PENGEMBANGAN BLOG SEBAGAI MEDIA PENUNJANG DALAM PEMBELAJARAN PEMBENIHAN IKAN DI SMK PP NEGERI TANJUNGSARI.

(1)

PENGEMBANGAN BLOG SEBAGAI MEDIA PENUNJANG DALAM PEMBELAJARAN PEMBENIHAN IKAN

DI SMK PP NEGERI TANJUNGSARI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh:

AKHMAD SYAZILI NIM. 0811668

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

Pengembangan Blog Sebagai Media Penunjang dalam Pembelajaran Pembenihan Ikan di SMK PP Negeri Tanjungsari

Oleh Akhmad Syazili

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

© Akhmad Syazili 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN BLOG SEBAGAI MEDIA PENUNJANG DALAM PEMBELAJARAN PEMBENIHAN IKAN

DI SMK PP NEGERI TANJUNGSARI

Oleh:

AKHMAD SYAZILI NIM. 0811668

Pembimbing I

Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si NIP. 197221113 199903 1 001

Pembimbing II

Dr. Dedi Suryadi, M.Pd NIP. 19670726 199703 1 001

Ketua Prodi PTAG FPTK UPI

Dr. Sri Handayani, M.Pd NIP. 19660930 199703 2 001


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran pembenihan ikan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan media penunjang pembelajaran berupa Blog dan untuk mengetahui efektifitas media penunjang pembelajaran ini terhadap siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan pendekatan deskriptif dan evaluatif sampai pada tahapan uji coba terbatas saja. Subyek penelitian ini terdiri dari 27 orang siswa dengan program keahlian Agribibsnis Perikanan di SMK PP Negeri Tanjungsari. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pendahuluan, observasi, dan pemberian angket untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media penunjang pembelajaran berupa blog. Pengolahan data dilakukan untuk menghitung hasil uji ahli, uji coba terbatas, dan angket minat belajar siswa dengan dengan metode deskriptif persantase. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Sperman-Brown dengan metode belah dua (belahan ganjil-genap).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Penerapan blog sebagai media penunjang pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran pembenihan ikan. 2). Sebelum diberikan perlakuan menggunakan media penunjang pembelajaran berupa blog, minat belajar siswa hanya mencapai 81,67%, sedangkan setelah diberikan perlakuan persentase minat belajar siswa mencapai 87,70% yang mengalami peningkatan sebanyak 6,03%.


(5)

BLOG DEVELOPMENT AS A SUPPORTING MEDIUM IN FISH INSEMINATION LEARNING IN SMK PP NEGERI TANJUNGSARI

ABSTRACT Akhmad Syazili

The main objective of this research is to find out student’s interest in learning fish insemination subject. Moreover, this research is also intended to develop a supporting medium of Blog in learning and to find out the effectiveness of this supporting medium in studying toward students.

The research method which is used in this research refers to research and development method by using descriptive and evaluative approach until limited testing level only. The subject of the research consists of 27 students who engage in a program competence in Fishery Agribusiness in SMK PP Negeri Tanjungsari. The data is collected by doing a pre-study, observation, and questionnaire distribution to find out students’ interest in studying before and after they were given a particular treatment by using the learning supporting medium of Blog. The data analysis is done to reckon in expert test results, limited testing, and questionnaires of students interest in learning. The data is analyzed by using percentage of descriptive method. The validity is tested by using Product Moment formula. In the other hand the reliability is tested by using Sperman-Brown formula with halve method (odd-even parts).

The results of the research suggested that 1) the application of blog as a learning supporting medium can increase students’ interest in studying especially in this focus subject, fish insemination. 2) before the students were given a particular treatment by using learning supporting medium of blog, their interests in studiying only reach 81,67%, whereas after they were given the treatment, the percentage of students’ interest in studiying reach 87,70% which increase 6,03%.


