PAK JAMIL ARTIKEL ILMIAH. docx

Strategi Pengembangan
Taman Kanak-Kanak

Karakter

Anak

Usia

Rohmatul Magfiroh1
Abstract
Acts of behavior and attitude of children today is not something that
suddenly appeared or formed or even given from the Almighty. There is
a long process before which then makes attitudes and behaviors
attached to him. The formulation of the problem that has been
determined is 1.) What is the Definition of Character Development
Strategy ?, 2.) What are the Character Values that Can be Developed
Dann Applied in Everyday Life ?, 3.) What are the Programs of
Character Building Activities of Aged Children Kindergarten ?, 4.) How
To Develop Character In Kindergarten Childhood Children ?. The
purpose of the compilation of this article is to explain what is a

character development strategy, and what values can be developed
and applied in everyday life, and what are the activities of developing
the character of children of kindergarten age, and explaining about
how to develop a child kindergarten age character. From some
formulation of problems that have been determined can be concluded
that character development strategy is effort or effort in inculcating
character values in learners, and values of character education that
can be implemented in learning activity at child early age are:
Religious, Honest , Tolerance, Discipline, Self, and Responsibility. It is
also supported by programs of activities designed by looking at the
steps that have been determined. Then in a way or method that has
been developed by montessori, Frobel, Taman Siswa and Living Values
Education.
Keyword : Strategy, Character Development Of Child.
Abstrak
Tindakan perilaku dan sikap anak saat ini bukanlah sesuatu yang tibatiba muncul atau terbentuk atau bahkan given dari yang Maha Kuasa.
Ada sebuah proses panjang sebelumnya yang kemudian membuat
sikap dan perilaku tersebut melekat pada dirinya. Adapun Rumusan
Masalah yang telah di tentukan adalah 1.) Apakah Pengertian Strategi
Pengembangan Karakter?, 2.) Apa Saja Nilai-Nilai Karakter Yang Dapat

Dikembangkan Dann Diterapkan Dalam Kehidupan Sehari-Hari?, 3.)
Apa Saja Program Kegiatan Pengembangan Karakter Anak Usia Taman
Kanak-Kanak?, 4.) Bagaimana Cara Mengembangkan Karakter Pada
Anak Usia Taman Kanak-Kanak?. Tujuan dari penyusunan artikel ini
yaitu untuk
menjelaskan apa yang dimaksud dengan strategi
pengembangan karakter, dan nilai-nilai apa saja yang bisa
1Jurusan Tarbiyah STAIN PAMEKASAN, Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan,
Jawa Timur, Indonesia, Email: rmaghfiroh493@gmail.com

1

dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta apa
saja program kegiatan pengembangan karakter anak usia taman
kanak-kanak,
dan
menjelaskan
tentang
bagaimana
cara

mengembangkan karakter anak usia taman kanak-kanak. Dari
beberapa rumusan masalah yang telah ditetapkan dapat ditarik
kesimpulan bahwa strategi pengembangan karakter merupakan usaha
atau upaya dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik,
dan nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat di implementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia dini diantaranya :
Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Mandiri, dan Tanggung Jawab. Selain
itu juga didukung dengan program-program kegiatan yang dirancang
dengan melihat langkah-langkah yang telah ditentukan. Kemudian
dengan cara atau metode yang telah dikembangkan oleh montessori,
Frobel, Taman Siswa dan Living Values Education.
Kata Kunci: Strategi, Pengembangan Karakter Anak.
Pendahuluan
Kebehasilan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh melimpah
ruahnya sumber daya alam, akan tetapi sangat ditentukan juga oleh
kualitas sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan
bahwa ”bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa
(manusia) itu sendiri”.2 Karakter bangsa merupakan aspek penting
yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter bangsa sangat
tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu,

karakter yag berkualitas perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa
berperilaku positif. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di
usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa
dewasanya kelak. Sebagaimana dirumuskan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasional (SISDIKNAS)
pasal 3 (tiga) yang berbunyi :
“Pendidikan Nasional
berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis,
serta bertanggungjawab.”3
Amanah UU SISDIKNAS tahun 2013 itu bermaksud agar pendidikan
tidak hanya membentuk insan indonesia yang cerdas, namun juga
berkepribadian atau berkarakter yang baik sesuai nilai-nilai luhur
bangsa secara agama. Harus ada starategi dalam upaya
pengembangan karakter yang dimulai dari sejak usia dini.

Pembentukan karakter ibarat mengukir. Sifat ukiran adalah melekat
kuat di atas benda yang di ukir, tidak mudah usang tertelan waktu atau
arus karena gesekan. Menghilangkan ukiran sama saja dengan
2 Abdul Majiddan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),hlm. 2
3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011),hlm. 8

2

menghilangkan benda yang di ukir itu, karena ukiran melekat dan
menyatu dengan bendanya. Demikian juga dengan karakter yang
merupakan sebuah pola, baik itu pikiran, perasaan, sikap, maupun
tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan
sulit dihilangkan. Proses pembentukan karakter pada anak juga ibarat
mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga akan unik,
menarik, dan berbeda antara satu dan lainnya.
Tindakan perilaku dan sikap anak saat ini bukanlah sesuatu yang
tiba-tiba muncul atau terbentuk atau bahkan given dari yang Maha
Kuasa. Ada sebuah proses panjang sebelumnya yang kemudian

membuat sikap dan perilaku tersebut melekat pada dirinya. Dengan
demikian perlu adanya upaya yang harus dilakukan oleh guru untuk
membentuk karakter pada anak usia dini salah satunya melalui jalur
pendidikan formal disekolah. Keberhasilan dalam proses pembentukan
karakter akan mengantarkan anak usia dini mencapai suatu tujuan
yang diharapkan. Sehingga dalam pembentukan karakter tidak akan
terlepas dari strategi yang digunakan. Dalam memilih dan menentukan
strategi harus yang sesuai dan cocok dengan keadaan anak usia dini. 4
Strategi dalam pengembangan karakter pada anak usia dini dapat
di artikan sebagai upaya atau usaha yang akan ditempuh dalam
menanamkan serta mengembangkan niliai-nilai moral yang baik pada
anak sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Selain penerapan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari anak,
para pendidik juga harus dapat mendukung proses pengembangan
karakter anak dengan berbagai program kegiatan yang dilakukan
dilingkungan sekolah. Program tersebut dapat dijadikan sebagai
pembiasaan bagi anak yang dilakukan setiap hari.
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda tergantung
bagaimana cara guru maupun orang tua memberikan pendidikan
karakter yang baik pada anak. Pengembangan karakter sangat penting

pada diri anak. Pada usia 4-6 tahun karakter anak mulai terbentuk, di
usia tersebut merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan
karakter anak karena anak sudah mulai mengerti dan memahami nilainilai yang tertanam sejak usia 0-3 tahun. Guru maupun orang tua
harus pintar dalam mencari metode yang cocok untuk pengembangan
karakter anak namun metode yang diterapkan oleh guru disekolah
harus sinkron dengan metode yang diterapkan orang tua dirumah agar
perkembangan karakter yang diharapkan pada diri anak dapat tercapai
dengan cepat.
Adapun Rumusan Masalah yang telah di tentukan adalah 1.)
Apakah Pengertian Strategi Pengembangan Karakter?, 2.) Apa Saja
Nilai-Nilai Karakter Yang Dapat Dikembangkan Dann Diterapkan Dalam
Kehidupan Sehari-Hari?, 3.) Apa Saja Program Kegiatan Pengembangan
Karakter Anak Usia Taman Kanak-Kanak?, 4.) Bagaimana Cara
Mengembangkan Karakter Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak?.

