LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LAPANG PENGENALA
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LAPANG PENGENALAN ALATALAT KLIMATOLOGI
(Laporan Praktikum Lapang Agroklimatologi)
Oleh
Ayu Wida Kuswara
1654071012
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
DAFTAR ISI..........................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................
1
1.2 Tujuan penelitian...................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSAKA
2.1 Sejarah BMKG......................................................................
3
2.2 Sejarah BMKG Lampung.....................................................
5
2.3 Tugas dan Fungsi BMKG.....................................................
6
2.4 Definisi Meteorologi dan Klimatologi...................................
7
2.5 Ruang Lingkup Meteorologi dan Klimatologi......................
8
2.6 Klasifikasi Meteorologi dan Klimatologi..............................
8
2.7 Unsur-unsur Cuaca dan Iklim................................................
9
BAB III METEDOLOGI PERCOBAAN……………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Piche Evaporimeter tampak depan ......................................................15
Gambar 2 : piche evaporimeter tampak atas............................................................16
Gambar 3 : Sangkar meteorologi tampak depan......................................................17
Gambar 4 : Sangkar meteorologi tampak atas.........................................................18
Gambar 5 : Penakar hujan Otomatis Type (Hellman) tampak depan......................18
Gambar 6 : Penakar hujan Otomatis Type (Hellman) tampak atas.........................19
Gambar 7 : Psychrometer tampak depan.................................................................20
Gambar 8 : Psychrometer tampak atas....................................................................20
Gambar 9 : Pyranometer tampak depan..................................................................21
Gambar 10 : Pyranometer tampak atas.....................................................................21
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.
Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu
cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Di Indonesia keadaan cuaca
selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui
prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG), Departemen Perhubungan. Iklim adalah keadaan cuaca ratarata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam
waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang
luas.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan
fenomena geosfer yang di pelajari dari sudut pandang
kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Salah satu
cabang
dari
Geografi
yaitu
Meteorologi
dan
Klimatologi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan
rata-rata udara dalam waktu yang singkat ditempat yang sempit.
Keadaan rata-rata udara ini disebut cuaca. Klimatologi adalah ilmu
yang mmpelajari keaadan rata-rata udara dalam waktu lama dan
mencakup wilayah yang luas. Keadaan rata-rata udara daam waktu
yang lama ini disebut iklim.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber
energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.
Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan
tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.
Untuk lebih memahami materi mata kuliah meteorologi dan
klimatologi penulis melakukan kunjungan ke Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika stasiun penerbangan yang ada di Branti.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui peran dan fungsi Badan Meterorologi dan Geofisika
Lampung terhadap bidangmeteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika
2. Untuk mengetahui apa saja alat- alat yang terdapat di dalam Badan
Meteorologi dan Geofisika RadenIntan II Lampung
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perkembangan BMG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya
bernama Badan
Geofisika (disingkat BMG)
Meteorologi
adalah Lembaga
dan
Pemerintah
Non
Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan
di
bidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika.
Sejarah
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai
pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan
secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor.
Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin
diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh
Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah
dengan
namaMagnetisch
en
Meteorologisch
Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang
dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang antara
tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan
geofisika
tersebut
diganti
menjadi Kisho
Kauso
Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945,
instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara
Rakyat
Indonesia, Yogyakarta,
kepentingan Angkatan
khusus
untuk
melayani
Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika
diambil
alih
oleh
Pemerintah Belanda dan
namanya
diganti
menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada
juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia
yang
berkedudukan
di
Jalan
Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik
Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan
dan
Pekerjaan
Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk
sebagai
anggota Organisasi
Meteorological
Organization
atau
Meteorologi
WMO)
dan
Dunia (World
Kepala
Jawatan
Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of
Indonesia with WMO.
Pada
tahun 1955,
Jawatan
Meteorologi
dan
Geofisika
diubah
namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah
Departemen
Perhubungan,
dan
pada
tahun
1960
namanya
dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah
Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian
diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti
namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi
setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada
tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat
eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan
kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48
tahun
2002,
struktur
organisasinya
diubah
menjadi Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan
Meteorologi
dan
Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG
berganti
nama
menjadi Badan
Meteorologi,
Klimatologi,
dan
Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non
a.
Departemen.[1][2]
Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan
kebijakan
nasional
di
bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi
kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara
dan
geofisika
memfasilitasi
dan
pembinaan
terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi,
klimatologi,
kualitas
udara
dan
geofisika
penyelenggaraan
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan
analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang
meteorologi,
klimatologi,
kualitas
udara
dan
geofisika.
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang
perencanaan
tatalaksana,
umum,
kepegawaian,
ketatausahaan,
keuangan,
organisasi
kearsipan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro
perumusan
pembangunan
kebijakan
di
bidangnya
untuk
secara
makro
penetapan
sistem
di
dan
hukum,
bidangnya
mendukung
informasi
di
bidangnya penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan
meteorologi penerbangan dan maritime pengaturan sistem jaringan
pengamatan
meteorologi
dan
klimatologi
pemberian
jasa
meteorologi dan klimatologi pengamatan dan pemberian jasa
geofisika.
pengamatan
pengaturan
sistem
dan
jaringan
pemberian
pengamatan
jasa
kualitas
geofisika
udara
penetapan
standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika.
b. Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala
berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi
sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi,
Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem
Jaringan
Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem
Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi
dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
(Sabaruddin,2014).
2.2 Sejarah BMG Lampung
Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 tanggal
8 maret 1964 dengan luas wilayah 3.301.784 ha, luas daratan sekitar 35.376 km
Dengan garis pantai 1.105 km. Secara geografis terletak pada 103.05° – 103.45° Bujur
Timur dan 03.45° – 06.45° Lintang Selatan, sehingga secara umum Provinsi Lampung beriklim
tropis. Pada bagian barat Lampung bertipe A dan B, sedangkan bagian timur lampung bertipe C,
D dan E (tipe iklim Oldeman). Untuk pola musim pada umumnya berpola monsunal,
dimana terdapat perbedaan yang nyata antara musim penghujan dan kemarau serta mempunyai
1(satu) puncak musim.Dengan beragamnya tipe iklim yang terdapat di Lampung
maka BadanMeteorologi dan Geofisika sangat diperlukan.
