Konsep ulul albab dalam pendidikan
KONSEP ÛLÛ ALALBÂB DALAM ALQUR’AN AL-KARIM
Oleh
Muhammad Mustain
NIM: 1110011000092
LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu dan teknologi pada saat ini telah
mendominasi akal pikiran manusia yang
berdampak pada ketergantungan yang
berlebihan.
Fenomena modernitas saat ini mempengaruhi
gaya dan pola hidup hampir semua lapisan
masyarakat.(Televisi, Handphone)
Akal dan nurani sebagai pengontrol atas semua
yang berlaku dalam aktivitas manusia, tetapi
nyatanya, posisi dan peran akal sering
terkalahkan oleh nafsu kehendak syaithan.
Identifik
asi
masalah
Batasan
masalah
Rumusan
masalah
Tujuan
penelitian
• Teknologi mendominasi akal pikiran manusia.
• Dampak modernitas mempengaruhi gaya dan
pola pikir manusia.
• Pola pikir manusia yang belum maksimal untuk
menggunakan akal pikirannya.
• Konsep ûlû al-albâb dalam al-Qur’an al-Karim
• Bagaimana konsep ûlû al-albâb dalam al-Qur’an
al-Karim?
• Bagaimana keterkaitan konsep ûlû al-albâb
dengan pendidikan Islam?
• Untuk mengetahui dan memahami konsep ûlû alalbâb dalam al-Qur’an.
• Untuk mengetahui keterkaitan konsep ûlû alalbâb dengan pendidikan Islam
PENGERTIAN ÛLÛ AL-ALBÂB
أولــــــــواdalam kamus al-Munjid dapat diartikan ذووatau
أصحاب, yang berarti mempunyai, dapat juga berati “yang
memiliki”.
Kata al-albâb adalah bentuk kata jamak dari kata lubb, yang
berarti akal atau al-qolb (hati), dapat juga diartikan isi tiap-tiap
sesuatu, akal, hati, cerdik.
Ûlû al-Albâb adalah seseorang yang memiliki wawasan yang
luas dan mempunyai ketajaman dalam menganalisis suatu
permasalahan, tidak menutup diri dari semua masukan yang
datang dari orang lain, dengan kecerdasan dan pengetahuan
yang luas mereka tidak melalaikan Tuhannya, bahkan mereka
menggunakan kelebihan yang dimiliki untuk selalu
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
CIRI-CIRI ÛLÛ AL-ALBÂB
Mengupayakan dan mengembangkan potensi intelektual
yang dimiliki untuk dapat memahami ayat-ayat Allah.
Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai rahmatan
lil’alamin bukan untuk menimbulkan kerusakan dan
kebinasaan.
Mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sematamata hanya untuk membantu dan membimbing
masyarakat.
Mampu membedakan perbuatan baik dan buruk.
Memiliki keimanan yang kuat serta akhlak yang mulia
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh material
duniawi.
KONSEP ÛLÛ AL-ALBÂB
DALAM PENDIDIKAN
ISLAM
Konsep pendidikan ûlû al-albâb melihat bahwa
manusia yang disebut ûlû al-albâb adalah sosok
manusia yang mengedepankan dzikir, fikir, dan
amal sholeh. Ia memiliki ilmu yang luas,
pandangan mata yang tajam, otak yang cerdas,
hati yang lembut, dan semangat jiwa pejuang
(jihad di jalan Allah SWT.).
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan
metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu
dengan mengumpulkan data atau bahan-bahan yang
berkaitan dengan tema pembahasan dan
permasalahannya, yang diambil dari sumber-sumber
kepustakaan.
PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan cara
memilih tema atau topik kajian tertentu yang hendak
dicari penjelasannya dalam al-Qur’an yang lebih dikenal
dengan metode maudhu’i.
HASIL PENELITIAN
Ayat yang menjelaskan tentang ûlû al-albâb ada 16
ayat yang terhimpun dalam 10 surah, yakni sembilan di
antaranya surah-surah Makkiyah, dan tujuh di
antaranya di surah-surah Madaniyah.
Adapun 9 surah pada periode Makkiyah adalah: QS.
Shad: 29 dan 43, Yusuf: 111, Ibrahim, 52, az-Zumar: 9,
18, 21, al-Mu’min: 54, dan Ar-Ra’d: 19
Adapun 7 surah pada periode Madaniyah adalah: QS.
Al-Baqarah: 179, 197, 269, Ali Imron: 7, 190, at-Thalaq:
10, al-Maidah: 100
QS.ALI IMRON
190-191
PENJELASANNYA
Dalam redaksi ayat ini, Allah SWT. memperingatkan
kepada hamba-hamba-Nya bahwa apa yang diciptakan
oleh-Nya berupa langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, planet dan bintang-bintang yang
gemerlapan, lautan, gunung, hutan-hutan, pohon dan
tetumbuhan, bermacam-macam bintang dan beraneka
ragam, semua itu mengandung tanda-tanda yang nyata
bagi orang-orang yang memiliki akal yang sempurna,
sehat dan cerdas dan bukannya orang yang buta tuli
pikirannya
LANJUT
Di dalamnya terdapat banyak objek untuk
dijadikan kajian berpikir dan merenung,
kemudian dijelaskan pula bahwa alam semesta ini
tidak diciptakan sia-sia, namun diciptakan karena
suatu hikmah yang dapat ditangkap oleh kaum ûlû
al-Albâb
Dzikir, Fikr, dan Amal Shaleh
KESIMPULAN
Konsep ûlû al-Albâb adalah sosok yang memiliki
kualifikasi: berwawasan luas, mempunyai ketajaman
dalam menganalisis suatu permasalahan, beriman,
bertakwa, sabar, tidak takut terhadap apapun kecuali
Allah, berakhlak mulia, tekun beribadah, berjiwa sosial
dan mampu menjadi insan terdepan. Dengan kecerdasan
dan pengetahuan yang luas, mereka tidak melalaikan
Tuhannya, bahkan mereka menggunakan kelebihan yang
dimiliki untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
dengan cara mengingat (dzikr) dan memikirkan (tafakkur)
semua keindahan dan rahasia-rahasia ciptaan-Nya.
Adapun wujud dari relevansi kandungan ayat-ayat ûlû alAlbâb terhadap dunia pendidikan Islam, yaitu untuk
memperdalam penghayatan ajaran Islam ke dalam diri siswa
agar mereka dapat menjadikan agama Islam sebagai landasan
utama serta mampu membedakan perkara-perkara yang baik
dan buruk, dan dapat menjadikan al-Qur’an sebagai budaya
dalam kehidupan sehari-hari.
م
د ُلله
م د
ُ ُ ُاحل ح
ح م
Selesai
ح
ح
م
د
ن ُ
س
ح
لىَ ُ
ع
را ُ
ي
ث
ك
را ُ
ك
ش
ح
ن
د
م
م
ر
ر
ن
مك مد
م
ما ن
ا نهمت ن ح
Oleh
Muhammad Mustain
NIM: 1110011000092
LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu dan teknologi pada saat ini telah
mendominasi akal pikiran manusia yang
berdampak pada ketergantungan yang
berlebihan.
Fenomena modernitas saat ini mempengaruhi
gaya dan pola hidup hampir semua lapisan
masyarakat.(Televisi, Handphone)
Akal dan nurani sebagai pengontrol atas semua
yang berlaku dalam aktivitas manusia, tetapi
nyatanya, posisi dan peran akal sering
terkalahkan oleh nafsu kehendak syaithan.
Identifik
asi
masalah
Batasan
masalah
Rumusan
masalah
Tujuan
penelitian
• Teknologi mendominasi akal pikiran manusia.
• Dampak modernitas mempengaruhi gaya dan
pola pikir manusia.
• Pola pikir manusia yang belum maksimal untuk
menggunakan akal pikirannya.
• Konsep ûlû al-albâb dalam al-Qur’an al-Karim
• Bagaimana konsep ûlû al-albâb dalam al-Qur’an
al-Karim?
• Bagaimana keterkaitan konsep ûlû al-albâb
dengan pendidikan Islam?
• Untuk mengetahui dan memahami konsep ûlû alalbâb dalam al-Qur’an.
• Untuk mengetahui keterkaitan konsep ûlû alalbâb dengan pendidikan Islam
PENGERTIAN ÛLÛ AL-ALBÂB
أولــــــــواdalam kamus al-Munjid dapat diartikan ذووatau
أصحاب, yang berarti mempunyai, dapat juga berati “yang
memiliki”.
Kata al-albâb adalah bentuk kata jamak dari kata lubb, yang
berarti akal atau al-qolb (hati), dapat juga diartikan isi tiap-tiap
sesuatu, akal, hati, cerdik.
Ûlû al-Albâb adalah seseorang yang memiliki wawasan yang
luas dan mempunyai ketajaman dalam menganalisis suatu
permasalahan, tidak menutup diri dari semua masukan yang
datang dari orang lain, dengan kecerdasan dan pengetahuan
yang luas mereka tidak melalaikan Tuhannya, bahkan mereka
menggunakan kelebihan yang dimiliki untuk selalu
mendekatkan diri kepada Allah Swt.
CIRI-CIRI ÛLÛ AL-ALBÂB
Mengupayakan dan mengembangkan potensi intelektual
yang dimiliki untuk dapat memahami ayat-ayat Allah.
Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai rahmatan
lil’alamin bukan untuk menimbulkan kerusakan dan
kebinasaan.
Mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sematamata hanya untuk membantu dan membimbing
masyarakat.
Mampu membedakan perbuatan baik dan buruk.
Memiliki keimanan yang kuat serta akhlak yang mulia
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh material
duniawi.
KONSEP ÛLÛ AL-ALBÂB
DALAM PENDIDIKAN
ISLAM
Konsep pendidikan ûlû al-albâb melihat bahwa
manusia yang disebut ûlû al-albâb adalah sosok
manusia yang mengedepankan dzikir, fikir, dan
amal sholeh. Ia memiliki ilmu yang luas,
pandangan mata yang tajam, otak yang cerdas,
hati yang lembut, dan semangat jiwa pejuang
(jihad di jalan Allah SWT.).
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan
metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu
dengan mengumpulkan data atau bahan-bahan yang
berkaitan dengan tema pembahasan dan
permasalahannya, yang diambil dari sumber-sumber
kepustakaan.
PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan cara
memilih tema atau topik kajian tertentu yang hendak
dicari penjelasannya dalam al-Qur’an yang lebih dikenal
dengan metode maudhu’i.
HASIL PENELITIAN
Ayat yang menjelaskan tentang ûlû al-albâb ada 16
ayat yang terhimpun dalam 10 surah, yakni sembilan di
antaranya surah-surah Makkiyah, dan tujuh di
antaranya di surah-surah Madaniyah.
Adapun 9 surah pada periode Makkiyah adalah: QS.
Shad: 29 dan 43, Yusuf: 111, Ibrahim, 52, az-Zumar: 9,
18, 21, al-Mu’min: 54, dan Ar-Ra’d: 19
Adapun 7 surah pada periode Madaniyah adalah: QS.
Al-Baqarah: 179, 197, 269, Ali Imron: 7, 190, at-Thalaq:
10, al-Maidah: 100
QS.ALI IMRON
190-191
PENJELASANNYA
Dalam redaksi ayat ini, Allah SWT. memperingatkan
kepada hamba-hamba-Nya bahwa apa yang diciptakan
oleh-Nya berupa langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, planet dan bintang-bintang yang
gemerlapan, lautan, gunung, hutan-hutan, pohon dan
tetumbuhan, bermacam-macam bintang dan beraneka
ragam, semua itu mengandung tanda-tanda yang nyata
bagi orang-orang yang memiliki akal yang sempurna,
sehat dan cerdas dan bukannya orang yang buta tuli
pikirannya
LANJUT
Di dalamnya terdapat banyak objek untuk
dijadikan kajian berpikir dan merenung,
kemudian dijelaskan pula bahwa alam semesta ini
tidak diciptakan sia-sia, namun diciptakan karena
suatu hikmah yang dapat ditangkap oleh kaum ûlû
al-Albâb
Dzikir, Fikr, dan Amal Shaleh
KESIMPULAN
Konsep ûlû al-Albâb adalah sosok yang memiliki
kualifikasi: berwawasan luas, mempunyai ketajaman
dalam menganalisis suatu permasalahan, beriman,
bertakwa, sabar, tidak takut terhadap apapun kecuali
Allah, berakhlak mulia, tekun beribadah, berjiwa sosial
dan mampu menjadi insan terdepan. Dengan kecerdasan
dan pengetahuan yang luas, mereka tidak melalaikan
Tuhannya, bahkan mereka menggunakan kelebihan yang
dimiliki untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
dengan cara mengingat (dzikr) dan memikirkan (tafakkur)
semua keindahan dan rahasia-rahasia ciptaan-Nya.
Adapun wujud dari relevansi kandungan ayat-ayat ûlû alAlbâb terhadap dunia pendidikan Islam, yaitu untuk
memperdalam penghayatan ajaran Islam ke dalam diri siswa
agar mereka dapat menjadikan agama Islam sebagai landasan
utama serta mampu membedakan perkara-perkara yang baik
dan buruk, dan dapat menjadikan al-Qur’an sebagai budaya
dalam kehidupan sehari-hari.
م
د ُلله
م د
ُ ُ ُاحل ح
ح م
Selesai
ح
ح
م
د
ن ُ
س
ح
لىَ ُ
ع
را ُ
ي
ث
ك
را ُ
ك
ش
ح
ن
د
م
م
ر
ر
ن
مك مد
م
ما ن
ا نهمت ن ح