Tentang Sistem Informasi Akuntansi SIA

Tentang Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Oke, langsung aja masuk ke pembahasan dari blog ku ini. Nah, disini kita akan membahas lebih
dalam apa sih Sistem Informasi Akuntansi itu (SIA)?? Tugas dasar Sia dalam pengolahan data itu
seperti apa? Komponen SIA apa saja? Flowchart itu apa?? Dan masih banyak lagi yang akan kita
bahas disini.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wilkonson (1991), SIA merupakan suatau kerangka pengkoordinasian sumber daya
(data, materials, eqipment, suplliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data
ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Menurut Gelines, Orams dan Wiggins (1997), SIA adalah sebagai subsistem khusus dari sistem
informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
2. Tugas utama SIA:
a. Mengendalikan kegiatan transaksi, agar transaksi dijalankan sesuai kebijakan dan tujuan
organisasi
b. Transaksi dijalankan secara mudah, cepat dan akurat dengan kata lain “secara efektif dan
efisien”
c. Menyajikan informasi akuntansi yang terpercaya dan tepat waktu

3. Penggunaan SIA:

Membuat laporan eksternal

Mendukung aktivitas rutin

Mendukung pengembangan keputusan

Perencanaan dan pengendalian

Menerapkan pengendalian interna
4. Tugas dasar SIA dalam pengolahan data:
a. Pengumpulan data
b. Manipulasi data, terdiri:
• Pengklasifikasian
• Penyortiran
• Penghitungan
• Pengikhtisaran
c. Penyiapan data
d. Penyiapan dokumen

• Oleh suatu tindakan, contoh : FAKTUR
• Oleh jadwal waktu, contoh : LAPORAN KEUANGAN
5. Komponen-komponen SIA:
a. Orang-orang

b. Prosedur-prosedur
c. Data d. Software
e. Infrastruktur Teknologi Informasi
6. Tiga fungsi penting SIA dalam organisasi:

Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh
organisasi agar pihak manajemen, pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat
meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi

Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi termasuk
data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan
andal

7. Informasi yang dihasilkan oleh SIA:
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba/rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
8. Pengguna output SIA:

Pimpinan perusahaan

Pemilik perusahaan

Pegawai

Kreditur

Investor/calon investor

Pemerintah (berhubungan dengan pajak)

Penduduk

9. Cara SIA menambah nilai bagi organisasi:

Sebagai aktivitas pendukung SIA dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat
waktu, agar kelima aktivitas utama Value Chain dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien dengan cara

Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau
jasa

Memperbaiki efisiensi

Memperbaiki pengambilan keputusan

Berbagi pengetahuan

SIA dapat membantu meningkatkan laba organisasi dengan memperbaiki efektivitas dan
efisiensi rantai persediaannya

SIA dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambilan keputusan


SIA dapat memberikan umpa balik (feedback) atas hasil dari berbagai tindakan didalam
organisasi

FLOWCHART
Flowchart adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program/prosedur sistem
secara logika dan digunakan untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.
Prosedur menurut Muhammad Ali, prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu
pekerjaan. Sedangkan menurut Azhar Susanto, prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Prosedur yaitu tata cara kerja atau suatu rangkaian aktivitas yang saling berhubungan
yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama untuk melakukan suatu pekerjaan.
Pedoman dalam membuat flowchart:
1. Flowchart sebaiknyadigambar dari atas ke bawah, dimulai dari bagian kiri dari
suatu halaman
2. Kegiatan dalam flowchart harus ditampilkan secara jelas
3. Flowchart harus dapat menunjukkan darimana kegiatan dimulai dan dimana
kegiatan berakhir
4. Dalam membuat flowchart harus menggunakan suatu kata yang mewakili
pekerjaan
5. Flowchart harus menunjukkan urutan yang semestinya.

Jenis flowchart:

Flowchart sistem, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan
dari sistem. Flowchart ini menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Flowchart ini juga
menunjukkan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem

Flowchart dokumen, yaitu bagan alir yang menunjukkan arys dari laporan dan formulir
termasuk tembusan-tembusannya

Flowchart skematik, yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem dimana
digunakan untuk menggambarkan prosedur dalam sistem. Flowchart skematik ini juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lain. Akan tetapi, kekurangan dari
flowchart skematic yaitu sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
menggambarnya.

Flowchart program, yaitu flowchart yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari
proses program dan digunakan untuk derivikasi bagan alir sistem. Nah, bagan alir sistem
tersebut meliputi:

Bagan alir logika komputer


Bagan alir program komputer terinci: digunakan untuk menggambar instruksiinstruksi program komputer secara terinci
Nah, itulah sedikit teori yang melatarbelkangi adanya penyusunan prosedur dan flowchart.
Berikut prosedur, jobdesc dan flowchart dari berbagai prosedur yang terjadi dalam perusahaan:
1. Pembelian

Siklus Pembelian Tunai, Perusahaan ke Supplier

Siklus Pembelian Kredit, Perusahaan ke Supplier

Siklus Pembelian Tunai, Supplier Melakukan Penawaran ke Perusahaan

Siklus Pembelian Kredit, Supplier Melakukan Penawaran ke Perusahaan

2. Pengeluaran

Siklus Pengeluaran Kas

Siklus Retur Pembelian
3. Produksi


Siklus Pencatatan Harga Pokok Persediaan

Siklus Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual

Siklus Pencatatan Barang Jadi

Siklus Pencatatan Permintaan dan Pengeluaran Barang di Gudang
4. Siklus Penjualan Produk
5. Pendapatan

Siklus Penerimaan Kas dari Piutang

Siklus Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Siklus Retur Penjualan
6. Siklus Penggajian Karyawan
Diposkan oleh Onega Twins di 04.22 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Minggu, 29 April 2012

Siklus Penjualan
Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli,
pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan yang melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
A. Prosedur penjualan:
1. Customer dapat mencari buku sendiri atau memesan karena buku tidak tersedia,
jika memesan maka customer membuat daftar pesanan yang akan diterima oleh
customer service. Jika mencari buku sendiri maka customer mengecek buku tersebut
jika sesuai akan dibawa ke kasir.
2. Customer service menerima daftar pesanan dari customer membuat faktur lunas
dan mengirimkannya ke customer
3. Customer menerima faktur pemesanan dan melakukan pembayaran
4. Setelah menerima pembayaran customer service membuat tanda terima rangkap 2.
Lembar 1 diberikan kepada customer sedangkan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
5. Kasir menerima buku dari customer lalu menyakan apakah tunai atau non tunai.
Jika tunai maka kasir membuat nota yang diberikan kepada customer. Jika non tunai
kasir akan membuat slip cc(credit card) rangkap 2. Lebar 1 dikirim bersama buku ke
customer. lembar kedua akan dibuat sebagai dasar untuk membuat laporan penjualan
non tunai rangkap 2. Laporan penjualan non tunai rangkap 2, lembar 1 kan dikirim ke

bagian keuangan seda ngkan lembar kedua sebagai arsip.
6. Jika tunai, setelah menerima nota customer melakukan pembayaran kepada kasir.
Jika non tunai maka customer menerima buku dan slip cc dari kasir.

7. Setelah menerima pembayaran dari customer, maka kasir kan membuat nota lunas
rangkap 2 . Lembar 1 akan dikirim bersama buku kepada customer, lembar kedua akan
dibuat sebagai dasar untuk membuat laporan penjualan tunai rangkap 2. Laporan
penjualan lembar 1 akan dikirim ke bagian keuangan sedangkan lembar kedua akan
disimpan sebagai arsip.
8. Bagian keuangan menerima laporan penjualan tunai dan laporan penjualan non
tunai yang kan digunakan sebagai dasar dalam membuat laporan penjualan rangkap
2,lembar kedua akan dikirim ke pemimpin lembar 1 kan disimpan sebagai arsip.
B. Jobdesc dari masing-masing bagian:
1. Customer

Mencari buku-buku yang sudah di display di toko.

Apabila customer sudah merasa cocok dengan buku yang sudah dipilih, maka customer
mengecek buku dan membawa buku ke kasir


Menerima faktur pemesanan dari customer service dan melakukan pembayaran

Apabila buku yang dicari customer tidak ada, maka customer membuat daftar buku dan
mengirimkannya ke customer service

Menerima nota dari kasir dan melakukan pembayaran ke kasir

Menerima buku beserta nota lunas dari kasir

Menerima tanda terima dari Customer Service
2. Customer Service

Menerima data buku dari costumer

Apabila customer melakukan pemesanan terhadap buku yang tidak ada, maka Customer
Service wajib membuat faktur pemesanan yang dikirimkan ke Costumer

Menerima pembayaran (uang) dari customer

Membuat tanda terima rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Costumer
Lembar 2 : disimpan sebagai arsip
3. Kasir

Menerima buku dari costumer

Menerima pembayaran tunai dan kredit.

Tunai: Membuat nota dan mengirimkannya kepada Costumer Menerima uang dari
costumer Membuat nota lunas rangkap 2.
Lembar 1 : dikirimkan beserta buku ke costumer
Lembar 2 : dipakai sebagai dasar untuk membuat Laporan Penjualan Tunai rangkap 2.
Lembar 1 : dikirimkan ke Bagian Keuangan
Lembar 2 : disimpan sebagai arsip

Bukan tunai Membuat slip Credit Card (cc) rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan beserta buku ke costumer
Lembar 2 : digunakan sebagai acuan untuk membuat Laporan Penjualan non tunai rangkap
2
Lembar 1 : dikirimkan ke Bagian Keuangan

Lembar 2 : disimpan sebagai arsip
4. Bagian Keuangan

Menerima Laporan Penjualan Tunai dan Laporan Penjualan non Tunai dari Kasir

Membuat laporan penjualan rangkap 2
Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
Lembar 2 : dirimkan ke Pimpinan
5. Pimpinan

Menerima Laporan Penjualan dari Bagian Keuangan
C. Flowchart penjualan:

Diposkan oleh Onega Twins di 23.03 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Siklus Penggajian Karyawan
Gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih
tinggi dari pada karyawan yang menerima upah
Prosedur penggajian karyawan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masingmasiing perusahaan dalam memberikan imbalan kepada karyawannya, dimana imbalan (gaji)
tersebut diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang
menerima upah.
Fungsi Penggajian:

1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi
2.
Untuk
mendorong
pekerja
agar
menunjukkan
prestasi
yang
tinggi
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang
Tujuan Penggajian:
1. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan.
Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan
wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakat
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik, status sosial,
dan
egoistiknya
sehingga
memperoleh
kepuasan
kerja
dari
jabatannya.
3.
Pengadaan
efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan
akan
lebih
mudah.
4.
Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5.
Stabilitas
karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yaitu
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
6.
Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan
akan
menyadari
serta
mentaati
peraturan
peraturan
yang
berlaku.
7.
Pengaruh
serikat
buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan
akan
berkonsentrasi
pada
pekerjaannya.
8.
Pengaruh
pemerintah
Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka
intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
A. Prosedur Penggajian Karyawan:
1. Supervisor mengisi formulir lembur dan mengirimkan formulir lembur tersebut
kepada Manajer
2. Manajer menerima form lembur dari supervisor, kemudian memeriksa form
lembur tersebut. Apabila disetujui dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka
Manajer membuat Form lembur rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Supervisor, dan
lembar 2 dikirimkan ke Bagian Keuangan. Jika tidak sesuai, maka transaksi kembali ke
awal.
3. Bagian Keuangan menerima Form lembur yang disetujui dari Manajer.
Berdasarkan form lembur yang disetujui tersebut, Bagian Keuangan merekap form
lembur dan membuat Laporan Lembur rangkap 3. Lembar 1 dikirimkan Manajer,
lembar 2 dikirimkan ke Pimpinan dan lembar 3 disimpan sebagai arsip.
4. Berdasarkan arsip tersebut, Bagian Keuangan merekap form penggajian
(menggunakan data penggajian) berupa Laporan Penggajian rangkap 3. Lembar

pertama dikirimkan ke Pimpinan. Lembar 2 dikirimkan ke Supervisor dan lembar 3
disimpan sebagai arsip.
5. Manajer menerima Laporan lembur lembar 1 dari Bagian Keuangan.
6. Supervisor menerima Laporan Penggajian dari Bagian Keuangan dan Form
lembur yang disetujui dari Manajer.
7. Pimpinan menerima Laporan Lembur dan Laporan Penggajian dari Bagian
Keuangan.
B. Jobdesc dari masing-masing entitas:
1. Supervisor

Mengisi form lembur dan mengirimkan form tersebut ke Manajer

Menerima form lembur yang disetujui dari Manajer

Menerima Laporan Penggajian dari Bagian Keuangan
2. Manajer

Menerima form lembur dari Supervisor

Memeriksa form lembur

Membuat form lembur yang disetujui rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Supervisor
Lembar 2 : dikirimkan ke Bagian Keuangan

Menerima Laporan Lembur lembar 1 dari Bagian Keuangan
3. Bagian Keuangan

Menerima form lembur yang disetujui lembar 2

Membuat rekap form lembur berupa Laporan lembur rangkap 3
Lembar 1 : dikirimkan ke Manajer
Lembar 2 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 3 : disimpan sebagai arsip

Berdasarkan arsip, membuat rekap form penggajian yang memerlukan data penggajian
berupa Laporan Penggajian rangkap 3
Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2 : dikirimkan ke Supervisor
Lembar 3 : disimpan sebagai arsip
4. Pimpinan

Menerima Laporan penggajian dari Bagian Keuangan

Menerima Laporan Lembur dari Bagian Keuangan
C. Flowchart penggajian karyawan:

Diposkan oleh Onega Twins di 22.53 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Siklus Retur Pembelian
Prosedur retur pembelian adalah rangkaian aktivitas yang ada pada perusahaan, dimana
perusahaan melakukan pengembalian atas barang yang telah dibeli kepada pemasok/supplier
dikarenakan barang tersebut rusak atau tidak sesuai pesanan.
A. Prosedur Retur Pembelian:
1. Bagian departemen persediaan melakukan pengecekan persediaan lalu
mengumpulkan persediaan yang rusak , mencatat persediaan yang rusak lalu membuat
daftar persediaan yang rusak rangkap 2, lembar pertama diberikan kepada manajer
persediaan dan mengirimkan persediaan yang rusak ke manajer persediaan, lembar
kedua disimpan sebagai arsip.
2. Manajer persediaan menerima persediaan yangrusak dan daftar persediaan yang
rusak, manajer persediaan melakukan pengecekan, lalu mengesahkan daftar persediaan
yang rusak rangkap 2, lembar pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua
dikirimkan ke departemen pembelian beserta dengan persediaan yang rusak.
3. Departemen pembelian menerima daftar persediaan rusak yang telah disahkan
dari bagian manajer persediaan, berdasarkan hal tersebut membuat surat retur
pembelian rangkap 2, lembar pertama dikirimkan ke departemen penerimaan dan
lembar kedua dikirim ke supplier beserta dengan persediaan yang rusak.

4. Departemen penerimaan menerima surat retur pembelian dari departemen
pembelian.
5. Bagian supplier menerima surat retur pembelian dan persediaan yang rusak,
berdasarkan hal tersebut membuat surat penerimaan retur rangkap 2, lembar pertama
dikirimkan ke departeman pembelian dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
6. Departemen pembelian menerima surat penerimaan retur lalu mengirimkannya ke
departeman penerimaaan.
7. Departemen penerimaan meneriman surat penerimaan retur dari departemen
pembelian.
8. Supplier menyiapkan barang pengganti membuat bukti penggantian barang retur
rangkap 2 beserta barang tersebut ke departemen penerimaan.
9. Departemen penerimaan menerima bukti penggantian barang retur 2 lembar dan
barang pengganti. Lalu berdasarkan hal tersebut ditambah dengan surat penerimaan
retur dan surat retur pembelian, departemen penerimaan mengesahkan bukti
pengiriman barang retur 2 lembar. Lembar ke dua dikirim ke supplier dan lembar
pertama beserta barang dikirim ke departemen persediaan.
10. Supplier menerima surat penggantian barang retur yang telah di acc.
11. Departemen persediaan menerima bukti pengiriman barang retur dan barang
pengganti dari departemen penerimaan . departemen persediaan melakukan
pengecekan dan membuat laporan penerimaan penggantian barang rangkap 2, lembar
pertama beserta bukti penggantian barang retur dikirim ke manajer persediaan, lembar
kedua disimpan sebagai arsip.
12. Manajer persediaan menerima laporan penerimaan penggantian barang beserta
dengan bukti penggantian barang retur melakukan pemeriksaan terhadap laporan
penggantian barang. Lalu mengirimkan laporan penggantian barang yang telah
diperiksa beserta dengan bukti penggantian barang retur ke bagian akuntansi
13. Bagian akuntansi menerima laporan penggantian barang yang telah diperiksa, lalu
berdasarkan laporan tersebut membuat laporan catatan persediaan rangkap 2, lembar
pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke bagian pimpinan
14. Pimpinan menerima laporan catatan persediaan dan mengesahkannya.
B. Job decs dari masing-masing entitas::
1. Departemen persediaan:

Melakukan pengecekan persediaan, mengumpulkan persediaan yang rusak dan mencatat
persediaan yang rusak lalu membuat daftar persediaan yang rusak rangkap 2,yaitu:
o lembar pertama diberikan kepada manajer persediaan dan mengirimkan persediaan
yang rusak ke manajer persediaan
o lembar kedua disimpan sebagai arsip.

Menerima bukti pengiriman barang retur dan barang pengganti dari departemen
penerimaan.

Departemen persediaan melakukan pengecekan dan membuat laporan penerimaan
penggantian barang rangkap 2, yaitu:
o lembar pertama beserta bukti penggantian barang retur dikirim ke manajer persediaan

o lembar kedua disimpan sebagai arsip.
2. Manajer persediaan:

Menerima persediaan yangrusak dan daftar persediaan yang rusak.

Manajer persediaan melakukan pengecekan, lalu mengesahkan daftar persediaan yang
rusak rangkap 2, yaitu :
o lembar pertama disimpan sebagai arsip
o lembar kedua dikirimkan ke departemen pembelian beserta dengan persediaan yang
rusak.

Menerima laporan penerimaan penggantian barang beserta dengan bukti penggantian
barang retur melakukan pemeriksaan terhadap laporan penggantian barang.

Mengirimkan laporan penggantian barang yang telah diperiksa beserta dengan bukti
penggantian barang retur ke bagian akuntansi.
3. Departemen pembelian:

Menerima daftar persediaan rusak yang telah disahkan dari bagian manajer persediaan,
berdasarkan hal tersebut membuat surat retur pembelian rangkap 2, yaitu:
o lembar pertama dikirimkan ke departemen penerimaan.
o Lembar kedua dikirim ke supplier beserta dengan persediaan yang rusak.

Menerima surat penerimaan retur lalu mengirimkannya ke departeman penerimaaan.
4. Supplier:

Menerima surat retur pembelian dan persediaan yang rusak, berdasarkan hal tersebut
membuat surat penerimaan retur rangkap 2,yaitu:
o lembar pertama dikirimkan ke departeman pembelian
o lembar kedua disimpan sebagai arsip.

Menyiapkan barang pengganti membuat bukti penggantian barang retur rangkap 2 beserta
barang tersebut ke departemen penerimaan.

Menerima surat penggantian barang retur yang telah di acc.
5. Departemen penerimaan:

Menerima surat retur pembelian dari departemen pembelian.

Menerima surat penerimaan retur dari departemen pembelian.

Menerima bukti penggantian barang retur 2 lembar dan barang pengganti.

