kimia dengan kadar tertentu lingkungan (3)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN
ANALISIS UDARA AMBIENT
Disusun Oleh
:
Annisa Septiana
Devi Nur Indrawati
Noor Annisa
Rakha Rafdila
Widia Apriliani
Kimia 3 B
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
HASIL PENGAMATAN
A. ( Shift 1 )
N
Paramet
Volu
Flowrate
Temperat
Tekanan
Time
Kelemba
O
er
me
(L/ menit)
ur(°C)
Udara
sampl
ban
(mmHg)
ing
Abso
rber
(menit
(ml)
)
Aw
Akh
Aw
Akh
aw
Akh
al
76
1
76
1
76
1
76
1
ir
761
1
SOx
10
al
8
ir
7
al
34
ir
34
2
NOx
10
8
7
34
34
3
NH3
10
8
7
34
34
4
Total
10
8
7
34
34
Partikula
Aw
Akh
60
al
30
ir
30
761
60
30
30
761
60
30
30
761
60
30
30
t
B. ( Shift 2 )
N
Paramet
Volu
Flowrate
Temperat
Tekanan
Time
Kelemba
O
er
me
( L/
ure (°C)
Udara
sampl
ban (%)
Abso
menit)
(mmHg)
ing
rber
(menit
(ml)
)
Aw
Akh
Aw
Akh
aw
Akh
Aw
Akh
ir
6
al
32
ir
41
al
73
0
73
0
73
0
73
0
ir
740
60
al
51
ir
21
740
60
51
21
740
60
51
21
740
60
51
21
1
SOx
10
al
6
2
NOx
10
6
6
32
41
3
NH3
10
6
6
32
41
4
Total
10
6
6
32
41
Partikula
t
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini tentang penentuan partikulat debu, NO 2, SO2, dan NH3 pada udara.
Serta mengamati jumlah kendaraan bermotor dengan arah sebagai berikut : Lebak Bulus –
Ciputat dan Ciputat – Lebak Bulus , menentukan kebisingan dan kecepatan angin. Sampling
udara ini dilakukan di depan halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 1 jam, dengan
melibatkan shift 1 dan shift 2. Berdasarkan SNI 19-7119.6-2005 tentang udara ambien
bagian 6 : Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien
dilakukan berdasarkan prinsip dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu
diperhatikan adalah bahwa data yang diperoleh harus dapat mewakili daerah yang sedang
dipantau, yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pengambilan sample dilakukan
sebanyak 2 kali yang melibatkan shift 1 dan shift 2. Penelitian ini dilakukan pada 2 titik yaitu
tepat Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan di sebrang jalan Halte UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah udara di sekitar halte
UIN Jakarta dibawah atau diatas ambang batas baku mutu berdasarkan PP No. 41 tahun
1999.
Untuk mengetahui intensitas kebisingan digunakan alat Sound Level Meter (SLM)
dan untuk kecapatan angin digunakan anemometer. Sedangkan alat untuk menentukan
banyaknya SOx , NOx dan NH3 dengan impinger . alat untuk menghitung banyaknya mobil
dan motor yang melewati jalan ciputat menuju lebak bulus dan arah sebaliknya adalah hand
tally counter. Untuk mengukur tekanan udara , kelembaban udara dan temperaturnya
digunakan higro – thermo – barometer.
Dalam
menentukan konsentrasi parameter yang akan diuji digunakan beberapa
metode yaitu metode gravimetri , Griess Saltzman , Pararosanilin dan Indofenol. Dan untuk
mengetahui konsentrasi dari parameter tersebut dibutuhkan data-data penunjang seperti
volume absorber, laju alir udara pada saat awal dan akhir pengambilan sampel, temperatur
pada saat awal dan akhir pengambilan sampel udara, tekanan udara pada saat awal dan akhir
pengambilan sampel udara, waktu sampling. Data penunjang tersebut digunakan untuk
menentukan volume udara yang diserap selama sampling dan digunakan untuk menghitung
konsentrasi dari masing-masing parameter yang akan diuji.
Volume absorber yang digunakan pada shift 1 dan shift 2 sama yaitu 10 ml. Laju alir
udara pada saat awal dan akhir pada shift 1 sebesar 7 L/menit dan pada shift 2 sebesr 6
L/menit. Temperatur awal dan akhir pada shift 1 sebesar 34°C, sedangkan pada shift 2
sebesar 32 dan 41°C. Tekanan udara awal dan akhir pada shift 1 sebesar 761 mmHg
sedangkan pada shift 2 sebesar 730 dan 740 mmHg. Waktu sampling untuk shift 1 dan shift 2
yaitu 60 menit. Data penunjang tersebut digunakan untuk menentukan volume udara yang
diserap selama sampling dan digunakan untuk menghitung konsentrasi dari masing-masing
parameter yang akan diuji.
Selain itu dibutuhkan data pendukung lain seperti data kebisingan dan kecepatan
angin. Pada shift 1, nilai rata – rata kebisingan sebesar 78,8 dB dengan nilai
maksimum kebisingan sebesar 87,9 dB dan nilai minimum kebisingan
sebesar 71,5 dB. Sedangkan pada shift 2 , nilai rata – rata kebisingan
sebesar 79,225 dB , dengan nilai maksimum kebisingan sebesar73,5 dB
dan nilai minimum kebisingan sebesar 85,2 dB. Pada Kep. MENLH 1996
tentang nilai baku mutu kebisingan tidak tertera batas kebisingan di jalan
raya,
jadi
kami
tidak
mengetahui
berapa
batas
kebisingan
yang
ditetapkan Pemerintah. Nilai rata – rata kecepatan angin yang diukur oleh
shift 1 sebesar 219,82 m/s sedangkan pada shift 2 sebesar 167,77 m/s.
Jumlah kendaraan bermotor yang diamati oleh shift 1 pada arah Ciputat –
Lebak Bulus sebesar 1140 unit mobil dan 2807 unit motor, sedangkan
pada arah Lebak Bulus – Ciputat sebesar 3046 unit motor dan 1018 unit
mobil. Jumlah kendaraan bermotor yang diamati oleh shift 2 pada arah
Ciputat – Lebak Bulus sebesar 539 unit mobil dan 2454 unit motor
sedangkan pada arah Lebak Bulus – Ciputat sebesar 370 unit mobil dan
1512 unit motor.
Dalam penentuan kadar partikulat debu digunakan metode gravimetri, dalam
percobaan ini ditentukan kadar debu total udara, sebelum ditentukan kadar debu total
ditentukan terlebih dahulu volume udara yang diserap dari sampling udara. Volume udara
yang diserap, berdasarkan pengamatan shift 1 sebesar 437,23 L sedangkan shift 2 sebesar
341,93 L. Sehingga partikulat debu pada shift 1 sebesar -0,0013
mg / m3
sedangkan pada shift 2 sebesar 1,5128 x 10 -4 mg / m3.. Secara alamiah
partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau berasal
dari muntahan letusan gunung berapi. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar
yang mengandung senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan gas-gas organik
seperti halnya penggunaan mesin diesel yang tidak terpelihara dengan baik.
