Komunikasi Antar Pribadi dalam Relatiosn
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM RELATIONSHIP MARKETING
(Studi Deskriptif Kualitatif Pembentukan dan Pemeliharaan Hubungan Antar
Pribadi dalam Relationship Marketing antara Pemilik CV. Krismaya Malang dengan
Klien)
Oleh:
Oktosalsa Dwi Cesarin
NIM 0911220107
ABSTRAK
Pemasaran
hanya
Hasil penelitian ini menyimpulkan
sekarang
mengutamakan
ini
tidak
transaksi
saja,
namun juga ada hubungan juga yang
dipertahankan
dengan
antara
konsumen.
pemilik
usaha
Pemasaran
yang
mengutamakan hubungan di dalamnya
sekarang ini dikenal dengan Relationship
Marketing.
Penerapan
Relationship
Marketing tidak terlepas dari adanya
komunikasi antar pribadi yang terjalin
antara
pemilik
usaha
dengan
konsumennya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana hubungan
bahwa pembentukan hubungan melalui
komunikasi antara pribadi antara pemilik
CV. Krismaya dengan konsumen terdiri
dari beberapa kedekatan, yaitu : (1)
adanya
kesamaan
hobi,
hubungan
kedekatan
bekerjasama,
(3)
(2)
adanya
sebelum
adanya
hubungan
keluarga, dan (4) pernah bekerjasama
sebelumnya. Melalui beberapa kedekatan
yang
berbeda
tersebut,
maka
penangannya pun berbeda – beda sesuai
dengan
kedekatan
yang
sebelumnya
terjalin.
antar pribadi dalam pembentukan dan
Kata-kata Kunci : Komunikasi Antar
pemeliharaan
Pribadi,
Relationship
Marketing
antara CV. Krismaya dengan klien mulai
Marketing
Communication,
Relationship Marketing
tahun 2010 hingga tahun 2013.
PENDAHULUAN
Perkembangan
mempengaruhi
komunikasi pemasaran. Pemasaran pada
zaman
akan
perkembangan
dalam
bidang komunikasi. Baik dari segi media
komunikasi
maupun
dalam
segi
awalnya hanyalah sebagai pemasaran
transaksi, seperti yang dijelaskan oleh
Lupiyoadi (2006, h.72).
Pendekatan transactional
cukup lama, namun para pemilik usaha
marketing (pemasaran yang hanya
tidak menyadari bahwa disamping adanya
berorientasi pada transaksi) dengan
transaksi,
sasaran penjualan yang tinggi dalam
sebuah kunci utama dalam melakukan
jangka
kurang
pemasaran, terutama untuk mendapatkan
mendukung pada praktek bisnis jasa,
keuntungan jangka panjang. Hubungan
pendekatan
tepat
dalam hal ini merupakan hubungan antara
adalah
pemilik usaha dengan klien dalam ranah
pendek
menjadi
yang
lebih
digunakan
hubungan
juga
merupakan
pendekatan relationship
bisnis. Bagaimana para pemilik usaha
marketing. Relationship
mendekatkan diri ke klien, memahami
marketing merupakan
suatu
kebutuhan dan keinginan klien, sehingga
pendekatan yang menekankan pada
klien merasa nyaman untuk bekerjasama
usaha menarik dan mempertahankan
dengan perusahaan tersebut.
pelanggan
melalui
peningkatan
hubungan
perusahaan
dengan
pelanggannya.
Lebih
lanjut
Chan
(2003,
h.6)
Relationship Marketing merupakan
pengenalan setiap pelanggan secara
dekat
komunikasi
mengelola
saling
dengan
dua
suatu
menciptakan
arah
dengan
hubungan
menguntungkan
yang
antara
pelanggan dan perusahaan. Tujuan
utama dari pelaksanaan relationship
marketing
ialah
mendapatkan
keuntungan terus menerus, baik dari
mitra kerja lama yang loyal maupun
pelanggan baru.
Munculnya
merupakan
pemasaran
mengutamakan
menjelaskan
lebih
Tema relationship marketing yang
strategi
membuat
adanya
peneliti
yang
hubungan,
ingin
memahami
hubungan yang terjalin antara pemilik
Krismaya
dengan
klien.
Hubungan
tersebut peneliti pahami melalui 2 hal
yaitu pembentukan dan pemeliharaan
hubungan. Pembentukan hubungan disini
difokuskan
kepada
perkenalan
antara
dengan
difokuskan
klien
pada
bagaimana
pemilik
dan
awal
Krismaya
pembentukan
bagaimana
pemilik
Krismaya menajga hubungan dengan
klien yang awalnya memilik kedekatan
hubungan dengan pemilik secara personal
hingga akhirya bekerjasama. Selain itu
perbedaan utama penelitian terdahulu
pemasaran
relationship marketing sebenarnya sudah
dengan penelitian ini adalah dimana
penelitian terdahulu masih menggunakan
kajian manajemen di dalamnya sedangkan
semenjak tahun 2010 dimana sudah
peneliti
bidang
banyak klien yang menggunakan jasa
akan
Krismaya saya menyadari bahwa
mempermudah peneliti agar tidak meluas
hubungan memang harus dijaga,
dari topik utama penelitian ini.
karena memang klien saya banyak
hanya
komunikasi
berfokus
saja.
di
Hal
itu
Ketertarikan peneliti memilik objek
yang dari sahabat, teman, ataupun
Krismaya dikarenakan CV. Krismaya ini
saudara saya (wawancara dengan
dikarenakan peneliti menemukan bahwa
pemilik Krismaya 13 Maret 2014).
CV.
Krismaya
memang
menerapkan
relatiosnhip marketing dan cukup sukses
dalam menjalin hubungan baik dengan
klien. Hasil tersebut peneliti dapatkan
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori
melakuka
Relationship Marketing untuk membantu
wawancara dengan pemilik Krismaya dan
peneliti memahami bagaimana konsep
dari 20 klien Krismaya ada sekitar 10
Relationship Marketing dan bagaimana
klien yang hingga saat ini masih menjalin
CV. Krismaya dalam membentuk dan
hubungan baik dengan Krismaya, dan
memelihara hubungan dalam menerapkan
salah satu klien tersebut cukup loyal
Relationship Marketing dengan klien.
melalui
pra
survei
yaitu
dengan
Relationship marketing yang yang
pemilik Krismaya. Untuk pemilihan klien
memiliki fokus utama dalam menjalankan
peneliti memberikan periode mulai tahun
komunikasi dua arah memiliki beberapa
2010
definisi menurut beberapa ahli yaitu:
dimana
masih
hingga
dikarenakan
bekerjasama
sekarang
CV.
menerapkan
ini,
hal
baru
Relationship marketing merupakan
Relationship
pengenalan setiap pelanggan secara
Krismaya
prinsip
ini
Marketing dimulai pada tahun 2010.
lebih
Pemilik
komunikasi
CV.
Krismaya
sendiri
dekat
menyebutkan bahwa memang pada tahun
mengelola
2010 CV. Krismaya mulai berkembang
saling
sejak
pelanggan
awal
berdirinya
tahun
2005
dengan
dua
suatu
menciptakan
arah
dengan
hubungan
menguntungkan
dan
yang
antar
perusahaan.
sehingga membuat pemilik Krismaya
Syarfuddin
melanjutkan
ingin mengubah cara pemasaran yang
tujuan
dulu pernah dilakukan.
relationship
marketing
ialah
Dulu memang saya hanya fokus pada
menghasilkan
keuntungan
terus
keuntungan yang saya dapatkan, tapi
menerus
jangka
dari
bahwa
panjang
dua
dari
kelompok
pelanggan yaitu pelanggan lama dan
relationship marketing merupakan salah
pelanggan baru(Chan 2003, h.6).
satu strategi pemasaran yang memiliki
fokus utama dalam menjaga hubungan
Relationship marketing in the on-
dengan konsumen secara pribadi dan
going process of identifying and
menerapkan komunikasi dua arah, serta
creating new value with individual
memiliki management tersendiri dari
customers and then sharing the
setiap
benefits of this over a lifetime of
hubungan
association.
konsumen maupun agen – agennya.
It
involves
understanding,
focusing
management
of
the
and
on-going
perusahaan
dengan
Untuk
untuk
mitra
memahami
menjaga
kerja
baik
pembentukan
hubungan peneliti menggunakan teori
collaboration between suppliers and
Customer
selected customers for mutual value
Customer Relationship Marketing akan
creation
membantu peneliti memahami tipe yang
and
independence
sharing
and
through
organizational
alignment. (Gordon 1999)
digunakan
CV.
memelihara
hubungan
Gautama
Gummerson
(2008)
memiliki
Relationship
Krismaya
(2005)
tersendiri
Marketing.
dengan
memiliki
mengenai
dalam
klien.
pendapat
bentuk
dari
definisi tersendiri terhadap relationship
relationship
marketing,
marketing yaitu “marketing seen as
relationship
memiliki
relationships, network and organization”.
bentuk, yaitu : hubungan pelanggan
Gummerson
(customer
memberikan
penekanan
menurutnya
setidaknya
relationship),
4
kemitraan
bahwa pemasaran dalam relationship
dengan pemasok (supplier partnership),
marketing
sebuah
kemitraaan antar perusahaan (lateral
hubungan, jaringan dan organisasi bukan
partnership), kemitraan internal (internal
sebagaimana pemasaran sebagai transaksi
partnership),
saja. Beberapa definisi di atas memiliki
customer relationship yang merupakan
beberapa kesamaan dalam poin – poin
salah
tertentu, seperti adanya komunikasi dua
marketing
arah, adanya hubungan yang saling
relationship
menguntungkan antara penjual atau agen
hubungan dengan customer relationship
dengan konsumen secara pribadi, adanya
management
management untuk mengelola hubungan
pengembangan bentuk dari customer
tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa
relationship
dilihat
sebagai
satu
dan
bentuk
bentuk
dari
menunjukkan
marketing
yang
(h.53).
