. agaimana aku harus mengajar sehingga terwujud discovery learning?
Untuk mewujudkan pembelajaran sans bermuatan discovery learning, sebsa mungkn anda harus menyedakan pengalaman hands-on dan minds-on yang akan membuat anak menggunakan
pengetahuan dan keteramplan mereka untuk menghaslkan penemuan. Tantangan anda adalah bahwa anda harus menyedakan hubungan antara penemuan yang dhaslkan dengan
pembelajaran yang pernah dan akan dlakukan. Discovery learning tdaklah terjad dalam ruang kosong. Da menghubungkan antara masa lalu dan masa depan. Tugas anda adalah memastkan
bahwa hubungan tersebut terwujud.
nquiry: jalan cara Sekarang, anda seharusnya telah memaham bahwa ttk tekan pengalaman anda bersama anak
dalam belajar sans adalah menekankan discovery learning. Ingatlah selalu bahwa discovery learning adalah tujuan anda.
Juga harus dngat, bahwa discovery learning tdaklah terjad melalu suatu kecelakan. Pembelajaran n harus secara jelas dibimbing guided –oleh anda. Pertayaannya, bagamana aku
membmbng anak sehngga mereka berada d jalan discovery dan membuat penemuan mereka sendr? Jawabannya adalah inquiry.
1. Apakah inquiry?
nquiry adalah metode yang sistematis dan cermat dalam mengajukan pertanyaan dan menemukan penjelasan.
Penyeldkan lmah scientific inquiry menunjuk pada cara-cara yang bermacam-macam d mana para lmuwan mempelajarmenelt alam dan mengajukan penjelasan berdasarkan bukt
yang dperoleh dar kerja mereka. Penyeldkan juga menunjuk pada aktvtas sswa d mana mereka mengembangkan pengetahuan dan pemahaman de-de lmah, dan juga pemahaman
tentang bagamana lmuwan mempelajar alam.
2. Contoh metode inquiry
a. membuat observaspengamatan, b. mengajukan pertanyaan,
c. mempelajar buku dan sumber-sumber nformas lan untuk melhat apa yang sudah dketahu,
d. merencanakan nvestgaspenyeldkan, e. mennjau apa yang sudah dketahu berdasarkan bukt ekspermental,
f. menggunakan alat-alat untuk mengumpulkan, menganalss, dan mennterpretaskan data,
3. Strategi instruksional 5E
Abruscato DeRosa 2010 mengemukakan, sklus belajar adalah sebuah model bagamana seseorang menemukan pengetahuan baru. Sklus belajar menyedakan kerangka pkr
bag penddk untuk mendesan pengalaman pembelajaran yang efektf. Ada berbaga bentuk sklus belajar yang kta kenal. Salah satu dar sklus belajar n adalah sklus belajar 5E. Sklus
belajar 5E terdr dar engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation.
Engagement Pembelajaran yang efektf akan terjad jka sswa mempelajar sesuatu yang memlk makna. Sebagamana seorang penuls novel atau flm, mereka harus dengan cepat
mengangkap perhatan pembaca atau penonton. Demkan halnya seorang guru sekolah, mereka akan menemukan bahwa kesempatan untuk menangkap dan memegang perhatan anak serngkal
tertutup dengan cepat. Seorang guru harus menyusun sebuah skenaro yang dgunakan untuk menark perhatan sswa sekalgus menetapkan pertanyaan utama yang menngkatkan kengnan
anak untuk mempelajar mata pelajaran tersebut Abruscato, 2010: 44. Melalu fase nlah hal tersebut dlakukan. Melalu fase n guru akan mengatahu tentang apa yang telah dketahu oleh
sswa tentang topk yang akan mereka pelajar sekalgus memotvas mereka untuk mempelajarnya Cappetta Koballa, Jr, 2010: 129.
Terdapat tga tpe pertanyaan yang mengarahkan sswa untuk mencar tahu lebh dalam: memperoleh nformas, pengajuan pertanyaan umum, “Saya ngn tahu apa yang terjad ketka
...?” msalnya, “Saya ngn tahu pada tahapan apa ulat berubah menjad kupu-kupu?” atau “Fase apa saja yang dlewat bulan selama satu bulan?” Pertanyaan dapat juga bersfat ekspermental,
“Apa yang akan terjad jka.....?” Sepert halnya, “Apa yang akan terjad jka kta meletakkan tanaman d dalam almar?” Terakhr, pertanyaan dapat juga “Bagamana cara melakukannya”
atau “Bagamana saya dapat membangun jembatan yang lebh bak” Abruscato, 2010: 45.
Pada dasarnya, seluruh anak ngn mengetahu apa yang terjad pada lngkungan sektarnya. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka kemukakan berasal dar apa yang mereka
amat—“Mengapa tu dapat terjad?” Mereka juga mash memlk kepolosan sehngga akan mudah tertark dengan kejadan-kejadan yang tdak sesua dengan pkran mereka. Oleh karena
tu, salah satu cara yang dapat dlakukan guru adalah memancng rasa ngn tahu mereka sehngga muncul respon postf yang berupa pertanyaan. Cara tu, menurut Wrght 2006,
dlakukan dengan memberkan kejadan-kejadan ganjl discrepant events pada . Danamakan kejadan aneh karena kejadan n “tdak masuk akal” bag seorang sekolah dasar. Hasl sebuah
discrepant events merupakan kejadan yang sangat berbeda dar yang dbayangkan oleh Fredl, 1991: 3–4.
Kejadan-kejadan ganjl merupakan kejadan yang menurut peserta ddk aneh dan tdak sesua dengan konseps awal mereka. Kejadan ganjl akan mengejutkan, membuat peserta ddk
heran, dan bertanya-tanya. Kejadan-kejadan ganjl merupakan kejadan yang tdak sesua dengan “kadah alam” yang terbangun d dalam benak pada umumnya. Hasl kejadan ganjl,
setelah ddemonstraskan, sangat berbeda dengan predks sebelum kejadan ganjl ddemonstraskan. Menurut Lawson Wollman dalam Collette Chappetta 1994: 93,
kejadan yang dsajkan harus dplh sedemkan rupa sehngga tdak dapat djawab oleh menggunakan pengetahuan awal yang mereka mlk.
Semua orang dapat membuat kertas terangkat dengan menupnya dar bawah. Namun, guru dapat menunjukkan bahwa dengan menup dar atas pun kertas dapat terangkat ke atas.
Dekatkanlah ujung kertas ke bbr, lalu tup dengan keras pada bagan atasnya. Ujung kertas yang lan akan nak ke atas.
Penuls pernah mencobakannya pada sswa sekolah dasar. Penuls menunjukkan bahwa penuls dapat mengangkat ujung kertas dengan menupnya dar bawah Gambar 2. Sswa tdak
menunjukkan reaks yang berart. Penuls lalu menanyakan pada sswa, “Bagamana jka kertas n dtup dar atas?” Jawaban yang keluar dar para sswa berbeda-beda, yakn tdak bergerak
dan ujung kertas bergerak ke bawah. Mereka terkaget-kaget ketka penuls membuat ujung kertas terangkat dengan menup bagan atas kertas Gambar 3. Saat terkaget-kaget nlah
kesembangan pkran sswa kacau. Kekacauan kesembangan pkran akan dsembangkan pada saat tahapan explanation.
Kegatan lan yang terkat dengan tema n dnamakan “corong dan bola png-pong”—. Letakkan bola png-pong ke dalam corong jawa: torong dan tanyakan kepada sswa bagamana
mereka dapat menup bola png-pong tersebut hngga terbang keluar corong melalu lubang yang ada d ujung corong. Perhatkan berapa jauh mereka dapat menupnya secara mendatar. Terakhr,
perhatkan bagamana mereka menup bola png-pong sekuat tenaga dengan arah vertkal ke bawah. Pada tupan arah mendatar ke bawah pastkan sswa menahan bola dengan tangan mereka
d dasar corong hngga mereka menupnya dengan sangat keras. Cara manakah yang mampu menghaslkan tupan terjauh, arah mendatar, ke atas, atau ke bawah?
Exploration Eksploras menyedakan kesempatan bag anak untuk memperoleh nformas baru yang dbutuhkan untuk menjawab pertanyaan utama. Informas yang baru tersebut hendaknya
menantang sswa dan mengarahkan mental sswa menuju asmlas dan akomodas yang semakn memperbak model mental sswa sehngga fenomena yang dhadap semakn dpaham.
Aktvtas dalam fase n sfatnya terpusat pada sswa. Aktvtas yang dlakukan oleh sswa bsa berbentuk memperoleh nformas atau berekspermen Abruscato, 2010: 44.
Desan pembelajaran pada fase n hendaknya memberkan pengalaman konkret bag sswa terkat dengan konsep atau prnsp yang akan mereka pelajar. Sswa darahkan untuk
memkrkan tentang karakterstk dan pola yang terkandung dalam fenomena yang mereka temu dalam firs-hand experiences mereka. Sswa dmnta untuk merekam pengamatandan menata
mengorgansaskan data atau nformas yang mereka peroleh Cappetta Koballa, Jr, 2010: 129.
Arah tupan mula-mula
Gambar 2.
Arah tupan pembuat
kejadan ganjl discrepent event
Gambar 3.
Explanation Dalam fase n, sswa dber kesempatan untuk mengekspreskan apa yang telah mereka temukan selama fase eksploras. Jka eksploras berjalan efektf, anak akan membuat
hubungan yang menjawab pertanyaan utama. Jka anak menunjukkan mskonseps, guru harus mengoreksnya dengan menantang pkran anak yang salah melalu perolehan data baru. Fase n
merupakan saat model eksplanator dbentuk. Penjelasan explanation dapat dsajkan menggunakan tulsan, dagram, secara lsan, atau knestetk melalu smulas Abruscato, 2010:
44–45; 71.
Dalam tema kertas nak dan corong-bola, etka Anda menup dar bawah kertas, kertas akan nak sebagamana yang dpkrkan sswa. Ketka Anda menup kertas melalu atas kertas,
secara mengejutkan, kertas akan nak. Persoalan mendasar yang terkat dengan kejadan n adalah tekanan udara. Ketka Anda menup melalu bagan atas kertas, maka Anda mengurang
tekanan udara d atas kertas sehngga tekanan d bawah kertas menjad lebh besar. Kertas akan terangkat jka tekanan d bawah kertas lebh besar.
Corong dan bola png-pong merupakan kejadan ganjl yang sangat bermanfaat untuk menunjukkan pengaruh pergerakan kolom udara. Persoalannya adalah pada cara menentukan
letak alran udara d dalam corong. Udara tersebut sebenarnya mengalr melalu gagang corong lalu mengalr d sektar bola. Saat udara mengalr melalu bola, alran udara memlk kelajuan
terbesar menghaslkan tekanan udara lebh kecl. Haslnya, tekanan yang besar d bawah bola akan mendorong bola untuk tetap berada d dalam corong. Ingat bahwa alran udara d atas bola
mengakbatkan tekanannya menjad rendah Gambar 6
Elaboration Fase elaboras merupakan saat para anak mengaplkaskan, berlath, dan mentransfer pengetahuan baru yang mereka peroleh. Serngkal, fase n menantang anak untuk
mengaplkaskan pengetahuan baru mereka ke dalam konteks yang berbeda, menguatkan dan memperdalam pemahaman mereka terhadap nformas baru tersebut Abruscato, 2010: 45.
Sedakan sebuah statf, benang, dan dua buah bola lampu. Gantungkan kedua bola lampu menggunakan benang dengan jarak kra-kra 2,5 cm sepert dtunjukkan gambar 2. Tanyakan
pada sswa, jka sswa menup tegak lurus arah bdang gambar, pada bagan mana A, B, atau C, sehngga terdengar dentngan bola lampu yang salng menumbuk?
Arah tupan masuk dalam corong
Alran udara dengan kelajuan tngg d dalam
corong Alran udara dengan
kelajuan tngg d dalam corong
Tekanan udara menekan bola menuju alran udara
dengan kelajuan tngg Gambar 4. Proses tertahannya bola png-pong
d dalam corong.
2,5 cm
A
C
Gambar 5. Susunan bola lampu untuk pengembangan konsep.
Alternatf aplkas yang lannya adalah mengajarkan prnsp Bernoull yang terjad pada sayap pesawat terbang. Sayap pesawat terbang membentuk kurva sebagamana dtunjukkan
gambar 8.
Udara yang lewat bagan atas lebh cepat darpada udara yang lewat bagan bawah sayap karena lntasan tempuhnya lebh panjang untuk waktu yang sama. Karena udara d bagan atas lebh
cepat mengalr maka tekanannya lebh kecl darpada d bawah, pesawat pun terangkat.
Evaluation Evaluas dapat berbentuk formatf dan sumatf. Evaluas formatf dlakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya untuk memberkan nformas kepada guru dan anak
segala sesuatu yang berkatan dengan kemajuan proses pembelajaran. Melalu evaluas formatf, guru menerma umpan balk lewat hasl yang dperoleh sswa. Hasl tersebut menunjukkan
apakah sswa mengalam kemajuan dalam mencapa tujuan pembelajaran ataukah tdak. Sedangkan sswa akan menerma umpan balk untuk menngkatkan atau mengarahkan mereka
menuju tujuan pembelajaran yang dcapa. Evaluas sumatf basanya dlakukan d akhr bab untuk mengetahu apakah sswa telah belajar apa yang dajarkan oleh guru Abruscato, 2010: 45
Tdak perlu menggunakan semua fase model nstruksonal 5E d setap pelajaran. Sebaga contoh, pelajaran pertama dalam sebuah unt mungkn engagement, sedangkan yang tga
pelajaran unt yang selanjutnya mungkn eksploras, dan pelajaran yang ke lma adalah penjelasan.
Tabel Rngkasan model nstruksonal 5E sebagamana a berhubungan dengan gerak maju penyeldkan
Gambar 6. Udara yang melewat bagan atas sayap menempuh lntasan lebh jauh dan bergerak lebh cepat darpada udara yang
melewat bagan bawah sayap.
Tabel 2. Rncan Sklus Belajar 5E
Fase Tujuan Instruksional
Tujuan Pembelajaran
Engagement Menunjukkan discrepant
events Mendorong anak-anak
mengeksprseskan pengetahuan yang
sebelumnya Promt
Pertanyaan Memproses respon anak
Mendengarkan Membangun model
deskrptf Mengekspreskan
pengetahuan yang sebelumnya
Membangktkan pertanyaan
Exploration Mengorgansr pengalaman
pembelajaran bag anak-anak untuk menemukan
pengetahuan baru dan memperdalam model
deskrptf Pertanyaan
Pelathan coach Memperdalam model
deskrptf Menggunakan model
ekspermental Menemukan pengetahuan
baru melalu observas, ekspermentas, manpulas
Membuat koneks Menghaslkan,
mengumpulkan, merekammencatat data
Explanation Menyatakan kembal
pertanyaan esensal Memproses respon sswa
Memperkuat respon yang
benar Mengoreks konseps yang
salah Mencptakan model
eksplanator Mengartkulaskan respon
terhadap pertanyaan esensal
Mengoreks konseps yang salah
Elaboration Mencptakan tantangan bag
sswa untuk menerapkan dan mentransfer pengetahuan
Memperkuat model eksplanator
Menerapkan pengetahuan
yang baru saja dperoleh baru dalam konteks yang
baru Evaluation
Mengumpulkan umpan balk sswa
Mengdentfkas patok duga benchmark untuk
mengukur kemajuan sswa terhadap pencapaan konsep
Memodfkas pelajaran untuk merespon umpan balk
sswa Membuat penlaan summatf
untuk mengevaluas pembelajaran sswa
ndvdual Menunjukkan penguasaan
pengetahuan baru pada level pemahaman nomnal,
deskrptf, dan eksplanator
4. Keterampilan proses dalam inquiry