prosiding pesat vol 6 2015 tuankotta binastuti

PROSIDING PESAT 2015
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil)
Volume 6 – Oktober 2015

PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA
MELALUI REVITALISASI PERADABAN

ISSN : 1858 – 2559

PENERBIT
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina
Depok, Jawa Barat 16424
Telp: +62-21-78881112 ext. 455
Fax: +62-21-7872829
Email: pesat@gunadarma.ac.id
Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat


PESAT
Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil
Volume 6 – Oktober 2015
956 hal + xv
Editor:
Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati
Desain sampul: Tim Prosiding
Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma
©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang
memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam
bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy,
memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit.
ISSN : 1858 – 2559

ii

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.
Prof. Dr. Didin Mukodim MM.
Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Dewan Redaksi:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Komite Ilmiah:
Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma)
Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma)
Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung)
Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro)
Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro)
Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma)
Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma)
Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma)
Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma)
Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia)
Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma)
Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)

Editor Pelaksana:

Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM
Dr. Jacobus Belida Blikololong
Indah Mulyani, SPsi., MSi
Vega Valentine, ST, MMSI, MSc.
Nurlalila, SS, MHum.
Risnawati, SP, MSi.
Sandhi Prajaka, SKom., MMSI
Sampul:
Tim Prosiding
Penerbit:
Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

iii

PANITIA PELAKSANA SEMINAR
Penasehat:
Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.
Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI.
Agus Sumin, SSi., MM
Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.
Prof. Dr. Didin Mukodim MM.
Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Ketua Panitia:
Dr. Sri Hermawati, SE., MM.
Sekretaris:
Dr. Bertalya, SKom., DEA
Bendahara:
M.S. Harlina, S.Kom., MMSI
Sekretariat:
Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT
Lilis Setyowati, ST
Riyanto Wibowo, ST
Sarana dan Prasarana:
Dr. Harjanto Sutedjo, MM
Remi Senjaya, SKom. MMSI
Edy Prihantoro, SS, MMSI

iv


Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA
SAHAM KOMPAS-100 DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL
Jaya Saputra Tuankotta
Sugiharti Binastuti
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
jaya.s.tuankotta.1992@gmail.com

ABSTRAK
Portofolio optimal adalah sekumpulan kesempatan investasi yang bertujuan untuk memilih
kombinasi yang optimal dari saham-saham yang dimilikinya, yaitu berupa keuntungan yang
optimal yang berarti bahwa mendapat keuntungan yang tertinggi pada risiko tertentu atau
mendapat keuntungan tertentu pada risiko terendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis
pembentukan dan pergerakan portofolio optimal investasi saham pada indeks kompas 100 dalam
tiga periode tahunan selama Januari 2013 - Mei 2015 dengan menggunakan model indeks

tunggal. Dari hasil penelitian diketahui tingkat keuntungan portofolio dalam periode 3 tahunan
secara berturut-turut adalah 10,6%, 5.91%, dan 13.5% dengan risiko portofolio adalah masingmasing periode sebagai berikut 12.5%, 10.1%, dan 17.1%. Dari perhitungan ke tiga periode
tersebut diketahui pada periode I terdapat 4 saham, periode II terdapat 4 saham, periode III
terdapat 8 saham yang merupakan saham pembentuk portofolio dan dari hasil tersebut telah
menunjukkan adanya pergerakan saham pembentuk portofolio optimal.
Kata kunci: single indeks model, kompas 100, portofolio optimal

PENDAHULUAN
Perkembangan dunia investasi
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Hal ini bisa dilihat banyaknya
instrument-instrumen
investasi
yang
tersedia dipasaran baik yang disediakan
oleh
lembaga
keuangan
maupun
nonkeuangan. Salah satu sarana investasi

jangka
panjang dalam
instrument
keuangan yang sering digunakan oleh
institusi-institusi pemerintah, swasta,
maupun
BUMN
dalam
mencari
pendanaan
jangka
panjang
atau
menginvestasikan uang yang dimiliki
untuk memperoleh manfaat dimasa yang
akan datang yang kita kenal adalah saham.
Jumlah emiten yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015
mencapai 507 perusahaan. Hal ini tentu
akan memberikan banyak pilihan kepada

para investor individual atau institusi,
bahwa saham apa yang seharusnya layak
untuk di investasikan agar memperoleh
manfaat keuntungan di masa yang akan
datang. Dalam berinvestasi ada 2 hal yang
Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

harus benar-benar diperhatikan ketika
hendak berinvestasi, diantaranya berapa
tingkat keuntungan yang akan diperoleh
dan berapa besar tingkat risiko yang akan
dihadapi. Tingkat keuntungan setiap
saham berbeda-beda antara saham satu
dengan lainnya, begitupun dengan risiko
yang ditawarkan oleh setiap investasi
berbeda-beda.
Umumnya
investor
bersikap
menghindari risiko (risk avoiding), maka

investor hanya akan memilih investasi
yang lebih kecil risikonya bila dihadapkan
pada pilihan return yang sama, meskipun
untuk memperoleh profit yang tinggi
seringkali terbatas oleh adanya risiko
tertentu. Untuk dapat meminimalisir
tingkat risiko yang akan dihadapi, maka
seorang investor harus dapat melakukan
diversifikasi dalam bentuk portofolio.
Analisis
yang
digunakan
yang
berhubungan dengan risiko dan tingkat
return portofolio adalah model indeks
tunggal. Model indeks tunggal didasarkan
pada pengamatan bahwa harga dari suatu
E-365

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)

Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

saham akan berfluktuasi searah dengan
pergerakan indeks harga pasar.
Portofolio optimal pada metode
indeks tunggal didasarkan pada proksi
yang biasa disebut Excess Return to Beta
Ratio (ERB), yaitu rasio antar excessreturn dengan beta. Portofolio optimal
akan berisi aktiva-aktiva dengan nilai
rasio ERB yang tinggi, sedangkan nilai
rasio ERB lebih kecil tidak dimasukkan ke
dalam portofolio optimal. Oleh karena itu,
diperlukan proksi pembatas yaitu Cut off
point yang merupakan titik pembatas yang
memisahkan saham-saham mana saja
yang akan dimasukkan dalam portofolio
optimal.
Penelitian ini dilakukan untuk
implementasi dan analisis portofolio
saham yang memaksimalkan return dan

meminimalkan risiko dengan membentuk
portofolio optimal.
Berdasarkan uraian latar belakang yang
telah di jelaskan diatas, studi ini bertujuan
untuk
menganalisis
pembentukan
portofolio saham optimal pada Saham
Kompas 100 menggunakan metode indeks
tunggal periode 2010-2015.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif,
yaitu
penelitian
yang
dilakukan untuk memberi gambaran yang
lebih detail mengenai suatu gejala atau
fenomena (Prasetyo, 2007:42). Adapun
hal-hal yang akan dideskripsikan, dicatat,
dianalisis dan diinterpretasikan dalam
peneliltian ini adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan pembentukan portofolio
saham-saham Kompas 100 di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2013-2015
dengan menggunakan Model Indeks
Tunggal.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Tingkat keuntungan (return) dan
risiko saham
Tingkat keuntungan (return) saham
adalah
selisih
antara
harga
pembukaan dengan harga penutupan
saham.(Ross et.al, 2002:238):
E-366

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

ܴ݅ ൌ 

ܲ‫ ݐ‬െ  ܲ௧ିଵ
ܲ௧ିଵ

(1)
Dimana :
Ri = Tingkat Keuntungan Realisasi
Pt = Harga Saham Periode t
ܲ௧ିଵ
ൌ ݄ܽ‫ܽݕ݊݉ݑ݈ܾ݁݁ݏ݁݀݋݅ݎ݁݌݄݉ܽܽݏܽ݃ݎ‬

Sedangkan tingkat keuntungan yang
diharapkan (expected return) (Zubir,
2011:5):
σே
௧ୀଵ ܴ݅‫ݐ‬
‫ܧ‬ሺܴ݅ ሻ ൌ 
݊
(2)
Dimana :
E(Ri)
=tingkat
keuntungan
yang
diharapkan saham i
Rit = tingkat keuntungan saham i pada
hari ke t
N = periode waktu atau periode jumlah
hari observasi
2.

Risiko saham: perbedaan antara
tingkat keuntungan yang diinginkan
(expected return) dan realisasi tingkat
keuntungan yang terjadi (realized
return). Standar deviasi adalah
pengukuran yang digunakan untuk
menghitung risiko (Zubir, 2011:23):

ሾܴ݅‫ ݐ‬െ ‫ ܧ‬ሺܴ݅ ሻሿଶ

ߪ௜ ൌ ෍
݊
௧ୀଵ

(3)
Dimana :
ߪ௜ ଶ
ൌ ‫݄݅݉ܽܽݏ݊ܽ݃݊ݑݐ݊ݑ݁݇ݐܽ݇݃݊݅ݐݏ݊ܽ݅ݎܽݒ‬
Rit = tingkat keuntungan saham i
pada hari ke t
E(Ri) = jumlah keuntungan yang
diharapkan saham i
n = jumlah hari observasi
3. Tingkat keuntungan dan risiko
pasar
a. Tingkat
keuntungan
pasar
(Jogiyanto, 2003:232):
ܴ݉‫ ݐ‬ൌ 

‫ ݐܩܵܪܫ‬െ ‫ܩܵܪܫ‬௧ିଵ
‫ܩܵܪܫ‬௧ିଵ

(4)

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Rmt = tingkat keuntungan pasar
periode t
IHSGt = IHSG periode t
=
IHSG
periode
‫ܩܵܪܫ‬௧ିଵ
sebelumnya
a. Risiko Pasar adalah selisih antara
tingkat
keuntungan
yang
diharapkan
dengan
tingkat
keuntungan
pasar
yang
terealisasi.
ߪ௠





ሾܴ݉‫ ݐ‬െ ‫ܧ‬ሺܴ݉ሻሿଶ
ൌ෍
݊
௧ିଵ

(5)

Dimana :
ߪ௠ ଶ = varian tingkat keuntungan
pasar
Rmt = tingkat keuntungan pasar
pada hari ke t
E(Rm) = tingkat keuntungan
pasar yang diharapkan
n = jumlah hari observasi
4. Kovarians, Beta dan Alpha
a. Kovarians antara return pasar dan
return pasar dapat dihitung
dengan rumus (Jones, 2010:176):


ߪ௜௠ ൌ  ෍ሾܴ݅ െ ‫ܧ‬ሺܴ݅ ሻሿሾܴ݉
௜ୀଵ

െ ‫ ܧ‬ሺܴ݉ሻሿ

(6)
Dimana:
ߪ௜௠ = covarians antara saham dan
pasar
Ri = tingkat keuntungan pada
saham i
E(Ri) = tingkat keuntungan yang
diharapkan dari saham
m = kemungkinan hasil sejumlah
dari periode pengamatan suatu
saham
b. Beta dapat dihitung dengan rumus
(Bodie et.al, 2002:302):
ߪ݅݉
ߚ݅ ൌ
ߪ௠ ଶ
(7)
Dimana :
βi= beta saham

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

ߪim = kovarian tingkat keuntungan
antara saham i dengan tingkat
keuntungan pasar
ߪ௠ ଶ = varian tingkat keuntungan
pasar
c. Alpha merupakan variabel yang
tidak dipengaruhi oleh tingkat
keuntungan pasar. (Bodie et.al,
2002:295):
ߙ௜ ൌ ‫ ܧ‬ሺܴ݅ ሻ െ ߚ݅Ǥ ‫ܧ‬ሺܴ݉ሻ
Dimana :
ߙ௜ = Alpha saham
E(Ri) = tingkat keuntungan yang
diharapkan dari saham i
5. Varians dari Kesalahan Residu
Varians dari kesalahan residu
merupakan
variabel
yang
menunjukkan besarnya risiko tidak
sistematis.(Bodie et.al, 2002:295):
ߪ௘௜ ଶ ൌ  ߪ௜ ଶ െ  ߚ௜ ଶ Ǥ ߪ௠ ଶ (8)
Dimana :
ߪ௘௜ ଶ = varians dari kesalahan residu
ߪ௜ ଶ = varians residu
ߚ௜ ଶ = beta saham
ߪ௠ ଶ = varians tingkat keuntungan
pasar
a. Tingkat Excess Return to Beta (ERB)
(Jogiyanto, 2003:253):
‫ ܧ‬ሺܴ݅ ሻ െ ܴܾ‫ݎ‬
‫ ݅ܤܴܧ‬ൌ 
ߚ݅
(9)
Dimana :
ERBi = Excesss Return to Beta saham
ke-i
E(Ri) = tingkat keuntungan saham
yang diharapkan
Rbr = tingkat keuntungan aktiva
bebas risiko
βi= beta saham ke-i
b. Cut off Rate (Ci ) merupakan titik
pembatas yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu saham
dapat
dimasukkan
ke
dalam
portofolio atau tidak.(Fakhruddin dan
Hadianto, 2001:194):
ሾ‫ ܧ‬ሺܴ݅ ሻ െ ܴܾ‫ݎ‬ሿǤ ߚ݅
‫ܣ‬௜ ൌ 
ߪ௘௜ ଶ
(10)

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

E-367

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Dimana :
E(Ri) = tingkat keuntungan yang
diharapkan untuk saham ke-i
Rbr = tingkat keuntungan aktiva
bebas risiko
βi= beta saham ke-i
ߪ௘௜ ଶ = varian dari kesalahan residu
ߚ݅ ൌ

ߚ݅ ଶ
ߪ௘௜ ଶ

(11)
Dimana :
ߚ݅= beta saham i
ߪ௘௜ ଶ = varians dari kesalahan residu

E(Rp) = αp + βp . E(Rm) (15)
Dimana :
E(Rp) = tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portofolio
αp= rata-rata tertimbang dari alpha
tiap saham
βp= rata-rata tertimbang dari beta
tiap sekuritas
E(Rm) = tingkat keuntungan yang
diharapkan dari pasar
b. Risiko portofolio (Fakhruddin dan
Hadianto, 2001:248):

ೕసభ ௑௝

Dengan Xi adalah sebesar :
ܺ݅ ൌ

ఉ௜

ఙ೐೔ మ

ሺ‫ ݅ܤܴܧ‬െ ‫ כ ܥ‬ሻ

(14)

Dimana :
Wi = proporsi saham ke-i
k = jumlah saham di portofolio optimal
βi= beta saham ke-i
ߪ௘௜ ଶ = varians dari kesalahan residu saham
ke-i
ERBi = Excess Return to Beta saham ke-i
C* = nilai cut-off point yang merupakan
nilai terbesar
a. Tingkat keuntungan portofolio
(Jogiyanto, 2003:247):





ߪ௣ ൌ  ߚ௣ Ǥ ߪ௠ ൅ ෍ ‫ݓ‬௜ ଶ Ǥ ߪ௘௜ ଶ


Setelah mendapat nilai Ai dan Bi,
selanjutnya nilai Ci dapat dihitung
dengan rumus (Jogiyanto, 2003:255):
ߪ௠ ଶ σ௜௝ୀଵ ‫݅ܣ‬
‫ ݅ܥ‬ൌ 
ͳ ൅ ߪ௠ ଶ σ௜௝ୀଵ ߚ݅
(12)

Menentukan Besarnya Proporsi Dana
(Xi )
௑௜
(13)
ܹ݅ ൌ  σೖ

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559



௜ୀଵ

(16)

Dimana :
ߪ௣ ଶ = varian portofolio
=
risiko
yang
ߚ௣ ଶ Ǥ ߪ௠ ଶ
berhubungan dengan pasar
‫ݓ‬௜ ଶ Ǥ ߪ௘௜ ଶ = rata-rata tertimbang
dari
resiko
masing-masing
perusahaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 merupakan perbandingan
tingkat keuntungan yang dihasilkan atas
saham dengan sertifikat bank Indonesia,
apabila
kita
memutuskan
ingin
berinvestasi pada salah satu instrument
saham atau sertifikat bank Indonesia.
Selama periode penelitian terlihat bahwa
tingkat keuntungan yang diberikan oleh
SBI jauh lebih tinggi jika dibandingkan
tingkat keuntungan pasar saham, namun
bukan berarti bahwa SBI tidak memiliki
tingkat risiko sama sekali. SBI memiliki
risiko, namun risiko yang diberikan itu
sangat kecil, karena SBI mendapat
jaminan dari pemerintah langsung. Oleh
karenanya SBI disebut sebagai investasi
bebas risiko.

Tabel 1. Perkembangan Return dan Risiko Pasar serta Risk-free
INDIKATOR
Market Return
Market Risk
! Risk-Free 2010-2015
Sumber: Hasil Olah Data
E-368

2010
3.18%

2011
0.65%

2012
0.83%

2013
-0.30%

2014
1.56%

2015
0.08%

4.20%
6.70%

3.76%
6.54%

2.82%
4.41%

4.23%
5.79%

2.14%
7.04%

2.57%
6.71%

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Saham Agresif dan Pasif
Saham terhadap kondisi pasar
secara umum ditunjukkan oleh koefisien
beta (β). Koefisien beta dapat bernilai
positif ataupun negative. Jika beta positif,
maka kenaikan tingkat keuntungan pasar
akan menyebabkan kenaikan tingkat
keuntungan saham. Sedangkan jika beta
negative,
maka
kenaikan
tingkat
keuntungan pasar akan menyebabkan
penurunan tingkat keuntungan saham.
Besarnya koefisien beta (β) yang normal
adalah β=1. Bila β1 disebut saham agresif
(aggressive stock), yang berarti jika
tingkat keuntungan pasar naik sebesar X%
maka tingkat keuntungan saham akan
mengalami kenaikan lebih dari X% dan
begitu pula sebaliknya.
Pada tabel diatas saham yang
memiliki nilai β1 ialah
PLNF, SMRA, ASRI, BBKP, CTRA,
ADHI, BBNI, CPIN, PNBN, KIJA,
ENRG, RALS, BSDE, SMCB, PGAS,
TLKM, BKSL, BMRI, AKRA, KLBF,
BDMN, ADRO, GJTL, INDY, SMGR,
LPKR, BBCA, MNCN.
Besarnya koefisien beta (β) yang
normal adalah β=1. Bila β1 disebut saham agresif
(aggressive stock), yang berarti jika
tingkat keuntungan pasar naik sebesar X%
maka tingkat keuntungan saham akan
mengalami kenaikan lebih dari X% dan
begitu pula sebaliknya.

Tabel 2 Saham Agresif dan Pasif Tahun 2014
Aggressive Stocks
SAHAM
βi>1
ADHI
4.9
BKSL
4.1
SMRA
3.29
SGRO
2.85
CTRA
2.59
ASRI
2.43
INCO
2.41
AALI
2.37
ANTM
2.33
AISA
2.28
UNTR
2.27
JSMR
2.2
PNBN
2.04
BUMI
1.99
GJTL
1.98
ASII
1.96
MPPA
1.82
INTP
1.81
Sumber: Hasil Olah Data

SHM
TINS
SMGR
INDY
BBRI
ADMG
PNLF
BMRI
BSDE
KIJA
AKRA
BBNI
KLBF
BHIT
ENRG
ISIP
TLKM
PTBA

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

βi>1
1.8
1.73
1.51
1.49
1.47
1.42
1.4
1.29
1.29
1.29
1.25
1.24
1.16
1.15
1.14
1.11
1.03

Defensive Stocks
SAHAM
βi1

SAHAM

βiC*, sehingga
ke-4 saham tersebut masuk dalam dalam
portofolio. Saham tersebut diantaranya
AALI, ISIP, SGRO, UNTR. Pada periode
januari 2014-desember 2014 hanya
terdapat 4 saham dari 50 sampel saham
yang memiliki nilai ERB positif dan nilai
ERB>C*, sehingga ke-4 saham tersebut
masuk dalam portofolio. Saham tersebut
diantaranya
ADRO,BDMN, MEDC,
PNBN.
Pada Januari 2015-Mei 2015
terdapat 16 saham dari 50 sampel saham
yang memiliki nilai ERB positif dan nilai
ERB>C*, sehingga ke-16 saham tersebut
masuk dalam portofolio. Saham tersebut
diantaranya : AALI, ADMG, BNII,
BUMI, CTRA, INCO, INDY, INTP,
KLBF, ISIP, MEDC, PTBA, RALS,
SMCB, SMGR, TINS.

Berdasarkan tabel 6, portofolio
yang terbentuk pada tahun 2013 terdiri
dari 4 saham yaitu: AALI, ISIP, SGRO,
UNTR, dimana dari portofolio tersebut
menghasilkan tingkat keuntungan yang
diharapkan sebesar 10,6% dengan tingkat
risiko sebesar 12,4% pertahun. Sementara
untuk tahun 2014, Saham yang menjadi
pembentuk portofolio adalah ADRO,
BDMN, MEDC, PNBN, dimana dari
portofolio tersebut menghasilkan tingkat
keuntungan yang diharapkan sebesar
5,91% dengan tingkat risiko sebesar
10,16% pertahun.
Pada lima bulan pertama tahun
2015, jumlah saham pembentuk portofolio
terdiri dari 8 saham yaitu ADMG, BNII,
INTP, KLBF, PTBA, RALS, SMGR,
TINS, dimana dari portofolio tersebut
menghasilkan tingkat keuntungan yang
diharapkan sebesar 13,58% dengan
tingkat risiko sebesar 17,1% pertahun.

Tabel 5
Saham Pembentuk Portofolio Optimal Periode 2015
Saham

ERB

JAN 2015-MAY 2015
c*
Saham

AALI
0.169316 0.002229
ADMG 0.866982 0.002229
BNII
0.443075 0.002229
BUMI
0.051189 0.002229
CTRA
0.220071 0.002229
INCO
0.084014 0.002229
INDY
0.475844 0.002229
INTP
0.564525 0.002229
Sumber: Hasil Olah Data

KLBF
ISIP
MEDC
PTBA
RALS
SMCB
SMGR
TINS

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

ERB

c*

3.1862
1.217793
0.107501
0.846567
0.783435
0.082551
1.124088
0.277163

0.002229
0.002229
0.002229
0.002229
0.002229
0.002229
0.002229
0.002229

E-371

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

Tabel 6
Alpha, Beta, Return, dan Risk Portofolio
Januari 2013-Desember 2013
Saham
βp
αp
AALI
0.16
0.95
ISIP
0.18
1.66
SGRO
3.05
13.9
UNTR
7.39 15.23
∑αp dan ∑βp
10.78 31.74
E(Rp)
σp

2

0.1068
0.0156

2

σp
Σp

Tabel 7
Alpha, Beta, Return, dan Risk Portofolio
Periode Jan 2015-May2015
αp

βp

1.19
37.97

1.37
85.70

INTP

0.47

0.84

KLBF
PTBA

39.25
1.12

12.32
1.33

RALS

0.05

0.07

SMGR

5.29

4.71

TINS

50.27

181.39

135.63

287.71

ADMG
BNII

∑αp dan ∑βp
E(Rp)
σp

2

σp
Sumber: Hasil Olah Data

0.1358
0.0293
0.171

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan
yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: a) Setelah
dilakukan
perhitungan
dengan
menggunakan metode indeks model,
selama 6 periode, dimana pada periode
Januari 2010-Desember 2011 diperoleh 9
saham yang memenuhi kriteria dalam
pembentukan
portofolio
optimal
diantaranya ADHI, ASRI, BBNI, BHIT,
CPIN, GJTL, KLBF, ISIP, MNCN. Pada
periode Januari 2011-Desember 2011
diperoleh 9 saham yang memenuhi
kriteria dalam pembentukan portofolio
optimal diantaranya ADRO, BDMN,
E-372

ADRO
BDMN
MEDC
PNBN
∑αp dan ∑βp
E(Rp)

P
0.1248
Sumber: Hasil Olah Data

Saham

Januari 2014-Desember 2014
Saham
βp
αp
1.8
2.65
0.21
0.25
4.91

50.7
6.46
2.41
4.72
64.29

0.0591
0.0103
0.1016

CPIN, MEDC, MNCN, PTBA, RALS,
SGRO, TINS. Pada periode Januari 2012Desember 2012 diperoleh 6 saham yang
memenuhi kriteria dalam pembentukan
portofolio optimal diantaranya adalah
ADHI, AISA, BHIT, KLBF, MNCN,
RALS. Pada periode 2013 diperoleh 4
saham yang memenuhi kriteria dalam
pembentukan
portofolio
optima
diantaranya adalah AALI, ISIP, SGRO,
UNTR. Pada paeriode 2014 diperoleh 4
saham yang memenuhi Kriteria dalam
pembentukan
portofolio
optimal
diantaranya adalah ADRO, BDMN,
MEDC, PNBN. Pada periode Januari
2015-May 2015 diperoleh 8 saham yang
memenuhi kriteria dalam pembentukan
portofolio optimal diantaranya adalah
ADMG, BNII, INTP, KLBF, PTBA,
RALS, SMGR, TINS; b) Secara rata-rata
selama
periode
penelitian
return
Portofolio optimal yang terbentuk adalah
10% dengan tingkat risiko sebesar 13,2%.
Bagi pada investor hasil penelitian ini
dapat
digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
menentukan
keputusan investasi dalam bentuk saham
dimasa yang akan datang yaitu dengan
membentuk portofolio optimal, sehingga
dapat menghasilkan return yang optimal
dan dapat meminimalisir risiko yang
ditanggung. Sementara untuk perusahaan
yang sahamnya belum memenuhi syarat
untuk masuk dalam portofolio optimal,
sebaiknya melakukan perbaikan kinerja
perusahaannya, agap performa sahamnya
meningkat. Bagi para peneli dan praktisi
Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil)
Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015

Vol. 6, Oktober 2015
ISSN: 1858-2559

dunia
investasi,disarankan
untuk
mengembangkan memperkaya analisis
optimasi portofolio saham dengan metode
lain, seperti menggunakan metode
Markowitz atau metode-metode lainnya
yang lebih akurat dalam mengevaluasi
kandidat saham-saham khususnya yang
berkaitan dengan analisis portofolio
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, kamarudin. 2004. Dasar-Dasar
Manajemen
Investasi
dan
Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Fakhrudin, M Hendy dan Tjiptono
Darmadji. 2011. Pasar Modal di
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi
Kedua. Jakarta: Salemba Empat
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori
Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: AMP YKPN
Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Kasiram. 2008. Metodologi Penelitian
Kualitatif-Kuantitatif. Yogyakarta:
UIN-Maliki Press
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan
Pasar
Modal.
Edisi
Ketiga.
Yogyakarta: Ekonisia

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

E-373