Persiapan Penggunaan Aplikasi Raport K 1

Persiapan Penggunaan Aplikasi Raport K-13 Dalam Upaya untuk Meningkatkan Efisiensi
Penyusunan Laporan Hasil Penilaian di Madrasah Tsanawiyah Al-Muhajirin Lembang.
1

Rizki Fauzi Aria,

1,2

Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Bandung,
Jalan No.1 Bandung 40116.
Email : 1rizkifauziaria@gmail.com,

Abstrak, Perubahan kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 membuat para guru merasa bingung
dengan sistem penilian yang berbeda. Karena dalam kurikulum 2013 tidak hanya aspek kognitif
saja yang dinilai, tetapi aspek afektif dan psikomotor juga harus dinilia, oleh karena ini
muncullah Aplikasi Rapot K-13 yang menurupakan sebuah aplikasi komputer untuk
mempermudah pengelolaan kegiatan evaluasi. Karena dalam aplikasi ini terdapat banyak fiturfitur yang dapat digunakan oleh guru untuk menyusun laporan hasil penilaian. Berdasarkan
fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : (1)
Bagaimana cara kerja Aplikasi Rapot K-13 ? (2) Bagaimana kesiapan guru-guru di MTs AlMuhajirin dalam pelaksanaan percobaan penerapan Aplikasi Rapot K-13 ? Peneliti menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi yang dipilih adalah guru-guru di MTs
Al-Muhajirin Lembang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi

pustaka. Dan hasil dari penelitian ini adalah (1) Cara kerja Aplikasi Rapot K-13 yang bisa
diharapkan akan efektif dan mempermudah pengelolaan kegiatan evaluasi (2) Guru-guru MTs
Al-Muhajirin dapat dibilang cukup siap untuk menerapkan Aplikasi Rapot K-13 di semester
depan.
Kata Kunci : Pengelolaan Kegiatan Evaluasi, Aplikasi Rapot K-13, Laporan hasil
Penilaian.
A. Pendahuluan
Demi mencapai proses pembelajaran dan pendidikan yang baik, pengelolaan kurikulum
yang benar dan bagus menjadi salah satu hal yang harus setiap sekolah laksanakan. Pengelolaan
kurikulum yang baik akan menghasilkan proses pembelajaran yang mudah direncanakan,
diorganisasikan, dilaksanakan, dan dikendalikan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
dengan efektif dan efisien (Rahminawati:2015:52). Dari berbagai aspek yang diatur dalam
pengelolaan kurikulum, pengelolaan kegiatan evaluasi menjadi salah satu faktor yang penting
dan tidak bisa dipandang dengan sebelah mata.
Pengelolaan kegiatan evaluasi memiliki tiga aspek yang harus diperhatikan yaitu
penggunaan teknik penilaian, pencatatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian
(Rahminawati:2015:55). Pelaporan hasil penilaian merupakan salah satu tahap pengelolaan
kegiatan evaluasi. Dalam tahap ini hasil dari penggunaan teknik penilaian dan pencatatan hasil
penilaian akan diubah menjadi laporan hasil penilaian yang berupa raport.


Banyak kendala dalam penyusunan pelaporan hasil penilaian seperti, kesulitan untuk
mengolah data. Pada zaman dulu guru harus melakukan kegiatan ini secara manual dan menulis
hasil dari pencatatan hasil penilaian ini satu per satu dibuku rapot. Kegiatan ini memiliki resiko
yang tinggi untuk melakukan kesalahan memasukan data. Terlebih lagi pada penerapan
kurikulum 2013 saat ini yang menuntut guru untuk melakukan penilaian dari aspek afektif,
kognitif dan psikomotor yang menyebabkan kegiatan penyusunan hasil penelitian ini
memerlukan banyak tenaga dan waktu. Alasan-alasan ini lah yang membuat Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan membuat aplikasi rapot untuk mempermudah penyusunal laporan
penilaian.
Terhitung dari penetapan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah. Pengembangan untuk menyempurnakan Aplikasi Rapot K-13
terus dilakukan. Aplikasi ini diharapkan akan dapat mempermudah pendidik dalam pengelolaan
kegiatan evaluasi. Karena dalam Aplikasi ini sudah terdapat fitur untuk menetapkan KKM,
interval nilai, perhitungan hasil nilai kognitif, afektif, psikomotor, pemberian deskripsi dan lain
sebagainya.
Madrasah Tsanawiyah Al-Muhajirin Lembang serta MTs lainnya yang berada diwilayah
kelompok kerja madrasah Batujajar dan sekitarnya akan melakukan penerapan Aplikasi Rapot K13 dalam pengelolaan kegiatan evaluasinya. Dari September 2017 sudah mulai diadakan
pelatihan-pelatihan kepada guru-guru madrasah. Semua ini dilakukan untuk menyiapkan para
guru dalam percobaan Aplikasi Rapot K-13 di wilayah KKM Batujajar.

