Pemberdayaan Perempuan Melalui Program nasional

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PERENCANAAN PROGRAN PNFI
Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Pelatihan Inovasi Industri Rumah Tangga
Dosen Pembimbing Dr. Entoh Tohani S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Arif Putra Wicaksana 15102241048

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi sebagian besar perempuan, menikah merupakan salah satu hal yang
didambakan. Ketika seorang perempuan telah menikah, artinya perempuan tersebut
telah siap untuk memiliki keturunan dan menjalani kehidupan berumah tangga.
Sehingga tak heran banyak perempuan yang telah menikah memilih untuk menjadi
seorang ibu rumah tangga.
Menjadi seorang ibu rumah tangga tentunya menyiapkan segala kebutuhan suami
dan anak. Tak hanya itu seorang ibu rumah tangga juga mengurus segala kebutuhan

rumah tangga, seperti memasak, mencuci pakaian, dan membersihkan rumah.
Pekerjaan ini mungkin dianggap berat untuk sebagian perempuan, sehingga beberapa
diantaranya menggunakan jasa asisten rumah tangga. Namun bagi sebagian
perempuan yang lain, hal ini adalah hal yang wajar dan dapat terselesaikan dengan
cepat dan baik.
Bagi sebagian besar perempuan yang tidak mengenakan jasa asisten rumah
tangga, tentunya pekerjaan ibu rumah tangga merupakan kegiatan sehari-hari yang
mereka lakukan. Namun para ibu rumah tangga tetap memiliki waktu luang di selasela kegiatan. Sehingga ibu rumah tangga masih bisa bersosialisasi dan mengerjakan
hal-hal lain yang mereka senangi. Akan tetapi sebagian besar dari mereka lebih
memilih untuk mengerjakan hal-hal yang tidak produktif, seperti menggosip dengan
para ibu rumah tangga lain.
Hal ini terbukti secara nyata di masyarakat yang tinggal di desa Jetis,
Panggungharjo, Sewon, Bantul. Berdasarkan data yang diperoleh dari BKM
Panggungharjo, diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan ada 972 jiwa. Selain
itu diketahui pula sumber mata pencaharian masyarakat di desa Jetis, yaitu PNS
(Pegawai Negeri Sipil), pegawai swasta, petani/buruh tani, peternak, pedangang, dan
usaha industri rumah tangga.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang tersebut maka dapat merumuskan masalah sebagai berikut :


2

a. Bagaimana memberdayakan perempuan terutama ibu rumah tangga yang memiliki
banyak waktu luang ?
b. Bagaimana inovasi program yang dapat diterapkan pada ibu rumah tangga yang
akan diberdayakan ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk memberikan pelatihan agar para ibu
rumah tangga menambah kecakapan dalam hal berinovasi dan berkreasi membuat produk
yang memiliki nilai jual guna meningkatkan perekonomian keluarga.
Serta dari pembuatan program ini diharapkan dapat memunculkan produk lokal unggulan
yang berdaya jual tinggi.

3

KAJIAN TEORI
Pemberdayaan perempuan terdiri dari kata pemberdayaan dan perempuan.
Pemberdayaan

merupakan


hasil

terjemahan

dari

kata

empowerment,

sedangkan

memberdayakan berasal dari terjemahan kata empower, dikutip dari Mardiyatmo Yatmo
Hutomo, kata empower mengandung dua pengertian, salah satunya adalah to give ability to
atau enable yakni memberikan kemampuan atau keberdayaan. Pemberdayaan menurut
pendapat Adams yang dikutip oleh Sri Widayanti dalam Kamus Pekerjaan Sosial adalah alat
untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat agar mereka mampu mengelola
lingkungan dan mencapai tujuan mereka maupun orang lain yang dalam rangka
mengoptimalkan kualitas hidup mereka.

Perempuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang atau manusia yang
memiliki puki, dapat menstruasi, melahirkan anak atau hamil, serta menyusui. Perempuan
bisa merujuk ke arah orang yang dewasa dan anak-anak. Dalam penelitian ini, perempuan
yang dimaksud merujuk ke orang dewasa yaitu ibu-ibu usia 35 tahu ke atas yang berprofesi
sebagai ibu rumah tangga di dusun Prancak Glondong, kelurahan Panggungharjo, kecamatan
Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Jika ditarik sebuah kesimpulan, memberikan keberdayaan atau kemampuan kepada
perempuan memiliki pengertian sebagai suatu upaya yang dilakukan melalui aktifitas atau
kegiatan yang berhubungan dengan pemberian keterampilan (skill) atau pelatihan (training)
kepada ibu-ibu usia 35 tahun ke atas yang bertujuan memberikan keahlian membuat kreasi
coklat dari biji nangka.
Selama ini nangka hanya dimakan dagingnya saja, tetapi bijinya dibuang begitu saja
dan kadang masyarakat umum menggunakanya sebagai camilan seperti dikukus atau direbus,
atau dijadikan lauk peneman makanan, hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakan masih
minim tentang pengolahan biji nangka padahal biji nangka memiliki kandungan karbohidrat
yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan makanan. Biji
nangka sebagai bahan makanan memang belum memasyarakat di Indonesia. Biji nangka
memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti karbohidrat, dan protein, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber
mineral yang baik. Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka dapat diolah

menjadi keripik yang enak dan bergizi.

4

Biji nangka mengandung zat karbohidrat dan kalori yang baik apabila di konsumsi
oleh manusia Pengolahan biji nangka menjadi produk makanan merupakan salah satu bentuk
usaha memanfaatkan limbah biji nangka. Pemanfaatan biji nangka agar lebih berdaya guna
dapat dilakukan dengan mengolah menjadi tepung. Tepung biji nangka dibuat dengan cara
memilih biji nangka yang baik terutama pada teksturnya, lalu mencuci biji nangka di atas air
mengalir. Setelah itu biji nangka direbus hingga kulit ari dari biji nangka terkelupas. Lalu biji
nangka dibersihkan, dan dipotong – potong atau diris tipis - tipis. Selanjutnya biji nangka
dipotong potong kecil lalu dijemur di bawah terik matahari setelah kering biji nangka digiling
(diselip) hingga halus.

5

MEKANISME PERENCANAAN
A. Sistem Pembelajaran Program
a. Kompetensi
 Mampu membuat biji nangka menjadi bubuk coklat.

 Mampu mengolah bubuk coklat menjadi kreasi coklat.
 Mampu melihat pasar dan memaksimalkan peluang pemasaran.
b. Tujuan
Tujuan umum.
Menciptakan industri rumah tangga yang kreatif dan inovatif guna
meningkatkan perekonomian keluarga maupun daerah.
Tujuan khusus.





Mengetahui tata cara memulai usaha.
Memahami potensi usaha di bidang boga.
Mampu membuat inovasi pangan dari biji nangka.
Terampil dalam mengembangkan usaha boga.

1) Materi
Materi yang diberikan untuk mencapai tujuan pelatihan tersebut ditetapkan
sebagai berikut :

No

Materi

1

Penjelasan program pelatihan pemberdayaan

2
3

perempuan.
Inovasi dan kreasi industri rumah tangga.
Pembuatan kreasi tepung coklat dari biji

4
5

nangkat.
Pengolahan bahan jadi menjadi produk jadi.

Pengemasan dan pemasaran produk jadi
menjadi produk siap jual.
Jumlah

Jam pelajaran
Teori Praktek Jumlah
2

-

2

2

-

2

2


6

8

2

6

8

2

2

4

10

14


24

2) Metode
Metoda yang akan digunakan dalam pembelajaran adalah :
 Ceramah
Metode ceramah adalah salah satu cara yang dipakai oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara lisan guna mencapai tujuan
6

pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode ini dipakai karena banyaknya warga
belajar yang perlu dikondisikan. Maka dari itu dirasa menggunakan moetode ini tepat
untuk diterapkan dalam pembelajaran orang dewasa.
 Tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara dimana guru pada umumnya berusaha
menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, atau
apakah proses pemikiran yang dipakai oleh warga belajar. Digunakannya metode ini
untuk melengkapi bila ada kekurangan pada metode ceramah.
 Curah pendapat dan Diskusi
Diskusi dapat diartikan sebagai pembahasan bersama tentang suatu masalah.
Digunakannya metode diskusi karena dirasa dapat merangsang pikiran serta berbagai

