LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB LEARNI

LAPORAN HASIL KEGIATAN ON THE JOB LEARNING (OJL) DIKLAT SUPERVISI AKADEMIK BAGI PENGAWAS SEKOLAH

Disusun Oleh :

SUMARSO, M.Pd NIP. 196912131997021001

Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS PENDIDIKAN

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan On The Job Learning (OJL) Diklat Supervisi Akademik Bagi Pengawas sekolah ini, telah disahkan dan disetujui untuk dilaporkan pada kegiatan In Service Learning 2 di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Penjas dan BK

Disahkan

Di : Pandeglang

Tanggal : September 2012

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten

ABDUL AZIS, SH NIP. 196001051982111001

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan On The Job Learning (OJL) Diklat Supervisi Akademik Bagi Pengawas Pengawas, yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Penjas dan BK.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada Penyelenggara Diklat tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengawas yang merupakan implementasi dan tindak lanjut dari kegiatan In Service Learning

1 serta semoga dapat menjadi bahan sharing sesama pengawas dalam melaksanakan tugas-tugas kepengawasan sehari-hari dan dapat menjadi masukan kepada pengawas lain, sehingga hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas kepengawasan dapat teratasi.

Dengan selesainya penyusunan laporan ini, Kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepala PPPPTK Penjas dan BK

2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang

3. Bapak/Ibu Pendamping kegiatan OJL

4. Rekan-Rekan Pengawas Kabupaten Pandeglang

5. Bapak/Ibu Kepala Sekolah Binaan

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Semoga laporan ini dapat menjadi sumbangan pengalaman bagi rekan- rekan pengawas dalam pelaksanaan tugas-tugas kepengawasan. Atas segala dukungan dan dorongannya, penulis ucapkan banyak terimakasih dan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Pandeglang, September 2012 Penyusun,

SUMARSO, M.Pd. NIP. 196912131997021001

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….. ii KATA PENGANTAR

………………………………………………………….. iii DAFTAR ISI

………………………………………………………….. iv Daftar Lampiran

………………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...

A. Latar Belakang …………………………………………………….

B. Tujuan ……………………………………………………………...

Supervisi 4 Pengawas Sekolah (Action Plan)

C. Ruang

Lingkup

Rencana

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………….

BAB II PELAKSANAAN OJL ……………………………………………….

A. Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa …………………

B. Supervisi Manajerial ………………………………………………

C. Supervisi Akademik ………………………………………………

D. Penyusunan Rencana Implementasi PIGP ………………….

E. Evaluasi Pendidikan (PK Kepala Sekolah dan Guru) ………..

10 Keprofesian Berkelanjutan

F. Perencanaan Pengembangan

G. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) …………. 12

H. Pembuatan Power Point …………………..…………………... 13

I. Best Practice Pengawas ………………………………………..

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI …………………………..

A. KESIMPULAN ……………………………………………………. 15

15 LAMPIRAN

B. REKOMENDASI ……………………………………………….

iv

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat serta memenuhi hak tiap warga negara mendapat pendidikan yang bermutu. Pelaksanaannya diatur secara bertahap dan berkelanjutan melalui terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar diperlukan indikator dan target, baik dalam keterlaksanaan prosedur peningkatan dan produk mutu yang dapat diwujudkan. Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu standar yang memegang peran penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memegang peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) tanpa menafikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana dan pembiayaan. Pengawas sekolah merupakan salah satu pendidik dan tenaga kependidikan yang posisinya memegang peran yang signifikan dan strategis dalam meningkatkan A. Latar Belakang Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat serta memenuhi hak tiap warga negara mendapat pendidikan yang bermutu. Pelaksanaannya diatur secara bertahap dan berkelanjutan melalui terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar diperlukan indikator dan target, baik dalam keterlaksanaan prosedur peningkatan dan produk mutu yang dapat diwujudkan. Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu standar yang memegang peran penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawas sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memegang peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) tanpa menafikan faktor-faktor lainnya seperti sarana dan prasarana dan pembiayaan. Pengawas sekolah merupakan salah satu pendidik dan tenaga kependidikan yang posisinya memegang peran yang signifikan dan strategis dalam meningkatkan

menjalankan tugas kepengawasannya. Pengawas profesional adalah pengawas sekolah yang melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial serta kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dengan optimal. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme pengawas sekolah maka perlu dilaksanakan pengembangan profesi secara berkelanjutan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks dan untuk lebih mengarahkan sekolah ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang efektif, efisien dan produktif. Begitu pentingnya peran pengawas sekolah dalam memajukan mutu pendidikan nasional hingga tak terasa tuntutan dan tanggungjawab yang harus dipikul pengawas sekolah juga menjadi besar pula. Peraturan Pemerintah no 74 tahun 2008 tentang Guru pada pasal 15 ayat 4 menyatakan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas pengawasan. Tugas pengawasan yang dimaksud adalah melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial. Untuk implementasi tugas tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah, menyebutkan bahwa seorang pengawas sekolah wajib mempunyai enam dimensi kompetensi minimal yaitu

yang

memadai

untuk

dapat

kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 Tentang Guru dan Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas

Sekolah/Madrasah, perlu didukung oleh program penguatan kompetensi pengawas sekolah melalui kegiatan diklat supervisi pengawas sekolah yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan melalui Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), khususnya di PPPPTK Penjas dan BK, Parung, Bogor.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru pasal 15 ayat (4) huruf (d) menyatakan bahwa kewajiban guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan adalah melakukan tugas pembimbingan dan diklat profesional guru dan tugas pengawasan. Oleh sebab itu tugas pengawas satuan pendidikan adalah (1) melakukan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial dan (2) melakukan pembimbingan dan diklat profesional guru dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran/pembimbingan. Dengan kata lain pengawas sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi pengawas dilakukan diklat supervisi pengawas sekolah.

Diklat supervisi bagi pengawas sekolah dilaksanakan dengan pola In-On-In artinya diklat ini dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu In Service 1, On The Job Learning, dan In Service Learning 2.

Sebagai implementasi dari hasil In Service 1, para pengawas harus melaksanakan dan mempraktikan materi-materi tentang kepengawasan di sekolah binaan masing-masing selama kurang lebih tiga bulan.

Hasil akhir dari kegiatan diklat ini adalah terwujudnya pengawas sekolah yang berkarakter, memiliki kemampuan membimbing guru agar lebih profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga Hasil akhir dari kegiatan diklat ini adalah terwujudnya pengawas sekolah yang berkarakter, memiliki kemampuan membimbing guru agar lebih profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga

B. Tujuan Tujuan dari OJL ini adalah : Mempraktekkan materi yang diterima pada kegiatan In Servis Learning I di sekolah binaan pengawas yang meliputi :

1. Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa

2. Melaksanakan Supervisi manajerial serta melaporkan hasil pembinaan penyusunan program sekolah,

3. Melaksanakan supervisi akademik (melakukan dan melaporkan hasil

pembinaan berkenaan dengan permasalah proses pembelajaran),

4. Menyusun rencana implementasi program induksi guru pemula di sekolah,

5. Melaksanakan Evaluasi Pendidikan (Menilai dan membuat laporan

penilaian kinerja Kepala Sekolah dan Guru, penilaian hasil belajar),

6. Merencanakan PKB Kepala Sekolah dan Guru,

7. Membuat Proposal PTS minimal 2 siklus.

8. Pembuatan Power Point

C. Ruang Lingkup Rencana Supervisi Pengawas Sekolah (Action Plan) Ruang lingkup kegiatan OJL ini adalah :

1. Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa

2. Melaksanakan Supervisi manajerial serta melaporkan hasil pembinaan penyusunan program sekolah,

3. Melaksanakan supervisi akademik (melakukan dan melaporkan hasil

pembinaan berkenaan dengan permasalah proses pembelajaran),

4. Menyusun rencana implementasi program induksi guru pemula di sekolah,

5. Melaksanakan Evaluasi Pendidikan (Menilai dan membuat laporan

penilaian kinerja Kepala Sekolah dan Guru, penilaian hasil belajar),

6. Merencanakan PKB Kepala Sekolah dan Guru,

7. Membuat Proposal PTS minimal 2 siklus.

8. Pembuatan Power Point

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu kegiatan OJL adalah selama tiga bulan yaitu bulan Juli 2012 s.d. September 2012 OJL dlaksanakan di :

1. SMP Negeri 1 Bojong Materi : Pendidikan Karakter Bangsa, Program Induksi Guru Pemula, Evaluasi Pendidikan, dan Supervisi Manajerial.

2. SMP Negeri 2 Picung Materi : Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, Penilaian Kinerja Guru, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

3. SMP Negeri 4 Saketi Materi : Program Induksi Guru Pemula, Supervisi Akademik.

4. SMP Negeri 1 Sindangresmi Materi : Pendidikan Karakter Bangsa

BAB II PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING (OJL)

A. Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa yang dilaksanakan adalah berupa kegiatan sosialisasi serta monitoring dan evaluasi kepada sekolah binaan yang telah menerapkan pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu ke-1 Bulan September 2012. Sekolah yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah SMP Negeri 1 Bojong sebagai sekolah Best Practice, SMP Negeri 1 Sindangresmi dan SMP Negeri

2 Saketi. Dua sekolah tersebut berdasarkan pemantauan pengawas, telah menerapkan pengintegrasian Pendidikan Karakter Bangsa baik dalam proses pembelajarannya, kegiatan ekstra kurikuler, serta manajemen sekolah. Meskipun masih perlu peningkatan dan pembimbingan secara berkesinambungan. Hasil pelaksanaan pembinaan Pendidikan Karakter Bangsa secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran.

B. Supervisi manajerial dan pembinaan penyusunan program sekolah Kegiatan supervisi manajerial dilaksanakan pada minggu ke-2 Bulan Agustus 2012. Sekolah yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah SMP Negeri 1 Bojong karena berdasarkan pemantauan dan hasil monitoring dan evaluasi, sekolah ini masih perlu mendapatkan bimbingan berkaitan dengan pengelolaan manajerial sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melaksanakan bimbingan kepada Kepala Sekolah, PKS, serta staf Tata Usaha. Kegiatan berisi tentang cara-cara penyusunan rencana atau program sekolah yang menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan persekolahan yang diharapkan mampu meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu sekolah tersebut. Hasil kegiatan supervisi manajerial secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran.

C. Supervisi akademik (laporan hasil pembinaan berkenaan dengan permasalah proses pembelajaran) Kegiatan supervisi akademik merupakan pelaksanaan dari Rencana Kepengawasan Akademik yang telah disusun sebelumnya. Supervisi akademik merupakan kegiatan pembinaan dengan memberi bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 Minggu dan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Kegiatan supervisi akademik dalam kegiatan OJL ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Saketi. Guru yang menjadi sasaran kegiatan supervisi akademik ini sebanyak 2 orang guru. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk wawancara serta kunjungan kelas. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 Bulan September 2012. Hasil kegiatan supervisi akademik dapat dilihat dalam lampiran.

D. Penyusunan rencana implementasi program induksi guru pemula di sekolah Program Induksi Guru Pemula adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran bagi guru pemula pada satuan pendidikan di tempat tugasnya. Tujuan Program Induksi bagi Guru Pemula adalah :

a. Membimbing guru pemula agar dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah.

b. Membantu guru pemula agar mampu melaksanakan pekerjaanmya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah.

Dengan demikian program induksi bagi guru pemula merupakan proses orientasi kegiatan proses pembelajaran dalam konteks satuan pendidikan tertentu, dan menjadi pembelajaran keprofesionalan di tempat kerja selama tahun pertama mengajar dan merupakan tahap awal dalam Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) seorang guru. Program Induksi Dengan demikian program induksi bagi guru pemula merupakan proses orientasi kegiatan proses pembelajaran dalam konteks satuan pendidikan tertentu, dan menjadi pembelajaran keprofesionalan di tempat kerja selama tahun pertama mengajar dan merupakan tahap awal dalam Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) seorang guru. Program Induksi

1. keprofesionalan: penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik profesi, sesuai bidang tugas;

2. kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;

3. akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik;

4. berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya Kegiatan pembimbingan program induksi bagi guru pemula dalam pelaksanaan OJL ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bojong dan SMP Negeri 4 Saketi karena di sekolah tersebut masing-masing terdapat satu orang guru PNS yang manjadi sasaran PIGP. Hal ini dilaksanakan karena diwilayah binaan, tidak terdapat guru yang masih berstatus CPNS, sehingga diambil guru PNS yang masa pengangkatannya masih relatif baru, yaitu TMT 2010 (FC SK CPNS Terlampir) Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 bulan September 2012. Hasil pelaksanaan PIGP dalam OJL ini dapat dilihat dalam lampiran.

E. Evaluasi Pendidikan (Menilai dan membuat laporan penilaian kinerja Kepala Sekolah dan Guru, penilaian hasil belajar) Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah/madrasah pada satuan pendidikan merupakan salah satu komponen tenaga kependidikan yang perlu ditingkatkan mutunya sesuai Permendiknas nomor 35 Tahun 2010.

Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 menerangkan bahwa:

1. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala 1. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala

2. Penilaian

oleh pengawas sekolah/madrasah.

kinerja

tahunan

dilaksanakan

3. Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah/madrasah dimana yang bersangkutan bertugas.

4. Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah/madrasah;

b. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan;

c. usaha

sebagai kepala sekolah/madrasah;

pengembangan

profesionalisme

d. Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang atau kurang.

e. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai pedoman penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan Direktorat Jenderal.

Implementasi dari peraturan tersebut maka disusunlah sistem penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang dirancang untuk mengidentifikasi kinerja kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu sekolah/madrasah. Kegiatan Penilaian Kinerja bagi Kepala Sekolah berkaitan dengan kegiatan OJL dilaksanakan di SMP Negeri 2 Picung dengan Bapak Drs. Suryana, M.Pd. sebagai kepala sekolah yang menjadi sasaran PK Kepala sekolah. PK Kepala Sekolah ini menggunakan Format yang sudah disiapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menggunakan format excel.

Selain kegiatan PK Kepala sekolah, kegiatan OJL ini juga melaksanakan pembimbingan kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk melakukan PK Guru di sekolah tersebut dan mempraktekan melaksanakan PK Guru terhadap 2 orang guru. Guru yang menjadi sasaran PK Guru dalam kegiatan OJL ini adalah Ibu Eti Ruhaeti, S.Pd. Guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan Ibu Imas Suryati, S.Pd.I guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan PK Kepala Sekolah oleh pengawas dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan September 2012. Sedangkan pembimbingan PK Guru bagi Kepala Sekolah oleh Pengawas dolaksanakan pada minggu ke-3 bulan Juli 2012. Kegiatan PK Guru oleh Kepala Sekolah dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan September 2012. Hasil pelaksanaan PK Kepala sekolah dan PK Guru dapat dilihat dalam lampiran.

F. Perencanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Kepala Sekolah dan Guru PKB bagi guru memiliki tujuan umum untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan tujuan khusus PKB adalah sebagai berikut.

1. Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan.

2. Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya.

3. Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

4. Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru.

Manfaat PKB yang terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan profesionalan guru adalah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa Siswa memperoleh jaminan kepastian untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iImu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai-nilai kelurhuran bangsa.

2. Bagi Guru PKB memberikan jaminan kepada guru untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya yang bermartabat, terlindungi, sejahtera, dan profesional agar mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam kehidupan abad 21 selama karirnya.

3. Bagi Sekolah/Madrasah PKB memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah sebagai sebuah organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik.

4. Bagi Orang Tua/Masyarakat PKB memberikan jaminan bagi orang tua/masyarakat bahwa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing anak mereka di sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien, dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global.

5. Bagi Pemerintah Dengan kegiatan PKB, pemerintah mampu memetakan kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja guru serta dalam rangka mewujudkan dalam pemberian pelayanan pendidikan yang berkualitas antarsekolah sejenis dan setingkat.

Kegiatan perencanaan PKB dalam OJL ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Picung karena SMP tersebut juga menjadi sasaran OJL dalam materi PK

Kepala Sekolah dan PK Guru. Sehingga hasil dari PK Kepala Sekolah dan PK Guru dijadikan dasar untuk perencanaan PKB terhadap Kepala Sekolah dan Guru yang bersangkutan. Kegiatan ini dilaksanakan minggu ke-3 Bulan Juli 2012. Hasil kegiatan ini dapat dilihat dalam lampiran.

G. Pelaksanaan Penilaian Tindakan Sekolah (PTS) 2 siklus PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge). Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga menghasilkan kepala sekolah, guru, dan siswa yang mampu kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan masalah, dan berpikir kritis. Tujuan PTS bagi pengawas sekolah adalah :

1. Memperbaiki situasi sekolah saat ini.

2. Meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah.

3. Mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah.

4. Meningkatkan kinerja kepengawasan.

5. Meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah.

6. Meningkatkan kemampuan profesional sebagai pengawas sekolah.

7. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.

8. Mengembangkan ilmu terapan/praktis Kegiatan PTS dalam kegiatan OJL ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saketi, SMP Negeri 2 Saketi, dan SMP Negeri 4 Saketi dengan sampel penelitian adalah guru-guru disekolah tersebut. Dasar dari pengambilan sampel sekolah tersebut dikarenakan secara wilayah berdekatan serta mempunyai permasalahan yang hampir sama sebagai latar belakang pemecahan masalah dalam PTS.

Proposal PTS yang akan dilaksanakan mengambil Judul : ”UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU DALAM PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MELALUI METODE CLOCK DI SMP NEGERI 1 SAKETI, SMP NEGERI 2 SAKETI DAN SMP NEGERI 4 SAKETI, KABUPATEN PANDEGLANG .” Proposal PTS yang akan dilaksanakan dapat dilihat dalam lampiran dan Proposal PTS dalam jilid tersendiri.

H. Pembuatan Power Point Microsoft Power Point merupakan paket dari Microsoft office yang dikeluarkan

oleh perusahaan software terbesar, yaitu Microsoft Corporation. Aplikasi software ini menyajikan program presentasi yang sangat membantu kegiatan dalam penyajian atau presentasi makalah, media pembelajaran, dan lain-lain. Presentasi yang dibuat dapat berupa tampilan teks dan grafis yang terbagi dalam lembar kerja yang disebut Slide.

Aplikasi Microsoft Power Point sangat popular dan banyak digunakan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi. Microsoft Power Point bermanfaat untuk menyajikan atau mempresentasikan suatu informasi secara lebih professional dan menarik, baik melalui layar monitor, proyektor multimedia (infocus), ataupun melalui halaman web serta media cetak lainnya.

Keuntungan Microsoft Power Point, antara lain :

1. Program mudah dipelajari/ User Friendly

2. Efektif dan komunikatif

3. Dapat Link dengan program lain

4. Ada system tutorial

5. Dapat menyisipkan gambar ,audio atau video

6. Tersedia sarana animasi

7. Tombol aksi untuk operasionaL

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas pengawas yang juga selalu berhadapan dengan guru dalam memberikan berbagai materi kepengawasan, sudah

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan Hasil yang diharapkan dari kegiatan OJL ini adalah pengawas sekolah yang mampu mempraktikan hasil dari In Service 1 dalam mengelola, memimpin, dan mensupervisi guru dalam mengembangkan Penilaian Kinerja (Kepala Sekolah, dan Guru), memiliki pemahaman tentang penilaian kinerja Pengawas, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Kepala sekolah dan Guru), program induksi bagi guru pemula, Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), supervisi manajerial, sehingga menghasilkan pengawas yang profesional. Melalui hasil OJL ini maka pengawas sekolah akan dapat melaksanakan tugas sebagai supervisor pendidikan khususnya dalam melaksanakan supervisi dan diklat/pembimbingan kemampuan profesional guru. Selanjutnya hasil OJL ini akan menjadi bahan dalam kegiatan In Service

B. Rekomendasi Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan yang diampunya, yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Dalam pelaksanaan tugas di atas guru perlu dibimbing dan dilatih oleh supervisor/pengawas sekolah melalui kegiatan supervisi akademik dan diklat profesional guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dinyatakan ada

Untuk mewujudkan keenam kompetensi tersebut perlu dilakukan penguatan kompetensi pengawas sekolah khususnya kompetensi supervisi melalui kegiatan diklat bagi pengawas sekolah. Karena Pengawas Sekolah memegang peranan yang amat strategis dan penting dalam peningkatan mutu pendidikan maka kami merekomendasikan agar diklat penguatan bagi pengawas sekolah harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan senantiasa di Up Date dengan informasi terbaru berkaitan dengan tugas kepengawasan agar tercipta Pengawas Sekolah yang profesional.

LAMPIRAN- LAMPIRAN :

Biodata Peserta Pelatihan Jadwal Kegiatan On the Job Learning Rencana supervisi pengawas sekolah/Action Plan. Rekaman Pelaksanaan supervisi pengawas sekolah Proposal PTS Surat Keterangan Pelaksanaan KegitanOn The Job Learning dari Guru/Kepala Sekolah Binaan. Seluruh LKPS

LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN OJL

Kegiatan Sosialisasi RKS/Pendikar/PIGP

Di SMPN 1 Bojong

Guru-Guru Antusias Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Dan Pembinaan Oleh Pengawas

FOTO-FOTO KEGIATAN OJL

Peserta Mempelajari Modul dan Bahan Sosialisasi

Oleh Pengawas

Komite Sekolah Berdiskusi Dengan Pengawas dan Kepala Sekolah Berkaitan dengan Rencana Kerja Sekolah

FOTO-FOTO KEGIATAN OJL

Bapak Anas Subarnas, S.Pd. Kepala SMPN 1 Bojong

Kegiatan Pramuka Sebagai Salah Satu Penanaman Nilai Karakter Cinta Tanah Air yang Ditanamkan di SMPN 1 Bojong

FOTO-FOTO KEGIATAN OJL

Bapak Anas Subarnas, S.Pd. Kepala SMPN 1 Bojong Menyerahkan Penghargaan Kepada Siswa yang Berprestasi Sebagai Bentuk Penanaman Nilai Karakter Menghargai Prestasi

Cinta Tanah Air dan Kebudayaan Indonesia Ditunjukan Dengan Pementasan Seni Oleh Siswi-Siswi SMPN 1 Bojong

FOTO-FOTO KEGIATAN OJL

Penanaman Nilai Karakter Percaya Diri Membuahkan Hasil Prestasi Dibidang Olahraga Sepak Bola Dengan Menjuarai

Liga Pendidikan Indonesia

Kunjungan Kelas Oleh Pengawas

Kunjungan Kelas Oleh Pengawas

Kunjungan Kelas Oleh Pengawas

Kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Pendidikan Karakter Bangsa

Di SMP Negeri 1 Sindangresmi

Guru-Guru Mengikuti Kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Oleh Pengawas

Dengan Antusias

Penanaman Nilai Karakter Kerjasama Ditanamkan Dalam Kegiatan Pembelajaran Di SMP Negeri 1 Sindangresmi

Nilai Karakter Keberanian Menyampaikan Pendapat Ditanamkan Dalam Proses Pembelajaran Di SMP Negeri 1 Sindangresmi

Kunjungan Kelas Oleh Pengawas

Penanaman Nilai Keberanian Dalam Pembelajaran di

SMP Negeri 4 Saketi

Kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Dengan Materi Program Induksi Bagi Guru Pemula di SMP Negeri 4 Saketi

Guru-Guru Menyimak Pembinaan dan Sosialisasi Oleh Pengawas

Pengawas Menjelaskan Tentang Materi PKG dan PKKS

Guru-Guru Menyimak Penjelasan Pengawas Tentang

PKG dan PKKS

Sosialisasi dan Penjelasan PKG Oleh Pengawas

Pembinaan Oleh Pengawas

SUPERVISI MANAJERIAL

LAPORAN HASIL SUPERVISI MANAJERIAL DALAM KEGIATAN PENYUSUNAN RKS/RKAS

Nama Sekolah

: SMP Negeri 1 Bojong

Alamat

: JL. Raya Saketi – Malingping, KM.07

Bojong, Pandeglang

HASIL YANG TINDAK HARI/TGL

DICAPAI LANJUT Senin,

Evaluasi Diri 06 Agustus 2012

Tentang Rencana Pengembangan

Sekolah oleh Pengembangan

Sekolah

semua warga Sekolah

Sekolah

Memiliki

Pemahaman sekolah untuk

Tentang

merencanakan Pentingnya

kegiatan- Rencana Kerja kegiatan yang Sekolah dan

dituangkan Rencana Kerja dalam RKS dan Anggaran

Teranggarkan

Sekolah

dalam RKAS

Rabu, Pembimbingan

Supervisi dan 08 Agustus 2012

RKS/RKAS

3 Minggu

Sekolah

Kepala Sekolah

Monitoring Dalam

Mampu

Menyusun dan tentang Penyusunan RKS

Pelaksanaan dan RKAS

Memiliki

Dokumen

Kegiatan RKS/RKAS

Sekolah yang Yang berbasis telah dari Hasil

direncanakan Evaluasi Diri

dalam RKS.

Sekolah

Kesimpulan:

Sekolah memiliki kemampuan dalam penyusunan RKS/RKAS yang didasari dari hasil EDS, dan harus terus dilakukan supervisi serta monitoring dan evaluasi untuk melihat tingkat ketercapaian kegiatan yang telah direncanakan dalam RKS. Penyusunan RKS/RKAS harus melibatkan semua warga sekolah/stakeholder.

Mengetahui Pandeglang, Agustus 2012 Korwas,

Pengawas Pembina,

H. DIDIK PAIDI, S.Pd.,MM

SUMARSO, M.Pd.

NIP. 195302141976041001 NIP. 196912131997021001

SUPERVISI AKADEMIK

Identifikasi, Analisis dan Evaluasi serta Tindak Lanjut Hasil Pembinaan Guru Tahun 2010/2011

Jumlah Sekolah Binaan : 27

Pencapaian

Hambatan/Kendala/

No Kegiatan

Sasaran

Target

Tindak Lanjut

Hal-hal yang harus diperhatikan

Pembinaan Guru Tentang 1 Perangkat

Penyusunan

Belum semua guru mampu menyusun

Penyusunan Perangkat Pembelajaran

sendiri perangkat pembelajarannya sesuai

dengan kondisi dilapangan (sekolah)

Pembelajaran

Belum semua guru mampu menetapakan

2 Penetapan KKM Guru

KKM didasarkan kepada Intake, daya

Penyusunan/Penetapan KKM mata pelajaran

dukung dan kompleksitas Masih banyak guru belum mampu

Pemanfaatan

Workshop Pemanfaatan ICT 3 ICT dalam

memanfaatkan ICT dalam pembelajaran

dalam Pembelajaran pembelajaran

karena belum mampu mengoperasikan

perangkat ICT

Penyusunan

Belum semua guru mampu merencanakan

Workshop Penyusunan

Rencana PTK

PTK untuk perbaikan pembelajarannya

Rencana PTK (Proposal)

PROGRAM PEMBINAAN GURU

Materi

No Tujuan

Strategi/Metode/Teknik

Target yang diharapkan

Keterangan

Pembinaan

Guru Mampu Menyusun

Perencanaan Pembelajaran

Diskusi

Semua Guru Mampu

Perencanaan Pembelajaran

Pendidikan Karakter Bangsa

Tugas

Menyusun Perencanaan

1 Berdasarkan Standar Proses dan

Pembelajaran Berdasarkan

Mengintegrasikan Pendidikan

Standar Proses

Karakter Bangsa Didalamnya Guru Mampu Menetapkan Kriteria

KKM

Diskusi

Semua guru mampu

Ketuntasan Minimal untuk Mata

Tugas

menetapkan KKM untuk mata

2 Pelajaran yang diampunya.

pelajaran yang diampunya berdasar Intake, Daya Dukung dan Kompleksitas.

Supervisi pembelajaran yang aktif, inovatif,

Guru mampu melaksanakan

Pembelajaran yang PAIKEM

Diskusi

Semua Guru mampu

Tugas

melaksanakan pembelajaran

kreatif, efektif, dan menyenangkan

Praktek

yang aktif, inovatif, kreatif,

dengan mengacu kepada standar

efektif, dan menyenangkan

3 proses dan mengintegrasikan

dengan mengacu kepada

pendidikan karakter didalamnya

standar proses dan mengintegrasikan pendidikan karakter didalamnya

Guru mampu memanfaatkan media Pengembangan Media

Diskusi

Semua guru mampu

4 pembelajaran sebagai sarana

Tugas

memanfaatkan media

penunjang dalam pembelajaran

Praktek

pembelajaran

Guru mampu memanfaatkan ICT

ICT dalam pembelajaran

Diskusi

Semua guru mampu

5 dalam pembelajaran

Tugas

memanfaatkan ICT dalam

Praktek

pembelajaran

Guru mampu menyusun program

Remedial

Diskusi

Semua guru mampu

6 remedial

Tugas

menyusun program remedial

Praktek

Guru mampu menyusun alat

Alat Penilaian

Diskusi

Semua guru mampu

7 penilaian yang sesuai dengan

Tugas

menyusun alat penilaian

standar penilaian pendidikan

Praktek

Materi

No Tujuan

Strategi/Metode/Teknik

Target yang diharapkan Keterangan

Pembinaan

Guru mampu membuat media

Semua guru mampu membuat pembelajaran sederhana sebagai

Media Pembelajaran

Praktek

media pembelajaran

8 penunjang pembelajaran

sederhana sebagai penunjang pembelajaran

Guru mampu menyusun proposal

Proposal PTK

Praktek

Semua guru mampu

PTK

menyusun proposal PTK

9. sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran

Guru Mampu melakukan analisis

Analisis Hasil Belajar

Diskusi

Semua guru mampu

hasil belajar siswa, dan analisis

Analisis Butir Soal

Praktek

melakukan analisis hasil

10 butir soal. belajar dan analisis butir soal untuk kemajuan belajar anak didiknya

Pandeglang, September 2012 Pengawas,

SUMARSO, M.Pd. NIP. 196912131997021001

JADWAL PEMBINAAN GURU Tahun Pelajaran : 2012/2013 Semester : 1

Nama Sekolah

: SMP Negeri 4 Saketi

Alamat Sekolah

: JL. Pemancar TVRI, KM. 17

Kecamatan Saketi, Pandeglang

Bulan / Minggu

No. Kegiatan

Desember Ket

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Guru Mampu Menyusun

Perencanaan Pembelajaran

1 Berdasarkan Standar Proses dan Mengintegrasikan

Pendidikan Karakter Bangsa Didalamnya Guru Mampu Menetapkan

2 Kriteria Ketuntasan Minimal untuk Mata Pelajaran yang

diampunya. Guru mampu melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan

3 mengacu kepada standar proses dan

mengintegrasikan pendidikan karakter didalamnya Guru mampu memanfaatkan

4 media pembelajaran sebagai sarana penunjang dalam

pembelajaran

Bulan / Minggu

No. Kegiatan

Desember Ket

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Guru mampu memanfaatkan

5 ICT dalam pembelajaran Guru mampu menyusun

6 program remedial

Guru mampu menyusun alat penilaian yang sesuai

7 dengan standar penilaian pendidikan

Guru mampu membuat

8 media pembelajaran sederhana sebagai

penunjang pembelajaran

9 Guru mampu menyusun proposal PTK

Guru Mampu melakukan

10 analisis hasil belajar siswa, dan analisis butir soal.

Pandeglang, September 2012 Pengawas,

SUMARSO, M.Pd.

NIP. 196912131997021001

JADWAL PEMBINAAN GURU Tahun Pelajaran : 2012/2013 Semester : 2

Nama Sekolah

: SMP Negeri 4 Saketi

Alamat Sekolah

: JL. Pemancar TVRI, KM. 17

Kecamatan Saketi, Pandeglang

Ket No.

Bulan / Minggu

Kegiatan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Nama Sekolah

: SMP Negeri 4 Saketi

Nama Guru

: Suanda, SS

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Mengajar di kelas : VII Teknik Supervisi

: Supervisi Individual (Kunjungan Kelas)

1. Deskrispsi pengamatan aktivitas guru dan siswa

Guru dan siswa telah aktif berkomunikasi, akan tetapi pertanyaan maupun tugas belum tersebar merata kepada semua siswa dikelas.

2. Keberhasilan guru dan siswa Guru mampu memancing minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

Siswa sebagian berpartisipasi dengan menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru

3. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru

Guru harus memperhatikan siswa yang cenderung pasif Media yang menarik harus digunakan sebagai pemancing minat siswa dalam mengikuti pembelajaran

4. Tindak lanjut

Pembimbingan guru dalam proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pemanfaatan media yang menarik

5. Kesimpulan

Guru sudah berupaya melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang dibuat, akan tetapi harus ditingkatkan lagi dengan pendekatan PAIKEM, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pembelajarannya.

Nama Sekolah

: SMP Negeri 4 Saketi

Nama Guru

: Muhamad Yazid

Mata Pelajaran

: Bahasa Inggris

Mengajar di kelas : VII Teknik Supervisi

: Supervisi Individual (Kunjungan Kelas)

1. Deskrispsi pengamatan aktivitas guru dan siswa

Guru dan siswa telah aktif berkomunikasi, akan tetapi pertanyaan maupun tugas belum tersebar merata kepada semua siswa dikelas.

2. Keberhasilan guru dan siswa Guru mampu memancing minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

Siswa sebagian berpartisipasi dengan menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru

3. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru

Guru harus memperhatikan siswa yang cenderung pasif Media yang menarik harus digunakan sebagai pemancing minat siswa dalam mengikuti pembelajaran

4. Tindak lanjut

Pembimbingan guru dalam proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pemanfaatan media yang menarik

5. Kesimpulan

Guru sudah berupaya melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang dibuat, akan tetapi harus ditingkatkan lagi dengan pendekatan PAIKEM, dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pembelajarannya.

Hasil Analisis dan Evaluasi serta Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Nama Sekolah

: SMP Negeri 4 Saketi

Alamat Sekolah

: JL. Pemancar TVRI, KM. 17

Kecamatan Saketi, Pandeglang

Ketecapaian

Hal-hal yang perlu

No Kegiatan

Kesimpulan

Tindak Lanjut

Mengkaitkan pengetahuan

Guru belum sepenuhnya

Pembinaan guru tentang

yang didapat siswa

melakukan pendahuluan secara bagaimana membuka

sebelumnya perlu

baik

pembelajaran yang baik

disampaikan sebagai apersepsi, agar siswa terbawa kepada tujuan yang ingin dicapai

2. Inti

Guru harus melaksanakan

Guru sudah berupaya

Pembinaan guru tentang

pembelajaran yang

melakukan kegiatan

pengelolaan

PAIKEM dengan measukan pembelajaran dengan baik

pembelajaran PAIKEM

nilai-nilai karakter bangsa

sesuai dengan perencanaan

sesuai dengan standar

didalam pembelajarannya,

yang dibuat. Namun harus terus proses.

dan sesuai dengan standar

ditingkatkan lagi.

proses (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi)

3. Penutup

Guru harus melakukan

Guru belum sepenuhnya

Pembinaan guru tentang

kesimpulan atau refleksi

melakukan tindakan refleksi

pengelolaan

bersama siswa tentang

pada akhir pelajaran

pembelajaran yang baik,

pelajaran yang telah

dari pendahuluan, inti,

dilaksanakan dan

dan penutup.

memberikan tugas kepada siswa

KEBUTUHAN SEKOLAH

Nama Sekolah

: SMP Negeri 2 Picung

a. Pernyataan diambil dari laporan EDS

 Beberapa guru telah mampu menyusun kurikulum, tetapi mereka tidak berbagi dengan teman sejawatnya. Sebaiknya guru bisa berbagi dan bekerja sama dengan guru lain, dan akan lebih baik apabila kerjasama tersebut dilakukan dalam forum MGMP.

 Kemampuan guru untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses masih rendah.  Kemampuan guru dalam penguasaan ICT sebagai penunjang pembelajaran masih rendah.

b. Pernyataan diambil dari Rencana Kegiatan Sekolah

Mengembangkan kompetensi guru minimal guru untuk mata pelajaran UN untuk mampu mengajar mata pelajaran yang diampunya agar sesuai dengan tuntutan dan tujuan mata pelajaran dalam kurikulum yang ditetapkan serta berbasis ICT dan Pendidikan Karakter.

Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Picung

Nomor Statistik Sekolah : 201020211099

Kecamatan : Picung

Kabupaten : Pandeglang

Provinsi : Banten

Nama Guru : ETI RUHAETI, S.Pd.

Tahun Ajaran : 2012/2013

Tanggal : 08 September 2012 Strategi Pengembangan Keprofesian

Rencana Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

A. Kompetensi Inti

Berkelanjutan yang akan dilakukan Guru

a b Pedagogik

1. Menguasai karaktertik peserta didik

Mengikuti Kegiatan MGMP untuk membahas

bagaimana mengelola pembelajaran yang baik

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

Diklat Fungsional tentang Pembelaran yang

belajar yang mendidik

mendidik (PAKEM)

3. Pengembangan kurikulum

Mengikuti workshop atau in house training tentang pengembangan kurikulum

4. Kegiatan belajar yang mendidik

Mengikuti workshop tentang pembelajaran

PAKEM

5. Pengembangan potensi peserta didik

Seminar/Workshop tentang potensi anak didik

6. Komunikasi dengan peserta didik

Pengembangan Diri tentang teknik komunikasi yang efektif antara guru dan siswa

7. Penilaian dan evaluasi

Mengikuti kegiatan workshop pengembangan

penilaian pembelajaran

Kepribadian

8. Bertindak sesuai norma agama, hukum,

sosial, dan kebudayaan nasional

9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan

Pengembangan diri untuk motivasi diri ESQ

teladan

10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan

rasa bangga menjadi seorang guru

Sosial

11. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta

tidak diskriminatif

12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga

Profesional

13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan

Diklat tentang pendalaman materi ajar

pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu

14. Pengembangan keprofesionalan melalui

Workshop Penulisan PTK

tindakan yang reflektif

B. Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah

Pelatihan KTI

C. Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif

Diklat pengembangan inovasi pembelajaran

D. Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan

Diklat ICT dalam Pembelajaran

pembelajaran berkualitas (TIK, Bahasa

Asing, dsb)

E. Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan (misalnya Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, dsb)

Tanda tangan Guru:

Tanda Tangan Kepala Sekolah

ETI RUHAETI, S.Pd.

DRS. SURYANA, M.Pd.

Catatan:

1. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri

2. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama guru lain

3. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di sekolah

4. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakandi KKG/MGMP

5. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusiselain sekolah atau KKG/MGMP

6. Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat dipenuhi (diajukan/dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan untuk dipertimbangkan

Rencana Final Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Picung

Nomor Statistik Sekolah : 201020211099

Kecamatan : Picung

Provinsi : Banten Tahun Ajaran : 2012/2013

Kabupaten : Pandeglang

Tanggal : 08 September 2012

14 Kompetensi Inti

Kompetensi untuk

No Nama Guru

Pedagogik

Kepribadian

Sosial Profesional

melaksanakan

Ilmiah dan Karya

pembelajaran tugas tambahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Inovatif

berkualitas

  Penyusunan PTS

1 DRS. SURYANA, M.Pd.

Manajerial 2 ETI RUHAETI, S.Pd.

Diklat ICT

    Penulisan PTK

Diklat ICT

    Penulisan PTK

3 IMAS SURYATI, S.Pd.I

Diklat ICT

Koordinator

Diketahui oleh:

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Ketua Komite Sekolah

KepalaSekolah

ETI RUHAETI, S.Pd.

SUPENDI

DRS. SURYANA, M.Pd.

Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Picung

Nomor Statistik Sekolah : 201020211099

Kecamatan : Picung

Kabupaten : Pandeglang

Provinsi : Banten

Nama Guru : IMAS SURYATI, S.Pd.I

Tahun Ajaran : 2012/2013

Tanggal : 08 September 2012 Strategi Pengembangan Keprofesian

Rencana Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

A. Kompetensi Inti

Berkelanjutan yang akan dilakukan Guru

a b Pedagogik

1. Menguasai karaktertik peserta didik

Mengikuti Kegiatan MGMP untuk membahas

bagaimana mengelola pembelajaran yang baik

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

Diklat Fungsional tentang Pembelaran yang

belajar yang mendidik

mendidik (PAKEM)

3. Pengembangan kurikulum

Mengikuti workshop atau in house training

tentang pengembangan kurikulum

4. Kegiatan belajar yang mendidik

Mengikuti workshop tentang pembelajaran

PAKEM

5. Pengembangan potensi peserta didik

Seminar/Workshop tentang potensi anak didik

6. Komunikasi dengan peserta didik

Pengembangan Diri tentang teknik komunikasi yang efektif antara guru dan siswa

7. Penilaian dan evaluasi

Mengikuti kegiatan workshop pengembangan

penilaian pembelajaran

Kepribadian

8. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional

9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan

Pengembangan diri untuk motivasi diri ESQ

teladan

10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi seorang guru

Sosial

11. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif