berdasarkan hasil analisis Saudara (pada soal no.1), buatlah simpulan mengenai perubahan yang terjadi akibat ekranisasi novel!
Soal tes di atas dikerjakan secara berkelompok dan setiap kelompok diberikan sebuah novel dan film hasil ekranisasi novel yang berbeda. Adapun pembagian novel dan film hasil ekranisasi novel tersebut yaitu sebagai berikut. Kelompok 1
a. Novel: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata b. Film: Laskar Pelangi sutradara Riri Riza Kelompok 2
a. Novel: Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka
b. Film: Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra Kelompok 3
a. Novel: Harry Potter dan Batu Bertuah (diterjemahkan oleh Listiana Srisanti) karya J.K. Rowling
(36)
Kelompok 4
a. Novel: Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar b. Film: Surat Kecil untuk Tuhan sutradara Harris Nizam Kelompok 5
a. Novel: Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia b. Film: Rumah Tanpa Jendela sutradara Aditya Gumay
5.1.9 Penetapan Sumber Belajar
Sumber belajar mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Penetapan sumber belajar dapat dijadikan indikator untuk mengetahui keluasan, kedalaman, dan tingkat keterpercayaan bahan yang disajikan oleh guru kepada siswa. Atas dasar itu, maka penulis paparkan sumber-sumber belajar yang dirujuk dalam kegiatan pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel, yaitu sebagai berikut.
1) Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer—Teori & Metode Kajian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
2) Azies, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi—Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
3) Barthes, Roland. 2010. Imaji, Musik, Teks—Analisis Semiologi atas Fotografi, Iklan, Film, Musik, Alkitab, Penulisan dan Pembacaan, serta Kritik Sastra.
Yogyakarta: Jalasutra.
4) Damono, Sapardi Djoko. 2009. Sastra Bandingan. Jakarta:Editum.
(37)
6) Endraswara, Suwandi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Bukupop.
7) Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Flores: Penerbit Nusa Indah. 8) Hamka. 2009. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: Bulan Bintang.
9) Hasanuddin, T, dkk. 2009. Kesastraan (Modul Suplemen MGMP – Bermutu). Jakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas.
10) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
11) Kosasih. 2011. Super Mudah & Cepat UN SMP Bahasa Indonesia. Bandung: Epsilon.
12) Laksono, Kisyani, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa
Indonesia—Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII (Edisi 4). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
13) Nadia, Asma. 2011. Rumah Tanpa Jendela. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
14) Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. 15) Rahmanto, B dan Hariyanto. 1998. Materi Pokok Cerita Rekaan dan Drama.
Jakarta: Universitas Terbuka.
16) Rowling, J.K. 2005. Harry Potter dan Batu Bertuah. (diterjemahkan oleh Listiana Srisanti). Jakarta: Gramedia.
17) Ryan, Michael. 2011. Teori Sastra—Sebuah Pengantar Praktis
(diterjemahkan oleh Bethari Anissa Ismayasari). Yogyakarta: Jalasutra. 18) Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
(38)
19) Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas
VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
20) Sohib, Ben. 2008. The Da Peci Code—Misteri Tak Berbahaya Di Balik Tradisi Berpeci. Jakarta: Ufuk Press.
21) Sohib, Ben. 2008. Rosid & Delia. Jakarta: Ufuk Press.
22) Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi (diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
23) Tarigan, H.G. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. 24) Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
25) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
26) Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.
27) Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
5.1.10 Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Silabus adalah uraian mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi atau bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, budaya dan karakter bangsa, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar, untuk dijabarkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun RPP merupakan pedoman guru mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(39)
Rumusan silabus dan RPP yang disusun penulis untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran memahami buku novel dengan memanfaatkan bahan ekranisasi novel adalah sebagai berikut.
5.1.10.1 Silabus
(40)
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Padalarang Mata Pelajaran : : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : VIII/2 (Dua)
Standar Kompetensi : Membaca
15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 Pertemuan)
Kompetensi
Dasar Indikator
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Budaya dan Karakter Bangsa Penilaian Sumber Teknik Penilaian Bentuk
Tagihan Butir Soal
15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan)
Mengidentifikasi alur dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual.
Mengidentifikasi tokoh dan penokohan dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual.
Mengidentifikasi latar dalam novel dan film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual.
Hakikat Novel
Fakta Cerita Novel
Cara
Mengidentifikasi Alur, Tokoh dan Penokohan, dan Latar dalam Novel
Hakikat Film
Fakta Cerita Film
Cara
Mengidentifikasi Alur, Tokoh dan Penokohan, dan Latar dalam Film
Cara Menganalisis Film Hasil
1)Membaca beberapa kutipan novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia, lalu
mengidentifikasi unsur alur, tokoh dan penokohan, dan latarnya. 2)Menyaksikan beberapa cuplikan film hasil ekranisasi novel, berjudul 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta, lalu mengidentifikasi unsur alur, tokoh dan penokohan, dan latarnya.
Dapat dipercaya (trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Penugasan Kelompok
Proyek 1.Bacalah novel dan tontonlah film hasil ekranisasi novel, kemudian analisislah alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang terdapat di dalamnya!
2.Berdasarkan hasil analisis Saudara (pada soal no.1), buatlah simpulan mengenai perubahan yang terjadi akibat ekranisasi novel!
Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer—Teori & Metode Kajian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azies, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi— Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Barthes, Roland. 2010. Imaji, Musik, Teks— Analisis Semiologi atas Fotografi, Iklan, Film, Musik, Alkitab, Penulisan dan Pembacaan, serta Kritik Sastra. Yogyakarta: Jalasutra.
Damono, Sapardi Djoko. 2009. Sastra Bandingan. Jakarta:Editum.
(41)
Membandingkan novel dan film hasil ekranisasi novel dengan penyajian yang faktual. 3)Mendiskusikan hasil identifikasi unsur alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang terdapat di dalam novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia, dan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta di dalam kelas.
____________________
* Novel dan film hasil ekranisasi novel yang direkomendasikan guru untuk dianalisis oleh siswa yaitu sbagai berikut.
Kelompok 1
a. Novel: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata b. Film: Laskar
Pelangi sutradara Riri Riza
Kelompok 2
a. Novel: Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka b. Film: Di Bawah
Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra
Kelompok 3
a. Novel: Harry Potter dan Batu Bertuah
(diterjemahkan oleh Listiana Srisanti) karya J.K. Rowling b. Film: Harry Potter
and The Sorcerer’s
Jakarta: Inandra Published.
Endraswara, Suwandi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Bukupop.
Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Flores: Penerbit Nusa Indah.
Hamka. 2009. Di Bawah
Lindungan Ka’bah.
Jakarta: Bulan Bintang.
Hasanuddin, T, dkk. 2009. Kesastraan (Modul Suplemen MGMP – Bermutu). Jakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas.
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Kosasih. 2011. Super Mudah & Cepat UN SMP Bahasa Indonesia. Bandung: Epsilon.
Laksono, Kisyani, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia— Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII (Edisi 4). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
(42)
Kelompok 4
a. Novel: Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar b. Film: Surat Kecil
untuk Tuhan sutradara Harris Nizam
Kelompok 5
a. Novel: Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia b. Film: Rumah Tanpa
Jendela sutradara Aditya Gumay
Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Rahmanto, B dan Hariyanto. 1998. Materi Pokok Cerita Rekaan dan Drama. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Rowling, J.K. 2005. Harry Potter dan Batu Bertuah (diterjemahkan oleh Listiana Srisanti). Jakarta: Gramedia.
Ryan, Michael. 2011. Teori Sastra—Sebuah Pengantar Praktis (diterjemahkan oleh Bethari Anissa
Ismayasari). Yogyakarta: Jalasutra.
Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Sohib, Ben. 2008. The Da Peci Code—Misteri Tak Berbahaya Di Balik Tradisi Berpeci. Jakarta: Ufuk Press.
(43)
& Delia. Jakarta: Ufuk Press.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi
(diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, H.G. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.
Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
(44)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
5.1.10.2 Rumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berikut ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh penulis.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Padalarang Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : VIII/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi
Kompetensi Dasar : 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan)
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 pertemuan)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran berlangsung diharapkan siswa mampu: 1) membaca buku novel secara mendalam dan kritis;
2) mengidentifikasi alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ditemukan di dalam novel dengan bukti yang faktual;
(45)
Heri Nurdiansyah, 2012
4) mengidentifikasi alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang ditemukan di dalam film hasil ekranisasi novel dengan bukti yang faktual; dan
5) mengungkapkan proses ekranisasi novel dengan disertai bukti yang faktual.
Karakter siswa yang diharapkan yaitu: a) dapat dipercaya (trustworthines), b) rasa hormat dan perhatian (respect), c) tekun (diligence), dan d) tanggung jawab (responsibility).
II.MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran yang diberikan pada siswa adalah sebagai berikut. 1. Hakikat Novel
2. Fakta Cerita Novel
3. Cara Mengidentifikasi Alur, Tokoh dan Penokohan, dan Latar dalam Novel 4. Hakikat Film
5. Fakta Cerita Film
6. Cara Mengidentifikasi Alur, Tokoh dan Penokohan, dan Latar dalam Film 7. Cara Menganalisis Film Hasil Ekranisasi
III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Proses dan Komunikatif 2. Metode : Penemuan dan Diskusi
(46)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
IV. Media dan Alat Pembelajaran 1. Media: - Tertulis, dan elektronik 2. Alat :
- Buku Novel:
1) Novel Dwilogi The Da Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib 2) Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
3) Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka
4) Harry Potter dan Batu Bertuah (diterjemahkan oleh Listiana Srisanti) karya J.K. Rowling
5) Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar 6) Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia - VCD/DVD Film Hasil Ekranisasi Novel:
1) 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta sutradara Benni Setiawan
2) Laskar Pelangi sutradara Riri Riza
3) Film: Di Bawah Lindungan Ka’bah sutradara Hanny R. Saputra 4) Harry Potter and The Sorcerer’s Stone sutradara Chris Columbus 5) Surat Kecil untuk Tuhan sutradara Harris Nizam
6) Rumah Tanpa Jendela sutradara Aditya Gumay
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran A. Pertemuan ke-1
(47)
Heri Nurdiansyah, 2012
a) Apersepsi
1) Siswa diajak melihat novel dwilogi The Da Peci Code dan Rosid
& Delia karya Ben Sohib dan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
sutradara Benni Setiawan.
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang fakta cerita yang terdapat di dalam novel dan film hasil ekranisasi.
3) Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari 7-8 orang siswa).
b) Memotivasi
Siswa didik diajak membahas hasil kerja dan menyimpulkan fakta cerita dalam novel dan film hasil ekranisasi.
b. Kegiatan Inti a) Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi adalah sebagai berikut.
1) Siswa difasilitasi untuk membaca kutipan novel dwilogi The Da
Peci Code dan Rosid & Delia karya Ben Sohib dan menonton
cuplikan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta sutradara Benni Setiawan untuk mendiskusikan alur, tokoh dan penokohan, dan latar dalam kutipan novel dan cuplikan film tersebut serta menyimpulkan proses ekranisasi yang terjadi.
2) Siswa dilibatkan untuk mencari informasi yang luas tentang materi yang akan dipelajari dari berbagai sumber.
(48)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
3) Siswa difasilitasi supaya terjadi interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungannya, dan siswa dengan sumber belajar lainnya.
4) Siswa dilibatkan secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
b) Elaborasi
Kegiatan elaborasi adalah sebagai berikut.
1) Siswa difasilitasi oleh guru dengan pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
2) Siswa secara berkelompok mengamati alur, tokoh dan penokohan, dan latar dengan bukti yang faktual berdasarkan kutipan novel
The Da Peci Code dan Rosid & Delia dan cuplikan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta.
3) Siswa secara berkelompok mengidentifikasi perbandingan fakta cerita di dalam kutipan novel dwilogi The Da Peci Code dan
Rosid & Delia dan cuplikan film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta.
4) Siswa secara berkelompok melaporkan hasil identifikasi alur cerita di dalam novel dan film dengan disertai bukti yang faktual. 5) Siswa secara berkelompok melaporkan hasil identifikasi tokoh
dan penokohan di dalam novel dan film dengan disertai bukti yang faktual.
(49)
Heri Nurdiansyah, 2012
6) Siswa secara berkelompok melaporkan hasil identifikasi latar cerita di dalam novel dan film dengan disertai bukti yang faktual. 7) Siswa difasilitasi agar berlangsung pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
8) Siswa difasilitasi agar mampu berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
9) Siswa difasilitasi untuk menulis laporan eksplorasi yang telah dilakukan secara individual maupun kelompok.