4 Mansur, pendidikan anak usia dini dalam islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011),hlm. 304-305

3


Berdasarkan penjelasan di atas, Tujuan dari penyusunan artikel
yang berjudul strategi pengembangan karakter pada anak usia taman
kanak-kanak adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan
strategi pengembangan karakter, dan nilai-nilai apa saja yang bisa
dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta apa
saja program kegiatan pengembangan karakter anak usia taman
kanak-kanak,
dan
menjelaskan
tentang
bagaimana
cara
mengembangkan karakter anak usia taman kanak-kanak.
Pembahasan
Pengertian strategi pengembangan karakter
Menurut kamus The Advanced learner’s Dictionary of current
English by Homby; London Oxford University Press. Kata starategi
berasal dari bahasa asing, strategy, yang berarti seni atau ilmu
berperang atau rencana dari angkatan perang yang disusun
sedemikian rupa sehingga pertempuran sedapat mungkin berlangsung

dalam kondisi yang paling menguntungkan. Namun apabila kata
strategi digunakan dalam kondisi pembelajaran di PAUD, maka artinya
adalah keterampilan dalam memngatur pembelajaran dengan kiat-kiat
yang sesuai agar mencapai hasil maksimal.5
Sedangkan strategi secara umum mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Atau dapat dikatakan bahwa strategi
adalahsuatu penataan potensi dan sumber daya agar dapat efisien
dalam memperoleh hasil sesuai yang dirancang. Secara umum strategi
mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Istilah
strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan sebagai
seni dalam merancan peperangan, terutama yang erat kaitannya
dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang untuk
memperoleh kemenangan. Dewasa ini istilah startegi banyak dipinjam
dalam bidang pengajaran, termasuk dalam strategi mendidik anak usia
dini. Dihubungkan dengan mendidik anak usia dini, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan orangtua dalam pendidikan
anak
usia

dini
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
yang
diharapkan6.Demikian
sekilas
mengenai
pengertian
strategi.
Selanjutnya kita uraikan mengenai pengertian karakter.
Secara etimologi istilah karakter berasal dari bahasa yunani, yaitu
karasso yang berarti cetak biru, format dasar, dan sidik seperti dalam
sidik jari. Dalam hal ini, karakter di artikan sebagai sesuatu yang tidak
dapat dikuasai oleh intervensi manusiawi, seperti ganasnya laut
dengan gelombang pasang dan angin yang menyertainya. Orang yang
memiliki karakter kuat dalah mereka yang tidak dikuasai oleh
sekumpulan realitas yang telah ada begitu saja dari sana. Sementara
5 Mukhtar Latif, Zukhairina dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini

(Jakarta: Prenamedia Group, 2013), hlm. 99
6 Mursid, Pengembangan Pembelajaran Paud (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016), hlm. 98

4

orang yang memiliki karakter lemah ialah orang yang tunduk pada
sekumpulan kondisi yang telah diberikan kepadanya tanpa dapat
menguasainya. Pendapat lain menyebutkan bahwa karakter berarti to
mark (menandai) dan memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Dalam konteks ini,
karakter erat kaitannya dengan personality atau kepribadian
seseorang. Adapula yang mengartikannya sebagai identitas diri
seseorang.7
Selain itu, Karakter adalah watak sifat atau hal-hal yang sangat
mendasar yang ada pada diri seseorang sehingga membedakan
seseorang darapada yang lain. Sering orang mneyebutnya dengan
“tabi’at”atau “perangai”. Apapun sebutannya, karakter adalah sifat
batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran, perasaan dan
perbuatannya.8
Dari beberapa uraian tentang definisi strategi dan karakter kita
dapat ambil pengertian bahwa strategi pengembangan karakter
merupakan usaha atau upaya dalam menanamkan nilai-nilai karakter
pada peserta didik yang meliputi komponen; kesadaran, pemahaman,
kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut, baik terhadap Allah Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara
keseluruhan sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan
kodratnya serta mengembangkan karakter yang sudah tertanam dalam
diri anak yaitu tabi’at atau perangai yang baik dan tidak bertentangan
dengan nilai dan moral.9
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter yang bisa diimplementasikan
dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari
Berikut adalah beberapa nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat
di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia dini.
Pengimplementasian ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana
bagaimana menanamkan pendidikan karakter pada anak usia dini.
Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter nak usia dini sebagai
berikut:
Pertama, Religius. Religius adalah sikap dan perilaku yaang penuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain. Sikap religius ini dapat ditanamkan kepada anak usia dini
dengan memberikan berbagai kegiatan keagamaan. Misalnya,
mengajarkan anak shalat bersama-sama, melatih anka berdoa sebelum
makan dan menghormati teman sebaya.
Kedua, Jujur. Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
7 Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak
Usia Dini (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm.20
8 Nana Prasetyo, Membangun Karakter Anak Usia Dini (Jakarta: Direkrorat
Pembinaan Anak Usia Dini, 2011), hlm. 5
9 Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter, hlm. 23

5

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.jujur bagi anka-anak merupakan
hal yang abstrak. Artinya, anak belum dapat mengerti secara jelas apa
itu jujur. Oleh karenanya, sikap jujur ini hanya dapat dikenalkan dan
ditanamkan kepada anak-anak melalui perbuata yang nyata.ketika
orang tua maupun pnedidik berkata atau berjanji sesuatu harus
ditepati. Jangan sekali-kali apa yang diucapkan tidak dilaksanakan
sehingga membuat anak mejadi tidak percaya dengan apa yang kita
ucapkan.
Ketiga, Toleransi. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Cara yang dapat
dilakukan, yaitu dengan melatih anak untuk saling mengasihi dan
menyayangi kepada sesama teman tanpa mengenal perbedaan anak.
Keempat, Disiplin. Disiplin ialah tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Peraturan untuk menanamkan kedisiplinan dapat dilakukan mulai dari
hal-hal yang sederhana, seperti menempatkan sepatu pada
tempatnya.
Kelima, Mandiri. Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak
mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tuga-tugas.
Upaya untuk mengembangkan kemandirian anak ialah dengan
memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar makan
sendiri, membuat minum sendiri, cuci baju sendiri. Baru apabila anak
kurang sesuai, kita arahkan dan bimbing dengan baik supaya anak bisa
melakukannya lebih baik lagi.
Keenam, Tanggung Jawab. Tanggung jawab, yaitu sikap dan
perilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya, dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(Alam, Sosial, dan Budaya), negara dan Allah yang Maha Esa. Upaya
yang dapat dilakukan dalam menanamkan sikap tanggung jawab, yaitu
dengan mengajak untuk selalu membereskan mainannya setelah
bermain dan mengembalikannya di tempat semula. 10
Program kegiatan pengembangan karakter anak usia taman
kanak-kanak
Beberapa langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan
program kegiatan pendidikan karakter bagi anak usia taman kanakkanak antara lain :
Pertama, Mengetahui dan memahami perbedaan individu pada
anak usia dini Setiap individu termasuk anak usia dini disuatu KB dan
TK/RA memiliki watak, bakat dan minat, serta kemampuan akademik
maupun non akademik yang berbeda-beda. Seorang anak kembarpun
secara fisik memiliki kesamaan, meskipun tidak 100% sama memiliki
watak, bakat dan minat, serta kemampuan akademik dan non
akademik yang berbeda-beda. Itulah sebab masing-masing anak itu
berbeda dan perbedaan individu tersebut menjadi suatu hal yang tidak
bisa dihindari oleh guru PAUD.
10 Ibid, hlm. 190-205

6

Kedua, Memetakan nilai-nilai karakter yang harus dimunculkan
pada setiap tingkat pencapaian perkembangan sosial dan emosi anak
usia dini. Berdasarkan pada tingkat pencapaian perkembangan soaial
dan emosi anak usia dini, maka nilai-nilai karakter yang hendak
diinternalisasikan pada anak usia taman kanak-kanak antara lain:
Usia
indikator perkembangan
Nilai Karakter
sosial dan emosi
4-5
a. mampu
berbagi,
a. peduli
tahu
menolong,
dan
b. kerjasama
n
membantu teman
c. jujur
b. antusias
dalam
d. patuh
melakukan perlombaan
e. tanggung jawab
c. menahan
perasaan
f. sabar
dan
mengendalikan
g. ikhlas
reaksi
d. menaati aturan yang
berlaku dalam suatu
permainan
5-6
a. bersifat
kooperatif
a. kerjasama
tahu
dengan teman
b. peduli
n
b. menunjukkan
sikap
c. patuh
toleran
d. disiplin
c. mengekspresikan
e. mandiri
emosi dalam berbagai
f. tanggung jawab
situasi
g. menghormati
d. memahami peraturan
dan disiplin
e. mengenal
tatakrama
dan sopan santun
Ketiga, memetakan nilai-nilai karakter yang harus dimunculkan
pada setiap tingkat pencapaian perkembangan agama dan moral anak
usia dini. nilai-nilai karakter tersebut adalah sebagai berikut:

Usia
4-5
tahu
n

indikator perkembangan
Agama dan Moral
a. mengenal tuhan
melalui agama yang
dianutnya
b. menirukan gerakan
ibadah
c. mengucapkan doa
sebelum dan/atau
sesudah melakukan
sesuatu
d. mengenal perilaku
baik/sopan dan buruk
e. membiasakan diri
berperilaku baik
f. mengucapkan salam

Nilai Karakter
a.
b.
c.
d.
e.

patuh
tanggung jawab
mandiri
menghormati
peduli

7

dan membalas salam
5-6
a. mengenal agama yang
a. patuh
tahu
dianut
b. menghormati
n
b. membiasakan diri
c. toleran
beribadah
d. mandiri
c. memahami perilaku
e. disiplin
mulia
f. tanggung jawab
d. mengenal perilaku baik
daan buruk
e. mengenal ritual dan
hari besar keagamaan
f. menghormati agama
orang lain
Keempat, menentukan jenis kegiatan pendidikan karakter bagia
anak usia dini. contoh jenis kegiatan pendidikan karakter bagi anak
usia dini berdasarkan hasil pemetaan berikut:
usia
indikator
Nilai Karakter
jenis kegiatan
perkembangan
sosial dan emosi
4-5
a. mampu
a. peduli
a. pembelajaran
tahu
berbagi,
b. kerjasa
tematik
n
meolong,
ma
terpadu
dan
c. jujur
berbasis
membantu
d. patuh
karakter
teman
e. tanggu
b. pembelajaran
b. antusias
ng
tematik
dalam
jawab
terpadu
melakukan
f. sabar
berbasis
perlombaaa
g. ikhlas
multiple
n
intelegences
c. menahan
c. sahabat asuh
perasaan
d. daycare
dan
e. pembiasaan
mengendali
TOMAT
kan reaksi
(mengucapka
d. menaati
n kata tolong,
aturan
maaf dan
yang
terimakasih)
berlaku
f. traditional
dalam
played
suatu
g. pagi ceria
permaina
h. outbond
i. role play for
character
education
j. parenting
programs
k. targhib wa
tarhib
5-6
a. bersikap
a. kerjasa
a. pembelajaran
tahu
kooperatif
ma
tematik

8

n
b.
c.

d.
e.

Usia
4-5
tahu
n

dengan
teman
menunjukk
an sikap
toleran
mnegekspr
esikan
emosi
dalam
berbagai
situasi
memahami
peraturan
dan disiplin
mengenal
tatakrama
dan sopan
santun

indikator
perkembangan
Agama dan Moral
a. mengenal
tuhan
melalui
agama
yang di
anutnya
b. meniru
gerakan
ibadah
c. mengucapk
an doa
sebelum
dan/atau
sesudah
melakukan
sesuatu
d. mengenal
perilaku
baik/sopan
dan buruk

b.
c.
d.
e.
f.

peduli
patuh
disiplin
mandiri
tanggu
ng
jawab

g. mengh
ormati

Nilai Karakter
a. patuh
b. tanggu
ng
jawab
c. mandiri
d. mengh
ormati
e. peduli

terpadu
berbasis
karakter
b. pembelajaran
tematik
terpadu
berbasis
multiple
intelegences
c. daycare
d. outbond
e. traditional
played
f. perayaan hari
perbedaan
g. pembiasaan
TOMAT
(mengucapka
n kata tolong,
maaf dan
terimakasih)
h. Home Visiting
i. role play for
character
education
j. parenting
programs
k. targhib wa
tarhib
Jenis kegiatan
a. program pagi
bina iman dan
taqwa (PABIT)
b. Islamic day
c. pembiasaan
TOMAT
(mengucapka
n kata tolong,
maaf dan
terimakasih)
d. pembiasaan
Es Tri
(senyum,
sapa, dan
salam)
e. program
Halaqoh bagi
wali murid
f. targhib dan
tarhib

9

e. membiasak
an diri
berperilaku
baik
f. mengucapk
an salam
dan
membalas
salam
5-6
a. mengenal
a. patuh
a. pembiasaan
tahu
agama
b. mengh
Es Tri
n
yang dianut
ormati
(senyum,
b. membiasak
c. toleran
sapa, dan
an diri
d. mandiri
salam)
beribadah
e. disiplin
b. Islamic day
c. memahami
f. tanggu
c. Perayaan hari
perilaku
ng
besar islam
mulia
jawab
d. Karnaval
d. mengenal
kemerdekaan
perilaku
e. Perayaan hari
baik dan
perbedaan
buruk
f. program
e. mengenal
Halaqoh bagi
ritual dan
wali murid
hari besar
g. targhib dan
keagamaan
tarhib
f. menghorm
ati agama
orang lain.
Dengan demikian, jenis-jenis kegiatan pendidikan karakter bagi
anak usia taman kanak-kanak yang telah ditentukan berdasarkan hasil
pemetaan diatas adalah sebagai berikut:
a. daycare
b. Home Visiting
c. Islamic Day
d. Karnaval Kemerdekaan
e. Mengenal Masjid
f. Outbond
g. Outdoor study
h. Pagi Ceria
i. Parenting Programs
j. Pembelajaran tematik terpadu Berbasis Karakter
k. Pembelajaran tematik terpadu Berbasis Multiple Intelences
l. Pembiasaan Es Tri (senyum, sapa, dan salam)
m. Pembiasaaan TOMAT (mengucapkan kata tolong, maaf, dan
terimakasih)
n. Perayaan hari besar islam
o. Perayaan hari perbedaan
p. Program Halaqoh bagi wali murid
q. Program pagi bina iman dan taqwa (PABIT)

10

r. Role play for character education
s. Sahabat asuh
t. Targhib wa tarhib
u. Traditional played
Keempat, Menentukan penanggung jawab pelaksana berbagai jenis
kegiatan pendidikan karakter bagi ana usia dini. Guru kelas dapat
menjadi penanggung jawab pelaksana kegiatan pendidikan karakter
yang dilaksanakn melalui kegiatan pembelajran dan yang dilkasanakn
melalui kegiatan pembiasaan spontan. Sementara otu kepala TK dapat
membentuk tim khusus sebagai pelaksana kegiatan pendidikan
karakter yang dilaksanakn melalui kegiatan pembiasaan rutin.
Kelima, Menyusun strategi pelaksanaan kegiatan pendidikan
karakter bagi anak usia dini. Strategi pelasanaan pendidikan karakter
bagi anak usia dini disusun berdasarkan hasil penentuan sifat kegiatan
dan penanggung jawab pelaksana kegiatan pendidikan karakter.
Keenam, Melaksanakan berbagai jenis kegiatan penddikan karakter
bagi anak usia dini sesuai dengan strategi pelaksanaan yang telah
ditentukan. Berbagai jenis kegiatan pendidikan karakterbagi anak usia
dini pada dasarnya dilaksanakanuntuk mengoptimalkan perkembangan
sosial-emosi serta moral dan agama anak usia dini. Optimalnya
perkembangan tersebut akan menjadikan anak usia dini menjadi
individu yang bekarakter.
Ketujuh, Menilai keberhsilan kegiatan pendidikan karakter bagi
anak usia dini. Penilaian keberhasilan kegiatan pendidikan karakter
bagi anak usia dini mengacu pada indikator perkembangan soaialemosi serta agama dan moral anak usia dini. Teknik penilaian yang
digunakan seperti observasi, wawancara, maupun angket.
Kedelapan, Melakukan upaya perbaikan terhadap pelaksanaan
kegiatan pendidikan karakater bagi anak usia dini berdasarkan hasil
penilaian keberhasilan. Upaya perbaikan terhadap pelaaksanaan
program pendidikan karakter bagi anak usia dini dilakukan berdasarkan
hasil penilaian keberhasilan setiap pelaksanaan jenis kegiatan
pendidikan karakter. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jenis-jenis
kegiatan pendidikan karakter yang efektif dan efisien. 11
Cara Mengembangkan Karakter Pada Anak Usia Taman KanakKanak
Berdasarkan teori montessori dan frobel ysng berbasis budaya
lokal, Dewantara mengembangkan model pendidikan anak yang
diterapkan di sekolah taman sisiwa. Metode pendidikan montessori
mementingkan pancaindera. Kepekaan ujung-ujung jari juga menjadi
perhatian, tetapi semua itu bersifat pembelajaran; ketika anak-anak
diberi kebebasan, tetapi tidak mementingkan permainan. Metode
frobel
juga
memeberi
pembelajaran
pancaindera,
dengan
mengutamakan permaianan dan kegembiran, sehingga pembelajaran
pancaindra diorganisasikan dalam suasana yang menyenangkan.
11 Wiyani, Kapita Selekta PAUD, hlm.222-238

11

Taman siswa menggunakan kedua-duanya, sehingga pembelajaran
pancaindra tidak terlepas dari permainanan. Hal ini didasarkan pada
pemikiran taman siswa, bahwa segala perilaku dan kehidupan anak
sudah diisi oleh sang maha among yang mendidik anak. taman siswa
juga menggunakan permainan untuk mengembangkan karakter anak
seperti: sumbar, gating, dan unclang. Permainan tersebut dapat
mendidik anak agar cermat, teliti, cekatan, dan menjernihkan
penglihatan. Permainan dakon, cublak-cublak suweng, dan kubuk
dapat mendidik anak untuk berhitungdan memprediksi. Pendidikan
ketertiban dan keteraturan dikembangkan melalui kegiatan meronce
bunga, menyulam daun pisang, atau janur, atau membuat tikar.
Living values education mengembangkan karakter anak dengan
asumsi bahwa: 1) nilai-nilai universal mengajarkan penghargaan dan
kehormatan tiap-tiap manusia, 2) setiap murid benar-benar
memperhatikan nilai-nilai dan mampu menciptakan dan belajar dengan
positif bila diberikan kesempatan, dan 3) murid-murid berjuang dalam
suasana berdasarkan nilai dalam lingkungan yang positif, aman
dengan sikap saling menghargai dan kasih sayang, murid dianggap
mampu belajar menentukan pilihan-pilihan yang sadar lingkungan.
Adapun nilai-nilai yang dikembangkan untuk anak usia dini adalah nilainilai kedamaian, pengahargaan, cinta, hati, toleransi, kesederhanaan,
dan persatuan.
Inti dari metode living values education adalah anak-anak harus
mengalami nilai-nilai dalam berbagai tingkatan agar nilai-nilai tersebut
menjadi bagian dalam diri mereka. Jadi, mereka diajak untuk
mendengarkan,
merasakan,
mengalami,
dan
menggunakan
keterampilan sosial untuk menggunakan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Tahapan pengembangan nilai terdiri dari sesi
refleksi, imjinasi, hening, ekspresi seni, aktivitas pengembangan diri,
dan keterampilan sosial. Refleksi adalah mengalisis nilai –nilai dalam
kalimat yang sederhana untuk anak-anak kecil. Imajinasi adalah
mengajak anak-anak untuk membayangkan dunia sesuai dengan nilainilai standar. Hening adalah kegiatan mengajak anak untuk menikmati
suasana keheningan. Ekspresi seni adalah anak-anak didorong untuk
berefleksi tentang nilai dan mengalaminya secara artistik dan kreatif
melalui kesenian mereka melukis kedamaian, menciptakan lagu-lagu,
dan menari bersama.
Berdasarkan metode pengembangan nilai yang dikembangkan
montessori, Frobel, Taman Siswa dan Living Values Education dapat
ditarik benang merah bahwa metode pengembangan karakter bagi
anak usia dini didasarkan pada: penggunaan media permainan;
pengembangan pancaindra; penciptaan suasana pembelajaran yang
menyenangkan; serta pemberian kesempatan pada anak untuk
memahami, menghayati, dan mengalami nilai-nilai.
Permainan mempunyai peranan yang sangat penting bagi
kehidupan anak-anak; selama bangun, dan tidak melakukan suatu
kegiatan tertentu, mereka pasti akan bermain-main walaupun dalam

12

keadaan lelah. Bahkan apabila anak tidak bermain kemungkinan
mereka dalam keadaan sakit.12
Kesimpulan
Strategi pengembangan karakter merupakan usaha atau upaya
dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik yang
meliputi komponen; kesadaran, pemahaman, kepedulian dan
komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Allah Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan sehingga menjadi
manusia sempurna sesuai dengan kodratnya serta mengembangkan
karakter yang sudah tertanam dalam diri anak yaitu tabi’at atau
perangai yang baik dan tidak bertentangan dengan nilai dan moral.
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter pada
anak usia dini diperlukan berbagai upaya yang dapat mendorong anak
untuk melakukan berbagai aktivitas yang mencerminkan nilai-nilai
pendidikan karakter. Dalam konteks ini ada beberapa nilai pendidikan
karakter yang harus ditanamkan kepada anak melalui berbagai
kegiatan, baik yang bersifat individual maupun berkelompok. Beberapa
nilai-nilai pendidikan karakter anak usia dini yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya religius, jujur, toleransi,
disiplin, dan mandiri.
Terdapat beberapa program kegiatan yang telah ditentukan
berdasarkan hasil pemetaan diantaranya daycare, Home Visiting,
Islamic Day, Karnaval Kemerdekaan, Mengenal Masjid, Outbond,
Outdoor study, Pagi Ceria, Parenting Programs, Pembelajaran tematik
terpadu Berbasis Karakter, Pembelajaran tematik terpadu Berbasis
Multiple Intelences, Pembiasaan Es Tri (senyum, sapa, dan salam),
Pembiasaaan TOMAT (mengucapkan kata tolong, maaf, dan
terimakasih), Perayaan hari besar islam, Perayaan hari perbedaan,
Program Halaqoh bagi wali murid, Program pagi bina iman dan taqwa
(PABIT), Role play for character education, Sahabat asuh, Targhib wa
tarhib, Traditional played.
Cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan karakter pada
anak Berdasarkan metode pengembangan nilai yang dikembangkan
montessori, Frobel, Taman Siswa dan Living Values Education bahwa
metode pengembangan karakter bagi anak usia dini didasarkan pada:
penggunaan
media
permainan;
pengembangan
pancaindra;
penciptaan suasana pembelajaran yang menyenangkan; serta
pemberian kesempatan pada anak untuk memahami, menghayati, dan
mengalami nilai-nilai.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan karakter
anak usia taman kanak-kanak merupakan usaha atau upaya yang
dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak sejak usia 06 tahun dan mulai berkembang di usia 4-6 tahun. Strategi yang
12 H.E. Mulyasa, Manajemen Paud (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm. 75-77

13

digunakan oleh pendidik maupun orang tua harus sesuai dengan
keadaan usia anak agar anak dapat mengembangkan karakternya
dengan baik. Metode yang dapat digunakan salah satunya yaitu
penggunaan media permainan karena dunia anak merupakan dunia
bermain jadi pengembangan karakter bisa di lakukan dalam kegiatan
bermain anak.

Daftar Pustaka
Fadlillah Muhammad dan Lilif Mualifatu Khorida. Pendidikan
Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Latif Mukhtar, Zukhairina dkk. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Prenamedia Group, 2013.

Majid Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Karakter Perspektif
Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
Mansur.
pendidikan anak usia dini dalam islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.
Mulyasa. Manajemen Paud. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Mursid. Pengembangan Pembelajaran Paud. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016.
Prasetyo Nana. Membangun Karakter Anak Usia Dini. Jakarta:
Direkrorat Pembinaan Anak Usia Dini, 2011.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2011.
Wiyani Novan Ardy. Kapita Selekta PAUD. Yogyakarta: Gava Media,
2016.

14