Dalam penentuan NO2 udara ambient digunakan metode Griess Saltzman, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi NO2 di udara. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
maka konsentrasi NO2 yang diamati oleh shift 1 sebesar -2,078 µg/Nm3 sedangkan shift 2
sebesar -2,208 µg/Nm3 . Berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang
baku mutu udara ambient, ambang batas NO 2 selama 1 jam sebesar 400
g/Nm3 . Dapat dikatakan bahwa udara di sekitar wilayah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedikit mengandung NO2. NO2 dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama
NO2 yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran
disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian
besar emisi NO2 buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin.
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru – paru.
Selanjutnya, dalam penentuan kadar SO2 digunakan metode pararosanilin, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi SO2 udara ambient. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, maka konsentrasi SO2 yang diamati oleh shift 1 sebesar 0,957 µg/Nm3
sedangkan shift 2 sebesar 0,682 µg/Nm3 . Berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999
tentang baku mutu udara ambient, ambang batas SO 2 selama 1 jam
sebesar 900 g/Nm3 . Dari hasil pengamatan , kadar SO2 di sekitar UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah. Sepertiga
dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan
kebanyakan dalam bentuk SO2. Sumber pencemaran SO2, misalnya pembakaran arang,
minyak bakar gas, kayu dan sebagainya. Sumber SO2 yang kedua adalah dari proses-proses
industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan
sebagainya.Pencemaran SO2 menimbulkan iritasi sistem pernapasan dan kerusakan pada
tanaman.
Dan yang terakhir yaitu penentuan NH3 digunakan metode Indofenol, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi NH3 udara ambient. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, maka konsentrasi NH3 yang diamati oleh shift 1 sebesar 15,68 µg/Nm3
sedangkan shift 2 sebesar 2,578
µg/Nm3. Amoniak terdapat dalam atmosfer bahkan
dalam kondisi tidak tercemar. Berbagai sumber, antara lain : mikroorganisme, perombakkan
limbah binatang, pengolahan limbah, industri amoniak, dan dari sistem pendingin dengan
bahan amoniak. Sifat-sifat bahaya dari amoniak adalah iritasi terhadap saluran pernapasan,
hidung, tenggorokan dan mata terjadi bahkan menimbulkan kematian..
Dari hasil analisa yang diperoleh dari percobaan tersebut, nilai yang didapat antara
shift 1 dan shift 2 berbeda , karena perbedaan waktu sampling. Shift 1 pada sore hari dan
shift 2 pada pagi hari. Namun kadar partikulat debu , SO 2 , NO2 dan NH3 yang diamati berada
di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN
1999.
KESIMPULAN
Jumlah kendaraan bermotor dengan arah Ciputat – Lebak Bulus lebih banyak
dibandingkan arah sebaliknya.
Jumlah motor lebih mendominasi daripada jumlah mobil.
Kadar konsentrasi masing-masing parameter sampel udara yang diuji semuanya
dibawah nilai ambang batas yang ditetapka Pemerintah berdasarka PP RI No. 41
TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient.
DAFTAR PUSTAKA
Rukaesih, Achmad .2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI.
Kep. MENLH 1996 tentang nilai baku tingkat kebisingan.
PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient.
LAMPIRAN
A. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41
TAHUN 1999 TENTANG BAKU MUTU UDARA AMBIENT
No. Parameter
Waktu
Baku mutu
Pemapara
1.
900g/Nm3
24 Jam
365 g/Nm3
Dioksida)
1 Thn
CO
1 Jam
60 g/Nm3
30.000g/Nm3
(Karbon
24 Jam
10.000 g/Nm3
Monoksida)
1 Thn
NO2
1 Jam
400 g/Nm3
24 Jam
150 g/Nm3
1 Thn
(Sulfur
2.
3.
4.
O3
1 Jam
100 g/Nm3
235 g/Nm3
5.
(Oksidan)
HC
1 Thn
3 Jam
50 (g/Nm3
160 (g/Nm3
Perarosanilin
6.
Spektrofotometer
NDIR
NDIR Analyzer
Saltzman
Spektrofotometri
Chemiluminescent Spektrofotometri
Flame Ionization
(Hidro
Karbon)
PM 10
Peralatan
Analisis
n
1 Jam
SO2
Metode
Gas
Chromatografi
24 Jam
150 (g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
( 10 (m)
24 Jam
65 (g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
PM 2,5
1 Thn
15 (g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
(Partikel
(Partikel
7.
8.
( 2,5(m)
TSP
24 Jam
230 g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
(Debu)
1 Thn
Pb
24 Jam
90 g/Nm3
2 g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
(Timah
1 Thn
1 g/Nm3
Ekstraktif
Hitam)
9.
Dustfall
30 Hari 10
Pengabuan
AAS
Gravimetric
Conister
Spesific ion
Impinger atau
Ton/Km2/Bulan
(Debu Jatuh)
(Pemukiman)
20
Ton/Km2/Bulan
10.
11.
(Industri)
3 g/Nm3
Total
24 Jam
Fluorides
90 Hari
0,5 g/Nm3
(as F)
Fluor Indeks
30 Hari
40 g/100 cm
Ekectrode
2
Colourimetric
Continous
Analyzer
Limed Filter
Paper
dari kertas
limed
12.
Khlorin &
24 Jam
filter
150 g/Nm3
Khlorin
Spesific ion
Electrode
Dioksida
13.
Sulphat
Indeks
Impinger atau
Continous
Analyzer
30 Hari 1mg SO3/100 cm
Dari Lead
Peroksida
Colourimetric
Lead
Peroxida Candle
B. Nilai baku tingkat kebisingan (Kep. MENLH 1996)
Peruntukan Kawasan/lingkungan
Tingkat kebisingan dB (A)
Kesehatan
a.