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 3

1.3.Batasan Masalah ... 3

1.4.Rumusan Masalah ... 4

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6.Manfaat Penelitian ... 5

1.7.Definisi Operasional ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1.Media Pembelajaran ... 8

2.2.Blog ... 19

2.3.Pemanfaatan Blog sebagai Media Pembelajaran ... 23

2.4.Blog dan Dunia Pendidikan ... 25

2.5.Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar ... 28

2.6.Teori Minat Belajar ... 29

2.7.Pembenihan Ikan ... 39

BAB III. METODE PENELITIAN ... 42

3.1.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel ... 42


(7)

3.3.Prosedur Penelitian ... 43

3.4.Uji Coba Produk ... 45

3.5.Instrumen Penelitian ... 46

3.6.Pengukuran Minat Belajar Siswa ... 50

3.7.Uji Kecendrungan ... 50

3.8.Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.9.Analisis Data ... 55

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1.Hasil Penelitian ... 57

4.2.Pembahasan ... 70

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1.Kesimpulan ... 72

5.2.Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hubungan antara Media dengan Tujuan Pembelajaran ... 17 Tabel 2.2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) Mata Pelajaran

Pembenihan Ikan ... 41 Tabel 3.1. Konversi Tingkat Pencapaian ... 46 Tabel 3.2. Interprestasi Nilai Validitas ... 48 Tabel 4.1. Hasil Uji Ahli Rancangan Media Penunjang Pembelajaran Blog

(Penguji I) ... 59 Tabel 4.2. Hasil Uji Ahli Rancangan Media Penunjang Pembelajaran Blog

(Penguji II) ... 59 Tabel 4.3. Hasil Uji Ahli Isi Media Penunjang Pembelajaran Blog (Penguji I) . 61 Tabel 4.4. Hasil Uji Ahli Isi Media Penunjang Pembelajaran Blog (Penguji II) 61 Tabel 4.5. Hasil Angket Uji Coba Terbatas Siswa ... 63 Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 65


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Dale (Heinich, et.al., 2002:11) ... 12

Gambar 3.1. Skematik Tahap-tahap Penelitian Research and Development ... 44

Gambar 4.1. Persentase Minat Belajar Siswa ... 67

Gambar 4.2. Hasil Uji Kecendrungan Sebelum Perlakuan ... 67


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Uji Ahli Rancangan Media Penunjang Pembelajaran Blog Lampiran 2. Hasil Uji Ahli Isi Media Penunjang Pembelajaran Blog

Lampiran 3. Angket Siswa dalam Uji Coba Terbatas Lampiran 4. Hasil Angket Siswa dalam Uji Coba Terbatas

Lampiran 5. Hasil Hitung Angket Siswa dalam Uji Coba Terbatas Lampiran 6. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa

Lampiran 7. Hasil Angket Siswa Untuk Uji Validitas

Lampiran 8. Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Uji Validitas Lampiran 9. Angket Minat Belajar Siswa Setelah Uji Validitas Lampiran 10. Hasil Hitung Uji Validitas Instrumen

Lampiran 11. Hasil Hitung Uji Reliabilitas Instrumen

Lampiran 12. Hasil Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan Lampiran 13. Hasil Angket Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan Lampiran 14. Hasil Hitung Angket Sebelum Perlakuan

Lampiran 15. Hasil Hitung Angket Setelah Perlakuan Lampiran 16. Hasil Uji Kecendrungan Sebelum Perlakuan Lampiran 17. Hasil Uji Kecendrungan Setelah Perlakuan Lampiran 18. Statistik Jumlah Pengunjung Blog


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.


(12)

Menurut pendapat (Hamalik, 1994:6) guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi:

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. c. Seluk-beluk proses belajar.

d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan. e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran. f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.

g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran. i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Berdasarkan dari studi awal dan hasil wawancara penulis dengan siswa di SMK PP (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan) Negeri Tanjungsari, media pembelajaran adalah salah satu faktor yang melatarbelakangi tinggi rendahnya minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dapat menambah minat belajar siswa sehingga materi yang disampaikan akan dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh siswa.