10) Siswa difasilitasi untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
11) Siswa difasilitasi agar dapat melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri.
c) Konfirmasi
Kegiatan konfirmasi adalah sebagai berikut.
1) Siswa diberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hal lainnya terhadap keberhasilan siswa.
2) Siswa diberi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi melalui berbagai sumber.
3) Siswa difasilitasi untuk melakukan refleksi agar memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
(50)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
4) Siswa difasilitasi untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
5) Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan bimbingan guru.
6) Siswa diberi acuan agar dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
7) Siswa diberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
8) Siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif diberi motivasi oleh guru.
9) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan melakukan penyimpulan.
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan akhir adalah sebagai berikut. 1) Siswa dan guru membuat rangkuman/simpulan tentang materi
pembelajaran.
2) Siswa diberi umpan balik berdasarkan proses dan hasil pembelajaran.
3) Siswa diberi tugas kelompok berupa analisis fakta cerita novel dan film hasil ekranisasi, serta menyimpulkan proses ekranisasi yang terjadi untuk dijadikan bahan diskusi pada pertemuan ke-2.
(51)
Heri Nurdiansyah, 2012
B.Pertemuan ke-2 a. Kegiatan Awal
a) Apersepsi
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tugas kelompok yang diberikan pada pertemuan ke-1.
b) Memotivasi
Siswa membacakan laporan hasil analisis terhadap fakta cerita yang terdapat di dalam novel dan film hasil ekranisasinya, serta menyimpulkan temuan proses ekranisasi yang terjadi.
b. Kegiatan Inti a) Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi adalah sebagai berikut.
1) Siswa difasilitasi untuk mengungkapkan hasil analisis dari novel dan film hasil ekranisasi, serta menyimpulkan proses ekranisasi yang terjadi dengan bukti yang faktual.
2) Siswa difasilitasi supaya terjadi interaksi antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungannya, dan siswa dengan sumber belajar lainnya.
3) Siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan diskusi kelas. b) Elaborasi
(52)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
1) Siswa difasilitasi oleh guru dengan pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
2) Siswa melaporkan hasil tugas rumahnya dengan bimbingan guru. 3) Siswa difasilitasi agar berlangsung pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
4) Siswa difasilitasi agar mampu berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
5) Siswa difasilitasi agar mampu membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara kelompok.
6) Siswa difasilitasi untuk menyajikan hasil kerja kelompok.
7) Siswa difasilitasi agar dapat melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri.
c) Konfirmasi
Kegiatan konfirmasi adalah sebagai berikut.
1) Siswa diberi umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hal lainnya terhadap keberhasilan peserta didik.
2) Siswa diberi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber.
3) Siswa difasilitasi untuk melakukan refleksi agar memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
(53)
Heri Nurdiansyah, 2012
4) Siswa difasilitasi untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
5) Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan bimbingan guru.
6) Siswa diberi acuan agar dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
7) Siswa diberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
8) yang kurang atau belum berpartisipasi aktif diberi motivasi oleh guru.
9) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. 10) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan melakukan penyimpulan.
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan akhir adalah sebagai berikut. 1) Siswa dan guru membuat rangkuman/simpulan tentang materi
pembelajaran.
2) Siswa diberi umpan balik berdasarkan proses dan hasil pembelajaran. 3) Guru melaksanakan tindak lanjut berupa penilaian hasil belajar siswa.
VI. Sumber Belajar
(54)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
1) Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer—Teori & Metode Kajian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
2) Azies, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi—Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
3) Barthes, Roland. 2010. Imaji, Musik, Teks—Analisis Semiologi atas Fotografi,
Iklan, Film, Musik, Alkitab, Penulisan dan Pembacaan, serta Kritik Sastra.
Yogyakarta: Jalasutra.
4) Damono, Sapardi Djoko. 2009. Sastra Bandingan. Jakarta:Editum.
5) Davonar, Agnes. 2008. Surat Kecil untuk Tuhan. Jakarta: Inandra Published. 6) Endraswara, Suwandi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:
Bukupop.
7) Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Flores: Penerbit Nusa Indah. 8) Hamka. 2009. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: Bulan Bintang.
9) Hasanuddin, T, dkk. 2009. Kesastraan (Modul Suplemen MGMP – Bermutu).
Jakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas.
10) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
11) Kosasih. 2011. Super Mudah & Cepat UN SMP Bahasa Indonesia. Bandung: Epsilon.
12) Laksono, Kisyani, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa
Indonesia—Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII (Edisi 4). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
(55)
Heri Nurdiansyah, 2012
13) Nadia, Asma. 2011. Rumah Tanpa Jendela. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
14) Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. 15) Rahmanto, B dan Hariyanto. 1998. Materi Pokok Cerita Rekaan dan Drama.
Jakarta: Universitas Terbuka.
16) Rowling, J.K. 2005. Harry Potter dan Batu Bertuah (diterjemahkan oleh Listiana Srisanti). Jakarta: Gramedia.
17) Ryan, Michael. 2011. Teori Sastra—Sebuah Pengantar Praktis
(diterjemahkan oleh Bethari Anissa Ismayasari). Yogyakarta: Jalasutra. 18) Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
19) Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas
VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
20) Sohib, Ben. 2008. The Da Peci Code—Misteri Tak Berbahaya Di Balik Tradisi Berpeci. Jakarta: Ufuk Press.
21) Sohib, Ben. 2008. Rosid & Delia. Jakarta: Ufuk Press.
22) Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi (diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
23) Tarigan, H.G. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. 24) Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
25) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
(56)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
26) Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.
27) Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
VII. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Penugasan Kelompok 2. Bentuk Tagihan : Proyek
3. Butir Soal: Tugas Kelompok
1. Bacalah novel dan tontonlah film hasil ekranisasi novel, kemudian analisislah alur, tokoh dan penokohan, dan latar yang terdapat di dalamnya! 2. Berdasarkan hasil analisis Saudara (pada soal no.1), buatlah simpulan
mengenai perubahan yang terjadi akibat ekranisasi novel!
4. Format Penilaian
Tabel 5.1 Format Penilaian Tes
No.
Aspek Aspek yang Dinilai
Skala
Penilaian Bobot Skor Ideal
S
KO
R
0 1 2 3 4 (1) Ketepatan membandingkan
alur novel dengan film hasil ekranisasi novel.
2 8 …
(2) Ketepatan membandingkan tokoh dan penokohan novel dengan film hasil ekranisasi novel.
2 8 …
(3) Ketepatan membandingkan latar novel dengan film hasil
(57)
Heri Nurdiansyah, 2012
ekranisasi novel. (4) Ketepatan membuat
simpulan ditinjau dari segi ekranisasi novel!
2 8 ...
Jumlah 8 32 …
5. Pedoman Penilaian a. Kriteria Penilaian
(1) Ketepatan membandingkan alur novel dengan film hasil ekranisasi novel.
4 = Jika siswa mengungkapkan perbandingan alur novel dengan film hasil ekranisasi novel dengan disertai bukti faktual.
3 = Jika siswa mengungkapkan perbandingan alur novel dengan film hasil ekranisasi novel tanpa disertai bukti faktual.
2 Jika siswa hanya mengungkapkan alur novel atau film hasil ekranisasi novel saja dengan disertai bukti faktual.
1 = Jika siswa hanya mengungkapkan alur novel atau film hasil ekranisasi novel saja tanpa disertai bukti faktual.
0 = Jika siswa tidak mengungkapkan alur novel dan film hasil ekranisasi novel sama sekali.
(2) Ketepatan membandingkan tokoh dan penokohan novel dengan film hasil ekranisasi novel.
4 = Jika siswa mengungkapkan perbandingan tokoh dan penokohan novel dengan film hasil ekranisasi novel dengan disertai bukti
(58)
Heri Nurdiansyah, 2012
Transformasi Novel Dwilogi The Da Peci Code Dan Rosid & Delia Ke Dalam Film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta
faktual.
3 = Jika siswa mengungkapkan perbandingan tokoh dan penokohan novel dengan film hasil ekranisasi novel tanpa disertai bukti faktual.
2 Jika siswa hanya mengungkapkan tokoh dan penokohan novel atau film hasil ekranisasi novel saja dengan disertai bukti faktual.
1 = Jika siswa hanya mengungkapkan tokoh dan penokohan novel atau film hasil ekranisasi novel saja tanpa disertai bukti faktual. 0 = Jika siswa tidak mengungkapkan tokoh dan penokohan novel
dan film hasil ekranisasi novel sama sekali.
