DIKTAT KULIAH PENDIDIKAN IPA SD BAB III
A III
KETERAMPILAN PROSES DALAM NQURY
Bagaimana aku dapat membantu anak menggunakan keterampilan proses dalam nqury untuk membuat penemuan?
Discovery: tujuan
Ketka kta menemukan (discover), maka kta menemukan (find) atau memperoleh pengetahuan. Ketka kta mengajar sans yang menekankan pada discovery, kta mempersapkan anak untuk menghaslkan penemuan sendr dengan bmbngan kta.
A. Apa yang dimaksud dengan discovery?
”Dscovery berarti mengetahui sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya.”
Sederhananya, pembelajaran discovery terjad ketka anak menemukan nformas yang baru atau mengumpulkan pengetahuan yang mendalam sedkt dem sedkt tentang cara untuk mendekat masalah dan mengeksekusnya sehngga memecahkan masalah secara mandr. Aktvtas n merupakan pengalaman ndvdual dan personal. Penemunya bukan kelas; tapi anaklah yang melakukan.
Satu hal yang lebh pentng dar penemuan pengetahuan baru, pembelajaran discovery adalah berusaha memperoleh cara baru untuk mencar jawaban. Discovery mencar penjelasan berdasarkan pengamatan dan deskrps. Discovery dan inquiry merupakan dua hal yang sangat terkat; meskpun demkan, Lesle Trowbrdge dan Roger Bybee membedakan antara keduanya. Discovery terjad saat seseorang terlbat dalam sebagan besar proses penggunaan proses mental untuk menemukan (discover) konsep atau prnsp. nquiry mencapa d balk discovery untuk menemukan verfkas melalu mengdentfkas pertanyaan-pertanyaan dan mendesan nvestgas berdasarkan hpotess, predks, ekspermen, pengumpulan data, dana analss. Sebaga seorang guru sekolah dasar, anda akan menekankan keteramplan menemukan sebaga dasar bag inquiry.
(2)
. agaimana aku harus mengajar sehingga terwujud discovery learning?
Untuk mewujudkan pembelajaran sans bermuatan discovery learning, sebsa mungkn anda harus menyedakan pengalaman hands-on dan minds-on yang akan membuat anak menggunakan pengetahuan dan keteramplan mereka untuk menghaslkan penemuan. Tantangan anda adalah bahwa anda harus menyedakan hubungan antara penemuan yang dhaslkan dengan pembelajaran yang pernah dan akan dlakukan. Discovery learning tdaklah terjad dalam ruang kosong. Da menghubungkan antara masa lalu dan masa depan. Tugas anda adalah memastkan bahwa hubungan tersebut terwujud.
nquiry: jalan (cara)
Sekarang, anda seharusnya telah memaham bahwa ttk tekan pengalaman anda bersama anak dalam belajar sans adalah menekankan discovery learning. Ingatlah selalu bahwa discovery learning adalah tujuan anda.
Juga harus dngat, bahwa discovery learning tdaklah terjad melalu suatu kecelakan. Pembelajaran n harus secara jelas dibimbing (guided) –oleh anda. Pertayaannya, bagamana aku membmbng anak sehngga mereka berada d jalan discovery dan membuat penemuan mereka sendr? Jawabannya adalah inquiry.
1. Apakah inquiry?
nquiry adalah metode yang sistematis dan cermat dalam mengajukan pertanyaan dan menemukan penjelasan.
Penyeldkan lmah (scientific inquiry) menunjuk pada cara-cara yang bermacam-macam d mana para lmuwan mempelajar/menelt alam dan mengajukan penjelasan berdasarkan bukt yang dperoleh dar kerja mereka. Penyeldkan juga menunjuk pada aktvtas sswa d mana mereka mengembangkan pengetahuan dan pemahaman de-de lmah, dan juga pemahaman tentang bagamana lmuwan mempelajar alam.
2. Contoh metode inquiry
a. membuat observas/pengamatan, b. mengajukan pertanyaan,
(3)
c. mempelajar buku dan sumber-sumber nformas lan untuk melhat apa yang sudah dketahu,
d. merencanakan nvestgas/penyeldkan,
e. mennjau apa yang sudah dketahu berdasarkan bukt ekspermental,
f. menggunakan alat-alat untuk mengumpulkan, menganalss, dan mennterpretaskan data, 3. Strategi instruksional 5E
Abruscato & DeRosa (2010) mengemukakan, sklus belajar adalah sebuah model bagamana seseorang menemukan pengetahuan baru. Sklus belajar menyedakan kerangka pkr bag penddk untuk mendesan pengalaman pembelajaran yang efektf. Ada berbaga bentuk sklus belajar yang kta kenal. Salah satu dar sklus belajar n adalah sklus belajar 5E. Sklus belajar 5E terdr dar engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation.
Engagement Pembelajaran yang efektf akan terjad jka sswa mempelajar sesuatu yang memlk makna. Sebagamana seorang penuls novel atau flm, mereka harus dengan cepat mengangkap perhatan pembaca atau penonton. Demkan halnya seorang guru sekolah, mereka akan menemukan bahwa kesempatan untuk menangkap dan memegang perhatan anak serngkal tertutup dengan cepat. Seorang guru harus menyusun sebuah skenaro yang dgunakan untuk menark perhatan sswa sekalgus menetapkan pertanyaan utama yang menngkatkan kengnan anak untuk mempelajar mata pelajaran tersebut (Abruscato, 2010: 44). Melalu fase nlah hal tersebut dlakukan. Melalu fase n guru akan mengatahu tentang apa yang telah dketahu oleh sswa tentang topk yang akan mereka pelajar sekalgus memotvas mereka untuk mempelajarnya (Cappetta & Koballa, Jr, 2010: 129).
Terdapat tga tpe pertanyaan yang mengarahkan sswa untuk mencar tahu lebh dalam: memperoleh nformas, pengajuan pertanyaan umum, “Saya ngn tahu apa yang terjad ketka ...?” msalnya, “Saya ngn tahu pada tahapan apa ulat berubah menjad kupu-kupu?” atau “Fase apa saja yang dlewat bulan selama satu bulan?” Pertanyaan dapat juga bersfat ekspermental, “Apa yang akan terjad jka...?” Sepert halnya, “Apa yang akan terjad jka kta meletakkan tanaman d dalam almar?” Terakhr, pertanyaan dapat juga “Bagamana cara melakukannya” atau “Bagamana saya dapat membangun jembatan yang lebh bak” (Abruscato, 2010: 45).
(4)
Pada dasarnya, seluruh anak ngn mengetahu apa yang terjad pada lngkungan sektarnya. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka kemukakan berasal dar apa yang mereka amat—“Mengapa tu dapat terjad?” Mereka juga mash memlk kepolosan sehngga akan mudah tertark dengan kejadan-kejadan yang tdak sesua dengan pkran mereka. Oleh karena tu, salah satu cara yang dapat dlakukan guru adalah memancng rasa ngn tahu mereka sehngga muncul respon postf yang berupa pertanyaan. Cara tu, menurut Wrght (2006), dlakukan dengan memberkan kejadan-kejadan ganjl (discrepant events) pada . Danamakan kejadan aneh karena kejadan n “tdak masuk akal” bag seorang sekolah dasar. Hasl sebuah discrepant events merupakan kejadan yang sangat berbeda dar yang dbayangkan oleh (Fredl, 1991: 3–4).
