BAPPEDA - Kabupaten Bandung 2012 04 BAB I 2012

Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas
yang memadai. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja
dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih
luas, maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga
pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
Berangkat dari Rencana Strategis (Renstra) BAPPEDA Kabupaten Bandung
tahun 2010-2015 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 serta Rencana
Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2012 yang penyusunannya
berpedoman kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung

tahun 2012 dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2012
dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi
pelaksanaan LAKIP, yaitu :
1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Instruksi Presiden RI Nomor
Kinerja Instansi Pemerintah;


7

Tahun

1999

tentang

2006

Akuntabilitas

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

1


Pendahuluan

8. Keputusan
Kepala
Lembaga
Administrasi
Negara
Nomor
239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan

Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015;
12. Peraturan Bupati Bandung nomor 41 tahun 2011 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah tahun 2012
Penyusunan LAKIP Tahun 2012 berisi ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen
perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai
pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai
dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan
capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Bappeda Kabupaten Bandung yang menjadi laporan kemajuan
penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala Bappeda kepada Bupati
Bandung ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku
selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil
pencapaian sasaran pada tahun 2012.

BAPPEDA
merupakan
subsistem
dari
sistem
penyelenggaraan
pemerintahan daerah, maka BAPPEDA memiliki tanggungjawab yang besar
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai tahap perencanaan
kebijakan daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi, dengan
demikian yang menjadi output BAPPEDA yakni berupa perencanaan daerah yang
disusun melalui rangkaian perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan publik,
kemampuan daerah, serta pemberdayaan dan pengembangan potensi daerah.
Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Bandung ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor
21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bandung serta Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bandung.
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2012

adalah sebagai penjabaran dari visi dan misi BAPPEDA yang terwujud dalam
tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
2

Pendahuluan

Tujuan penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2012
adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan
misi BAPPEDA dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui pertanggungjawaban secara periodik.
Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok
BAPPEDA Kabupaten Bandung adalah memimpin,
merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan statistik.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BAPPEDA Kabupaten Bandung
mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.

b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah.
d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Selanjutnya, tugas pokok pada BAPPEDA Kabupaten Bandung diuraikan
kedalam masing-masing sub unit kerja, yaitu:
1. Kepala Badan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan,
mengatur,
membina,
mengendalikan,
mengkoordinasikan
dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan statistik.
2. Sekretariat
Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai
tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang

pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian
penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta
pengelolaan keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Penetapan penyusunan rencana
pelayanan kesekretariatan.

dan

program

kerja

pengelolaan

b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu.
c. Penetapan rumusan kebijakan penyusunan rencana strategis Badan.
d. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi Badan.
e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan

kerumahtanggaan.
f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan
ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.

kelembagaan

dan
3

Pendahuluan

g. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
h. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.
i. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan tugas badan.
j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan
tugas Badan.
k. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan
penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas badan.


dan

l. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
m. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
n. Pelaksanan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
o. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi/lembaga pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan
kesekretariatan.
3. Bidang
Perencanaan
Pemerintahan.

Pembangunan

Kesejahteraan

Sosial

dan


Bidang Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan
Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan yang
meliputi perencanaan pembangunan keagamaan, kesejahteraan, pendidikan,
pemuda dan olah raga, kependudukan, tenaga kerja dan pemerintahan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan
pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pemerintahan
mempunyai fungsi:
a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan,
perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
b. Penetapan perumusan petunjuk pelaksana, pedoman dan standar
perencanaan dan pengendalian pembngunan daerah di bidang
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
c. Penetapan perumusan kerjasama pembangunan antar daerah, daerah
dengan swasta, baik dalam maupun luar negeri di bidang kesejahteraan
sosial dan pemerintahan.
d. Penetapan perumusan kebijakan teknis perencanaan dan pengendalian
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
e. Pengkoordinasian
penyusunan
perencanaan
dan
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.

pengendalian

f. Penetapan perumusan penyusunan dan pengelolaan kebijakan
perencanaan dan pengendalian pembangunan kesejahteraan sosial dan
pemerintahan.
4

Pendahuluan

g. Penetapan perumusan penyusunan usulan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.