Peruntukan Kawasan :
1. Perumahan dan Pemukiman
55
2. Perdagangan dan Jasa
70
3. Perkantoran dan Perdagangan
65
4. Ruang Terbuka Hijau
50
5. Industri
70
6. Pemerintahan dan Fasilitas
60
Umum
70
7. Rekreasi
8. Khusus :
Bandar Udara
Stasiun Kereta Api
60
Pelabuhan Laut
70
Cagar Budaya
Lingkungan Kegiatan :
1. Rumah Sakit atau sejenisnya
55
2. Sekolah atau sejenisnya
55
3. Tempat ibadah atau sejenisnya
55
C. Data Kebisingan ( Shift 1 )
NO
NOISE
N
NOISE
N
NOISE
NO
NOISE
NO
NOISE
1
2
3
4
80,7
82
82
82,9
O
25
26
27
28
79,2
78
78,3
83,3
O
49
50
51
52
76,1
77,7
76,9
78,4
73
74
75
76
76,5
76,9
79
80,3
97
98
99
10
75,2
87,1
75,4
76,5
5
80,2
29
77,3
53
76,3
77
81,4
0
10
79,1
80,2
1
10
78,7
79,4
2
10
76,6
80,6
3
10
81,9
77,1
4
10
77,4
79,3
6
7
8
9
77,4
80,7
80
78,9
30
31
32
33
75,2
79,3
85,7
82,4
54
55
56
57
72,2
73,3
77,7
79,5
78
79
80
81
10
77,5
34
77,3
58
75,1
82
78,2
5
10
11
78,1
35
80,3
59
78,6
83
82,3
6
10
76,6
12
81,8
36
80,3
60
71,5
84
77,7
7
10
87,2
13
79,8
37
81,1
61
77,5
85
79,1
8
10
85,6
76,3
9
11
86,7
83,7
0
11
87,9
75,9
1
11
87,5
76,7
2
11
72,6
14
15
16
17
80,3
77,8
75
74,7
38
39
40
41
77,2
75,8
78,6
83,6
62
63
64
65
77
76,4
77,7
77,4
86
87
88
89
18
19
20
21
76,7
75,5
78,1
79,8
42
43
44
45
79,1
77,5
75,6
76,1
66
78,7
67
90
77,9
68
91
78,6
69
92
73,3
93
84,9
3
11
81,9
79,8
4
11
79,8
77,9
5
11
78,3
78,8
6
11
78
79,2
22
76,9
46
76
70
77,8
94
78,2
7
11
23
83,3
47
76,1
71
77,2
95
81
8
11
84,1
24
83,4
48
77,3
72
80,5
96
77,7
9
12
83,8
0
Nilai rata – rata kebisingan
Nilai maksimum kebisingan
Nilai minimum kebisingan
:
:
:
78,8 dB
87,9 dB
71,5 dB
D.Data Kebisingan ( Shift 2 )
NO
1
2
3
4
5
NOISE
N
81,7
80,6
77,3
84,6
O
25
26
27
28
79,2
29
NOISE
N
NOISE
NO
NOISE
NO
NOISE
80,1
78,8
79,6
75,2
O
49
50
51
52
75,1
80,4
81,0
78,2
73
74
75
76
82,1
84,8
80,8
78,3
97
98
99
10
75,1
77,9
77,0
73,9
77
0
10
76
77,4
76,9
53
79,6
77
6
78,0
30
81,7
54
80,5
78
79,7
1
10
7
79,8
31
79,1
55
80,1
79
79,9
2
10
78,2
8
76,2
32
81,2
56
82
80
79,2
3
10
73,5
9
76,7
33
84,0
57
81
81
78,6
4
10
73,5
10
11
12
13
74,0
77,0
81,4
80,3
34
35
36
37
80,2
85,2
78,2
81,1
58
82,3
59
80,2
60
80,2
61
77,7
82
83
84
85
80,7
5
10
77,6
78,6
6
10
76,3
80,2
7
10
80,1
77,4
8
10
80,1
83,3
14
75,7
38
82,3
62
78,9
86
83,8
9
11
15
76,6
39
79,6
63
77,9
87
81,1
0
11
83,3
16
78,8
40
81,2
64
80,8
88
78,4
1
11
81,7
17
78,6
41
80,5
65
77,3
89
79,1
2
11
87,8
78,5
3
11
77,8
77,2
4
11
79,6
78,0
5
11
80,1
77,3
6
11
77,2
77,9
18
19
20
21
76,6
76,3
79,0
80,9
42
43
44
45
78,5
80,7
81,8
80,9
66
77,5
67
82,2
68
76,2
69
83,6
90
91
92
93
22
78,0
46
84,7
70
78,9
94
76,6
7
11
23
79,1
47
80,5
71
79,1
95
78,3
8
11
77,8
24
78,3
48
77,6
72
76,5
96
75,8
9
12
77,8
0
Nilai rata – rata kebisingan
Nilai maksimum kebisingan
Nilai minimum kebisingan
E. Jumlah Kendaraan ( Shift 1 )
:
:
:
79,225 dB
73,5
dB
85,2
dB
NO
ARAH
1
Ciputat – Lebak
Bulus
Lebak Bulus Ciputat
2
JUMLAH KENDARAAN
Mobil
Motor
1140
2807
1018
3046
F. Jumlah Kendaraan ( Shift 2 )
NO
ARAH
1
Ciputat – Lebak
Bulus
Lebak Bulus Ciputat
2
JUMLAH KENDARAAN
Mobil
Motor
539
2454
370
1512
G. Kecepatan Angin ( Shift 1)
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecepa
atan
atan
atan
atan
tan
Angin
Angin
Angin
Angin
Angin
1
2
3
4
5
10
15
18
25
26
27
28
105
108
112
118
49
50
51
52
188
192
195
196
73
74
75
76
265
266
268
268
97
98
99
10
340
346
350
355
5
19
29
119
53
199
77
268
0
10
359
6
23
30
122
54
204
78
268
1
10
361
269
2
10
364
7
24
31
124
55
208
79
8
26
9
28
10
11
33
39
32
33
34
35
126
126
129
133
56
57
58
59
210
212
216
218
80
81
82
83
274
3
10
370
278
4
10
380
283
5
10
385
285
6
10
393
400
12
44
36
136
60
221
84
287
7
10
13
46
37
138
61
223
85
288
8
10
403
14
59
38
140
62
228
86
290
9
11
408
15
62
39
144
63
233
87
295
0
11
413
300
1
11
418
306
2
11
420
312
3
11
422
314
4
11
424
425
16
17
18
19
68
72
78
81
40
41
42
43
148
154
158
163
64
65
66
67
234
234
235
238
88
89
90
91
20
85
44
168
68
240
92
314
5
11
21
88
45
173
69
241
93
320
6
11
428
22
92
46
175
70
248
94
323
7
11
432
23
94
47
179
71
255
95
325
8
11
434
330
9
12
435
24
98
48
183
72
261
96
0
Nilai rata – rata kecepatan angin
Nilai maksimum kecepatan angin
Nilai minimum kecepatan angin
:
:
:
219,82 m/s
5
m/s
435 m/s
H. Kecepatan Angin ( Shift 2)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecepa
atan
atan
atan
atan
tan
Angin
Angin
Angin
Angin
Angin
0
1
1
1
1
2
4
8
25
26
27
28
29
30
31
32
83
88
93
95
95
95
95
95
49
50
51
52
53
54
55
56
141
144
145
145
146
147
148
150
73
74
75
76
77
78
79
80
212
219
223
226
97
98
99
10
265
268
269
270
232
0
10
270
238
1
10
270
241
2
10
270
243
3
10
270
270
9
13
33
97
57
151
81
244
4
10
10
18
34
103
58
151
82
245
5
10
270
11
25
35
110
59
162
83
247
6
10
270
12
30
36
111
60
169
84
249
7
10
272
250
8
10
274
251
9
11
276
248
0
11
281
248
1
11
286
13
14
15
16
36
42
44
47
37
38
39
40
120
122
122
122
61
62
63
64
176
178
181
184
85
86
87
88
2
17
50
41
122
65
185
89
248
11
290
18
53
42
123
66
186
90
248
3
11
294
19
55
43
124
67
189
91
250
4
11
299
251
5
11
304
253
6
11
309
255
7
11
314
258
8
11
315
262
9
12
315
20
55
21
60
22
65
23
70
24
75
44
45
46
47
48
126
130
131
135
138
68
69
70
71
72
191
194
196
200
205
92
93
94
95
96
0
Nilai rata – rata kecepatan angin
Nilai maksimum kecepatan angin
Nilai minimum kecepatan angin
:
:
:
167,77 m/s
0
m/s
315 m/s
I . Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient Dengan Metode Griess Saltzman
(Shift 1)
Penentuan partikulat