Kejadan-kejadan ganjl merupakan kejadan yang menurut peserta ddk aneh dan tdak sesua dengan konseps awal mereka. Kejadan ganjl akan mengejutkan, membuat peserta ddk heran, dan bertanya-tanya. Kejadan-kejadan ganjl merupakan kejadan yang tdak sesua dengan “kadah alam” yang terbangun d dalam benak pada umumnya. Hasl kejadan ganjl, setelah ddemonstraskan, sangat berbeda dengan predks sebelum kejadan ganjl ddemonstraskan. Menurut Lawson & Wollman dalam Collette & Chappetta (1994: 93), kejadan yang dsajkan harus dplh sedemkan rupa sehngga tdak dapat djawab oleh menggunakan pengetahuan awal yang mereka mlk.
Semua orang dapat membuat kertas terangkat dengan menupnya dar bawah. Namun, guru dapat menunjukkan bahwa dengan menup dar atas pun kertas dapat terangkat ke atas. Dekatkanlah ujung kertas ke bbr, lalu tup dengan keras pada bagan atasnya. Ujung kertas yang lan akan nak ke atas.
Penuls pernah mencobakannya pada sswa sekolah dasar. Penuls menunjukkan bahwa penuls dapat mengangkat ujung kertas dengan menupnya dar bawah (Gambar 2). Sswa tdak menunjukkan reaks yang berart. Penuls lalu menanyakan pada sswa, “Bagamana jka kertas n dtup dar atas?” Jawaban yang keluar dar para sswa berbeda-beda, yakn tdak bergerak dan ujung kertas bergerak ke bawah. Mereka terkaget-kaget ketka penuls membuat ujung kertas terangkat dengan menup bagan atas kertas (Gambar 3). Saat terkaget-kaget nlah kesembangan pkran sswa kacau. Kekacauan kesembangan pkran akan dsembangkan pada saat tahapan explanation.
(5)
Kegatan lan yang terkat dengan tema n dnamakan “corong dan bola png-pong”—. Letakkan bola png-pong ke dalam corong (jawa: torong) dan tanyakan kepada sswa bagamana mereka dapat menup bola png-pong tersebut hngga terbang keluar corong melalu lubang yang ada d ujung corong. Perhatkan berapa jauh mereka dapat menupnya secara mendatar. Terakhr, perhatkan bagamana mereka menup bola png-pong sekuat tenaga dengan arah vertkal ke bawah. Pada tupan arah mendatar ke bawah pastkan sswa menahan bola dengan tangan mereka d dasar corong hngga mereka menupnya dengan sangat keras. Cara manakah yang mampu menghaslkan tupan terjauh, arah mendatar, ke atas, atau ke bawah?
Exploration Eksploras menyedakan kesempatan bag anak untuk memperoleh nformas baru yang dbutuhkan untuk menjawab pertanyaan utama. Informas yang baru tersebut hendaknya menantang sswa dan mengarahkan mental sswa menuju asmlas dan akomodas yang semakn memperbak model mental sswa sehngga fenomena yang dhadap semakn dpaham. Aktvtas dalam fase n sfatnya terpusat pada sswa. Aktvtas yang dlakukan oleh sswa bsa berbentuk memperoleh nformas atau berekspermen (Abruscato, 2010: 44).
Desan pembelajaran pada fase n hendaknya memberkan pengalaman konkret bag sswa terkat dengan konsep atau prnsp yang akan mereka pelajar. Sswa darahkan untuk memkrkan tentang karakterstk dan pola yang terkandung dalam fenomena yang mereka temu dalam firs-hand experiences mereka. Sswa dmnta untuk merekam pengamatandan menata (mengorgansaskan) data atau nformas yang mereka peroleh (Cappetta & Koballa, Jr, 2010: 129).
Arah tupan mula-mula Gambar 2.
Arah tupan pembuat kejadan ganjl (discrepent event)
(6)
Explanation Dalam fase n, sswa dber kesempatan untuk mengekspreskan apa yang telah mereka temukan selama fase eksploras. Jka eksploras berjalan efektf, anak akan membuat hubungan yang menjawab pertanyaan utama. Jka anak menunjukkan mskonseps, guru harus mengoreksnya dengan menantang pkran anak yang salah melalu perolehan data baru. Fase n merupakan saat model eksplanator dbentuk. Penjelasan (explanation) dapat dsajkan menggunakan tulsan, dagram, secara lsan, atau knestetk melalu smulas (Abruscato, 2010: 44–45; 71).
Dalam tema kertas nak dan corong-bola, etka Anda menup dar bawah kertas, kertas akan nak sebagamana yang dpkrkan sswa. Ketka Anda menup kertas melalu atas kertas, secara mengejutkan, kertas akan nak. Persoalan mendasar yang terkat dengan kejadan n adalah tekanan udara. Ketka Anda menup melalu bagan atas kertas, maka Anda mengurang tekanan udara d atas kertas sehngga tekanan d bawah kertas menjad lebh besar. Kertas akan terangkat jka tekanan d bawah kertas lebh besar.
Corong dan bola png-pong merupakan kejadan ganjl yang sangat bermanfaat untuk menunjukkan pengaruh pergerakan kolom udara. Persoalannya adalah pada cara menentukan letak alran udara d dalam corong. Udara tersebut sebenarnya mengalr melalu gagang corong lalu mengalr d sektar bola. Saat udara mengalr melalu bola, alran udara memlk kelajuan terbesar menghaslkan tekanan udara lebh kecl. Haslnya, tekanan yang besar d bawah bola akan mendorong bola untuk tetap berada d dalam corong. Ingat bahwa alran udara d atas bola mengakbatkan tekanannya menjad rendah (Gambar 6)
(7)
Elaboration Fase elaboras merupakan saat para anak mengaplkaskan, berlath, dan mentransfer pengetahuan baru yang mereka peroleh. Serngkal, fase n menantang anak untuk mengaplkaskan pengetahuan baru mereka ke dalam konteks yang berbeda, menguatkan dan memperdalam pemahaman mereka terhadap nformas baru tersebut (Abruscato, 2010: 45).
Sedakan sebuah statf, benang, dan dua buah bola lampu. Gantungkan kedua bola lampu menggunakan benang dengan jarak kra-kra 2,5 cm sepert dtunjukkan gambar 2. Tanyakan pada sswa, jka sswa menup tegak lurus arah bdang gambar, pada bagan mana (A, B, atau C), sehngga terdengar dentngan bola lampu yang salng menumbuk?
Arah tupan (masuk dalam corong)
Alran udara dengan kelajuan tngg d dalam corong
Alran udara dengan kelajuan tngg d dalam corong
Tekanan udara menekan bola menuju alran udara dengan kelajuan tngg
Gambar 4. Proses tertahannya bola png-pong d dalam corong.
2,5 cm
A C
Gambar 5. Susunan bola lampu untuk pengembangan konsep.
(8)
Alternatf aplkas yang lannya adalah mengajarkan prnsp Bernoull yang terjad pada sayap pesawat terbang. Sayap pesawat terbang membentuk kurva sebagamana dtunjukkan gambar 8.
Udara yang lewat bagan atas lebh cepat darpada udara yang lewat bagan bawah sayap karena lntasan tempuhnya lebh panjang untuk waktu yang sama. Karena udara d bagan atas lebh cepat mengalr maka tekanannya lebh kecl darpada d bawah, pesawat pun terangkat.
Evaluation Evaluas dapat berbentuk formatf dan sumatf. Evaluas formatf dlakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya untuk memberkan nformas kepada guru dan anak segala sesuatu yang berkatan dengan kemajuan proses pembelajaran. Melalu evaluas formatf, guru menerma umpan balk lewat hasl yang dperoleh sswa. Hasl tersebut menunjukkan apakah sswa mengalam kemajuan dalam mencapa tujuan pembelajaran ataukah tdak. Sedangkan sswa akan menerma umpan balk untuk menngkatkan atau mengarahkan mereka menuju tujuan pembelajaran yang dcapa. Evaluas sumatf basanya dlakukan d akhr bab untuk mengetahu apakah sswa telah belajar apa yang dajarkan oleh guru (Abruscato, 2010: 45) Tdak perlu menggunakan semua fase model nstruksonal 5E d setap pelajaran. Sebaga contoh, pelajaran pertama dalam sebuah unt mungkn engagement, sedangkan yang tga pelajaran unt yang selanjutnya mungkn eksploras, dan pelajaran yang ke lma adalah penjelasan.
Tabel Rngkasan model nstruksonal 5E sebagamana a berhubungan dengan gerak maju penyeldkan
Gambar 6. Udara yang melewat bagan atas sayap menempuh lntasan lebh jauh dan bergerak lebh cepat darpada udara yang melewat bagan bawah sayap.
(9)
Tabel 2.
Rncan Sklus Belajar 5E
Fase Tujuan Instruksional Tujuan Pembelajaran
Engagement Menunjukkan discrepant events Mendorong anak-anak mengeksprseskan pengetahuan yang sebelumnya Promt Pertanyaan
Memproses respon anak Mendengarkan Membangun model deskrptf Mengekspreskan pengetahuan yang sebelumnya Membangktkan pertanyaan
Exploration Mengorgansr pengalaman pembelajaran bag anak-anak untuk menemukan
pengetahuan baru dan memperdalam model deskrptf Pertanyaan Pelathan (coach) Memperdalam model deskrptf Menggunakan model ekspermental Menemukan pengetahuan baru melalu observas, ekspermentas, manpulas Membuat koneks
Menghaslkan, mengumpulkan, merekam/mencatat data Explanation Menyatakan kembal
pertanyaan esensal Memproses respon sswa Memperkuat respon yang benar
Mengoreks konseps yang salah Mencptakan model eksplanator Mengartkulaskan respon terhadap pertanyaan esensal
Mengoreks konseps yang salah
Elaboration Mencptakan tantangan bag sswa untuk menerapkan dan mentransfer pengetahuan
Memperkuat model eksplanator
(10)
yang baru saja dperoleh baru dalam konteks yang baru
Evaluation Mengumpulkan umpan balk sswa
Mengdentfkas patok duga (benchmark) untuk
mengukur kemajuan sswa terhadap pencapaan konsep Memodfkas pelajaran untuk merespon umpan balk sswa
Membuat penlaan summatf untuk mengevaluas
pembelajaran sswa ndvdual
Menunjukkan penguasaan pengetahuan baru pada level pemahaman nomnal, deskrptf, dan eksplanator
4. Keterampilan proses dalam inquiry
Ilmu pengetahuan adalah tentang proses mencar penjelasan melalu permodelan deskrptf, permodelan eksplanator, dan permodelan ekspermental. Strateg ntstruksonal 5E adalah sebuah rangka untuk merancang pelajaran yang mana selama tu anak-anak mengalam alur n untuk memperdalam pemahaman mereka tentang s (content) dan proses lmu pengetahuan. Dalam melakukan hal tersebut, mereka akan mengembangkan dan memperkuat berbaga kecakapan proses yang pentng yang berkatan dengan deret penyeldkan yang terdaftar pada tabel 2.
a. Keterampilan proses dalam inquiry yang digunakan untuk menciptakan model deskriptif
Ketaramplan proses dapat dkatkan secara dekat dengan fase-fase inquiry. Kta mula dengan keteramplan penyeldkan yang secara umum berkatan dengan permodelan deskrptf.
1) Mengamati
Mengamat berart menggunakan ndra untuk memperoleh nformas, atau data, atau obyek dan perstwa. In merupakan proses lmu pengetahuan yang palng dasar. Observas yang terorgansr membentuk dasar bag proses nvestgas yang lebh terstruktur. Kemampuan
(11)
melakukan observas secara cermat akan mencptakan sebuah pondas untuk membuat kesmpulan atau hpotess yang dapat duj dengan observas yang selanjutnya.
Menurut Peter Bergethon, pengamat aktf menggunakan lma pertanyaan fundamental atau mendasar tentang penyeldkan:
Apa sajakah unsur sstem? Apa sajakah karakterstk unsur?
Bagamana ruang konteks atau latar belakang sstem? Bagamana peraturan nteraks d antara elemen? Apa sajakah karakterstk sstem yang muncul?
Mengamat berart menggunakan ndera untuk memperoleh nformas atau data tentang berbaga benda dan perstwa. Mengamat merupakan keteramplan proses sans yang palng mendasar. Seorang pengamat aktf setdaknya akan menanyakan lma pertanyaan mendasar, yakn: (1) Apa saja unsur-unsur yang membentuk sstem? (2) Bagamana cr-cr setap unsur? (3) Bagamana konteks atau latar belakang sstem tersebut? (4) Bagamana aturan nteraks antarunsur? Dan (5) Bagamana cr-cr yang nampak dar sstem? (Abruscato & DeRosa, 2010: 47)
Hackett et al. (2008: 12) mengemukakan bahwa, “Observe, use your sense to learn about object or event.” Sedangkan Howe & Jones (1993: 130) mengemukakan, “Observing: using one or more of the five senses to notice characteristics of objects or events.
Rezba et al (1995: 3–11) mengemukakan bahwa melalu pengamatan, kta belajar tentang duna yang menakjubkan d sektar kta. Kta mengamat berbaga fenomena d lngkungan sektar mengunakan kelma ndera: penglhatan, pembau, peraba, perasa, dan pendengaran.
Informas yang kta peroleh melalu pengamatan akan memcu rasa ngn tahu sehngga kta mengajukan pertanyaan, melakukan nterpretas atas lngkungan, dan melakukan nvestgas lebh lanjut. Kemampuan seseorang dalam melakukan pengamatan merupakan keteramplan mendasar dalam belajar sans dan merupakan hal yang esensal dalam proses pengembangan keteramplan proses sans yang lan sepert, mengnferens, mengkomunkaskan, mempredks, mengukur, dan mengklasfkas.
(12)
Mengobservas sebuah benda atau zat berart mengeksploras seluruh sfat-sfatnya. Benda-benda yang kta amat bsa memlk berbaga macam sfat sepert warna, tekstur, aroma, bentuk, berat, voluma, dan suhu. Benda-benda tersebut mungkn bsa menghaslkan suara dengan atau tanpa memberkan perlakuan pada benda tersebut.
Benda atau zat yang berbeda memlk sfat-sfat yang berbeda. Hal tulah yang membuat benda atau zat berbeda satu dengan yang lannya. Melalu penggunaan ndera-ndera kta, kta mampu mengenal karakterstk benda dengan cara melhatnya, mendengarkannya, menyentuhnya, merasakannya, atau membaunya. Mengobservas melput mengdentfkas dan menggambarkan karakterstk benda.
2) Menggunakan hubungan ruang/waktu
Semua objek menempat sebuah tempat dalam ruang. Kecakapan penyeldkan menggunakan hubungan ruang atau waktu melbatkan kemampuan untuk mengenal dan mendeskrpskan arah, susunan spasal, gerak dan kecepatan, smetr, dan laju perubahan.
(2) Menggunakan angka-angka
Kta membutuhkan angka-angka untuk memanpulas pengukuran, menyusun benda-benda, dan menggolongkan benda. Jumlah waktu yang dhabskan pada aktvtas yang menggunakan angka-angka sebagan besar harus bergantung pada alokas waktu untuk mata pelajaran matematka d sekolah. Pentng bag anak-anak untuk menyadar bahwa kemampuan untuk menggunakan angka juga merupakan proses lmu pengetahuan yang fundamental atau mendasar. (3) Mengajukan pertanyaan
(4) Mengklasifikasikan/menggolongkan
Mengklasfkas adalah proses yang dgunakan oleh lmuwan untuk menjadkan benda-benda dan perstwa-perstwa tersusun dengan bak. Sstem klasfkas dgunakan dalam sans dan dspln lmu yang lan untuk mengdentfkas benda-benda, tempat-tempat, gagasan-gagasan atau perstwa-perstwa dan untuk menunjukkan kesamaan, perbedaan, dan hubungan antara benda-benda, tempat-tempat, gagasan-gagasan dan perstwa-perstwa tersebut (Abruscato & DeRosa, 2010: 49; Chappetta & Koballa, Jr, 2010: 132).
(13)
Rezba et al (1995: 29–34) mengemukakan bahwa pada umumnya, klasfkas dapat dlakukan dengan dua cara yakn klasfkas bner dan klasfkas mult-tngkat (multi-stage). Dalam sstem klasfkas bner, kelompok benda dbag menjad dua buah subkelompok berdasarkan apakah masng-masng memlk sfat-sfat tertentu ataukah tdak. Untuk membuat klasfkas bner pertama anda harus mengdentfkas karakterstk hanya dmlk oleh benda tertentu. Setelah tu, kelompokkan benda-benda yang memlk karakterstk khusus tersebut pada satu kelompok dan kelompokkan benda yang tdak memlk karakterstk khusus pada kelompok yang lan. Sebaga contoh, bolog mengklasfkas makhluk hdup dalam dua kelompok: hewan dan tumbuhan (tumbuhan dkelompokkan pada kelompok yang tdak memlk cr-cr hewan). Ilmuwan kemudan mengklasfkaskan hewan ke dalam dua kelompok: hewan yang memlk tulang belakang dan tdak memlk tulang belakang. Saat membuat klasfkas bner, sangat dmungknkan pada satu kelompok memlk satu anggota.
Klasfkas multtngkat dbuat dengan membuat klasfkas bner kemudan masng-masng subkelompoknya dbag menjad sub-subkelompok sehngga dhaslkan lapsan atau tngkat d bawah subkelompok. Jka tap subkelompok dbuat klasfkas bner terus-menerus, maka sebuah hrark yang tersusun atas kelompok dan subkelompok dhaslkan. Sstem klasfkas n dsebut dengan klasfkas multtngkat (multi-stage classification). Sebagamana dalam skema bner, kelompok-kelompok dtentukan dengan menyortr benda-benda yang memlk karakterstk tertentu berbeda dar yang lannya yang memlk karakterstk tersebut. Hewan, sebaga contoh, dklasfkaskan dalam vertebrata dan avertebrata. Selanjutnya, hewan vertebrata dapat dklasfkaskan dalam hewan yang memlk rambut dan tdak memlk rambut.
Selan karakterstk yang telah kta dskuskan, klasfkas mult-tngkat memlk cr-cr berkut n:
1. Banyak tngkat yang dhaslkan bergantung pada cara seseorang mengamat (kejelan kta mengamat).
2. Manakala setap benda d kelompok asal menempat kategornya menurut cr terunk, maka skema telah lengkap.
3. Deskrps yang unk untuk setap benda dapat dperoleh dengan mendaftar seluruh karakterstk yang dmlk benda.
(14)
(5) Mengukur
Mengukur adalah cara terkuantfkaskannya sebuah pengamatan. Keteramplan yang dbutuhkan tdak hanya ketepatan dalam memlh dan menggunakan alat ukurnya, tetap juga melakukan penghtungan-penghtungan menggunakan strumen tersebut (Abruscato, 2010: 49). Pengukuran akan menambah ketepatan pada hasl pengamatan, pengklasfkasan, dan pengkomunkasan. Sswa dapat menggunakan alat-alat ukur standar, semacam penggars, neraca, gelas ukur, kalkulator, dan stopwatch, ataupun menggunakan satuan-satuan yang tdak standar, msalnya kelereng, penjept kertas, dan semacamnya untuk mengukur jarak (Martn et al, 2005: 19).
Keteramplan yang dkembangkan dengan bak dalam mengukur sangat esensal untuk mengambl data kuanttatf melalu pengamatan, pembandngan, dan mengklasfkas segala sesuatu d sektar, dan mengkomunkaskan dengan efektf kepada orang lan. Perubahan dalam sstem metrk seharusnya tdak menjad sebuah persoalan tetap hendaknya dpandang sebaga suatu jalan keluar untuk berbaga persoalan. Sstem metrk member kta kemudahan untuk mempelajar satuan yang bsa kta gunakan dalam kehdupan sehar-har, perkalan dan pembagan merupakan operas yang relatf mudah selama sstem metrk berada dalam bass sepuluh. Sstem metrk juga memberkan keseragaman dengan negara yang lan sehngga memudahkan kta melakukan perdagangan dan berkmunkas.
Nama resm dar sstem metrk adalah Systeme nternationale d’Unites (nternational system of units), dan lebh dkenal dengan nama S. Istlah metrk berasal dar satuan pokok yang dgunakan untuk mengukur panjang, yakn meter.
(6) Mengkomunikasikan
Martn et al (2005: 18) menuturkan bahwa sswa mengekspreskan pkrannya melalu berbaga cara sehngga orang lan dapat memahamnya. Bahasa yang dgunakan anak dapat berubah bahasa percakapan, tulsan, maupun smbol-smbol. Martn et al (2005: 18–19) juga mengemukakan, “Development of useful communication skills is to ask children to define words and terms operationally, to describes objects and events as thye are perceived, and to record information and make data tables, graphs, and models to show what they found.” Selan tu, menurut Abruscato & DeRosa (2010: 50), sswa juga menggunakan peta, grafk, persamaan matematka, dan alat peraga lanya untuk berkomunkas.
(15)
Komunkas yang efektf adalah komunkas yang jelas, akurat, dan tdak ambgu dan menggunakan keteramplan yang perlu dkembangkan dan dpraktkkan. Sebaga seorang guru, kta berusaha untuk memberkan pengaruh postf melalu kata-kata yang dtuls atau ducapkan. Kta semua ngn mengekspreskan gagasan, perasaan, dan kebutuhan kta kepada orang lan. Kta juga telah belajar lewat kehdupan kta bahwa komunkas merupakan perangkat yang sangat mendasar untuk memecahkan masalah (Rezba et al, 1995: 15).
Rezba et al (1995: 17) mengemukakan beberapa kata yang bsa dgunakan untuk mendeskrpskan sesuatu
Dbau harum, busuk, berasap, tawar, sepert rempah-rempah/tajam/harum, pedas (tajam), tajam/menyengat, beraroma lemon, bermnyak, semriwing (berbau mnt), berjamur, beraroma kayu
Dcekap mans, asam, paht, pedas, tawar
Draba kasar, halus, berpasr, berbulu, dngn, panas, hangat, tajam, bermnyak, berlln, lengket, basah, kerng, lncn
Ddengar keras, tngg, rendah, lemah, berderng, (suara) robek, (suara) kayu patah, (suara kaca) pecah
Lhat warna, bentuk, cerah, gelap, berawan, berbuh, mengklap, kusam
Saat sswa menggambarkan suatu benda kepada seseorang, maksud sswa akan lebh mudah dtangkap jka anda berkomunkas secara efektf. Sswa bsa berkomunkas dengan efektf jka: a. hanya menggambarkan apa yang damat (lhat, bau, dengar, dan rasakan) dan bukan hasl
nferens dar sebuah benda atau perstwa,
b. memberkan gambaran atas sesuatu yang damat dengan bahasa yang jelas, akurat, dan tdak ambgu,
c. mengkomunkaskan nformas secara akurat menggunakan sebanyak mungkn hasl pengamatan kualtatf yang mengkatkan benda dengan keadaan d sektarnya,
d. mempertmbangan sudut pandang (culture, bahasa asal, dsb) dan pengalaman yang pernah dalam oleh orang yang dajak bcara, dan
(16)
e. guru menyedakan cara untuk memperoleh umpan balk dar orang yang dajak berkomunkas untuk menentukan keefektfan komunkas sswa yang mengajak berkomunkas (Rezba, 1995: 17).
b. Kecakapan proses penyelidikan yang digunakan untuk menciptakan sebuah model eksplanatori
1) Menginferensi
Mengnferens adalah menggunakan logka untuk membuat asums-asums dar apa yang kta amat dan tanyakan. Kemampuan sswa dalam membedakan antara mengobservas dan mengnferens merupakan hal yang amat pentng dan mendasar (Abruscato, 2010: 50).
Hackett et al . (2008: 13) mengatakan bahwa, “nfer, form an idea or opinion from facts or observations”. Sedangkan Rezba (1995: 70–71) menuturkan, manakala sebuah observas adalah sebuah pengalaman yang dperoleh melalu satu atau lebh ndera, maka nferens adalah sebuah penjelasan atau interpretasi atas sebuah observasi. Anggap, sebaga contoh, seseorang memperhatkan jendela rumah tetangganya dan melhat dua orang membawa sebuah televs keluar dar rumahnya. Perstwa yang sedang terjad adalah seseorang mengamat orang mengangkat televs. Pengamat mungkn terkejut dan mencoba menjelaskan mengapa orang tersebut mengangkat televs. Akan terdapat beberapa alasan mengapa ada orang mengangkat televs keluar rumah, msalnya:
Seseorang membel televs tetangganya sendr dan mengangkutnya menuju rumahnya. Televs tersebut djemput tukang servs televs untuk dperbak.
Pemlk televs ngn membel televs yang baru dengan cara tukar-tambah. Televsnya rusak dan akan dbuang.
Televsnya dcur.
Mungkn pengamat memkrkan beberapa penjelasan yang lan. Setap pernyataan yang dgunakan untuk menjelaskan secara logs sebuah perstwa yang terobservas dsebut dengan inferensi.
(17)
Kta menggunakan pengalaman-pengalaman yang telah berlalu untuk membangun model mental atas bagamana duna n bekerja. Pengalaman-pengalaman baru akan menjad masuk akal ketka kta menghubungkannya dengan pengalaman yang sudah kta punya.
Mengnferens berart membuat hubungan antara apa yang dobservas secara langsung dan apa yang sudah dketahu. Peta d bawah akan memudahkan anda memaham proses nferens.
Inferens adalah pernyataan yang berdasarkan bukt dan mengandung penjelasan atas kumpulan pengalaman. Oleh karena tu, setap nferens harus ddasarkan atas observas.
Inferens bukanlah tebakan (guess) karena tebakan adalah sebuah opn yang dbentuk dar sedkt atau bahkan tanpa bukt. Berkut n adalah contoh pengamatan yang dkut oleh pernyataan nferens:
a. Terdapat ttk d halaman depan rumahku yang tdak dtumbuh rumput. Seseorang mungkn menumpahkan zat beracun d sana.
b. Halaman buku n berwarna bru. Saya menduga bahwa n buku tua atau memang sengaja menggunakan warna kunng agar nampak tua.
c. Melalu jendela saya melhat benderanya berkbar-kbar. D luar angnnya past kencang. d. Bntang tu lebh terang darpada yang lan. Saya menduga bahwa bntang tu lebh dekat ke
Bum darpada bntang yang lan.
MENGINFERENSI
Apa yang telah dketahu melalu pengalaman yang telah lalu
Segala hal yang teramat langsung melalu ndera
Gambar 8.
(18)
Saat mengnferens, akan sangat membantu jka sswa mengkut langkah-langkah d bawah n:
a. Mnta sswa melakukan sebanyak mungkn pengamatan pada benda atau perstwa.
b. Sswa dmnta untuk mengngat kembal pengalaman yang dmlk dan relevan sebanyak mungkn untuk dntegraskan dengan benda dan perstwa yang mereka amat.
c. Mnta sswa untuk menyatakan setap nferens dalam kalmat yang membedakan dengan jens pernyataan yang lan (pengamatan atau predks):
”Dar apa yang saya amat, saya menduga bahwa ... ” ”Dar pengamatan tersebut dapat dduga bahwa ... ”
”Bukt yang dperoleh menunjukan bahwa ... mungkn telah terjad.” ”Apa yang saya observas mungkn terjad karena ... ”
Serngkal, setelah membuat nferens dar sekumpulan pengamatan, nformas baru muncul yang bsa membuat seseorang kembal memkrkan nferens yang telah dbuat. Kadang-kadang tambahan pengamatan menguatkan nferens kta. D kal yang lan, tambahan nformas menjadkan seseorang memodfkas atau bahkan menolak nferens yang tadnya dpkr benar. Pengamatan baru akan mengarahkan anda untuk menyesuakan pola pengalaman untuk mengakomodas nformas yang baru. Proses pengamatan dan nferens akan sepert peta d bawah n:
MENGINFERENSI
Apa yang telah dketahu melalu pengalaman yang telah lalu
Segala hal yang teramat langsung melalu ndera
Gambar 9.
(19)
2) erhipotesis
Sebuah penyeldkan atau ekspermen basanya berawal dar sebuah masalah yang harus dpecahkan, sebuah pertanyaan yang harus djawab, atau sebuah keputusan yang harus dbuat. Dengan mengubah salah satu faktor dalam sebuah penyeldkan secara sengaja, maka haslnya faktor yang lan akan berubah. Sebelum penyeldkan dan ekspermen dlakukan, sebuah hpotess serngkal dnyatakan. Hpotess adalah predks tentang hubungan-hubungan antara varabel-varabel. Hpotess menyedakan petunjuk ketka penelt hendak mengambl data dalam peneltan (Rezba, 1995: 219–220).
Aktvtas d bawah n bsa kta ambl sebaga contoh: Berapa cepat sebuah benda jatuh melewat sebuah caran?
Selanjutnya, Rezba (1995: 220) bahwa untuk menentukan hpotess, maka seseorang harus mengdentfkas varabel-varabel yang mempengaruh laju benda yang jatuh. Pertama, tnjau varabel-varabel yang berhubungan dengan benda, kemudan tnjau varabel-varabel yang berhubungan dengan lngkungan benda. Msalnya, dcoba juga benda-benda tersebut djatuhkan d dalam caran yang berbeda. Varabel-varabel tu msalnya volume benda, bentuk benda, berat benda, dan kerapatan benda. Adapun varabel yang berhubungan dengan lngkungan (carannya) msalnya suhu caran, jumlah caran, ukuran wadah, dan bentuk wadah.
Jka varabel yang relevan telah dtentukan, maka hpotess yang dapat duj (testable hypotheses) dapat dnyatakan. Istlah ”hpotess yang dapat duj” dgunakan karena stlah n mengndkaskan salah satu fungs dar sebuah hpotess. Sebuah hpotess harus mengarahkan penelt pada desan penyeldkan untuk mengujnya. Untuk membuat sebuah hpotess, seseorang harus menunjukkan tentang apa yang terjad pada varabel terkat jka varabel bebas
Gambar 10.
(20)
dubah. Predks n dapat ddasarkan pada fakta, pendapat, hunch, atau sumber apapun yang dmlk. Sebaga contoh, untuk membuat sebuah hpotess yang terkat dengan sebuah permasalahan, Apakah yang mempengaruhi kelajuan mobil? Seseorang dapat memlh varabel ukuran ban untuk dtes. Hpotess yang dkemukakan berdasarkan varabel tersebut adalah jika ukuran ban membesar, maka kelajuan mobil menurun.
2. Kecakapan proses penyelidikan yang digunakan untuk menciptakan sebuah model eksperimental
Ekspermen yang bak menggunakan kecakapan proses penyeldkan berkut n: 1) Memprediksikan
Predks merupakan tebakan terbak tentang masa depan berdasarkan nformas yang dmlk. Predks ddasarkan pada pengamatan, pengukuran, dan nferens tentang hubungan-hubungan antara varabel-varabel yang teramat. Sebuah predks yang tdak berdasarkan pengamatan hanyalah sekedar dugaan saja. Predks yang akurat dhaslkan dar pengamatan yang akurat dan dar pengukuran yang benar (Abruscato, 2010: 51; Martn et al, 2005: 19).
Menurut Rezba et al (1995: 89–93), predks adalah sebuah ramalan atas apa yang akan teramat pada masa datang. Kemampuan untuk membuat predsks tentang suatu benda atau perstwa membantu kta untuk menentukan perlaku yang sesua pada lngkungan kta. Mempredks sangat terkat dengan mengamat, mengnferens, dan mengklasfkas; sebuah keterkatan yang menakjubkan –keteramplan yang satu bergantung kepada keteramplan yang lan. Predks dlakukan berdasarkan pengamatan yang saksama dan nferens yang dhaslkan dar hubungan antara perstwa-perstwa yang teramat. Ingat bahwa nferens adalah penjelasan atau nterpretas atas pengamatan dan bahwa nferens ddukung oleh pengamatan. Klasfkas dgunakan ketka seseorang mengdentfkas adanya kesamaan atau perbedaan atas sesuatu yang kta amat untuk menyajkan susunan yang teratur atas kelompok benda atau persstwa yang kta amat. Keteraturan susunan atas benda dan perstwa membuat kta mengenal pola dan mempredks dar pola tersebut apa yang akan teramat pada masa datang.
Anak-anak perlu belajar untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan berkut n: Jka hal n terjad, apa yang mengkutnya? Apa yang terjad jka aku melakukan n? Sebaga seorang guru,
(21)
anda harus sangat berhat-hat atas jens predks yang terkat dengan perlaku dan unjuk kerja (performance) sswa?
Defns sngkat berkut n akan membantu anda membedakan observas, nferens, dan predks.
a) Informas yang dperoleh melalu ndera: observasi b) Mengapa hal tu terjad: inferensi
c) Apakah hal yang saya harapkan untuk teramat pada masa depan: prediksi Tga pernyataan d bawah n akan lebh menjelaskan perbedaan antara ketganya:
a) Sektar dua ment lag, gunung berap tu akan meletus. (In adalah predks, karena merupakan ramalan atas apa yang akan teramat pada masa datang).
b) Saya merasa bum bergetar. (In adalah observas, karena memperoleh nformas menggunakan ndera).
c) Getaran n berasal dar gunung berap. (In adalah nferens, karena sebaga penjelasan atas observas).
Keteramplan proses mengobservas, mengnferens, dan mempredks dapat ddefnskan secara jelas dan dbedakan satu dengan yang lannya. Seseorang akan melhat nant bahwa ada salng kebergantungan antara proses-proses tersebut.
Seseorang memaham duna d sektar kta dengan mengamat segala perstwa yang terjad lalu mengnterpretas dan menjelaskannya. Kta serngkal mendeteks adanya pola-pola yang terjad atas apa yang kta amat. Ketka kta berpkr kta dapat menjelaskan mengapa sesuatu bekerja sebagamana mereka lakukan, kta telah membangun sebuah model mental d pkran kta yang untuk sementara waktu memberkan keteraturan atas segala sesuatu yang kta amat. Serngkal kta menggunakan model mental n untuk mempredks apa yang terjad d masa yang akan datang. Berkut n adalah contoh predks:
a. Har n hujan dan saya melhat matahar mula keluar. Mungkn pelang akan nampak. b. Ketka aku menekan tombol saklar, lampu akan menyala.
(22)
c. Magnet yang lemah n dapat mengangkat lma buah klp kertas; saya mempredks bahwa magnet yang kuat dapat mengangkat lebh banyak kertas.
Peta yang menunjukkan proses predks adalah sebaga berkut:
Predks adalah pernyataan berargumen yang ddasarkan tdak hanya pada apa yang kta amat, tetap juga ddasarkan atas model mental yang kta bangun untuk menjelaskan apa yang kta amat. Predks tdak hanya tebakan secara lar karena tebakan serng ddasarkan atas bukt yang lemah, bahkan tanpa adanya bukt. Agar penggunaan keteramplan proses mengamat, mengnferens, dan mempredks menjad benar, anda membutuhkan kemampuan untuk membedakan ketga keteramplan proses tersebut.
Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa bum berbetuk datar. Bum terlhat datar. Orang mempredks bahwa jka pelaut berlayar cukup jauh, kapal mereka akan jatuh dar bum. Beberapa orang memlk kepercayaan dr terhadap predks tersebut. Selanjutnya, ketka pelaut menguj predks tersebut, mereka menemukan lewat pengamatan bahwa kapal mereka TIDAK jatuh dar bum. Pengamatan yang baru menyebabkan orang mengubah nferens mereka tentang bagamana bum dbentuk dan predks mereka tentang jatuhnya kapal dar bum.
Menguj predks yang kta buat mengarahkan kta agar lebh saksama dalam melakukan pengamatan yang akan mendukung atau malah menghancurkan predks kta. Ketka pengamatan baru konssten dengan pola pengamatan yang telah kta predks, maka kta akan lebh yakn
MEMPREDIKSI
Mengamat Mengnferens
Gambar 11.
Peta untuk keteramplan proses mempredks yang dkatkan dengan mengamat dengan mengnferens.
(23)
dengan predks yang kta buat. Namun, ketka pengamatan yang baru tdak mendukung predks awal, kta dapat menolaknya dan menelaah kembal pengamatan kta. Pengamatan yang baru (new observation) menuntun kta pada nferens yang baru dan predks yang baru. Dengan demkan, peta keteramplan proses kta akan berbentuk sepert berkut n:
Manakala data baru (observas) dkumpulkan, teor-teor (nferens) dusulkan untuk menjelaskan apa yang telah dobservas dan mempredks apa yang belum dobservas. Pada kenyataannya, sebuah teor akan dterma setelah melewat tga ujan:
a. Dapat menjelaskan apa yang telah dobservas. b. Dapat mempredks apa yang belum dobservas.
c. Dapat duj dengan pengamatan yang lebh saksama dan dapat dmodfkas dengan dtemukannya data baru.
Mengamat, mengnferens, dan mempredks adalah keteramplan berpkr yang salng terkat. Kta menggunakan keteramplan n untuk memaham duna kta. Gagasan-gagasan kta tentang bagamana sesuatu bekerja seharusnya selalu dtnjauh ulang dan memlk kemungknan untuk drevs. Sans seharusnya dpandang sebaga sesuatu yang tentatf; selalu berubah serng dengan adanya dhaslkannya pengamatan-pengamatan baru yang berasal dar pengujan predks kta.
2) Mengidentifikasi variabel
MEMPREDIKSI
Mengamat Mengnferens
Gambar 12.
Peta untuk keteramplan proses mempredks yag dkatkan dengan mengamat dengan mengnferens yang terkoreks.
(24)
Varabel adalah crr dar sebuah benda atau perstwa yang bsa berubah dan memlk jumlah yang berbeda-beda (Carn, 1993: 14). Sedangkan Abruscato (2010: 51) mendefnskan varabel sebaga seluruh faktor yang dapat membuat perubahan dalam sebuah penyeldkan. Tngg dan berat seorang anak dalam masa pertumbuhan, waktu sebuah lln dapat menyala ketka dtutup dengan gelas, dan volume ar hujan setap har merupakan contoh varabel (Carn, 1993: 14).
Menurut Abruscato (2010: 51), desan ekspermen mengandung sebuah varabel bebas (independent variable), sebuah varabel terkat (dependent variable), danbeberapa varabel control (controlled variable).
(a) Varabel bebas
Varabel bebas adalah varabel yang akan duj. Varabel n merupakan varabel yang dmanpulas atau dubah oleh orang yang melakukan ekspermen. Sebaga contoh, jka seseorang ngn menyeldk ketertarkan kupu-kupu terhadap bunga berwarna kunng maka warna bunga adalah varabel bebas.
(b) Varabel terkat
Varabel terkat adalah perubahan yang dukur. Perubahan varabel n tergantung pada varabel bebas. Sebaga contoh dalam penyeldkan tentang ketertarkan kupu-kupu terhadap warna bunga, maka varabel bebasnya adalah jumlah kupu-kupu yang hnggap d bunga warna kunng.
(c) Varabel kontrol
Sebuah ekspermen yang bak adalah hanya mengukur pengaruh dar sebuah varabel. Oleh karena tu, varabel yang berubah hanyalah varabel bebas dan varabel terkat. Faktor-faktor lan dapat berubah harus djaga agar tetap tdak berubah atau dikontrol. Dalam ekspermen tentang ketertarkan kupu-kupu terhadap bunga berwarna kunng, yang menjad varabel kontrol adalah jens kupu-kupu yang sama dan bunga dengan jens yang sama dletakkan dalam konds, pencahayaan, dan suhu yang sama.
Mengnterpretaskan/menafsrkan data Proses mengnterpretaskan data melbatkan pembuatan predks, kesmpulan, dan hpotess dar data yang dkumpulkan dalam sebuah nvestgas. Kta selalu mengnterpretaskan data ketka membaca peta, menonton berta d televs dan melhat
(25)
foto-foto d surat kabar dan majalah. Para sswa sebaknya mempunya pengalaman mengamat, mengklasfkas, dan mengukur sebelum proses pengnterpretasan data dmula.
Mendefnskan secara operasonal Selama penyeldkan, dlakukanlah pengukuran terhadap varabel-varabel. Namun, sebelum melakukan pengukuran, penelt harus memutuskan bagamana mengukur setap varabel.
Dengan menspesfkas prosedur yang dgunakan untuk mengukur varabel, maka seseorang telah defns operasonal. Mendefnskan varabel secara operasonal maknanya menentukan cara untuk mengukur varabel tersebut. Dengan demkan, sebuah defns operasonal menyatakan apa yang damat dan bagamana mengukurnya.
Penelt yang berbeda dapat menggunakan defns operasonal yang berbeda untuk varabel yang sama. Sebaga contoh, anggap sebuah penyeldkan dlakukan untuk menguj pengaruh vtamn E pada ketahanan tubuh seseorang. Varabel ”ketahanan tubuh seseorang” dapat dfenskan dengan berbaga cara:
lama seseorang dapat terjaga
jarak yang dapat dtempu seseorang dengan berlar tanpa hent
(1)
dubah. Predks n dapat ddasarkan pada fakta, pendapat, hunch, atau sumber apapun yang dmlk. Sebaga contoh, untuk membuat sebuah hpotess yang terkat dengan sebuah permasalahan, Apakah yang mempengaruhi kelajuan mobil? Seseorang dapat memlh varabel ukuran ban untuk dtes. Hpotess yang dkemukakan berdasarkan varabel tersebut adalah jika ukuran ban membesar, maka kelajuan mobil menurun.
2. Kecakapan proses penyelidikan yang digunakan untuk menciptakan sebuah model eksperimental
Ekspermen yang bak menggunakan kecakapan proses penyeldkan berkut n:
1) Memprediksikan
Predks merupakan tebakan terbak tentang masa depan berdasarkan nformas yang dmlk. Predks ddasarkan pada pengamatan, pengukuran, dan nferens tentang hubungan-hubungan antara varabel-varabel yang teramat. Sebuah predks yang tdak berdasarkan pengamatan hanyalah sekedar dugaan saja. Predks yang akurat dhaslkan dar pengamatan yang akurat dan dar pengukuran yang benar (Abruscato, 2010: 51; Martn et al, 2005: 19).
Menurut Rezba et al (1995: 89–93), predks adalah sebuah ramalan atas apa yang akan teramat pada masa datang. Kemampuan untuk membuat predsks tentang suatu benda atau perstwa membantu kta untuk menentukan perlaku yang sesua pada lngkungan kta. Mempredks sangat terkat dengan mengamat, mengnferens, dan mengklasfkas; sebuah keterkatan yang menakjubkan –keteramplan yang satu bergantung kepada keteramplan yang lan. Predks dlakukan berdasarkan pengamatan yang saksama dan nferens yang dhaslkan dar hubungan antara perstwa-perstwa yang teramat. Ingat bahwa nferens adalah penjelasan atau nterpretas atas pengamatan dan bahwa nferens ddukung oleh pengamatan. Klasfkas dgunakan ketka seseorang mengdentfkas adanya kesamaan atau perbedaan atas sesuatu yang kta amat untuk menyajkan susunan yang teratur atas kelompok benda atau persstwa yang kta amat. Keteraturan susunan atas benda dan perstwa membuat kta mengenal pola dan mempredks dar pola tersebut apa yang akan teramat pada masa datang.
Anak-anak perlu belajar untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan berkut n: Jka hal n terjad, apa yang mengkutnya? Apa yang terjad jka aku melakukan n? Sebaga seorang guru,
(2)
anda harus sangat berhat-hat atas jens predks yang terkat dengan perlaku dan unjuk kerja (performance) sswa?
Defns sngkat berkut n akan membantu anda membedakan observas, nferens, dan predks.
a) Informas yang dperoleh melalu ndera: observasi b) Mengapa hal tu terjad: inferensi
c) Apakah hal yang saya harapkan untuk teramat pada masa depan: prediksi Tga pernyataan d bawah n akan lebh menjelaskan perbedaan antara ketganya:
a) Sektar dua ment lag, gunung berap tu akan meletus. (In adalah predks, karena merupakan ramalan atas apa yang akan teramat pada masa datang).
b) Saya merasa bum bergetar. (In adalah observas, karena memperoleh nformas menggunakan ndera).
c) Getaran n berasal dar gunung berap. (In adalah nferens, karena sebaga penjelasan atas observas).
Keteramplan proses mengobservas, mengnferens, dan mempredks dapat ddefnskan secara jelas dan dbedakan satu dengan yang lannya. Seseorang akan melhat nant bahwa ada salng kebergantungan antara proses-proses tersebut.
Seseorang memaham duna d sektar kta dengan mengamat segala perstwa yang terjad lalu mengnterpretas dan menjelaskannya. Kta serngkal mendeteks adanya pola-pola yang terjad atas apa yang kta amat. Ketka kta berpkr kta dapat menjelaskan mengapa sesuatu bekerja sebagamana mereka lakukan, kta telah membangun sebuah model mental d pkran kta yang untuk sementara waktu memberkan keteraturan atas segala sesuatu yang kta amat. Serngkal kta menggunakan model mental n untuk mempredks apa yang terjad d masa yang akan datang. Berkut n adalah contoh predks:
a. Har n hujan dan saya melhat matahar mula keluar. Mungkn pelang akan nampak. b. Ketka aku menekan tombol saklar, lampu akan menyala.
(3)
c. Magnet yang lemah n dapat mengangkat lma buah klp kertas; saya mempredks bahwa magnet yang kuat dapat mengangkat lebh banyak kertas.
Peta yang menunjukkan proses predks adalah sebaga berkut:
Predks adalah pernyataan berargumen yang ddasarkan tdak hanya pada apa yang kta amat, tetap juga ddasarkan atas model mental yang kta bangun untuk menjelaskan apa yang kta amat. Predks tdak hanya tebakan secara lar karena tebakan serng ddasarkan atas bukt yang lemah, bahkan tanpa adanya bukt. Agar penggunaan keteramplan proses mengamat, mengnferens, dan mempredks menjad benar, anda membutuhkan kemampuan untuk membedakan ketga keteramplan proses tersebut.
Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa bum berbetuk datar. Bum terlhat datar. Orang mempredks bahwa jka pelaut berlayar cukup jauh, kapal mereka akan jatuh dar bum. Beberapa orang memlk kepercayaan dr terhadap predks tersebut. Selanjutnya, ketka pelaut menguj predks tersebut, mereka menemukan lewat pengamatan bahwa kapal mereka TIDAK jatuh dar bum. Pengamatan yang baru menyebabkan orang mengubah nferens mereka tentang bagamana bum dbentuk dan predks mereka tentang jatuhnya kapal dar bum.
Menguj predks yang kta buat mengarahkan kta agar lebh saksama dalam melakukan pengamatan yang akan mendukung atau malah menghancurkan predks kta. Ketka pengamatan baru konssten dengan pola pengamatan yang telah kta predks, maka kta akan lebh yakn
MEMPREDIKSI
Mengamat Mengnferens
Gambar 11.
Peta untuk keteramplan proses mempredks yang dkatkan dengan mengamat dengan mengnferens.
(4)
dengan predks yang kta buat. Namun, ketka pengamatan yang baru tdak mendukung predks awal, kta dapat menolaknya dan menelaah kembal pengamatan kta. Pengamatan yang baru (new observation) menuntun kta pada nferens yang baru dan predks yang baru. Dengan demkan, peta keteramplan proses kta akan berbentuk sepert berkut n:
Manakala data baru (observas) dkumpulkan, teor-teor (nferens) dusulkan untuk menjelaskan apa yang telah dobservas dan mempredks apa yang belum dobservas. Pada kenyataannya, sebuah teor akan dterma setelah melewat tga ujan:
a. Dapat menjelaskan apa yang telah dobservas. b. Dapat mempredks apa yang belum dobservas.
c. Dapat duj dengan pengamatan yang lebh saksama dan dapat dmodfkas dengan dtemukannya data baru.
Mengamat, mengnferens, dan mempredks adalah keteramplan berpkr yang salng terkat. Kta menggunakan keteramplan n untuk memaham duna kta. Gagasan-gagasan kta tentang bagamana sesuatu bekerja seharusnya selalu dtnjauh ulang dan memlk kemungknan untuk drevs. Sans seharusnya dpandang sebaga sesuatu yang tentatf; selalu berubah serng dengan adanya dhaslkannya pengamatan-pengamatan baru yang berasal dar pengujan predks kta.
2) Mengidentifikasi variabel
MEMPREDIKSI
Mengamat Mengnferens
Gambar 12.
Peta untuk keteramplan proses mempredks yag dkatkan dengan mengamat dengan mengnferens yang terkoreks.
(5)
Varabel adalah crr dar sebuah benda atau perstwa yang bsa berubah dan memlk jumlah yang berbeda-beda (Carn, 1993: 14). Sedangkan Abruscato (2010: 51) mendefnskan varabel sebaga seluruh faktor yang dapat membuat perubahan dalam sebuah penyeldkan. Tngg dan berat seorang anak dalam masa pertumbuhan, waktu sebuah lln dapat menyala ketka dtutup dengan gelas, dan volume ar hujan setap har merupakan contoh varabel (Carn, 1993: 14).
Menurut Abruscato (2010: 51), desan ekspermen mengandung sebuah varabel bebas (independent variable), sebuah varabel terkat (dependent variable), danbeberapa varabel control (controlled variable).
(a) Varabel bebas
Varabel bebas adalah varabel yang akan duj. Varabel n merupakan varabel yang dmanpulas atau dubah oleh orang yang melakukan ekspermen. Sebaga contoh, jka seseorang ngn menyeldk ketertarkan kupu-kupu terhadap bunga berwarna kunng maka warna bunga adalah varabel bebas.
(b) Varabel terkat
Varabel terkat adalah perubahan yang dukur. Perubahan varabel n tergantung pada varabel bebas. Sebaga contoh dalam penyeldkan tentang ketertarkan kupu-kupu terhadap warna bunga, maka varabel bebasnya adalah jumlah kupu-kupu yang hnggap d bunga warna kunng.
(c) Varabel kontrol
Sebuah ekspermen yang bak adalah hanya mengukur pengaruh dar sebuah varabel. Oleh karena tu, varabel yang berubah hanyalah varabel bebas dan varabel terkat. Faktor-faktor lan dapat berubah harus djaga agar tetap tdak berubah atau dikontrol. Dalam ekspermen tentang ketertarkan kupu-kupu terhadap bunga berwarna kunng, yang menjad varabel kontrol adalah jens kupu-kupu yang sama dan bunga dengan jens yang sama dletakkan dalam konds, pencahayaan, dan suhu yang sama.
Mengnterpretaskan/menafsrkan data Proses mengnterpretaskan data melbatkan pembuatan predks, kesmpulan, dan hpotess dar data yang dkumpulkan dalam sebuah nvestgas. Kta selalu mengnterpretaskan data ketka membaca peta, menonton berta d televs dan melhat
(6)
foto-foto d surat kabar dan majalah. Para sswa sebaknya mempunya pengalaman mengamat, mengklasfkas, dan mengukur sebelum proses pengnterpretasan data dmula.
Mendefnskan secara operasonal Selama penyeldkan, dlakukanlah pengukuran terhadap varabel-varabel. Namun, sebelum melakukan pengukuran, penelt harus memutuskan bagamana mengukur setap varabel.
Dengan menspesfkas prosedur yang dgunakan untuk mengukur varabel, maka seseorang telah defns operasonal. Mendefnskan varabel secara operasonal maknanya menentukan cara untuk mengukur varabel tersebut. Dengan demkan, sebuah defns operasonal menyatakan apa yang damat dan bagamana mengukurnya.
Penelt yang berbeda dapat menggunakan defns operasonal yang berbeda untuk varabel yang sama. Sebaga contoh, anggap sebuah penyeldkan dlakukan untuk menguj pengaruh vtamn E pada ketahanan tubuh seseorang. Varabel ”ketahanan tubuh seseorang” dapat dfenskan dengan berbaga cara:
lama seseorang dapat terjaga
jarak yang dapat dtempu seseorang dengan berlar tanpa hent