PENGARUH ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA TARAKAN | Irawan | Tax & Accounting Review 3079 5778 1 SM

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013

PENGARUH ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA TARAKAN
Rahmawati Irawan dan Arja Sadjiarto
Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra
Email: m32410178@john.petra.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor kompetensi pelayanan, kesopanan
pelayanan, kredibilitas pelayanan, pengawasan kepatuhan formal, dan pengawasan kepatuhan material yang
dilakukan account representative mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama
Tarakan. Data dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh 100 orang
responden yang merupakan wajib pajak yang memanfaatkan jasa account representative di KPP Pratama
Tarakan. Teknik analisa data menggunakan analisa regresi linear berganda, uji validitas, uji reliabilitas, uji F,
uji t, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kompetensi pelayanan, kredibilitas
pelayanan, dan pengawasan kepatuhan material berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP
Pratama Tarakan. Sedangkan faktor kesopanan pelayanan dan pengawasan kepatuhan formal tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan. Secara bersama-sama kelima faktor
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan.


Kata kunci: kepatuhan wajib pajak, kompetensi pelayanan, kesopanan pelayanan, kredibilitas pelayanan,
pengawasan kepatuhan formal, pengawasan kepatuhan material.

ABSTRACT

The purpose of this study was to know whether the competence, courtesy, credibility, formal
monitoring, and materials monitoring which conducted by the account representative have an impact on the
tax payer compliance at KPP Pratama Tarakan. The Data were obtained by using quetionnaires to 100
respondents who use the services of account representative at KPP Pratama Tarakan. Multiple linear
regression analysis, validity test, reliability test, F test, t test, and also classical assumptions of regression
were used to analyze the data. The result showed that competence, credibility and materials monitoring had
influence on tax payer’s compliance at KPP Pratama Tarakan. Meanwhile, courtesy and formal monitoring
didn’t have influence on tax payer’s compliance at KPP Pratama Tarakan. All of the five factors had
significant influence on tax payer’s complience simultaneously.
Keywords: Tax payer compliance, competence, courtesy, credibility, formal monitoring, material
monitoring.

1


TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013

faktor-faktor apa saja dari dimensi assurance kualitas

PENDAHULUAN

pelayanan yang lebih berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak. Sementara dimensi assurance itu sendiri terdiri

Optimalisasi penerimaan negara sangat penting dalam
rangka

menunjang

pembiayaan

pemerintah

dari beberapa dimensi yaitu kompetensi, kesopanan, dan


dan

kredibilitas.

pembangunan nasional. Salah satu sumber penerimaan
terbesar negara berasal dari sektor pajak. Berdasarkan

Selain bertugas memberikan pelayanan kepada wajib

Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 16

pajak, account representative juga bertugas untuk

tahun 2009, pajak ialah kontribusi wajib kepada negara

memberikan pengawasan yang intensif kepada wajib pajak.

yang terutang oleh orang pribadi atau badan, yang bersifat

Pengawasan yang intensif diperlukan dalam menopang self


memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak

assessment system yang diterapkan di Indonesia sejak tahun

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

1984. Self assessment system memberikan wewenang,

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

kepercayaan, dan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk

rakyat.

menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang

Dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak

harus dibayar. Sistem ini akan efektif apabila wajib pajak


maka DJP melakukan modernisasi administrasi perpajakan.

memiliki kesadaran dan kepatuhan pajak yang tinggi dalam

Modernisasi administrasi perpajakan memberikan banyak

melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan

perubahan mendasar mulai dari restrukturisasi organisasi

yang berlaku. Namun faktanya kesadaran dan kepatuhan

sampai dengan pengembangan sumber daya manusia serta

wajib pajak masih tergolong rendah. Oleh karena itu

penggunaan teknologi informasi dalam administrasi

diperlukan suatu sistem pengawasan yang intensif kepada


perpajakan. Pada tahun 2006 ditetapkan kebijakan-

wajib pajak. Pengawasan yang intensif dapat berjalan

kebijakan untuk mendukung pelaksanaan modernisasi

dengan baik apabila dapat diketahui faktor-faktor apa saja

administrasi perpajakan yang diantaranya adalah kebijakan

dari pengawasan yang berpengaruh terhadap kepatuhan

pembentukkan account representative yang tertuang dalam

wajib pajak. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang

Peraturan Menteri Keuangan No. 98/PMK.01/2006.

dilakukan Nofri Boy Sandi (2010) dan Eka Suci Wardani


Account

(2010)

representative

adalah

aparat

pajak

yang

menyatakan

bahwa

pengawasan


account

bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan dan

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pengawasan secara langsung untuk sejumlah wajib pajak

pajak. Namun dari kedua penelitian tersebut belum dapat

tertentu yang telah ditugaskan kepadanya.

diketahui faktor-faktor apa saja dari pengawasan yang lebih

Salah satu tugas account representative adalah

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Padahal

memberikan pelayanan yang berkualitas kepada wajib


berdasarkan tugas-tugas yang dimiliki oleh account

pajak. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan

representative, pengawasan yang dilakukan oleh account

Eka Suci Wardani (2011) menyatakan bahwa pelayanan

representative terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu

account representative berpengaruh terhadap kepatuhan

pengawasan kepatuhan formal dan pengawasan kepatuhan

wajib pajak. Pada penelitian yang dilakuan Andrian Agus

material.