(13)

Dalam konteks ini, penggunaan perangkat teknologi informasi mutlak diperlukan, salah satunya adalah penggunaan blog sebagai media penunjang dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menambah minat belajar siswa terhadap materi yang diajarkan, khususnya dalam mata pelajaran pembenihan ikan.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dan hasil observasi, terdapat beberapa permasalahan yang memperkuat mengapa penelitian ini dilakukan. Adapun identifikasi masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya minat belajar siswa karena media pembelajaran yang digunakan hanya berupa papan tulis.

b. Kurangnya kreatifitas dan wawasan siswa dalam belajar karena materi pembelajaran yang digunakan kebanyakan berasal dari media cetak.

c. Pada umumya pembelajaran pada pelajaran produktif masih menggunakan metode ceramah dan praktek dengan peralatan yang sangat terbatas sehingga sulit untuk memahami dan belum dapat mengembangkan wawasan siswa.

1.3.Batasan Masalah

Penelitian ini ditujukan pada arah penggunaan blog sebagai media penunjang pembelajaran mata pelajaran pembenihan ikan. Diharapkan dengan adanya blog ini dapat menambah minat belajar siswa pada mata pelajaran


(14)

pembenihan ikan ini. Variabel yang akan diteliti adalah efektifitas media penunjang pembelajaran berupa blog terhadap minat belajar siswa. Pada media penunjang pembelajaran berupa blog, variabel yang akan diteliti adalah pada proses desain dan uji coba terbatas saja. Sedangkan pada proses pembelajaran, variabel yang akan diteliti adalah minat belajar siswa terhadap materi yang diajarkan melalui angket. Penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas X-F dan disatu sekolah saja yaitu SMK PP (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan) Negeri Tanjungsari.

1.4.Rumusan Masalah

Penelitian ini didasarkan pada pengkajian tentang mengapa minat belajar siswa SMK PP (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan) Negeri Tanjungsari khususnya yang mengambil bidang peminatan Agribisnis Perikanan rendah. Mata pelajaran pembenihan ikan merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang membutuhkan pengalaman langsung dilapangan. Penelitian ini dirasa penting karena minat belajar siswa pada mata pelajaran pembenihan ikan sangat berpengaruh besar dalam mata pelajaran produktif lainnya, khususnya setelah siswa memasuki dunia kerja.

Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana hasil penerapan blog sebagai media penunjang dalam pembelajaran pembenihan ikan dalam peningkatan minat belajar siswa?.


(15)

b. Bagaimana minat belajar siswa sebelum dan setelah penggunaan blog sebagai media penunjang dalam pembelajaran pembelajaran pembenihan ikan?.

1.5.Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi yang diajarkan dalam mata pelajaran pembenihan ikan. Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui manfaat media penunjang pembelajaran berupa blog terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran pembenihan ikan.

b. Mengetahui minat belajar siswa sebelum dan setelah penggunaan blog sebagai media penunjang pembelajaran.

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian tentang desain dan implementasi blog sebagai media penunjang pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Peneliti dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang diperoleh dari praktek langsung dengan menerapkan teori-teori yang didapat di perguruan tinggi. b. Sekolah dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan masukan untuk

mengembangkan metode media penunjang pembelajaran berupa blog untuk pembelajaran pada mata pelajaran lainnya.

c. Bagi para guru, media pembelajaran penunjang berupa blog dapat menjadi warna baru dalam proses pembelajaran.


(16)

d. Bagi siswa, media penunjang pembelajaran berupa blog dapat menambah minat belajar pada siswa khususnya dalam mata pelajaran pembenihan ikan. e. Bagi pembaca sebagai informasi mengenai implementasi media pembelajaran

penunjang berupa blog sehingga mampu menambah khasanah pengetahuannya.

f. Bagi peneliti lainnya sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan penilitian ini.

1.7.Definisi Operasional

a. Pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan sesuatu (pengetahuan, pikiran, dan sebagainya) agar menjadi bertambah sempurna (Suharso dan Retnoningsih, 2005).

b. Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum.

c. Media berasal dari bahasa latin “Medius” yang secara harfiah berarti “Tengah”, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.

d. Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

e. Pembenihan Ikan adalah suatu kegiatan memproduksi benih ikan yang dilakukan secara terbatas sampai ukuran benih siap tebar.


(17)

Pengembangan blog sebagai media penunjang dalam pembelajaran pembenihan ikan di SMK PP Negeri Tanjungsari adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui manfaat media penunjang pembelajaran berupa blog dan mengetahui minat belajar siswa sebelum dan setelah perlakuan dalam mata pelajaran pembenihan ikan.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel

Penelitian ini dilakukan di SMK PP (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan) Negeri Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-F Bidang Peminatan Agribisnis Perikanan SMK PP (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan) Negeri Tanjungsari.

3.2.Metode Penelitian

Penelitian ini mengacu pada pendekatan “Penelitian dan Pengembangan” (Research and Development). Menurut Borg and Gall (1989:782), yang dimaksud dengan model penelitian dan pengembangan adalah “a process used

develop and validate educational product” (sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan). Penelitian ini juga disebut „research based development’, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, Research and

Development juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru


(19)

tentang masalah-masalah yang bersifat praktis melalui “applied research”, yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam penelitian ini, Research and Development dimanfaatkan untuk menghasilkan media pembelajaran sebagai upaya pengembangan, sehingga kemampuan siswa dalam belajar dapat berkembang. Kegiatan mengembangkan, memvalidasi hasil-hasil dan meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat, khususnya di SMK PP (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan) Negeri Tanjungsari. Kegiatan penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembangkan media penunjang pembelajaran baru dalam proses belajar mengajar.

Penerapan Research and Development dalam penelitian ini bertujuan selain untuk memberikan perubahan dalam proses pembelajaran, juga untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa seperti yang dijelaskan dalam latar belakang dilakukannya penelitian ini.

3.3.Prosedur Penelitian

Dalam penelitian Research and Development diperbolehkan meneliti sampai pada uji coba terbatas saja. Oleh karena itu, penelitian pengembangan

blog sebagai media penunjang dalam pembelajaran pembenihan ikan ini

menggunakan prosedur dalam tiga tahap sebagai penyederhanaan dari tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya dan sesuai dengan batasan masalah yang telah dicantumkan pada sebelumnya.


(20)

Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan penilitian secara skematik seperti yang terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Tahap-tahap Penelitian Research and Development

Secara garis besar, penelitian Research and Development dapat dilakukan dengan tiga tahap penyederhanaan yaitu studi pendahuluan, studi pengembangan, dan tahap evaluasi. Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:

TAHAP STUDI PENGEMBANGAN

Desain Media Penunjang Pembelajaran Blog Penyusunan Perangkat Media Pembelajaran Blog TAHAP STUDI PENDAHULUAN

TAHAP EVALUASI Angket PRODUK FINAL Uji Coba Terbatas Evaluasi dan Perbaikan

Studi Lapangan tentang Bentuk Pembelajaran Mata Pelajaran Pembenihan Ikan Deskripsi dan Analisis Temuan Studi Literatur


(21)

a. Tahap studi pendahuluan, merupakan tahap prasurvey (tahap awal), dimana kegiatan yang dilakukan adalah: a) mengakaji teori-teori yang yang berkaitan dengan pembelajaran dengan penggunaan media blog, b) mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan erat dengan pembelajaran dengan penggunaan media blog, c) melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana, dan fasilitas pembelajaran yang mendukung.

b. Tahap studi pengembangan, kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini meliputi: a) perencanaan media, b) pengembangan draf awal, c) uji coba terbatas (satu sekolah), d) evaluasi dan perbaikan.

c. Tahap evaluasi, pada tahap evaluasi ini dilakukan: a) penyebaran angket dan b) perolehan produk final.

3.4.Uji Coba Produk

Uji coba model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Model atau produk yang baik memenuhi dua kriteria yaitu: (1) kriteria efektivitas dan efisien dan (2) kriteria penampilan (presentation criteria). Tahapan dalam uji coba produk adalah sebagai berikut (Yoziarde, 2012:37):


(22)

a. Uji Ahli dilakukan pada ahli dalam mata pelajaran pembenihan ikan dan ahli rancangan media penunjang pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menguji isi dan rancangan media yang digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Coba Terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap media yang akan digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan media tersebut.

Hasil dari uji ahli dan uji coba terbatas pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Tabel 3.1. Konversi Tingkat Pencapaian

Tingkat Pencapaian Klasifikasi Keterangan 90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi

75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi

65% - 74% Cukup Direvisi

55% - 64% Kurang Direvisi

0% - 54% Sangat Kurang Direvisi

(Sumber: Sudjana, 2004)

3.5.Instrumen Penelitian

Penelitian ini memakai beberapa instrumen penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh data secara empirik di lapangan dengan melakukan observasi dan tes tulis.


(23)

3.5.1. Jenis Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran angket yang dipergunakan untuk memperoleh informasi yang mengarah pada tiga aspek yaitu:

a. Aspek media meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program, keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, dan komposisi warna.

b. Aspek instruksional meliputi: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasaan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kecukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, dan kejelasan umpan balik.

c. Aspek hasil untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa sebelum dan setelah perlakuan menggunakan media penunjang pembelajaran berupa

blog dalam mata pelajaran pembenihan ikan.

3.5.2. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan validasi instrumen yang bertujuan agar memenuhi standar instrumen yang telah ditetapkan, sehingga pada akhirnya data yang diperoleh juga memenuhi standar persyaratan instrumen. Uji coba terbatas dilaksanakan sebelum proses penelitian dilaksanakan dan dilakukan pada siswa kelas X-F


(24)

SMK PP Negeri Tanjungsari. Jumlah aspek yang diuji pada kelas tersebut berjumlah enam aspek seperti pada lampiran 5.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Kesahihan soal dapat diketahui dengan cara pengujian serta penghitungan korelasi antara skor tiap item dengan skor hasil dari uji coba. Perhitungan validitas pada penelitian ini menggunakan rumus product moment dengan angka kasar dikarenakan instrumen yang digunakan merupakan soal tes objektif.

rxy = N∑ XY –(∑ X) (∑ Y)

√ {N∑ X2–(∑X)2} {N ∑Y2 –(∑Y)2}

(Arikunto, 2011:72) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

XY = Jumlah hasil kali dari variabel X dan Variabel Y

X2 = Jumlah kuadrat dari variabel X

Y2 = Jumlah kuadrat dari variabel Y

Interprestasi nilai validitas dapat diketahui dengan mengunakan kriteria koefisien korelasi menurut Arikunto (2011:75) seperti pada tabel 3.2.


(25)

Tabel 3.2. Interprestasi Nilai Validitas Rentang Nilai rxy Interprestasi

0.80 < rxy ≤ 1.00

0.60 < rxy ≤ 0.80

0.40 < rxy ≤ 0.60

0.20 < rxy ≤ 0.40

rxy ≤ 0.20

rxy < 0

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Tidak Valid

b. Reliabilitas

Suatu tes dikatakan reliabel apabila hasil tes tersebut ajeg atau tetap apabila diteskan berkali-kali. Reliabilitas instrumen pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Sperman-Brown dengan metode belah dua (belahan ganjil-genap). Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:

a. Mengadakan analisis butir soal atau analisis item.

b. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil dan skor butir soal nomor genap.

c. Mengkorelasikan skor belahan pertama (skor butir soal bernomor ganjil) dengan skor belahan kedua (skor butir soal bernomor genap) menggunakan rumus korelasi Product moment dengan angka kasar. d. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus


(26)

) 1 ( . 2 2 1 2 1 2 1 2 1 11 r r r   Keterangan: 2 1 2 1

r = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan.

(Arikunto, 2011:93) Besarnya koefisen reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan klasifikasi koefisien reliabilitas.

r11 ≤ 0,20 = Reliabilitas sangat rendah

0,20 < r11 ≤ 0,40 = Reliabilitas rendah

0,40 < r11 ≤ 0,60 = Reliabilitas sedang

0,60 < r11 ≤ 0,80 = Reliabilitas tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

3.6.Pengukuran Minat Belajar Siswa

Pengukuran minat belajar siswa dilakukan dengan menggunakan instrumen angket dan dihitung dengan menggunakan rumus persentase. Hasil angket dari setiap responden dipersentasikan lalu diambil nilai rata-rata sebagai hasil akhir dari semua responden yang menjadi objek penelitian. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-F yang berjumlah 27 orang siswa.


(27)

3.7.Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan. Uji kecenderungan dimaksudkan untuk menghitung kecenderungan umum dari skor angket yang diberikan kepada siswa selaku subyek penelitian. Sedangkan untuk perhitungan mencari nilai kecenderungan hasil angket dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. Suprian, (2005):

Sangat Tinggi = M + 1,5 (Si) > µ

Tinggi = M + 1,5 (Si) < µ > M + 1,5 (Si) Sedang = M – 0,5 (Si) < µ > M + 0,5 (Si) Rendah = M – 0,5 (Si) < µ > M - 0,5 (Si) Sangat Rendah = µ < M - 1,5 (Si)

Keterangan:

Mi (Nilai rata-rata ideal) = ½ (Nilai tertinggi + Nilai terendah). Sdi (Standar nilai ideal) = 1/6 (Nilai tertinggi – Nilai terendah).

3.8.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur. Kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang


(28)

tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.

Menurut Sugiyono (2012), pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen-instrumen dalam penelitian pendidikan memang sudah ada yang tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya, seperti instrumen yang mengukur motiv berprestasi, (n-ach) untuk mengukur sikap, mengukur IQ, mengukur bakat dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode atau cara pengumpulan data, yaitu:

a. Metode Angket / Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2009), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya, yaitu:


(29)

 Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

 Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

 Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

 Kuesioner tidak langsung, yaitu responden menjawab tentang oang lain. 3) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

 Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.

 Kuesioner isian, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner terbuka.  Chek list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda

chek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

 Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju (Arikunto, 2009).

Menurut Suharsimi Arikunto (2009), keuntungan kuesioner meliputi: a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden.


(30)

d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu jawaban.

e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Menurut Suharsimi Arikunto (2009), kelemahan kuesioner meliputi :

a) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.

b) Sering sukar dicari validitasnya.

c) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%.

d) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul dan tidak jujur.

e) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Beberapa pertimbangan dalam penyusunan pertanyaan pada angket, yaitu: a) Semua pertanyaan sudah terwakili dalam pertanyaan,

sekurang-kurangnya satu.

b) Tidak menanyakan hal-hal yang kurang perlu dan tidak akan diolah. (Arikunto, 2009).


(31)

Tata letak atau pengaturan penyajian pada angket meliputi beberapa hal, yaitu:

a) Usahakan untuk mengatur keseluruhan angket sedemikian rupa sehingga enak dipandang dan tidak tampak terlalu banyak.

b) Pisahkan antara identitas pengisi, pengantar dan pertanyaan inti.

c) Gunakan garis-garis pemisah atau kotak-kotak untuk memberikan tekanan (akses) hal-hal penting.

d) Bila mungkin, gunakan warna berbeda.

e) Ada baiknya diberi sedikit hiasan (bintang, bentuk, geometrik dan lain-lain) sebagai petunjuk. (Arikunto, 2009).

Menurut Sugiyono (2012), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

3.9.Analisis Data

Dalam metode penelitian ilmiah, analisis data merupakan bagian yang sangat penting. Dengan analisis data, maka data dapat dimaknai sehingga berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Pendekatan analisis kuantitatif merupakan salah satu teknik


(32)

penganalisisan data dengan menggunakan analisis statistik yang tertentu yakni data yang dikumpulkan berjumlah diklasifikasikan kedalam kategori-kategori. Pada analisis data ini menyajikan suatu ukuran yang dapat melakukan penarikan kesimpulan apakah perbedaan atau hubungan memiliki signifikansi yang tepat dan diambil cukup representatif untuk infrensi terhadap populasi tertentu. Tehnik-tehnik statistik juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, maka statistik banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesa.

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan data yang diperoleh. Analisis data ini mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan table, diagram, atau grafik. Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual.

Data yang diperoleh melalui angket dan observasi diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase. Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrumen berupa angket sebelum dan setelah diberikan perlakuan.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat selama melakukan penelitian tentang Desain dan Implementasi Blog Sebagai Media Penunjang Pembelajaran Pembenihan Ikan di SMK PP Negeri Tanjungsari, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Penerapan blog sebagai media penunjang pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran pembenihan ikan.

b. Sebelum diberikan perlakuan menggunakan media penunjang pembelajaran berupa blog, minat belajar siswa hanya mencapai 81,67%, sedangkan setelah diberikan perlakuan persentase minat belajar siswa mencapai 87,70% yang mengalami peningkatan sebanyak 6,03%.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka ada beberapa saran untuk siswa maupun yang berkepentingan. Adapaun saran-saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilaksanakan penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan mengembangkan produk yang dihasilkan pada penelitian ini.


(34)

2. Siswa sebaiknya tidak bergantung pada media penunjang pembelajaran berupa

blog ini. Siswa juga harus menggunakan sumber-sumber lainnya untuk

menambah wawasan dan pengetahuannya.

3. Para guru hendaknya lebih peka terhadap kebutuhan siswa agar siswa menjadi lebih antusias dalam belajar sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik dan maksimal.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Alfariko (2012). Teknik Pembenihan Ikan Patin. [Online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net/alfaricoart/teknik-pembenihan-ikan-patin. [15 Januari 2013].

Ardiansyah, A (2011). Jenis-jenis Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-media-pembelajaran.html. [27 Juni 2012].

Arikunto, S (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dewi Suhartini (2001). Minat Siswa terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran

Sejarah dan Beberapa Faktor yang Melatar Belakanginya. Tesis PPS UPI.

Tidak diterbitkan.

Djamarah, SB (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gerlach, V.S & Donald P.E (1980). Teaching & Media: A Systematic Approach.

(Second Edition). New Jersey: Prentice Hall, Inc. Gie, TL (2002). Cara Belajar Efisien I. Yogyakarta: PUBIB.

Hamalik, O (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Trigenda Karya

Indrawati, K (2012). Pemanfaatan Blog sebagai Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://koesbio.guru-indonesia.net/artikel_detail-17550.html. [12 Juni 2012].

Jasmansyah (2011). Mengoptimalkan Fungsi Blog sebagai Media Belajar di Era

Digital. [Online]. Tersedia di:

http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/06/25/mengoptimalkan-fungsi-blog-sebagai-media-belajar-di-era-digital/. [11 Juni 2012].

Lerian Ashor Yoziarde (2012). Pengembangan Media Open Courseware Berbasis

Blog sebagai Penunjang Pembelajaran Sensor dan Tranduser. Skripsi

FPTK UPI. Tidak diterbitkan.


(36)

Lubis, I (2012). Makalah Analisis Data Kuantitatif. [Online]. Tersedia di http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/05/makalah-analisis-data-kuantitatif.html. [21 Februari 2013].

Naibaho, P (2011). Pemijahan Ikan, Vivipar, Ovovivipar, dan Ovipar. [Online]. Tersedia di: http://pobersonaibaho.wordpress.com/about/. [12 Juni 2012]. Schramm, W (1977). Big Media Litle Media. London: Sage Public-Baverly Hills. Setyawan, H (2011). Pengertian dan Contoh Media Pembelajaran Menurut Ahli

Pendidikan. [Online]. Tersedia di:

http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/media-berasal-dari-bahasa-latin.html. [20 Juni 2012].

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sudarsono, J (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N & Ibrahim (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N (2005). Metoda Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito.

Surya, M (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syah, M (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wikipedia (2012). Blog. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Blog. [15 Januari 2013].


(1)

Tata letak atau pengaturan penyajian pada angket meliputi beberapa hal, yaitu:

a) Usahakan untuk mengatur keseluruhan angket sedemikian rupa sehingga enak dipandang dan tidak tampak terlalu banyak.

b) Pisahkan antara identitas pengisi, pengantar dan pertanyaan inti.

c) Gunakan garis-garis pemisah atau kotak-kotak untuk memberikan tekanan (akses) hal-hal penting.

d) Bila mungkin, gunakan warna berbeda.

e) Ada baiknya diberi sedikit hiasan (bintang, bentuk, geometrik dan lain-lain) sebagai petunjuk. (Arikunto, 2009).