lainnya.
relationship
bahwa
memiliki
merupakan
Customer
relationship
management
memiliki
menjelaskan bahwa cara yang cepat untuk
beberapa definisi yaitu menurut Buttle
merumuskan suatu tindakan komunikasi
(2008, h.4)
adalah dengan menjawab pertanyaan :
CRM is the core business strategy
who (siapa), what (menyatakan apa), in
that integrates internal processes and
which channel (melalui saluran apa), to
functions, and external networks, to
whom (kepada siapa), with what effect
create and deliver value to targeted
(dengan
customers at a profit. It is grounded
pendapat Lasswell, maka komunikasi
on high quality customer related data
dapat
and
penyampaian pesan oleh komunikator
enabled
by
information
efek
apa).
diartikan
Berpijak
pada
sebagai
proses
technology.
kepada komunikan melalui saluran apa
CRM is a business strategy that
(media), sehingga menimbulkan efek
maximizes profi tability, revenue and
tertentu (Little John & Stephen W, 1996).
customer satisfaction by organizing
Menurut
around customer segments, fostering
Rakhmat, 2004) komunikasi yang efektif
behaviour that satisfies customers
menimbulkan 5 hal yaitu :
and implementing customercentric
processes
Tubbs
dan
1. Pengertian,
artinya
dalam
Gautama
menjelaskan bahwa CRM adalah “suatu
pendekatan yang memandang bahwa
komunikator
2. Kesenangan, artinya tidak semua
komunikasi
keberhasilan suatu perusahaan tergantung
menyampaikan
dari
membentuk
bagaimana
mereka
mengelola
hubungannya secara efektif” (2005, h.53).
Konsep Komunikasi Antar Pribadi
juga peneliti gunakan dalam memahami
pembentukan
dan
pemeliharaan hubungan antara pemilik
dengan
klien.
Komunikasi
merupakan saluran untuk menyampaikan
ide, gagasan, pendapat yang dimiliki agar
dapat
penerimaan
pesan seperti yang dimaksud oleh
pelanggan adalah inti dari bisnisnya dan
Krismaya
(dalam
yang cermat dari isi stimulus atau
Turban
bagaimana
Moss
diketahui
khalayak.
Laswell
ditujakan
untuk
informasi
pengertian,
dan
akan
tetapi ada juga dilakukan untuk
menimbulkan
kesenangan,
misalnya menanyakan seseorang.
Komunikasi
inilah
menyebabkan
hubungan
menjadi
hangat,
akrab
yang
kita
dan
menyenangkan.
3. Pengaruh
pada
sikap,
artinya
komunikasi seringkali dilakukan
dengan
tujuan
mempengaruhi
orang
lain.
Komunikasi
yang
Keterlibatan. Tahap ini merupakan tahap
efektif ditandai dengan perubahan
pengenalan lebih jauh, ketika kita
sikap,
mengikatkan diri kita untuk lebih
perilaku
komunikan
atau
pendapat
sesuai
dengan
kehendak komunikator
4. Hubungan
artinya
sosial
mengungkapkan diri kita.
yang
baik,
komunikasi
juga
ditunjukkan untuk menumbuhkan
hubungan
sosial
mengenal orang lain dan juga
yang
baik.
Manusia juga adalah makhluk
sosial yang tidak tahan hidup
sendiri
5. Tindakan efektifitas komunikasi
Keakraban. Pada tahap ini kita mengikat
diri kita lebih jauh ke orang lain. Dalam
tahap ini memungkinkan untuk membina
hubungan primer atau primary
relationship dimana orang tersebut akan
menjadi sahabat baik dengan kita.
Perusakan. Tahap ini merupakan
biasanya diukur dari tindakan
penurunan hubungan. Pada tahap ini kita
nyata yang dilakukan komunikasi
mulai merasa bahwa hubungan ini tidak
sepenting seperti yang kita pikirkan
Salah
satu
karakteristik
yang
disebutkan adalah adanya tahapan dalam
hubungan
antar
pribadi.
De
Vito
menggambarkan 5 tahap umum dalam
pengembangan hubungan yaitu:
Tabel 2.1
Tahapan Hubungan
Antar Pribadi menurut DeVito
sebelumnya.
Pemutusan. Tahapan ini merupakan
lanjutan dari tahap perusakan yang terus
menerus terjadi. Tahap pemutusan adalah
pemutusan ikatan yang mempertalikan
kedua pihak
Note : De Vito (2011, h.255)
Kontak. Tahap pertama yang dilakukan
ialah membuat kontak. Kontak ini dapat
dilakukan dengan melihat atau membaui,
yang menekankan pada penampilan fisik
seseorang. Selain penampilan fisik, sikap
bersahabat, kehangatan, keterbukaan, dan
dinamisme juga sangat berpengaruh
dalam tahap ini.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam
Moleong (2012 h.4) penelitian kualitatif
merupakan
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata
– kata tertulis atau lisan dari orang –
orang dan perilaku yang dapat diamati.
Peneliti menggunakan jenis penelitian
kualitatif karena penelitian ini ingin
terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar
mengetahui secara mendalam mengenai
variabel
strategi
(Kriyantono,
Krismaya
relationship
dalam
marketing
menjaga
ada
2006
di
dalamnya
h.69).
Peneliti
klien
menggunakan tataran analisis deskriptif
melalui pengamatan peneliti terhadap
karena dengan tataran analisis ini sesuai
perilaku orang – orang yang terlibat
dengan tujuan utama penelitian ini yaitu
dalam
untuk
pemasaran
dengan
yang
yang
dilakukan
Krismaya.
mendeskripsiskan
mengenai
pembentukan dan pemeliharaan hubungan
Paradigma dalam penelitian ini
ialah paradigma interpretatif, dimana
dalam paradigma ini manusia lebih
yang dilakukan pemilik Krismaya dengan
klien.
Teknik
pengumpulan
data
yang
dipandang sebagai makhkuk rohaniah
digunakan dalam penelitian ini adalah
alamiah
melalui wawancara mendalam. Berger
(natural).
Littlejohn
(2009,
h.557) menjelaskan bahwa paradigma
dalam
interpretatif
mendefiniskan
didefinisikan
sebagai
Kriyantono
(2007
wawancara
h.96)
adalah
ontologis dan alat-alat epistemologis yang
percakapan antara periset yaitu seseorang
digunakan dalam penelitian berkaitan
yang berharap mendapatkan informasi
dengan pemahaman bagaimana individu
dan informan yaitu seseorang yang
dan kelompok menciptakan makna dalam
diasumsikan
praktek sehari-hari, komunikasi , dan
penting tentang suatu objek. Wawancara
pengalaman hidup. Peneliti menggunakan
merupakan metode pengumpulan data
paradigma
yang
peneliti
interpretatif
ingin
dikarenakan
meneliti
bagimana
mempunyai
digunakan
informasi
untuk
langsung
dari
informasi
memperoleh
sumbernya.
komunikasi yang terjalin antara pemilik
Pemilihan teknik tersebut ialah karena
Krismaya
dalam penelitian ini yang ingin diketahui
dengan
klien
dalam
menjalankan relationship marketing.
Tataran
digunakan
mewawancarai pihak Krismaya, baik
dalam penelitian ini adalah deskriptif.
pemilik dan klien yang bergabung dengan
Penelitian
Krismaya.
untuk
analisis
deskriptif
membuat
yang
ialah mengenai strategi Krismaya dengan
memiliki
deskripsi
tujuan
secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang
fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau
objek
tertentu.
Riset
ini
untuk
menggambarkan realitas yang sedang
Teknik pemilihan informan yang
akan peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah teknik purposif. Teknik ini
mencakup orang – orang yang diseleksi
atas dasar kriteria – kriteria tertentu yang
a. Mengorganisasikan data,
dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan
b. Memilah – milahnya
penelitian. Kriyantono (2008,
h.161)
menjadi
satuan yang dapat dikelola,
menjelaskan bahwa riset kualitatif tidak
c. Mencari dan menemukan pola,
bertujuan untuk membuat generalisasi
menemukan apa yang penting dan
hasil riset. Karena itulah pada riset
apa yang dipelajari,
kualitatif tidak dikenal istilah sampel,
namun
pada
riset
kualitatif
d. Memutuskan apa yang diceritakan
sampel
biasanya disebut informan atau subjek
kepada orang lain.
