PEMANFAATAN GPS UNTUK PERENCANAAN PENGEL
LAPORAN
“PEMANFAATAN GPS UNTUK PERENCANAAN
PENGELOLAAN DAN PEMETAAN LAHAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Mekanisasi Pertanian
diampu oleh Ilham Farhan Fauzi, S. Pd
Disusun oleh :
Kelompok V
Agroteknologi VI A
Agung Robani
(1157060004)
Diki Prasetya
(1157060017)
Fatya Afwa Cameilia
(1157060022)
Hana Fitriani
(1157060032)
Intan Fajriaturrahmana
(1157060040)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
A. PENDAHULUAN
Global positioning system (GPS) adalah sistem navigasi (sistem untuk
menentukan letak di permukaan bumi) dengan bantuan sinyal satelit. GPS
dikembangkan oleh departemen pertahanan Amerika pada awal tahun 70-an. Pada
awalnya GPS dikembangkan dan digunakan untuk kebutuhan militer. Saat ini
GPS sudah sangat berkembang tidak hanya dimanfaatkan untuk menentukan letak
posisi suatu tempat akan tetapi dipergunakan sebagai alat bantu membuat peta,
mengukur luas lahan dll. Pemanfaatan GPS saat ini tidak hanya dimonopoli
kalangan militer, warga sipil sudah banyak memanfaatkan GPS untuk berbagai
keperluan.
Pemanfaatan GPS dalam bidang pertanian khususnya mekanisasi pertanian
adalah untuk membuat peta lahan yang akan diolah, peta yang telah dibuat sangat
membantu dalam menentukan letak lokasi lahan, gudang penyimpanan, kantor,
rumah tinggal dan tempat pengolahan produk hasil pertanian. Hand-set GPS saat
ini sudah dilengkapi dengan berbagai fungsi tambahan seperti altimeter (untuk
mengukur ketinggian suatu tempat), termometer, odometer, kartu penyimpan data
(memory card). Keberadaan GPS telah menghemat biaya survei sebesar 50 % dan
menghemat waktu survei sebesar 75 % dibandingkan dengan metode survei
konvensional (El- Rabbany, 2002).
B. TUJUAN
Agar mahasiswa mampu mengoperasikan GPS, memanfaatkan GPS untuk
membuat peta dan menghitung luas lahan.
C. DASAR TEORI
Global Positioning System (GPS) merupakan suatu konstelasi yang terdiri
tidak kurang dari 24 satelit yang menyediakan informasi posisi koordinat. GPS
dapat dipergunakan secara global dimanapun dan oleh siapapun dimuka bumi ini
secata gratis. Pengembangan GPS dimulai dari tahun 1973 oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat dan beroperasi penuh pada tahun 1995. Nama
resminya adalah NAVSTAR-GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit yang
membentuk konstelasi di luar angkasa dan beberapa satelit lagi sebagai cadangan.
Secara garus besar GPS dibagi menjadi tiga segmen yaitu kontrol, angkasa, dan
pengguna (Tassim, 2011).
a. Segmen Kontrol
Segmen kontrol merupakan otak dari GPS yang melakukan pemantauan
terhadap transmisi navigasi dan penyetelan yang dilakukan oleh satelit.
Segmen ini meliputi 5 stasiun pemantau dan stasiun upload yang terdistribusi
di seluruh dunia. Setiap satelit akan melewati stasiun pemantau dua kali dalam
satu hari.
b. Segmen Angkasa
Segmen angkasa merupakan konstelasi NAVSTAR dari satelit-satelit yang
memancarkan siyal GPS. Orbit satelit berada pada ketinggian sekitar 20.200
km di atas bumi dan melakukan revolusi terhadap bumi setiap 12 jam
c. Segmen Pengguna
Berbagai sektor menggunakan GPS untuk penentuan posisi, baik dari
kalangan sipil maupun militer. Aplikasinya meliputi pertanian, penerbangan,
pelayanan, darurat, rekreasi, dan pemantauan kendaraan.
Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat
cepat sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi di atas
permukaan bumi. GPS sendiri berisi beberapa integrated circuit sehingga murah
dan teknologinya mudah untuk digunakan oleh semua orang. Setiap daerah diatas
permukaan bumi ini minimal terjangkau 3-4 satelit. Pada prakteknya, setiap GPS
terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Semakin
banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga semakin
tinggi. Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
menghitung posisi 2D dan track pergerakan. Jika GPS receiver dapat menerima
empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi 3D. jika sudah dapat
menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain seperti
kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit,
dan matahari terbenam dan lainnya (Panindya, 2014).
D. BAHAN DAN ALAT
GPS Merk Garmin Type 60CSx, alat tulis, papan dada, tabel isian titik
koordinat, patok bambu, kertas milimeter blok.
E. CARA KERJA
1. Pengoperasian GPS
Tekan tombol ON/OFF pada GPS
-
Tunggu beberapa saat sampai koneksi
-
GPS dengan satelit lebih dari 2
Ada tanda simbol 2D/3D pada layar
Tunggu sampai akurasi pengukuran
dibawah 10 meter.