N
O
1
2
3
SAMPEL
Filter blanko awal (B1)
Filter sampel awal (W1)
Filter blanko akhir (B2)
ULANGA
BOBOT (gr)
N
1
2
3
0,8062
0,8057
0,8059
1
2
3
0,8250
0,8254
0,8252
1
0,8143
BOBOT RATA – RATA
(gr)
0,8059
0,8252
4
Filter sampel akhir
2
3
0,8140
0,8137
1
0,8328
2
3
0,8325
0,8328
0,814
(W2)
0,8327
Volume sampel uji udara yang diambil
kelembapan udara awal
:
30 %
Kelembapan udara akhir
Suhu awal
Suhu akhir
:
:
:
30 %
34 °C
34 °C = 307 K
V= F1 + F2 x t x Pa x 298
2
Ta
760
Keterangan :
V
: Volume udara yang dihisap (L)
F1
: laju alir awal ( L/menit)
F2
: laju alir akhir( L/menit)
T
: durasi pengambilan sampel uji (s)
Pa
: tekanan barometer rata – rata selama pengamblan sampel
uji (mmHg)
Ta
: temperatur rata – rata selama pengambilan sampel uji (K)
298
: temperatur pada kondisi normal 25°C (K)
760
: tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg)
V
V
=
8+ 7 x 60 x 761 x 298
=
2
437,23 L
307
760
Kadar debu total di udara
C
=
(W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
V
=
( 0,8327 – 0,8252 ) – (0,814 – 0,8059) x 103
437,23
=
-0,0006 x 103
341,93
=
-0,0013 mg / m3
J . Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient Dengan Metode
Griess Saltzman (Shift 2)
Penentuan partikulat
N
O
1
SAMPEL
ULANGA
BOBOT
BOBOT RATA – RATA
(gr)
0,8483
(gr)
Filter blanko awal
N
1
(B1)
2
Filter sampel awal
0,84823
2
3
0,8482
0,8482
1
0,8244
(W1)
0,82403
2
0,8238
3
Filter blanko akhir
3
0,8239
1
0,8140
(B2)
4
0,81383
Filter sampel akhir
2
3
0,8135
0,8140
1
0,8412
2
3
0,8415
0,8414
(W2)
0,84136
Volume sampel uji udara yang diambil
kelembapan udara awal
:
51 %
Kelembapan udara akhir
Suhu awal
:
Suhu akhir
:
:
21 %
32 °C
41 °C = 314 K
V= F1 + F2 x t x Pa x 298
2
Ta
760
Keterangan :
V
: Volume udara yang dihisap (L)
F1
: laju alir awal ( L/menit)
F2
: laju alir akhir( L/menit)
T
: durasi pengambilan sampel uji (s)
Pa
: tekanan barometer rata – rata selama pengamblan sampel
uji (mmHg)
Ta
: temperatur rata – rata selama pengambilan sampel uji (K)
298
: temperatur pada kondisi normal 25°C (K)
760
: tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg)
V
V
=
6 + 6 x 60 x 761 x 298
=
=
2
314 760
360 x 2,423 x 0,392
341,93 L
Kadar debu total di udara
C
=
(W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
V
=
( 0,84136 – 0,82403 ) – (0,81383 – 0,84823) x 103
341,93
=
0,05173 x 103
341,93
=
1,5128 x 10-4 mg / m3
K. Penentuan NO2 Udara Ambient
Konsentras
Absorbansi
i Nitrit
Standard
Sampel
Standard
Jumlah NO2
Konsentras
Sampel µg
i NO2
=a
( Udara
(mg/ L)
0
0,1
1,0
µg/Nm3 ) =
0,0001
0,5702
1,1730
1
2
3
-0,9090
-0,9090
-0,9090
C
-2,078
-2,078
-2,078
3,0
1,4829
4
5
-0,9658
-0,9658
-2,208
-2,208
Konsentrasi NO2 di udara
C
=
a x 1000
V
Keterangan :
C
: konsentrasi NO2 di (µg/Nm3)udara
a
: jumlah NO2 dari smapel uji dengan melihat
kurva kalibrasi (µg)
#V C1 =: C2
= C3udara pada kondisi normal (L)
Volume
C = -0,9090 x 1000
1000 : Konversi 1 L Ke m3
437,38
C = -2,078 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C = -0,9658 x 1000
437,38
C = -2,208 µg/Nm3 ( Shift 2 )
L. Penetapan SO2 dalam Udara dengam Metode Pararosanilin
Konsentras
Absorbansi
Jumlah NO2
Konsentras
i Nitrit
Standard
Sampel
Sampel µg
i NO2
=a
( Udara
Standard
(mg/ L)
µg/Nm3 ) =
0
0,2
0,4
1,0
2,0
C
0,957
0,957
0,957
0,682
0,682
0,0010
0,0762
0,0743
0,0705
0,0603
1
2
3
4
5
1,0465
1,0465
1,0465
0,7456
1,0465
Konsentrasi SO2 di udara ambient
C
=
a x 10 x 1000
V
25
Keterangan :
C
: konsentrasi NO2 di (µg/Nm3)udara
a
: jumlah NO2 dari smapel uji dengan melihat kurva
kalibrasi (µg)
V
: Volume udara pada kondisi normal (L)
1000 : Konversi 1 L Ke m3
10
: Faktor Pengenceran
25
# C1 = C2 = C3
C
= 1,0465 x 10 x 1000
437,381
25
= 0,957 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C
= 0,7456 x 10 x 1000
437,381
25
= 0,682 µg/Nm3 ( Shift 2 )
M. Penetapan Kadar NH3 dalam Udara dengan Metode Indofenol
Konsentras
Absorbansi
i Nitrit
Standard
Sampel
Standard
Jumlah NO2
Konsentras
Sampel µg
i NO2
=a
( Udara
(mg/ L)
µg/Nm3 ) =
0
0,1
0,3
0,5
0,6
1.0
1,5
3,0
0,0008
0,0025
0,0016
0,0052
0,0289
0,0237
0,0199
0,0214
1
2
3
4
5
Konsentrasi NO2 di udara
C
=
# C1 = C2 = C3
C =
a x 1000
V
6,8600 x 1000
437,38
C = 15,68 µg/Nm3 ( Shift 1 )
6,8600
6,8600
6,8600
1,1270
1,1270
C
15,68
15,68
15,68
2,578
2,578
# C4 = C5
C = 1,1270 x 1000
437,38
C = 2,578 µg/Nm3 ( Shift 2 )
ANALISIS UDARA AMBIENT
Disusun Oleh
:
Annisa Septiana
Devi Nur Indrawati
Noor Annisa
Rakha Rafdila
Widia Apriliani
Kimia 3 B
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
HASIL PENGAMATAN
A. ( Shift 1 )
N
Paramet
Volu
Flowrate
Temperat
Tekanan
Time
Kelemba
O
er
me
(L/ menit)
ur(°C)
Udara
sampl
ban
(mmHg)
ing
Abso
rber
(menit
(ml)
)
Aw
Akh
Aw
Akh
aw
Akh
al
76
1
76
1
76
1
76
1
ir
761
1
SOx
10
al
8
ir
7
al
34
ir
34
2
NOx
10
8
7
34
34
3
NH3
10
8
7
34
34
4
Total
10
8
7
34
34
Partikula
Aw
Akh
60
al
30
ir
30
761
60
30
30
761
60
30
30
761
60
30
30
t
B. ( Shift 2 )
N
Paramet
Volu
Flowrate
Temperat
Tekanan
Time
Kelemba
O
er
me
( L/
ure (°C)
Udara
sampl
ban (%)
Abso
menit)
(mmHg)
ing
rber
(menit
(ml)
)
Aw
Akh
Aw
Akh
aw
Akh
Aw
Akh
ir
6
al
32
ir
41
al
73
0
73
0
73
0
73
0
ir
740
60
al
51
ir
21
740
60
51
21
740
60
51
21
740
60
51
21
1
SOx
10
al
6
2
NOx
10
6
6
32
41
3
NH3
10
6
6
32
41
4
Total
10
6
6
32
41
Partikula
t
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini tentang penentuan partikulat debu, NO 2, SO2, dan NH3 pada udara.
Serta mengamati jumlah kendaraan bermotor dengan arah sebagai berikut : Lebak Bulus –
Ciputat dan Ciputat – Lebak Bulus , menentukan kebisingan dan kecepatan angin. Sampling
udara ini dilakukan di depan halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 1 jam, dengan
melibatkan shift 1 dan shift 2. Berdasarkan SNI 19-7119.6-2005 tentang udara ambien
bagian 6 : Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien
dilakukan berdasarkan prinsip dalam penentuan lokasi pengambilan contoh uji, yang perlu
diperhatikan adalah bahwa data yang diperoleh harus dapat mewakili daerah yang sedang
dipantau, yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Pengambilan sample dilakukan
sebanyak 2 kali yang melibatkan shift 1 dan shift 2. Penelitian ini dilakukan pada 2 titik yaitu
tepat Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan di sebrang jalan Halte UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah udara di sekitar halte
UIN Jakarta dibawah atau diatas ambang batas baku mutu berdasarkan PP No. 41 tahun
1999.
Untuk mengetahui intensitas kebisingan digunakan alat Sound Level Meter (SLM)
dan untuk kecapatan angin digunakan anemometer. Sedangkan alat untuk menentukan
banyaknya SOx , NOx dan NH3 dengan impinger . alat untuk menghitung banyaknya mobil
dan motor yang melewati jalan ciputat menuju lebak bulus dan arah sebaliknya adalah hand
tally counter. Untuk mengukur tekanan udara , kelembaban udara dan temperaturnya
digunakan higro – thermo – barometer.
Dalam
menentukan konsentrasi parameter yang akan diuji digunakan beberapa
metode yaitu metode gravimetri , Griess Saltzman , Pararosanilin dan Indofenol. Dan untuk
mengetahui konsentrasi dari parameter tersebut dibutuhkan data-data penunjang seperti
volume absorber, laju alir udara pada saat awal dan akhir pengambilan sampel, temperatur
pada saat awal dan akhir pengambilan sampel udara, tekanan udara pada saat awal dan akhir
pengambilan sampel udara, waktu sampling. Data penunjang tersebut digunakan untuk
menentukan volume udara yang diserap selama sampling dan digunakan untuk menghitung
konsentrasi dari masing-masing parameter yang akan diuji.
Volume absorber yang digunakan pada shift 1 dan shift 2 sama yaitu 10 ml. Laju alir
udara pada saat awal dan akhir pada shift 1 sebesar 7 L/menit dan pada shift 2 sebesr 6
L/menit. Temperatur awal dan akhir pada shift 1 sebesar 34°C, sedangkan pada shift 2
sebesar 32 dan 41°C. Tekanan udara awal dan akhir pada shift 1 sebesar 761 mmHg
sedangkan pada shift 2 sebesar 730 dan 740 mmHg. Waktu sampling untuk shift 1 dan shift 2
yaitu 60 menit. Data penunjang tersebut digunakan untuk menentukan volume udara yang
diserap selama sampling dan digunakan untuk menghitung konsentrasi dari masing-masing
parameter yang akan diuji.
Selain itu dibutuhkan data pendukung lain seperti data kebisingan dan kecepatan
angin. Pada shift 1, nilai rata – rata kebisingan sebesar 78,8 dB dengan nilai
maksimum kebisingan sebesar 87,9 dB dan nilai minimum kebisingan
sebesar 71,5 dB. Sedangkan pada shift 2 , nilai rata – rata kebisingan
sebesar 79,225 dB , dengan nilai maksimum kebisingan sebesar73,5 dB
dan nilai minimum kebisingan sebesar 85,2 dB. Pada Kep. MENLH 1996
tentang nilai baku mutu kebisingan tidak tertera batas kebisingan di jalan
raya,
jadi
kami
tidak
mengetahui
berapa
batas
kebisingan
yang
ditetapkan Pemerintah. Nilai rata – rata kecepatan angin yang diukur oleh
shift 1 sebesar 219,82 m/s sedangkan pada shift 2 sebesar 167,77 m/s.
Jumlah kendaraan bermotor yang diamati oleh shift 1 pada arah Ciputat –
Lebak Bulus sebesar 1140 unit mobil dan 2807 unit motor, sedangkan
pada arah Lebak Bulus – Ciputat sebesar 3046 unit motor dan 1018 unit
mobil. Jumlah kendaraan bermotor yang diamati oleh shift 2 pada arah
Ciputat – Lebak Bulus sebesar 539 unit mobil dan 2454 unit motor
sedangkan pada arah Lebak Bulus – Ciputat sebesar 370 unit mobil dan
1512 unit motor.
Dalam penentuan kadar partikulat debu digunakan metode gravimetri, dalam
percobaan ini ditentukan kadar debu total udara, sebelum ditentukan kadar debu total
ditentukan terlebih dahulu volume udara yang diserap dari sampling udara. Volume udara
yang diserap, berdasarkan pengamatan shift 1 sebesar 437,23 L sedangkan shift 2 sebesar
341,93 L. Sehingga partikulat debu pada shift 1 sebesar -0,0013
mg / m3
sedangkan pada shift 2 sebesar 1,5128 x 10 -4 mg / m3.. Secara alamiah
partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau berasal
dari muntahan letusan gunung berapi. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar
yang mengandung senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan gas-gas organik
seperti halnya penggunaan mesin diesel yang tidak terpelihara dengan baik.
Dalam penentuan NO2 udara ambient digunakan metode Griess Saltzman, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi NO2 di udara. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
maka konsentrasi NO2 yang diamati oleh shift 1 sebesar -2,078 µg/Nm3 sedangkan shift 2
sebesar -2,208 µg/Nm3 . Berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang
baku mutu udara ambient, ambang batas NO 2 selama 1 jam sebesar 400
g/Nm3 . Dapat dikatakan bahwa udara di sekitar wilayah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sedikit mengandung NO2. NO2 dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama
NO2 yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran
disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian
besar emisi NO2 buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin.
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru – paru.
Selanjutnya, dalam penentuan kadar SO2 digunakan metode pararosanilin, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi SO2 udara ambient. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, maka konsentrasi SO2 yang diamati oleh shift 1 sebesar 0,957 µg/Nm3
sedangkan shift 2 sebesar 0,682 µg/Nm3 . Berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN 1999
tentang baku mutu udara ambient, ambang batas SO 2 selama 1 jam
sebesar 900 g/Nm3 . Dari hasil pengamatan , kadar SO2 di sekitar UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah. Sepertiga
dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan
kebanyakan dalam bentuk SO2. Sumber pencemaran SO2, misalnya pembakaran arang,
minyak bakar gas, kayu dan sebagainya. Sumber SO2 yang kedua adalah dari proses-proses
industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan
sebagainya.Pencemaran SO2 menimbulkan iritasi sistem pernapasan dan kerusakan pada
tanaman.
Dan yang terakhir yaitu penentuan NH3 digunakan metode Indofenol, dalam
percobaan ini ditentukan konsentrasi NH3 udara ambient. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, maka konsentrasi NH3 yang diamati oleh shift 1 sebesar 15,68 µg/Nm3
sedangkan shift 2 sebesar 2,578
µg/Nm3. Amoniak terdapat dalam atmosfer bahkan
dalam kondisi tidak tercemar. Berbagai sumber, antara lain : mikroorganisme, perombakkan
limbah binatang, pengolahan limbah, industri amoniak, dan dari sistem pendingin dengan
bahan amoniak. Sifat-sifat bahaya dari amoniak adalah iritasi terhadap saluran pernapasan,
hidung, tenggorokan dan mata terjadi bahkan menimbulkan kematian..
Dari hasil analisa yang diperoleh dari percobaan tersebut, nilai yang didapat antara
shift 1 dan shift 2 berbeda , karena perbedaan waktu sampling. Shift 1 pada sore hari dan
shift 2 pada pagi hari. Namun kadar partikulat debu , SO 2 , NO2 dan NH3 yang diamati berada
di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah berdasarkan PP RI No. 41 TAHUN
1999.
KESIMPULAN
Jumlah kendaraan bermotor dengan arah Ciputat – Lebak Bulus lebih banyak
dibandingkan arah sebaliknya.
Jumlah motor lebih mendominasi daripada jumlah mobil.
Kadar konsentrasi masing-masing parameter sampel udara yang diuji semuanya
dibawah nilai ambang batas yang ditetapka Pemerintah berdasarka PP RI No. 41
TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient.
DAFTAR PUSTAKA
Rukaesih, Achmad .2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI.
Kep. MENLH 1996 tentang nilai baku tingkat kebisingan.
PP RI No. 41 TAHUN 1999 tentang baku mutu udara ambient.
LAMPIRAN
A. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41
TAHUN 1999 TENTANG BAKU MUTU UDARA AMBIENT
No. Parameter
Waktu
Baku mutu
Pemapara
1.
900g/Nm3
24 Jam
365 g/Nm3
Dioksida)
1 Thn
CO
1 Jam
60 g/Nm3
30.000g/Nm3
(Karbon
24 Jam
10.000 g/Nm3
Monoksida)
1 Thn
NO2
1 Jam
400 g/Nm3
24 Jam
150 g/Nm3
1 Thn
(Sulfur
2.
3.
4.
O3
1 Jam
100 g/Nm3
235 g/Nm3
5.
(Oksidan)
HC
1 Thn
3 Jam
50 (g/Nm3
160 (g/Nm3
Perarosanilin
6.
Spektrofotometer
NDIR
NDIR Analyzer
Saltzman
Spektrofotometri
Chemiluminescent Spektrofotometri
Flame Ionization
(Hidro
Karbon)
PM 10
Peralatan
Analisis
n
1 Jam
SO2
Metode
Gas
Chromatografi
24 Jam
150 (g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
( 10 (m)
24 Jam
65 (g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
PM 2,5
1 Thn
15 (g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
(Partikel
(Partikel
7.
8.
( 2,5(m)
TSP
24 Jam
230 g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
(Debu)
1 Thn
Pb
24 Jam
90 g/Nm3
2 g/Nm3
Gravimetric
Hi – Vol
(Timah
1 Thn
1 g/Nm3
Ekstraktif
Hitam)
9.
Dustfall
30 Hari 10
Pengabuan
AAS
Gravimetric
Conister
Spesific ion
Impinger atau
Ton/Km2/Bulan
(Debu Jatuh)
(Pemukiman)
20
Ton/Km2/Bulan
10.
11.
(Industri)
3 g/Nm3
Total
24 Jam
Fluorides
90 Hari
0,5 g/Nm3
(as F)
Fluor Indeks
30 Hari
40 g/100 cm
Ekectrode
2
Colourimetric
Continous
Analyzer
Limed Filter
Paper
dari kertas
limed
12.
Khlorin &
24 Jam
filter
150 g/Nm3
Khlorin
Spesific ion
Electrode
Dioksida
13.
Sulphat
Indeks
Impinger atau
Continous
Analyzer
30 Hari 1mg SO3/100 cm
Dari Lead
Peroksida
Colourimetric
Lead
Peroxida Candle
B. Nilai baku tingkat kebisingan (Kep. MENLH 1996)
Peruntukan Kawasan/lingkungan
Tingkat kebisingan dB (A)
Kesehatan
a.
