TUGAS PERILAKU KONSUMEN ( 1 )

PENGARUH KONSEP PERILAKU KONSUMEN TERHADAP STRATEGI
PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT PILIHAN KULIAH CALON
MAHASISWA UNIS TANGERANG TAHUN 2015/2016

Oleh :

WANDA YULIA UTAMI
NIM. 12.06.01.01.60
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
”Pengaruh Konsep Perilaku Konsumen Terhadap Strategi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Minat Pilihan Kuliah Calon Mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf
Tangerang Tahun 2015/2016”.

Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat
Penyusunan Skripsi Program Studi Manajemen Pada Program S1 di Universitas Islam SyekhYusuf dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan
kebentuk skripsi.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar proposal ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap proposal skripsi ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.
Waassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, Mei 2015
Penyusun,

(Wanda yulia utami)

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................5
B. Identifikasi Masalah....................................................................8
C. Pembatasan Masalah...................................................................9
D. Perumusan Masalah....................................................................9
E. Tujuan Penelitian........................................................................9
F. Manfaat Penelitian......................................................................10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori...............................................................................12
1. Hakikat perilaku konsumen.................................................
a. Pengertian perilaku konsumen.......................................
b. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen.............
c. Faktor-faktor yang memengaruhi...................................
2. Strategi pemasaran...............................................................12
a. Pengertian strategi pemasaran........................................12
3. Hakikat minat.......................................................................15
a. Pengertian minat............................................................15

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat......................

c. Unsur-unsur minat.........................................................
4. Hakikat Mahasiswa..............................................................18
a. Pengertian Mahasiswa....................................................18
5. Bauran Pemasaran................................................................

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian..................................................................20
B. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................21
C. Teknik Pengumpulan Data.....................................................22
1. Strategi Pemasaran (Variabel X)..........................................22
a. Definisi Konseptual..............................................................22
b. Definisi Operasional.............................................................22
2. Minat memasuki UNIS (Variabel Y)...................................24
a. Definisi Konseptual..............................................................24
b. Definisi Operasional.............................................................24
D. Teknik Analisi Data................................................................26

a. Uji t...................................................................................26
b. Uji Statistik F....................................................................27

BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V

KESIMPULAN
SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan mutu masing-masing jenjang pendidikan di Indonesia menjadi salah
satu modal untuk mengembangkan sumber daya manusia di negeri ini. Sebagai produsen

para profesional yang berguna bagi pembangunan bangsa, setiap perguruan tinggi
hendaknya lebih memacu dirinya masing-masing untuk dapat terus bertahan.
Pengembangan perguruan tinggi untuk mendapatkan profesional yang bermutu bagi
bangsa ini, sesuai dengan amanat konstitusi kita dalam Undang-Undang Pendidikan
Tinggi Tahun 2012 pada pasal 51 ayat (1) bahwa, “Pendidikan tinggi yang bermutu
merupakan pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif
mengembangkan potensinya dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan atau teknologi
yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.”(UU No.12/12).
Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) adalah Perguruan Tinggi pertama yang
didirikan di Tangerang. Dan UNIS memiliki visi untuk menjadikan kampus menjadi
pilihan terbaik dan tepat bagi lulusan SMA/SMK atau sederajat di Tangerang Banten di
tahun 2024, serta untuk menunjang itu semua strategi pemasaran UNIS pun dilakukan
dengan membentuk tim yang solid, tangguh dan profesional, melaksanakan strategi dan
program marketing yang sesuai kebutuhan pasar berdasarkan hasil riset, melaksanakan
fungsi promosi dan public relations untuk mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan

produk UNIS, sehingga tercipta brand image dan positioning yang baik dan positif, serta
menjalin kemitraan strategi dengan media massa, sekolah, instansi pemerintah dan
swasta.


Di sinilah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) berperan. Perguruan Tinggi Swasta
dapat menjaring mereka yang tetap ingin merasakan bangku perguruan tinggi. Selama ini
Perguruan Tinggi Swastahanya dianggap sebelah mata oleh mereka yang ingin duduk di
PTN. Namun, dengan potensinya untuk menampung banyak calon mahasiswa dan
terbukanya konsep pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta membuat Perguruan Tinggi
Swasta dapat juga berperan banyak dalam mengembangkan sumber daya manusia di
Indonesia. Hal inilah yang mendorong pengembangan Perguruan Tinggi Swasta
belakangan ini secara kuantitas telah semakin menjamur di Indonesia.
Terlihat bahwa diperlukan sebuah strategi yang tersusun secara sistemik untuk
menunjang peningkatan mutu Perguruan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pemasaran yang dirumuskan secara
teliti. Pendekatan pemasaran dilakukan untuk melihat bagaimana agar bisa memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menukarkan produk dan nilai. Selanjutnya,
pemenuhan kebutuhan dan keinginan inilah yang dirumuskan ke dalam suatu strategi
pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran, dan berdasarkan
itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi
pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan,
bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.


Tetapi pada kenyataannya UNIS masih belum bisa menjadikan salah satu pilihan
utama kuliah bagi calon mahasiwa. Dalam melakukan promosi pun UNIS masih kurang
maksimal melaksanakan fungsi promosi dan public relations untuk mengkomunikasikan
keunggulan-keunggulan produk UNIS, sehingga tercipta brand image dan positioning
yang baik dan positif, serta menjalin kemitraan strategi dengan media massa, sekolah,
instansi pemerintah dan swasta. Letak UNIS yang berada di Jl. Maulana Yusuf No.10
yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan, pasar tradisional serta kawasan pendidikan
Cikokol.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa bauran pemasaran memiliki peran penting
dalam perumusan strategi perusahaan. Hal ini terjadi karena bauran pemasaran
merupakan campuran dari variable-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang
dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan
dalam pasar sasaran. Karena memuat variable-variabel atau alat-alat pemasaran yang
berpengaruh terhadap penjualan, maka alokasi anggaran sangat tergantung pada
identifikasi variabel-variabel tersebut. Mengidentifikasi variable-variabel tersebut
dilakukan untuk melihat variable dominan mana yang akan mempengaruhi peningkatan
penjualan. Hal ini akan menentukan kemana arah strategi pemasaran akan bertumpu.
Terdapat lusinan elemen yang merupakan unsur-unsur bauran pemasaran.
Klasifikasi pemasaran terdiri dari empat faktor variable tersebut yaitu: produk, harga,
tempat dan promosi. Namun karena keempat variable tersebut dianggap tidak cukup

maka terjadi beberapa pengembangan sesuai dengan klasifikasi jasa.
Dari latar belakang di atas tersebut, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut.
Karena itu penulis bermaksud mengadakan penelitian yang dituangkan dalam judul “

Pengaruh Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Pilihan Kuliah Calon
Mahasiswa Di Universitas Islam Syekh Yusuf Tahun 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk membahas masalah diatas, maka peneliti merumuskan sebagai berikut:
1. Apakah strategi pemasaran ke sekolah berpengaruh terhadap minat pilihan kuliah
calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2014/2015?
2. Apakah strategi pemasaran pemasangan iklan berpengaruh terhadap minat pilihan
kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2014/2015?
3. Bagaimana pengaruh promosi 7P (Price, Promotion, Place, People, Physical
Environment, Process dan Product) terhadap minat pilihan kuliah mahasiswa di UNIS
Tangerang tahun 2014/2015?

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam hal ini sebagai titik fokus peneliti dalam menulis
skripsi agar tidak terjadi kesalahpahaman dari pembaca maka, peneliti membatasi
sebagai berikut: “Pengaruh promosi 7P (Price, Promotion, Place, People, Physical

Environment, Process dan Product) terhadap minat pilihan kuliah calon mahasiswa di
UNIS Tangerang tahun 2014/2015”.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka masalah yang akan
diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan strategi pemasaran di UNIS Tangerang tahun 2014/2015?
2. Bagaimana minat calon mahasiswa dalam memilih UNIS Tangerang sebagai tempat
kuliah tahun 2015/2016?

3. Bagaimanakah pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan minat pilihan kuliah
calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena
dengan tujuan yang tepat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penelitian. Adapun
tujuan penelitian yang ingin dicapai:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran di UNIS Tangerang tahun
2014/2015.
2. Untuk mengetahui minat calon mahasiswa dalam memilih UNIS Tangerang sebagai

tempat kuliah tahun 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan minat pilian
kuliah calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi penulis diharapkan dapat memberikan:
a. Gambaran strategi promosi, menjadi bahan referensi dan sumber bagi UNIS
Tangerang.
b. Diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu komunikasi pemasaran
yang diterapkan dalam pelayanan jasa.
2. Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri :
a. Bagi yayasan

Yayasan sebagai badan penyelenggara perguruan tinggi serta pihak pimpinan
perguruan tinggi swasta dapat mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan
mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta. Dengan adanya informasi
tersebut pihak yayasan maupun pimpinan perguruan tinggi dapat menyusun strategi
dan program pengembangannya.
b. Bagi rektor atau manajemen
Untuk mengetahui efektifitas strategi pemasaran terhadap minat pilihan kuliah

calon mahasiswa di UNIS Tangerang tahun 2015/2016.
c. Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi
dan minat mahasiswa terhadap pilihan kuliah di UNIS Tangerang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskriptif Teori
1. Hakikat perilaku konsumen
a. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan,pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
[1]

Perilakukonsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat

keputusan pembelian.[2] Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga
jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan pertimbangan yang matang.
Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran.
Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua
elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan
keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).[3] Pemahaman akan
perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama
adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan
kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.[4] Ke
dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik.[4] Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.[4] Dengan
memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat
menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan

gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga
produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak
menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
b. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.[5] Pendekatan
pertama adalah pendekatan interpretif.[5] Pendekatan ini menggali secara mendalam
perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui
wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami
konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan
metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
[5]

Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan

perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen
dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana
seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh
lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan
metode dari ilmu ekonomi dan statistika.[5] Pendekatan ini dilakukan dengan
mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki
kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow (Teori hierarki kebutuhan Maslow)
untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi,
yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan
pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan
tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah
satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan
tersebut.[5]

Roda analisis konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk
meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan
strategi pemasaran yang lebih baik.[5] Roda analisis konsumen terdiri dari tiga
elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.
Afeksi dan kognisi[sunting | sunting sumber]

Tipe respons afektif
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen
terhadap suatu stimuliatau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah
produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang
dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang
disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya
memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu,
suasana hati/mood, danevaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif
atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh
dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar
pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah,
kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya
lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi,
merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses
menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam
sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam

lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak
disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah
untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari
sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah
aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk
akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi
ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti
mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan
alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan
alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung
konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan
aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak
banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan
sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:[6]
Pengenalan masalah (problem recognition).[1] Konsumen akan membeli suatu
produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya
pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang
akan dibeli.[1]
Pencarian informasi (information source).[1] Setelah memahami masalah yang ada,
konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.[1] Proses pencarian informasi
dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain
(eksternal).[1]
Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).[1] Setelah konsumen mendapat
berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapinya.[1]

Keputusan pembelian (purchase decision).[1] Setelah konsumen mengevaluasi
beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan
pembelian.[1] Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan
adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.[1]
Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi
yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan
pembelian.[7] Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan
melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.[8]Dalam hal
ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.[1] Konsumen akan puas jika
produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.
[1]

Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai

dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa
depan.[1]
c. Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan
pembelian :
Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam
diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi
danpengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri
seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong
seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad
seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

2. Strategi Pemasaran
a. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”[1]Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[2] Berdasarkan definisi
di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai
ke tangan konsumen secara cepat.

3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut
pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan,
bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus
menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan

berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat
menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

3.

Hakikat Minat

a. Pengertian Minat
Minat (interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada
sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan kepadanya (statisfiers). Slameto (2010: 180) mendefinisikan, ”Minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh”. Heru Suranto (2005: 30) mengemukakan bahwa, ”Minat
dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan
sesuatu hal atau obyek tertentu, diantara sejumlah obyek yang tersedia”.
Minat muncul dari masing-masing individu ketika dihadapkan pada beberapa
pilihan akan benda, aktifitas atau hal tertentu untuk kemudian menentukan satu
sebagai pilihannya. Seseorang yang menginginkan berprestasi dalam bidang
tertentu, secara pasti memiliki minat yang tinggi pada bidang tersebut. Demikian
juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila
ada stimulus sesuai dengan keadaan tersebut.
Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa tertarik atau
rasa senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan senang serta
tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada
jenis-jenis kegiatan tertentu. Perasaan senang seseorang akan menimbulkan
dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera beraktifitas. Sehubungan dengan
minat terhadap salahsatu mata pelajaran, dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk memperoleh sesuatu
yang diminatinya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena pengaruh
dari beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa, antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari
dalam diri. Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005: 151) faktor internal
tersebul adalah ”pemusatan perhatian, keingintahuan, motovasi, dan kebutuhan”.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya
dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua,dorongan dari guru, rekan,
tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.

Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap sesuatu
dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Faktor kebutuhan dari dalam.
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan
kejiwaan.
2) Faktor motif sosial.
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana
ia berada.
3) Faktor emosional.

Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian
terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.
c. Unsur-unsur Minat
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki
beberapa unsur antara lain:
1) Perhatian
Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian, yaitu
kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu obyek, jadi
seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang pasti perhatiannya akan
memusat terhadap sesuatu obyek tersebut.
2) Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan
minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul
keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan
demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan
obyek tersebut.
3) Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang
dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu
perhatian terhadap suatu obyek.Sehingga dengan demikian akan muncul minat
individu yang bersangkutan.

4. Hakikat Mahasiswa
a. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa atau mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang
menjalani proses belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa selaku manusia yang dirasa
sudah mendapat banyak pengetahuan secara luas serta pengalaman yang begitu
melimpah diharapkan dengan pengalaman serta ilmunya mampu melakukan aktivitas
atau tingkah laku yang baik. Mahasiswa mempunyai tugas memikul beban bangsa
untuk membangun bersama-sama dan diharapkan mampu mengembangkan ide atau
gagasan-gagasan yang cemerlang. Keberadaan sebagai mahasiswa merupakan
kesempatan yang diperoleh seseorang dan menempatkan seseorang itu berada dalam
kedudukan yang lebih dari pada yang lain.
Para mahasiswa dapat membawa nama baik bangsa dan negara melalui
prestasi akademik yang dimiliki. Jadi mahasiswa adalah orang yang belajar di
perguruan tinggi yang mempunyai pengetahuan luas dan pengalaman berlimpah.
Mahasiswa mempunyai sikap mental yang matang untuk siap terjun ke dalam
masyarakat.
5. Bauran Pemasaran Jasa
Pengertian Bauran pemasaran adalah unsur atau elemen internal penting yang
membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan
salah satu konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. (Ad.
Payne,1995:31)
Bauran pemasaran terdiri dari:
1. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tangga,
maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli, maupun
dimiliki.

2. Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk.
3. Tempat adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat,
kualitas yang tepat, dan jumlah yang tepat.
4. Promosi. Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihankelebihan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
yaitu penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dengan menyebar angket
atau kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data. Sedangkan tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran di UNIS Tangerang tahun
2014/2015, untuk mengetahui minat calon mahasiswa dalam memilih UNIS Tangerang
sebagai tempat kuliah tahun 2015/2016 dan untuk mengetahui pengaruh strategi
pemasaran dalam meningkatkan minat pilihan kuliah calon mahasiswa di UNIS
Tangerang tahun 2015/2016.
Penelitian survey adalah salah satu bentuk perubahan deskripsi, yaitu penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta atau kejadian secara sistematis
dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Sedangkan tujuan
penelitian survey adalah untuk mencari informasi Pengaruh strategi pemasaran terhadap
meningkatkan minat untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang yang menjadi
sasaran penelitian dalam memecahkan suatu masalah, sebagai bahan penyusun rencana
dan pengambilan keputusan dimasa mendatang.

B. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, tujuan diadakan populasi yaitu agar
dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan
membatasi berlakunya daerah generalisasi (Sugiyono, 2010:115). Jumlah populasi yang
akan digunakan yaitu tak terhingga ±100 (sejumlah calon mahasiswa UNIS tahun
2015/2016).
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang akan dipelajari dan kesimpulmnya dapat diberlakukan pada populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling
yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penelitian kualitatif, teknik yang
sering digunakan adalah sampel populis. Sampel populis adalah seluruh anggota populasi
dijadikan sampel. Pengambilan populasi akan dilaksanakan pada tanggal 10 april 2015
pada minngu ke dua.

C. Teknik Pengumpulan Data
1.

Strategi Pemasaran (Variabel X)
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah pernyataan yang mengartikan atau memberi
makna suatu konsep istilah tertentu. Definisi konseptual merupakan penggambaran
secara umum dan menyeluruh yang menyiratkan maksud dan konsep atau istilah
tersebut bersifat konstitutif (merupakan definisi yang tersepakati oleh banyak pihak
dan telah dilakukan setidaknya dikamus bahasa), formal dan mempunyai pengertian
yang abstrak (Hidayat, 2009).

Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang
jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan
bagian keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu lembaga, yaitu
sasaran pasar yang dituju (target market), dan acuan pemasaran yang dijalankan
(marketing mix) untuk sasaran pasar tersebut.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap
suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat,
2009).
Untuk berhasilnya strategi pemasaran yang dijalankan, dibutuhkan 2 (dua)
hal yang sangat penting dan saling berkaitan, yaitu: (1) target pasar yang dituju, (2)
bauran pemasaran yang dijalankan untuk mencapai target pasar tersebut. Penentuan
strategi pemasaran hendaknya didasarkan atas analisa lingkungan eksternal dan
internal perusahaan. Masing-masing faktor lingkungan dapat menimbulkan adanya
kesempatan atau ancaman bagi pemasaran produk suatu perusahaan, yaitu terdiri
atas: keadaan pasar, persaingan, teknologi, ekonomi, sosial budaya, hukum dan
peraturan, sedangkan faktor-faktor internal perusahaan menunjukkan adanya
keunggulan atau kelemahan perusahaan, meliputi: keuangan, produksi, personalia,
dan khususnya bidang pemasaran yang terdiri atas produk, harga, promosi, lokasi,
orang, proses dan bukti fisik. Analisis tersebut merupakan penilaian apakah strategi
pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan sesuai dengan keadaan saat ini.
Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi

yang sedang dijalankan perlu diubah, dan untuk menyusun atau menentukan strategi
yang akan dijalankan pada masa yang akan datang.

2. Minat memasuki UNIS (Variabel Y)
a. Definisi Konseptual (Variabel Y)
Definisi konseptual adalah pernyataan yang mengartikan atau memberi makna
suatu konsep istilah tertentu. Definisi konseptual merupakan penggambaran secara
umum dan menyeluruh yang menyiratkan maksud dan konsep atau istilah tersebut
bersifat konstitutif (merupakan definisi Yng tersepakati oleh banyak pihak dan telah
dilakukan setidaknya dikamus bahasa), formal dan mempunyai pengertian yang abstrak
(Hidayat, 2009).
Minat dibentuk setelah diperoleh informasi tentang objek dengan didasari atas
kemauan, melibatkan perasaan, dan diiringi rasa senang yang terarah pada suatu objek
atau kegiatan tertentu. Minat terbentuk oleh adanya unsur-unsur rasa tertarik, perhatian,
harapan, bakat, kesadaran individu, pengalaman, kepribadian, lingkungan, aktivitas,
alat/fasilitas dan perasaan senang yang membuat individu ada kecenderungan untuk
berhubungan lebih aktif lagi terhadap objek yang menjadi pusat perhatiannya.

b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel secara operasional berdasarkan karakteristik
yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2009).
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki
beberapa unsur antara lain:
1) Perhatian

Seseorang dikatakan berminat apabila seseorang disertai adanya perhatian,
yaitu kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, jadi
seseorang yang berminat terhadap sesuatu objek pasti perhatiannya akan memusat
terhadap sesuatu objek tersebut.
2) Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu objek baik orang atau benda akan
menimbulkan minat pada diri seseorang, seseorang merasa tertarik kemudian pada
saatnya timbul keinginan yang dikehendaki agar objek tersebut menjadi miliknya.
Dengan

demikian

maka

individu

yang

bersangkutan

berusaha

untuk

mempertahankan objek tersebut.
3) Strategi Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan
yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan suatu perhatian
terhadap suatu objek. Sehingga dengan demikian akan muncul minat seseorang yang
bersangkutan.

D. Teknik Analisi Data
1. Uji T
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis kolerasi sederhana yaitu untuk
menguji hubungan masing-masing variabel independen secara persial terhadap
Variable dependent dengan taraf signifikan sebesar 5 % hipotesis rumus untuk
melakukan uji hipotesis sebagai berikut :
t=

r √ (n−2)
√(1−r 2 )

(Sugiyono, 2010 : 257)
Keterangan :

t = t hitung
n= Jumlah Sampel
r= Korelasi
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai berikut : Ho
Diterima apabila –t ( a/2 : n – k ) ≤ t hitung ≤ ( a / 2 : n – k ), artinya tidak ada
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila t hitung
> t ( a / 2 : n – k ) atau - t hitung< - t ( a / 2 : n – k ), artinya ada hubungan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kurva Hipotesis

Ho Diterima

Ho Ditolak

2.

Ho Ditolak

Uji Statistik F
Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui semua variabel Independent yang

dimasukan ke dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel
dependent dan dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel,
dimana jika F hitung> F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dapat juga dilihat berdasarkan pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji coba F
produktifitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika hasil uji F
probabilitanya > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Fh ¿

R2 /k
(Sugiyono, 2010 : 257)
( 1−R2 ) /(n−k −1)

Keterangan :

Fh= F hitung
R= Nilai Korelasi ganda
K= Jumlah variabel Independent
N= Jumlah Sampel

BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, F dan Ph. D. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.
Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2014

Arief Fajriah, Barizah. “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Minat Siswa Dalam Memilih Madrasah Tsanawiyah Negeri Se- Kabupaten Pacitan”.
Yogyakarta: UIN, 2014

Razak Maula, Muh. “Analisis Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Mahasiswa
Dalam Memilih PTS Jurusan Manajemen”. Makassar: Universitas Hasanudin, 2013

Kotlet Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. PT. INDEKS

http:// id.m.wikipedia.org/wiki/perilaku-konsumen
http://pengertian-skripsi.blogspot.com/2011/02/pengertian-bauran-pemasaran.html
https://www.google.co.id/?
gws_rd=cr&ei=esVnVfbZN9GRuASTlIHQCA#q=pengertian+bauran+pemasaran

Dokumen yang terkait

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER

11 93 15

HUBUNGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU (TIME BUDGET PRESSURE) TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL STAF AUDITOR

1 63 13

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18