GPS telah siap digunakan
-
Ganti format koordinat Bujur-Lintang
(derajat, menit, detik) menggunakan
koordinat UMT (Unversal Transverse
Mecator)
-
Klik tombol PAGE sampai muncul Main
-
Menu
Pilih Setup
Tekan tombol enter (ENTER) Pilih Units
- tekan (ENTER) - Position format ganti
ke UTM UPS.
Tekan Tombol MARK
- Untuk menentukan koordinat pada titik
-
pengukuran yang telah ditentukan
Pad kolom Note ganti nama pengukuran
disesuaikan dengan kebutuhan Misalnya
UIN1….
Catat pada tabel isian pengukuran
-
Misal : Location 48 M UMT 080….923;
data elevasi.
Beri tanda lokasi yang diambil titik
koordinatnya
Setiap ada tanda perubahan kontur
dilakukan pengukuran lagi
-
Prinsipnya semakin banyak titik maka
-
peta yang dibuat semakin akurat
Tetapi disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Lakukan prosedur 1,2,3
-
Sampai
batas
lahan
-
ditentukan sebelumnya
Titik
koordinatnya
yang
telah
telah
diukur
semuanya.
Pastikan semua data telah tercatat
dengan baik dan benar
Hasil
2. Pembuatan Peta dan Mengitung Luas
Hasil poin A dibuat petanya
-
Dengan menggunakan kertas milimeter
blok ataupun dengan bantuan software
seperti AUTO CAD.
Sebelum menggambar harus ditentukan :
-
Skala peta yang akan digunakan
Menggunakan kertas milimeter ukuran
-
A3
Ukur terlebih dahulu panjang dan lebar
kertas kerja.
Ditentukan jarak terpanjang hasil
pengukuran dengan cara :
-
Tentukan selisih garis bujur terbesar di
-
(-) garis bujur terkecil
Tentukan selisih garis lintang terbesar di
-
(-) garis lintang terkecil
Pilih jarak terpanjang apakah selisih
garis bujur ataupun garis lintang.
Menentukan skala
-
Menggunakan persamaan :
Skala :
jarak terpanjang
panjang kertas
Menentukan jarak antara Grib dan
memberi notasi angka pada setiap grid
pada sumbu X dan sumbu Y
Dimasukkan koordinat pada kertas
milimeter blok
-
Titik koordinat yang diperoleh dari GPS
Diproyeksikan pada milimeter blok sesuai
-
dengan sumbu X (bujur) atau Y (lintang)
Pertemuan antara garis lintang dan bujur
disebut titik koordinat.
Dimasukkan semua titik yang diukur
sesuai dengan langkah
- sebelumnya
Setelah semua titik koordinat
dimasukkan tarik garis antara titik
sehingga membentuk bidang poligon
sesuai dengan bentuk permukaan
wilayah yang diukur.
Hasil
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Wa
y
poi
nt
Waktu
Lokasi
97
15.52
Pos satpam
98
15.56
Aula lama
99
15.58
Perspustakaan
100
16.00
Psikologi
101
16.06
Student Center
(SC)
102
16.08
Ma'had
103
16.10
Kantin
104
16.12
105
16.21
106
16.22
Aula baru
107
16.23
Laboratorium
108
16.24
Ushuluddin
109
16.26
Pascasarjana
110
16.27
Sosial dan Politik
Syariah dan
Hukum
Sains dan
Teknologi
Koordinat
800226
9232993
800227
9232992
800226
9232992
800252
9233022
800421
9233163
800442
9233182
800408
9233093
800394
9233064
800387
9232977
800387
9232976
800390
9232961
800389
9232951
800366
9232964
800334
9232943
Ketinggi
an
695 m
695 m
695 m
695 m
709 m
712 m
703 m
697 m
687 m
687 m
687 m
688 m
686 m
683 m
111
16.28
800334
9232942
Rektorat
683 m
Perhitungan
•
Jarak terpanjang
Koordinat X
Koordinat Y
Titik terbesar = 800442
Titik terbesar = 9233182
Titik terkecil = 800226
Titik terkecil = 9232942
Selisih
= 800442 – 800226
Selisih
9233182 - 9232942
•
= 216 m
= 240 m
= 21600 cm (X)
= 24000 cm (Y)
Skala
Panjang jarak terpanjang = 24000 cm = 600 1000 cm
Panjang kertas
40 cm
•
Penentuan titik awal kertas (X dan Y dikurang 5)
Koordinat garis Bujur terkecil = 800226 – 5
TAKx = 800221
Koordinat garis Lintang terkecil = 9232942 – 5
TAKy = 9232937
• Penentuan titik selanjutnya
(1)
Titik ke-1
TA
= 800221 + 50
TSx1 = 800271
•
TA
= 9232937 + 50
Tsy1 = 9232987
Menghitung Sumbu X dan Y peta
=
TK – TAK x 100 cm x 100 cm
Skala
X = 800226 – 800221 x100
x100
1000
= 0,5 cm
(2)
TA
–
1000
= 5,5 cm
TA
= 9233037 + 50
TSy2 = 9233087
Y
=
9232992
–
1000
= 5,5 cm
Titik ke-4
TA
= 800371 + 50
TSx2 = 800421
X
= 800252 – 800221 x 100
9232937 x 100
1000
= 3,1 cm
(5)
TA
= 9232987 + 50
TSy2 = 9233037
Y
=
9232992
Titik ke-3
TA
= 800321 + 50
TSx2 = 800371
X
= 800226 – 800221 x 100
9232937 x 100
1000
= 0,5 cm
(4)
1000
= 5,6 cm
Titik ke-2
TA
= 800271 + 50
TSx2 = 800321
X
= 800227 – 800221 x 100
9232937 x 100
1000
= 0,6 cm
(3)
Y = 9232993 – 9232937
TA
= 923308 + 50
TSy2 = 9233137
Y
=
9233022
1000
= 8,5 cm
Titik ke-5
= 800421 + 50
TA
= 9233137 + 50
–
TSx2 = 800471
X
= 800421 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 20 cm
(6)
TA
= 9233187+ 50
TSy2 = 9233237
Y
=
9233182
–
1000
= 24,6 cm
TA
= 9233237 + 50
TSy2 = 9233287
Y
=
9233093
–
1000
= 15,6 cm
Titik ke-8
TA
= 800571 + 50
TSx2 = 800621
X
= 800394 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 17,3 cm
(9)
1000
= 22,6 cm
Titik ke-7
TA
= 800521 + 50
TSx2 = 800571
X
= 800408 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 18,7 cm
(8)
–
Titik ke-6
TA
= 800471 + 50
TSx2 = 800521
X
= 800442 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 22,1 cm
(7)
TSy2 = 9233187
Y
=
9233163
TA
= 9233287 + 50
TSy2 = 9233337
Y
=
9233064
1000
= 12,7 cm
Titik ke-9
TA
= 800621 + 50
TSx2 = 800671
TA
= 9233337 + 50
TSy2 = 9233387
–
X
= 800387 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,6 cm
(10)
–
1000
= 4 cm
TA
= 9233387 + 50
TSy2 = 9233437
Y
=
9232976
–
1000
= 3,9 cm
TA
= 9233437 + 50
TSy2 = 9233487
Y
=
9232961
–
1000
= 2,4 cm
Titik ke-12
TA
= 800771 + 50
TSx2 = 800821
X
= 800389 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,8 cm
(13)
9232977
Titik ke -11
TA
= 800721 + 50
TSx2 = 800771
X
= 800390 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,9 cm
(12)
=
Titik ke-10
TA
= 800671 + 50
TSx2 = 800721
X
= 800387 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,6 cm
(11)
Y
TA
= 9233487 + 50
TSy2 = 9233537
Y
=
9232951
1000
= 1,4 cm
Titik ke-13
TA
= 800821 + 50
TSx2 = 800871
TA
= 9233537 + 50
TSy2 = 9233587
–
X
= 800366 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 14,5 cm
(14)
Titik ke-14
TA
= 800871 + 50
TSx2 = 800921
X
= 800334 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 11,3 cm
(15)
Y
=
9232964
–
1000
= 2,7 cm
TA
= 9233587 + 50
TSy2 = 9233637
Y
=
9232943
–
1000
= 0,6 cm
Titik ke-15
TA
= 800921 + 50
TSx2 = 800971
X
= 800334 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 11,3 cm
TA
= 9233637 + 50
TSy2 = 9233687
Y
=
9232942
–
1000
= 0,5 cm
2. Pembahasan
Global Positioning System (GPS) merupakan suatu konstelasi yang terdiri tidak
kurang dari 24 satelit yang menyediakan posisi koordinat. GPS dapat dipergunakan
secara global dimanapun dan oleh siapapun secara gratis. GPS juga merupakan
sebuah sistem navigasi satelit yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam
berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi, sepanjang masih
menerima sinyal GPS yang dipancarkan satelit. Selain itu, manfaat utama GPS adalah
dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi. Segala kegiatan yang
berkaitan dengan posisi atau lokasi di permukaan bumi dapat diselesaikan dengan
bantuan GPS (Pusat Pengolahan Data, 2015).
Secara teknis GPS adalah perpaduan satelit dan receiver yang mampu
menunjukan dan mencatat posisi suatu objek di muka bumi secara global. Secara
prinsip, GPS bekerja berdasarkan sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh satelit-satelit
tersebut. Informasi mengenai posisi satelit, jarak antara satelit dan permukaan bumi,
informasi waktu, kelaiakan satelit secara terus menerus dan simultan dikirimkan
kepada penerima sinyal di bumi, yang selanjutnya diolah menjadi informasi koordinat
yang secara global dapat diketahui oleh setiap orang dengan satuan pengukuran dan
sistem koordinat yang jelas (Imam, 2011).
Penggunaan GPS dapat memberikan koordinat-koordinat lokasi yang dapat
membantu untuk menemukan lokasi pada peta bumi. Lokasi untuk pembuatan peta
adalah di UIN SGD Bandung, dengan menentukan titik koordinat suatu objek yaitu
gedung. Gedung-gedung tersebut yaitu pos satpam sebagai titik awal kemudian
gedung aula lama, perpustakaan, fakultas psikologi, student center (SC), gedung
ma’had, kantin, fakultas syariah dan hukum, fakultas sains dan teknologi, gedung
aula baru, gedung laboratorium, fakultas ushuluddin, gedung pasca sarjana, fakultas
sosial dan politik, gedung rektorat. Informasi yang disajikan GPS adalah way point,
waktu, koordinat, dan ketinggian lokasi. Pengumpulan data titik koordinat tersebut
kemudian dilakukan perhitungan skala, penentuan titik awal kertas, dan menghitung
sumbu x dan y. Setelah diketahui nilai sumbu x dan y pada masing-masing objek
gedung, selanjutnya mengaplikasikan data tersebut kedalam millimeter blok.
Pertemuan titik antara sumbu x dan y kemudian antar titik tersebut disambungkan
sehingga terbentuk gambar peta.
Hasil pengamatan berupa data informasi dari GPS tersebut tidak seluruhnya
akurat. Ketidakakuratan atau kesalahan data bisa saja terjadi selama praktikum
berlangsung. Karena cuaca buruk dan hujan deras maka praktikum menjadi kurang
kondusif, keterlambatan waktu dan sinyal GPS menjadi sedikit terganggu. Awan tebal
dan hujan deras tersebut dapat menghambat sampainya sinyal.
Beberapa sumber kesalahan yang mempengaruhi hasil pengambilan data atau
informasi data GPS adalah Selective Availability (SA) merupakan kesalahan acak
sinyal GPS yang ditentukan oleh United State Department of Defenses (DoD) untuk
menurunkan kualitas akurasi posisi GPS, obstruksi merupakan kesalahan yang
disebabkan oleh muculnya penghalang sinyal GPS seperti awan, gedung, pepohonan
dll. Penerimaan sinyal GPS akan lebih baik pada area terbuka jika dibandingkan
dengan area tertutup. Multipath yaitu suatu kesalahan terjadi karena pada saat sinyal
GPS terpantul terlebih dahulu pada sebuah objek sebelum mencapai antenna receiver
GPS, sehingga menyebabkan nilai kesalahan yang terjadi bisa sangat kecil dan juga
menyebabkan penurunan akurasi hingga beberapa meter. Selain itu kesalahan terjadi
karena keterlambatan akibat atmosfer, sinyal GPS akan berpantul secara acak pada
saat melakukan perjalanan melalui ionosfer dan troposfer. Ketika terjadi pemantulan
maka jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai permukaan bumi bertambah.
Sehingga mengakibatkan perubahan posisi hasil hitungan (Tassim, 2011).
Pemanfaatan GPS dalam bidang pertanian adalah untuk pemetaan lahan yang
akan diolah, pemetaan hasil perubahan lahan, untuk mengetahui luasan lahan yang
digarap, dan memudahkan untuk menentukan letak lokasi lahan. Adapun beberapa
kelebihan menggunakan GPS yaitu dapat dioperasikan 24 jam setiap hari dari lokasi
manapun dipermukaan bumi, cara mengoperasikannya sangat mudah, serta cepat dan
mudah mendapatkan data posisi koordinat geografis. Sedangkan untuk kelemahannya
adalah seperti lemahnya sinyal karena pengaruh atmosfer atau ketidakmampuan
sinyal untuk menembus benda yang bersifat tebal dan keras seperti gedung yang
dapat berpengaruh pada perhitungan lokasi pertama (Prihandito, A. 1988).
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa GPS dapat dioperasikan
dengan cara menekan tombol ON, tunggu sampai koneksi GPS dengan satelit lebih
2. Lalu pemilihan koordinat yang akan digunakan seperti bujur dan lintang.
Kemudian page main menu pilih SETUP dan tekan enter. Tekan tombol MARK
untuk menentukan titik koordinat pada titik pengukuran yang ditentukan. GPS
memiliki banyak manfaat yaitu untuk pemetaan lahan, pemetaan hasil, perubahan
lahan, untuk mengetahui luasan lahan yang digarap dan memudahkan untuk
menentukan letak lokasi lahan. Didapat gambar peta UIN Bandung dari hasil
perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Imam, B dan Haris. I. 2011. Penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk
Pembuatan Peta Situasi pada Sub Das Jeratun Seluna. BBIHP. Bogor.
Tassim, B. 2011. Panduan Pengukuran Areal Perkebunan Menggunakan GPS. Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.
Pusat Pengolahan Data. 2015. Survey dan Pemetaan Menggunakan GPS. Balai
Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar. Jakarta.
Pranindya, A. 2014. Global Positioning System (GPS). http://eprints.polsri.ac.id
Prihandito, A. 1988. Proyeksi Peta. Yogyakarta. Kanisius.
LAMPIRAN
Gambar 1 GPS titik awal
Gambar 2 GPS titik akhir
Gambar 4 Perpustakaan
Gambar 5 Aula lama
Gambar 3 Pos satpam (titik awal)
Gambar 6 Mencatat koordinat
Gambar 7 Ma'had
Gambar 8 Student Center (SC)
“PEMANFAATAN GPS UNTUK PERENCANAAN
PENGELOLAAN DAN PEMETAAN LAHAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Mekanisasi Pertanian
diampu oleh Ilham Farhan Fauzi, S. Pd
Disusun oleh :
Kelompok V
Agroteknologi VI A
Agung Robani
(1157060004)
Diki Prasetya
(1157060017)
Fatya Afwa Cameilia
(1157060022)
Hana Fitriani
(1157060032)
Intan Fajriaturrahmana
(1157060040)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
A. PENDAHULUAN
Global positioning system (GPS) adalah sistem navigasi (sistem untuk
menentukan letak di permukaan bumi) dengan bantuan sinyal satelit. GPS
dikembangkan oleh departemen pertahanan Amerika pada awal tahun 70-an. Pada
awalnya GPS dikembangkan dan digunakan untuk kebutuhan militer. Saat ini
GPS sudah sangat berkembang tidak hanya dimanfaatkan untuk menentukan letak
posisi suatu tempat akan tetapi dipergunakan sebagai alat bantu membuat peta,
mengukur luas lahan dll. Pemanfaatan GPS saat ini tidak hanya dimonopoli
kalangan militer, warga sipil sudah banyak memanfaatkan GPS untuk berbagai
keperluan.
Pemanfaatan GPS dalam bidang pertanian khususnya mekanisasi pertanian
adalah untuk membuat peta lahan yang akan diolah, peta yang telah dibuat sangat
membantu dalam menentukan letak lokasi lahan, gudang penyimpanan, kantor,
rumah tinggal dan tempat pengolahan produk hasil pertanian. Hand-set GPS saat
ini sudah dilengkapi dengan berbagai fungsi tambahan seperti altimeter (untuk
mengukur ketinggian suatu tempat), termometer, odometer, kartu penyimpan data
(memory card). Keberadaan GPS telah menghemat biaya survei sebesar 50 % dan
menghemat waktu survei sebesar 75 % dibandingkan dengan metode survei
konvensional (El- Rabbany, 2002).
B. TUJUAN
Agar mahasiswa mampu mengoperasikan GPS, memanfaatkan GPS untuk
membuat peta dan menghitung luas lahan.
C. DASAR TEORI
Global Positioning System (GPS) merupakan suatu konstelasi yang terdiri
tidak kurang dari 24 satelit yang menyediakan informasi posisi koordinat. GPS
dapat dipergunakan secara global dimanapun dan oleh siapapun dimuka bumi ini
secata gratis. Pengembangan GPS dimulai dari tahun 1973 oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat dan beroperasi penuh pada tahun 1995. Nama
resminya adalah NAVSTAR-GPS. Sistem GPS terdiri dari 24 satelit yang
membentuk konstelasi di luar angkasa dan beberapa satelit lagi sebagai cadangan.
Secara garus besar GPS dibagi menjadi tiga segmen yaitu kontrol, angkasa, dan
pengguna (Tassim, 2011).
a. Segmen Kontrol
Segmen kontrol merupakan otak dari GPS yang melakukan pemantauan
terhadap transmisi navigasi dan penyetelan yang dilakukan oleh satelit.
Segmen ini meliputi 5 stasiun pemantau dan stasiun upload yang terdistribusi
di seluruh dunia. Setiap satelit akan melewati stasiun pemantau dua kali dalam
satu hari.
b. Segmen Angkasa
Segmen angkasa merupakan konstelasi NAVSTAR dari satelit-satelit yang
memancarkan siyal GPS. Orbit satelit berada pada ketinggian sekitar 20.200
km di atas bumi dan melakukan revolusi terhadap bumi setiap 12 jam
c. Segmen Pengguna
Berbagai sektor menggunakan GPS untuk penentuan posisi, baik dari
kalangan sipil maupun militer. Aplikasinya meliputi pertanian, penerbangan,
pelayanan, darurat, rekreasi, dan pemantauan kendaraan.
Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat
cepat sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi di atas
permukaan bumi. GPS sendiri berisi beberapa integrated circuit sehingga murah
dan teknologinya mudah untuk digunakan oleh semua orang. Setiap daerah diatas
permukaan bumi ini minimal terjangkau 3-4 satelit. Pada prakteknya, setiap GPS
terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Semakin
banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga semakin
tinggi. Sebuah GPS receiver harus mengunci sinyal minimal tiga satelit untuk
menghitung posisi 2D dan track pergerakan. Jika GPS receiver dapat menerima
empat atau lebih satelit, maka dapat menghitung posisi 3D. jika sudah dapat
menentukan posisi user, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain seperti
kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit,
dan matahari terbenam dan lainnya (Panindya, 2014).
D. BAHAN DAN ALAT
GPS Merk Garmin Type 60CSx, alat tulis, papan dada, tabel isian titik
koordinat, patok bambu, kertas milimeter blok.
E. CARA KERJA
1. Pengoperasian GPS
Tekan tombol ON/OFF pada GPS
-
Tunggu beberapa saat sampai koneksi
-
GPS dengan satelit lebih dari 2
Ada tanda simbol 2D/3D pada layar
Tunggu sampai akurasi pengukuran
dibawah 10 meter.
GPS telah siap digunakan
-
Ganti format koordinat Bujur-Lintang
(derajat, menit, detik) menggunakan
koordinat UMT (Unversal Transverse
Mecator)
-
Klik tombol PAGE sampai muncul Main
-
Menu
Pilih Setup
Tekan tombol enter (ENTER) Pilih Units
- tekan (ENTER) - Position format ganti
ke UTM UPS.
Tekan Tombol MARK
- Untuk menentukan koordinat pada titik
-
pengukuran yang telah ditentukan
Pad kolom Note ganti nama pengukuran
disesuaikan dengan kebutuhan Misalnya
UIN1….
Catat pada tabel isian pengukuran
-
Misal : Location 48 M UMT 080….923;
data elevasi.
Beri tanda lokasi yang diambil titik
koordinatnya
Setiap ada tanda perubahan kontur
dilakukan pengukuran lagi
-
Prinsipnya semakin banyak titik maka
-
peta yang dibuat semakin akurat
Tetapi disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Lakukan prosedur 1,2,3
-
Sampai
batas
lahan
-
ditentukan sebelumnya
Titik
koordinatnya
yang
telah
telah
diukur
semuanya.
Pastikan semua data telah tercatat
dengan baik dan benar
Hasil
2. Pembuatan Peta dan Mengitung Luas
Hasil poin A dibuat petanya
-
Dengan menggunakan kertas milimeter
blok ataupun dengan bantuan software
seperti AUTO CAD.
Sebelum menggambar harus ditentukan :
-
Skala peta yang akan digunakan
Menggunakan kertas milimeter ukuran
-
A3
Ukur terlebih dahulu panjang dan lebar
kertas kerja.
Ditentukan jarak terpanjang hasil
pengukuran dengan cara :
-
Tentukan selisih garis bujur terbesar di
-
(-) garis bujur terkecil
Tentukan selisih garis lintang terbesar di
-
(-) garis lintang terkecil
Pilih jarak terpanjang apakah selisih
garis bujur ataupun garis lintang.
Menentukan skala
-
Menggunakan persamaan :
Skala :
jarak terpanjang
panjang kertas
Menentukan jarak antara Grib dan
memberi notasi angka pada setiap grid
pada sumbu X dan sumbu Y
Dimasukkan koordinat pada kertas
milimeter blok
-
Titik koordinat yang diperoleh dari GPS
Diproyeksikan pada milimeter blok sesuai
-
dengan sumbu X (bujur) atau Y (lintang)
Pertemuan antara garis lintang dan bujur
disebut titik koordinat.
Dimasukkan semua titik yang diukur
sesuai dengan langkah
- sebelumnya
Setelah semua titik koordinat
dimasukkan tarik garis antara titik
sehingga membentuk bidang poligon
sesuai dengan bentuk permukaan
wilayah yang diukur.
Hasil
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Wa
y
poi
nt
Waktu
Lokasi
97
15.52
Pos satpam
98
15.56
Aula lama
99
15.58
Perspustakaan
100
16.00
Psikologi
101
16.06
Student Center
(SC)
102
16.08
Ma'had
103
16.10
Kantin
104
16.12
105
16.21
106
16.22
Aula baru
107
16.23
Laboratorium
108
16.24
Ushuluddin
109
16.26
Pascasarjana
110
16.27
Sosial dan Politik
Syariah dan
Hukum
Sains dan
Teknologi
Koordinat
800226
9232993
800227
9232992
800226
9232992
800252
9233022
800421
9233163
800442
9233182
800408
9233093
800394
9233064
800387
9232977
800387
9232976
800390
9232961
800389
9232951
800366
9232964
800334
9232943
Ketinggi
an
695 m
695 m
695 m
695 m
709 m
712 m
703 m
697 m
687 m
687 m
687 m
688 m
686 m
683 m
111
16.28
800334
9232942
Rektorat
683 m
Perhitungan
•
Jarak terpanjang
Koordinat X
Koordinat Y
Titik terbesar = 800442
Titik terbesar = 9233182
Titik terkecil = 800226
Titik terkecil = 9232942
Selisih
= 800442 – 800226
Selisih
9233182 - 9232942
•
= 216 m
= 240 m
= 21600 cm (X)
= 24000 cm (Y)
Skala
Panjang jarak terpanjang = 24000 cm = 600 1000 cm
Panjang kertas
40 cm
•
Penentuan titik awal kertas (X dan Y dikurang 5)
Koordinat garis Bujur terkecil = 800226 – 5
TAKx = 800221
Koordinat garis Lintang terkecil = 9232942 – 5
TAKy = 9232937
• Penentuan titik selanjutnya
(1)
Titik ke-1
TA
= 800221 + 50
TSx1 = 800271
•
TA
= 9232937 + 50
Tsy1 = 9232987
Menghitung Sumbu X dan Y peta
=
TK – TAK x 100 cm x 100 cm
Skala
X = 800226 – 800221 x100
x100
1000
= 0,5 cm
(2)
TA
–
1000
= 5,5 cm
TA
= 9233037 + 50
TSy2 = 9233087
Y
=
9232992
–
1000
= 5,5 cm
Titik ke-4
TA
= 800371 + 50
TSx2 = 800421
X
= 800252 – 800221 x 100
9232937 x 100
1000
= 3,1 cm
(5)
TA
= 9232987 + 50
TSy2 = 9233037
Y
=
9232992
Titik ke-3
TA
= 800321 + 50
TSx2 = 800371
X
= 800226 – 800221 x 100
9232937 x 100
1000
= 0,5 cm
(4)
1000
= 5,6 cm
Titik ke-2
TA
= 800271 + 50
TSx2 = 800321
X
= 800227 – 800221 x 100
9232937 x 100
1000
= 0,6 cm
(3)
Y = 9232993 – 9232937
TA
= 923308 + 50
TSy2 = 9233137
Y
=
9233022
1000
= 8,5 cm
Titik ke-5
= 800421 + 50
TA
= 9233137 + 50
–
TSx2 = 800471
X
= 800421 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 20 cm
(6)
TA
= 9233187+ 50
TSy2 = 9233237
Y
=
9233182
–
1000
= 24,6 cm
TA
= 9233237 + 50
TSy2 = 9233287
Y
=
9233093
–
1000
= 15,6 cm
Titik ke-8
TA
= 800571 + 50
TSx2 = 800621
X
= 800394 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 17,3 cm
(9)
1000
= 22,6 cm
Titik ke-7
TA
= 800521 + 50
TSx2 = 800571
X
= 800408 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 18,7 cm
(8)
–
Titik ke-6
TA
= 800471 + 50
TSx2 = 800521
X
= 800442 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 22,1 cm
(7)
TSy2 = 9233187
Y
=
9233163
TA
= 9233287 + 50
TSy2 = 9233337
Y
=
9233064
1000
= 12,7 cm
Titik ke-9
TA
= 800621 + 50
TSx2 = 800671
TA
= 9233337 + 50
TSy2 = 9233387
–
X
= 800387 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,6 cm
(10)
–
1000
= 4 cm
TA
= 9233387 + 50
TSy2 = 9233437
Y
=
9232976
–
1000
= 3,9 cm
TA
= 9233437 + 50
TSy2 = 9233487
Y
=
9232961
–
1000
= 2,4 cm
Titik ke-12
TA
= 800771 + 50
TSx2 = 800821
X
= 800389 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,8 cm
(13)
9232977
Titik ke -11
TA
= 800721 + 50
TSx2 = 800771
X
= 800390 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,9 cm
(12)
=
Titik ke-10
TA
= 800671 + 50
TSx2 = 800721
X
= 800387 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 16,6 cm
(11)
Y
TA
= 9233487 + 50
TSy2 = 9233537
Y
=
9232951
1000
= 1,4 cm
Titik ke-13
TA
= 800821 + 50
TSx2 = 800871
TA
= 9233537 + 50
TSy2 = 9233587
–
X
= 800366 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 14,5 cm
(14)
Titik ke-14
TA
= 800871 + 50
TSx2 = 800921
X
= 800334 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 11,3 cm
(15)
Y
=
9232964
–
1000
= 2,7 cm
TA
= 9233587 + 50
TSy2 = 9233637
Y
=
9232943
–
1000
= 0,6 cm
Titik ke-15
TA
= 800921 + 50
TSx2 = 800971
X
= 800334 – 800221 x100
9232937 x 100
1000
= 11,3 cm
TA
= 9233637 + 50
TSy2 = 9233687
Y
=
9232942
–
1000
= 0,5 cm
2. Pembahasan
Global Positioning System (GPS) merupakan suatu konstelasi yang terdiri tidak
kurang dari 24 satelit yang menyediakan posisi koordinat. GPS dapat dipergunakan
secara global dimanapun dan oleh siapapun secara gratis. GPS juga merupakan
sebuah sistem navigasi satelit yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam
berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi, sepanjang masih
menerima sinyal GPS yang dipancarkan satelit. Selain itu, manfaat utama GPS adalah
dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi. Segala kegiatan yang
berkaitan dengan posisi atau lokasi di permukaan bumi dapat diselesaikan dengan
bantuan GPS (Pusat Pengolahan Data, 2015).
Secara teknis GPS adalah perpaduan satelit dan receiver yang mampu
menunjukan dan mencatat posisi suatu objek di muka bumi secara global. Secara
prinsip, GPS bekerja berdasarkan sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh satelit-satelit
tersebut. Informasi mengenai posisi satelit, jarak antara satelit dan permukaan bumi,
informasi waktu, kelaiakan satelit secara terus menerus dan simultan dikirimkan
kepada penerima sinyal di bumi, yang selanjutnya diolah menjadi informasi koordinat
yang secara global dapat diketahui oleh setiap orang dengan satuan pengukuran dan
sistem koordinat yang jelas (Imam, 2011).
Penggunaan GPS dapat memberikan koordinat-koordinat lokasi yang dapat
membantu untuk menemukan lokasi pada peta bumi. Lokasi untuk pembuatan peta
adalah di UIN SGD Bandung, dengan menentukan titik koordinat suatu objek yaitu
gedung. Gedung-gedung tersebut yaitu pos satpam sebagai titik awal kemudian
gedung aula lama, perpustakaan, fakultas psikologi, student center (SC), gedung
ma’had, kantin, fakultas syariah dan hukum, fakultas sains dan teknologi, gedung
aula baru, gedung laboratorium, fakultas ushuluddin, gedung pasca sarjana, fakultas
sosial dan politik, gedung rektorat. Informasi yang disajikan GPS adalah way point,
waktu, koordinat, dan ketinggian lokasi. Pengumpulan data titik koordinat tersebut
kemudian dilakukan perhitungan skala, penentuan titik awal kertas, dan menghitung
sumbu x dan y. Setelah diketahui nilai sumbu x dan y pada masing-masing objek
gedung, selanjutnya mengaplikasikan data tersebut kedalam millimeter blok.
Pertemuan titik antara sumbu x dan y kemudian antar titik tersebut disambungkan
sehingga terbentuk gambar peta.
Hasil pengamatan berupa data informasi dari GPS tersebut tidak seluruhnya
akurat. Ketidakakuratan atau kesalahan data bisa saja terjadi selama praktikum
berlangsung. Karena cuaca buruk dan hujan deras maka praktikum menjadi kurang
kondusif, keterlambatan waktu dan sinyal GPS menjadi sedikit terganggu. Awan tebal
dan hujan deras tersebut dapat menghambat sampainya sinyal.
Beberapa sumber kesalahan yang mempengaruhi hasil pengambilan data atau
informasi data GPS adalah Selective Availability (SA) merupakan kesalahan acak
sinyal GPS yang ditentukan oleh United State Department of Defenses (DoD) untuk
menurunkan kualitas akurasi posisi GPS, obstruksi merupakan kesalahan yang
disebabkan oleh muculnya penghalang sinyal GPS seperti awan, gedung, pepohonan
dll. Penerimaan sinyal GPS akan lebih baik pada area terbuka jika dibandingkan
dengan area tertutup. Multipath yaitu suatu kesalahan terjadi karena pada saat sinyal
GPS terpantul terlebih dahulu pada sebuah objek sebelum mencapai antenna receiver
GPS, sehingga menyebabkan nilai kesalahan yang terjadi bisa sangat kecil dan juga
menyebabkan penurunan akurasi hingga beberapa meter. Selain itu kesalahan terjadi
karena keterlambatan akibat atmosfer, sinyal GPS akan berpantul secara acak pada
saat melakukan perjalanan melalui ionosfer dan troposfer. Ketika terjadi pemantulan
maka jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai permukaan bumi bertambah.
Sehingga mengakibatkan perubahan posisi hasil hitungan (Tassim, 2011).
Pemanfaatan GPS dalam bidang pertanian adalah untuk pemetaan lahan yang
akan diolah, pemetaan hasil perubahan lahan, untuk mengetahui luasan lahan yang
digarap, dan memudahkan untuk menentukan letak lokasi lahan. Adapun beberapa
kelebihan menggunakan GPS yaitu dapat dioperasikan 24 jam setiap hari dari lokasi
manapun dipermukaan bumi, cara mengoperasikannya sangat mudah, serta cepat dan
mudah mendapatkan data posisi koordinat geografis. Sedangkan untuk kelemahannya
adalah seperti lemahnya sinyal karena pengaruh atmosfer atau ketidakmampuan
sinyal untuk menembus benda yang bersifat tebal dan keras seperti gedung yang
dapat berpengaruh pada perhitungan lokasi pertama (Prihandito, A. 1988).
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa GPS dapat dioperasikan
dengan cara menekan tombol ON, tunggu sampai koneksi GPS dengan satelit lebih
2. Lalu pemilihan koordinat yang akan digunakan seperti bujur dan lintang.
Kemudian page main menu pilih SETUP dan tekan enter. Tekan tombol MARK
untuk menentukan titik koordinat pada titik pengukuran yang ditentukan. GPS
memiliki banyak manfaat yaitu untuk pemetaan lahan, pemetaan hasil, perubahan
lahan, untuk mengetahui luasan lahan yang digarap dan memudahkan untuk
menentukan letak lokasi lahan. Didapat gambar peta UIN Bandung dari hasil
perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Imam, B dan Haris. I. 2011. Penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk
Pembuatan Peta Situasi pada Sub Das Jeratun Seluna. BBIHP. Bogor.
Tassim, B. 2011. Panduan Pengukuran Areal Perkebunan Menggunakan GPS. Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.
Pusat Pengolahan Data. 2015. Survey dan Pemetaan Menggunakan GPS. Balai
Pemetaan Tematik dan Prasarana Dasar. Jakarta.
Pranindya, A. 2014. Global Positioning System (GPS). http://eprints.polsri.ac.id
Prihandito, A. 1988. Proyeksi Peta. Yogyakarta. Kanisius.
LAMPIRAN
Gambar 1 GPS titik awal
Gambar 2 GPS titik akhir
Gambar 4 Perpustakaan
Gambar 5 Aula lama
Gambar 3 Pos satpam (titik awal)
Gambar 6 Mencatat koordinat
Gambar 7 Ma'had
Gambar 8 Student Center (SC)