(3) Ketepatan membandingkan latar novel dengan film hasil ekranisasi novel.
4 = Jika siswa mengungkapkan perbandingan latar novel dengan film hasil ekranisasi novel dengan disertai bukti faktual.
3 = Jika siswa mengungkapkan perbandingan latar novel dengan film hasil ekranisasi novel tanpa disertai bukti faktual.
2 Jika siswa hanya mengungkapkan latar novel atau film hasil ekranisasi novel saja dengan disertai bukti faktual.
1 = Jika siswa hanya mengungkapkan latar novel atau film hasil ekranisasi novel saja tanpa disertai bukti faktual.
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, H.M. 1971. The Mirror and the Lamp—Romantic Theory and the Critical Tradition. Oxford: Oxford University Press.
Abrams, H.M. 1999. A Glossary of Literary Terms. Boston: Heinle & Heinle. Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer—Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Aminuddin. 1990. Sekitar Masalah Sastra—Beberapa Prinsip dan Masalah Perkembangan. Malang: YA3 Malang.
Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Andrew, Dudley. 1984. Concepts in Film Theory. New York: Oxford University Press.
Azies, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi—Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Barthes, Roland. 1964. Elements of Semiology. (nn): Hill & Wang. Barthes, Roland. 1991. Mythologies. New York: The Noonday Press.
Barthes, Roland. 2010. Imaji, Musik, Teks—Analisis Semiologi atas Fotografi, Iklan, Film, Musik, Alkitab, Penulisan dan Pembacaan, serta Kritik Sastra. Yogyakarta: Jalasutra.
Brown, H. Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa (diterjemahkan oleh Noor Cholis dan Yusi Avianto Pareanom). Jakarta: Kedubes AS di Jakarta.
Budiman, Kris. 2011. Semiotika Visual—Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Chatman, Seymour. 1978. Story and Discourse—Narrative Structure in Fiction and Film. Ithaca & London: Cornell University Press.
Clements, Robert J. 1978. Comparative Literature as Academic Disipline. New York: The Modern Language Association of America.
(2)
—
dan Mixed (diterjemahkan oleh Achmad Fawaid). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Damono, Sapardi Djoko. 2009. Sastra Bandingan. Jakarta: Editum.
Davonar, Agnes. 2008. Surat Kecil untuk Tuhan. Jakarta: Inandra Published. Effendy, Heru. 2008. Industri Perfilman Indonesia—Sebuah Kajian. Bandung:
Erlangga.
Endaswara, Suwandi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Bukupop.
Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Flores: Nusa Indah.
Fokkema, D.W. dan Elrud Kunne-Ibsch. 1998. Teori Sastra Abad Kedua Puluh (diterjemahkan oleh J. Praptadiharja dan Kepler Silaban). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Forster, E.M. 1972. Aspect of The Novel. (nn): Penguin Classics.
Gani, Rizanur. 1988. Pengajaran Sastra Indonesia—Respons dan Analisis. Jakarta: Depdikbud.
Hamka. 2009. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: Bulan Bintang.
Hasanuddin, T, dkk. 2009. Kesastraan (Modul Suplemen MGMP–Bermutu). Jakarta: Dirjen PMPTK Depdiknas.
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Holman, C. Hugh. 1985. A Handbook to Literature. Indiana: ITT Bobbs-Merrill Educational Publishing Company, Inc.
Imanjaya, Ekky. 2006. A to Z about Indonesian Film. Bandung: Dar! Mizan. Irawan, Etsa Indra dan Laelasari. 2011. Sinematografi. Bandung: Yrama Widya. Jabrohim. 2011. Relasi Sintagmatik dan Paradigmatik Novel Wasripin & Satinah
Karya Kuntowijoyo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jassin, H.B. 1985. Tifa Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Gunung Agung.
Kosasih. 2011. Super Mudah & Cepat UN SMP Bahasa Indonesia. Bandung: Epsilon.
(3)
Kurniawan, Heru. 2009. Sastra Anak—dalam Kajian Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika, hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laksono, Kisyani, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia—Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Luxemburg, Jan Van, dkk. 1991. Tentang Sastra (diterjemahkan oleh Ikhadiati Ikram). Jakarta: Intermasa.
Mulyasa. 2008. KTSP. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musthafa, Bachrudin. 2008. Teori dan Praktik Sastra dalam Penelitian dan Pengajaran. Bandung: SPs UPI dan New Concept English Education Center Jakarta.
Nadia, Asma. 2011. Rumah Tanpa Jendela. Jakarta: Kompas Media Nusantara. Nöth, Winfried. 1990. Handbook of Semiotic. Bloomington & Indianapolis:
Indiana University Press.
Nurgiyantoro. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. Putra, Heddy Shri Ahimsa. 2001. Levi Strauss—Mitos dan Karya Sastra.
Yogyakarta: Galang Press.
Rafiek, M. 2010. Teori Sastra—Kajian Teori dan Praktik. Bandung: Refika Aditama.
Rahmanto, B. 2005. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.
Rahmanto, B dan Hariyanto. 1998. Materi Pokok Cerita Rekaan dan Drama. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra—dari Strukturalisme Hingga Poststrukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung: Mulia Mandiri Pers.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro.
(4)
Rowling, J.K. 2005. Harry Potter dan Batu Bertuah. (diterjemahkan oleh Listiana Srisanti). Jakarta: Gramedia.
Ryan, Michael. 2011. Teori Sastra—Sebuah Pengantar Praktis (diterjemahkan oleh Bethari Anissa Ismayasari). Yogyakarta: Jalasutra.
Saputra, Heru. S.P. 2009. “Transformasi Lintas Genre: dari Novel ke Film, dari
Film ke Novel”. Humaniora—Jurnal Budaya, Sastra, dan Bahasa
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada. Vol. 21, (1), 41-55.
Saussure, Ferdinand de. 1959. Course in General Linguistics. New York: The Philosophical Library, Inc.
Selden, Raman, dkk. 2005. A Reader’s Guide to Contemporary Literary Theory. Great Britain: Pearson Education Limited.
Semi, M. Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.
Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Shihabuddin. 2008. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: SPs UPI. Sohib, Ben. 2008. The Da Peci Code—Misteri Tak Berbahaya Di Balik Tradisi
Berpeci. Jakarta: Ufuk Press.
Sohib, Ben. 2008. Rosid & Delia. Jakarta: Ufuk Press.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton (diterjemahkan oleh Sugihastuti dan Rossi Aby Al Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumiyadi. 2011. “Relasi Antarteks dalam Pengkajian Sastra” dalam
Pemikiran-pemikiran Inovatif dalam Kajian Bahasa, Sastra, Seni, dan Pembelajarannya. Bandung: Bintang Warliartika.
Syuropati, Mohammad A. 2011. 5 Teori Sastra Kontemporer & 13 Tokohnya. Yogyakarya: In Azna Books.
Tarigan, H.G. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. 2011. Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa. Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia. Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
(5)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Todorov, Tzvetan. 1985. Tata Sastra (diterjemahkan oleh Okke K.S. Zaimar, Apsanti Djokosuyatno, dan Talha Bachmid). Jakarta: Djambatan.
Todorov, Tzvetan. 1995. The Morals of History (diterjemahkan oleh Alyson Waters). Minneapolis: University of Minnesota Press.
Väkevä, Seppo dan Susann Vihma (ed.). 2009. Semiotika Visual dan Semantika Produk—Pengantar Teori dan Praktik Penerapan Semiotika. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.
Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1988. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh
Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.
Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Zaimar, Okke K.S. 1990. Menelusuri Makna Ziarah Karya Iwan Simatupang. Jakarta: ILDEP.
Zaimar, Okke K.S. dan Ayu Basoeki Harahap. 2011. Telaah Wacana—Teori dan Penerapannya. Depok: Komodo Books.
Film:
Columbus, Chris (sutradara). 2001. Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Hollywood: Warner Bros Pictures.
Gumay, Aditya (sutradara). 2011. Rumah Tanpa Jendela. Jakarta: Smaradhana Pro dan Sanggar Ananda.
Nizam, Harris (sutradara). 2011. Surat Kecil untuk Tuhan. Jakarta: Skylar Pictures.
Riza, Riri (sutradara). 2009. Laskar Pelangi. Jakarta: Miles Films dan Mizan Productions.
Saputra, Hanny R. (sutradara). 2011. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: MD Pictures.
(6)