Keabsahan data yang akan digunakan
penelitian. Dalam penelitian ini kriteria
dalam
yang peneliti gunakan adalah orang –
triangulasi sumber. Triangulasi dengan
orang yang pernah menggunakan jasa
sumber
Krismaya 2 kali atau lebih. Selain itu juga
mengecek balik derajad kepercayaan
klien
dari
suatu informasi yang diperoleh melalui
Krismaya. Kriteria pemilihan informan
waktu dan alat yang berbeda dalam
dalam penelitian ini adalah klien dari
penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai
Krismaya
dengan cara :
yang
mengenal
yang
pemilik
sudah
mengalamai
pembentukan hubungan pada periode
penelitian
berarti
ini
adalah
dengan
membandingkan
1. Membandingkan
data
dan
hasil
2010 hingga 2012 dan juga sudah
pengamatan dengan data hasil
melewati tahap pemeliharaan hubungan
wawancara
pada tahun 2014. Pemilihan kriteria
2. Membandingkan
apa
yang
tersebut bertujuan untuk mempermudah
dikatakan orang di depan umum
peneliti
dengan apa yang dikatakan secara
dalam
memilih
klien
yang
menjadi narasumber dalam penelitian ini,
dan agar penelitian ini tidak keluar dari
fokus
permasalahn
yang
sudah
ditetapkan.
penelitian
3. Membandingkan
apa
yang
dikatakan orang – orang tentang
situasi penelitian dengan apa yang
Teknik analisis data yang digunakan
dalam
pribadi.
ini
ialah
menurut
Bogdan & Biklen dalam Moleong (2012
h.248) yang mendefinisikan analisis data
kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan cara:
dikatakannya sepanjang waktu
4. Membandingkan
perspektif
keadaan
seseorang
dan
dengan
berbagai pendapat dan pandangan
orang seperti rakyat biasa, orang –
orang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang berada, orang
yang dilakukan, intensitas pertemuan
pemerintahan
yang masih tetap dijalin setelah kerjasama
5. Membandingkan hasil wawancara
dengan
isi
suatu
dokumen
bersangkutan.
menjadi hal wajib yang dilakukan oleh
CV. Krismaya.
Tabel 4.1 Program Pembentukan dan
Pemeliharaan Relationship
HASIL
Marketing antara CV.Krismaya
Objek dalam penelitian ini adalah
CV. Krismaya yang bergerak di bidang
jasa dalam event organizer, seperti MC
dengan klien
Note : Data diolah peneliti
dan dekorasi. Tahun ini CV. Krismaya
Program Kerja
Pembentukan
menambahkan satu jasa baru berupa
Hubungan
– acara perkumpulan
pelatihan bahasa Inggris untuk anak TK
Relationship
yang
hingga SMA. Perusahaan ini telah berdiri
Marketing
teman- teman peneliti
sejak
tahun
2005,
namun
Keterangan
- Sering mengikuti acara
dilakukan
- Mengadakan
dalam
oleh
promosi
perkembangannya CV. Krismaya baru
di majalah iklan yang
berkembang pada tahun 2010 dikarenakan
tidak lain milik teman
adanya perpindahan lokasi ke tempat
pemilik
- Pada saat perkenalan
yang lebih mudah dijangkau dan juga
mulai dikenalnya CV. Krismaya melalui
pemilik
pemasaran
yang
dilakukan.
Seperti
melakukan
ini
telah
obrolan
perusahaan
yang
santai terlebih dahulu
berbentuk CV pada umumnya, Krismaya
sebelum membicarakan
didirikan oleh pemilik bersama mitra,
mengenai penawaran
- Sering
mengkontak
selama
dalam hal ini Bapak Paulus Adi Nugroho
sebagai pemilik dan saudaranya sebagai
mitra. Dalam perusahaan ini pemilik
merangkap sebagai operasional manajer ;
membawahi administrasi dan dekorasi.
Program – program yang dilakukan
CV.
Krismaya
dalam
melakukan
pembentukan dan pemeliharaan tidak ada
secara khusus, namun memang pemilik
mengakui adanya intensitas komunikasi
Pemeliharaan
ringan
dan
Hubungan
klien setelah kerjasama
Relationship
selesai,
Marketing
menanyakan
baik
ataupun
untuk
kabar,
sekedar
ngobrol
- Datang ke rumah klien
yang
memang
bisa
terjangkai (dalam satu
kota),
baik
untuk
sekedar
menjenguk
merupakan
bekerjasama
dengan CV. Krismaya sejak tahun 2010
pemilik juga meminta
yang masih memiliki hubungan dekat
dokumentasi
dengan peneliti hingga tahun 2013. Hal
tidak
sebagai
itu dikarenakan menurut peneliti pada
arsip peneliti
- Karena
peneliti
memiliki
pekerjaan
tahun
2010
itulah
memfokuskan
pemilik
mulai
hubungan
dalam
lain, terkadang peneliti
pemasarannya. Mulai dari bagaimana
menawarkan
jasa
pemilik membentuk hubungan yang baik
lainnya kepada klien,
agar kerjasama yang terjalin juga sukses
sehingga
dan bagaimana pemilik mempertahankan
hubungan
hubungan dengan klien agar masih bisa
tetap terjalin.
- Apabila
atau
ada
ada
promo,
pembaruan
bekerjsama baik dalam hal EO ataupun
dalam bidang lainnya di lain waktu.
jasa dari CV.Krismaya
pemilik
selalu
menghubungi
yang
klien
pernah
bekerjasama.
program tersebut
–
yang
jarang
ataupun
Program
klien
mulai
Tahapan pembentukan hubungan
menurut DeVito terdiri dari Kontak,
Keterlibatan dan Keakraban dikarenakan
memang pada tahapan dapat membantu
peneliti
menjelaskan
adanya
dilakukan semenjak tahun 2010 dimana
perkembangan hubungan dimulai dari
sebelumnya pemilik hanya melakukan
perkenalan hingga adanya keakraban
pemasaran transaksional, dimana setelah
yang
bekerjasama pemilik tidak lagi menjalin
pembentukan
hubungan dengan klien tersebut. Hingga
Jalaludin Rakhmat (2007 h.126) lebih
di tahun 2010 ada saudara dari pemilik
berfokus kepada perkenalan yang dilihat
yang ingin menggunakan jasanya, dari
dari 7 kategori yang ada. Berdasarkan
situlah pemilik memahami apabila dalam
hasil wawancara, usaha promosi kedua,
pemasarannya
mengutamakan
yaitu dengan menjalin keakraban dengan
memberikan
calon klien, dirasa lebih efektif oleh
hubungan,
pemilik
maka
akan
timbul.
hubungan
tahapan
menurut
keuntungan tersendiri, di tambah memang
pemilik
pemilik memiliki relasi yang banyak.
mempertahankan
Klien – klien dari CV Krismaya sebagai
dengan klien, mendukung pernyataan ini,
objek
klien umumnya menjalin kerja sama
penelitian
dari
penelitian
ini
dalam
Sedangkan
membentuk
dan
kerjasama.Wawancara
dengan pemiliki setelah keakraban terjalin
karakter/ kepribadian antara klien dan
pembentukan hubungan antara klien dan
pemilik.
pemilik terjalin karena adanya kesamaan.
Kesamaan ini didapatkan dari pertukaran
informasi selama pembentukan hubungan
interpersonal yang terbagi menjadi 7
kategori, yaitu : informasi demografis,
sikap dan pendapat tentang orang atau
objek,
rencana
yang
akan
datang,
kepribadian, perilaku pada masa lalu,
informasi akan orang lain dan hobby serta
minat (Charles R.Berger dalam Rakhmat
2007 h.126)
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan klien teridentifikasi 6 dari 7 faktor
yang mendukung pembentukan hubungan
interpersonal antara pemilik dan klien
(seperti dapat dilihat pada tabel 4.2) ,
yaitu kesamaan demografis, kesamaan
sikap
dan
pendapat,keberadaan
rencana,kesamaan kepribadian, informasi
dari pihak ketiga dan kesamaan hobby
atau minat. Dari enam faktor tersebut,
informasi dari pihak ke 3 lebih banyak
disebutkan oleh klien. Klien 1 memilik
kesamaan hobby dengan pemilik, yaitu
kegemaran memelihara anjing. Melalui
wawancara
dengan
klien,
diketahui
bahwa keakraban dengan pemilik terjalin
melalui pertemuan secara langsung di
acara – acara pet show. Keakraban
diantara pemilik dan klien terjalin lebih
lanjut juga karena adanya kesamaan
Pemeliharaan
hubungan
oleh
CV.Krismaya sehingga sesuai dengan
teori
bentuk
Relationship
Marketing
menurut Iaobucci dan Hibbard, CV
Krismaya
fokus
pelanggan
(Customer
Sesuai
dengan
pada
hubungan
Relationship).
model
IDIC
yang
dicetuskan oleh Peppers dan Rogers, CV
Krismaya
juga
mengaplikasikan
4
tahapan tersebut dalam membentuk dan
menjaga hubungan baik dengan klien,
yaitu identification, different, interact dan
customize. Identifikasi dilakukan saat
tahapan
pembentukan
sementara
different,
customize
dilakukan
hubungan,
interact
sebagai
dan
bentuk
pemeliharaan hubungan.
Dalam tahapan pembentukan hubungan,
pemilik telah mengidentifikasi karakter
klien melalui faktor kesamaan yang
mereka miliki dengan pemilik. Misalnya,
kedekatan dengan klien 1 didasarkan dari
kesamaan
hobby
yaitu
kegemaran
memelihara anjing, sementara kedekatan
dengan klien 2 didasarkan pada kesamaan
selera
dekorasi.
Selanjutnya,
dalam
tahapan pemeliharaan, pemilik mulai
mengkategorikan hubungan dengan klien
berdasarkan tingkat keakraban mereka.
Pada proses differensiasi (different) ini,
pemilik telah mengidentifikasi pelanggan
sejalan dengan prinsip Peppers dan
fokus dari terciptanya pengertian di
Rogers.
dalamnya.
Peneliti melihat komunikasi antar
pribadi itu memiliki efek yang berbedabeda untuk setiap komunikator dan
komunikan. Menurut Tubbs dan Moss
(dalam Rakhmat, 2004) komunikasi yang
efektif menimbulkan 5 hal yaitu :
1) Pengertian, pada saat pemilik CV.
Krismaya melakukan komunikasi
antar pribadi dengan klien, pemilik
harus bisa memberikan pemngertian
mengenai usahanya, mengenai apa
saja yang dilakukan CV. Krismaya.
Penyampaian
informasi
oleh
pemilik CV. Krismaya kepada klien
cukup baik dalam memberikan
informasi
sehingga
klien
lebih
mengerti mengenai permasalahan
Event Organizer. Hal itu diperkuat
oleh
hasil
wawancara
peneliti
dengan klien 2 :“Menurut saya
Bapak Adi menyampaikan dengan
sangat jelas, kita bisa tanya sejelas –
jelasnya. Apalagi kan saya ini
banyak tanya, tapi Bapak Adi
dengan sabar menjelaskan
satu
persatu”. Pengertian dari klien 2
bisa
timbul
penyampaian
karena
informasi
adanya
dari
komunikasi antar pribadi yang baik
dengan pemilik. Bagaimana pemilik
menjelaskan kepada klien menjadi
2) Kesenangan
Komunikasi pada dasarnya bisa
sebagai media untuk melepaskan
emosi.