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui cara kerja Aplikasi Rapot K-13
dan (2) Untuk mengetahui kesiapan guru-guru dalam pelaksanaan percobaan penerapan Aplikasi
Rapot K-13.
B. Landasan Teori
Menurut Rahminawati (2015:52) “Pengelolaan Kurikulum dimaknai sebagai pengaturan
semua kegiatan pembelajaran, baik yang dikategorikan berdasarkan kurikulum ini maupun
penunjang berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Departemen
Pendidkan Nasional dan atau lembaga tertentu.”
Menurut Rahminawati (2015:52) “Pengelolaan kurikulum bertujuan untuk menciptakan
proses pembelajaran yang mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan, dan dikendalikan
dengan baik secara efektif dan efisien..”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 Nomer 23 Pasal 1
Ayat 2 “Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 1
ayat 1 “Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar.”


Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 1
ayat 4 “Penilaian akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik pada akhir semester dan atau akhir tahun.”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 1
ayat 6 “Kriteria Ketentutasan Minimal atau yang disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karekteristik mata pelajaran dan Kondisi
Satuan Pendidikan .”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 3
ayat 1 “Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar,
memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 8
ayat 4 “Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat atau
deskripsi.”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 8
ayat 7 “Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan
dalam bentuk angka dan atau deskripsi.”
Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53 Pasal 9

ayat 6 “Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan
dalam rapat dewan guru berdsar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh satuan
pendidikan.”
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Aplikasi Rapot K-13 dibuat untuk mempermudah guru mengelola sitem evaluasi untuk
kurikulum 2013. Aplikasi ini memiliki banyak fitur didalamnya seperti perhitungan KKM,
perhitungan hasil pengetahuan kognitif, afektif dan psikomotor, pemberian nilai akhir, deskripsi
dan lain sebagainya. Guru hanya tinggal memasukan data hasil penilaian kedalam Aplikasi ini
dan nanti akan otomatis diolah sesuai keinginan dari guru. Hasil penilaian aplikasi ini dapat
langsung dicetak dan dilihat peserta didik yang memiliki nilai tertinggi, siswa yang memiliki
nilai terrendah beserta hasil lainnya.
Aplikasi Rapot K-13 untuk saat ini hanya dapat dijalankan melalui komputer atau PC
dengan menggunakan program microsoft excel. Pengunaan dari Aplikasi ini memang cukup
rumit bagi guru-guru yang sudah berumur dan untuk orang-orang yang memiliki keterampilan
yang rendah dalam menggunakan komputer.
Persiapan percobaan penerapan Aplikasi Rapot K-13 yang diadakan di KKM Batujajar
ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan bagi kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bagian kurikulum. Pemerintah Memanggil kedua perwakilan ini dari setiap sekolah untuk
melakukan pelatihan, setelah itu bagi peserta yang mengikuti pelatihan memiliki kewajiban
untuk mengajarkan ilmu yang dia terima dari pelatihan kepada setiap guru yang aktif di

sekolahnya masing-masing.
Aplikasi Rapot K-13 membuat para guru tidak perlu lagi menghitung predikat ataupun
memberikan lagi deskripsi untuk pencapaian nilai kognitif, afektif dan psikomotor. Karena hanya
dengan memasukan data sesuai pada tempatnya hasil dari penilaian akan secara otomatis diolah
sesuai dengan ketentuannya masing-masing. Seperti nilai afektif akan diolah menjadi bentuk

predikat dan deskripsi sedangkan nilai kognitif dan psikomotor akan dioleh menjadi bentuk
angka dan deskripsi.
Untuk saat ini di MTs Al-Muhajirin menggunakan dua Aplikasi Rapot K-13. Aplikasi
Rapot K-13 yang pertama digunakan untuk kelas XI karena mereka masih menggunakan
kurikulum 2013 revisi 2014 dalam pembelajarannya. Dalam perhitungannya untuk kurikulum
2013 revisi 2014 memiliki beberapa perbedaan seperti penggunaan sistem Multi kurikulum
untuk revisi 2014. Sistem multi kurikulum ini membuat setiap mata pelajaran berhak
menentukan KKM untuk mata pelajarannya sesuai dengan kemampuannya masing-masing tanpa
dipengaruhi oleh mata pelajaran lain.
Kelas VII dan kelas VIII menggunakan Aplikasi Rapot K-13 khusus untuk kurikulum
2013 revisi 2016. Perbedaan yang mendasar adalah penggunaan sistem KKM Tunggal, sistem ini
menggunakan nilai KKM paling rendah dari seluruh mata pelajaran sebagai patokan KKM untuk
seluruh mata pelajaran. Jadi jika Matematika memiliki KKM 62 dan Fiqih 72, dan IPS 75. KKM
untuk fiqih dan IPS harus berubah mengikuti KKM dari mata pelajaran Matematika karena dari

ketiga mata pelajaran ini yang memiliki KKM terendah adalah Matematika.
Penggunaan sistem KKM tunggal ini membuat kualitas yang diharapkan guru untuk mata
pelajaran yang dia ajar menjadi menurun. Karena jika dengan menggunakan KKM tunggal ini
pelajaran fiqih yang seharusnya memiliki KKM 72 harus berubah menjadi 62 dan peserta didik
cukup mendapatkan nilai 62 untuk lulus dari mata pelajaran fiqih.
Pelatihan yang dilakukan terdiri dari lima tahap. Dimulai dari tahap pertama yang
mempelajari dasar dari peraturan penggunaan Aplikasi Rapot K-13, tahap kedua guru diajarkan
untuk membuat KKM dan IPK, tahap ketiga pelatihan dalam pembuatan Silabus dan RPP, tahap
kelima pelatihan tentang teknik penilaian seperti pembuatan soal dll dan yang terakhir atau tahap
kelima guru dilatih untuk menggunakan Aplikasi Rapot K-13.
Penilaian afektif di Aplikasi Rapot K-13 ini juga hanya mengambil sikap peserta didik
yang paling rendah dan sikap peserta didik yang paling tinggi, dan untuk semua peserta didik
yang berada ditengah, nilai afektif mereka disama ratakan dengan predikat B. Penggunaan sistem
ini oleh para guru di MTs Al-Muhajirin dinilai kurang tepat karena setiap siswa itu memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga tidak bisa disama ratakan dengan nilai B.
Karena seharusnya para siswa menerima nilai dengan cara yang adil dan dilakukan per satu
individu.
Sampai saat ini masih ada beberapa kendala seperti penguasan guru untuk
mengoperasikan PC yang masih kurang sehingga menghambat kepada penguasaan aplikasi
Rapot K-13. Tapi secara keseluruhan MTs Al-Muhajirin menyambut baik penggunaan Aplikasi

Rapot K-13 ini karena dengan aplikasi ini dapat memudahkan para guru dalam mengelola
kegiatan evaluasi, dan sampai saat ini pelatihan dan pemantapan untuk guru-guru menguasai
Aplikasi Rapot K-13 ini terus dilakukan agar para guru siap menerapkan Aplikasi Rapot K-13 ini
pada semester depan.
D. Kesimpulan
Penggunaan Aplikasi Rapot K-13 ini dapat dibilang simpel dan mudah jika seorang guru
itu memiliki kemampuan mengoperasikan komputer yang cukup. Di dalam aplikasi yang hanya
dapat dibuka melalui komputer dengan menggunakan program microfsoft excel ini. Guru hanya
tinggal memasukan hasil dari penilaian sesuai dengan tempatnya, data yang dimasukan oleh guru
akan diolah sesuai dengan ketentuan pada masing-masing nilai. hasil dari memasukan data ini
dapat berupa nilai angka dan deksripsi bagi penilaian aspek kognitif dan psikomotor dan predikat

serta deskripsi untuk penilaian aspek afektif, dan hasil akhir dari Aplikasi Rapot K-13 ini
langsung dapat dicetak sebagai hasil akhir laporan penilaian.
Cara kerja Aplikasi Rapot K-13 untuk Kurikulum 2013 revisi 2016 memiliki beberapa
perbedaan dengan versi untuk Kurikulum 2013 revisi 2014. Perbedaan yang mendasar adalah
penggunaan sistem KKM tunggal untuk revisi 2016 dan sistem multi KKM untuk revisi 2014.
Penggunaan untuk revisi 2016 ini dilakukan untuk kelas VII dan VIII sedangkan revisi 2014
digunakan untuk kelas IX. Dari sisi kelebihan dan kekurangannya Penggunaan Aplikasi Rapot
K-13 ini disambut baik karena dinilai dapat mempermudah guru untuk melakukan pengelolaan

kegiatan evaluasi.
Kesiapan guru-guru di MTs Al-Muhajirin dapat disebut sudah siap, walaupun masih ada
beberapa kendala seperti masing kurangnya penguasaan Aplikasi Rapot K-13 ini untuk beberapa
guru dikarenakan penguasaan untuk pengoperasian komputernya masih belum cukup.
E. Daftar Pustaka
Rahminawati,Nan.2015.Diktat Mata Kuliah Manajemen Pendidikan.Bandung : Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung.
Republik Indonesia.2015. Peraturan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Tahun 2015 Nomer 53
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Republik Indonesia.2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 Nomer
23 tentang Standar Penilaian Pendidikan.