Trianto (2012) menyatakan bahwa dimensi assurance


Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun

faktor-faktor apa saja di dalam pelayanan dan pengawasan

dalam kedua penelitian tersebut belum dapat diketahui

account representative yang mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak. Berdasarkan uraian dan penelitian terdahulu di

2

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
atas, peneliti mengambil faktor-faktor dari pelayanan yang

bertugas menangani wajib pajak tersebut. Account

terdiri dari kompetensi pelayanan, kesopanan pelayanan,


representative sebagai salah satu media bertanya dan

dan kredibilitas pelayanan serta pengawasan yang terdiri

sosialisasi peraturan perpajakan, harus terus memperbarui

dari pengawasan kepatuhan formal dan pengawasan

peraturan-peraturan pajak yang dimiliki karena peraturan-

kepatuhan material yang diduga berpengaruh terhadap

peraturan perpajakan secara langsung akan mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak. Tempat yang menjadi obyek

kepatuhan wajib pajak.

penelitian adalah kota Tarakan. Hal ini dikarenakan kota

Dalam landasan teori dan penelitian terdahulu yang

Tarakan merupakan satu-satunya kota di Provinsi

dilakukan oleh Eka Suci Wardani (2011) dan Andrian Agus

Kalimantan Utara Indonesia dan menempati peringkat ke-

Trianto (2012) dinyatakan bahwa pelayanan account

17 sebagai kota terkaya di Indonesia. Kota Tarakan

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

memiliki letak yang strategis karena berada tepat di beranda

pajak. maka diduga:

depan perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan Filipina
serta menjadi kota transit perdagangan bebas bagi

H0 :

Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

representative

Diduga

kompetensi

dalam

pelayanan

memberikan

account

pelayanan

tidak

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

Pengaruh Kompetensi Pelayanan Account

Pratama Tarakan

Representative Terhadap Kepatuhan Wajib

H1 :

Diduga

kompetensi

pelayanan

account

representative dalam memberikan pelayanan berpengaruh

Pajak di KPP Pratama Tarakan

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan

Menurut Hooghiemstra dalam Kurniawan (2005),
kompetensi adalah suatu sifat dasar seseorang yang dengan

Pengaruh

Kesopanan

Pelayanan

Account

sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan.

Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Zeithaml dalam Kurniawan (2005), mengemukakan bahwa

di KPP Pratama Tarakan

kompetensi merupakan tuntutan yang harus dimiliki yaitu

Menurut Ratminto (2006), kesopanan merupakan

pengetahuan dan keterampilan yang baik oleh aparatur
dalam

memberikan

pelayanan.

Berdasarkan

sikap dan perilaku aparatur dalam memberikan pelayanan

kedua

kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling

pendapat di atas maka kompetensi account representative

menghargai dan menghormati. Berdasarkan pendapat

berarti kemampuan dan pengetahuan perpajakan yang

tersebut maka kesopanan account representative ialah

dimiliki acount representative yang diperlukan dalam

perilaku yang ditunjukkan account representative dalam

melakukan bimbingan dan konsultasi kepada wajib pajak.

memberikan bimbingan dan konsultasi yang meliputi sopan

Dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan

santun, respek, dan ramah, serta saling menghargai dan

pelayanan kepada wajib pajak, account representative harus

menghormati.

memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan

Dalam berhadapan dengan wajib pajak, account

peraturan perpajakan yang berlaku. Account representative

representative diwajibkan untuk dapat bersikap bersahabat

harus menguasai semua jenis pajak, memahami ketentuan

dengan wajib pajak yang ditanganinya. Kesopanan account

perpajakan secara menyeluruh, teknologi informasi terkini,

representative merupakan kunci keberhasilan dalam

serta karakteristik perusahaan dan industri wajib pajak.
Ketika

menghadapi

permasalahan

perpajakan

pemberian pelayanan kepada wajib pajak. Pemberian

atau

pelayanan yang berkualias akan meningkatkan kepuasan

kebingungan akan suatu peraturan pajak, wajib pajak akan

wajib

langsung menghubungi account representative yang

2

terhadap

pelayanan

account

representative.

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
account

representative

Peningkatan kepuasan wajib pajak secara tidak langsung

format

akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam

membimbing wajib pajak dalam tata cara pengisian

memenuhi kewajiban perpajakannya.

formulir tersebut. Dengan adanya bimbingan dari account

baru

maka

dapat

representative maka wajib pajak akan semakin mudah

Dalam landasan teori dan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Eka Suci Wardani (2011) dan Andrian Agus

dalam memenuhi kewajiban pajaknya.

Trianto (2012) dinyatakan bahwa pelayanan account

Dalam landasan teori dan penelitian terdahulu yang

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

dilakukan oleh Eka Suci Wardani (2011) dan Andrian Agus

pajak. maka diduga:

Trianto (2012) dinyatakan bahwa pelayanan account

H0 :

Diduga

representative

kesopanan

dalam

pelayanan

memberikan

account

pelayanan

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

tidak

pajak. maka diduga:

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP
Pratama Tarakan
H1 :

Diduga

H0 :
kesopanan

pelayanan

account

Diduga

representative

kredibilitas

dalam

account

pelayanan

memberikan

pelayanan

tidak

representative dalam memberikan pelayanan berpengaruh

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan

Pratama Tarakan
H1 :

Diduga

kredibilitas

account

pelayanan

Pengaruh Kredibilitas Pelayanan Account

representative dalam memberikan pelayanan berpengaruh

Representative Terhadap Kepatuhan Wajib

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan

Pajak di KPP Pratama Tarakan

Pengaruh Pengawasan Kepatuhan Formal

Menurut Ratminto (2006), kredibilitas ialah kejujuran

dilakukan

Account

Representative

yang dimiliki oleh aparatur pelayanan dan kejujuran

yang

tersebut sangat diperlukan karena akan mendorong aparatur

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP

pelayanan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

Pratama Tarakan

amanah yang diberikan. Zeithaml dalam Kurniawan (2005),

Pengawasan

kepatuhan

formal

wajib

pajak

mengemukakan bahwa kredibilitas adalah sikap jujur para

merupakan upaya yang dilakukan DJP melalui account

pegawai penyelenggara pelayanan dalam setiap upaya

representative untuk menilai dan mengevaluasi tingkat

untuk menarik kepercayaan masyarakat. Jadi kredibilitas

pemenuhan kepatuhan formal wajib pajak. Pengawasan

account representative merupakan suatu sikap kejujuran

kepatuhan formal wajib pajak meliputi:

dan dapat dipercaya yang harus dimiliki oleh account

a.

