Kewirausahaan Sebagai Langkah Mencegah T

Kewirausahaan Sebagai Langkah Mencegah Terorisme
Oleh: Zahra Putri
Sebelum membahas bagaimana kewirausahaan mencegah terorisme, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu apa itu terorisme dan kewirausahaan. Menurut Black’s Law
Dictionary, terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang
menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana. Disisi
lain, kewirausahaan dapat diartikan sebagai kemampuan melihat sebuah peluang dan
menggapainya untuk mengerjakan sesuatu yang baru dan dan inovatif.
Saya ingin menceritakan suatu kisah tentang seorang anak kecil yang tidak diketahui
namanya, yang Saya dapatkan dari Mohamed Ali, pembicara di TED. Anak kecil itu tinggal
di sebuah desa kecil dekat Mogadishu. Desa itu sangat kering sehingga penduduk desa
tersebut menderita kelaparan. Karena tidak apa-apa lagi untuk memenuhi kehidupannya, ia
pergi ke Mogadishu, ibu kota Somalia. Setiba di Mogadishu, ia juga tidak menemukan
peluang apapun untuk memenuhi kehidupannya, tidak ada pekerjaan, tidak ada uang.
Hidupnya terseok-seok, ia tinggal di sebuah tenda yang usang. Setahun berlalu, dia bertemu
dengan sekelompok orang baik hati yang menawarkannya sarapan, makan siang, makan
malam, ia juga diberi uang untuk membeli baju baru, uang untuk memenuhi kehidupannya,
dan uang untuk diberikan kepada keluarganya. Ia pun menikah. Ia memiliki tujuan hidup,
Hidupnya akhirnya sempurna.
Suatu hari, pada tanggal 18 Maret 2013, di bawah langit biru yang cerah, sebuah bom
mobil dan bom bunuh diri meledak. Diketahui, bocah desa dengan cita-cita besar di kota

itulah yang merupakan pelaku bom bunuh diri tersebut. Dan sekelompok orang baik hati yang
ia temui adalah al Shabaab, organisasi teroris yang berhubungan dengan al Qaeda.
Lalu mengapa bocah desa itu berakhir dengan bunuh diri? Itu karena ia menunggu
untuk memulai masa depannya, menunggpu peluang dan itulah kesempatan pertama yang
datang. Kesempatan pertama sebagai pelaku bom bunuh diri yang menariknya keluar dari
masa penantian.
Dan tragisnya, kisah-kisah tersebut sering kali terulang di kota-kota padat di seluruh
pelosok dunia. Seperti, para pengangguran pemudan yang membuat kerusuhan di
Johannesburg, kerusuhan di London, dan lain sebagainya. Bagi para pemuda, janji dari
kota, adalah bahwa ada banyak sekali kesempatan, pekerjaan, kekayaan, tetapi para pemuda
tidak mendapat bagian kekayaan dari kota mereka. Sering kali pemudalah yang tingkat
penganggurannya paling tinggi Di tahun 2030, 3 dari 5 penduduk kota akan berusia dibawah

18 tahun. Jika kita tidak bertindak untuk melibatkan para pemuda dalam pertumbuhan kota
kita, jika kita tidak memberi mereka kesempatan cerita tentang penantian, maka bisa
dipastikan bahwa pintu masuk dunia terorisme, kekerasan, kejahatan, akan menjadi trend
masa kini sebagai jawaban dari penantian sebuah kesempatan untuk bekerja.
Tetapi, terdapat kisah yang berbeda. Terdapat pemuda bernama Aden. Dia lulusan
sebuah universitas di Mogadishu. Sama seperti bocah sebelumnya, ia tidak memiliki
pekerjaan, tidak mempunyai kesempatan, dia sangatlah target yang pas untuk al Shabaab dan

organisasi teroris lainnya. Tetapi, jalan kehidupannya berbeda. Di Mogadishu, halangan
terbesar untuk beranjak dari sisi A ke sisi B adalah jalanan. Dua puluh tiga tahun perang
saudara telah merusak total sistem jalan, dan motor adalah kendaraan yang terbaik untuk
digunakan. Aden melihat peluang dan dengan cepat menggapainya. Dia mendirikan
perusahaan motor. Dia mulai menyewakan motor kepada penduduk setempat yang tidak
mampu. Dia membeli 10 motor, dengan bantuan keluarga dan teman-temannya, dan
impiannya sekarang adalah untuk membeli beberapa ratus dalam kurun waktu tiga tahun.
Lalu, apa yang membedakan cerita ini dengan cerita sebelumnya? Apa perbedaan
terbesar di antara kedua pemuda tersebut? Maka jawabannya adalah kewirausahaan.
Kemampuan untuk melihat sebuah peluang dan menggapai tujuan tersebut. Dan Saya yakin
bahwa kewirausahaan dapat menjadi alat untuk melawan terorisme, alat yang memberikan
para pemuda untuk menjadi pencipta peluang-peluang pekerjaan yang susah dicari. Tetapi,
tentu tidak hanya kewirausahaan yang berperan sebagai alat melawan terorisme. Modal untuk
mewujudkan ide-ide, keahlian dan kepakaran dan lain sebagainya juga dibutuhkan.
Hubungkan para pemuda dengan keperluan yang mereka perlukan, berilah mereka dukungan
yang mereka perlukan supaya mereka dapat beralih dari ide ke kreasi, dan anda akan
membuat katalis dalam pembangunan kota. Kewirausahaan tidak sekedar membangun sebuah
bisnis, tetapi perlu diseimbangkan dengan pembangun aspek-aspek sosial dari sisi karakter,
moral, dan budaya.
Jadi, saran Saya untuk mengubah para pemuda kota menjadi pengusaha adalah

pertahankan dan kembangkan kreasi mereka, dan sungguh akan lebih banyak lagi perdamaian
dan cerita-cerita sukses, bukan terorisme yang bertebaran dan depresi akan pengangguran.

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Analisis Komposisi Struktur Modal Yang Optimal Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Operasional Pada PT Telagamas Pertiwi Di Surabaya

1 65 76

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Pengelolaan Publikasi MelaluiMedia Sosial Sebagai sarana Pengenalan Kegiatan Nandur Dulur( Studi deskriptif pada tim publikasi Nandur Dulur)

0 66 19

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Peranan Deposito Sebagai Sumber Dana Pada PT. Bank X,Tbk. Cabang Buah Batu Bandung

3 47 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

Asas Tanggung Jawab Negara Sebagai Dasar Pelaksanaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 19 17