Badan Meteorologi dan Geofisika Lampung telah berdiri sejak tahun 1963 dan terdiri dari beberapa
stasiun yang berdiri beberapa tahun kemudian, untuk pelayanan khusus penerbangan pada Bandara
Radin Intan II Lampung (ketika itu Bandara Branti) selanjutnya mulai tahun 1976
pelayanan Stasiun Meteorologi Raden Inten II Bandar Lampung tidak hanya melayani penerbangan
saja namun ditingkatkan pada pelayanan iklim dan perairandan mendapat tugas tambahan sebagai
Stasiun Koordinator BMG Provinsi Lampung.
Untuk pelayanan kegempaan dimulai tahun 1982 dengan berdirinya StasiunGeofisika
Kotabumi di Mulang Maya Kabupaten Lampung Utara
Seiring dengan makin meningkatnya akan permintaan jasa iklim untuk pertanian,perkebunan
dan lingkungan hidup maka pada tahun 1995 didirikan Stasiun Meteorologi Maritim Lampung
yang berlokasi di Pelabuhan Panjang Kota BandarLampung.
Dengan bantuan pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2006 didirikan Stasiun BMG
Terpadu Liwa, yang kegunaannya adalah untuk pelayanan kegempaan dan iklim daerah Lampung
Barat pada khususnya, pembangunan stasiun BMG Terpadu ini penyediaan lahan dan
infrastruktur difasilitasi oleh PemerintahKabupaten Lampung Barat sedangkan BMG
menyediakan peralatan dan Sumber Daya Manusianya.
Visi dan Misi Badan Meteorologi dan Geofisika
Visi Badan Meterorologi dan Geofisika
Terwujudnya BMG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan meteorologi,klimatologi,
kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dankeberhasilan
pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat internasional.
Misi Badan Meteorologi dan Geofisika
1. Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara danGeofisika
2. Menyediakan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara danGeofisika yang
handal dan terpercaya
3. Melaksanakan dan mematuhi kewajiban internasional dalam bidang Meteorologi,Klimatologi,
Kualitas udara dan Geofisika
4. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi, Klimatologi,Kualitas
udara dan Geofisika(Hendayana, 2011).
2.3. Tugas dan Fungsi Badan Meteorologi dan Geofisika
BMG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND),
dipimpinoleh seorang Kepala Badan. BMG mempunyai tugas :
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi dan Klimatologi, KualitasUdara, dan
Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Meteorologi dan Geofisika menyelenggarakanfungsi :
1. Mengkaji dan menyusun kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi,kualitas udara
dan geofisika.
2. Mengkoordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitasudara dan
geofisika.
3. Memfasilitasi dan membina kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidangmeteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
4. Menyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dananalisis serta
pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dangeofisika.
Menyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dangeofisika.
1. Menyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidangperencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,keuangan, kearsipan, hukum, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.
Dalam melaksanakan fungsi, Badan Meteorologi dan Geofisika mempunyai kewenangan:
1.
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
2.
Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
3.
Penetapan sistem informasi di bidangnya.
4. Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan danmaritime.
5.
Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi.
6.
Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi(Nurmala, dkk. 2012).
2.4. Definisi Meteorologi dan Klimatologi
Geografi mengkaji bumi dalam hubungannya dengan manusia.Oleh sebab itu, didalam
studi geografi, geografi dikelompokkan menjadi geografi fisis dan geografi
manusia.Berkaitandengan kehidupan yang mencakup kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan
yang menempati bagian permukaan bumi yang berupa daratan dan lautan ditambah lagi
denganudara di atasnya, maka pokok-pokok yang dibahas di dalam geografi fisis yang
terdiri ataslitosfer, hidrosfer, biosfer, dan atmosfer.Dengan demikian diperkenalkan
berbagai hasil kajian geologi, geomorfologi, oseanografi, meteorologi, dan klimatologi.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang singkat di
tempat yang sempit. Keadaan rata-rata udara ini di sebut cuaca.Waktu singkatyang
dimaksud dalam cuaca tersebut adalah waktu sesaat yang berlangsung dalam hari, jam atau
menit.Dengan demikian meteorologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca
yangberlangsung sesaat di suatu tempat yang sempit.
Klimatologi adalah ilmu yang memperlajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang lama dan
mencakup wilayah yang luas.Keadaaan rata-rata udara dalam waktu yang lama disebut iklim.Waktu
yang lama berdasarkan perjanjian internasional kurang lebih 30 tahun.Bagi pembaca yang sedang
belajar menganalisis iklim di suatu wilayah, untuk berlatih waktu yang lama berlangsung sekurangkurangnya 10 tahun. Dengan demikian, klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim yang
berlangsung lama di wilayah yang luas (Tjasjono,1999).
2.5. Ruang Lingkup Meteorologi dan Klimatologi
Cuaca dalam geografi fisis termasuk bagian dari atmosfer. Cuaca merupakan keadaan
fisis atmosfer yang dapat diungkapkan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan
dari unsur : suhu udara, curah hujan, tekanan udara, kelengasan udara, laju serta arah
angin,perawanan dan penyinaran matahari.
Iklim merupakan keadaan yang mencirikan atmosfer suatu daerah dalam jangka waktu yang lama
dan dapat diungkapkan dengan dilakukan pengukuran atau pengamatan berbagai unsur cuaca yang
dilakukan dalam periode waktu tertentu (sekurang-kurangnya 10 tahun).Unsur cuaca biasanya
disebut juga sebagai unsur iklim.
Prawirowardoyo (1996) menjelaskan bahwa meteorologiwan dalam mempelajari keadaan fisis
atmosfer dan dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan hokum fisika dan
teknik matematika. Klimatologiwan dalam mempelajari iklim di suatu wilayah bertumpu pada
teknik statistic (Soejitno,1976).
2.6. Klasifikasi Meteorologi
Meteorologi sebagai ilmu pengetahuan, dikelompokkan menjadi dua yaitu MeteorologiTeoritis dan
Meteorologi Praktis yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut;
Meteorologi Teoritis terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1.
Meteorologi Dinamis yaitu meteorologi yang mengamati tenaga-tenaga pendoronggerakan
udara dan transformasi panas.
2.
Meteorologi Fisis yaitu mempelajari proses-proses fisis yang murni seperti
penguapan,presipitasi, gejala optik, akuistik, dan elektris dalam angkasa.
3.
Meteorologi Statistik atau Klimatologi mempelajari keadaan rata-rata, ekstremekstrem frekuensi serta persebaran berbagai unsur cuaca (penyinaran matahari,suhu, lengas udara,
penguapan, keawanan, curah hujan, angina, tekanan udara).
Meteorologi Praktis terdiri dari 8 macam, yaitu:
1.
Meteorologi Sinopsis yaitu mempelajari proses atmosferis dengan bantuan pengamatan
sewaktu, untuk wilayah yang amat luas. Manfaatnya dapat untuk menganalisa kondisi cuaca pada
saat bersangkutan dan meramalkan cuaca mendatang.
2.
Meteorologi Aeronantis yaitu mempelajari meteorologi dalam bidang penerbangan.
3.
Meteorologi Maritim yaitu mempelajari meteorologi dalam bidang pelayaran danperikanan.
4.
Meteorologi Perairan (Hidrometeorologi ) untuk mengkaji permasalahan persediaan airdan
irigasi untuk pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, pelistrikan dan sebagainya.
5.
Meteorologi Udara untuk mengamati kondisi udara bebas.
6.
Meteorologi Medis untuk meneliti pengaruh iklim atau unsur cuaca terhadapkesehatan,
psikis dan fisik manusia.
7.
Meteorologi Pertanian untuk mengkaji pengaruh cuaca terhadap tanaman budidaya.
8.
Meteorologi Sempit (Mikrometeorologi) untuk meneliti perbedaan antara cuaca dan
iklimuntuk ruang dan wilayah yang sempit.
2.7. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan
udara,kelembaban udara dan curah hujan.
1. Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara.Alat untuk mengukur suhu
udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam
skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub,
makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika
ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu
udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient
temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1 C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
1. Lama penyinaran matahari.
2. Sudut datang sinar matahari.
3. Relief permukaan bumi.
4. Banyak sedikitnya awan.
5. Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Tx = To–0,6 x
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
2. Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air.Namun udarapun mempunyai berat dan tekanan.Besar
atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang
mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643).Alat yang digunakannya adalah barometer
raksa.Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerjauntuk menggerakkan masa udara
dalam setiap satuan luas tertentu.Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari
permukaan laut.Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
1 mb = mm tekanan air raksa (t.a.r) atau 1.013 mb = 76 cm t.a.r. =1 atmosfer
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar.
Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan
suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari,
udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah.
Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.Gerakan udara tersebut dinamakan angin.
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu
a)
Kekuatan AnginMenurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan
gradientbarometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan
tekananudara dari dua isobar pada tiap jarak
15 meridian (111 km).
b)
Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat
c)
Kecepatan angin
4.
Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudera (sumber yang utama).Sumber
lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi
suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya.Hal ini berarti makin lembablah udara
tersebut.Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau psychrometer. Ada
dua macam kelembaban udara:
o Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara padasuatu tempat.
Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara
o Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara(kelembaban absolut)
dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung olehudara tersebut dalam suhu yang
sama dan dinyatakan
5.
Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.Alatuntuk
mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge.
Curah hujan diukur dalamharian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi olehbeberapa faktor antara lain:
bentuk medan/topografi
arah lereng medan
arah angin yang sejajar dengan garis pantai
jarak perjalanan angin di atas medan datar
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.Piche Evaporimeter
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
2
1
3
Piche berfungsi, untuk mengukur besarnya penguapan yang terjadi pada permukaan
basah (kertas saring).
Bagian-bagian piche evaporimeter:
1.
Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa
gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau
persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan
dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
2.
Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
3.
mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang
melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter
pipa.
Cara Kerja Piche Evaporimeter
Secara garis besar cara pengamatan evapotranspirometer yaitu memegang gelas pada
posisi terbalik (lubangnya di atas), kemudian mengisi pipa gelas tersebut dengan air
suling atau air hujan. Air tersebut diisikan sampai kira-kira 1,5 cm dari mulut pipa.
Selanjutnya yaitu menyisipkan kertas filter antara mulut pipa dengan penjepit
sedemikian rupa sehingga letaknya konsentris. Lalu kertas filter dijepit agar letaknya
stabil. Setelah pemasangan kertas filter selesai, kedudukan pipa dibalik sehingga
mulutnya menjadi di bawah. Keadaan ini membuat air merembes kedalam pori-pori
keras filter sehingga kertas menjadi basah. Setelah kertas filter basah seluruhnya, alat
tersebut kemudian digantung pada standarnya yang terdapat dalam sangkar
meteorology
2.Sangkar Meteorologi
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
5
1
2
3
4
Pemasangan alat meteorologi dalam sangkar dimaksudkan agar hasil pengamatan dari
tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan. Selain itu alat yang berada
didalamnya terlindung dari radiasi matahari secara langsung, hujan dan debu.
Bagian-bagian sangkar meteorologi:
1.
termometer bola kering(kiri),
2.
termometer bola basah(kanan),
3.
termometer maximum(atas),
4.
termometer minimum(bawah), dan ;
5.
evaporimeter jenis piche.
Cara kerja Sangkar Meteorologi
Sangkar dengan tinggi 120 cm dipasang diatas tanah berumput pendek yang
terletak paling dekat dua kali (sebaiknya 4 kali) tinggi benda yang berada
disekitarnya. Pada dinding sangkar dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya
aliran udara sehingga temperatur dan kelembaban dalam sangkar mendekati atau
sama dengan temperatur dan kelembaban diluar sangkar. Sangkar dipasang degan
pintu yang menghadap utara selatan, sehingga alat yang ada didalamnya tidak terkena
radiasi matahari secara langsung. Jika matahari berada di utara katulistiwa maka pintu
yang menghadap ke selatan yang dibuka.
3.Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
1
2
3
5
4
Penakar hujan OBS berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada
permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah hujan yang terukur
dinyatakan dalam satuan mm. Panakar hujan OBS, pada pengamatan Agroklimat
diamati tiap jam 07.00 waktu setempat, sedangkan untuk pengamatan sinoptik
diamati tiap jam. Pancatatan data curah hujan hasil pengukuran dinyatakan dalam
bilangan bulat. Apabila tidak ada hujan ditulis strip (-). Bila curah hujan yang terukur
kurang dari 0.5 mm maka ditulis 0, jika lebih dari 0.5 ditulis 1.
Panakar hujan OBS terdiri dari lima bagian utama yaitu:
1.
Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas dengan luas 100
cm persegi.
2.
Tabung panampung air hujan.
3.
Kran untuk mengeluarkan air
4.
Penyangga
5.
Gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm.
Cara Kerja Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air yang
masuk dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung penampung. Pada
jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan menggunakan gelas
ukur. Apabila jumlah curah hujan yang tertampung jumlahnya melebihi kapasitas
ukur gelas ukur, maka pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang
tertampung dapat terukur semua.
4.Penakar hujan Otomatis Type Hellman
Gambar Tampak Atas
Gambar Tampak Depan
1
5
2
3
6
4
Data yang dihasilkan hujan dengan alat ini adalah waktu (saat) terjadinya hujan (jam),
periode hujan (jam), intensitas curah hujan (mm/menit atau mm/jam) dan jumlah
curah hujan (mm) .
Penakar hujan otomatis type Helllman terdiri dari beberapa bagian utama yaitu;
1.
Corong penakar dengan luas 200 cm persegi.
2.
Tabung dengan pelampung yang dihubungkan dengan pena.
3.
Jam pemutar dan kertas pias.
4.
Pipa siphon untuk menentukan batas ketinggian air pada tabung pelampung 10
mm.
5.
Panci penampung air hujan
6.
Body penakar.
Cara Kerja Penakar hujan Otomatis Type Hellman
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air yang
masuk dalam corong penakar dialirkan masuk dalam tabung pelampung. Pergerakan
pena akan membentuk grafik pada pias yang diputar oleh jam pemutar, dimana
sumbu X adalah waktu antara jam 07.00 hari ini sampai jam 07.00 hari esok dan
sumbu Y adalah jumlah curah hujan dengan nilai 0 – 10 mm. Setelah mencapai nilai
10 mm pada pias, air yang tertampung dalam tabung pelampung dikeluarkan melalui
pipa siphon dan pena turun hingga nilai 0 pada pias. Air yang dikeluarkan dari tabung
pelampung kemudian tertampung dalam penci penampung dan pada saat penggantian
pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan dicatat pada pias.
5.Psychrometer
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
1
2
3
4
Psychrometer adalah alat untuk mengukur kelembaban relatif udara. Alat ini
menggunakan dua termometer, yaitu termometer bola kering dan termometer bola
basah. Dan dinyatakan dalam derajat celcius.
Bagian-bagian psychrometer:
1.
Termometer Bola Kering, yang digunakan untuk mengukur suhu udara biasa
2.
Termometer Bola Basah, yang digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau
3.
4.
lembab.
Kain
Air suling
Cara kerja Psychrometer:
Pada termometer bola basah tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah
suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi. Suhu termometer bola basah lebih dingin dibandingkan dengan
termometer bola kering. Perbedaan suhu antara termometer bola kering dan
termometer bola basah dapat digunakan untuk mneghitung jumlah uap air di udara.
6.Pyranometer
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
1
2
3
4
Pyranometer atau solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi
cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2.
Bagian-bagian pyranometer
1.
sensor terdiri dari beberapa lempeng logam yang di cat hitam dan putih.kadang
hanya cat hitam
2.
3.
4.
Glass dome.
Pengatur level (perata-rata air) / waterpass.
Bagian internal terdiri dari : (1) diagram circuit thermo, (2) kontainer silica gel.
Cara Kerja Pyranometer
Sinar matahari/radiasi yang datang secara langsung maupun yang dipancarkan
atmosfir (radiasi solar global) dan yang dihamburkan langit akan menembus glass
dome. Radiasi dengan panjang gelombang sampai dengan 3.0 microns akan
diteruskan ke lempeng logam hitam dan putih. Lempeng logam hitam akan
mengabsorbsi panas radiasi sementara lempeng putih akan memantulkan radiasi
sehingga terjadi perbedaan temperatur diantara kedua jenis lempeng logam ini.
Perbedaan temperatur dari kedua lempeng ini dihubungkan ke circuit thermojunctions
yang mengubah besaran panas menjadi perbedaan tegangan potensial diantara kedua
ujung lempeng.
III.METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 5 April 2017.Sedangkan
tempat dilakukannya praktikum ini di stasiun Badan Meteorologi
Klimatologi Geofisika yang terletak di Pesawaran.
3.2Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
handphone,alat tulis.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kuliah kerja lapangan yang dilakukan, dapat mengetahui bahwa BadanMeteorologi
dan Geofisika yang ada di Bandara Raden Intan II berfungsi sebagai pengamat cuaca
guna kepentingan penerbangan keberbagai daerah. Dengan berbagai peralatanyang cukup
memadai, Meteorologi berasal dari
makna /arti yaitu : Meteoros
dua
:
kata yang mempunyai
benda yang ada di dalam
udara Logos : ilmu/kajian. Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang
mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan
atmosfer (troposfer) sedangkan Klimatologi berasal dari kata Klima:
kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos: ilmu. Jadi klimatologi
adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,
mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.Ilmu ini di
dalam nya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa
lapisan
yaitu
troposfer
lapisan
paling
bawah
dari
atmosfer,
stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas
memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan
Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non
Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani ,
Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe
Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer
Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering
(Bk) , Lightning Detector , Thermometer Maximum , Synergie
(Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum ,
Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter , Automatic Weather
Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput , Very
Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer.
B. Saran
Mengikuti kunjungan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi
Lampung untuk menambah wawasan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan
yang ingin tahu tentang BMKG. Dan dalam hal ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar nantinya di dalam laporan selanjutnya hasilnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmala, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Bandung. Graha
Pustaka.
Sabaruddin, Laode. 2014. Agroklimatologi Aspek-aspek Klimatik
untuk Sistem Budidaya Tanaman. Bandung: Alfa Beta.
Soejitno, 1976. Dasar-Dasar Pengamatan Meteorologi
Permukaan.Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Grafika
Pustaka
Tjasjono,B. 1999. Klimatologi Umum. Bandung. Penerbit ITB
(Laporan Praktikum Lapang Agroklimatologi)
Oleh
Ayu Wida Kuswara
1654071012
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
DAFTAR ISI..........................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................
1
1.2 Tujuan penelitian...................................................................
2
BAB II TINJAUAN PUSAKA
2.1 Sejarah BMKG......................................................................
3
2.2 Sejarah BMKG Lampung.....................................................
5
2.3 Tugas dan Fungsi BMKG.....................................................
6
2.4 Definisi Meteorologi dan Klimatologi...................................
7
2.5 Ruang Lingkup Meteorologi dan Klimatologi......................
8
2.6 Klasifikasi Meteorologi dan Klimatologi..............................
8
2.7 Unsur-unsur Cuaca dan Iklim................................................
9
BAB III METEDOLOGI PERCOBAAN……………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Piche Evaporimeter tampak depan ......................................................15
Gambar 2 : piche evaporimeter tampak atas............................................................16
Gambar 3 : Sangkar meteorologi tampak depan......................................................17
Gambar 4 : Sangkar meteorologi tampak atas.........................................................18
Gambar 5 : Penakar hujan Otomatis Type (Hellman) tampak depan......................18
Gambar 6 : Penakar hujan Otomatis Type (Hellman) tampak atas.........................19
Gambar 7 : Psychrometer tampak depan.................................................................20
Gambar 8 : Psychrometer tampak atas....................................................................20
Gambar 9 : Pyranometer tampak depan..................................................................21
Gambar 10 : Pyranometer tampak atas.....................................................................21
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.
Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu
cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Di Indonesia keadaan cuaca
selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui
prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG), Departemen Perhubungan. Iklim adalah keadaan cuaca ratarata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam
waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang
luas.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan
fenomena geosfer yang di pelajari dari sudut pandang
kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Salah satu
cabang
dari
Geografi
yaitu
Meteorologi
dan
Klimatologi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan
rata-rata udara dalam waktu yang singkat ditempat yang sempit.
Keadaan rata-rata udara ini disebut cuaca. Klimatologi adalah ilmu
yang mmpelajari keaadan rata-rata udara dalam waktu lama dan
mencakup wilayah yang luas. Keadaan rata-rata udara daam waktu
yang lama ini disebut iklim.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber
energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.
Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan
tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.
Untuk lebih memahami materi mata kuliah meteorologi dan
klimatologi penulis melakukan kunjungan ke Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika stasiun penerbangan yang ada di Branti.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui peran dan fungsi Badan Meterorologi dan Geofisika
Lampung terhadap bidangmeteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika
2. Untuk mengetahui apa saja alat- alat yang terdapat di dalam Badan
Meteorologi dan Geofisika RadenIntan II Lampung
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perkembangan BMG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya
bernama Badan
Geofisika (disingkat BMG)
Meteorologi
adalah Lembaga
dan
Pemerintah
Non
Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan
di
bidang meteorologi,klimatologi,
dan geofisika.
Sejarah
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai
pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan
secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor.
Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin
diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh
Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah
dengan
namaMagnetisch
en
Meteorologisch
Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang
dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang antara
tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan
geofisika
tersebut
diganti
menjadi Kisho
Kauso
Kusho.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945,
instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni:
Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara
Rakyat
Indonesia, Yogyakarta,
kepentingan Angkatan
khusus
untuk
melayani
Udara.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika
diambil
alih
oleh
Pemerintah Belanda dan
namanya
diganti
menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada
juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia
yang
berkedudukan
di
Jalan
Gondangdia, Jakarta.
Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik
Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah
menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan
dan
Pekerjaan
Umum.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk
sebagai
anggota Organisasi
Meteorological
Organization
atau
Meteorologi
WMO)
dan
Dunia (World
Kepala
Jawatan
Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of
Indonesia with WMO.
Pada
tahun 1955,
Jawatan
Meteorologi
dan
Geofisika
diubah
namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah
Departemen
Perhubungan,
dan
pada
tahun
1960
namanya
dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah
Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian
diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti
namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi
setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, yang pada
tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat
eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan
kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan.
Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48
tahun
2002,
struktur
organisasinya
diubah
menjadi Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan
Meteorologi
dan
Geofisika.
Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG
berganti
nama
menjadi Badan
Meteorologi,
Klimatologi,
dan
Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non
a.
Departemen.[1][2]
Tugas, fungsi dan kewenangan
Tugas dan fungsi
pengkajian dan penyusunan
kebijakan
nasional
di
bidang
meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika koordinasi
kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara
dan
geofisika
memfasilitasi
dan
pembinaan
terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidang meteorologi,
klimatologi,
kualitas
udara
dan
geofisika
penyelenggaraan
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan
analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang
meteorologi,
klimatologi,
kualitas
udara
dan
geofisika.
penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang
perencanaan
tatalaksana,
umum,
kepegawaian,
ketatausahaan,
keuangan,
organisasi
kearsipan,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
penyusunan rencana nasional secara makro
perumusan
pembangunan
kebijakan
di
bidangnya
untuk
secara
makro
penetapan
sistem
di
dan
hukum,
bidangnya
mendukung
informasi
di
bidangnya penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan
meteorologi penerbangan dan maritime pengaturan sistem jaringan
pengamatan
meteorologi
dan
klimatologi
pemberian
jasa
meteorologi dan klimatologi pengamatan dan pemberian jasa
geofisika.
pengamatan
pengaturan
sistem
dan
jaringan
pemberian
pengamatan
jasa
kualitas
geofisika
udara
penetapan
standar teknis peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika.
b. Struktur Organisasi
BMKG dipimpin oleh seorang Kepala
berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki 2 deputi
sebagai berikut:
Deputi Bidang Observasi, terdiri dari: Pusat Tata Laksana Observasi,
Pusat Sistem Instrumentasi dan Kalibrasi, serta Pusat Sistem
Jaringan
Observasi.
Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi, terdiri dari: Pusat Sistem
Informasi Data Meteorologi, Pusat Sistem Informasi Data Klimatologi
dan Kualitas Udara, serta Pusat Sistem Informasi Data Geofisika.
BMKG memiliki 5 Balai Besar:
Balai Besar Wilayah I Medan
Balai Besar Wilayah II Ciputat
Balai Besar Wilayah III Denpasar
Balai Besar Wilayah IV Makassar
Balai Besar Wilayah V Jayapura
masing-masing Balai Besar membawahi sejumlah Stasiun BMKG.
(Sabaruddin,2014).
2.2 Sejarah BMG Lampung
Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 tanggal
8 maret 1964 dengan luas wilayah 3.301.784 ha, luas daratan sekitar 35.376 km
Dengan garis pantai 1.105 km. Secara geografis terletak pada 103.05° – 103.45° Bujur
Timur dan 03.45° – 06.45° Lintang Selatan, sehingga secara umum Provinsi Lampung beriklim
tropis. Pada bagian barat Lampung bertipe A dan B, sedangkan bagian timur lampung bertipe C,
D dan E (tipe iklim Oldeman). Untuk pola musim pada umumnya berpola monsunal,
dimana terdapat perbedaan yang nyata antara musim penghujan dan kemarau serta mempunyai
1(satu) puncak musim.Dengan beragamnya tipe iklim yang terdapat di Lampung
maka BadanMeteorologi dan Geofisika sangat diperlukan.
Badan Meteorologi dan Geofisika Lampung telah berdiri sejak tahun 1963 dan terdiri dari beberapa
stasiun yang berdiri beberapa tahun kemudian, untuk pelayanan khusus penerbangan pada Bandara
Radin Intan II Lampung (ketika itu Bandara Branti) selanjutnya mulai tahun 1976
pelayanan Stasiun Meteorologi Raden Inten II Bandar Lampung tidak hanya melayani penerbangan
saja namun ditingkatkan pada pelayanan iklim dan perairandan mendapat tugas tambahan sebagai
Stasiun Koordinator BMG Provinsi Lampung.
Untuk pelayanan kegempaan dimulai tahun 1982 dengan berdirinya StasiunGeofisika
Kotabumi di Mulang Maya Kabupaten Lampung Utara
Seiring dengan makin meningkatnya akan permintaan jasa iklim untuk pertanian,perkebunan
dan lingkungan hidup maka pada tahun 1995 didirikan Stasiun Meteorologi Maritim Lampung
yang berlokasi di Pelabuhan Panjang Kota BandarLampung.
Dengan bantuan pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2006 didirikan Stasiun BMG
Terpadu Liwa, yang kegunaannya adalah untuk pelayanan kegempaan dan iklim daerah Lampung
Barat pada khususnya, pembangunan stasiun BMG Terpadu ini penyediaan lahan dan
infrastruktur difasilitasi oleh PemerintahKabupaten Lampung Barat sedangkan BMG
menyediakan peralatan dan Sumber Daya Manusianya.
Visi dan Misi Badan Meteorologi dan Geofisika
Visi Badan Meterorologi dan Geofisika
Terwujudnya BMG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan meteorologi,klimatologi,
kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dankeberhasilan
pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat internasional.
Misi Badan Meteorologi dan Geofisika
1. Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara danGeofisika
2. Menyediakan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara danGeofisika yang
handal dan terpercaya
3. Melaksanakan dan mematuhi kewajiban internasional dalam bidang Meteorologi,Klimatologi,
Kualitas udara dan Geofisika
4. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi, Klimatologi,Kualitas
udara dan Geofisika(Hendayana, 2011).
2.3. Tugas dan Fungsi Badan Meteorologi dan Geofisika
BMG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND),
dipimpinoleh seorang Kepala Badan. BMG mempunyai tugas :
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi dan Klimatologi, KualitasUdara, dan
Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Meteorologi dan Geofisika menyelenggarakanfungsi :
1. Mengkaji dan menyusun kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi,kualitas udara
dan geofisika.
2. Mengkoordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitasudara dan
geofisika.
3. Memfasilitasi dan membina kegiatan instansi pemerintah dan swasta di bidangmeteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
4. Menyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dananalisis serta
pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dangeofisika.
Menyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dangeofisika.
1. Menyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidangperencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,keuangan, kearsipan, hukum, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.
Dalam melaksanakan fungsi, Badan Meteorologi dan Geofisika mempunyai kewenangan:
1.
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
2.
Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
3.
Penetapan sistem informasi di bidangnya.
4. Penetapan standar teknis peralatan serta pelayanan meteorologi penerbangan danmaritime.
5.
Pengaturan sistem jaringan pengamatan meteorologi dan klimatologi.
6.
Pemberian jasa meteorologi dan klimatologi(Nurmala, dkk. 2012).
2.4. Definisi Meteorologi dan Klimatologi
Geografi mengkaji bumi dalam hubungannya dengan manusia.Oleh sebab itu, didalam
studi geografi, geografi dikelompokkan menjadi geografi fisis dan geografi
manusia.Berkaitandengan kehidupan yang mencakup kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan
yang menempati bagian permukaan bumi yang berupa daratan dan lautan ditambah lagi
denganudara di atasnya, maka pokok-pokok yang dibahas di dalam geografi fisis yang
terdiri ataslitosfer, hidrosfer, biosfer, dan atmosfer.Dengan demikian diperkenalkan
berbagai hasil kajian geologi, geomorfologi, oseanografi, meteorologi, dan klimatologi.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang singkat di
tempat yang sempit. Keadaan rata-rata udara ini di sebut cuaca.Waktu singkatyang
dimaksud dalam cuaca tersebut adalah waktu sesaat yang berlangsung dalam hari, jam atau
menit.Dengan demikian meteorologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca
yangberlangsung sesaat di suatu tempat yang sempit.
Klimatologi adalah ilmu yang memperlajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang lama dan
mencakup wilayah yang luas.Keadaaan rata-rata udara dalam waktu yang lama disebut iklim.Waktu
yang lama berdasarkan perjanjian internasional kurang lebih 30 tahun.Bagi pembaca yang sedang
belajar menganalisis iklim di suatu wilayah, untuk berlatih waktu yang lama berlangsung sekurangkurangnya 10 tahun. Dengan demikian, klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim yang
berlangsung lama di wilayah yang luas (Tjasjono,1999).
2.5. Ruang Lingkup Meteorologi dan Klimatologi
Cuaca dalam geografi fisis termasuk bagian dari atmosfer. Cuaca merupakan keadaan
fisis atmosfer yang dapat diungkapkan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan
dari unsur : suhu udara, curah hujan, tekanan udara, kelengasan udara, laju serta arah
angin,perawanan dan penyinaran matahari.
Iklim merupakan keadaan yang mencirikan atmosfer suatu daerah dalam jangka waktu yang lama
dan dapat diungkapkan dengan dilakukan pengukuran atau pengamatan berbagai unsur cuaca yang
dilakukan dalam periode waktu tertentu (sekurang-kurangnya 10 tahun).Unsur cuaca biasanya
disebut juga sebagai unsur iklim.
Prawirowardoyo (1996) menjelaskan bahwa meteorologiwan dalam mempelajari keadaan fisis
atmosfer dan dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan hokum fisika dan
teknik matematika. Klimatologiwan dalam mempelajari iklim di suatu wilayah bertumpu pada
teknik statistic (Soejitno,1976).
2.6. Klasifikasi Meteorologi
Meteorologi sebagai ilmu pengetahuan, dikelompokkan menjadi dua yaitu MeteorologiTeoritis dan
Meteorologi Praktis yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut;
Meteorologi Teoritis terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1.
Meteorologi Dinamis yaitu meteorologi yang mengamati tenaga-tenaga pendoronggerakan
udara dan transformasi panas.
2.
Meteorologi Fisis yaitu mempelajari proses-proses fisis yang murni seperti
penguapan,presipitasi, gejala optik, akuistik, dan elektris dalam angkasa.
3.
Meteorologi Statistik atau Klimatologi mempelajari keadaan rata-rata, ekstremekstrem frekuensi serta persebaran berbagai unsur cuaca (penyinaran matahari,suhu, lengas udara,
penguapan, keawanan, curah hujan, angina, tekanan udara).
Meteorologi Praktis terdiri dari 8 macam, yaitu:
1.
Meteorologi Sinopsis yaitu mempelajari proses atmosferis dengan bantuan pengamatan
sewaktu, untuk wilayah yang amat luas. Manfaatnya dapat untuk menganalisa kondisi cuaca pada
saat bersangkutan dan meramalkan cuaca mendatang.
2.
Meteorologi Aeronantis yaitu mempelajari meteorologi dalam bidang penerbangan.
3.
Meteorologi Maritim yaitu mempelajari meteorologi dalam bidang pelayaran danperikanan.
4.
Meteorologi Perairan (Hidrometeorologi ) untuk mengkaji permasalahan persediaan airdan
irigasi untuk pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, pelistrikan dan sebagainya.
5.
Meteorologi Udara untuk mengamati kondisi udara bebas.
6.
Meteorologi Medis untuk meneliti pengaruh iklim atau unsur cuaca terhadapkesehatan,
psikis dan fisik manusia.
7.
Meteorologi Pertanian untuk mengkaji pengaruh cuaca terhadap tanaman budidaya.
8.
Meteorologi Sempit (Mikrometeorologi) untuk meneliti perbedaan antara cuaca dan
iklimuntuk ruang dan wilayah yang sempit.
2.7. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan
udara,kelembaban udara dan curah hujan.
1. Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara.Alat untuk mengukur suhu
udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam
skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F).
Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub,
makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika
ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu
udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient
temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1 C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
1. Lama penyinaran matahari.
2. Sudut datang sinar matahari.
3. Relief permukaan bumi.
4. Banyak sedikitnya awan.
5. Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus:
Tx = To–0,6 x
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui
h = tinggi tempat (x)
2. Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air.Namun udarapun mempunyai berat dan tekanan.Besar
atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang
mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643).Alat yang digunakannya adalah barometer
raksa.Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerjauntuk menggerakkan masa udara
dalam setiap satuan luas tertentu.Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari
permukaan laut.Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
1 mb = mm tekanan air raksa (t.a.r) atau 1.013 mb = 76 cm t.a.r. =1 atmosfer
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar.
Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan
suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari,
udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah.
Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.Gerakan udara tersebut dinamakan angin.
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu
a)
Kekuatan AnginMenurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan
gradientbarometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan
tekananudara dari dua isobar pada tiap jarak
15 meridian (111 km).
b)
Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat
c)
Kecepatan angin
4.
Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudera (sumber yang utama).Sumber
lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi
suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya.Hal ini berarti makin lembablah udara
tersebut.Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau psychrometer. Ada
dua macam kelembaban udara:
o Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara padasuatu tempat.
Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara
o Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara(kelembaban absolut)
dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung olehudara tersebut dalam suhu yang
sama dan dinyatakan
5.
Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.Alatuntuk
mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge.
Curah hujan diukur dalamharian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia
dipengaruhi olehbeberapa faktor antara lain:
bentuk medan/topografi
arah lereng medan
arah angin yang sejajar dengan garis pantai
jarak perjalanan angin di atas medan datar
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.Piche Evaporimeter
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
2
1
3
Piche berfungsi, untuk mengukur besarnya penguapan yang terjadi pada permukaan
basah (kertas saring).
Bagian-bagian piche evaporimeter:
1.
Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa
gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau
persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan
dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
2.
Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
3.
mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang
melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter
pipa.
Cara Kerja Piche Evaporimeter
Secara garis besar cara pengamatan evapotranspirometer yaitu memegang gelas pada
posisi terbalik (lubangnya di atas), kemudian mengisi pipa gelas tersebut dengan air
suling atau air hujan. Air tersebut diisikan sampai kira-kira 1,5 cm dari mulut pipa.
Selanjutnya yaitu menyisipkan kertas filter antara mulut pipa dengan penjepit
sedemikian rupa sehingga letaknya konsentris. Lalu kertas filter dijepit agar letaknya
stabil. Setelah pemasangan kertas filter selesai, kedudukan pipa dibalik sehingga
mulutnya menjadi di bawah. Keadaan ini membuat air merembes kedalam pori-pori
keras filter sehingga kertas menjadi basah. Setelah kertas filter basah seluruhnya, alat
tersebut kemudian digantung pada standarnya yang terdapat dalam sangkar
meteorology
2.Sangkar Meteorologi
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
5
1
2
3
4
Pemasangan alat meteorologi dalam sangkar dimaksudkan agar hasil pengamatan dari
tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan. Selain itu alat yang berada
didalamnya terlindung dari radiasi matahari secara langsung, hujan dan debu.
Bagian-bagian sangkar meteorologi:
1.
termometer bola kering(kiri),
2.
termometer bola basah(kanan),
3.
termometer maximum(atas),
4.
termometer minimum(bawah), dan ;
5.
evaporimeter jenis piche.
Cara kerja Sangkar Meteorologi
Sangkar dengan tinggi 120 cm dipasang diatas tanah berumput pendek yang
terletak paling dekat dua kali (sebaiknya 4 kali) tinggi benda yang berada
disekitarnya. Pada dinding sangkar dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya
aliran udara sehingga temperatur dan kelembaban dalam sangkar mendekati atau
sama dengan temperatur dan kelembaban diluar sangkar. Sangkar dipasang degan
pintu yang menghadap utara selatan, sehingga alat yang ada didalamnya tidak terkena
radiasi matahari secara langsung. Jika matahari berada di utara katulistiwa maka pintu
yang menghadap ke selatan yang dibuka.
3.Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
1
2
3
5
4
Penakar hujan OBS berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada
permukaan tanah dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah hujan yang terukur
dinyatakan dalam satuan mm. Panakar hujan OBS, pada pengamatan Agroklimat
diamati tiap jam 07.00 waktu setempat, sedangkan untuk pengamatan sinoptik
diamati tiap jam. Pancatatan data curah hujan hasil pengukuran dinyatakan dalam
bilangan bulat. Apabila tidak ada hujan ditulis strip (-). Bila curah hujan yang terukur
kurang dari 0.5 mm maka ditulis 0, jika lebih dari 0.5 ditulis 1.
Panakar hujan OBS terdiri dari lima bagian utama yaitu:
1.
Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas dengan luas 100
cm persegi.
2.
Tabung panampung air hujan.
3.
Kran untuk mengeluarkan air
4.
Penyangga
5.
Gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm.
Cara Kerja Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air yang
masuk dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung penampung. Pada
jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan menggunakan gelas
ukur. Apabila jumlah curah hujan yang tertampung jumlahnya melebihi kapasitas
ukur gelas ukur, maka pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang
tertampung dapat terukur semua.
4.Penakar hujan Otomatis Type Hellman
Gambar Tampak Atas
Gambar Tampak Depan
1
5
2
3
6
4
Data yang dihasilkan hujan dengan alat ini adalah waktu (saat) terjadinya hujan (jam),
periode hujan (jam), intensitas curah hujan (mm/menit atau mm/jam) dan jumlah
curah hujan (mm) .
Penakar hujan otomatis type Helllman terdiri dari beberapa bagian utama yaitu;
1.
Corong penakar dengan luas 200 cm persegi.
2.
Tabung dengan pelampung yang dihubungkan dengan pena.
3.
Jam pemutar dan kertas pias.
4.
Pipa siphon untuk menentukan batas ketinggian air pada tabung pelampung 10
mm.
5.
Panci penampung air hujan
6.
Body penakar.
Cara Kerja Penakar hujan Otomatis Type Hellman
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar. Air yang
masuk dalam corong penakar dialirkan masuk dalam tabung pelampung. Pergerakan
pena akan membentuk grafik pada pias yang diputar oleh jam pemutar, dimana
sumbu X adalah waktu antara jam 07.00 hari ini sampai jam 07.00 hari esok dan
sumbu Y adalah jumlah curah hujan dengan nilai 0 – 10 mm. Setelah mencapai nilai
10 mm pada pias, air yang tertampung dalam tabung pelampung dikeluarkan melalui
pipa siphon dan pena turun hingga nilai 0 pada pias. Air yang dikeluarkan dari tabung
pelampung kemudian tertampung dalam penci penampung dan pada saat penggantian
pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan dicatat pada pias.
5.Psychrometer
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
1
2
3
4
Psychrometer adalah alat untuk mengukur kelembaban relatif udara. Alat ini
menggunakan dua termometer, yaitu termometer bola kering dan termometer bola
basah. Dan dinyatakan dalam derajat celcius.
Bagian-bagian psychrometer:
1.
Termometer Bola Kering, yang digunakan untuk mengukur suhu udara biasa
2.
Termometer Bola Basah, yang digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau
3.
4.
lembab.
Kain
Air suling
Cara kerja Psychrometer:
Pada termometer bola basah tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah
suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air dapat
berkondensasi. Suhu termometer bola basah lebih dingin dibandingkan dengan
termometer bola kering. Perbedaan suhu antara termometer bola kering dan
termometer bola basah dapat digunakan untuk mneghitung jumlah uap air di udara.
6.Pyranometer
Gambar Tampak Depan
Gambar Tampak Atas
1
2
3
4
Pyranometer atau solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi
cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2.
Bagian-bagian pyranometer
1.
sensor terdiri dari beberapa lempeng logam yang di cat hitam dan putih.kadang
hanya cat hitam
2.
3.
4.
Glass dome.
Pengatur level (perata-rata air) / waterpass.
Bagian internal terdiri dari : (1) diagram circuit thermo, (2) kontainer silica gel.
Cara Kerja Pyranometer
Sinar matahari/radiasi yang datang secara langsung maupun yang dipancarkan
atmosfir (radiasi solar global) dan yang dihamburkan langit akan menembus glass
dome. Radiasi dengan panjang gelombang sampai dengan 3.0 microns akan
diteruskan ke lempeng logam hitam dan putih. Lempeng logam hitam akan
mengabsorbsi panas radiasi sementara lempeng putih akan memantulkan radiasi
sehingga terjadi perbedaan temperatur diantara kedua jenis lempeng logam ini.
Perbedaan temperatur dari kedua lempeng ini dihubungkan ke circuit thermojunctions
yang mengubah besaran panas menjadi perbedaan tegangan potensial diantara kedua
ujung lempeng.
III.METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 5 April 2017.Sedangkan
tempat dilakukannya praktikum ini di stasiun Badan Meteorologi
Klimatologi Geofisika yang terletak di Pesawaran.
3.2Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
handphone,alat tulis.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kuliah kerja lapangan yang dilakukan, dapat mengetahui bahwa BadanMeteorologi
dan Geofisika yang ada di Bandara Raden Intan II berfungsi sebagai pengamat cuaca
guna kepentingan penerbangan keberbagai daerah. Dengan berbagai peralatanyang cukup
memadai, Meteorologi berasal dari
makna /arti yaitu : Meteoros
dua
:
kata yang mempunyai
benda yang ada di dalam
udara Logos : ilmu/kajian. Jadi Meteorologi adalah : ilmu yang
mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan
atmosfer (troposfer) sedangkan Klimatologi berasal dari kata Klima:
kemiringan bumi (lintang tempat) dan logos: ilmu. Jadi klimatologi
adalah : ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,
mengapa berbeda, keterkaitan degan aktivitas manusia.Ilmu ini di
dalam nya mempelajari Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa
lapisan
yaitu
troposfer
lapisan
paling
bawah
dari
atmosfer,
stratosfer, mesosfer , termosfer dan eksofer.
Dalam mempelajari hal tersebut ada satu badan yang bertugas
memberikan informasi keadaan dari lapisan – lapisan tersebut, yaitu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),
sebelumnya bernama Badan Meteorologi dan
Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Pemerintah Non
Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang meteorologi,klimatologi, dan geofisika
Alat-alat yang terdapat di BMKG antara lain:
Thermohigrograph , Open Pan Evaporimeter , Piche , Gun Bellani ,
Penakar Hujan Obs , Actinograph Bimetal , Penakar Hujan Tipe
Helman , Campbell Stokes , Automatic Rain Sampler , Thermometer
Bola Basah (Bb) , High Volume Sampler , Thermometer Bola Kering
(Bk) , Lightning Detector , Thermometer Maximum , Synergie
(Meteo France International Weather) , Thermometer Minimum ,
Display Radar Cuaca , Piche Evaporimeter , Automatic Weather
Station (Aws) , Thermometer Tanah Gundul & Berumput , Very
Small Aparture Terminal , Internet Protocol (Vsat-Ip) , Barometer.
B. Saran
Mengikuti kunjungan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi
Lampung untuk menambah wawasan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan
yang ingin tahu tentang BMKG. Dan dalam hal ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar nantinya di dalam laporan selanjutnya hasilnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmala, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Bandung. Graha
Pustaka.
Sabaruddin, Laode. 2014. Agroklimatologi Aspek-aspek Klimatik
untuk Sistem Budidaya Tanaman. Bandung: Alfa Beta.
Soejitno, 1976. Dasar-Dasar Pengamatan Meteorologi
Permukaan.Akademi Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Grafika
Pustaka
Tjasjono,B. 1999. Klimatologi Umum. Bandung. Penerbit ITB