Memonitor tanggal pembayaran dan pelaporan

representative agar dapat menumbuhkan kepercayaan wajib

b.

Memberikan

pajak.

dini

mengenai

tunggakan kewajibannya

Kredibilitas sangat diperlukan untuk meningkatkan
kepercayaan

peringatan

wajib

pajak.

Dengan

c.

meningkatnya

Menerbitkan Surat Tegoran atau STP atas
pelanggaran kewajiban formal

kepercayaan wajib pajak terhadap account representative
akan membuat wajib pajak dapat lebih terbuka dalam

Dalam landasan teori dan penelitian terdahulu yang

berkonsultasi dengan account representative. Apabila wajib

dilakukan oleh Nofri Boy Sandi (2010) dan Eka Suci

pajak bersikap lebih terbuka maka account representative

Wardani (2011) dinyatakan bahwa pengawasan account

dapat membimbing wajib pajak dalam memenuhi

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

kewajiban perpajakannya. Seperti misalnya ketika ada

pajak. maka diduga:

3

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013

H0 :

Diduga pengawasan kepatuhan formal yang

METODE PENELITIAN

dilakukan account representative tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan
H1 :

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

mengetahui

Diduga pengawasan kepatuhan formal yang

pengaruh kompetensi pelayanan, kesopanan pelayanan,

dilakukan account representative berpengaruh terhadap

kredibilitas pelayanan, pengawasan kepatuhan formal,

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan

dan pengawasan kepatuhan material yang dilakukan oleh
account representative terhadap kepatuhan wajib pajak

Pengaruh Pengawasan Kepatuhan Material

di KPP Pratama Tarakan.

Representative

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP

dari kompetensi pelayanan, kesopanan pelayanan,

yang

dilakukan

Account

kredibilitas pelayanan, pengawasan kepatuhan formal,

Pratama Tarakan
Pengawasan

kepatuhan

dan pengawasan kepatuhan material. Sedangkan variabel
material

wajib

pajak

dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib

merupakan upaya yang dilakukan DJP melalui account

pajak di KPP Pratama Tarakan.

representative untuk menilai dan mengevaluasi tingkat

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam

pemenuhan kepatuhan material wajib pajak. Pengawasan

penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui

kepatuhan material meliputi:

kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada

a. Membangun dan memutakhirkan profil wajib pajak

responden.

b. Pemutakhiran data wajib pajak

Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak

c. Melakukan analisis terhadap kegiatan usaha wajib pajak

Orang Pribadi dan Badan yang memanfaatkan jasa

dan pemenuhan kewajiban perpajakannya

account representative di KPP Pratama Tarakan

d. Menyediakan informasi kepada seksi lainnya mengenai

Sejumlah 2.876 wajib pajak. Penentuan sampel

faktor-faktor resiko sebanding industri tertentu yang

dilakukan dengan metode stratified random sampling

memiliki dampak terhadap perilaku kepatuhan wajib

dan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan

pajak yang ditangani.

rumus Slovin sebagai berikut:

Dalam landasan teori dan penelitian terdahulu yang


+� �

Wardani (2011) dinyatakan bahwa pengawasan account

�=

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

Slovin diatas sejumlah 100 responden.

dilakukan oleh Nofri Boy Sandi (2010) dan Eka Suci

Jumlah sampel yang ditentukan berdasarkan rumus

pajak. maka diduga:

Skala

pengukuran

dalam

penelitian

ini

menggunakan skala Likert dengan 4 poin. Intrumen yang
H0 :Diduga pengawasan kepatuhan material yang

digunakan untuk mengukur semua variabel berjumlah 33

dilakukan account representative tidak berpengaruh

item pertanyaan. Sebelum dianalisis, data akan diuji

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan

validitas dan reliabilitasnya. Data dinyatakan valid jika r
hitung > r tabel dan reliabel apabila nilai Cronbach’s

H1 :Diduga pengawasan kepatuhan material yang
dilakukan account representative berpengaruh terhadap

Alpha > 0,06.

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan

Metode statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan

4

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
software SPSS edisi 19. Berikut adalah model persamaan

kali setahun dan sebanyak 10 orang menemui account

regresi dalam penelitian ini:

representative lebih dari 12 kali dalam 1 tahun.

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Keterangan :

Std.

Model

B

t

Sig.