Menurut Sugiyono (2012), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.


(2)

penganalisisan data dengan menggunakan analisis statistik yang tertentu yakni data yang dikumpulkan berjumlah diklasifikasikan kedalam kategori-kategori. Pada analisis data ini menyajikan suatu ukuran yang dapat melakukan penarikan kesimpulan apakah perbedaan atau hubungan memiliki signifikansi yang tepat dan diambil cukup representatif untuk infrensi terhadap populasi tertentu. Tehnik-tehnik statistik juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, maka statistik banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesa.

Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan data yang diperoleh. Analisis data ini mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan table, diagram, atau grafik. Data dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual.

Data yang diperoleh melalui angket dan observasi diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase. Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrumen berupa angket sebelum dan setelah diberikan perlakuan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat selama melakukan penelitian tentang Desain dan Implementasi Blog Sebagai Media Penunjang Pembelajaran Pembenihan Ikan di SMK PP Negeri Tanjungsari, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Penerapan blog sebagai media penunjang pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran pembenihan ikan.

b. Sebelum diberikan perlakuan menggunakan media penunjang pembelajaran berupa blog, minat belajar siswa hanya mencapai 81,67%, sedangkan setelah diberikan perlakuan persentase minat belajar siswa mencapai 87,70% yang mengalami peningkatan sebanyak 6,03%.

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka ada beberapa saran untuk siswa maupun yang berkepentingan. Adapaun saran-saran yang ingin


(4)

2. Siswa sebaiknya tidak bergantung pada media penunjang pembelajaran berupa

blog ini. Siswa juga harus menggunakan sumber-sumber lainnya untuk

menambah wawasan dan pengetahuannya.

3. Para guru hendaknya lebih peka terhadap kebutuhan siswa agar siswa menjadi lebih antusias dalam belajar sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik dan maksimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alfariko (2012). Teknik Pembenihan Ikan Patin. [Online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net/alfaricoart/teknik-pembenihan-ikan-patin. [15 Januari 2013].

Ardiansyah, A (2011). Jenis-jenis Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-media-pembelajaran.html. [27 Juni 2012].

Arikunto, S (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dewi Suhartini (2001). Minat Siswa terhadap Topik-Topik Mata Pelajaran

Sejarah dan Beberapa Faktor yang Melatar Belakanginya. Tesis PPS UPI.

Tidak diterbitkan.

Djamarah, SB (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gerlach, V.S & Donald P.E (1980). Teaching & Media: A Systematic Approach.

(Second Edition). New Jersey: Prentice Hall, Inc. Gie, TL (2002). Cara Belajar Efisien I. Yogyakarta: PUBIB.

Hamalik, O (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Trigenda Karya

Indrawati, K (2012). Pemanfaatan Blog sebagai Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://koesbio.guru-indonesia.net/artikel_detail-17550.html. [12 Juni 2012].

Jasmansyah (2011). Mengoptimalkan Fungsi Blog sebagai Media Belajar di Era

Digital. [Online]. Tersedia di:

http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/06/25/mengoptimalkan-fungsi-blog-sebagai-media-belajar-di-era-digital/. [11 Juni 2012].


(6)

Lubis, I (2012). Makalah Analisis Data Kuantitatif. [Online]. Tersedia di http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/05/makalah-analisis-data-kuantitatif.html. [21 Februari 2013].

Naibaho, P (2011). Pemijahan Ikan, Vivipar, Ovovivipar, dan Ovipar. [Online]. Tersedia di: http://pobersonaibaho.wordpress.com/about/. [12 Juni 2012]. Schramm, W (1977). Big Media Litle Media. London: Sage Public-Baverly Hills. Setyawan, H (2011). Pengertian dan Contoh Media Pembelajaran Menurut Ahli

Pendidikan. [Online]. Tersedia di:

http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/media-berasal-dari-bahasa-latin.html. [20 Juni 2012].

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sudarsono, J (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N & Ibrahim (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N (2005). Metoda Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito.

Surya, M (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syah, M (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wikipedia (2012). Blog. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Blog. [15 Januari 2013].