MOTIVASI IBU BARU KALII docx

Kata pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.....
Dengan segala kerendahan hati saya ucapkan rasa puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Shalawat dan salam tak lupa saya ucapkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad
SAW. Karna Beliaulah yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Selanjutnya Terima kasih kami ucapkan pada Dosen pengampuh yakni Ibuk Dra. Bainar
M.pdi yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini dan Terima kasih juga
atas dukungan dari teman-teman.
saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan,
baik dari segi isi materi maupun cara penulisannya. Tersebab oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan saya. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Besar harapan saya semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca
sehingga dapat membangun jiwa-jiwa muslim yang tangguh dengan pemikiran islam yang baik
melalui ilmu yang dimiliki. Semoga Allah SWT mengabulkan harapan kita semua. Amin...

Pekanbaru, desember 2013


Penulis

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..........………………….…………..….....................................… 1
DAFTAR ISI…...…………………………………………………...…....................................... 2
PENDAHULUAN……………..……….………………................….......................................... 3
PEMBAHASAN………………………………...…...…….....................................................…. 5
A. Tugas dan Tanggung Jawab Guru……….…………..…………....…………………….....5
B. Peran Guru………………………………..………….……................………….…….…..9
PENUTUP……………..………...…..………..................................………………..……….... 12
I.
II.

KESIMPULAN….…..………...……….….......................................................................12
SARAN………………………………………………………………………………..…12

DAFTAR PUSTAKA…...………………………........................................................................13


2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan tantangan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang
akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian kemampuan professional. Guru harus lebih dinamis dan kreatif
dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru dimasa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang palaing well informed terhadap berbagai informasi dan
pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di
masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.
Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian
cepat,ia akan terpuruk secara professional. Kalau hal ini terjadi akan kehilangan kepercayaan
baik dari pesrta didik, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan
profesionalitas tersebut, perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya guru harus
melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. Disamping
itu,guru masa depan harus paham penelitian gina mendukung terhadap efektifitas pengajaran
yang dilakanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru terjebak pada praktek
pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namun kenyataan justru mematikan

kreatifias para peserta didiknya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir
memungkinkan

guru

untuk

melakukan

pengajaran

yang

berfariasi

dari

tahun

ke


tahun,disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sedang
berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumsan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa tugas seorang guru ?
2. Tanggung jawab guru dalam pendidikan
3. Peran guru dalam pendidikan
3

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk memahami tugas seorang guru.
2. Untuk membangun dedikasi seorang guru.
3. Untuk mengetahui peran guru secara komprehensif dalam pendidikan.

4

BAB II
PEMBAHASAN


A. Tugas Dan Tanggung Jawab Guru
Salah satu faktor yang paling menentukan dalam proses pembelajaran di kelas adalah
guru. Tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar guru
merupakan peranan aktif (medium) antara pesta didik dengan ilmu pengetahuan. Mengenai tugas
guru, ahli-ahli pendidikan Islam juga ahli pendidikan Barat telah sepakat bahwa tugas guru ialah
mendidik. Mendidik adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk
mengajar, sebagian dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh,
membiasakan, dan lain-lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab
yang harus dilaksanakan oleh guru adalah mengajak orang lain berbuat baik. Tugas tersebut
identik dengan dakwah islamiyah yang bertujuan mengajak umat Islam untuk berbuat baik. Di
dalam Al-Qur’an Ali Imran ayat 104 Allah berfirman:
Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orangorang yang beruntung”.
Profesi seorang guru juga dapat di katakan sebagai penolong orang lain, karena dia
menyampaikan hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran Islam agar orang lain dapat
melakasanakan ajaran Islam. Dengan demikian akan tertolonglah orang lain dalam memahami
ajaran Islam. Musthafa Al-Maraghi mengatakan ”Orang yang diajak bicara dalam hal ini
adalah umat yang mengajak kepada kebaikkan, yang mempunyai dua tugas, yaitu menyuruh
berbuat baik dan melarang berbuat mungkar”, Dalam tafsir Al-Azhar, diterangkan bahwa:

“Suatu umat yang menyediakan dirinya untuk mengajak atau menyeru manusia berbuat
kebaikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf yaitu, yang patut, pantas, sopan, dan mencegah dari
yang mungkar”.

5

Berdasarkan ayat dan tafsir di atas dapat dipahami bahwa dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya, guru berkewajiban membantu perkembangan anak menuju kedewasaan
yang sesuai dengan ajaran Islam, apalagi di dalam tujuan pendidikan terkandung unsur tujuan
yang bersifat agamis, yaitu agar terbentuk manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Agama datang menuntun manusia dan memperkenalkan mana yang ma’ruf dan mana
yang mungkar, oleh karena itu hendaklah guru agama menggerakkan siswa kepada yang ma’ruf
dan menjauhi yang mungkar, supaya siswa bertambah tinggi nilainya baik disisi manusia
maupun dihadapan Allah.
Bila diperhatikan secara lebih jauh, tugas dan tanggung jawab yang mestinya
dilaksanakan oleh guru yang telah dijelaskan pada firman Allah di atas intinya adalah mengajak
manusia melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Menurut M. Ja’far bahwa
“Tugas dan tanggung jawab guru menurut agama Islam dapat diidentifikasikan sebagai tugas
yang harus dilakukan oleh ulama, yaitu menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar”.