Lalu berdasarkan bukti penggantian barang retur 2 lembar ditambah dengan surat
penerimaan retur dan surat retur pembelian, departemen penerimaan mengesahkan bukti
pengiriman barang retur 2 lembar,yaitu:
o Lembar ke dua dikirim ke supplier
o Lembar pertama beserta barang dikirim ke departemen persediaan.
6. Bagian Akuntansi :

Menerima laporan penggantian barang yang telah diperiksa, lalu berdasarkan laporan
tersebut membuat laporan catatan persediaan rangkap 2, yaitu:
o lembar pertama disimpan sebagai arsip
o lembar kedua dikirim ke bagian pimpinan
7. pimpinan:

Menerima laporan catatan persediaan dan mengesahkannya

C. Flowchart retur pembelian :

Diposkan oleh Onega Twins di 22.17 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Siklus Pembelian Kredit, Supplier Mengajukan Penawaran
Prosedur pembelian kredit, supplier mengajukan penawaran adalah rangkaian
aktivitas/kegiatan perusahaan dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau
sejenisnya kepada supplier dan pelaksanaannya terjadi pada saat supplier melakukan penawaran
pada perusahaan. Dengan kata lain, pihak supplier (biasanya disebut sales) datang ke perusahaan
untuk melakukan penawaran, biasanya pembayaran dilakukan pada periode selanjutnya saat
supplier tersebut datang ke perusahaan.
A. Prosedur pembelian kredit, supplier mengajukan penawaran:
1. Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
2. Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar
barang yang dikirim ke bagian gudang.
3. Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang
yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
4. Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah
akan memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau
memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian)
yang dikirim ke pemimpin
5. Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan
mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim ke bagian pembelian
6. Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan membuat
SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada
supplier,SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga
akan dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai
arsip.
7. Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat
faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian.
8. Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu
mengirimkan barang dan faktur ke bagian gudang.
9. Bagian gudang menerima barang dari bagian pembelian. Bagian gudang membuat
laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan
penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua dikirim
ke bagian keuangan beserta dengan faktur.
10. Bagian keuangan membuat laporan pembelian kredit rangkap 2 berdasarkan
SOP,faktur dan laporan penerimaan barang. Laporan pembelian kredit lembar pertama
akan disimpan sebagai arsip dan laporan keuangan kedua akan dikirmkan ke
pemimpin.
B. Jobdesc dari masing-masing bagian:
1. Supplier

Mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) ke Bagian Pembelian


Menerima Surat Order Pembelian (SOP) lembar 1 dari Bagian Pembelian

Membuat faktur Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian
2. Bagian Pembelian

Menerima SPH (Surat Penawaran Harga) dari Supplier

Meminta daftar barang kepada Gudang

Menerima daftar barang yang ada dari Gudang Jika perlu untuk memesan barang, maka
Bagian Pembelian wajib untuk membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian) dan dikirimkan ke
Pimpinan

Menerima SPP yang sudah di ACC dari Pimpinan

Membuat SOP rangkap 4
Lembar 1 : dikirimkan ke Supplier
Lembar 2 : dikirimkan ke Gudang
Lembar 3 : dirimkan ke Bagian Keuangan
Lembar 4 : disimpan sebagai arsip

Menerima faktur beserta barang dari supplier
3. Gudang

Bertanggung jawab untuk menerima daftar barang dari Bagian Pembelian

Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia

Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian

Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian

Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian Gudnag wajib
membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2.
Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke Bagian Keuangan
4. Bagian Keuangan

Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian

Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari Gudang.

Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian Keuangan bertugas
untuk membuat Laporan Pembelian Kredit rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2 : disimpan sebagai arsip
5. Pimpinan

Menerima SPP dari Bagian Pembelian

Melakukan pemeriksaan SPP tersebut, apabila disetujui, pimpinan mengACC SPP
tersebut Mengirimkan SPP yang telah di ACC ke Bagian Pembelian

Menerima Laporan Pembelian Kredit dari Bagian Keuangan
C. Flowchart Pembelian Kredit, Supplier Mengajukan Penawaran:

Diposkan oleh Onega Twins di 05.27 3 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Siklus Pembelian Tunai, Supplier mengajukan penawaran ke Perusahaan
Prosedur pembelian tunai, supplier mengajukan penawaran adalah rangkaian
aktivitas/kegiatan perusahaan dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau
sejenisnya kepada supplier dan pelaksanaannya terjadi pada saat supplier melakukan penawaran
pada perusahaan. Dalam hal ini, pihak supplier (biasanya disebut sales) datang ke perusahaan
untuk melakukan penawaran, dan pembayarannya dilakukan pada saat itu juga (pembayaran
cash) yaitu saat supplier datang ke perusahaan untuk melakukan penawaran.
A. Prosedur pembelian tunai, supplier mengajukan penawaran ke perusahaan:
1. Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
2. Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar
barang yang dikirim ke bagian gudang.
3. Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang
yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
4. Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah
akan memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau
memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian)
yang dikirim ke pemimpin
5. Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan
mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim ke bagian pembelian

6. Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan membuat
SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada
supplier,SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga
akan dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai
arsip.
7. Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat
faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian.
8. Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu
mengirimkan barang beserta faktur kepada bagian gudang
9. Bagian gudang menerima barang dan faktur dari bagian pembelian. Bagian
gudang membuat laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP.
Laporan penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua
dikirim ke bagian keuangan beserta faktur.
10. Bagian keuangan melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP, laporan
penerimaan barang dan faktur. Pembayaran tersebut dikirim ke supplier .
11. Supplier setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas yang dikirimkan ke
bagian keuangan.
12. Bagian keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur lunas tersebut
bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai rangkap 2, lembar pertama kan
disimpan sebagai arsip dan lembar kedua kan dikirimkan ke pemimpin.
B. Jobdesc dari setiap bagian:
1. Supplier

Bertanggung jawab untuk mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) ke Bagian
Pembelian

Menerima Surat Order Pembelian (SOP) dari Bagian Pembelian

Berdasarkan SOP, supplier bertugas untuk membuat faktur

Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian

Menerima uang kas dari Bagian Keuangan

Membuat faktur lunas Bertanggung jawab untuk mengirimkan faktur lunas ke Bagian
Keuangan
2. Bagian Pembelian

Menerima SPH dari Supplier

Meminta daftar barang ke Gudang

Menerima daftar barang yang ada dari Gudang Jika perlu melakukan pemesanan barang,
maka Bagian Pembelian membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP). Jika tidak, maka proses
diakhiri.

Mengirimkan SPP yang sudah dibuat ke Pimpinan

Menerima SPP yang telah di ACC dari Pimpinan.

Membuat SOP rangkap 4:

Lembar 1 : dikirimkan ke Supplier
Lembar 2 : dikirimkan ke Gudang
Lembar 3 : dikirimkan ke Bagian Keuangan
Lembar 4 : disimpan sebagai arsip

Menerima faktur beserta barang dari Supplier
3. Gudang

Bertanggung jawab untuk menerima daftar barang dari Bagian Pembelian

Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia

Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian

Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian

Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian Gudang wajib
membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2.
Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke Bagian Keuangan
4. Bagian Keuangan

Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian

Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari Gudang.

Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian Keuangan bertugas
untuk melakukan pembayaran kepada Supplier

Menerima faktur lunas dari supplier Membuat Laporan Pembelian Tunai rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2 : disimpan sebagai arsip
5. Pimpinan

Menerima SPP dari Bagian Pembelian

Berhak untuk memeriksa, apakah SPP itu layak untuk di ACC apakah tidak. Jika di ACC,
maka dikirimkan ke Bagian Pembelian

Menerima Laporan Pembelian Tunai lembar 1 dari Bagian Keuangan
C. Flowchart pembelian tunai, Supplier mengajukan penawaran ke Perusahaan:

Diposkan oleh Onega Twins di 05.19 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Siklus Pembelian Kredit, Perusahaan ke Supplier
Prosedur pembelian kredit, perusahaan ke supplier adalah rangkaian aktivitas/kegiatan
perusahaan dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau sejenisnya kepada
supplier dan pelaksanaannya terjadi pada saat perusahaan yang bersangkutan melakukan
pembelian ke Supplier. Dengan kata lain, pihak perusahaan datang ke supplier untuk melakukan
pembelian, dan pembayaran dilakukan saat periode selama jangka waktu yang telah ditentukan
tergantung pada keputusan Supplier (jangka waktu telah ditentukan oleh Supplier).
A. Prosedur Pembelian Kredit, Perusahaan ke Supplier:
1. Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat
Permintaan Pembelian) rangkap 2. Lembar 1dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar
2 disimpan oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP
lembar 1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH
tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian
Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian)dikirim ke Pimpinan untuk
mendapat persetujuan.
4. Jika Pimpinan menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah disetujui
dikirimkan kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi awal.

5. Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat
Order Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2
dikirim ke Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4
disimpan sebagai arsip.
6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian Supplier
membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
7. Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier.
Kemudian, faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP
lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur dikirim ke Bagian
Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari
Bagian Gudang.
10. Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar
ke-2, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembelian Kredit (LPK) rangkap 2. Lembar
pertama diserahkan ke Pimpinan dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
B. Jobdesc dari masing-masing Entitas:
1. Bagian Gudang

Melakukan pengecekan terhadap persediaan barang

Membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) rangkap 2 :
Lembar pertama dikirim ke Bagian Pembelian,
Lembar ke dua disimpan sebagai arsip.

Menerima Surat Order Pembelian (SOP) dari Bagian Pembelian

Berdasarkan SOP dan Faktur yang diterima dari Bagian Pembelian, membuat Laporan
Penerimaan Barang (LPB) rangkap 3 :
Lembar pertama dikirim ke Bagian Pembelian,
Lembar ke dua ke Bagian Keuangan, dan
Lembar ke tiga disimpan sebagai arsip.
2. Bagian Pembelian

Menerima SPP dari Bagian Gudang

Berdasarkan SPP, membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) yang dikirim ke
Supplier

Menerima Surat Penawaran Harga (SPH) dari Supplier.

Berdasarkan SPH, membuat Surat Daftar Pembelian (SDP) yang dikirim ke Pimpinan

Menerima SDP yang telah di ACC oleh Pimpinan

Berdasarkan SDP ACC, membuat Surat Order Pembelian (SOP) rangkap 4 :
Lembar pertama dikirim ke Supplier,
Lembar ke dua dikirim ke Bagian Keuangan,

Lembar ke tiga dikirim ke Bagian Gudang, dan
Lembar ke empat disimpan sebagai arsip

Menerima Faktur beserta Barang dari Supplier, kemudian mengirimkannya ke bagian
Gudang

Menerima LPB dari Bagian Gudang
3. Pimpinan

Menerima SDP dari Bagian Pembelian

Meng-ACC SDP, kemudian mengirimkannya ke Bagian Pembelian

Menerima Laporan Pembelian Kredit (LPK) dari Bagian Keuangan
4. Supplier

Menerima SPPH dari Bagian Pembelian

Berdasarkan SPPH, membuat SPH yang dikirimkan ke Bagian Pembelian

Menerima SOP dari Bagian Pembelian

Berdasarkan SOP, membuat Faktur rangkap 2 :
Lembar satu dikirim beserta Barang ke Bagian Pembelian, dan
Lembar ke dua sebagai arsip
5. Bagian Keuangan

Menerima SOP dari Bagian Pembelian

Menerima LPB beserta Faktur dari Bagian Gudang

Berdasarkan SOP dan LPB serta Faktur, membuat Laporan Pembelian Kredit
(LPK)rangkap 2 :
Lembar pertama dikirim ke Pimpinan, dan
Lembar ke dua disimpan sebagai arsip.
C. Flowchart pembelian kredit, perusahaan ke supplier:

: