Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

  Anwar, C. 2001. Manajemen Dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet, Meda

  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, 2010. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Bogor – Indonesia. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan. Bogor.

  Agriplus. Volume 17 Nomor 01 Januari 2007. Penggunaan Polyethylene Glycol- 6000 Dan Fungsida Delsene MX-200 Pada Penyimpanan Benih Kakao

  (Theobroma cacao L.) Nini Mila Rahni dan Satya Agustina ) Staf

  Pengajar Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo. Kendari. Andrade, A.C.S. 2001. The effect of moisture content and temperature on the longevity of heart of palm seeds (Euterpe edulis). Seed Sci. Technol.

  29:171-182.

  Anggraini, Y. N. Bramasto, C. Kusmana. 2003. Upaya Mempertahankan Viabilitas Benih Bakau (Rhizophora apiculata) dengan Menggunakan Berbagai Media dan Ruang Simpan. Buletin Teknologi Perbenihan Vol 10 (1) Hal 49-61. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

  Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budaya. Jakarta : UI Press. Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2004. Benih. Bogor. Azwar, R. 1993. Strategi Pengembangan Klon Karet Unggul Guna Peningkatan

  Produktivitas Dan Stabilitas lingkungan Perkebunan. Warta Perkaretan, Pusat Penelitian Karet – Sungei Putih, Sumatera Utara. Balai Penelitian Sembawa, 2005. Pengelolaan Bahan Tanam Karet. Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sembawa, Palembang.

  Balai Penelitian Sungei Putih, 2006,. Teknologi Terkini Pengadaan Bahan Tanam Karet Unggul. Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sungei Putih.

  Medan. Basuki, Parlindungan, L. dan Turiman, B., 1980. Usaha Mempertahankan Mutu

  Biji Karet Selama Penyimpanan. Lokakarya Karet 1980. RRC Tanjung Morawa. Hal. 244-265. Budiarti, T. 1990. Konservasi Benih Rekalsitran, Keluarga Benih, Vol. I/1, Forum Komunikasi Antar Peminat dan Ahli Benih. Hal : 56-62. Bewley, J.D. and M. Black. 1994. Physiology and Biochemistry of Seeds. Vol

  1. Development. Germination and Growth. Springer Verlag. Berlin, Heidelberg, New York.

  Chakraverty, A. 2001. Postharvest Technology.Science Publisher. Inc. Enfield, USA. Charloq, 2004. Upaya Peningkatan Ketahanan Simpan Dua Variasi Benih Karet

  (Hevea Brasiliensis, Muell - Arg) Dikupas Melalui Pemberian Polyethylene Glycol. Thesis Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Medan.

  Charloq, 2011.Test Efficacy of Fungicide Against Fungi on Seed Storage Ruber

  (Hevea Brasiliensis, Muell - Arg) Shelled. Prosiding. Seminar Ilmiah Dies Natalis USU ke-59 (SI-Dies 2011). Medan.

  Charloq., Ernitha, P., Bilter, A. Sirait, 2012. Study of Early Screening of Potatp

  (Solanum tuberosum L.) as a Result of Draught Stress (in vitro). Life nd

  Science Chapter, The 2 Annual International Conference Inconjunction th

  With The 8

  IMT-GT UNINET Biosciences Conference. Banda Aceh , November 22-24, 2012. Building Society Through Science Dignity and Prosperity. Proceedings. Syiah Kuala University Press 2012. ISSN : 2089- 208x.

  Copeland, L.O.and M.B. McDonald. 1995. Principles of Seed Science and Technology. Chapman and Hall Press. New York. 409p. Copeland, L. O and M. B. McDonald. 2001. Principle of Seed Science and

  Technology. 4th Edition. Kluwer Academic Publisher. United States of America.p 467. Ependi,I. 2009. Kemunduran Benih. http://74.125.153.132/search?q=cache: vT3HI70z5s0J:agrisci.ugm.ac.id/vol11_2/no8_detkdlai.pdf+kemunduran+ benih+tanaman&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a. Fried, G. H. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

  GAPKINDO. 2008. Ekspor karet alam Indonesia menurut jenis mutu, periode Januari-Desember 2008. GAPKINDO, Jakarta.

  Gardner, F.D.; R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budi Daya.terjemahan : H. Susilo. Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.

  Hal. 125-127. Hani, A., E. Rachman dan D. Herdyana. 2007. Uji Skarifikasi Benih secara Kimia dan Uji Media Perkecambahan pada Tiga Populasi Surian.

  Harrington, J.F. 1972. Seed and Pollen Storage for Conservation of Plant Gene

  Resources. In Genetic resources in Plant-Their Exploration and Conservation. O.H. Frankel and E. Bennett (Eds). Blackwell Publications, Oxford, pp. 501-502 .

  Hasanah, 2002. Dalam Hayati, R. Dkk. 2011. Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah dan Cara Penyimpanan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kakao.

  Heddy, S., Wahono, H. S dan Metty, K. 1994. Pengantar P roduksi Tanaman dan Penanganan Pasca Panen, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Hal : 115-117. Ilyas, S. 2003. Teknologi Pelapisan Benih. Makalah Seminar Benih Pellet.

  Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. 16 Halaman. Justice,O.L. dan L.V. Bass. 1994. Prinsip Praktek Penyimpanan Benih.

  Terjemahan: Rennic. Rajawali Press, Jakarta. Kartasapoetra, A. G , 1992 .Teknologi Benih, Produksi Benih Dan Tuntunan Praktikum, Bina Aksara, Jakarta.

  Karyudi, 2001. Osmoregulasi Tanaman Karet Sebagai Respons Terhadap Cekaman Air. Jurnal Penelitian Karet, Sungei Putih. Khrisnapillay, D,B and Engelman 1995. Alternative methods for storage of

  recalcitrant and intermediate seeds : slow growth and cryopservation. p 34-39. In Ouedraogo , A.S.,K. Poulsen and stubgraads, (eds). Intermediate / Recalsitrant Tropical Forest Tree Seeds. International Plant Genetic Reseorces Institut. Denmark.

  Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan, Pengemasan dan Penyimpanan.

  Kanisius. Yogyakarta. Lawlor, D.W.1970. Absorption of Polyethilene glicol by Plant enther effect on plant growt. New Physiol.69:501-513.

  Lestari, S., 2000. Pengaruh Kadar Air Awal Benih Dan Periode Konservasi Terhadap Viabilitas Benih Duku (Lansium domesticum Correa) Pada Ruang Simpan Terbuka dan Ruang AC. Institut Pertanian Bogor Hal:12.

  Lydersen, A. L. 1983. Mass Transfer in Engineering Practice. John Wiley and Sons. Trondheim . Mardinus, 2003. Patologi Benih dan Jamur Gudang.universitas Andalas, padang. Mugnisjah, W.Q., Asep, S., Suwarto dan Cecep, S. 1994. Panduan Praktikum dan

  Penelitian Bidang Ilmu Dan Teknologi Benih, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Murniati, E., Yulianida. 2005. Pengaruh antioksidan sebagai perlakuan invigorasi benih sebelum simpan terhadap daya simpan benih bunga matahari (Helianthus annuus L.). Bul Hayati. 12 (4): 145-150. Nazaruddin dan Farry B. Paimin. 1992. Karet, Strategi Pemasaran Tahun 2000, Budidaya dan Pengolahan, Penebar Swadaya, Jakarta. Hal : 148-159. Plaut, Z. dkk. 1985. A simple Procedure to Overcome Polyethylene Glycol Toxicity on Whole Plants. Plant physiol. 79: 559-561 . Pritchard, H.W., M.I. Daws, B.J. Fletcher, C.S.Gamene, H.P. Msanga, and

  W.Omondi.2004.. American Journal of Botany 91: 863870. Ecological

  Correlates of Seed Desiccation Tolerance in Tropical African Dryland Trees.

  Purwanti, S. 2004. Kajian Ruang Simpan Terhadap Kualitas Benih Kedelai Hitam dan Kedelai Kuning. http://agrisci.ugm.ac.id/vol11_1/no4_kdlaihtm&knng.pdf [12 Desember 2009].

  Sari, P, E., Widayati, E., Salma, S., 2009. Pengaruh Komposisi Bahan Pelapis dan

  Methylobacterium spp. Terhadap Daya Simpan Benih dan Vigor Bibit

  Kacang Panjang (Vigna sinensis L.).Makalah Seminar Departemen Agronomi Hortikultura. Fakultas Pertanian, IPB. Rachmawan, O. 2001. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas

  Pertanian. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Rahardjo, P. 1986. Penggunaan Polyethylene Glycol (PEG) Sebagai Medium

  Penyimpanan Benih Kakao(Theobroma cacao L.) Pelita Perkebunan II (3) : 103-108. Ramelan, A.H., Nur Her Riyadi Parnanto,Kawiji, 1996. Fisika Pertanian. UNS Press. Rusmin, Devi. 2004. Peningkatkan Viabilitas Benih Tanaman Jambu

  Mete (Anacardium occidentale l.) Melalui Invigorasi. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih, Gramedia, Widia Sarana Indonesia, Jakarta. Hal : 95-117. Schmidt. L., 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.

  Departemen Kehutanan. Jakarta. Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial..

  Departemen Kehutanan.Jakarta. pp 530. Setiawan, W. 2005. Pengaruh formulasi coating dan fungisida terhadap viabilitas benih cabai (Capsicum annuum L.) varietas Tit Super. Skripsi.

  Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Setyaningsih, M.C., 2002. Pengaruh tingkat masak, penyimpanan dan invigorasi terhadap perubahan fisiologis benih adas (Foeniculum vulgare Mill). Tesis. Program Pasca sarjana, IPB. Setiawan, D. H. dan A. Andoko, 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet Agromedia Pustaka, Jakarta.

  Siagian, N., 2006. Pembibitan Dan Pengadaan Bahan Tanam Karet Unggul. Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sungei Putih, Medan. Siagian, N. Staf Peneliti Lembaga Penelitian Sungei Putih, Galang.ds.

  Komunikasi Pribadi. 2 Maret 2013. Pukul 20.00 WIB. Street, H.E., H. Opik. 1985. The Physiology of Flowering Plants: Their Growth and Development. Edward Arnold Ltd. Melbourne .

  Suardi, D. 2000. Kajian Metode Skrining Padi Tahan Kekeringan, online (www.biogenonline.com). Diakses tanggal 29 Nopember 2006. Sudrajat, D.J., Megawati, E.R. Kartiana dan N. Nurochim. 2007. Standar

  Pengujian Mutu Fisik dan Fisiologis Benih Tanaman Hutan (Schleicera oleosa dan Styrax benzoin). Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan. Bogor. Suita, E. 2008. Pengaruh Ruang, Media, dan Periode Simpan terhadap

  Perkecambahan Benih Kemenyan (Styrax benzoin Dryand). Jurnal Hutan Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. 5(1): 45-52. Sianturi, H.S.D. 1996. Budidaya Tanaman Karet, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Hal: 5-18.

  Sukarman dan Maharani Hasanah. 2003. Perbaikkan Mutu Benih Aneka Tanaman Perkebunan Melalui Cara Panen dan Penanganan Benih.Jurnal Litbang Pertanian; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah. Bogor.

  Sulaiman, F., Z.R. Samjaya, dan S. Agustiana. 2010. Hubungan letak buah di pohon dan lama penyimpanan buah terhadap mutu fisiologis benih karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Bidang Pertanian “Pertanian Terintegrasi untuk Mencapai Millenium Development Goals (MDGs)”. Volume I Bidang Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Sriwiaya, Palembang. p. 120 – 137. Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Cet 5. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Jakarta: PT Raja Grafindo.

  Umar, T., Riske, A., Hendra, Novel, Meli, Danang, Istia Tri., 2009. Tugas Teknologi Sediaan Aseptis Infus Glukosa Natrium Klorida. Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

  Utomo, B. 2006. Karya Ilmiah: Ekologi Benih. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian USU. Meda

  Warta Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 2009,. Pengolahan Biji Karet Untuk Bibit. Vol. 31, No. 5. Wirawan. B,. Dan Wahyuni. S. 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat, Penebar Swadaya. Jakarta. Woelan, S., I. Suhendry, A. Daslin dan R. Azwar. 1999. Karakteristik klon anjuran 1999-2001. Warta Pusat Penelitian Karet. Asosiasi Penelitian

  Perkebunan Indonesia Vol : 18 no :1-3.