Peruntukan Kawasan :
1. Perumahan dan Pemukiman
55
2. Perdagangan dan Jasa
70
3. Perkantoran dan Perdagangan
65
4. Ruang Terbuka Hijau
50
5. Industri
70
6. Pemerintahan dan Fasilitas
60
Umum
70
7. Rekreasi
8. Khusus :
Bandar Udara
Stasiun Kereta Api
60
Pelabuhan Laut
70
Cagar Budaya
Lingkungan Kegiatan :
1. Rumah Sakit atau sejenisnya
55
2. Sekolah atau sejenisnya
55
3. Tempat ibadah atau sejenisnya
55
C. Data Kebisingan ( Shift 1 )
NO
NOISE
N
NOISE
N
NOISE
NO
NOISE
NO
NOISE
1
2
3
4
80,7
82
82
82,9
O
25
26
27
28
79,2
78
78,3
83,3
O
49
50
51
52
76,1
77,7
76,9
78,4
73
74
75
76
76,5
76,9
79
80,3
97
98
99
10
75,2
87,1
75,4
76,5
5
80,2
29
77,3
53
76,3
77
81,4
0
10
79,1
80,2
1
10
78,7
79,4
2
10
76,6
80,6
3
10
81,9
77,1
4
10
77,4
79,3
6
7
8
9
77,4
80,7
80
78,9
30
31
32
33
75,2
79,3
85,7
82,4
54
55
56
57
72,2
73,3
77,7
79,5
78
79
80
81
10
77,5
34
77,3
58
75,1
82
78,2
5
10
11
78,1
35
80,3
59
78,6
83
82,3
6
10
76,6
12
81,8
36
80,3
60
71,5
84
77,7
7
10
87,2
13
79,8
37
81,1
61
77,5
85
79,1
8
10
85,6
76,3
9
11
86,7
83,7
0
11
87,9
75,9
1
11
87,5
76,7
2
11
72,6
14
15
16
17
80,3
77,8
75
74,7
38
39
40
41
77,2
75,8
78,6
83,6
62
63
64
65
77
76,4
77,7
77,4
86
87
88
89
18
19
20
21
76,7
75,5
78,1
79,8
42
43
44
45
79,1
77,5
75,6
76,1
66
78,7
67
90
77,9
68
91
78,6
69
92
73,3
93
84,9
3
11
81,9
79,8
4
11
79,8
77,9
5
11
78,3
78,8
6
11
78
79,2
22
76,9
46
76
70
77,8
94
78,2
7
11
23
83,3
47
76,1
71
77,2
95
81
8
11
84,1
24
83,4
48
77,3
72
80,5
96
77,7
9
12
83,8
0
Nilai rata – rata kebisingan
Nilai maksimum kebisingan
Nilai minimum kebisingan
:
:
:
78,8 dB
87,9 dB
71,5 dB
D.Data Kebisingan ( Shift 2 )
NO
1
2
3
4
5
NOISE
N
81,7
80,6
77,3
84,6
O
25
26
27
28
79,2
29
NOISE
N
NOISE
NO
NOISE
NO
NOISE
80,1
78,8
79,6
75,2
O
49
50
51
52
75,1
80,4
81,0
78,2
73
74
75
76
82,1
84,8
80,8
78,3
97
98
99
10
75,1
77,9
77,0
73,9
77
0
10
76
77,4
76,9
53
79,6
77
6
78,0
30
81,7
54
80,5
78
79,7
1
10
7
79,8
31
79,1
55
80,1
79
79,9
2
10
78,2
8
76,2
32
81,2
56
82
80
79,2
3
10
73,5
9
76,7
33
84,0
57
81
81
78,6
4
10
73,5
10
11
12
13
74,0
77,0
81,4
80,3
34
35
36
37
80,2
85,2
78,2
81,1
58
82,3
59
80,2
60
80,2
61
77,7
82
83
84
85
80,7
5
10
77,6
78,6
6
10
76,3
80,2
7
10
80,1
77,4
8
10
80,1
83,3
14
75,7
38
82,3
62
78,9
86
83,8
9
11
15
76,6
39
79,6
63
77,9
87
81,1
0
11
83,3
16
78,8
40
81,2
64
80,8
88
78,4
1
11
81,7
17
78,6
41
80,5
65
77,3
89
79,1
2
11
87,8
78,5
3
11
77,8
77,2
4
11
79,6
78,0
5
11
80,1
77,3
6
11
77,2
77,9
18
19
20
21
76,6
76,3
79,0
80,9
42
43
44
45
78,5
80,7
81,8
80,9
66
77,5
67
82,2
68
76,2
69
83,6
90
91
92
93
22
78,0
46
84,7
70
78,9
94
76,6
7
11
23
79,1
47
80,5
71
79,1
95
78,3
8
11
77,8
24
78,3
48
77,6
72
76,5
96
75,8
9
12
77,8
0
Nilai rata – rata kebisingan
Nilai maksimum kebisingan
Nilai minimum kebisingan
E. Jumlah Kendaraan ( Shift 1 )
:
:
:
79,225 dB
73,5
dB
85,2
dB
NO
ARAH
1
Ciputat – Lebak
Bulus
Lebak Bulus Ciputat
2
JUMLAH KENDARAAN
Mobil
Motor
1140
2807
1018
3046
F. Jumlah Kendaraan ( Shift 2 )
NO
ARAH
1
Ciputat – Lebak
Bulus
Lebak Bulus Ciputat
2
JUMLAH KENDARAAN
Mobil
Motor
539
2454
370
1512
G. Kecepatan Angin ( Shift 1)
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecepa
atan
atan
atan
atan
tan
Angin
Angin
Angin
Angin
Angin
1
2
3
4
5
10
15
18
25
26
27
28
105
108
112
118
49
50
51
52
188
192
195
196
73
74
75
76
265
266
268
268
97
98
99
10
340
346
350
355
5
19
29
119
53
199
77
268
0
10
359
6
23
30
122
54
204
78
268
1
10
361
269
2
10
364
7
24
31
124
55
208
79
8
26
9
28
10
11
33
39
32
33
34
35
126
126
129
133
56
57
58
59
210
212
216
218
80
81
82
83
274
3
10
370
278
4
10
380
283
5
10
385
285
6
10
393
400
12
44
36
136
60
221
84
287
7
10
13
46
37
138
61
223
85
288
8
10
403
14
59
38
140
62
228
86
290
9
11
408
15
62
39
144
63
233
87
295
0
11
413
300
1
11
418
306
2
11
420
312
3
11
422
314
4
11
424
425
16
17
18
19
68
72
78
81
40
41
42
43
148
154
158
163
64
65
66
67
234
234
235
238
88
89
90
91
20
85
44
168
68
240
92
314
5
11
21
88
45
173
69
241
93
320
6
11
428
22
92
46
175
70
248
94
323
7
11
432
23
94
47
179
71
255
95
325
8
11
434
330
9
12
435
24
98
48
183
72
261
96
0
Nilai rata – rata kecepatan angin
Nilai maksimum kecepatan angin
Nilai minimum kecepatan angin
:
:
:
219,82 m/s
5
m/s
435 m/s
H. Kecepatan Angin ( Shift 2)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecep
NO
Kecepa
atan
atan
atan
atan
tan
Angin
Angin
Angin
Angin
Angin
0
1
1
1
1
2
4
8
25
26
27
28
29
30
31
32
83
88
93
95
95
95
95
95
49
50
51
52
53
54
55
56
141
144
145
145
146
147
148
150
73
74
75
76
77
78
79
80
212
219
223
226
97
98
99
10
265
268
269
270
232
0
10
270
238
1
10
270
241
2
10
270
243
3
10
270
270
9
13
33
97
57
151
81
244
4
10
10
18
34
103
58
151
82
245
5
10
270
11
25
35
110
59
162
83
247
6
10
270
12
30
36
111
60
169
84
249
7
10
272
250
8
10
274
251
9
11
276
248
0
11
281
248
1
11
286
13
14
15
16
36
42
44
47
37
38
39
40
120
122
122
122
61
62
63
64
176
178
181
184
85
86
87
88
2
17
50
41
122
65
185
89
248
11
290
18
53
42
123
66
186
90
248
3
11
294
19
55
43
124
67
189
91
250
4
11
299
251
5
11
304
253
6
11
309
255
7
11
314
258
8
11
315
262
9
12
315
20
55
21
60
22
65
23
70
24
75
44
45
46
47
48
126
130
131
135
138
68
69
70
71
72
191
194
196
200
205
92
93
94
95
96
0
Nilai rata – rata kecepatan angin
Nilai maksimum kecepatan angin
Nilai minimum kecepatan angin
:
:
:
167,77 m/s
0
m/s
315 m/s
I . Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient Dengan Metode Griess Saltzman
(Shift 1)
Penentuan partikulat
N
O
1
2
3
SAMPEL
Filter blanko awal (B1)
Filter sampel awal (W1)
Filter blanko akhir (B2)
ULANGA
BOBOT (gr)
N
1
2
3
0,8062
0,8057
0,8059
1
2
3
0,8250
0,8254
0,8252
1
0,8143
BOBOT RATA – RATA
(gr)
0,8059
0,8252
4
Filter sampel akhir
2
3
0,8140
0,8137
1
0,8328
2
3
0,8325
0,8328
0,814
(W2)
0,8327
Volume sampel uji udara yang diambil
kelembapan udara awal
:
30 %
Kelembapan udara akhir
Suhu awal
Suhu akhir
:
:
:
30 %
34 °C
34 °C = 307 K
V= F1 + F2 x t x Pa x 298
2
Ta
760
Keterangan :
V
: Volume udara yang dihisap (L)
F1
: laju alir awal ( L/menit)
F2
: laju alir akhir( L/menit)
T
: durasi pengambilan sampel uji (s)
Pa
: tekanan barometer rata – rata selama pengamblan sampel
uji (mmHg)
Ta
: temperatur rata – rata selama pengambilan sampel uji (K)
298
: temperatur pada kondisi normal 25°C (K)
760
: tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg)
V
V
=
8+ 7 x 60 x 761 x 298
=
2
437,23 L
307
760
Kadar debu total di udara
C
=
(W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
V
=
( 0,8327 – 0,8252 ) – (0,814 – 0,8059) x 103
437,23
=
-0,0006 x 103
341,93
=
-0,0013 mg / m3
J . Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient Dengan Metode
Griess Saltzman (Shift 2)
Penentuan partikulat
N
O
1
SAMPEL
ULANGA
BOBOT
BOBOT RATA – RATA
(gr)
0,8483
(gr)
Filter blanko awal
N
1
(B1)
2
Filter sampel awal
0,84823
2
3
0,8482
0,8482
1
0,8244
(W1)
0,82403
2
0,8238
3
Filter blanko akhir
3
0,8239
1
0,8140
(B2)
4
0,81383
Filter sampel akhir
2
3
0,8135
0,8140
1
0,8412
2
3
0,8415
0,8414
(W2)
0,84136
Volume sampel uji udara yang diambil
kelembapan udara awal
:
51 %
Kelembapan udara akhir
Suhu awal
:
Suhu akhir
:
:
21 %
32 °C
41 °C = 314 K
V= F1 + F2 x t x Pa x 298
2
Ta
760
Keterangan :
V
: Volume udara yang dihisap (L)
F1
: laju alir awal ( L/menit)
F2
: laju alir akhir( L/menit)
T
: durasi pengambilan sampel uji (s)
Pa
: tekanan barometer rata – rata selama pengamblan sampel
uji (mmHg)
Ta
: temperatur rata – rata selama pengambilan sampel uji (K)
298
: temperatur pada kondisi normal 25°C (K)
760
: tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg)
V
V
=
6 + 6 x 60 x 761 x 298
=
=
2
314 760
360 x 2,423 x 0,392
341,93 L
Kadar debu total di udara
C
=
(W2 – W1) – (B2 – B1) x 103
V
=
( 0,84136 – 0,82403 ) – (0,81383 – 0,84823) x 103
341,93
=
0,05173 x 103
341,93
=
1,5128 x 10-4 mg / m3
K. Penentuan NO2 Udara Ambient
Konsentras
Absorbansi
i Nitrit
Standard
Sampel
Standard
Jumlah NO2
Konsentras
Sampel µg
i NO2
=a
( Udara
(mg/ L)
0
0,1
1,0
µg/Nm3 ) =
0,0001
0,5702
1,1730
1
2
3
-0,9090
-0,9090
-0,9090
C
-2,078
-2,078
-2,078
3,0
1,4829
4
5
-0,9658
-0,9658
-2,208
-2,208
Konsentrasi NO2 di udara
C
=
a x 1000
V
Keterangan :
C
: konsentrasi NO2 di (µg/Nm3)udara
a
: jumlah NO2 dari smapel uji dengan melihat
kurva kalibrasi (µg)
#V C1 =: C2
= C3udara pada kondisi normal (L)
Volume
C = -0,9090 x 1000
1000 : Konversi 1 L Ke m3
437,38
C = -2,078 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C = -0,9658 x 1000
437,38
C = -2,208 µg/Nm3 ( Shift 2 )
L. Penetapan SO2 dalam Udara dengam Metode Pararosanilin
Konsentras
Absorbansi
Jumlah NO2
Konsentras
i Nitrit
Standard
Sampel
Sampel µg
i NO2
=a
( Udara
Standard
(mg/ L)
µg/Nm3 ) =
0
0,2
0,4
1,0
2,0
C
0,957
0,957
0,957
0,682
0,682
0,0010
0,0762
0,0743
0,0705
0,0603
1
2
3
4
5
1,0465
1,0465
1,0465
0,7456
1,0465
Konsentrasi SO2 di udara ambient
C
=
a x 10 x 1000
V
25
Keterangan :
C
: konsentrasi NO2 di (µg/Nm3)udara
a
: jumlah NO2 dari smapel uji dengan melihat kurva
kalibrasi (µg)
V
: Volume udara pada kondisi normal (L)
1000 : Konversi 1 L Ke m3
10
: Faktor Pengenceran
25
# C1 = C2 = C3
C
= 1,0465 x 10 x 1000
437,381
25
= 0,957 µg/Nm3 ( Shift 1 )
# C4 = C5
C
= 0,7456 x 10 x 1000
437,381
25
= 0,682 µg/Nm3 ( Shift 2 )
M. Penetapan Kadar NH3 dalam Udara dengan Metode Indofenol
Konsentras
Absorbansi
i Nitrit
Standard
Sampel
Standard
Jumlah NO2
Konsentras
Sampel µg
i NO2
=a
( Udara
(mg/ L)
µg/Nm3 ) =
0
0,1
0,3
0,5
0,6
1.0
1,5
3,0
0,0008
0,0025
0,0016
0,0052
0,0289
0,0237
0,0199
0,0214
1
2
3
4
5
Konsentrasi NO2 di udara
C
=
# C1 = C2 = C3
C =
a x 1000
V
6,8600 x 1000
437,38
C = 15,68 µg/Nm3 ( Shift 1 )
6,8600
6,8600
6,8600
1,1270
1,1270
C
15,68
15,68
15,68
2,578
2,578
# C4 = C5
C = 1,1270 x 1000
437,38
C = 2,578 µg/Nm3 ( Shift 2 )