PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif di SMP Negeri 15 Bandung.

(1)

[Type text]

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif di SMP Negeri 15 Bandung)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Oleh: Nuryanto

0805514

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

[Type text]

Pengaruh Pembelajaran Pendekatan

Bermain Terhadap Waktu Aktif Belajar

Siswa

Oleh Nuryanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Nuryanto 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

[Type text]

NURYANTO

KONTRIBUSI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILKAU HIDUP SEHAT

(STUDI DESKRIPTIF DI SMAN 1 SINDANG INDRAMAYU)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Andi Suntoda, M. Pd. NIP. 195806201986011002

Pembimbing II

Dra. Hj. Mimin Karmini, M. Pd. NIP. 195305171980112001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Pendidikan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Mudjihartono, M. Pd. NIP 196508171990011001


(4)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Nuryanto (2014). Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Bermain Terhadap Waktu Aktif Belajar Siswa di SMP Negeri 15 Bandung. Skripsi Program Studi PJKR Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK – UPI. Pembimbing I : Drs. Andi Suntoda, M.Pd, Pembimbing II : Dra. Hj. Mimin Karmini, M. Pd.

Hasil kajian penelitian pembelajaran pendidikan jasmani dilapangan, pada umumnya hanya menggunakan pendekatan yang cenderung tradisional, hal ini dianggap tidak sesuai lagi jika diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa SMP Negeri 15 Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran pendekatan bermain dan variabel terikatnya adalah waktu aktif belajar siswa. Untuk penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian one-group pretest-posttest design. Populasi yang di ambil untuk penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 15 Bandung. Dengan sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 8A di SMP Negeri 15 Bandung, dengan jumlah 36 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah waktu aktif belajar siswa permenit. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemeblajaran pendekatan bermain dapat meningkatkan waktu aktif belajar siswa?. Berdasarkan hasil penghitungan uji statistik adalah thitung = 42,2> 1,68 = ttabel maka tolak Ho (terima H1)pada tingkat kepercayaan

atau taraf signifikasi 5%, artinya terdapat pengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data diketahui bahwa pembelajaran pendekatan bermain memberikan pengaruh yang signifikan terhadap waktu aktif belajar siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan pembelajaran pendekatan bermain telah meningkatkan waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung.


(5)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Based on research about sport education, usually by using tradiotional approach, it’s not

compatible if we use it on Sport Education today. Because of that, in this research, the researcher will examine about the influence of learning by Game Approach towards students learning active time on SMP Negeri 15 Bandung. The direction of research is to know how much influence of Learning by Game Approch toward active time of

students’ learning. The independent variabel in this research is Learning by Game Approach and the dependent variable is students learning active time. For this research, the method that is used is experiment method, with one-group pretest-posttest design. The population which is taken for this research is students of SMP Negeri 15 Bandung. With the sample of research is Students Grade 8A in SMP Negeri 15 Bandung, with the number is 36 students by simple random sampling. The instrument of research is student learning active time per minutes. Problem formulation of research is “Is learning by

game approach can enhance students learning active time?”. Based on calculation of

statistics test is tcal = 42,2> 1,68 = ttable then refusing Ho (accepting H1) on 5%

significancy level, it means there’s an influence. Based on calculation and analysis data, we know that learning by game approach give a significant influence toward students learning active time. All-in-all, the conclusion of this research is applying Learning by Game Approach has enhanced students learning active time in SMP Negeri 15 Bandung.


(6)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Indentifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Batasan Penelitian ... 7

F. Anggapan Dasar ... 7

G. Manfaat Penelitian………. 8

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10

2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani... 13

3. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 14

B. Pengertian Pembelajaran ... 16


(7)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendekatan Bermain ... 19

2. Bermain ... 23

D. Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa (JWAB) ... 27

E. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Tujuan Penelitian... 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian ... 32

D. Desain Penelitian ... 33

E. Populasi dan Sampel ... 35

F. Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 42

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 42

B. Diskusi Penemuan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 55


(8)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian………. 36

4.1 Data Hasil Penelitian Tes Awal dan Tes Akhir ... 42

4.2 Tes Awal ... 43

4.3 Tes Akhir ..………...……….. 44

4.4 Data Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal dan Tes Akhir ... 45

4.5 Data Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Tes Awal dan Tes Akhir ... 46

4.6 Data Hasil Pengujian Penghitungan Homogenitas (kesamaan dua variansi) Tes Awal dan Tes Akhir ... 46

4.7 Data Hasil Penghitungan Uji Signifikan Peningkatan Tes Awal dan Tes Akhir ... 47


(9)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 Time Analysis ... 29 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttes Design ... 33 3.2 Langkah-langkah Prosedur Penelitian ... 34


(10)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A. Instrumen Penilaian Waktu Aktif Belajar Siswa ... 56

B. Kisi-kisi Instrumen Penelitian……….. 58

C. Sampel Penelitian ... 59 D. Data Penilaian Waktu Aktif Belajar Siswa Tes Awal Pembelajaran


(11)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penjas ... 60

E. Hasil Perhitungan Tes Awal Waktu Aktif Belajar. ... 62

F. Data Penilaian Waktu Aktif Belajar Siswa Tes Akhir Pembelajaran Penjas ... 64

G. Hasil Perhitungan Tes Akhir Waktu Aktif Belajar ... 66

H. Hasil Perhitungan Uji Statistik ... 67

I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 74

J. Foto-Foto Penelitian ... 113

K. Lembar Pengesahan Judul Skripsi……….. 117

L. Surat Permohonan Izin Penelitian……… 122

M. Surat Balasan Penelitian di Sekolah……… 123


(12)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Praktek pendidikan merupakan kegiatan mengimplementasikan konsep, prinsip atau teori pendidikan antara pendidik dengan terdidik, yang berlangsung dalam suasana saling mempengaruhi atau terjadinya saling interaksi yang bersifat positif dan konstruktif selama tujuannya mengubah terdidik menjadi manusia yang diharapkan atau dewasa. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Jadi dari sistem pendidikan itu sendiri berlangsung melalui proses yang cukup panjang dan diorganisasi dalam lingkungan sekolah atau luar sekolah menurut pola-pola tertentu yang dianggap terbaik. Pada umumnya para pendidik berpendapat bahwa tugas lembaga pendidikan adalah mendorong pertumbuhan seseorang kearah tujuan yang diharapkan oleh individu dan masyarakat di sekitarnya. Tidaklah mengherankan jika seluruh kegiatan yang berlangsung dalam lembaga yang bersangkutan semuanya dipusatkan untuk memacu siswa atau peserta didik untuk dapat


(13)

2

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai tujuan pendidikan, maka dari itu pendidikan jasmani diajarkan di sekolah yang memberikan peranan penting serta memberikan kesempatan para siswa untuk terlibat langsung dalam pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani merupakan faktor awal yang menentukan keberhasilan program pengajaran penjas, ini hanya dapat dilaksanakan apabila guru penjas mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi seluruh siswa. Dalam proses pembelajaran guru penjas diharapkan dapat mengajar berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan (olahraga), internalisasi nilai-nilai (sportivitas, kejujuran, kerja sama, disiplin, dan bertanggung jawab), dan pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga juga merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan, karena pendidikan jasmani bisa meningkatkan taraf kebugaran jasmani siswa.

Pendidikan jasmani sangat penting, karena erat kaitannya dengan gerak manusia. Gerak bagi manusia adalah aktivitas jasmani yang merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting bagi manusia untuk belajar mengenal alam sekitar dalam usaha memperoleh berbagai pengalaman dan pengetahuan serta meningkatkan keterampilan yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.

Seorang pakar pendidikan jasmani dari Amerika Serikat, Siedentop (1991), (dalam Abduljabar, 2011:80) mengatakan bahwa pada masa tahun 1990-an pendidikan jasmani dapat diterima secara luas sebagai model ”pendidikan melalui aktivitas jasmani”, yang berkembang sebagai akibat


(14)

3

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari merebaknya telaahan pendidikan gerak pada akhir abad ke-20 dan menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan peerkembangan sosial. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: ”pendidikan jasmani adalah pendidikan dari, tentang, dan melalui aktivitas jasmani”.

Pendidikan jasmani yang mengutamakan aktivitas-aktivitas jamani, berperan dalam pembinaan dan pemngembangan individu untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.

Pendapat lain dari Agus Mahendra (2009:21) berpendapat bahwa ”Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan”.

Lebih lanjut Rusli Lutan (2002:18) mengungkapkan sebagai berikut:

”Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan via aktivitas jamani, permainan dan/atau cabang olahraga dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup aspek fisikal, intelektual, emosional, sosial dan moral. Berkenaan dengan aspek fisikal, tujuan utama pendidikan jasmani adalah untuk memperkaya perbendaharaan gerak dasar anak-anak sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya”.

Agar tercapai tujuan tersebut guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam penggunaan media maupun dalam strategi dan pendekatan pembelajaran itu sendiri. Dengan strategi dan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru akan dapat menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Belajar akan lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa bila


(15)

4

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa mengalami apa yang dipelajarinya. Agar siswa dapat mengalami apa yang dipelajarinya, diperlukan pendekatan yang tepat.

Menurut uraian di atas pendekatan pembelajaran merupakan salah satu poin penting untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Maka untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat atau baik supaya kegiatan belajar mengajar akan terasa lebih menyenangkan dan menjadi lebih kondusif sehingga tujuan pendidikan jasmani bisa tercapai.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran yang sudah tersusun atau tersampaikan masih belum dapat membuat suasana pembelajaran yang membuat siswa merasa lebih senang. Dalam hal ini guru harus lebih kreatif dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih menyenangkan, salah satunya pendekatan bermain. Pendekatan bermain ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak dan yang lebih penting yaitu menyenangkan.

Pendekatan pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur senang dan membuat suasana kegiatan belajar mengajar yang tidak membosankan yakni pendekatan bermain akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih kondusif. Pendekatan bermain adalah suatu bentuk pembelajaran yang didalamnya sudah terkonsep dalam suatu bentuk permainan. Dengan sifat siswa yang pada dasarnya mempunyai keingintahuan yang besar dan memperolehnya dengan rasa yang senang dalam sebuah pembelajaran, maka dalam hal ini proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan bermain. Suatu pendekatan yang baik akan membuat suasana


(16)

5

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang membuat siswa merasa inign mengikutinya dengan senang.

Pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan bermain digunakan dikarenakan di masa atau era perkembangan sekarang ini pendidikan jasmani tidak difokuskan pada prestasi saja. Tetapi peningkatan kebugaran jasmani, rohani serta interaksi sosialnya. Jadi dengan pendekatan bermain diharapkan siswa akan senang dan penuh kesadaran dalam melaksanakan pelajaran jasmani yang diberikan tanpa meninggalkan konsep materi yang diajarkan di Sekolah.

Pendekatan bermain akan memberikan mobilitas yang tinggi pada siswa dalam mengikuti kegiatan belajar pendidikan jasmani. Pendekatan bermain sangat cocok untuk diterapkan pada siswa SMP yang memiliki karakteristik senang bermain dan berani berpetualang untuk menghadapi tantangan sesuai dengan hati nuraninya. Jika siswa dalam mengikuti suatu kegiatan yang sesuai dengan hati nuraninya, maka siswa akan mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.

Dengan dilakukannya pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani yang tepat, dalam hal ini yakni pendekatan bermain maka peserta didik dapat berpartisipasi dengan baik dan diharapkan tujuan pendidikan jasmani yang telah ditetapkan akan dengan mudah tercapai karena waktu belajar peserta didik dilakukan dengan efektif. Sehingga peserta didik bisa melakukan tugas geraknya dengan baik.

Pendekatan pembelajaran yang membosankan atau kurang tepat akan bisa menghambat guru pendidikan jasmani mencapai tujuan pembelajarannya. Selain itu juga pendekatan pembelajaran yang kurang tepat akan cukup banyak menyita waktu untuk peserta didik melakukan


(17)

6

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tugas geraknya, karena peserta didik akan merasakan bosan dengan pembelajaran yang di sampaikan, sehingga waktu aktif belajar dan pengalaman gerak siswa kurang.

Seorang guru pendidikan jasmani harus memperhatikan waktu aktif belajar siswa. Dalam pembelajaran terdapat ragam kegiatan seperti pemanasan, instruksi, demonstrasi, siswa belajar keterampilan, guru mengoreksi gerakan siswa, mengetes dan mengevaluasi. Sepintas kegiatan tersebut banyak menyita waktu, namun pada kenyataannya, guru yang sudah efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dalam waktu yang tidak relatif lama. Pada saat kegiatan tersebut berlangsug, aktifitas siswa harus benar-benar diperhatikan. Karena waktu aktif belajar siswa menjadi salah satu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani. Sehingga, apabila waktu aktif belajar siswa kurang, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.

Menurut uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Bermain Terhadap Waktu Aktif Belajar Siswa” di SMP Negeri 15 Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang mengenai permasalahan di atas, penulis akan mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Pendekatan pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan siswa banyak menunggu pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Hal ini menyebabkan waktu aktif belajar siswa berkurang.


(18)

7

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kurangnya waktu aktif belajar siswa akan berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan kurangnya waktu aktif siswa maka tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru akan sulit tercapai.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan di atas, penulis akan mengemukakan rumusan masalah tentang pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa sebagai berikut :

“Apakah pembelajaran pendekatan bermain dapat meningkatkan waktu aktif belajar siswa?”

D. Tujuan Penelitan

Sesuai latar belakang dan rumusan masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh penerapan pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung.

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas. Penulis hanya membatasi pada pokok bahasan yang berkaitan saja. Adapun pembatasan ruang lingkup dalam penelitian ini, batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini berisi tentang pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung.

2. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran pendekatan bermain.


(19)

8

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah waktu aktif belajar siswa. 4. Populasi dan sampel yang akan diambil adalah siswa SMP Negeri 15

Bandung. F. Anggapan Dasar

Asumsi dasar menurut Arikunto (2006 : 55) bahwa “Anggapan dasar adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau permasalahan dalam hubungan yang lebih luas”. Kegiatan pengajaran pendidikan jasmani dipengaruhi oleh minat, bakat, latar belakang keluarga, fasilitas serta motif-motif yang berbeda, sehingga menyebabkan individu yang satu memilih aktivitas jasmani sesuai dengan yang ingin dicapainya. Pelajaran pendidikan jasmni di sekolah yang dilaksanakan secara teratur harus dapat membuat semua siswa aktif dalam melakukan aktivitas-aktivitas jasmani yang dilakukan.

Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga akan mempengaruhi tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan pembelajaran pendidikan jasmani akan tercapai bilamana pendekatan yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Dalam pembelajaran penjas terdapat beberapa pendekatan-pendekatan pembelajaran, akan tetapi untuk membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, dalam hal ini penerapan yang tepat yaitu dengan menerapkan pembelajaran pendekatan bermain.

Pembelajaran pendekatan bermain adalah pembelajaran yang didalamnya dilakukan dengan proses yang berunsur menyenangkan. Pembelajaran pendekatan bermain yang diterapkan juga harus disesuaikan dengan materi ajar yang sedang dilakukan di sekolah. Karena bermain


(20)

9

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mempunyai sifat sukarela atas dasar senang maka akan menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan, sehingga secara tidak langsung siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas penulis beranggapan bahwa dengan menerapkan pembelajaran pendekatan bermain, siswa akan merasa lebih senang dan lebih aktif untuk melakukan kegiatan yang sedang berlangsung serta waktu dalam pembelajaran menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, pembelajaran pendekatan bermain dapat meningkatkan waktu aktif belajar (WAB) siswa dan diharapkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh guru pendidikan jasmani sebelumnya bisa tercapai.

G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah bisa diambil manfaatnya tentang cara melakukan pembelajaran pendidikan jasmani melalui pendekatan bermain.

Adapun manfaat-manfaat dari penelitian ini yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumber informasi bagi guru pendidikan jasmani bahwa pembelajaran pendekatan bermain sangat penting untuk melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Secara teoritis, bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi guru pendidikan jasmani dalam melakukan proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

3. Sebagai pengalaman dan masukan bagi penulis ketika menjadi guru pendidikan jasmani.


(21)

10

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung


(22)

32

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dan tempat di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Waktu : Mulai dari bulan September sampai dengan Nopember 2013

Tempat : SMP Negeri 15 Bandung

Jalan Dr. Setiabudhi No. 89, Bandung 40153 C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut sugiyono (2012:72) bahwa “metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang


(23)

33

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Metode penelitian ini merupakan suatu percobaan yang diberikan untuk mencari hasil dari percobaan tersebut. Jadi dalam hal ini, pada metode penelitian eksperimen harus ada perlakuan (treatment) yang diberikan, perlakuan yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah memberikan pembelajaran pendekatan bermain dalam pembelajaran penjas.

Sugiyono (2012:39) “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti unutk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Maka berdasarkan penjelasan tersebut, yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen atau bebas

Menurut sugiyono (2012:39) “varibel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pembelajaran pendekatan bermain.

2. Variabel dependen atau terikat

Menurut sugiyono (2012:39) “variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya


(24)

34

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah waktu aktif belajar siswa.

D. Desain Penelitian

Sugiyono (2012:42) menjelaskan bahwa desain penelitian atau paradigm penelitian diartikan sebagai “pola pikir yang menunjukkan hubungan variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan’.

Desain yang akan digunakan pada penelitian ini adalah One-Group Pretest-posttest Design. Dalam desain penelitian ini terdapat pretest (tes awal), sebelum diberikan perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design

Keteranagan:


(25)

35

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 : tes awal

O2 : tes akhir

X : pembelajaran penjas dengan pendekatan bermain

Adapun prosedur penelitian yang akan peneliti tempuh dalam upaya pengambilan data, peneliti akan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Populasi

Sampel

Tes Awal

Tes Akhir

Pembelajaran Penjas dengan pendekatan bermain

Pengolahan Data


(26)

36

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Prosedur Penelitian

E. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2012:117) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertetu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Data merupakan salah satu hal yang terpenting yang tidak boleh diabaikan, karena itu untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini sumbernya harus jelas.Artinya sumber data harus diperoleh dari suatu kelompok yang menjadi objek penelitian. Kelompok tersebut lazim disebut populasi dan sampel. Populasi didalam penelitian ini yaitu SMP Negeri 15 Bandung.

Sedangkan sampel merupakan seluruh anggota populasi. Sugiyono (2012:118) mengungkapkan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan


(27)

37

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (Delapan) SMP Negeri 15 Bandung. Karena populasinya lebih dari 100 orang maka peneliti mengambil 10-15% sampel dari keseluruhan populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134) yang mengemukakan bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.”

Populasi yang diambil dalam pnelitian ini adalah siswa kelas VIII yang semuanya berjumlah 287 orang siswa. Menurut penjelasan diatas, maka penulis akan mengambil sampel 12,5% dari populasi yang ada. Jadi sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 36 orang siswa. Sampel sendiri diambil melalui teknik simpele random sampling. Teknik ini sendiri bisa dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono, 2012:28).


(28)

38

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Untuk mengetahui pengauh dari pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar penjas, penulis akan menggunakan instrument penelitian penampilan mengajar. Instrumen observasi ini menggabungkan dua tujuan, yaitu untuk mengetahui pemanfaatan waktu aktif belajar gerak dan proporsi jumlah siswa dalam belajar gerak. Selain itu juga, dalam instrument ini terdapat alokasi focus dan siswa fokus. Untuk mengetahui waktu aktif belajar siswa penulis menggunakan poin alokasi fokus. Menurut Suherman (2009:32) instrument penelitian ini sebelumnya pernah digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Komisi nasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga (KomnasPenjasor) pada tiga kota besar di Indonesia (Surabaya, Jakarta, Padang) pada tahun 2007.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator


(29)

39

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan ciri pembelajaran yang efektif. Perencanaan jumlah waktu aktif belajar akan terkait langsung dengan waktu yang diperlukan untuk aspek lain, missal : pemanasan, penjelasan, demonstrasi, termasuk strategi atau style yang digunakan. Oleh karena itu akan lebih baik apabila dari sejak awal guru merencanakan pemanfaatan waktu untuk masing-masing aspek dengan curahan waktu terbanyak ditekankan pada waktu aktif belajar. (Lutan dan Suherman, 2000:45-46)

2. Aktivitas Belajar (A)

3. Instruksi (I)

4. Waiting (W)

menyimpan dan mengambil bola, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, mendengarkan peringatan atau teguran, ganti pakaian, kehadiran.

Tugas-tugas dari

pembelajaran, menangkap bola, melempar bola, dribbling, lari.

Melihat demonstrasi,

mendengarkan instruksi keterampilan.

Tunggu giliran, “off-task behavior” : sebagian besar siswa diam atau ngobrol tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, menunggu guru untuk memberikan


(30)

40

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instruksi.

Data yang diambil dalam penelitian akan menggunakan lembar observasi. Langkah-langkah pelaksanaan observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hidupkan stopwatch sejak dari awal hingga akhir pembelajaran. 2. Berikan tanda cek (X) pada kolom stopwatch sesuai dengan

berkurangnya waktu dalam stopwatch.

3. Berikan tanda cek (X) pada kolom alokasi fokus segera setelah guru menyuruh siswa melakukan aktivitas fisik fokus tujuan.

4. Pada saat yang sama tuliskan jumlah siswa yang melakukan aktivitas fisik focus tujuan pada kolom siswa fokus.

5. Perhitungan jumlah siswa yang melakukan aktifitas fisik focus tujuan pada menit berikutnya dilakukan segera setelah waktu memasuki menit berikutnya.

6. Perhitungan jumlah siswa focus tujuan hanya dilakukan manakala pada kolom sebelumnya terdapat tanda (X).

Kolom yang akan digunakan instrument penelitian adalah berupa gambaran hitungan menit dari mulai menit pertama sampai dengan menit akhir. Jumlah menit yang berada dalam kolom ini disesuaikan dengan jam pelajaran yang telah ditentukan oleh pihak


(31)

41

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurikulum yang ada disekolah. Untuk mempermudah dalam melihat siapa yang aktif mengikuti pembelajaran disetiap menitnya, maka penulis akan memberikan nomor dada yang disesuaikan dengan nomor absen siswa tersebut dikelas. Sedangkan untuk menentukan berapa jumlah siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran maka harus menuliskan nomor urut siswa tersebut pada kolom jumlah siswa fokus. G. Teknik analisis data

Untuk membuktikan bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya maka data yang telah didapat dari tes awal dan tes akhir akan uji melalui pendekatan statistik.

1. Mencari nilai rata-rata.

̅ ∑

Keterangan :

̅ : rata-rata suatu kelompok n : jumlah sampel

: nilai data


(32)

42

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mencari Simpangan Baku

∑ √ ̅ √

Keterangan :

S : simpangan baku yang dicari

n : jumlah sampel

∑ √ ̅ : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Menguji Normalitas

Tujuan menguji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut terdistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data ini dengan menggunakan uji Liliefors. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, .... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ....

Zn dengan menggunakan rumus:

Zi = ̅

b. Untuk bilangan baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, .... Zn

Ʃ

Z1. Jika proporsi

ini dinyatakan S (Zi), maka:

S (Zi) = banyaknya Z1, Z2, .... Zn

Ʃ

Z1


(33)

43

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut (L0)

f. Kriteria adalah ditolak nol nahwa populasi berdistrisbusi normal jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan melebihi Ltabel dari daftar. Dalam hal ini ini hipotesis diterima.

4. Uji Homogenitas

Menguji homogenitas dua variabel adalah variansi dari tes awal dan tes akhir pada kelompok ekperimen. Menguji homogenitas data setiap butir dengan rumus:

Keterangan :

: Varians terbesar : Varians terkecil


(34)

44

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan deraat kebebasan = (V1.V2) dengan

α = 0.05. 5. Menguji t

Maksudnya unutk mengji kesamaan dua rata-rata antara tes awal dan tes akhir. Unutk menguji kesamaan dua rata-rata init ditentukan oleh pengujian normalitas. Jika setelah diuji normalitas ternyata terdistribusi normal, baru kemudian dilakuakn uji t yaitu menguji kesamaan dua rata-rata dengan uji satu pihak.

Proses untuk uji t sebagai berikut:

a. Menghitung simpangan baku gabungan (S) dengan rumus: Sgab2 = (n - 1)S12 + (n - 1)S22

n1+n2-2

Keterangan: S = simpangan baku gabungan S12 = varians pada tes awal

S22 = varians pada tes akhir

n1 = jumlah siswa pada tes awal


(35)

45

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mencari nilai t dengan rumus:

t =

Keterangan : t = distribusi t S = simpangan baku x1 = rata-rata skor pretest

x2 = rata-rata skor posttest

n1 = jumlah siswa pada tes awal

n2 = jumlah siswa pada tes akhir

c. Membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan ttabel

dengan derajat kebebasan n1+n2-2 dan taraf nyata α=0,05

d. Uji t dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika

ttabel<tthitung<ttabel dengan kata lain jika nilai thitung berada diantara

ttabel dan ttabel maka hipotesis nol. H0 diterima, artinya treatment

tidak memberikan pengaruh yang berarti.

�� + 2


(36)

46

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Sebaliknya jika nilai thitung tidak terletak diantara ttabel dan

ttabel maka hipotesis nol tidak diterima, artinya treatment yang


(37)

51

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil diskusi temuan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, dengan perolehan data yang didapat dari hasil rata-rata tes awal untuk manajemen (M) = 23,75%, untuk instruksi (I) = 22,50%, untuk waktu aktif (A) = 36,55% dan untuk lain-lain (W) = 19,80%. Sedangkan data yang didapat dari hasil rata-rata tes akhir untuk managemen (M) = 10%, untuk instruksi (I) = 8,75%, untuk waktu aktif (A) = 75% dan untuk lain-lain (W) = 6%. Perolehan data tersebut menunjukkan bahwa adanya penurunan waktu dalam aspek managemen (M) dan instruksi (I) yang berpengaruh terhadap peningkatan pada aspek waktu aktif (A). dari uraian tersebut dan hasil pengolahan data maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut : “pembelajaran pendekatan bermain

memeberikan pengaruh terhadap tingkat waktu aktif belajar siswa di SMP

Negeri 15 Bandung”.


(38)

52

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh telah dirumuskan baik berupa hasil penelitian, pembehasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka ditarik beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru pendidikan jasmani menerapkan satu pendekatan dalam pembelajaran akan membuat siswa merasa bosan dan dengan pembelajaran pendekatan bermain akan menjadi pilihan untuk pembelajan yang lebih efektif, karena berdasarkan penelitian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung.

2. Bagi lembaga diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan banyak manfaat.

3. Bagi peneliti, selanjutnya diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta materi.


(39)

53

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.

Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cholik, M. (1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar.

Djamarah, Syaiful. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Suatu Pendekatan Teoritis Psokologis. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Juliantine, Tite dkk (2011). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung:

FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendas dan Menengah Direktorat Jendral Olahraga.

Lutan, Rusli, Dkk. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga.Bandung: FPOK UPI

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Mu’arifin. (2001). Pengembangan Sikap Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani se-Kota Malang. UNESA. Surabaya.

Sardiman A.M (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA


(40)

54

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somarya, Dede dan Nuryani, Pupun (2011). Landasan Pendidikan. Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana. (2005). Metoda Statitiska. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode penelitian Pendidikan, Pendekatan. Bandung: CV.Alfabeta.

Suherman, Adang. (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Andira.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Penjas. Bandung: Bintang Warli Artika.

Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan ebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sukintaka. (1998). Teori Bermain untuk Pendidikan Jasmani. Yogyakarta : FPOK IKIP

Usman, Uzer. (1993). Upaya Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya

Usman, Uzer (2010). Menjadi Guru Yang Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Zulkhomis, R. (2012). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Softball Terhadap Kebugaran Jasmani Siswa SMAN 2 Cimahi. Bandung Universitas Indonesia.


(41)

55

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Lain :

http://dewikusumadian.blogspot.com/2014/02/meningkatkan-kebugaran- jasmani-melalui-model-pendekatan-bermain-dalam-pembelajaran-pendidikan-jasmani-dismp.html

http://penjaspurbalingga.blogspot.com/2009/12/model-pembelajaran-penjas-dengan.html


(1)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Sebaliknya jika nilai thitung tidak terletak diantara ttabel dan ttabel maka hipotesis nol tidak diterima, artinya treatment yang diberikan pengaruh yang berarti.


(2)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil diskusi temuan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, dengan perolehan data yang didapat dari hasil rata-rata tes awal untuk manajemen (M) = 23,75%, untuk instruksi (I) = 22,50%, untuk waktu aktif (A) = 36,55% dan untuk lain-lain (W) = 19,80%. Sedangkan data yang didapat dari hasil rata-rata tes akhir untuk managemen (M) = 10%, untuk instruksi (I) = 8,75%, untuk waktu aktif (A) = 75% dan untuk lain-lain (W) = 6%. Perolehan data tersebut menunjukkan bahwa adanya penurunan waktu dalam aspek managemen (M) dan instruksi (I) yang berpengaruh terhadap peningkatan pada aspek waktu aktif (A). dari uraian tersebut dan hasil pengolahan data maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut : “pembelajaran pendekatan bermain

memeberikan pengaruh terhadap tingkat waktu aktif belajar siswa di SMP

Negeri 15 Bandung”.


(3)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh telah dirumuskan baik berupa hasil penelitian, pembehasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka ditarik beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru pendidikan jasmani menerapkan satu pendekatan dalam pembelajaran akan membuat siswa merasa bosan dan dengan pembelajaran pendekatan bermain akan menjadi pilihan untuk pembelajan yang lebih efektif, karena berdasarkan penelitian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung.

2. Bagi lembaga diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan banyak manfaat.

3. Bagi peneliti, selanjutnya diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta materi.


(4)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.

Edisi Revisi VI Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cholik, M. (1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar.

Djamarah, Syaiful. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Suatu Pendekatan Teoritis Psokologis. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Juliantine, Tite dkk (2011). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung:

FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendas dan Menengah Direktorat Jendral Olahraga. Lutan, Rusli, Dkk. (2008). Sejarah dan Filsafat Olahraga.Bandung: FPOK

UPI

Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Mu’arifin. (2001). Pengembangan Sikap Siswa dalam Pembelajaran

Pendidikan Jasmani se-Kota Malang. UNESA. Surabaya.

Sardiman A.M (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA


(5)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somarya, Dede dan Nuryani, Pupun (2011). Landasan Pendidikan. Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana. (2005). Metoda Statitiska. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode penelitian Pendidikan, Pendekatan. Bandung: CV.Alfabeta.

Suherman, Adang. (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Andira.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Penjas. Bandung: Bintang Warli Artika.

Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan ebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sukintaka. (1998). Teori Bermain untuk Pendidikan Jasmani. Yogyakarta : FPOK IKIP

Usman, Uzer. (1993). Upaya Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Rosda Karya

Usman, Uzer (2010). Menjadi Guru Yang Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Zulkhomis, R. (2012). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Softball Terhadap Kebugaran Jasmani Siswa SMAN 2 Cimahi. Bandung Universitas Indonesia.


(6)

Nuryanto, 2014

Pengaruh pembelajaran pendekatan bermain terhadap waktu aktif belajar siswa di SMP Negeri 15 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Lain :

http://dewikusumadian.blogspot.com/2014/02/meningkatkan-kebugaran- jasmani-melalui-model-pendekatan-bermain-dalam-pembelajaran-pendidikan-jasmani-dismp.html

http://penjaspurbalingga.blogspot.com/2009/12/model-pembelajaran-penjas-dengan.html


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI.

0 3 63

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL.

3 9 41

PENGARUH PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS LOMPAT JAUH : Penelitian DeskriptifPada SiswaKelas VII SMP Negeri 17 Bandung.

0 1 31

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATAKAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKARASA 3 DAN 4 BANDUNG.

2 5 29

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI: Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung.

0 2 41

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS ATLETIK DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAKTU AKTIF BELAJAR : PTK Pada siswa kelas V SDN Babakan Jati Kota Bandung.

0 1 41

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DALAM PEMBELAJARAN FUTSAL DI SMP NEGERI 17 KOTA BANDUNG.

5 14 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENJAS.

2 9 30

PENGARUH MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI : StudiEksperimen di SMP LaboratoriumPercontohan UPI.

4 16 30

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif di SMP Negeri 15 Bandung - repositoryUPI S JKR 0805514 Title

0 0 3