Constant

,288

,236

1,223

,224

b = Koefisien Regresi

X1

,233

,085

X = Variabel Independen

,226

2,738

,007

X2

,012

,079

,012

,148

,883

X3

,254

,078

,250

3,265

,002

X4

,001

,065

,001

,013

,990

X5

,400

,066

,492

6,091

,000

Y = Variabel Dependen
a = Konstanta

e = Standart error

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Error

Beta

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak KPP
Pratama Tarakan (Y)

Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang

Penelitian ini telah memenuhi uji validitas, uji

diperoleh sebanyak 100 responden yang merupakan
wajib

pajak

yang

memanfaatkan

jasa

reliabilitas dan uji asumsi klasik. Untuk uji validitas nilai r

account

hitung untuk semua item pertanyaan memiliki nilai > dari r

representative di KPP Pratama Tarakan.

tabel. Untuk uji reliabilitas, semua variabel penelitian

Berdasarkan data dalam kuesioner, diketahui bahwa

memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Uji asumsi klasik

wajib pajak yang menjadi responden terdiri dari 57 orang

yang

laki-laki dan sisanya sejumlah 43 orang adalah perempuan.

telah

dilakukan

yaitu

uji

normalitas,

uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

Berdasarkan data dalam kuesioner, diketahui bahwa

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang dilakukan data

63 orang responden merupakan wajib pajak badan dan

dalam penelitian ini terdistribusi normal, bebas gejala

sisanya sejumlah 37 orang responden merupakan wajib

multikolinearitas, bebas gejala heterokedastisitas, dan bebas

pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha.

gejala autokorelasi.

Berdasarkan data dalam kuesioner, diketahui bahwa
sebanyak 30 orang memiliki pendidikan terakhir SMU

Tabel 1 Koefisien Model Regresi

(Sederajat), 32 orang memiliki pendidikan terakhir D-1, 14
orang memiliki pendidikan terakhir D-3, 52 orang memiliki

Berdasarkan tabel 1 di atas maka persamaan regresi yang

pendidikan terakhir S-1 dan 2 orang memiliki pendidikan

diperoleh sebagai berikut:

terakhir Pasca Sarjana.
Berdasarkan data dalam kuesioner, diketahui bahwa

Y = 0,288 + 0,233X1 + 0,012X2 + 0,254X3 + 0,001X4 +

sebanyak 76 orang responden memiliki usaha di bidang

0,400X5 + ε

jasa, 22 orang responden memiliki usaha di bidang
perdagangan dan 2 orang responden memiliki usaha di

Nilai Konstanta sebesar 0,288 menunjukkan besarnya

bidang industri.

kepatuhan wajib pajak (Y) di KPP Pratama Tarakan yang

Berdasarkan data dalam kuesioner, diketahui bahwa

tidak dipengaruhi oleh kompetensi pelayanan (X1),

sebanyak 13 orang menemui account representative 1-3

kesopanan pelayanan (X2), kredibilitas pelayanan (X3),

kali setahun, 30 orang menemui account representative 4-6

pengawasan kepatuhan formal (X4), dan pengawasan

kali setahun, 47 orang menemui account representative 7-9

5

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
kepatuhan

material

(X5)

yang

dilakukan

account

formal yang dilakukan account representative meningkat

representative.

sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kepatuhan

Nilai koefisien regresi kompetensi pelayanan account

wajib pajak sebesar 0,001 dengan asumsi variabel X1, X2,

representative (X1) sebesar 0,233 (bernilai positif), artinya

X3, dan X5 bernilai konstan.

apabila kompetensi pelayanan account representative

Nilai koefisien regresi pengawasan kepatuhan

mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka akan

material yang dilakukan account representative (X5)

meningkatkan kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama

sebesar 0,400 (bernilai positif) berarti apabila pengawasan

Tarakan sebesar 0,233, dengan asumsi variabel independen

kepatuhan material yang dilakukan account representative

X2-5 dalam keadaan konstan.

meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan

Nilai koefisien regresi kesopanan pelayanan account

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan sebesar

representative (X2) sebesar 0,012 (bernilai positif), hal ini
Sum of
Model

Mean

Squares

Regressi 14,905

0,400 dengan asumsi X1-4 bernilai konstan.

df
5

Square
2,981

F

Tabel 2 Hasil Analisis Koefien Determinasi

Sig.

Adjuste

Std. Error

R

dR

of the

R

Square

Square

Estimate

,810a

,656

,637

,28851

35,811 ,000a

on
Residual 7,825

94

Total

99

22,729

Model

,083

1

Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0.656

a. Predictors: (Constant), PK.Material, Kredibilitas,

menunjukkan bahwa kemampuan kelima variabel dalam

Kesopanan, PK.Formal, Kompetensi

menjelaskan variasi kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama

b. Dependent Variable: Kepatuhan
berarti

apabila

kesopanan

account

Tarakan sebesar 65,6% dan sisanya 34,4% dijelaskan oleh

representative

variabel lain.

mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka kepatuhan
wajib pajak di KPP Pratama Tarakan akan meningkat

Tabel 3 Hasil Uji F (Uji secara Simultan)

sebesar 0,012, dengan asumsi variabel X1, X3, X4, dan X5

Berdasarkan tabel hasil uji F di atas diketahui bahwa

bernilai konstan.

nilai F hitung (35,811) > F tabel (2,31) dan nilai signifikansi

Nilai koefisien regresi kredibilitas pelayanan account

(0,000) < 0,05, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan

representative (X3) sebesar 0,254 (bernilai positif) berarti

bahwa kompetensi pelayanan, kesopanan pelayanan,

apabila kredibilitas pelayanan account representative

kredibilitas pelayanan, pengawasan kepatuhan formal, dan

mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka kepatuhan

pengawasan

wajib pajak di KPP Pratama Tarakan akan meningkat

kepatuhan

material

oleh

account

representative secara bersama-sama berpengaruh terhadap

sebesar 0,254, dengan asumsi variabel X1, X2, X4, dan X5

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan.

bernilai konstan.
Nilai koefisien regresi pengawasan kepatuhan formal

Tabel 8 Hasil Uji t (Uji secara Parsial)

yang dilakukan account representative (X4) sebesar 0,001
(bernilai positif), artinya apabila pengawasan kepatuhan

6

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Berdasarkan hasil uji t diatas diketahui bahwa variabel
kompetensi pelayanan (X1), kredibilitas pelayanan (X3), dan

Std.

pengawasan kepatuhan material (X5) mempunyai nilai t

Model

hitung > t tabel dan nilai signifikansi < 0,05. Hal ini

Constant

menujukkan H0 untuk X1,X3,X5 ditolak, yang berarti: 1)
Kompetensi Pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan. 2)
Kredibilitas Pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan. 3)
Pengawasan

Kepatuhan

Material

secara

parsial

B

Error

,288

,236

X1

,233

,085

X2

,012

X3

Beta

t

Sig.

1,223

,224

,226

2,738

,007

,079

,012

,148

,883

,254

,078

,250

3,265

,002

X4

,001

,065

,001

,013

,990

X5

,400

,066

,492

6,091

,000

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak KPP

Pratama Tarakan. Sedangkan variabel kesopanan pelayanan

Pratama Tarakan (Y)

dan pengawasan kepatuhan formal mempunyai nilai t

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan. Uji t

hitung < t tabel dan nilai signifikansi > 0,05. Hal ini

menghasilkan kesimpulan faktor kompetensi pelayanan

menunjukkan H0 untuk X2 dan X4 diterima, yang berarti: 1)

account representative, kredibilitas pelayanan account

Kesopanan Pelayanan secara parsial tidak berpengaruh

representative, dan pengawasan kepatuhan material yang

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan.

dilakukan account representative berpengaruh terhadap

2) Pengawasan Kepatuhan Formal secara parsial tidak

kepatuhan kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan.

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

Sedangkan 2 faktor lainnya yaitu kesopanan pelayanan

Pratama Tarakan.

account representative dan pengawasan kepatuhan formal
yang dilakukan account representative tidak berpengaruh

Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Tarakan.

bahwa kelima faktor independen yang diteliti telah cukup

Account representative bertugas untuk memberikan

mewakili keadaan yang terjadi di lapangan. Nilai R Square
menunjukkan

bahwa

persamaan

regresi

pelayanan secara langsung kepada wajib pajak. Dimensi

telah

mendeskripsikan model yang terjadi di lapangan sebesar

assurance

65,6% dan sisanya sebesar 34,4% dijelaskan oleh faktor lain

mencakup kemampuan account representative yang

di luar model. Adapun faktor lain diluar variabel yang dapat

meliputi pengetahuan terhadap peraturan perpajakan yang

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak antara lain kesadaran

berlaku, perilaku dalam melayani, keterampilan dalam

wajib pajak, pengetahuan wajib pajak, dan sanksi pajak.

memberikan

dalam pelayanan

informasi,

dan

account representative

kemampuan

dalam

Dalam hal hipotesis telah dibuktikan dengan hasil uji

menanamkan kepercayaan wajib pajak terhadap KPP.

F (secara simultan atau bersama-sama) dan hasil uji t

Dimensi assurance terdiri dari beberapa dimensi yaitu

(secara parsial). Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan

kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas. Soetrisno dalam

bahwa kelima variabel independen mempengaruhi variabel

Mutia (2013) manyatakan bahwa fiskus diharapkan

dependen. Dari hasil uji F dapat menunjukkan bahwa nilai

memiliki kompetensi dalam hal kebijakan perpajakan,

F hitung (35,811) > F tabel (2,31) dan nilai signifikansi

administrasi pajak dan perundang-undangan perpajakan.

(0,000) < 0,05, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan

Kompetensi pelayanan account representative dapat

bahwa kompetensi pelayanan, kesopanan pelayanan,

diartikan sebagai kemampuan dan pengetahuan perpajakan

kredibilitas pelayanan, pengawasan kepatuhan formal, dan

yang dimiliki account representative yang diperlukan

pengawasan kepatuhan material yang dilakukan account

dalam melakukan bimbingan dan konsultasi kepada wajib

representative berpengaruh secara simultan terhadap

pajak.

7

Setiap account representative harus memiliki

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
kompetensi yang baik di bidang perpajakan. Account

hasil penelitian dapat diintepretasikan bahwa account

representative harus menguasai ketentuan perpajakan

representative yang memiliki kompetensi dan kredibilitas

secara menyeluruh, menguasai semua jenis pajak,

yang baik akan meningkatkan kepercayaan wajib pajak

menguasai teknologi informasi terkini yang diterapkan di

terhadap account representative dan mempermudah

DJP, serta berkomunikasi dengan baik kepada wajib pajak

account representative dalam memberikan konsultasi dan

dan memahami karakteristik perusahaan (industri) wajib

bimbingan kepada wajib pajak. Di KPP Pratama Tarakan,

pajak. Untuk meningkatkan kompetensinya dibidang

wajib pajak menemui account representative ketika

perpajakan account representative harus rajin meng-update

menghadapi permasalahan dibidang perpajakan antara lain

dan mempelajari peraturan perpajakan serta mengikuti

ketika mengalami kesulitan dalam tata cara penghitungan

berbagai diklat yang diadakan oleh DJP.

dan pelaporan pajak terutangnya dan wajib pajak

Menurut kode etik pegawai pajak setiap pegawai

mengalami

kesulitan

untuk

memahami

peraturan

pajak termasuk account representative harus bersikap,

perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu setiap account

berpenampilan, dan bertutur kata secara sopan. Kesopanan

representative harus memiliki kompetensi dan kredibilitas

pelayanan account representative berarti perilaku yang

yang baik sehingga wajib pajak dapat lebih terbuka dalam

ditunjukkan account representative dalam memberikan

menyampaikan permasalahan yang dihadapinya. Dengan

bimbingan dan konsultasi yang meliputi sopan santun,

demikian maka permasalahan yang dihadapi oleh wajib

respek, dan ramah serta saling menghargai dan

pajak dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat serta

menghormati. Kesopanan merupakan kunci keberhasilan

account representative dapat mengarahkan wajib pajak

dalam pemberian

untuk

pelayanan

kepada

wajib

pajak.

Kredibilitas pelayanan account representative merupakan

oleh

account

representative

agar

patuh

dalam

memenuhi

kewajiban

perpajakannya.

suatu sikap kejujuran dan dapat dipercaya yang harus
dimiliki

lebih

Hasil

analisis

menyatakan

bahwa

kesopanan

dapat

pelayanan account representative tidak berpengaruh

menumbuhkan kepercayaan wajib pajak. Apabila wajib

terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat disebabkan

pajak memiliki tingkat kepercayaan yang baik kepada

wajib pajak di KPP Pratama Tarakan menganggap bahwa

account representative maka wajib pajak dapat bersikap

sudah sewajarnya account representative bersikap sopan

lebih terbuka dalam mengemukakan aspek perpajakannya.

dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak sehingga

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Andrian Agus

wajib pajak cenderung tidak memperhatikan faktor

Trianto (2012) dalam “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak

kesopanan account representative dalam memberikan

terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”

pelayanan. Hal ini mengakibatkan meskipun account

menyatakan bahwa dimensi assurance kualitas pelayanan

representative bersikap sopan tidak mempengaruhi wajib

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

pajak untuk lebih patuh dalam memenuhi kewajiban

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Kompetensi

perpajakannya. Menurut account representative di KPP

Pelayanan dan Kredibilitas Pelayanan berpengaruh terhadap

Pratama Tarakan, kepatuhan wajib pajak tidak dipengaruhi

kepatuhan wajib pajak, sedangkan Kesopanan Pelayanan

oleh kesopanan pelayanan yang diberikan namun

tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Data

dipengaruhi oleh faktor internal dari wajib pajak sendiri

yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang disebarkan,

yaitu kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban

sebagian besar wajib pajak memberikan jawaban setuju atas

perpajakannya.

penyataan mengenai kompetensi dan kredibilitas. Hal ini

Selain bertugas memberikan pelayanan, account

berarti account representative di KPP Pratama Tarakan

representative juga bertugas untuk melakukan pengawasan

telah memiliki kompetensi dan kredibilitas yang baik. Dari

yang intensif kepada wajib pajak. Pengawasan yang

8

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
dilakukan

account

representative

bertujuan

untuk

tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Wajib

mengetahui atau menguji kepatuhan wajib pajak dalam

pajak merasakan adanya pengawasan kepatuhan formal

melaksanakan ketentuan perpajakan. Pengawasan yang

yang

dilakukan oleh account representative dibedakan menjadi 2

mengabaikannya.

yaitu pengawasan kepatuhan formal dan pengawasan

kepatuhan formal merupakan upaya pasif yang dilakukan

kepatuhan material. Pengawasan kepatuhan formal adalah

account representative untuk memantau tingkat pemenuhan

upaya yang dilakukan DJP melalui account representative

kewajiban perpajakan wajib pajak. Apabila wajib pajak

untuk menilai dan mengevaluasi tingkat pemenuhan

melanggar kepatuhan formal maka meskipun account

kepatuhan formal wajib pajak. Pengawasan kepatuhan

representative tidak melakukan pengawasan kepatuhan

formal dilakukan dengan memonitor tanggal pembayaran

formal, wajib pajak akan tetap mendapat sanksi administrasi

dan pelaporan, memberikan peringatan dini mengenai

atas pelanggaran kewajiban formal yang dilakukannya.

tunggakan kewajibannya, dan menerbitkan Surat Tegoran

Besarnya sanksi administrasi yang dikenakan kepada wajib

atau STP atas pelanggaran kewajiban formal.

pajak yang melanggar ketentuan formal perpajakan akan

Pengawasan kepatuhan material adalah upaya yang

dilakukan

namun
Hal

ini

wajib

pajak

dikarenakan

cenderung
pengawasan

tetap sama baik ada maupun tidak ada pengawasan

dilakukan DJP melalui account representative untuk

kepatuhan

menilai dan mengevaluasi tingkat pemenuhan kepatuhan

representative. Adapun sanksi perpajakan yang dapat

material wajib pajak. Pengawasan kepatuhan material

dikenakan karena wajib pajak melanggar ketentuan formal

dilakukan dengan membangun dan memutakhirkan profil

perpajakan antara lain sanksi bunga 2% atas keterlambatan

wajib pajak, pemutakhiran data wajib pajak serta

pembayaran pajak, denda keterlambatan pelaporan SPT

melakukan analisis terhadap kegiatan usaha wajib pajak dan

Masa dan SPT Tahunan, dan sanksi berupa kenaikan

pemenuhan kewajiban perpajakannya. Profil wajib pajak

sebesar 50% karena tidak menyampaikan SPT Tahunan

harus terus diperbarui sehingga kepatuhan dan potensi pajak

walaupun sudah diperingatkan dengan Surat Teguran.

formal

yang

dilakukan

oleh

account

wajib pajak dapat tetap terpantau. Apabila terdapat indikasi

Dari hasil penelitian dapat diintepretasikan bahwa

adanya pelanggaran ketentuan material yang dilakukan oleh

semakin efektif pengawasan kepatuhan material yang

account

dapat

dilakukan oleh account representative maka kepatuhan

mengusulkan agar terhadap wajib pajak dilakukan

wajib pajak akan semakin tinggi. Hal ini dapat disebabkan

pemeriksaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Eka

kegiatan pengawasan kepatuhan material yang dilakukan

Suci Wardani (2011) dalam “Pengaruh Kualitas Pelayanan

oleh account representative merupakan upaya aktif yang

dan Efektifitas Pengawasan Account representative

dilakukan untuk menilai tingkat pemenuhan kewajiban

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP

perpajakan

Pratama Sidoarjo” menyatakan bahwa pengawasan account

berdasarkan hasil pengawasan kepatuhan material yang

representative berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

dilakukan ditemukan wajib pajak yang tidak memenuhi

wajib pajak. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

kewajiban perpajakannya secara material maka account

pengawasan kepatuhan material yang dilakukan account

representative dapat mengusulkan tindakan pemeriksaan

representative berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

kepada wajib pajak. Adapun sanksi administrasi yang dapat

sedangkan pengawasan kepatuhan formal yang dilakukan

dikenakan kepada wajib pajak yang melanggar ketentuan

account

material perpajakan antara lain sanksi bunga sebesar 2%

wajib

pajak

maka

representative

tidak

representative

berpengaruh

terhadap

kepatuhan wajib pajak.

wajib

pajak

secara

material.

Apabila

atas pajak yang belum dibayar yang ditemukan pada saat

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengawasan

pemeriksaan, sanksi kenaikan sebesar 100% atas jumlah

kepatuhan formal yang dilakukan account representative

lebih bayar yang tidak seharusnya dikompensasikan, dan

9

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
sanksi berupa denda sebesar 100% atas PPh yang dipotong

kepercayaan wajib pajak terhadap sistem perpajakan secara

atau dipungut tetapi tidak dibayarkan. Dengan adanya

keseluruhan yang dimana terdapat peranan penting petugas

pengawasan kepatuhan material yang dilakukan oleh

pajak yang berhubungan dengan wajib pajak dalam hal ini

account representative akan mendorong wajib pajak untuk

account

melaporkan kewajiban perpajakannya sesuai dengan

representative harus memiliki kompetensi dan kredibilitas

keadaan sebenarnya maka secara tidak langsung akan

yang baik.

meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi

representative.

Oleh

karena

itu

account

Dalam penelitian Sri Putri Tita Mutia (2013) yang
berjudul

kewajiban perpajakannya.

“Pengaruh

Sanksi

Perpajakan,

Kesadaran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eka Suci

Perpajakan, Pelayanan Fiskus, dan Tingkat Pemahaman

Wardani (2011) menyatakan bahwa pelayanan dan

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”,

pengawasan yang dilakukan oleh account representative

menyatakan

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

perpajakan, pelayanan fiskus, dan tingkat pemahaman

Dan penelitian yang dilakukan oleh Andrian Agus Trianto

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi

(2012) menyatakan bahwa dimensi assurance kualitas

perpajakan merupakan pemberian sanksi bagi wajib pajak

pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib

yang tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan

pajak. Namun dari kedua penelitian tersebut belum dapat

peraturan perpajakan yang berlaku. Mardiasmo dalam

diketahui unsur-unsur di dalam pelayanan dan pengawasan

Mutia (2013) menjelaskan bahwa sanksi perpajakan

yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-

Penelitian ini menemukan bahwa di dalam pelayanan,

undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti atau

variabel kredibilitas pelayanan yang paling berpengaruh

dipatuhi. Dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan

terhadap kepatuhan wajib pajak. Sementara di dalam

alat (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma

pengawasan, pengawasan kepatuhan material yang paling

perpajakan. Sanksi perpajakan dalam undang-undang

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dan memiliki

perpajakan berupa sanksi administrasi (dapat berupa denda

pengaruh yang paling dominan diantara semua variabel

atau bunga) dan sanksi pidana.

yang digunakan dalam penelitian ini.

bahwa

sanksi

perpajakan,

kesadaran

Kesadaran Menurut Gozali dalam Mutia (2013)

Menurut Gunadi (2005), kepatuhan pajak berarti

adalah rasa rela untuk melakukan sesuatu sebagai

wajib pajak mempunyai kesediaan untuk memenuhi

kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi kesadaran

kewajiban pajaknya sesuai aturan yang berlaku tanpa perlu

wajib pajak adalah kerelaan wajib pajak untuk membayar

diadakan pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan,

pajak tanpa adanya unsur paksaan. Muliari dan Setiawan

ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum

dalam Mutia (2013) menyatakan bahwa semakin tinggi

maupun administrasi. Norman D. Nowak dalam Zain

tingkat kesadaran wajib pajak maka pemahaman dan

(2008) menjelaskan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah

pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin baik sehingga

suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban

dapat meningkatkan kepatuhan.

perpajakan. Zain (2008) menyatakan bahwa kepatuhan

Menurut Kotler dalam Laksana (2008), pelayanan

wajib pajak tidak hanya bergantung pada persoalan teknis

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan

terkait metode pemungutan, teknis pemeriksaan, penyidikan

oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya

dan penerapan sanksi namun juga tergantung pada kemauan

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

wajib pajak untuk mematuhi ketentuan peraturan

apapun. Studi Singh dalam Ritonga (2011) menunjukkan

perundang-undangan perpajakan. Kemauan wajib pajak

bahwa semakin wajib pajak merasa puas dengan pelayanan

dalam mematuhi peraturan yang berlaku tidak lepas dari

yang diberikan oleh pemerintah, wajib pajak akan merasa

10

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
berkewajiban untuk patuh terhadap hukum, termasuk

3. Secara parsial, variabel Kesopanan Pelayanan(X2)

hukum perpajakan. Hal ini mengisyaratkan bahwa

dan Pengawasan Kepatuhan Formal (X4) yang

kepuasan terhadap pelayanan pajak dapat menentukan

dilakukan account representative tidak berpengaruh

kadar kepatuhan wajib pajak. Faktor ini mengacu pada

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama

variabel kompetensi, kesopanan dan kredibilitas pelayanan

Tarakan namun hal ini harus tetap ditingkatkan

account representative.

sebagai

Pemahaman perpajakan adalah informasi pajak yang

bentuk

pemberian

pelayanan

dan

pengawasan yang berkualitas terhadap wajib pajak.

dapat digunakan wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak,
mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang

strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan

didapat maka peneliti menyarankan beberapa hal yang

kewajibannya dibidang perpajakan. Menurut Stanton dalam

diharapkan dapat membantu KPP Pratama Tarakan

Mutia (2013) menjelaskan bahwa pemahaman merupakan

dalam memberikan pelayanan dan pengawasan kepada

salah satu faktor psikologis dalam kegiatan belajar. Spicer

wajib pajak. Saran yang diberikan sebagai berikut:

dan Laundset dalam Mutia (2013) menjelaskan bahwa jika

1. Karena banyaknya beban kerja dan luasnya wilayah

pengetahuan dan pemahaman rendah maka kepatuhan

kerja account representative, sebaiknya jumlah

wajib pajak terhadap peraturan yang berlaku juga rendah.

account

representative

diperbanyak

sehingga

pelaksanaan pelayanan dan pengawasan intensif
kepada wajib pajak dapat semakin efektif.

KESIMPULAN DAN SARAN

2. Penulis menyarankan agar KPP lebih meningkatkan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam

pengawasan kepatuhan material yang dilakukan oleh

bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh

account representative karena hal ini cukup dominan

sebagai berikut:

dalam mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak.

1. Secara simultan, variabel Kompetensi Pelayanan
(X1),

Kesopanan

Pelayanan(X2),

Kredibilitas

Pelayanan (X3), Pengawasan Kepatuhan Formal

DAFTAR PUSTAKA

(X4), dan Pengawasan Kepatuhan Material (X5)
yang dilakukan account representative berpengaruh

Alfiansyah, Febri. 2012. Pengaruh Account representative

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Tarakan. Oleh karena itu kinerja kelima faktor

Surabaya: Jurnal Akuntansi UNESA Vol. 1 No. 1.

tersebut harus ditingkatkan dalam rangka pemberian

Fajar, Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta :

pelayanan dan pengawasan yang intensif.

Graha Ilmu.

2. Secara parsial, variabel Kompetensi Pelayanan (X1),

Gunadi. 2005. Fungsi Pemeriksaan terhadap Peningkatan

Kredibilitas Pelayanan (X3), dan Pengawasan

Kepatuhan

Kepatuhan Material (X5) yang dilakukan account

Perpajakan Indonesia Vol. 4 No. 5.

representative berpengaruh terhadap kepatuhan

sehingga

dapat

Compliance).

Jurnal

Yogyakarta : Pembaruan.

itu peningkatan kinerja ketiga variabel tersebut harus
diperhatikan

(Tax

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik.

wajib pajak di KPP Pratama Tarakan. Oleh karena

lebih

Pajak

Mutia, Sri Putri Tita. 2013. Pengaruh Sanksi Peprpajakan,

mencapai

Kesadaran Perpajakan, Pelayanan Fiskus, dan Tingkat

kepatuhan wajib pajak yang lebih baik.

Pemahaman terhadap Keptuhan Wajib Pajak Orang

11

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Pribadi (Studi Empiris pada WPOP yang terdafatar di
KPP Pratama Padang). Padang : Universitas Negeri
Padang.
Ratminto & Winarsih, S.A. 2006. Manajemen Pelayanan:
edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ritonga, P. 2011. Analisis Pengaruh Kesadaran dan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Kinerja KPP
dengan Pelayanan Wajib Pajak sebagai Variabel
Intervening di KPP Medan Timur. Medan :
Universitas Sumatera Utara.Hartono, Budi (2001),
“Intellectual Capital: Sebuah Tantangan Akuntansi
Masa Depan”, Media Akuntansi,Edisi 2, Thn
VIII,page 65-72.
Sandi, Nofri B. 2010. Analisis Pengaruh Pelayanan,
Pengawasan, dan Konsultasi Account representative
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jakarta : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Trianto, Agus A. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Malang : Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Wardani, Eka A.. 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Efektifitas

Pengawasan

Account

representative

terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Surabaya:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Zain, Prof. Dr. H. Mohammad, Drs.Ak. 2008. Manajemen
Perpajakan. Jakarta : Salemba Em pat.

12

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

Account Representative Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Bandung Karees

5 76 84

Pengaruh Self Assessment Dan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survei pada wajib pajak orang pribadi di KPP pratama Bandung Tegallega)

0 9 31

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative, Tax Knowledge, dan Jenjang Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi di KPP Pratama Kota Bandung).

0 1 32

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Prbadi pada KPP Pratama Bojonegara.

0 0 20

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Cimahi.

1 15 22

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Cibeunying.

0 0 27

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

0 0 24

Dampak Pelayanan Account Representative Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kpp Pratama Surakarta COVER

0 0 15

Pengaruh Peran Account Representative Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama di Kota Bandar Lampung)

0 0 29