program

pembangunan

h. Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan kesejahteraan
sosial dan pemerintahan.
i. Perumusan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan
pembangunan kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
k. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
kesejahteraan sosial dan pemerintahan.
4. Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian
Bidang Perencanaan Pembangunan Perekonomian dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan
pembangunan perekonomian yang meliputi perencanaan pembangunan
pertanian dan pertambangan serta industri, perdagangan, koperasi dan UKM.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan pembangunan Perekonomian mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja penyusunan,
pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan
perekonomian.
2) Penetapan petunjuk pelaksanaan, pedoman dan standar perencanaan
pembangunan daerah di bidang perekonomian.
3) Penetapan pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah, dengan
swasta, baik dalam dan luar negeri di bidang perekonomian.
4) Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis penyusunan,
pengeloaan
dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan
perekonomian.
5) Pengkoordinasian penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
6) Penyelenggaraan penyusunan, pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan pembangunan perekonomian.
7) Penyelenggaraan
perekonomian.

penyusunan

usulan

program

pembangunan

8) Pelaporan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan perekonomian;
9) Evaluasi pelaksanaan tugas penyusunan dan pelaksanaan
perencanaan pembangunan perekonomian.

kebijakan

10) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.

5

Pendahuluan

11) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
perekonomian.
5. Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik
Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah di
bidang fisik yang meliputi perencanaan pembangunan tata ruang, lingkungan
hidup dan permukiman serta transportasi dan pengelolaan SDA.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan pembangunan Fisik mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan
pengendalian pembangunan fisik.
2) Penetapan penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan
pengendalian pembangunan fisik.
3) Penyelenggaraan
kegiatan
penyusunan
pengendalian pembangunan fisik.

perencanaan

dan

dan

4) Penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan kebijakan perencanaan
pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang di bidang fisik.
5) Pelaporan pelaksanaan
fisik.

tugas penyusunan perencanaan pembangunan

6) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan perencanaan
pembangunan fisik.
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidng tugas dan
fungsinya.
8) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang perencanaan pembangunan
fisik.
6. Bidang Statistik dan Evaluasi
Bidang Statistik dan Evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
melaksanakan tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan pelayanan
statistik dan evaluasi yang meliputi pengelolaan data statistik serta evaluasi
pelaporan;.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Perencanaan Statistik dan Evaluasi mempunyai fungsi:
1) Penetapan penyusunan rencana dan program
pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi.

kerja

penyusunan,

2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan pengelolaan
dan pelayanan statistik dan evaluasi.
3) Pengkoordinasian teknis monitoring dan evaluasi.
6

Pendahuluan

4) Perumusan Sasaran pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi.

penyususnan,

5) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan dan pelayanan statistik dan evaluasi.

penyusunan,

6) Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
7) Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelayanan statistik dan evaluasi.
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
9) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/
instansi/ lembaga atau pihak ketiga dibidang penyusunan, pengelolaan
dan pelayanan statistik dan evaluasi.
7. Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah yang
meliputi penelitian pembangunan sosial dan ekonomi serta fisik dan
prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang penelitian
dan pengembangan mempunyai fungsi :
1). Penetapan penyusunan rencana
pengelolaan
dan
pelaksanaan
pembangunan daerah.

dan program kerja penyusunan,
penelitian
dan
pengembangan

2). Penyelenggaraan pelaksanaan tugas
pengembangan pembangunan daerah.
3). Perumusan sasaran pelaksanaan tugas
pengembangan pembangunan daerah.

di
di

bidang
bidang

penelitian

dan

penelitian

dan

4). Penyelenggaraan kerjasama penelitian dan pengembangan pembangunan
daerah.
5). Penyelenggaraan koordinasi penelitian anggaran daerah.
6). Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
7). Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penyusunan, pengelolaan dan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah.
8). Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas
fungsinya.

dan

9). Pelaksanaan koordinasi /kerjasama dan kemitraan dengan unit
kerja/instansi /lembaga atau pihak ketiga di bidang penyusunan,
pengelolaan
dan
pelaksanaan
penelitian
dan
pengembangan
pembangunan daerah.

7

Pendahuluan

8. Kelompok Jabatan Fungsional
Pengaturan tugas pokok dan fungsi Kelompok Jabatan Fungsional akan diatur
lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh
Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2.

Sistematika Penyusunan
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan reformasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2012 ini disusun dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I

:

PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan
gambaran umum, maksud dan tujuan; tugas pokok dan
fungsi; kewenangan dan sistematika penulisan.

BAB II

:

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang Penjelasan beberapa hal
penting dalam perencanaan dan penetapan kinerja
(dokumen penetapan kinerja)

BAB III

:

AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang pencapaian sasaransasaran organisasi pelaporan dengan pengungkapan dan
penyajian dari hasil pengkuran kinerja

BAB IV

:

PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tinjauan umum, permasalahan,
dan strategi pemecahan masalah

8