pemikiran dan jenis pandangan baru. Serta dapat memberikan sumbangan yang
berharga terhadap warga belajar lainnya.
 Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi yaitu cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada warga belajar suatu proses, situasi,
atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya maupun tiruan, yang
sering disertai penjelasan lisan. Metode ini gunakan untuk mendapat gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses
membuat

sesuatu,

proses

bekerjanya

sesuatu,

proses

mengerjakan

atau

menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan
suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.








3) Fasilitas
Fasilitas yang akan disediakan diantaranya :
Microphone dan sound system
Buku catatan
Pulpen
Materi
LCD dan screen
Konsumsi
4) Waktu
Kegiatan akan dilaksakan 4 kali dalam sebulan selama 2 bulan, setiap hari
Senin dan dimulai setiap pukul 10.00 wib. Bertempat di balai desa.
7

 Pertemuan pertama
Hari/tanggal
: Senin, 4 juni 2018
 Pertemuan kedua
Hari/tanggal
: Senin, 11 juni 2018
 Pertemuan ketiga
Hari/tanggal
: Senin, 18 juni 2018
 Pertemuan ke empat
Hari/tanggal
: Senin, 25 juni 2018
 Pertemuan ke lima
Hari/tanggal
: Senin, 2 juli 2018
 Pertemuan ke enam
Hari/tanggal
: Senin, 9 juli 2018
 Pertemuan ke tujuh
Hari/tanggal
: Senin, 16 juli 2018
 Pertemuan ke delapan
Hari/tanggal
: Senin, 23 juli 2018
c. Proses pembelajaran
Rencana jadwal proses pembelajaran akan dilakukan sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5

Materi

Juni
1

2

Juli
3

4

1

2

3

4

Penjelasan program pelatihan
pemberdayaan perempuan.
Inovasi dan kreasi industri rumah tangga.
Pembuatan kreasi tepung coklat dari biji
nangkat.
Pengolahan bahan jadi menjadi produk
jadi.
Pengemasan dan pemasaran produk jadi
menjadi produk siap jual.
d. Out put
Diharapkan terciptanya ibu rumah tangga yang terampil dalam berkreasi
dan berinovasi di bidang boga untuk menyalurkan waktu luang ibu rumah tangga.
e. Out come
Terciptanya industri rumah tangga di bidang boga serta membuat produk
lokal unggulan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
B. Sistem Perencanaan Program
a. Pembiayaan
1. Bahan habis pakai
8

N

Material

Pemakaian

Kuantitas

o
1.

Snack &

8 x pertemuan

50 orang

7.000

2.800.000

2.

Minum
Makan &

4 xpertemuan

10 orang

10.000

400.000

3.

minum
Gas elpiji 3kg

Praktek

2 unit

40.000

40.000

4.

Handout

memasak
1 x pertemuan

50 buah

1.000

50.000

5.
6.

materi umum
Pulpen
Blok note

Standard
Glantik

50 buah
50 buah

2.000
2.500

100.000
125.000

Boardmarker
Plastik

kembar polos
Snowman
Roket

2 buah
100 buah

5.000
500

10.000
50.000

SUB TOTAL (Rp.)

3.575.000

7.
8.

Harga satuan

Jumlah (Rp.)

(Rp.)

kemasan

2. Barang tak habis pakai
No

Material

Pemakaian

Kuantitas

Harga satuan

Jumlah (Rp.)

(Rp.)
1.

White board

200cm x

1 unit

157.000

157.000

2.
3.
4.
5.
6.

Kompor gas
Pisau
Saringan
Cobek
Hand sealer

150cm
Praktek
Praktek
Praktek
Praktek
Praktek

1 unit
1 bauh
1 buah
1 buah
1 buah

270.500
14.000
15.000
80.000
139.000
SUB TOTAL (Rp.)

