EVALUASI PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN KOTA DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2012.

EVALUASI PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN KOTA
DI KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2012

Skripsi
Diajukan Ke Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

RISA SUSANTI
NO. BP. 0810333074

a

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2012

PEMINATAN ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, Juli 2012
RISA SUSANTI, NO.BP. 0810333074
EVALUASI PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN KOTA DI KOTA
PAYAKUMBUH TAHUN 2012
xiii + 74 halaman, 4 tabel, 15 lampiran

ABSTRAK
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat adalah
suatu cara
penyelengaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna yang berjenjang dengan
pelayanan tingkat pertama yang bermutu sebagai ujung tombak dan ditopang dengan
pembayaran dimuka oleh konsumennya melalui suatu badan pengelola dan jaringan
pemberi pelayanan kesehatan berjenjang. Kota Payakumbuh telah melaksanakan
Jaminan Kesehatan Kota sejak tahun 2006, namun masih ada penduduk yang belum
mengerti alur pelayanan Jaminan Kesehatan Kota. Tujaun penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota di Kota Payakumbuh
tahun 2012.
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dilakukan di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dari Bulan Januari sampai bulan Juli 2012
dengan informan berjumlah 30. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer dan
data sekunder. Data diolah dengan meinduksi ke dalam bentuk matrik hasil
wawancara dan disajikan dalam bentuk narasi serta dianalisis dengan pendekatan
analisis isi dan triangulasi data.
Hasil penelitian untuk Jaminan Kesehatan Kota telah ada terdapat Peraturan
daerah dan Peraturan walikota tanpa perjanjian kerja sama, tenaga masih melakukan
kerja rangkap, dana berasal dari APDB kota, sarana masih melekat dengan program
lain. Untuk komponen proses terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Dalam komponen keluaran yaitu Jaminan Kesehatan
Kota telah berjalan dengan baik, namun sosialisasinya masih kurang.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Jamkesko sudah baik.
Namun hendaknya ada sosialisasi khusus mengenai Jamkesko, supaya masyarakat
mengerti dengan alur pelayanan Jamkesko dan harusnya ada Perjanjian Kerja Sama
dengan pihak rumah sakit sebagai salah satu Pemberi Pelayanan Kesehatan
Jamkesko.

Daftar Pustaka
Kata Kunci


:31 (1996-2011)
:Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota

SPECIALISATION HEALTH POLICY ANALYSIS
FACULTY OF PUBLIC HEALTH
ANDALAS UNIVERSITY
Thesis, July 2012 Risa Susanti, NO.BP. 0810333074
EVALUATION OF CITY HEALTH INSURANCE AT PAYAKUMBUH CITY
IN 2012
xiii + 74 pages, 4 tables, 15 appendix

ABSTRACT
Health Insurance society is a way to complete the provision of health care
services are tiered with the first level of quality as the cutting edge and is supported
by the advance payment by consumers through a network management body and a
tiered health care provider. Payakumbuh City has been implementing the Health
Insurance since 2006, but there are still people who do not understand the flow of
services the City Health Insurance. The purpose of this study was to determine how
the implementation of the Health Insurance at Payakumbuh city in 2012.
The design of this research is qualitative research, carried out in the working

area of the City Health Department Payakumbuh January to July 2012 amounted to
30 informants. The data was collected primary data and secondary data. Data
processed by into a matrix form and the interview results are presented in narrative
form and analyzed with content analysis and triangulation approach to data.
The results for the City's Health Insurance has no local rules and regulations
there is a mayor without the cooperation agreement, workers are still doing double
work, the money comes from APDB city, still attached by means of another
program. For process components consist of planning, organizing, implementing, and
monitoring. The output component is the City's Health Insurance has gone well, but
the socialization is still lacking.
The results can be concluded that the implementation is good Jamkesko. But
there should be specific about Jamkesko socialization, so that people understand the
flow of service and there should Jamkesko cooperation agreement with the hospital
as one of the Giver of Health Services Jamkesko.

Bibliography : 30 (1996-2011)
Keywords
: Implementation City Health Insurance

KATA PENGANTAR


Puji syukur terlebih dahulu peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota Di Kota
Payakumbuh Tahun 2012”. Penulisan ini dibuat dengan maksud sebagai
pemenuhan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil dalam menyelesaikan
skripsi ini. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhD selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
2. Bapak Kamal Kasra, SKM, MQIH sebagai pembimbing I yang telah banyak
menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan maupun pengarahan
selama penulisan skripsi ini.
3. Bapak Idral Purnakarya, SKM, MKM sebagai pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikirannya di dalam memberikan petunjuk,
saran dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.
4. Ibu Fitrayeni, SKM, M.Biomed sebagai penguji I yang telah memberikan
kritik dan saran serta bimbingan dalam skripsi ini.

5. Ibu Deni Elnovriza, STP, MSi sebagai penguji II yang telah memberikan
kritik dan saran serta bimbingan dalam skripsi ini.

i

6. Ibu Tuti Ernawati, SKM, M.Kes sebagai penguji III yang telah memberikan
kritik dan saran serta bimbingan dalam skripsi ini.
7. Bapak dr. H. Sucyar Iskandar MARS sebagai Pembimbing Akademik
8. Bapak dan Ibu dosen staf pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas.
9. Ibu Mery Ramadani, SKM, MKM selaku Koordinator Skripsi
10. Orang Tua penulis yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
11. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan sangat peneliti harapkan. Akhirnya peneliti ucapakan terima kasih.

Padang, 11 Juli 2012

Peneliti


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
1.3.1. Tujuan Umum .............................................................. 6
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................. 6
1.4. Manfaat penelitian ......................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) ............ 8
2.1.1. Pengertian JPKM ............................................................ 8
2.1.2. Manfaat JPKM................................................................ 9
2.1.3. Tujuan dan Sasaran JPKM ............................................. 11
2.1.4. Pelaku Utama JPKM ...................................................... 11
2.1.5. Bentuk Pelaksanaan JPKM............................................. 13
2.1.6. Tujuh Jurus Pelaksanaan JPKM ..................................... 15
2.2. Jaminan Kesehatan Kota (Jamkesko) ........................................ 17
2.3. Teori Sistem ............................................................................... 22
2.3.1. Pengertian Sistem ........................................................... 22
2.3.2. Ciri-ciri Sistem ............................................................... 22
2.3.3. Unsur Sistem .................................................................. 23
2.4. Konsep Manajemen .................................................................... 24
2.5. Alur Pikir .................................................................................... 31
iii

BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ..................................................................... 32
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ................................... 32
3.3. Teknik Penentuan Informan ..................................................... 32

3.4. Cara dan alat Pengumpulan Data ............................................. 33
3.4.1. Cara Pengumpulan Data ............................................... 33
3.4.2 .Alat Pengumpul Data ................................................... 34
3.5. Pengolahan Data ....................................................................... 35
3.7. Analisis Data ............................................................................ 36
3.8. Definisi Istilah .......................................................................... 36

BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 38
4.1.1. Keadaan Geografi....................................................... 38
4.1.2. Keadaan Demografi ................................................... 39
4.2. Sumber Daya Kesehatan .......................................................... 39
4.2.1. Sarana Kesehatan ....................................................... 39
4.2.2. Tenaga Kesehatan ...................................................... 40
4.3. Karakteristik Informan ............................................................. 40
4.4. Hasil Penelitian ........................................................................ 43
4.3.1. Input .......................................................................... 43
4.3.2. Proses ........................................................................ 51
4.3.3. Output........................................................................ 57


BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 59
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 60
5.2.1. Komponen Input ....................................................... 60
5.2.2. Komponen Proses ..................................................... 64
5.2.3. Komponen Output .................................................... 70

iv

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Penelitian ............................................................... 72
6.2. Saran ........................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

DAFTAR TABEL


No. Tabel

Hal

3.1 Matrik Pengumpulan Data

35

4.1 Karakteristik Informan Wawancara Mendalam

40

4.2 Karakteristik Peserta Focus Group Discussion (FGD) Kelompok A

42

4.3 Karakteristik Peserta Focus Group Discussion (FGD) Kelompok B

42

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

Hal

2.1 Alur Pikir Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota di Kota

31

Payakumbuh Tahun 2012.

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran
1.

Petunjuk wawancara mendalam

2.

Pedoman wawancara mendalam untuk Kepala Dinas Kesehatan Kota
Payakumbuh.

3.

Pedoman wawancara mendalam untuk Pemegang Progran Jamkesko di Dinas
Kesehatan Kota Payakumbuh.

4.

Pedoman wawancara mendalam untuk Pimpinan Rumah Sakit/ Puskesmas Kota
Payakumbuh.

5.

Pedoman wawancara mendalam untuk Pemegang Program Jamkesko di Rumah
Sakit/Puskesmas Pedoman Kota Payakumbuh.

6.

Panduan Focus Group Discussion terhadap penduduk Kota Payakumbuh.

7.

Transkrip hasil wawancara mendalam

8.

Transkrip Focus Group Discussion

9.

Matrik hasil wawancara mendalam

10. Matrik Focus Group Discussion
11. Perwako No.17 Tahun 2012 tentang Jamkesko
12. Dokumentasi Penelitian
13. Jadwal Kegiatan Skripsi Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota
(Jamkesko) di Kota Payakumbuh Tahun 2012.
14. Kartu Kontak Bimbingan Skripsi.

viii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kesehatan adalah hak fundamental bagi setiap warga negara, oleh sebab itu setiap
individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatan, dan
negara bertanggung jawab mengatur masyarakat agar terpenuhi

hak hidup sehat bagi

penduduknya, termasuk masyarakat tidak mampu dan masyarakat miskin. Ini berdasarkan
kontitusi organisasi kesehatan dunia (WHO, 1948), Undang- Undang Dasar 1945 dan UndangUndang No.36 tahun 2009.1
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dalam UndanUndang Nomor 17 Tahun 2007, Pembangunan kesehatan adalah bagian intergral dari
pembangunan nasional yang diarahkan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.2
Undang-Undang No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
menunjukkan bahwa tingginya komitmen dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat
dan khususnya untuk penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan untuk seluruh penduduk, dalam
penyelengaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.3
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Sebagai investasi untuk pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis serta setiap orang juga wajib ikut mewujudkan, mempertahankan,
dan meningkatkan derajat kesehatan yang setingi-tingginya yang meliputi upaya kesehatan

perorangan, upaya kesehatan masyarakat dan pembangunan berwawasan kesehatan, agar
terwujud derajat kesehatan yang merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah.4
Meningkatnya jumlah penduduk miskin dan meningkatnya biaya kesehatan secara
berlipat ganda, akan menekan akses penduduk, terutama penduduk miskin terhadap
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia bergantung
pada faktor - faktor persepsi kebutuhan, juga pengetahuan tentang fasilitas kesehatan/
kepercayaan terhadap kesehatan dan fasilitas kesehatan yang berkaitan dengan status sosial
ekonomi rumah tangga.5
Melibatkan perusahaan asuransi kesehatan merupakan cara untuk mengatasi resiko
ketidakpastian peristiwa sakit serta implikasi biaya-biaya yang diakibatkan karena sakit
merupakan peristiwa yang tidak pasti, ireguler, dan mungkin jarang terjadi. Jika sakit itu benarbenar terjadi maka akan berimplikasi terhadap biaya pengobatan yang demikian besar terhadap
ekonomi rumah tangga. Kejadian sakit dapat mengakibatkan becana ekonomis bagi pasien dan
keluarganya. Keadaan yang tidak menguntungkan ini sebagian besar disebabkan cara
pembayaran medis yang langsung dari kantong (out of pocket).6
Bersama Asuransi kesehatan merupakan cara mengatasi resiko dan ketidakpastian
biaya-biaya yang diakibatkannya. Asuransi kesehatan mengubah peristiwa tidak pasti dan sulit
diramalkan menjadi peristiwa yang pasti dan terencana. Asuransi membantu mengurangi
resiko perorangan ke resiko sekelompok orang dengan cara perangkuman resiko (risk pooling).
Untuk mengubah peristiwa yang tidak dapat terprediksi, anggota membayar sejumlah uang
yang relatif kecil namun teratur yang biasa disebut premi kepada lembaga asuransi.6
Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 40 tahun
2007 melakukan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat, masih diutamakan
untuk masyarakat miskin (Jamkesmas) dan masyarakat kurang mampu (Jamkesda). Di Provinsi

Sumatera Barat terdapat 19 Kabupaten/Kota, dan semua kabupaten/kota ini telah
mengembangkan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. Total dana Provinsi
Sumatera Barat tahun 2010 sebesar Rp. 3.419.907.678,- dan jumlah dana telah dimanfaatkan
oleh Kabupaten/Kota tersebut. Mulai tahun 2007 sampai tahun 2010 dengan total peserta
sampai tahun 2010 sebanyak 267.212 orang.7
Terdapat 2 kota dari 19 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat yang melaksanakan
jaminan kesehatan masyarakat dengan total coverage, yaitu jaminan kesehatan yang diberikan
kepada seluruh masyarakat di kota tersebut tanpa membayar premi, yaitu Kota Padang Panjang
dan Kota Payakumbuh. Namun Kota Payakumbuh belum memakai sistem jaminan kesehatan
yang dianjurkan dan hanya memakai sistem klaim ke Pemerintah Daerah serta tidak memakai
Badan Penyelenggara sesuai aturan. Sedangkan kota Padang Panjang sudah menggunakan
Badan Penyelengara dalam pelaksanaan sistem Jaminan Kesehatan yaitu PT Askes (Persero)
cabang Padang.7

Berdasarkan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh tahun 2010, jumlah
penduduk Kota Payakumbuh adalah 116.910 jiwa. Telah ikut jaminan kesehatan adalah 9.301
jiwa. Terdiri dari Askes, sebanyak 5.208 jiwa, Jamsostek, sebanyak 419 jiwa, Jamkesmas,
sebanyak 3.675 jiwa. Sedangkan sisanya sebanyak 107.609 jiwa terangkum dalam Jaminan
Kesehatan Kota sesuai Peraturan Walikota Payakumbuh nomor 11 tahun 2006 tentang Jaminan
kesehatan dasar yang dijamin Pemerintah Kota Payakumbuh.8
Jaminan kesehatan dasar yang dijamin Pemerintah Kota Payakumbuh. Sejak awal tahun
2012 mempunyai tambahan pelayanan yaitu pelayanan kesehatan tingkat lanjutan untuk Rawat
Inap Tingkat Lanjutan (RITL) berlaku sampai Rumah Sakit Daerah Ahmad Muchtar
Bukitinggi. Serta menanggung tindakan operasi maksimal sepuluh juta rupiah.9

Selama ini kebijakan tentang pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat miskin dan
masyarakat tidak mampu belum konsisten dan sering berubah-ubah. Belum didasarkan pada
kajian yang matang, dan belum harmonis dengan Undang-Undang No.40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Peran daerah dalam Program Jaminan Masyarakat Miskin
(PJMM) hanya sebagai pelaksana, belum dilibatkan dalam perumusan kebijakan pusat.
Penunjukkan pihak ketiga pengelola Program Jaminan Masyarakat Miskin (PJMM) belum
dilakukan dengan kajian yang matang. Sosialisasi program kepada pemangku kepentingan di
daerah dan sasaran dirasakan masih kurang.9
Hasil penelitian Sylva Flora tentang efektivitas pelaksanaan Program Jamkesda di
Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 menyimpulkan bahwa pelayanan kesehatan pasien
Jamkesda di BLUD. RSU Dr. M. Dunda memiliki prosedur pelayanan. Apabila Peserta yang
terdata sebagai peserta Jamkesda membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka
harus melengkapi semua persyaratan administrasi. Namun hal ini juga masih menemui kendala
yaitu adanya keluhan-keluhan dari pasien jamkesda tentang proses administrasi di dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sangat panjang dan terkesan rumit. Hal ini diakibatkan
karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang program Jamkesda dan prosedur
pelayanannya. Penyebab utamanya adalah ketidakpahaman pengelola terhadap fungsinya
sebagai pelayan masyarakat yang seharusnya melayani masyarakat bukan untuk dilayani,
sehingga untuk mengadakan sosialisasi kepada masyarakat mereka menganggap itu hal yang
sia-sia.10
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan terhadap 15 orang
masyarakat Payakumbuh yang tersebar di 5 Kecamatan, didapatkan 8 (53,3%) orang tidak
mengetahui alur pelayanan Jamkesko, 3 (20%) orang menyatakan bahwa Jamkesko itu adalah
berobat gratis di Puskesmas dan Rumah sakit, sedangkan 4 (26,7%) orang lainnya menyatakan
bahwa mereka mengetahui tentang alur pelayanan Jamkesko.

Studi pendahuluan juga peneliti lakukan dengan mewawancarai pengelola program
Jamkesko di Kota Payakumbuh. Pengelola program tersebut menyatakan bahwa belum adanya
sosialisasi secara menyuruh terhadap penambahan pelayanan baru dari Jamkesko. serta masih
ada petugas yang belum mengerti tentang alur dan prosedur dari pelaksanaan dari tambahan
pelayanan baru Jamkesko tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota di Kota Payakumbuh Tahun 2012.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi perumusan masalah pada penelitian
ini adalah bagaimana Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota di kota Payakumbuh?.

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1.

Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Jaminan Kesehatan di kota Payakumbuh.

1.3.2. Tujuan Khusus
a) Diketahui informasi tentang input Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota di kota
Payakumbuh yang meliputi aspek regulasi, tenaga, dana dan sarana.
b) Diketahui bagaimana proses Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota di kota Payakumbuh
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan..
c) Diketahui informasi tentang output

Pelaksanaan Jaminan Kesehatan di kota

Payakumbuh yaitu terlaksananya Jaminan Kesehatan Kota di Kota Payakumbuh
dengan baik.

1.4.

Manfaat Penelitian
a) Sebagai masukan untuk Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dalam rangka peningkatan
efisiensi dan efektifitas input, proses dan output Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kota
selanjutnya.
b) Sebagai masukan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan rekan-rekan untuk melakukan
pengembangan penelitian selanjutnya.
c) Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitian.