BAPPEDA - Kabupaten Bandung 2012 06 BAB III 2012

(1)

Akuntabilitas Kinerja

15 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan.

BAPPEDA Kabupaten Bandung merupakan instansi pemerintah bagian dari organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang memiliki tugas pokok di bidang Perencanaan Daerah. Dalam memberikan laporan pertangungjawaban atas tugas yang diberikan, BAPPEDA Kabupaten Bandung diwajibkan untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berpedoman peraturan yang berlaku.

LAKIP BAPPEDA tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Pencapaian Kinerja Bappeda yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode/tahun tertentu.

3.1. Pengukuran Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bandung disusun berdasarkan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Bappeda 2010-2015 maupun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2012. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Pengukuran kinerja kegiatan di BAPPEDA Kabupaten Bandung telah menggunakan indikator kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan


(2)

Akuntabilitas Kinerja

16 disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya.

Pada tahun anggaran 2012, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung telah menetapkan 11 (sebelas) sasaran. Dari 11 (sebesar) tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun menunjukan bahwa dari seluruh sasaran yang dapat dicapai dengan baik, sedangkan dari 13 (tiga belas) indikator kinerja terdapat 8 (delapan) indikator kinerja pencapaiannya berhasil dan 5 (lima) indikator kinerja tidak berhasil.

3.2. Kerangka Pengukuran Kinerja

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.

Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Kriteria pencapaian indikator kinerja dinyatakan berhasil adalah jika pencapaiannya melebihi 80%.

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.

Indikator Sasaran

Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.


(3)

Akuntabilitas Kinerja

17 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2012 yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET REALISASI %

1. Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi

10 17 170

2. Meningkatnya

peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran

20 20 100

3. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Prosentase pemenuhan operasional perkantoran

20 18,23 91,15

4. Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan

10,53 10,53 100

5. Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan

20 19,64 98,20

6. Meningkatnya capaian

pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan

20 20 100

7. Meningkatnya

ketersediaan

dokumen pendukung rencana tata ruang wilayah Prosentase Implementasi ketersediaan dokumen pendukung rencana Tata ruang

100 100 100

8. Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran

20 19,80 99,00

9. Meningkatnya

kesesuaian hasil

Jumlah hasil penelitian


(4)

Akuntabilitas Kinerja

18

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET REALISASI % penelitian dan

pengembangan

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan

pembangunan daerah.

20 20 100

10. Meningkatnya jumlah

jenis dan

pemanfaatan data statistik daerah

Jumlah dan jenis data

statistik daerah 8 6 75

Prosentase implementasi

pemanfaatan produk data statistik daerah

18,18 18,18 100

11. Meningkatnya luasan

data spasial/peta analog terkini

Jumlah luasan data spasial/peta analog terkini

20 20 100

3.4. Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran:

Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pengembangan SDM perencana dan evaluator dalam penyelenggaraan tupoksi BAPPEDA sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah dan evaluasi program pembangunan daerah. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011 (%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi

Orang 10 10 100 10 17 170

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 170% atau bermakna memuaskan. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan capaian kinerja tahun 2012 indikator sasaran mengalami pelampauan target.


(5)

Akuntabilitas Kinerja

19 Pelampauan capaian kinerja ini berdasarkan data pegawai BAPPEDA yang telah mengikuti berbagai pelatihan seperti Diklat RPJMD, Renstra dan Renja.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Jumlah pegawai yang

memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi

Orang 27 50 54

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 54% berkategori cukup baik, hal ini menunjukan bahwa dengan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM Perencana dan Evaluasi diharapkan mendukung pencapaian kinerja BAPPEDA dalam penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-2 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu melebihi angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pemenuhan terhadap penunjang pelayanan perkantoran agar berjalan lancar dan tidak terkendala faktor non teknis. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator

Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011 (%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012 (%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran

% 20 20 100 20 20 100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.


(6)

Akuntabilitas Kinerja

20 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1

Prosentase pemenuhan peralatan dan

perlengkapan perkantoran

% 40 100 40

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan mencapai 40%, capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-2 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pemenuhan terhadap penunjang pelayanan perkantoran agar berjalan lancar dan tidak terkendala faktor non teknis. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1 Prosentase pemenuhan

operasional perkantoran % 20 20 100 20 18,23 91,15

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 91,15% atau bermakna memuaskan.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Prosentase pemenuhan

operasional

perkantoran. % 37,06 100 37,06

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada


(7)

Akuntabilitas Kinerja

21 tahun 2015 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan mencapai 37,06%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-2 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen

perencanaan

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa pewaktuan penyusunan dokumen perencanaan dan tahapan-tahapannya disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang telah ditetapkan. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1 Prosentase ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan

% 42,11 42,11 100 10,53 10,53 100 Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.

Ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan merupakan rangkaian dalam penyusunan RKPD sampai ditetapkannya dokumen dengan Peraturan Bupati, adapun rangkaian dimaksud terdiri atas: Penyusunan Rancangan Awal RKPD tahun 2014, Rancangan RKPD, Penyelenggaraan Musrenbang RKPD, Rancangan Akhir RKPD dan Penetapan RKPD. Ketepatan waktu tersebut didasarkan atas amanat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang, Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya Dokumen RKPD ditetapkan pada tanggal 12 Juni 2012 menjadi Peraturan Bupati Bandung Nomor 20 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013 untuk menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD).

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Prosentase ketepatan

waktu penyusunan

dokumen perencanaan % 52,63 100 52,63

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun 2012 terhadap target Renstra pada tahun 2015 sebesar 52,63%, hal ini menunjukkan angka yang positif artinya capaian kinerja tahun 2011 dan tahun 2012 masing-masing tahun itu telah mencapai 100%, sebagaimana tabel sebelumnya.


(8)

Akuntabilitas Kinerja

22 Dalam rangka pencapaian target renstra pada tahun 2015 sebesar 100%, perlu adanya komitmen yang kuat diantara para pelaksana kegiatan dari elemen perencanaan, bidang penelitian pengembangan dan bidang statistik evaluasi serta sekretariat bappeda untuk mewujudkannya

Sasaran:

Meningkatnya kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa berdasarkan tahapan dan proses perencanaan yang dilakukan dapat terjaga konsistensinya antara perencanaan pembangunan dan penganggaran . Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan

% 20 20 100 20 19,64 98,20

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 98,20 % atau bermakna memuaskan.

Pada Bidang Ekonomi terdapat 3 kegiatan yang mendukung terhadap capaian tersebut yaitu Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat anggaran sebesar Rp. 173.000.000,- dan terealiasi sebesar Rp. 169.631.725,- atau 98,05%, dengan output 25 Buku Dokumen Analisis Jejaring Partisipatif Ekonomi Masyarakat kemudian Kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi anggaran sebesar Rp. 222.891.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 221.784.850,- atau 99,50 % dengan output 5 Buku Dokumen Prosiding Pemantauan, Pengendalian, Pelaksanaan dan Hasil Perencanaan Pembangunan Ekonomi meliputi 9 sektor pembangunan dan yang terakhir berupa Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau anggaran sebesar Rp. 343.378.484,- terealisasi sebesar RP. 342.240.900,- dengan output 25 Buku Dokumen Rencana Pengebangan kawasan Industri Tembakau dan 14 bh pendukung seperti Komputer, Note Book. Tablet, Printer, Hardisk Ekternal, Modem dan kamera.

Pada bidang fisik terdapat beberapa program yang menunjang prosentase indikator tersebut, antara lain:

a. Program Perencanan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar  Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Transportasi Perkotaan

Beberapa Koordinasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 dan memerlukan tindak lanjut antara lain:


(9)

Akuntabilitas Kinerja

23  Koordinasi Pembangunan Jalan dan Jalan Tol

 Koordinasi Pembangunan Monorel

 Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Perbatasan

 Koordinasi Perencanaan Pembanguann Infrastruktur melalui PPP

 Koordinasi Sektor Kebina-margaan

 Koordinasi Sektor Perhubungan

 Koordinasi Penanggulangan dan penyelesaian Bencana alam/Sosial Beberapa Koordinasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 dan memerlukan tindak lanjut antara lain:

 Koordinasi Penanganan Bencana (Banjir dll)

 Koordinasi Mitigasi Bencana

 Koordinasi Pengurangan Resiko Bencana

 Koordinasi Kebencanaan lainnya (Regulasi, pemberdayaan, Pelatihan, Sosialisasi dll)

 Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan Beberapa Koordinasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 dan memerlukan tindak lanjut antara lain:

 Koordinasi SPAM Metropolitan Bandung

 Koordinasi Permasalahan Limbah Industri dan Domestik Metropolitan Bandung

 Koordinasi Pengembangan Air Bersih Perdesaan

 Koordinasi Penanganan Sanitasi

 Koordinas PPSP

b. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam  Koordinasi Perencanaan prasarana Fisik dan Kewilayahan

pada tahun 2012 telah dihasilkan dokumen pemantauan, pengendalian, pelaksanaan dan hasil perencanaan pembangunan fisik kewilayahan meliputi Perumahan, Permukiman, Kebersihan, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Air dan Pendampingan WISMP serta perlu tindak lanjutnya antara lain:

 Koordinasi Penataan Ruang Nasional, Provinsi, Metropolitan Bandung dan Kabupaten/Kota

 Koordinasi Persampahan

 Koordinasi Pengkajian Lingkungan Hidup

 Koordinasi Perumahan Swadaya, layak Huni dan Pencapaian MDG’s

 Koordinasi Pengembangan Rumah Susun

 Koordinasi Penyusunan RPIJM

 Koordinasi PPIP

 Koordinasi Kota Hijau

 Koordinasi Persiapan dan pelaksanaan WISMP

 Koordinasi Penyediaan RTH

 Koordinasi Pengembangan Kawasan

Pada Program Kerjasama Pembangunan dalam melaksanakan kegiatan Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah, mendukung pelaksanaan tugas Bappeda dalam mencapai indicator kinerja Prosentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan pada dokumen RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Untuk program/kegiatan yang diusulkan (direncanakan) Kabupaten Bandung, Usulan Kabupaten Bandung yang disepakati dalam RKPD Provinsi Jawa Barat


(10)

Akuntabilitas Kinerja

24 tahun 2013 terdapat 28 kegiatan atau 185 Milyar dan yang semula diusulkan sebesar 393 Milyar sehingga Prosentase nya sebesar 47%

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Prosentase kesesuaian

program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang disepakati dianggarkan

% 39,64 100 39,64

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan mencapai 39,64%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-2 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan capaian evaluasi pembangunan rencana program yang telah disusun dalam rencana pembangunan daerah. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan

% 20 20 100 20 20 100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.

Tahapan evaluasi pembangunan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang, Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, meliputi pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan rencana pelaksanaan, rencana dan hasil rencana.

Tahun 2012 merupakan tahun pertama penerapan Pengendalian dan Evaluasi sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sehingga


(11)

Akuntabilitas Kinerja

25 baru beberapa tahapan saja yang dapat dilakukan serta penyesuaian dengan anggaran yang ada. Bagian tahapan yang termasuk dalam kegiatan tahun 2012 diantaranya: penyusunan laporan tahunan tahun 2012, laporan evaluasi hasil rencana tahun 2011, laporan monitoring semesteran. Pendekatan penetapan indikator kegiatan tersebut masih dilihat dari aspek prosedur pelaksanaannya belum menjelaskan terhadap substansi materi program/kegiatan pembangunan daerah, mengingat terlalu banyaknyanya variabel yang harus digunakan untuk mengukur kegiatan tersebut, dipihak lain keberhasilan pencapaian kinerja suatu program/kegiatan pembangunan daerah bukan semata tanggungjawab Bappeda saja.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Prosentase capaian

pelaksanaan tahapan

evaluasi pembangunan % 40 100 40

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sesuai dengan target Renstra Bappeda, capaian kumulatif indikator sasaran untuk kegiatan montoring dan evaluasi terbagi kedalam 5 tahun penganggaran masing-masing 20%, oleh karenanya nilai akumulasi selama 2 (dua) tahun terakhir mencapai 40% sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan

Sasaran:

Meningkatnya ketersediaan dokumen pendukung rencana tata ruang wilayah

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah dan tersedianya data serta infromasi penyelenggaraan penataan ruang. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase Implementasi

ketersediaan dokumen pendukung rencana Tata ruang

% 10 10 100 10 10 100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja


(12)

Akuntabilitas Kinerja

26 sebesar 100% atau bermakna m e m u a s k a n .

Pada tahun 2012 telah dilaksanakan antara lain :

• Koordinasi Penataan Ruang (Kementerian PU, Bappenas, Kemendagri, Bakosurtanal, BKPRN, BKPRD Provinsi Jawa Barat, Bappeda Provinsi Jawa Barat, Dinas Kimrum Provinsi Jawa Barat.

• Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang di lingkungan Penerintah Kabupaten Bandung yaitu dengan BPMP, BPLH, Dispertasih dan Setda. Dengan pelaksanaan koordinasi tersebut diharapkan terwujud implementasi pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan perda no 3 tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007 - 2027.

Target dan realisasi pada tahun 2012 tersebut perlu didorong dengan upaya pengendalian penataan ruang selanjutnya dengan memanfaatkan lebih optimal proses evaluasi dan monitoring penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bandung

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Prosentase Implementasi

ketersediaan dokumen pendukung rencana Tata ruang

% 20 100 20

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sesuai dengan target dan sasaran dalam rangka meningkatkan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah maka dalam pelaksanaannya diperlukan koordinasi, edukasi dan sosialisasi penyelenggaraan penataan ruang mengenai perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang, diharapkan dengan demikian sesuai dengan target sehingga pada tahun 2015 telah tercapai implementasi ketersediaan dokumen pendukung rencana Tata ruang sebesar 100%.


(13)

Akuntabilitas Kinerja

27 Sasaran:

Meningkatnya pelayanan perkantoran sesuai standar operasional prosedur berlaku

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran

Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran

% 20 19,96 99,80 20 19,80 99,00

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 99,80% atau bermakna memuaskan

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%) 1 Prosentase pemenuhan

Sarana dan Prasarana

Perkantoran % 39,76 100 39,76

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya kesesuaian data hasil penelitian dan pengembangan

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pemanfaatan data hasil-hasil penelitian sebagai referensi perencanaan pembangunan daerah dilihat dari jumlah hasil penelitian yang direpresentasikan dengan perencanaan pembangunan bidang ekonomi, sosial dan fisik.

Penelitian dan Pengembangan merupakan kegiatan dalam rangka mencari kebenaran, baik yang bersifat epistemologi maupun yang bersifat empiris. Keberadaan penelitian dan pengembangan, mampu mengungkapkan timbulnya gejala ketidaksesuaian, mampu memecahkan segala permasalahan yang berkembang serta harus mampu memberikan solusi yang tepat dengan jalan


(14)

Akuntabilitas Kinerja

28 menghimpun, mengolah, dan menganalisa data secara representative, valid, dan reliable. Dengan demikian hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan Pemerintah, baik dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, maupun pengawasannya serta bisa dilihat dari program dan kegiatan sehingga dapat diaplikasikan serta terintegrasi yang dapat memberikan referensi, masukan dan rekomendasi perencanaan pembangunan.

Berdasarkan sasaran tersebut diatas, yang diharapkan dari kegiatan Inventarisasi Hasil Penelitian Dan Pengembangan dapat menunjang Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Jumlah hasil penelitian

dan pengembangan Dok 1 1 100 1 1 100

2

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan

pembangunan daerah.

% 20 20 100 20 20 100

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan

Jumlah Data dan informasi hasil penelitian dan Pengembangan yang diperoleh melalui koordinasi, konsultasi dan monitoring pada Balai/Lembaga dan instansi penelitian lainnya mengacu pada Prioritas dan Sasaran serta Isue Strategis Kabupaten Bandung, Tahun 2011 memperoleh data informasi diperoleh 1 (Dokumen) terdiri dari hasil penelitian/kajian bidang Fisik : 365 Buku, Sosial 124 Buku, Ekonomi; 103 Buku yang jumlahnya mencapai 592 buku sedangkan secara komulatip tahun 2012 memperoleh 1 (dokumen) data dan informasi hasil penelitian dan informasi dimasing masing bidang yani sebanyak 824 data informasi hasil penelitian dan pengembangan yang terdiri dari hasil penelitian bidang Fisik sebanya : 650 judul penelitian, Bidang Sosial sebanyak : 47 judul penelitian serta Bidang Ekonomi sebanyak : 127 Judul penelitian, dengan sasaran/lokasi kegiatan pada 113 Balai/Lembaga penelitian dan Instansi lainnya.yang mana dapat dipergunakan sebagai alat bantu maupun pembanding dalam menentukan kebijakan perencanaan pembangunan

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

Secara ringkas prosentase kesesuaian data hasil penelitian dalam menunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah, berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% diperoleh gambaran bahwa jumlah data iventarisasi hasil penelitian yang diperolah melalui koordinasi,


(15)

Akuntabilitas Kinerja

29 konsultasi dan monitoring pada balai/lembaga penelititan dan instansi penelitian lainnya cukup memiliki tingkat keterkaitan/kesesuaian terhadap proses penyusunan perencanaan pembangunan dan keterkaitannya terhadap program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh SKPD

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan.

Dapat diketahui realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibanding dengan rencana strategis sampai dengan tahun 2015, menunjukan angka yang positif. Capaian kinerja sampai dengan tahun 2012 merupakan gambaran capaian pada tahun ke 2 RPJM sebesar 40%, sedangkan sisa pelaksanaan sampai tahun 2015, selama 3 tahun kedepan akan dicapai sebesar 60% dari realisasi indikator sasaran yang dimaksud, atau bisa dikatakan capaian indikator ini ditetapkan setiap tahun sebesar 20% (flat) selama 5 tahun, sehingga secara akumulasi akan diperoleh angka capaian 100% pada akhir tahun 2015

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 Jumlah hasil penelitian

dan pengembangan Dok 2 5 40

2

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang

penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

% 40 100 40

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pemanfaatan data statisik daerah sebagai bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan, memonitor dan mengevaluasi program-program pembangunan, diharapkan dengan menggunakan data, maka perencanaan dan implementas program akan lebih tepat sasaran dan tepat guna

Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(16)

Akuntabilitas Kinerja

30 No

Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah dan jenis data statistik daerah Jenis 6 6 100 8 6 75

2

Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah

% 13,63 13,63 100 18,18 18,18 100

Jumlah dan jenis data statistik daerah

Secara ringkas data statistik daerah merupakan instrumen untuk mengukur keberhasilan kebijakan pembangunan daerah yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Hal ini telah sesuai dengan Renstra Bappeda, capaian kumulatif indikator sasaran untuk kegiatan data dan statistik terbagi 5 tahun penganggaran yang telah sesuai dengan penetapan

Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah

Secara ringkas data statistik daerah merupakan innstrumen untuk mengukur keberhasilan kebijakan pembangunan daerah yang telah direncanakan dan dilaksanakan, tahapan perencanaan pembangunan merupakan sebuah siklus yang dimulai dengan pemahaman tentang kondisi daerah, penetapan visi dan misi, perumusan tujuan, identifikasi strategi, pemantauan strategi, penganggaran pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi, setiap tahapan perencanaan pembangunan tidak akan lepas dari tersedianya data yang berkualitas sebagai acuan dalam penetapan indikator dan target yang hendak dicapai rencana kerja pembangunan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 Jumlah dan jenis data

statistik daerah Jenis 12 44 27,27

2

Prosentase implementasi pemanfaatan produk

data statistik daerah % 31,81 100 31,81

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan


(17)

Akuntabilitas Kinerja

31 direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sesuai dengan target Renstra Bappeda, capaian kumulatif indikator sasaran untuk kegiatan montoring dan evaluasi terbagi kedalam 5 tahun penganggaran masing-masing 12 jenis dan 31,81% dan oleh karenanya nilai akumulasi selama 2 (dua) tahun terakhir masing-masing mencapai 27,27% dan 31,81% sudah mendekati dengan target yang telah ditetapkan

Sasaran:

Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog

Sasaran ini dimaksudkan dalam upaya pemenuhan data dan informasi dalam melaksanakan penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bandung khususnya perencanaan pemanfaatan ruang. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No

Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2011 Capaian

Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian

Kinerja thn 2012

(%)

Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase pengolahan data spasial/peta analog

% 20 20 100 20 0 0

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 0%.

Pada tahun 2012 menghasilkan antara lain : • Dokumen Fakta dan Analisa RTRW • Dokumen Basis Data Tematik

• Dokumen Basis Data Ijin Pemanfaatan Tanah • Dokumen Basis Data Site Plan

Dokumen tersebut menjadi bahan pelengkap tercapainya target capaian pada tahun 2012. Selanjutnya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bahan dalam melaksanakan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bandung dan sebagai bahan review/revisi RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007 – 2027 yang akan dilaksanakan pada tahun 2013.


(18)

Akuntabilitas Kinerja

32 Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.23

Evaluasi Pencapaian Sasaran 11

Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 Prosentase pengolahan

data spasial/peta analog % 40 100 20

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sesuai dengan UU no 27 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Perda no 3 tahun 2008. Bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang dibutuhkan data dan informasi sebagai bahan dalam penyelenggaraan penataan ruang yang meliputi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. Sesuai dengan target dan sasaran dalam rangka meningkatkan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah maka dalam pelaksanaannya diperlukan inventarisasi data dan infromasi penataan ruang, pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang. Diharapkan sesuai dengan target setiap tahun sehingga pada tahun 2015 telah tersedia data dan informasi serta evaluasi penataan ruang sebesar 100%

3.5. Akuntabilitas Keuangan

Selain dilihat dari pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan, akuntabilitas juga dapat dilihat dari akuntabilitas keuangannya, yang merupakan bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP). Akuntabilitas keuangan Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2012 secara umum diuraikan sebagai berikut:

NO KEGIATAN DALAM DPA

PAGU ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp) %

1 2 3 4 5

1.

Penyusunan Fakta dan Analisa Fisik, Sosial, dan Ekonomi untuk Review RTRW

483.400.000 461.445.000 95,46

2.

Inventarisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Mendukung Pembangunan Daerah.

252.745.000 251.912.500 99,67

3. Koordinasi dalam pemecahan


(19)

Akuntabilitas Kinerja

33 NO KEGIATAN DALAM DPA

PAGU ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp) %

1 2 3 4 5

4.

Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Transportasi Perkotaan

78.918.800 78.792.800 99,84

5.

Koordinasi Penanggulangan dan penyelesaian Bencana

Alam/Sosial

33.500.000 33.188.000 99,07

6.

Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan

116.391.000 116.166.000 99,81

7. Penyusunan Rancangan RKPD 48.800.000 47.620.000 97,58

8. Penyelenggaraan Musrenbang

RKPD 422.915.000 392.316.000 90,37

9. Penetapan RKPD 2013 241.141.400 218.545.050 90,63

10.

Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

285.697.750 284.823.750 97,92

11.

Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi masyarakat

173.000.000 169.631.725 98,05

12. Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Bidang Ekonomi 222.891.500 221.784.850 99,50

13. Penyusunan Masterplan

Penanggulangan Kemiskinan 272.800.000 259.997.000 95,31

14. Pemetaan Industri Hasil

Tembakau 343.378.484 342.240.900 99,67

15.

Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya

268.380.000 267.972.400 99,85

16.

Kajian Dampak Sosial Ekonomi Akibat Pembangunan Jalan Tol Soroja

8.215.000 8.215.000 100,00

17.

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Prasarana Fisik dan Kewilayahan

178.838.400 153.986.500 86,10

18.

Pengolahan, Updating dan Analisis Data dan Statistik Daerah

698.850.000 698.550.000 99,96

19. Pengolahan, Updating dan

Analisis Data PDRB 125.000.000 125.000.000 100,00


(1)

Akuntabilitas Kinerja

menghimpun, mengolah, dan menganalisa data secara representative, valid, dan reliable. Dengan demikian hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan Pemerintah, baik dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, maupun pengawasannya serta bisa dilihat dari program dan kegiatan sehingga dapat diaplikasikan serta terintegrasi yang dapat memberikan referensi, masukan dan rekomendasi perencanaan pembangunan.

Berdasarkan sasaran tersebut diatas, yang diharapkan dari kegiatan Inventarisasi Hasil Penelitian Dan Pengembangan dapat menunjang Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2011 Capaian Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1

Jumlah hasil penelitian

dan pengembangan Dok 1 1 100 1 1 100

2

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang penyusunan perencanaan

pembangunan daerah.

% 20 20 100 20 20 100

Jumlah hasil penelitian dan pengembangan

Jumlah Data dan informasi hasil penelitian dan Pengembangan yang diperoleh melalui koordinasi, konsultasi dan monitoring pada Balai/Lembaga dan instansi penelitian lainnya mengacu pada Prioritas dan Sasaran serta Isue Strategis Kabupaten Bandung, Tahun 2011 memperoleh data informasi diperoleh 1 (Dokumen) terdiri dari hasil penelitian/kajian bidang Fisik : 365 Buku, Sosial 124 Buku, Ekonomi; 103 Buku yang jumlahnya mencapai 592 buku sedangkan secara komulatip tahun 2012 memperoleh 1 (dokumen) data dan informasi hasil penelitian dan informasi dimasing masing bidang yani sebanyak 824 data informasi hasil penelitian dan pengembangan yang terdiri dari hasil penelitian bidang Fisik sebanya : 650 judul penelitian, Bidang Sosial sebanyak : 47 judul penelitian serta Bidang Ekonomi sebanyak : 127 Judul penelitian, dengan sasaran/lokasi kegiatan pada 113 Balai/Lembaga penelitian dan Instansi lainnya.yang mana dapat dipergunakan sebagai alat bantu maupun pembanding dalam menentukan kebijakan perencanaan pembangunan

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang

penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

Secara ringkas prosentase kesesuaian data hasil penelitian dalam menunjang penyusunan perencanaan pembangunan daerah, berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% diperoleh gambaran bahwa jumlah data iventarisasi hasil penelitian yang diperolah melalui koordinasi,


(2)

Akuntabilitas Kinerja

29 konsultasi dan monitoring pada balai/lembaga penelititan dan instansi penelitian lainnya cukup memiliki tingkat keterkaitan/kesesuaian terhadap proses penyusunan perencanaan pembangunan dan keterkaitannya terhadap program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh SKPD

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan.

Dapat diketahui realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibanding dengan rencana strategis sampai dengan tahun 2015, menunjukan angka yang positif. Capaian kinerja sampai dengan tahun 2012 merupakan gambaran capaian pada tahun ke 2 RPJM sebesar 40%, sedangkan sisa pelaksanaan sampai tahun 2015, selama 3 tahun kedepan akan dicapai sebesar 60% dari realisasi indikator sasaran yang dimaksud, atau bisa dikatakan capaian indikator ini ditetapkan setiap tahun sebesar 20% (flat) selama 5 tahun, sehingga secara akumulasi akan diperoleh angka capaian 100% pada akhir tahun 2015

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra

Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 Jumlah hasil penelitian

dan pengembangan Dok 2 5 40

2

Prosentase kesesuaian Data hasil penelitian dalam penunjang

penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

% 40 100 40

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sasaran:

Meningkatnya jumlah jenis dan pemanfaatan data statistik daerah

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan pemanfaatan data statisik daerah sebagai bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan, memonitor dan mengevaluasi program-program pembangunan, diharapkan dengan menggunakan data, maka perencanaan dan implementas program akan lebih tepat sasaran dan tepat guna

Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(3)

Akuntabilitas Kinerja

No

Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2011 Capaian Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah dan jenis data statistik daerah Jenis 6 6 100 8 6 75

2

Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah

% 13,63 13,63 100 18,18 18,18 100

Jumlah dan jenis data statistik daerah

Secara ringkas data statistik daerah merupakan instrumen untuk mengukur keberhasilan kebijakan pembangunan daerah yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Hal ini telah sesuai dengan Renstra Bappeda, capaian kumulatif indikator sasaran untuk kegiatan data dan statistik terbagi 5 tahun penganggaran yang telah sesuai dengan penetapan

Prosentase implementasi pemanfaatan produk data statistik daerah

Secara ringkas data statistik daerah merupakan innstrumen untuk mengukur keberhasilan kebijakan pembangunan daerah yang telah direncanakan dan dilaksanakan, tahapan perencanaan pembangunan merupakan sebuah siklus yang dimulai dengan pemahaman tentang kondisi daerah, penetapan visi dan misi, perumusan tujuan, identifikasi strategi, pemantauan strategi, penganggaran pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi, setiap tahapan perencanaan pembangunan tidak akan lepas dari tersedianya data yang berkualitas sebagai acuan dalam penetapan indikator dan target yang hendak dicapai rencana kerja pembangunan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 100% atau bermakna memuaskan.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra

Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 Jumlah dan jenis data

statistik daerah Jenis 12 44 27,27

2

Prosentase implementasi pemanfaatan produk

data statistik daerah % 31,81 100 31,81

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan


(4)

Akuntabilitas Kinerja

31 direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sesuai dengan target Renstra Bappeda, capaian kumulatif indikator sasaran untuk kegiatan montoring dan evaluasi terbagi kedalam 5 tahun penganggaran masing-masing 12 jenis dan 31,81% dan oleh karenanya nilai akumulasi selama 2 (dua) tahun terakhir masing-masing mencapai 27,27% dan 31,81% sudah mendekati dengan target yang telah ditetapkan

Sasaran:

Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog

Sasaran ini dimaksudkan dalam upaya pemenuhan data dan informasi dalam melaksanakan penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bandung khususnya perencanaan pemanfaatan ruang. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:

No

Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2011 Capaian Kinerja thn 2011

(%)

Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1

Prosentase pengolahan data spasial/peta analog

% 20 20 100 20 0 0

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja sebesar 0%.

Pada tahun 2012 menghasilkan antara lain :

• Dokumen Fakta dan Analisa RTRW

• Dokumen Basis Data Tematik

• Dokumen Basis Data Ijin Pemanfaatan Tanah

• Dokumen Basis Data Site Plan

Dokumen tersebut menjadi bahan pelengkap tercapainya target capaian pada tahun 2012. Selanjutnya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bahan dalam melaksanakan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang di Kabupaten Bandung dan sebagai bahan review/revisi RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007 – 2027 yang akan dilaksanakan pada tahun 2013.


(5)

Akuntabilitas Kinerja

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.23

Evaluasi Pencapaian Sasaran 11

Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog

No Indikator Sasaran Satuan

Realisasi akumulasi s.d

tahun 2012

Rencana sesuai dengan Renstra

Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

(%)

1 Prosentase pengolahan

data spasial/peta analog % 40 100 20

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2012 dibandingkan dengan rencana akhir R e n s t r a pada tahun 2015 menunjukkan angka yang positif. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-1 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-2 akan mampu mencapai angka 100%.

Sesuai dengan UU no 27 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Perda no 3 tahun 2008. Bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang dibutuhkan data dan informasi sebagai bahan dalam penyelenggaraan penataan ruang yang meliputi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. Sesuai dengan target dan sasaran dalam rangka meningkatkan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah maka dalam pelaksanaannya diperlukan inventarisasi data dan infromasi penataan ruang, pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang. Diharapkan sesuai dengan target setiap tahun sehingga pada tahun 2015 telah tersedia data dan informasi serta evaluasi penataan ruang sebesar 100%

3.5. Akuntabilitas Keuangan

Selain dilihat dari pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan, akuntabilitas juga dapat dilihat dari akuntabilitas keuangannya, yang merupakan bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP). Akuntabilitas keuangan Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2012 secara umum diuraikan sebagai berikut:

NO KEGIATAN DALAM DPA

PAGU ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp) %

1 2 3 4 5

1.

Penyusunan Fakta dan Analisa Fisik, Sosial, dan Ekonomi untuk Review RTRW

483.400.000 461.445.000 95,46

2.

Inventarisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Untuk Mendukung Pembangunan Daerah.

252.745.000 251.912.500 99,67

3. Koordinasi dalam pemecahan


(6)

Akuntabilitas Kinerja

33

NO KEGIATAN DALAM DPA

PAGU ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp) %

1 2 3 4 5

4.

Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Transportasi Perkotaan

78.918.800 78.792.800 99,84

5.

Koordinasi Penanggulangan dan penyelesaian Bencana

Alam/Sosial

33.500.000 33.188.000 99,07

6.

Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan

116.391.000 116.166.000 99,81 7. Penyusunan Rancangan RKPD 48.800.000 47.620.000 97,58 8. Penyelenggaraan Musrenbang

RKPD 422.915.000 392.316.000 90,37

9. Penetapan RKPD 2013 241.141.400 218.545.050 90,63

10.

Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

285.697.750 284.823.750 97,92

11.

Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi masyarakat

173.000.000 169.631.725 98,05

12. Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Bidang Ekonomi 222.891.500 221.784.850 99,50 13. Penyusunan Masterplan

Penanggulangan Kemiskinan 272.800.000 259.997.000 95,31 14. Pemetaan Industri Hasil

Tembakau 343.378.484 342.240.900 99,67

15.

Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya

268.380.000 267.972.400 99,85

16.

Kajian Dampak Sosial Ekonomi Akibat Pembangunan Jalan Tol Soroja

8.215.000 8.215.000 100,00

17.

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Prasarana Fisik dan Kewilayahan

178.838.400 153.986.500 86,10

18.

Pengolahan, Updating dan Analisis Data dan Statistik Daerah

698.850.000 698.550.000 99,96

19. Pengolahan, Updating dan

Analisis Data PDRB 125.000.000 125.000.000 100,00