270.500
14.000
15.000
80.000
139.000
675.500

Pemakaian

Kuantitas

3. Operasional
No

Material

Harga satuan

Jumlah (Rp.)

(Rp.)
1.

Sewa LCD

4 x pemakaian

2 unit

50.000

400.000

2.

& Screen
Sewa

8 x pemakaian

1 unit

100.000

800.000

3.
4.

kamera
Sewa mic
Sewa sound

4 x pemakaian
4 x pemakaian

2 unit
1 set

10.000
100.000

80.000
400.0000
9

5.
6.

system
Sewa kursi
Sewa meja

8 x pertemuan
8 x pertemuan

55 unit
11 unit

2.000
10.000
SUB TOTAL (Rp.)

880.000
880.000
3.440.000

4. Lain lain
No

Material

Pemakaian

Kuantitas

1.

Publikasi

Brosur dan

500 lembar

2.

Banner

undangan
300cm x

2 unit

3.
4.
5.

400cm
Komunikasi Pulsa
Dokumentasi Cetak foto
KenangPlakat

6.

kenagan
Print

Harga satuan

Jumlah (Rp.)

(Rp.)

Cetak

200

100.000

180.000

360.000

5 orang
60 lembar
2 unit

50.000
2.000
50.000

250.000
120.000
100.000

60 lembar

5.000

300.000

SUB TOTAL (Rp.)
Total keseluruhan

1.230.000
8.920.500

sertitifikat

b. Promosi
Promosi ini dimaksudkan agar pelatihan yang akan dilaksakan
mendapatkan atensi dari warga pedukuhan prancak glondong sewon bantul.
Promosi dilakukan dengan pengumuman melalui RW dan didukung dengan
disebarnya undangan serta pemberitahuan dari mulut ke mulut.
c. Pendampingan
Pendampingan dimaksudkan untuk melaksanaakan program dapat
terlaksana dengan baik sekaligus mampu menumbuhkan motivasi warga belajar.
Model pendampingan yang bisa dilakukan warga belajar yaitu oleh bapak dukuh
dan beberapa kader dari yang ahli di bidang tata boga dengan tujuan agar dalam
penyamaian materi dan praktek sesuai dengan bahan ajar peserta.
d. Kerja sama atau kemitraan

10

Agar program terlaksana secara lancar maka diperlukannya kerjasama
dengan pihak lain, diantaranya dari pihak kedua dan ketiga.
Yang menjadi pihak kedua kali ini ialah ketua pedukuhan serta
masyarakat dukuh prancak glondong sewon bantul. Karena warga disini juga
dijadikan sasaran peserta terutama para ibu rumah tangga.
Untuk yang menjadi pihak ketiga akan bekerja sama dengan kader yang
ahli di bidang boga. Maka dari itu sasaran untuk pihak ketiga ialah mahasiswa
atau lulusan teknik boga.
e. Teknis rekrutmen warga belajar dan tutor
Untuk pelatihan yang akan dilaksanakan, perekrutan warga belajar
dilakukan melalui pendataan dan pendaftaran para ibu rumah tangga kepada ketua
pedukuhan agar mendapatkan peserta pelatihan yang sesuai target sasaran.
Sedangkan perekrutan tutor atau pelatih dilakukan melalui hubungan kerja
sama dengan jurusan tata boga agar mendapatkan fasilitator yang dapat mencapai
materi yang akan disampaikan.

11

EVALUASI
Monitoring atau evaluasi dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan
langsung pada saat awal, tengah dan akhir pelaksanaan pelatihan.
Beriku merupakan objek/sasaran yang digunakan untuk monitoring/evaluasi Program
Pelatihan Inovasi Industri Rumah Tangga yang akan dilakukan di desa Prancak Glondong
Panggungharjo Sewon Bantul :
1. Peserta
Monitoring/evaluasi terhadap peserta diantaranya :
a. Tahap awal sebelum proses pelatihan monitoring dilakukan pada:
1) Kriteria peserta, seperti :
- Wanita
- Ibu rumah tangga / remaja putri
- Umur minimal 20 tahun – 45 tahun
- Mempunyai keterampilan dasar memasak
2) Jumlah peserta 50 orang ibu rumah tangga atau remaja putri
b. Tahap saat berlangsungnya proses pelatihan monitoring dilakukan pada:
1) Kepatuhan dan dislipin
2) Keaktifan dan inisiatif
3) Kecakapan peserta
c. Tahap akhir dari pelatihan, monitoring mencakup :
1) Kemampuan peserta (penguasaan materi)
- Menjelaskan kembali materi
- Demontrasi hasil produk yang telah dibuat
2) Hasil produk yang dibuat.
3) Rencana kedepan peserta setelah mengikuti pelatihan
2. Fasilitator/pelatih
Monitoring / evaluasi terhadap fasilitator atau pelatih diantaranya:
a. Tahap awal sebelum proses pelatihan monitoring dilakukan pada:
1) Kriteria fasilitator/pelatih
- Kemampuan dalam bidang memasak pada pengolahan biji nangka.
- Pendidikan minimal D3
2) Kemampuan profesional
- Tingkat keberhasilan pelatihan yang pernah difasilitasi/dilatih (cv dan
sertifikat serta hasil serupa benda)
- Penguasaan metode pelatihan
b. Tahap saat berlangsungnya proses pelatihan monitoring dilakukan pada:
1) Interaksi dengan kelompok belajar
2) Menjelaskan materi
3) Kefektifan teknik pengajaran
4) Melakukan presentasi
12

5) Menggunakan alat bantu
6) Kedisiplinan atau ketepatan waktu
c. Tahap akhir dari pelatihan, monitoring mencakup:
1) Pengembangan kurikulum atau materi
3. Metode
Monitoring/ evaluasi terhadap metode diantaranta:
a. Tahap awal
1) Identifikasi macam metode pengajaran yang digunakan
2) Persiapan alat/media pengajaran
b. Tahap proses pelaksanaan pelatihan
1) Strategi belajar mengajar
2) Efektivitas metode dalam pencapaian materi
c. Tahap akhir
1) Menilai kesesuaian metode dalam pencapaian materi
2) Menilai metode pengajaran dalam pencapaian tingkat kelulusan dan
kemampuan peserta.

13

PENUTUP
Demikian proposal perencaan program pemberdayaan perempuan dengan pelatihan
kreasi dan inovasi coklat dari biji nangka di dusun prancak glondong, panggungharjo, sewon,
bantul. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih. Besar harapan
proposal ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang diharapkan.
Semoga program yang akan dilaksanakan dapat bermanfaat bagi warga dusun prancak
glondong, panggungharjo, sewon, bantul khususnya para ibu rumah tangga sehingga dapat
meningkatkan perekonomian keluar dan masyarakat.

14

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Harjanto. 2003. Perencaan pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung:
Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Digilib.uinsby.ac.id. 2012. Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Dalam Bidang Studi Fiqih Kelas Xi Di Sma Yayasan Pondon Pesantren Nurul
Huda. Diunduh dari digilib.uinsby.ac.id pada tanggal 9 juni 2017 pukul 11.04 WIB
Digilib.uinsby.ac.id. 2014. Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Fiqih Materi Sholat Kelas Vi Di Mi
Islamiyah Kec. Semampir Kota Surabaya. Diunduh dari digilib.uinsby.ac.id pada
tanggal 9 juni 2017 pukul 11.27 WIB
Digilib.uin-suka.ac.id. 2014. Pemberdayaan Perempuan Melalui Home Industry Kain
Jumputan Di Kampung Celeban, Kelurahan Tahunan, Yogyakarta : Studi Dampak
Sosial Dan Ekonomi. Diunduh dari digilib.uin-suka.ac.id pada tanggal 14 mei 2017
pukul 20.11 WIB
Ejournal.undiksha.ac.id. 2015. Pemanfaatan Biji Nangka Menjadi Kue Pia Kering. Diunduh
dari ejournal.undiksha.ac.id pada tanggal 11 juni 2017 pukul 20.14 WIB

15