Pemilik
CV.
Krismaya
dengan
klien
pun
membuat
komunikasi
antar
dilakukan
pribadi
menjadi
yang
sebuah
kesenangan. Hal tersebut peneliti
simpulkan
melalui
wawancara
peneliti dengan klien 2 :
Setelah saya menghubungi bapak
Adi, saya dan suami berkonsultasi ke
rumah
bapak Adi, disana kami
banyak
mengobrol,
dan
ternyata
orangnya enak diajak ngobol dan
fleksibel,
sehingga
dalam
waktu
dekat kami merasa seperti saudara.
Hasil
wawancara
tersebut
menunjukkan adanya suatu hal yang
menyenangkan
pada
saat
klien
berkomunikasi dengan pemilik CV.
Krismaya,
walaupun
tujuannya
untuk adanya kerjasama. Adanya
kesenangan
sebagau
efek
dari
komunikasi
antar
pribadi
bisa
membuat hasil yang baik untuk
hubungan jangka panjang.
3) Pengaruh pada sikap
Komunikasi
antar
memberikan
mempengaruhi
pribadi
efek
bisa
dalam
komunikan,
pengaruh ini bisa secara positif
ataupun secara negatif. Kelima
bekerjasama namun dalam jasa
klien yang menjadi objek penelitian
yang berbeda. Seperti klien 1 dan
ini
klien 2. Klien ini sampai saat ini
sebagian
besar
mengalami
pengaruh yang baik pada sikap
masih
antara klien secara pribadi dengan
dalam hal adanya kesamaan hobi
pemilik CV. Krismaya. Namun
memelihara anjing. Hal ini peneliti
berbeda dengan klien 4 dimana
dapatkan melalui hasil wawancara
pengaruh
yang
yang peneliti lakukan dengan klien
dihasilkan secara negatif, dimana
3 “Saya kenal dari saat acara
adanya
kerenggangan hubungan.
kumpul – kumpul dimana kami
Namun klien 4 tidak menjelaskan
punya satu hobi pelihara anjing
alasannya secara terperinci, seperti
...........tidak
yang
kedekatan
pada
peneliti
sikap
kutip
dari
hasil
menjalin
hubungan
ada
baik
perubahan
hubungan,
malah
wawancara antara peneliti dengan
semakin dekat sampai sekarang”
klien 4 : “Konflik dalam lingkup
Sedangkan klien 2 sampai saat ini
apa? Saat kapan? Saat kerjasama
masih berhubungan baik karena
tidak
menjadi rekan bisnis di luar CV.
ada
konflik.
kedekatan:
renggang
Perubahan
jadi dekat setelah itu
.......
Peneliti
mendapatkan
sedekat
informasi ini langsung dari klien 2
dulu............. Maaf itu hal personal.
seperti yang peneliti kutip dari
Saya
wawancara oeneliti dengan klien 2
tidak
tidak
Krismaya.
bisa
menjawab
keduanya.”
pada tanggal 16 Maret 2014: “saya
4) Hubungan sosial yang baik.
Berkelanjutan
dengan
rasa tambah dekat, kalo ada teman
efek
atau
tetangga
butuh
EO
saya
adanya pengaruh pada sikap klien
rekomendasikan Pak Adi, apalagi
terhadap komunikasi yang dilakuka
saya dan pak adi sama2 member
pemilik CV. Krismaya, hubungan
nano
sosial
bertukar informasi.”
yang
baik
ini
peneliti
simpulkan dari wawancara dengan
spray
5) Tindakan
jadi
lebih
efektifitas
sering
komunikasi
klien dimana peneliti mendapatkan
biasanya diukur dari tindakan nyata
hasil
yang dilakukan komunikasi
bahwa
hubungan
setelah
bekerjasama hingga sekarang masih
Tindakan
nyata
terjalin dengan baik. Bahkan ada
simpulkan
dari
beberapa
kerjasama yang sesuai harapan dari
klien
yang
masih
ini
adanya
peneliti
hasil
klien
CV.
Krismaya.
Adanya
klien yang sudah pernah bekerjasam
kepuasan atas hasil kerja pemilik
untuk mendapatkan keuntungan yang
CV. Krismaya menunjukkan bahwa
lebih banyak. Pemilik usaha sebaiknya
hasil dari komunikasi yang terjalin
mulai menerapkan prinsip pemasaran ini
secara nyata terlihat dari hasil kerja
dikarenakan
tersebut.
yang
berkembangnya jaman, persaingan di
bekerjasama dengan CV. Krismaya
berbagai macam usaha pun semakin
merasa puas dengan hasil kerjanya.
banyak. Tingginya persaingan dan juga
Berikut hasil wawancara dengan
semakin
pintarnya
kelima klien tersebut :
memilih
menjadi
Semua
klien
memang
dengan
konsumen
tolak
dalam
ukur
agar
Klien 1 : ........semua yang kami
perusahaan bisa semakin berkembang
lakukan saat hari H sudah kami
apabila dapat memenuhi kebutuhan dari
bincangkan saat jauh sebelum acara.
konsumen. Saat ini konsumen tidak hanya
Hasil kerja dari CV. Krismaya tentu
menginginkan
baik
menguntungan pada saat membeli suatu
Klien 2 : Hasil kerja dari bapak Adi
produk ataupun jasa, namun konsumen
sangat baik, saya dan suami suka dan
juga ingin merasakan adanya hubungan
puas dengan hasil kerja dari bapak
yang
Adi.
perusahaan dimana konsumen melakukan
Klien 3 : Cukup sesuai
transaksi.
Klien 4 : Sesuai. Bahkan “beyond
Relatiosnhip Marketing sebagai solusi
expectation”
dari pemasaran yang tidak hanya terfokus
hehehehe,,
Hasilnya
baik
transaksi
antara
Hal
ini
dirinya
mengacu
yang
dengan
pada
bagus
pada transaksional saja namun juga
Klien 5 : Cocok sih dengan keinginan
mengutamakan adanya hubungan yang
saya dan suami.
baik sehingga kedepannya dapat saling
Pemeliharaan hubungan ataupun
pembentukan hubungan pada dasarnya
menguntungkan antara pemilik usaha
dengan konsumennya.
peneliti lihat sebagai hal yang penting
dalam
menerapkan
Marketing
perusahaan.
dalam
Relationship
pemasaran
Relationship
suatu
Marketing
KESIMPULAN
CV.
Krismaya
pemasaran
mengaplikasikan
bergantung pada terjalinnya hubungan
prinsip
yang baik untuk mendapatkan keuntungan
Marketing. Sesuai dengan teori De Vito
baik dari klien yang baru maupun dari
mengenai
hubungan
Relationship
interpersonal
di
tempat
kerja,
dalam
CV Krismaya,
hubungan interpersonal yang terbentuk
adalah networking relationship. Kelima
klien terpilih memiliki tahapan hubungan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2005, 53-56.
Littlejohn, Stephen.W (2002). Theories
Of Human Communication Seventh
Edition. USA. Wadsworth Group
yang bervariasi dengan pemilik, yaitu
tahapan
kontak,
keterlibatan
dan
keakraban; dengan rentang waktu yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Buttle, Francis. (2008). Customer
Relationship Management. Routledge.
Buttle, Francis. (1996). Relationship
Marketing Theory and Practice.
London:
Paul Chapman Publishing
Ltd.
Chan, Syafruddin. (2003). Relationship
Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
DeVito, Joseph. (2011). Komunikasi
Antar
Manusia
Edisi
Kelima.
Pamulang: Karisma.
DeVito,
Joseph.
(1986).
The
Interpersonal Communication Book
11th edition. Pearson.
Effendy, Onong.U, (1988). Hubungan
Insani. Bandung: Remadja karya.
Foss, Karen.A dan Stephen Littlejohn,
(2009).
Encyclopedia
of
Communication Theory . London.
SAGE Publication.
Gautama, Idris.S. (2005). Relationship
Marketing dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi
dalam
Customer
Relationship Management Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis.
Lupiyoadi, Rambat. (2006). Manajemen
pemasaran jasa. Jakarta: Salemba
empat.
Karadeniz, Mustofa. (2010). The
Relatiosnhip Marketing Approach and
Strategies
in Retailing
Management to Consitute Customer
and Brand Loyalt. Journal of Naval
Science and Engineering Vol. 6
, No.1, pp. 15-26
Kotler, Philip dan Gary Amstrong;
(2008), Prinsip – Prinsip Pemasaran
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
------------------------------------------------------, Prinsip – Prinsip Pemasaran
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Mulyana,
Deddy.
(2000).
Ilmu
Komunikasi
Suatu
Pengantar.
Bandung: Rosda.
Moleong, Lexy. (2012).
Penelitian
Kualitatif.
Remaja Rosdakarya.
Metodologi
Bandung:
Palmatier, Robert. (2008). Relationship
Marketing. USA: Marketing Science
Institute.
Rakhmat, Jalaludin. (2007). Psikologi
Komunikasi.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah.
(2011).
Metodologi
Penelitan
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sorce, Patricia. Relationship Marketing
Strategy. Rochester Industry of
Technology.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Kuantitaif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi
Pemasaran. Yogyakarta. Andi.
Urbanskienė,Rūta, Daiva., Žostautienė.,
& Virginija, Chreptavičienė. (2008).
The Model of Creation of Customer
Relationship Management (CRM)
System. The Economic Conditions of
Enterprise Functioning 58, 55-59.
Vardiansyah, Dani. (2008).l Filsafat Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta.
PT Indeks kelompok Gramedia.
(Studi Deskriptif Kualitatif Pembentukan dan Pemeliharaan Hubungan Antar
Pribadi dalam Relationship Marketing antara Pemilik CV. Krismaya Malang dengan
Klien)
Oleh:
Oktosalsa Dwi Cesarin
NIM 0911220107
ABSTRAK
Pemasaran
hanya
Hasil penelitian ini menyimpulkan
sekarang
mengutamakan
ini
tidak
transaksi
saja,
namun juga ada hubungan juga yang
dipertahankan
dengan
antara
konsumen.
pemilik
usaha
Pemasaran
yang
mengutamakan hubungan di dalamnya
sekarang ini dikenal dengan Relationship
Marketing.
Penerapan
Relationship
Marketing tidak terlepas dari adanya
komunikasi antar pribadi yang terjalin
antara
pemilik
usaha
dengan
konsumennya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana hubungan
bahwa pembentukan hubungan melalui
komunikasi antara pribadi antara pemilik
CV. Krismaya dengan konsumen terdiri
dari beberapa kedekatan, yaitu : (1)
adanya
kesamaan
hobi,
hubungan
kedekatan
bekerjasama,
(3)
(2)
adanya
sebelum
adanya
hubungan
keluarga, dan (4) pernah bekerjasama
sebelumnya. Melalui beberapa kedekatan
yang
berbeda
tersebut,
maka
penangannya pun berbeda – beda sesuai
dengan
kedekatan
yang
sebelumnya
terjalin.
antar pribadi dalam pembentukan dan
Kata-kata Kunci : Komunikasi Antar
pemeliharaan
Pribadi,
Relationship
Marketing
antara CV. Krismaya dengan klien mulai
Marketing
Communication,
Relationship Marketing
tahun 2010 hingga tahun 2013.
PENDAHULUAN
Perkembangan
mempengaruhi
komunikasi pemasaran. Pemasaran pada
zaman
akan
perkembangan
dalam
bidang komunikasi. Baik dari segi media
komunikasi
maupun
dalam
segi
awalnya hanyalah sebagai pemasaran
transaksi, seperti yang dijelaskan oleh
Lupiyoadi (2006, h.72).
Pendekatan transactional
cukup lama, namun para pemilik usaha
marketing (pemasaran yang hanya
tidak menyadari bahwa disamping adanya
berorientasi pada transaksi) dengan
transaksi,
sasaran penjualan yang tinggi dalam
sebuah kunci utama dalam melakukan
jangka
kurang
pemasaran, terutama untuk mendapatkan
mendukung pada praktek bisnis jasa,
keuntungan jangka panjang. Hubungan
pendekatan
tepat
dalam hal ini merupakan hubungan antara
adalah
pemilik usaha dengan klien dalam ranah
pendek
menjadi
yang
lebih
digunakan
hubungan
juga
merupakan
pendekatan relationship
bisnis. Bagaimana para pemilik usaha
marketing. Relationship
mendekatkan diri ke klien, memahami
marketing merupakan
suatu
kebutuhan dan keinginan klien, sehingga
pendekatan yang menekankan pada
klien merasa nyaman untuk bekerjasama
usaha menarik dan mempertahankan
dengan perusahaan tersebut.
pelanggan
melalui
peningkatan
hubungan
perusahaan
dengan
pelanggannya.
Lebih
lanjut
Chan
(2003,
h.6)
Relationship Marketing merupakan
pengenalan setiap pelanggan secara
dekat
komunikasi
mengelola
saling
dengan
dua
suatu
menciptakan
arah
dengan
hubungan
menguntungkan
yang
antara
pelanggan dan perusahaan. Tujuan
utama dari pelaksanaan relationship
marketing
ialah
mendapatkan
keuntungan terus menerus, baik dari
mitra kerja lama yang loyal maupun
pelanggan baru.
Munculnya
merupakan
pemasaran
mengutamakan
menjelaskan
lebih
Tema relationship marketing yang
strategi
membuat
adanya
peneliti
yang
hubungan,
ingin
memahami
hubungan yang terjalin antara pemilik
Krismaya
dengan
klien.
Hubungan
tersebut peneliti pahami melalui 2 hal
yaitu pembentukan dan pemeliharaan
hubungan. Pembentukan hubungan disini
difokuskan
kepada
perkenalan
antara
dengan
difokuskan
klien
pada
bagaimana
pemilik
dan
awal
Krismaya
pembentukan
bagaimana
pemilik
Krismaya menajga hubungan dengan
klien yang awalnya memilik kedekatan
hubungan dengan pemilik secara personal
hingga akhirya bekerjasama. Selain itu
perbedaan utama penelitian terdahulu
pemasaran
relationship marketing sebenarnya sudah
dengan penelitian ini adalah dimana
penelitian terdahulu masih menggunakan
kajian manajemen di dalamnya sedangkan
semenjak tahun 2010 dimana sudah
peneliti
bidang
banyak klien yang menggunakan jasa
akan
Krismaya saya menyadari bahwa
mempermudah peneliti agar tidak meluas
hubungan memang harus dijaga,
dari topik utama penelitian ini.
karena memang klien saya banyak
hanya
komunikasi
berfokus
saja.
di
Hal
itu
Ketertarikan peneliti memilik objek
yang dari sahabat, teman, ataupun
Krismaya dikarenakan CV. Krismaya ini
saudara saya (wawancara dengan
dikarenakan peneliti menemukan bahwa
pemilik Krismaya 13 Maret 2014).
CV.
Krismaya
memang
menerapkan
relatiosnhip marketing dan cukup sukses
dalam menjalin hubungan baik dengan
klien. Hasil tersebut peneliti dapatkan
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini menggunakan teori
melakuka
Relationship Marketing untuk membantu
wawancara dengan pemilik Krismaya dan
peneliti memahami bagaimana konsep
dari 20 klien Krismaya ada sekitar 10
Relationship Marketing dan bagaimana
klien yang hingga saat ini masih menjalin
CV. Krismaya dalam membentuk dan
hubungan baik dengan Krismaya, dan
memelihara hubungan dalam menerapkan
salah satu klien tersebut cukup loyal
Relationship Marketing dengan klien.
melalui
pra
survei
yaitu
dengan
Relationship marketing yang yang
pemilik Krismaya. Untuk pemilihan klien
memiliki fokus utama dalam menjalankan
peneliti memberikan periode mulai tahun
komunikasi dua arah memiliki beberapa
2010
definisi menurut beberapa ahli yaitu:
dimana
masih
hingga
dikarenakan
bekerjasama
sekarang
CV.
menerapkan
ini,
hal
baru
Relationship marketing merupakan
Relationship
pengenalan setiap pelanggan secara
Krismaya
prinsip
ini
Marketing dimulai pada tahun 2010.
lebih
Pemilik
komunikasi
CV.
Krismaya
sendiri
dekat
menyebutkan bahwa memang pada tahun
mengelola
2010 CV. Krismaya mulai berkembang
saling
sejak
pelanggan
awal
berdirinya
tahun
2005
dengan
dua
suatu
menciptakan
arah
dengan
hubungan
menguntungkan
dan
yang
antar
perusahaan.
sehingga membuat pemilik Krismaya
Syarfuddin
melanjutkan
ingin mengubah cara pemasaran yang
tujuan
dulu pernah dilakukan.
relationship
marketing
ialah
Dulu memang saya hanya fokus pada
menghasilkan
keuntungan
terus
keuntungan yang saya dapatkan, tapi
menerus
jangka
dari
bahwa
panjang
dua
dari
kelompok
pelanggan yaitu pelanggan lama dan
relationship marketing merupakan salah
pelanggan baru(Chan 2003, h.6).
satu strategi pemasaran yang memiliki
fokus utama dalam menjaga hubungan
Relationship marketing in the on-
dengan konsumen secara pribadi dan
going process of identifying and
menerapkan komunikasi dua arah, serta
creating new value with individual
memiliki management tersendiri dari
customers and then sharing the
setiap
benefits of this over a lifetime of
hubungan
association.
konsumen maupun agen – agennya.
It
involves
understanding,
focusing
management
of
the
and
on-going
perusahaan
dengan
Untuk
untuk
mitra
memahami
menjaga
kerja
baik
pembentukan
hubungan peneliti menggunakan teori
collaboration between suppliers and
Customer
selected customers for mutual value
Customer Relationship Marketing akan
creation
membantu peneliti memahami tipe yang
and
independence
sharing
and
through
organizational
alignment. (Gordon 1999)
digunakan
CV.
memelihara
hubungan
Gautama
Gummerson
(2008)
memiliki
Relationship
Krismaya
(2005)
tersendiri
Marketing.
dengan
memiliki
mengenai
dalam
klien.
pendapat
bentuk
dari
definisi tersendiri terhadap relationship
relationship
marketing,
marketing yaitu “marketing seen as
relationship
memiliki
relationships, network and organization”.
bentuk, yaitu : hubungan pelanggan
Gummerson
(customer
memberikan
penekanan
menurutnya
setidaknya
relationship),
4
kemitraan
bahwa pemasaran dalam relationship
dengan pemasok (supplier partnership),
marketing
sebuah
kemitraaan antar perusahaan (lateral
hubungan, jaringan dan organisasi bukan
partnership), kemitraan internal (internal
sebagaimana pemasaran sebagai transaksi
partnership),
saja. Beberapa definisi di atas memiliki
customer relationship yang merupakan
beberapa kesamaan dalam poin – poin
salah
tertentu, seperti adanya komunikasi dua
marketing
arah, adanya hubungan yang saling
relationship
menguntungkan antara penjual atau agen
hubungan dengan customer relationship
dengan konsumen secara pribadi, adanya
management
management untuk mengelola hubungan
pengembangan bentuk dari customer
tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa
relationship
dilihat
sebagai
satu
dan
bentuk
bentuk
dari
menunjukkan
marketing
yang
(h.53).
lainnya.
relationship
bahwa
memiliki
merupakan
Customer
relationship
management
memiliki
menjelaskan bahwa cara yang cepat untuk
beberapa definisi yaitu menurut Buttle
merumuskan suatu tindakan komunikasi
(2008, h.4)
adalah dengan menjawab pertanyaan :
CRM is the core business strategy
who (siapa), what (menyatakan apa), in
that integrates internal processes and
which channel (melalui saluran apa), to
functions, and external networks, to
whom (kepada siapa), with what effect
create and deliver value to targeted
(dengan
customers at a profit. It is grounded
pendapat Lasswell, maka komunikasi
on high quality customer related data
dapat
and
penyampaian pesan oleh komunikator
enabled
by
information
efek
apa).
diartikan
Berpijak
pada
sebagai
proses
technology.
kepada komunikan melalui saluran apa
CRM is a business strategy that
(media), sehingga menimbulkan efek
maximizes profi tability, revenue and
tertentu (Little John & Stephen W, 1996).
customer satisfaction by organizing
Menurut
around customer segments, fostering
Rakhmat, 2004) komunikasi yang efektif
behaviour that satisfies customers
menimbulkan 5 hal yaitu :
and implementing customercentric
processes
Tubbs
dan
1. Pengertian,
artinya
dalam
Gautama
menjelaskan bahwa CRM adalah “suatu
pendekatan yang memandang bahwa
komunikator
2. Kesenangan, artinya tidak semua
komunikasi
keberhasilan suatu perusahaan tergantung
menyampaikan
dari
membentuk
bagaimana
mereka
mengelola
hubungannya secara efektif” (2005, h.53).
Konsep Komunikasi Antar Pribadi
juga peneliti gunakan dalam memahami
pembentukan
dan
pemeliharaan hubungan antara pemilik
dengan
klien.
Komunikasi
merupakan saluran untuk menyampaikan
ide, gagasan, pendapat yang dimiliki agar
dapat
penerimaan
pesan seperti yang dimaksud oleh
pelanggan adalah inti dari bisnisnya dan
Krismaya
(dalam
yang cermat dari isi stimulus atau
Turban
bagaimana
Moss
diketahui
khalayak.
Laswell
ditujakan
untuk
informasi
pengertian,
dan
akan
tetapi ada juga dilakukan untuk
menimbulkan
kesenangan,
misalnya menanyakan seseorang.
Komunikasi
inilah
menyebabkan
hubungan
menjadi
hangat,
akrab
yang
kita
dan
menyenangkan.
3. Pengaruh
pada
sikap,
artinya
komunikasi seringkali dilakukan
dengan
tujuan
mempengaruhi
orang
lain.
Komunikasi
yang
Keterlibatan. Tahap ini merupakan tahap
efektif ditandai dengan perubahan
pengenalan lebih jauh, ketika kita
sikap,
mengikatkan diri kita untuk lebih
perilaku
komunikan
atau
pendapat
sesuai
dengan
kehendak komunikator
4. Hubungan
artinya
sosial
mengungkapkan diri kita.
yang
baik,
komunikasi
juga
ditunjukkan untuk menumbuhkan
hubungan
sosial
mengenal orang lain dan juga
yang
baik.
Manusia juga adalah makhluk
sosial yang tidak tahan hidup
sendiri
5. Tindakan efektifitas komunikasi
Keakraban. Pada tahap ini kita mengikat
diri kita lebih jauh ke orang lain. Dalam
tahap ini memungkinkan untuk membina
hubungan primer atau primary
relationship dimana orang tersebut akan
menjadi sahabat baik dengan kita.
Perusakan. Tahap ini merupakan
biasanya diukur dari tindakan
penurunan hubungan. Pada tahap ini kita
nyata yang dilakukan komunikasi
mulai merasa bahwa hubungan ini tidak
sepenting seperti yang kita pikirkan
Salah
satu
karakteristik
yang
disebutkan adalah adanya tahapan dalam
hubungan
antar
pribadi.
De
Vito
menggambarkan 5 tahap umum dalam
pengembangan hubungan yaitu:
Tabel 2.1
Tahapan Hubungan
Antar Pribadi menurut DeVito
sebelumnya.
Pemutusan. Tahapan ini merupakan
lanjutan dari tahap perusakan yang terus
menerus terjadi. Tahap pemutusan adalah
pemutusan ikatan yang mempertalikan
kedua pihak
Note : De Vito (2011, h.255)
Kontak. Tahap pertama yang dilakukan
ialah membuat kontak. Kontak ini dapat
dilakukan dengan melihat atau membaui,
yang menekankan pada penampilan fisik
seseorang. Selain penampilan fisik, sikap
bersahabat, kehangatan, keterbukaan, dan
dinamisme juga sangat berpengaruh
dalam tahap ini.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam
Moleong (2012 h.4) penelitian kualitatif
merupakan
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata
– kata tertulis atau lisan dari orang –
orang dan perilaku yang dapat diamati.
Peneliti menggunakan jenis penelitian
kualitatif karena penelitian ini ingin
terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar
mengetahui secara mendalam mengenai
variabel
strategi
(Kriyantono,
Krismaya
relationship
dalam
marketing
menjaga
ada
2006
di
dalamnya
h.69).
Peneliti
klien
menggunakan tataran analisis deskriptif
melalui pengamatan peneliti terhadap
karena dengan tataran analisis ini sesuai
perilaku orang – orang yang terlibat
dengan tujuan utama penelitian ini yaitu
dalam
untuk
pemasaran
dengan
yang
yang
dilakukan
Krismaya.
mendeskripsiskan
mengenai
pembentukan dan pemeliharaan hubungan
Paradigma dalam penelitian ini
ialah paradigma interpretatif, dimana
dalam paradigma ini manusia lebih
yang dilakukan pemilik Krismaya dengan
klien.
Teknik
pengumpulan
data
yang
dipandang sebagai makhkuk rohaniah
digunakan dalam penelitian ini adalah
alamiah
melalui wawancara mendalam. Berger
(natural).
Littlejohn
(2009,
h.557) menjelaskan bahwa paradigma
dalam
interpretatif
mendefiniskan
didefinisikan
sebagai
Kriyantono
(2007
wawancara
h.96)
adalah
ontologis dan alat-alat epistemologis yang
percakapan antara periset yaitu seseorang
digunakan dalam penelitian berkaitan
yang berharap mendapatkan informasi
dengan pemahaman bagaimana individu
dan informan yaitu seseorang yang
dan kelompok menciptakan makna dalam
diasumsikan
praktek sehari-hari, komunikasi , dan
penting tentang suatu objek. Wawancara
pengalaman hidup. Peneliti menggunakan
merupakan metode pengumpulan data
paradigma
yang
peneliti
interpretatif
ingin
dikarenakan
meneliti
bagimana
mempunyai
digunakan
informasi
untuk
langsung
dari
informasi
memperoleh
sumbernya.
komunikasi yang terjalin antara pemilik
Pemilihan teknik tersebut ialah karena
Krismaya
dalam penelitian ini yang ingin diketahui
dengan
klien
dalam
menjalankan relationship marketing.
Tataran
digunakan
mewawancarai pihak Krismaya, baik
dalam penelitian ini adalah deskriptif.
pemilik dan klien yang bergabung dengan
Penelitian
Krismaya.
untuk
analisis
deskriptif
membuat
yang
ialah mengenai strategi Krismaya dengan
memiliki
deskripsi
tujuan
secara
sistematis, faktual, dan akurat tentang
fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau
objek
tertentu.
Riset
ini
untuk
menggambarkan realitas yang sedang
Teknik pemilihan informan yang
akan peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah teknik purposif. Teknik ini
mencakup orang – orang yang diseleksi
atas dasar kriteria – kriteria tertentu yang
a. Mengorganisasikan data,
dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan
b. Memilah – milahnya
penelitian. Kriyantono (2008,
h.161)
menjadi
satuan yang dapat dikelola,
menjelaskan bahwa riset kualitatif tidak
c. Mencari dan menemukan pola,
bertujuan untuk membuat generalisasi
menemukan apa yang penting dan
hasil riset. Karena itulah pada riset
apa yang dipelajari,
kualitatif tidak dikenal istilah sampel,
namun
pada
riset
kualitatif
d. Memutuskan apa yang diceritakan
sampel
biasanya disebut informan atau subjek
kepada orang lain.
Keabsahan data yang akan digunakan
penelitian. Dalam penelitian ini kriteria
dalam
yang peneliti gunakan adalah orang –
triangulasi sumber. Triangulasi dengan
orang yang pernah menggunakan jasa
sumber
Krismaya 2 kali atau lebih. Selain itu juga
mengecek balik derajad kepercayaan
klien
dari
suatu informasi yang diperoleh melalui
Krismaya. Kriteria pemilihan informan
waktu dan alat yang berbeda dalam
dalam penelitian ini adalah klien dari
penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai
Krismaya
dengan cara :
yang
mengenal
yang
pemilik
sudah
mengalamai
pembentukan hubungan pada periode
penelitian
berarti
ini
adalah
dengan
membandingkan
1. Membandingkan
data
dan
hasil
2010 hingga 2012 dan juga sudah
pengamatan dengan data hasil
melewati tahap pemeliharaan hubungan
wawancara
pada tahun 2014. Pemilihan kriteria
2. Membandingkan
apa
yang
tersebut bertujuan untuk mempermudah
dikatakan orang di depan umum
peneliti
dengan apa yang dikatakan secara
dalam
memilih
klien
yang
menjadi narasumber dalam penelitian ini,
dan agar penelitian ini tidak keluar dari
fokus
permasalahn
yang
sudah
ditetapkan.
penelitian
3. Membandingkan
apa
yang
dikatakan orang – orang tentang
situasi penelitian dengan apa yang
Teknik analisis data yang digunakan
dalam
pribadi.
ini
ialah
menurut
Bogdan & Biklen dalam Moleong (2012
h.248) yang mendefinisikan analisis data
kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan cara:
dikatakannya sepanjang waktu
4. Membandingkan
perspektif
keadaan
seseorang
dan
dengan
berbagai pendapat dan pandangan
orang seperti rakyat biasa, orang –
orang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang berada, orang
yang dilakukan, intensitas pertemuan
pemerintahan
yang masih tetap dijalin setelah kerjasama
5. Membandingkan hasil wawancara
dengan
isi
suatu
dokumen
bersangkutan.
menjadi hal wajib yang dilakukan oleh
CV. Krismaya.
Tabel 4.1 Program Pembentukan dan
Pemeliharaan Relationship
HASIL
Marketing antara CV.Krismaya
Objek dalam penelitian ini adalah
CV. Krismaya yang bergerak di bidang
jasa dalam event organizer, seperti MC
dengan klien
Note : Data diolah peneliti
dan dekorasi. Tahun ini CV. Krismaya
Program Kerja
Pembentukan
menambahkan satu jasa baru berupa
Hubungan
– acara perkumpulan
pelatihan bahasa Inggris untuk anak TK
Relationship
yang
hingga SMA. Perusahaan ini telah berdiri
Marketing
teman- teman peneliti
sejak
tahun
2005,
namun
Keterangan
- Sering mengikuti acara
dilakukan
- Mengadakan
dalam
oleh
promosi
perkembangannya CV. Krismaya baru
di majalah iklan yang
berkembang pada tahun 2010 dikarenakan
tidak lain milik teman
adanya perpindahan lokasi ke tempat
pemilik
- Pada saat perkenalan
yang lebih mudah dijangkau dan juga
mulai dikenalnya CV. Krismaya melalui
pemilik
pemasaran
yang
dilakukan.
Seperti
melakukan
ini
telah
obrolan
perusahaan
yang
santai terlebih dahulu
berbentuk CV pada umumnya, Krismaya
sebelum membicarakan
didirikan oleh pemilik bersama mitra,
mengenai penawaran
- Sering
mengkontak
selama
dalam hal ini Bapak Paulus Adi Nugroho
sebagai pemilik dan saudaranya sebagai
mitra. Dalam perusahaan ini pemilik
merangkap sebagai operasional manajer ;
membawahi administrasi dan dekorasi.
Program – program yang dilakukan
CV.
Krismaya
dalam
melakukan
pembentukan dan pemeliharaan tidak ada
secara khusus, namun memang pemilik
mengakui adanya intensitas komunikasi
Pemeliharaan
ringan
dan
Hubungan
klien setelah kerjasama
Relationship
selesai,
Marketing
menanyakan
baik
ataupun
untuk
kabar,
sekedar
ngobrol
- Datang ke rumah klien
yang
memang
bisa
terjangkai (dalam satu
kota),
baik
untuk
sekedar
menjenguk
merupakan
bekerjasama
dengan CV. Krismaya sejak tahun 2010
pemilik juga meminta
yang masih memiliki hubungan dekat
dokumentasi
dengan peneliti hingga tahun 2013. Hal
tidak
sebagai
itu dikarenakan menurut peneliti pada
arsip peneliti
- Karena
peneliti
memiliki
pekerjaan
tahun
2010
itulah
memfokuskan
pemilik
mulai
hubungan
dalam
lain, terkadang peneliti
pemasarannya. Mulai dari bagaimana
menawarkan
jasa
pemilik membentuk hubungan yang baik
lainnya kepada klien,
agar kerjasama yang terjalin juga sukses
sehingga
dan bagaimana pemilik mempertahankan
hubungan
hubungan dengan klien agar masih bisa
tetap terjalin.
- Apabila
atau
ada
ada
promo,
pembaruan
bekerjsama baik dalam hal EO ataupun
dalam bidang lainnya di lain waktu.
jasa dari CV.Krismaya
pemilik
selalu
menghubungi
yang
klien
pernah
bekerjasama.
program tersebut
–
yang
jarang
ataupun
Program
klien
mulai
Tahapan pembentukan hubungan
menurut DeVito terdiri dari Kontak,
Keterlibatan dan Keakraban dikarenakan
memang pada tahapan dapat membantu
peneliti
menjelaskan
adanya
dilakukan semenjak tahun 2010 dimana
perkembangan hubungan dimulai dari
sebelumnya pemilik hanya melakukan
perkenalan hingga adanya keakraban
pemasaran transaksional, dimana setelah
yang
bekerjasama pemilik tidak lagi menjalin
pembentukan
hubungan dengan klien tersebut. Hingga
Jalaludin Rakhmat (2007 h.126) lebih
di tahun 2010 ada saudara dari pemilik
berfokus kepada perkenalan yang dilihat
yang ingin menggunakan jasanya, dari
dari 7 kategori yang ada. Berdasarkan
situlah pemilik memahami apabila dalam
hasil wawancara, usaha promosi kedua,
pemasarannya
mengutamakan
yaitu dengan menjalin keakraban dengan
memberikan
calon klien, dirasa lebih efektif oleh
hubungan,
pemilik
maka
akan
timbul.
hubungan
tahapan
menurut
keuntungan tersendiri, di tambah memang
pemilik
pemilik memiliki relasi yang banyak.
mempertahankan
Klien – klien dari CV Krismaya sebagai
dengan klien, mendukung pernyataan ini,
objek
klien umumnya menjalin kerja sama
penelitian
dari
penelitian
ini
dalam
Sedangkan
membentuk
dan
kerjasama.Wawancara
dengan pemiliki setelah keakraban terjalin
karakter/ kepribadian antara klien dan
pembentukan hubungan antara klien dan
pemilik.
pemilik terjalin karena adanya kesamaan.
Kesamaan ini didapatkan dari pertukaran
informasi selama pembentukan hubungan
interpersonal yang terbagi menjadi 7
kategori, yaitu : informasi demografis,
sikap dan pendapat tentang orang atau
objek,
rencana
yang
akan
datang,
kepribadian, perilaku pada masa lalu,
informasi akan orang lain dan hobby serta
minat (Charles R.Berger dalam Rakhmat
2007 h.126)
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan klien teridentifikasi 6 dari 7 faktor
yang mendukung pembentukan hubungan
interpersonal antara pemilik dan klien
(seperti dapat dilihat pada tabel 4.2) ,
yaitu kesamaan demografis, kesamaan
sikap
dan
pendapat,keberadaan
rencana,kesamaan kepribadian, informasi
dari pihak ketiga dan kesamaan hobby
atau minat. Dari enam faktor tersebut,
informasi dari pihak ke 3 lebih banyak
disebutkan oleh klien. Klien 1 memilik
kesamaan hobby dengan pemilik, yaitu
kegemaran memelihara anjing. Melalui
wawancara
dengan
klien,
diketahui
bahwa keakraban dengan pemilik terjalin
melalui pertemuan secara langsung di
acara – acara pet show. Keakraban
diantara pemilik dan klien terjalin lebih
lanjut juga karena adanya kesamaan
Pemeliharaan
hubungan
oleh
CV.Krismaya sehingga sesuai dengan
teori
bentuk
Relationship
Marketing
menurut Iaobucci dan Hibbard, CV
Krismaya
fokus
pelanggan
(Customer
Sesuai
dengan
pada
hubungan
Relationship).
model
IDIC
yang
dicetuskan oleh Peppers dan Rogers, CV
Krismaya
juga
mengaplikasikan
4
tahapan tersebut dalam membentuk dan
menjaga hubungan baik dengan klien,
yaitu identification, different, interact dan
customize. Identifikasi dilakukan saat
tahapan
pembentukan
sementara
different,
customize
dilakukan
hubungan,
interact
sebagai
dan
bentuk
pemeliharaan hubungan.
Dalam tahapan pembentukan hubungan,
pemilik telah mengidentifikasi karakter
klien melalui faktor kesamaan yang
mereka miliki dengan pemilik. Misalnya,
kedekatan dengan klien 1 didasarkan dari
kesamaan
hobby
yaitu
kegemaran
memelihara anjing, sementara kedekatan
dengan klien 2 didasarkan pada kesamaan
selera
dekorasi.
Selanjutnya,
dalam
tahapan pemeliharaan, pemilik mulai
mengkategorikan hubungan dengan klien
berdasarkan tingkat keakraban mereka.
Pada proses differensiasi (different) ini,
pemilik telah mengidentifikasi pelanggan
sejalan dengan prinsip Peppers dan
fokus dari terciptanya pengertian di
Rogers.
dalamnya.
Peneliti melihat komunikasi antar
pribadi itu memiliki efek yang berbedabeda untuk setiap komunikator dan
komunikan. Menurut Tubbs dan Moss
(dalam Rakhmat, 2004) komunikasi yang
efektif menimbulkan 5 hal yaitu :
1) Pengertian, pada saat pemilik CV.
Krismaya melakukan komunikasi
antar pribadi dengan klien, pemilik
harus bisa memberikan pemngertian
mengenai usahanya, mengenai apa
saja yang dilakukan CV. Krismaya.
Penyampaian
informasi
oleh
pemilik CV. Krismaya kepada klien
cukup baik dalam memberikan
informasi
sehingga
klien
lebih
mengerti mengenai permasalahan
Event Organizer. Hal itu diperkuat
oleh
hasil
wawancara
peneliti
dengan klien 2 :“Menurut saya
Bapak Adi menyampaikan dengan
sangat jelas, kita bisa tanya sejelas –
jelasnya. Apalagi kan saya ini
banyak tanya, tapi Bapak Adi
dengan sabar menjelaskan
satu
persatu”. Pengertian dari klien 2
bisa
timbul
penyampaian
karena
informasi
adanya
dari
komunikasi antar pribadi yang baik
dengan pemilik. Bagaimana pemilik
menjelaskan kepada klien menjadi
2) Kesenangan
Komunikasi pada dasarnya bisa
sebagai media untuk melepaskan
emosi.
Pemilik
CV.
Krismaya
dengan
klien
pun
membuat
komunikasi
antar
dilakukan
pribadi
menjadi
yang
sebuah
kesenangan. Hal tersebut peneliti
simpulkan
melalui
wawancara
peneliti dengan klien 2 :
Setelah saya menghubungi bapak
Adi, saya dan suami berkonsultasi ke
rumah
bapak Adi, disana kami
banyak
mengobrol,
dan
ternyata
orangnya enak diajak ngobol dan
fleksibel,
sehingga
dalam
waktu
dekat kami merasa seperti saudara.
Hasil
wawancara
tersebut
menunjukkan adanya suatu hal yang
menyenangkan
pada
saat
klien
berkomunikasi dengan pemilik CV.
Krismaya,
walaupun
tujuannya
untuk adanya kerjasama. Adanya
kesenangan
sebagau
efek
dari
komunikasi
antar
pribadi
bisa
membuat hasil yang baik untuk
hubungan jangka panjang.
3) Pengaruh pada sikap
Komunikasi
antar
memberikan
mempengaruhi
pribadi
efek
bisa
dalam
komunikan,
pengaruh ini bisa secara positif
ataupun secara negatif. Kelima
bekerjasama namun dalam jasa
klien yang menjadi objek penelitian
yang berbeda. Seperti klien 1 dan
ini
klien 2. Klien ini sampai saat ini
sebagian
besar
mengalami
pengaruh yang baik pada sikap
masih
antara klien secara pribadi dengan
dalam hal adanya kesamaan hobi
pemilik CV. Krismaya. Namun
memelihara anjing. Hal ini peneliti
berbeda dengan klien 4 dimana
dapatkan melalui hasil wawancara
pengaruh
yang
yang peneliti lakukan dengan klien
dihasilkan secara negatif, dimana
3 “Saya kenal dari saat acara
adanya
kerenggangan hubungan.
kumpul – kumpul dimana kami
Namun klien 4 tidak menjelaskan
punya satu hobi pelihara anjing
alasannya secara terperinci, seperti
...........tidak
yang
kedekatan
pada
peneliti
sikap
kutip
dari
hasil
menjalin
hubungan
ada
baik
perubahan
hubungan,
malah
wawancara antara peneliti dengan
semakin dekat sampai sekarang”
klien 4 : “Konflik dalam lingkup
Sedangkan klien 2 sampai saat ini
apa? Saat kapan? Saat kerjasama
masih berhubungan baik karena
tidak
menjadi rekan bisnis di luar CV.
ada
konflik.
kedekatan:
renggang
Perubahan
jadi dekat setelah itu
.......
Peneliti
mendapatkan
sedekat
informasi ini langsung dari klien 2
dulu............. Maaf itu hal personal.
seperti yang peneliti kutip dari
Saya
wawancara oeneliti dengan klien 2
tidak
tidak
Krismaya.
bisa
menjawab
keduanya.”
pada tanggal 16 Maret 2014: “saya
4) Hubungan sosial yang baik.
Berkelanjutan
dengan
rasa tambah dekat, kalo ada teman
efek
atau
tetangga
butuh
EO
saya
adanya pengaruh pada sikap klien
rekomendasikan Pak Adi, apalagi
terhadap komunikasi yang dilakuka
saya dan pak adi sama2 member
pemilik CV. Krismaya, hubungan
nano
sosial
bertukar informasi.”
yang
baik
ini
peneliti
simpulkan dari wawancara dengan
spray
5) Tindakan
jadi
lebih
efektifitas
sering
komunikasi
klien dimana peneliti mendapatkan
biasanya diukur dari tindakan nyata
hasil
yang dilakukan komunikasi
bahwa
hubungan
setelah
bekerjasama hingga sekarang masih
Tindakan
nyata
terjalin dengan baik. Bahkan ada
simpulkan
dari
beberapa
kerjasama yang sesuai harapan dari
klien
yang
masih
ini
adanya
peneliti
hasil
klien
CV.
Krismaya.
Adanya
klien yang sudah pernah bekerjasam
kepuasan atas hasil kerja pemilik
untuk mendapatkan keuntungan yang
CV. Krismaya menunjukkan bahwa
lebih banyak. Pemilik usaha sebaiknya
hasil dari komunikasi yang terjalin
mulai menerapkan prinsip pemasaran ini
secara nyata terlihat dari hasil kerja
dikarenakan
tersebut.
yang
berkembangnya jaman, persaingan di
bekerjasama dengan CV. Krismaya
berbagai macam usaha pun semakin
merasa puas dengan hasil kerjanya.
banyak. Tingginya persaingan dan juga
Berikut hasil wawancara dengan
semakin
pintarnya
kelima klien tersebut :
memilih
menjadi
Semua
klien
memang
dengan
konsumen
tolak
dalam
ukur
agar
Klien 1 : ........semua yang kami
perusahaan bisa semakin berkembang
lakukan saat hari H sudah kami
apabila dapat memenuhi kebutuhan dari
bincangkan saat jauh sebelum acara.
konsumen. Saat ini konsumen tidak hanya
Hasil kerja dari CV. Krismaya tentu
menginginkan
baik
menguntungan pada saat membeli suatu
Klien 2 : Hasil kerja dari bapak Adi
produk ataupun jasa, namun konsumen
sangat baik, saya dan suami suka dan
juga ingin merasakan adanya hubungan
puas dengan hasil kerja dari bapak
yang
Adi.
perusahaan dimana konsumen melakukan
Klien 3 : Cukup sesuai
transaksi.
Klien 4 : Sesuai. Bahkan “beyond
Relatiosnhip Marketing sebagai solusi
expectation”
dari pemasaran yang tidak hanya terfokus
hehehehe,,
Hasilnya
baik
transaksi
antara
Hal
ini
dirinya
mengacu
yang
dengan
pada
bagus
pada transaksional saja namun juga
Klien 5 : Cocok sih dengan keinginan
mengutamakan adanya hubungan yang
saya dan suami.
baik sehingga kedepannya dapat saling
Pemeliharaan hubungan ataupun
pembentukan hubungan pada dasarnya
menguntungkan antara pemilik usaha
dengan konsumennya.
peneliti lihat sebagai hal yang penting
dalam
menerapkan
Marketing
perusahaan.
dalam
Relationship
pemasaran
Relationship
suatu
Marketing
KESIMPULAN
CV.
Krismaya
pemasaran
mengaplikasikan
bergantung pada terjalinnya hubungan
prinsip
yang baik untuk mendapatkan keuntungan
Marketing. Sesuai dengan teori De Vito
baik dari klien yang baru maupun dari
mengenai
hubungan
Relationship
interpersonal
di
tempat
kerja,
dalam
CV Krismaya,
hubungan interpersonal yang terbentuk
adalah networking relationship. Kelima
klien terpilih memiliki tahapan hubungan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi 2005, 53-56.
Littlejohn, Stephen.W (2002). Theories
Of Human Communication Seventh
Edition. USA. Wadsworth Group
yang bervariasi dengan pemilik, yaitu
tahapan
kontak,
keterlibatan
dan
keakraban; dengan rentang waktu yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Buttle, Francis. (2008). Customer
Relationship Management. Routledge.
Buttle, Francis. (1996). Relationship
Marketing Theory and Practice.
London:
Paul Chapman Publishing
Ltd.
Chan, Syafruddin. (2003). Relationship
Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
DeVito, Joseph. (2011). Komunikasi
Antar
Manusia
Edisi
Kelima.
Pamulang: Karisma.
DeVito,
Joseph.
(1986).
The
Interpersonal Communication Book
11th edition. Pearson.
Effendy, Onong.U, (1988). Hubungan
Insani. Bandung: Remadja karya.
Foss, Karen.A dan Stephen Littlejohn,
(2009).
Encyclopedia
of
Communication Theory . London.
SAGE Publication.
Gautama, Idris.S. (2005). Relationship
Marketing dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi
dalam
Customer
Relationship Management Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis.
Lupiyoadi, Rambat. (2006). Manajemen
pemasaran jasa. Jakarta: Salemba
empat.
Karadeniz, Mustofa. (2010). The
Relatiosnhip Marketing Approach and
Strategies
in Retailing
Management to Consitute Customer
and Brand Loyalt. Journal of Naval
Science and Engineering Vol. 6
, No.1, pp. 15-26
Kotler, Philip dan Gary Amstrong;
(2008), Prinsip – Prinsip Pemasaran
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
------------------------------------------------------, Prinsip – Prinsip Pemasaran
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Mulyana,
Deddy.
(2000).
Ilmu
Komunikasi
Suatu
Pengantar.
Bandung: Rosda.
Moleong, Lexy. (2012).
Penelitian
Kualitatif.
Remaja Rosdakarya.
Metodologi
Bandung:
Palmatier, Robert. (2008). Relationship
Marketing. USA: Marketing Science
Institute.
Rakhmat, Jalaludin. (2007). Psikologi
Komunikasi.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah.
(2011).
Metodologi
Penelitan
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sorce, Patricia. Relationship Marketing
Strategy. Rochester Industry of
Technology.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Kuantitaif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi
Pemasaran. Yogyakarta. Andi.
Urbanskienė,Rūta, Daiva., Žostautienė.,
& Virginija, Chreptavičienė. (2008).
The Model of Creation of Customer
Relationship Management (CRM)
System. The Economic Conditions of
Enterprise Functioning 58, 55-59.
Vardiansyah, Dani. (2008).l Filsafat Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta.
PT Indeks kelompok Gramedia.