Hal ini menunjukkan adanya kesamaan tugas yang dilaksanaan guru agama dengan mubaligh /
da’i, melaksanakan tugasnya melalui jalur pendidikan luar jalur sekolah (non formal).
Rasulullah bersabda:
(‫ بلغوا عنى ولو آية )رواه البخارى‬: ‫)و عن عبد الله عمرو بن العاص رضى الله قال‬
Artinya : “Dari Abdullah bin Amru bin Ash r.a dia berkata: Bersabda Nabi SAW, sampaikanlah
dari ajaranku walaupun satu ayat”. (HR. Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas dapat dipahami bahwa tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh orang yang mengetahui termasuk pendidik / guru adalah menyampaikan apa
yang diketahuinya (ilmu) kepada orang yang tidak mengetahui.
Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok
yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika
dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan
estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.
Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan
seharusnya diketahui oleh anak. Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar
6

dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas
manusiawi itu adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri

sendiri.
Usaha membantu kearah ini seharusnya diberikan dalam rangka pengertian bahwa
manusia hidup dalam satu unit organik dalam keseluruhan integralitasnya seperti yang telah
digambarkan di atas. Hal ini berarti bahwa tugas pertama dan kedua harus dilaksanakan secara
menyeluruh dan terpadu. Guru seharusnya dengan melalui pendidikan mampu membantu anak
didik untuk mengembangkan daya berpikir atau penalaran sedemikian rupa sehingga mampu
untuk turut serta secara kreatif dalam proses transformasi kebudayaan ke arah keadaban demi
perbaikan hidupnya sendiri dan kehidupan seluruh masyarakat di mana dia hidup.
Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik,
turut mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat
UUD 1945 dan GBHN.
Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis
harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang
guru harus mampu menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di mana
ia bertempat tinggal.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilainilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai
hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada anak didik harus
mampu membuat anak didik itu pada akhimya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin
komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan sesamanya di dalam
masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan diri. Kita mengetahui

cara manusia berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga
melalui gerak, berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garisgaris (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbul-simbul dan tanda
tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.
Ahmad Tafsir membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru antara lain adalah:
1. Wajib mengemukakan pembawaan yang ada pada anak dengan berbagai cara seperti
observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket dan sebagainya.

7

2. Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekankan
pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
3. Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan
kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai keahlian,
keterampilan, agar anak didik memilikinya dengan cepat.
4. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik
berjalan dengan baik.
5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik melalui kesulitan dalam
mengembangkan potensinya.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui tugas guru bukan
hanya mengajar atau menyampaikan kewajiban kepada anak didik, akan tetapi juga membimbing

mereka secara keseluruhan sehingga terbentuk kepribadian muslim.
Tanggung jawab para guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya sekedar dalam
hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah ditempatnya bertugas, tetapi juga
bertangggung jawab untuk mengfajak masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk ikut
berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di
daerah tergantung kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan komite sekolah, karenanya
diharapkan semuanya biasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang disertai keikhlasan
hati dalam mengemban amanah yang diberikan.
Guru yang professional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui
tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang professional
hendaknya mampu memikul dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta
didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Guru professional mempunyai
tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi yang
mandiri Yang mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, menngendalikan dirinya dan
menghargai serta mengembangkan dirinya.
Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dari lingkungan social
serta memiliki kemampuan interaktif yang efektif. Tangggung jawab intelektual diwujudkan
melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
penunjang tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru

8

sebagai makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama
dan moral.
B. Peran Guru
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar (PBM) masih tetap memegang peranan
yang sangat penting. Peranan guru dalam PBM tidak bisa digantikan oleh mesin-mesin komputer
yang moderen sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi, sikap, sistem nilai, perasaan,
motivasi, kebiasaan dan lain-lain. Seorang guru akan sukses melaksanakan tugas apabila ia
profesional dalam bidang keguruannya. Di samping itu tugas seorang guru mulia dan mendapat
derajat yang tinggi yang diberikan Allah SWT disebabkan mereka mengajarkan ilmu kepada
orang lain.
a. Peran Guru Dalam Proses Pendidikan
Seorang guru yang ideal dapat berperan sebagai:
a) Konservator (Pemelihara) Sistem nilai yang merupakan sumber norma
kecerdasan.
b) Inovator (Pengembang) Sistem ilmu pengetahuan.
c) Transmitor (Penerus) Sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik.
d) Transformator (Penterjemah) Sistem-sistem nilai tersebutmelalui penjelmaan
dalam pribadinya dan perilakunya dalam proses interaksi dengan sasaran didik.
e) Organisator

(Penyelenggara)

Terciptanya

proses

edukatif

yang

dapat

dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan
menugaskannya) maupun secara moral(kepada sasaran didik, serta Tuhan yang
menciptakannya).
b. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Peserta Didik
1) Guru sebagai perencana (Planner)
Yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan didalam proses belajar mengajar
2) Guru sebagai pelaksana (Organizer)
Yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakan, dan
mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, dimana ia bertindak

9

sebagai orang sumber, konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti
demokratik dan humanistic (manusiawi) selama proses berlangsung.
3) Guru sebagai penilai (Evaluator)
Yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan, dan akhirnya harus
memberikan

pertimbangan,

atas

tingkat

keberhasilan

proses

pembelajaran,

berdasarkan criteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektipan prosesnya
maupun kulifikasi produknya.
4) Guru sebagai Pembimbing (Teacher Ccounsel)
Dimana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga
mengalami kesulitan dalam belajar,dan kalau masih dalam batas kewenangannya,
harus membantu pemecahannya (remedial teaching).
c. Peran Guru di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat
Disekolah guru berperan sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran,
penilai hasil pembelajaran peserta didik, pengarang pembelajaran, dan pembimbing peserta
didik.
Sedangkan dalam kelurga, guru berperan sebagai pendidik dalam keluarga (pamily
educator). Sementara itu dimasyarakat, guru berperan sebagai Pembina masyarakat (sosial
developer), agen masyarakat (sosial masyarakat).
Lebih jauh dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas
pengajaran adminisrasi pendidikan,diri pribadi,dan dari sudut pandang psikologis. Dalam
hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administasi pendidikan, guru berperan sebagai:
1. Pengambil inisiatif, pengarah dan penilai pendidikan.
2. Wakil masyarakat disekolah Artinya guru berperan sebagai pembawa suara an
kepentingan masyarakat dalam pendidikan.
3. Seorang pakar alam bidangnya Yaitu mengusai bahan yang harus dikerjakannya.
4. Penegak disiplin Yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan
disiplin.
5. Pelaksana administrasi pendidikan Yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan
dapat berlangsung dengan baik.

10

6. Pemimpin generasi muda Artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan
perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris
masa depan.
7. Penterjemah kepada masyarakat Yaitu guru berperan untuk menyampaikan
berbagai masyarakat.
Dipandang dari segi diri pribadinya, seorang guru berperan sebagai :
a) Pekerja sosial Yaitu seorang yang harus memberikan pelayanan pelayanan kepada
masyarakat.
b) Pelajar dan ilmuan Yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus menerus
untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya.
c) Orang Tua Artinya guru adalah wakil dari orang tua peserta didik bagi setiap peserta
didik disekolah.
d) Model Keteladanan Artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh oleh para
peserta didik.
e) Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik Peserta didik diharapkan akan merasa
aman berada dalam didikan gurunya.
Dipandang dari sudut secara biologis, guru berperan sebagai:
1) Pakar psikologis pendidikan Artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi
penidikan dan mampu mengamalkanya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
2) Seniman dalam hubungan antar manusia Artinya guru adalah orang yang memiliki
kemampuan menciptakan suasana hubungan antar manusia khususnya dengan para
peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.
3) Pembentuk kelompok Yaitu mampu membentuk menciptakan kelompok dan akivitasnya
sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan.
4) Inovator Guru merupakan oran yang mampu menciptakan suatu pembaharuan bagi
membuat suatu hal yang baik.
5) Petugas kesehatan mental Artinya guru bertanggung jawab bagi terciptanya kesehatan
mental para peserta didik.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Efektivitas dan efisiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada tugas,
tanggung jawab dan peran guru. Guru di sekolah adalah pendidik, tugasnya membimbing dan
mendampingi siswa agar kelak dapat hidup mandiri. Dalam KTSP guru adalah inisiator,
konseptor, planner dan program. Dengan kata lain, guru di sekolah adalah pembimbing siswa
agar belajar menurut bakat dan minatnya. Dalam pendidikan Formal (sekolah) guru adalah
pemimpin di dalam kelas yang bertanggung jawab tidak hanya terhadap perbuatannya, tetapi
juga terhadap perbuatan orang-orang yang berada di bawah perintah dan pengawasannya yaitu
siswa.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis.

12

DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah, 2000: “Guru dalam Interaksi Edukatif”, Rineka Cipta, Jakarta.
Ahmad Tafsir, 2004: “Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam”, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sadirman, 1996: “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sutari Imam Barnadib, 1993: “Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis”, Andi Ofset,
Yogyakarta.
Nana Sudjana, 1999: “Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar”, Sinar Baru,
Bandung.
M. Ja’far, 1992: “Beberapa Aspek Pendidikan Islam”, Al-Ikhlas, Surabaya.
Ahmad Al-Musthafa Al-Maraghi, 1986: “Terjemahan Tafsir Al-Maraghi Juz IV”, Toha Putra,
Semarang.
Hamka, “Tafsir Al-Azhar”, Juz IV, PT. Pustaka Panjimas, Jakarta.

13