BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pendidikan Karakter Di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 1
Limbangan Kendal
SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu lembaga
pendidikan menengah pertama negeri. Sekolah ini
berdiri pada tanggal 09 Oktober 1982 dengan SK
No.0299/0/1982 menempati lahan seluas 19900m2
berlokasi di Jalan Raya Limbangan RT 1 RW 4 di desa
Limbangan, Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal
yang berada dibawah pengawasan Dinas Pendidikan
Kabupaten Kendal. Sebelah timur, selatan dan utara
area
persawahan,
sebelah
baratnya
jalan
raya
Limbangan – Boja. Peresmian dilaksanakan di Patean
oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Prof.
Dardji Darmodihardjo,SH. Bangunan pertama berupa 2
lokal 6 ruang kelas, laboratorium serta perpustakaan.
Batas
geografisnya
sebelah
timur
dan
selatan
berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Singorojo dan sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Boja. SMP Negeri
1 Limbangan Kendal sekarang ini memiliki
NPSN
20321904 serta NSS 201032406042, terakreditasi A.
Kondisi saat ini, gedung SMPN 1 Limbangan
sangat representatif untuk belajar, dengan ruangan
belajar yang berjumlah 18 ruang kelas yang berukuran
2
8 x 9 m2 . 18 ruangan tersebut dibagi menjadi 3 blok,
yaitu blok atas, blok tengah dan blok bawah.
Blok
atas berada di sebelah paling timur terdiri dari 9 ruang
belajar, 1 ruang bimbingan dan konseling, 1 ruang
koperasi siswa, 4 ruang kantin siswa, 3 ruang kamar
mandi/WC untuk siswa, 2 ruang ganti dan lapangan
dengan rumput hijau seluas + 600 m2. Blok ini disebut
blok atas karena tanahnya agak tinggi alias berundak
dengan ketinggian + 3 meter dari blok paling bawah
(sebelah barat).
Blok tengah terdiri dari ruangan seni musik,
ruang tari, ruang kelas 3 , ruang gudang, taman dan
ruang multi media. Blok ini berada dibawah + 1 meter
dari blok atas. Ruangan belajar pada blok ini hanya 3
kelas
dan terkesan terpencil di antara ruang kelas
lainnya karena dulunya bangunan ini adalah ruangan
untuk keterampilan dan Laboratorium IPA.
Blok bawah terdiri 6 ruangan kelas untuk belajar,
1 ruang Osis, 2 kamar mandi siswa, Laboratorium
komputer, Laboratorium IPA, rumah penjaga, tempat
wudhu + 20 buah dan panggung terbuka yang menyatu
dengan taman. Blok ini berada dibawah + 1 meter dari
blok tengah.
Di bawah blok bawah sebenarnya masih ada
bangunan lagi, tetapi peruntukannya bukan tempat
belajar.
sarana
Ruangan-ruangan
penunjang
ini
kegiatan
digunakan
sebagai
belajar-mengajar
dan
3
perkantoran di SMP Negeri 1 Limbangan. Bangunan ini
terdiri dari Masjid untuk tempat ibadah
dengan
ukuran 15 x 15 meter, tempat wudhu sebanyak 71,
perpustakaan,
hall,
ruang
TU,
ruang
kaur
kurikulum,ruang kepala sekolah, ruang guru, kamar
mandi/WC guru, ruang foto copy, gudang sarana olah
raga, dapur dan di atas dapur ada ruang komite
sekolah.
Di
depan
ruang
perkantoran
ada
lapangan
dengan rumput hijau untuk kegiatan upacara bendera
dan olah raga siswa, dibawahnya ada lapangan basket
dan 2 lapangan bola voli yang bersebelahan dengan
jalan masuk dan pos SATPAM.
SMP Negeri 1 Limbangan pada tahun pelajaran
2014/2015
memiliki
siswa
sejumlah
573
orang.
Sedangkan untuk tenaga pendidik sejumlah 37 orang,
untuk tenaga kependidikan sejumlah 10 orang yang
bertugas sebagai tenaga Tata Usaha, Petugas SATPAM
dan petugas kebersihan.
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,
kegiatan ekstrakurikuler dan pendidikan karakter,
sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasaran.
Sarana dan prasarana/Fasilitas yang dimiliki SMP
Negeri 1 Limbangan berupa laboratorium IPA dan
komputer untuk tempat praktek siswa, ruang kelas,
sarana olah raga berupa lapangan sepak bola, bola voli,
basket
dan
bulutangkis,
masjid,
tempat
parkir,
4
perpustakaan, ruang media, ruang tari/karawitan dan
ruang hall.
Visi SMP Negeri 1 Limbangan adalah “Unggul
Prestasi Berkarakter
Kebangsaan dengan dasar
Iman dan Taqwa”
Misi Sekolah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif untuk mengoptimalkan potensi akademik yang
dimiliki peserta didik.
2. Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk
berprestasi di bidang olah raga.
3. Menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya pada
intrakurikuler
dan
ekstrakurikuler
untuk
mengoptimalkan potensi seni budaya.
4. Menyelenggarakan
kegiatan keterampilan/prakarya
pada intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk
mengoptimalkan potensi keterampilan peserta didik.
5. Menyelenggarakan
kegiatan
keagamaan
melalui
pembiasaan berdo’a bersama pada awal dan akhir
pembelajaran, sholat jama’ah, sholat Jum’at dan
peringatan hari besar keagamaan.
6. Menumbuhkan sikap perilaku santun di sekolah, di
rumah dan di masyarakat melalui pembiasan senyum,
salam dan sapa.
7. Menumbuhkan
keteladanan
berperilaku
gemar
membaca melalui wajib hadir ke perpustakaan.
8. Menumbuhkan semangat peduli lingkungan terhadap
warga sekolah melalui kegiatan Jumat bersih, Jumat
sehat dan Sekolah Sehat
untuk mewujudkan
lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif.
Tujuan Sekolah:
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar
yaitu
meletakkan
dasar
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
5
Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi
sekolah, serta tujuan SMP Negeri 1 Limbangan.
Tujuan pada akhir tahun pelajaran 2017/2018,
sekolah mengantarkan peserta
didik untuk dapat
memperoleh pendidikan berkarakter sebagaimana telah
dikaji oleh pusat kurikulum bahwa bangsa Indonesia
memiliki 18 karakter yang seharusnya dimiliki dan
diamalkan oleh warga yaitu meliputi jiwa religius, jujur,
toleransi,
disiplin,
kerja
keras,
kreatif,
mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta
tanah
air,
menghargai
prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.
Penjabarannya siswa dapat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memperoleh
peningkatan
skor
(
GSA:Gain
Score
Achievement/Pencapaian Nilai Rata-rata )
dari + 0,2
menjadi + 0,8.
Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
learning), melalui Pendekatan scientific, CTL, PAIKEM, serta
layanan bimbingan dan konseling.
Mengoptimalkan
IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan IPTEKS
(Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) seluruh warga
sekolah.
Memiliki tim olah raga Bola Volly dan Sepak Bola yang
mampu menjuarai di tingkat kabupaten dan tingkat
Provinsi.
Memiliki tim Atletik yang mampu menjuarai di tingkat
kabupaten dan tingkat Provinsi.
Memiliki siswa yang berkarakter kebangsaan.
Memiliki tim KIR yang mampu menjuarai di tingkat
Kabupaten/Provinsi.
Memiliki group musik Rebana, Karawitan, Keroncong,
Ansambel, Band yang dapat diberdayakan di masyarakat
dan mampu bersaing di festival musik tingkat kabupaten.
Meraih kejuaraan dalam beberapa kegiatan MAPSI (Mata
Pelajaran dan Seni Islami) di tingkat Kabupaten/Provinsi.
6
10. Memiliki perpustakaan yang lengkap dan mampu menjadi
juara di tingkat Kabupaten.
11. Memiliki Laboratorium Bahasa, Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan Sosial.
12. Memiliki lulusan yang cakap , handal, kreatif, kritis, dan
mampu bersaing pada era globalisasi.
13. Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
14. Memiliki siswa yang mampu menggunakan bahasa Inggris
dan atau Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dalam
menerima pelajaran, bertanya, mengeluarkan pendapat,
menuangkan ide-ide, membuat karangan dan berkolaborasi
dengan teman lain, guna pembelajaran bahasa Inggris dan
atau Bahasa Jawa.
15. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, sehat, aman,
nyaman dan kondusif.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari 17 Desember 2014
s/d 17 Januari 2015. Data diperoleh dengan cara
wawancara, dokumentasi dan observasi. Yang dijadikan
informan/responden metode wawancara adalah: Kepala
Sekolah, Kepala Urusan/Penanggung Jawab Program,
Guru BK/Penanggung Jawab Program, Guru Mata
Pelajaran/Penanggung Jawab Program, Orang Tua
Siswa,
Siswa
dan
Kepala
Tata
Usaha
untuk
memperoleh data dokumentasi.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Deskripsi Konteks Pendidikan Karakter
Transkrip hasil wawancara dengan
dari
unsur
Karakter
terdiri
konteks
tentang
Program
responden
Pendidikan
di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal yang
dari
Kepala
Urusan/Penanggungjawab
Sekolah,
program,
Kepala
7
Guru/Penanggungjawab
program,
Orang
Tua
Siswa/Anggota Komite, Siswa, disajikan seperti yang
berikut: Hasil wawancara yang dilaksanakan hari
Senin, 29 Desember 2014,
dengan Bapak
Supardi,
S.Pd.M.Pd sebagai Kepala SMP Negeri 1 Limbangan
Kendal sebagai berikut:
Latar belakang program pendidikan karakter
untuk menggapai cita-cita seperti yang tercantum
dalam visi dan misi sekolah yang harus disepakati
seluruh warga sekolah termasuk komite dan
instansi terkait, sehingga
pendidikan karakter
memang dibutuhkan untuk merealisasikan visi,
misi dan tujuan sekolah.
Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu
Haryani, S.Pd,MA sebagai Koordinator Guru Bimbingan
Konseling dan penanggungjawab program nilai karakter
disiplin yang menyatakan bahwa:
Latar belakang program pendidikan karakter
adalah
untuk
kemajuan
institusi,
untuk
meminimalkan
pelanggaran
siswa,
untuk
mencapai visi dam misi sekolah. Oleh karena itu
program
pendidikan
karakter
merupakan
kebutuhan utama.
Pernyataan itu dibuktikan dari hasil wawancara
dengan guru, orang tua murid, dan siswa menjawab
senada yakni sebagai berikut:
….bahwa dekadensi moral pelajar dalam kehidupan
sehari-hari jauh dari nilai-nilai agama, budaya, adat
istiadat serta untuk menggapai cita-cita sekolah
seperti yang tercantum dalam visi, misi dan tujuan
sekolah dibutuhkan pendidikan karakter untuk
membentuk pribadi anak meraih prestasi yang
bermuara pada perilaku sekaligus berupaya
8
melestarikan seni budaya tradisional melalui seni
tari, seni karawitan, dan pedalangan.
Kebijakan
membentuk
manajemen
Tim
sekolah
Pengembang
yakni
dengan
Sekolah
yang
mendiskripsikan 8 standar pendidikan dan pendidikan
karakter melalui rapat dinas dan sosialisasi. Kepala
Sekolah membentuk Tim Pendidikan Karakter/Tim
Pengembang Sekolah II, mengalokasikan anggaran
dalam RKAS 4 tahun kedepan dan berkelanjutan. Peran
komite sangat mendukung, dimintai pertimbangannya
dan dilibatkan dalam penyusunan program. Sedangkan
orang tua/wali murid ada yang membantu dalam
bentuk menyumbang kipas angin, karpet dan melalui
sumbangan sukarela.
Pendidikan karakter memang sangat dibutuhkan
di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal. Alasan yang
mendasar SMP Negeri 1 Limbangan dijadikan sebagai
model sekolah yang mengimplementasikan pendidikan
karakter
kepada
seluruh
warga
sekolah,
seperti
rangkuman hasil wawancara dengan kepala sekolah
sebagai berikut: SMP Negeri 1 Limbangan oleh Dinas
Pendidikan
Kendal
dijadikan
pilot
project
yang
mengimplementasikan
pendidikan
karakter
tersedia
alat
tradisional
seperangkat
menunjang
sholat
karakter
berjama’ah
musik
kebangsaan
seluruh
warga
dan
karena
yang
pembiasaan
sekolah
sebagai
bentuk karakter religius (Iman dan Taqwa) serta unggul
9
prestasi olah raga voli putri sebagai bentuk karakter
motivasi dan kerja keras.
…untuk mengatur kegiatannya dibentuklah tim
pengembang sekolah 1 dan 2 dengan surat
keputusan
kepala
sekolah,
yang
telah
diprogramkan dalam rencana kerja dan anggaran
sekolah (RKAS), pos anggaran dikelola oleh kaur
sarpras dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi yang diketahui kepala sekolah.
Berdasarkan observasi dan penelitian dokumen
juga dapat dijelaskan bahwa program pendidikan
karakter
memang
dibutuhkan
karena
sudah
berlangsung sejak tahun 2009 sampai sekarang yang
terutama dikelola oleh kaur humas, kaur kesiswaan
dan seksi
K7 (keamanan, ketertiban, kebersihan,
keindahan,
kerindangan,
kekeluargaan
dan
kebersamaan). Strategi pelaksanaan sangat variatif
seperti sosialisasi, pengamatan, diskusi, pembiasaan
salam, senyum, sapa (3 S), sholat berjama’ah, jum’at
bersih
dan
sehat,
penghargaan/hukuman,
motivasi
demokrasi
pemilihan
dalam
bentuk
dalam
bentuk
pengurus
KELAS/OSIS/PASKIBRA/PRAMUKA.
Sebelum
menyusun
program
terlebih
dahulu
study banding ke SMP Negeri 111 Jakarta Barat pada
tanggal 27 Juli 2009 yang mempunyai program sholat
dhuhur berjama’ah. Hasil studi banding inilah yang
kemudian digunakan sebagai salah satu referensi untuk
10
menyusun program pendidikan karakter terutama nilai
karakter religius.
4.3.2 Deskripsi Input Pendidikan Karakter
Di SMP Negeri 1 Limbangan program pendidikan
karakter
dijadikan
proram-program
Practices:
program
tersebut
Pembinaan
best
dimuat
practice.
di
Nasionalisme
karena
Bulletin
Best
Implementasi
Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme di
Jawa Tengah, yang diterbitkan oleh: Bidang Pendidikan
Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Untuk
merealisasikan best practice tersebut maka SMP Negeri
1 Limbangan melaksanakan aksi yang berbentuk:
perencanaan
program,
pelaksanaan
program
dan
implementasi program serta evaluasi program.
Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan 18
jenis program pendidikan karakter (Hasan, 2010:9-10).
Dari 18 karakter tersebut diintregasikan menjadi 7
program sesuai dengan kebutuhan sekolah, yaitu:
Religius, Peduli Lingkungan, Tanggung Jawab, Disiplin,
Nasionalisme/Cinta
Tanah
Air/Kebangsaan,
Demokratis, dan Motivasi/Menghargai Prestsi.
Gambaran program pendidikan karakter di SMP
Negeri 1 Limbangan disajikan dalam tabel yang berikut:
11
Tabel 4.1
Program Pendidikan Karakter 2014/2015
No.
1
2
3
4
5
6
7
Nilai Karakter
Religius
Deskripsi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Peduli
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
Lingkungan
mencegah kerusakan paada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan
Nasionalisme/
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
Cinta Tanah Air/
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
Kebangsaan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.
Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
Motivasi/Meng
Sikap dan tindakan yang mendorong
hargai Prestasi
dirinya unruk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Sumber: Program Kerja, diolah
Bentuk Kegiatan
Jadwal
Sholat dzuhur berjama’ah, Baca
Tulis Al’Quran,
Infaq
Peringatan hari besar agama,
Rebana
Jum’at bersih dan bergaya
hidup sehat/Senam Kesegaran
Jasmani,
Palang Merah Remaja
Setiap hari
Petugas Kegiatan Sekolah baik
Akademis maupun Non
Akademis, Peserta
Ekstrakurikuler yang dipilihnya
Menyesuaikan
Penegakan Disiplin
Setiap hari
Bumbung Kemanusiaan
Ziarah ke makam pahlawan
Eskul Karawitan& Wayang
Keroncong
Studi wisata
Pemilihan pengurus kelas,
OSIS,Paskibra, Pramuka
Hari Pramuka
10 November
Seminggu 2 x
Setiap Rabo
Kelas VIII
Menyesuaikan
Pemajangan label/motto/katakata bijak, Reward
LDK/Motivasi di Bantir
Menyesuaikan
Jum’at
Menyesuaikan
Selasa
Setiap Jum’at
Target/
Standar
75%
Penanggung Jawab
1.
2.
Kasan
As’ari,S.PdI,M.PdI
Munasir,S.PdI
80%
1.
2.
Giri Laksono, S.Pd
Drs. Budi Kiswanto
75%
1.
2.
Kasmin, S.Pd
Mulyadi, S.Pd
1.
2.
Neng Tri DT, BA
Haryani,S.Pd,MA
1.
2.
Nuswa Safitri
Suwarsono, S.Pd
1.
2.
Wali Kelas
Pembina OSIS
1.
2.
Guru BK
Estuningari SP
Setiap Senin
80%
70%
80%
75%
12
Gambaran praktik nilai karakter di SMPN 1
Limbangan Kendal seperti yang terdapat dalam tabel
4.1 masing-masing diuraikan sebagai berikut:
1. Nilai Karakter Religius
Bentuk
pelaksanaan
Pendidikan
Karakter
Religius adalah berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran dan memberikan kesempatan kepada
semua
peserta
didik
untuk
melaksanakan
ibadah, sholat dzuhur berjamaah, Infaq, Baca
Tulis Al-Qur;an, memperingati hari besar agama.
Untuk yang non muslim bentuk pelaksanaan
Pendidikan Karakter Religius sebagai berikut:
Tiap hari Jum’at ada kegiatan PPA (Pembelajaran
Pemahaman Al-Kitab) di gereja masing-masing.
Pembelajaran di sekolah saat anak-anak muslim
sholat anak-anak nasrani ada kegiatan do’a dan
membaca firman.
Kegiatan Peringatan Agama Paskah dan Natal
digabung dengan sekolah lain wilayahnya se eks
Kawedanan Boja. Kendalanya dana dan waktu
tidak dapat sesuai kalender.
2. Nilai Karakter Peduli Lingkungan
Bentuk pelaksanaan Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan adalah tersedia tempat pembuangan
sampah, pembiasaan hemat energi/air, seluruh
warga
sekolah
kebersihannya
memiliki
menjadi
kapling
tanggung
yang
jawabnya
13
dengan program Jum’at bersih dan sehat ceria/
senam kesegaran jasmani (SKJ).
3. Nilai Karakter Tanggung Jawab
Bentuk
pelaksanaan
Pendidikan
Karakter
Tanggung Jawab adalah pelaksanaan tugas piket
secara teratur, peran serta aktif dalam kegiatan
sekolah,
dan
mengajukan
usul
pemecahan
masalah. Pengecekan kebersihan dan keteraturan
kelas
tidak
hanya
dilakukan
sebelum
pembelajaran, tetapi juga saat pembelajaran, dan
sebelum pembelajaran selesai. Tidak bosan guru
mengingatkan, agar sampah dibuang ke tempat
sampah. Selain itu, guru melibatkan siswa untuk
berperan aktif dalam kegiatan sekolah. Misalnya
dalam
kegiatan
ramadhan,
mengikuti
sholat
berjamaah,
penyembelihan
lomba
hewan
akademis/non
kegiatan
kurban,
akademis,
menjadi petugas upacara, kegiatan Jum’at bersih,
sehat dan ceria/Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
dan sebagainya. Apabila ada permasalahan di
kelas,
guru
dengan
senang
hati
membantu
mencari solusinya.
4. Nilai Karakter Disiplin
Bentuk pelaksanaan pendidikan karakter adalah
membiasakan hadir tepat waktu, membiasakan
mematuhi aturan, menggunakan pakaian sekolah
sesuai dengan aturan (Penegakan Disiplin).
14
5. Nilai
Karakter
Nasionalis/Cinta
Tanah
Air/Kebangsaan
Bentuk pelaksanaan pendidikan karakter adalah
bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda
suku,
etnis,
status
sosial-ekonomi,
mendiskusikan hari-hari besar nasional, peserta
didik ditumbuhkan semangat kebangsaan, cinta
tanah
air,
bangga
terhadap
sekolah
dan
almamater.
6. Nilai Karakter Demokratis
Bentuk pelaksanaan pendidikan karakter adalah
mengambil keputusan secara bersama melalui
musyawarah
dan
kepengurusan
mufakat.
kelas,
OSIS,
Pemilihan
Paskibra
secara
langsung dan terbuka. Seluruh produk kebijakan
melalui
musyawarah
dan
mufakat.
Mengimplementasikan model-model pembelajaran
yang dialogis dan interaktif.
7. Nilai Karakter Motivasi/Menghargai Prestasi
Bentuk
pelaksanaan
Pendidikan
Motivasi/Menghargai
memberikan
peserta
Prestasi
penghargaan
didik,
Karakter
atas
adalah
hasil
memajang
karya
tanda-tanda
penghargaan prestasi dan slogan-slogan motivasi,
menciptakan
suasana
pembelajaran
memotivasi peserta didik berprestasi.
untuk
15
Untuk membantu mempermudah dalam praktik
pendidikan karakter maka ditetapkan kriteria 7 nilai
karakter sebagai berikut:
1. Nilai Karakter Religius
Sikap
dan
perilaku
yang
patuh/taat
dalam
melaksanakan agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan agama lain dan hidup
rukun terhadap pelaksanaan ibadah agama lain.
2. Nilai Karakter Peduli Lingkungan
Dalam kegiatan belajar mengajar memasukkan
materi
tentang
pentingnya
pelestarian
lingkungan, hemat energi, budaya bersih.
3. Nilai Karakter Tanggung Jawab
Pembiasaan agar siswa berlatih bertanggung
jawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya baik bersifat akademis maupun non
akademis.
4. Nilai Karakter Disiplin
Pembiasaan yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan
peraturan yang berlaku (tata tertib).
5. Nilai
Karakter
Nasionalis/Cinta
Tanah
Air/Kebangsaan
Pembiasaan
semangat
kebangsaan
dengan
memahami persatuan dan kerukunan, bangga
16
menjadi
bangsa
Indonesia
serta
mencintai
produk-produk buatan dalam negeri.
6. Nilai Karakter Demokratis
Pengambilan
musyawarah
keputusan
dan
mufakat.
berdasarkan
Semua
produk
kebijakan melalui musyawarah dan mufakat.
Pembelajaran diupayakan bersifat dialogis dan
interaktif.
7. Nilai Karakter Motivasi/Menghargai Prestasi
Menciptakan agar suasana pembelajaran dapat
memotivasi
siswa
untuk
selalu
berprestasi.
Pemberian hadiah/penghargaan kepada seluruh
warga sekolah yang berprestasi dan pemberian
sanksi bagi yang melanggar tata tertib.
Prestasi-prestasi yang diraih selama kurun waktu
Juni 2014 s/d Desember 2014 sebagai berikut: Pada 25
Juni 2014 mengikuti lomba pencak Silat tingkat Jawa
Tengah juara ke tiga atas nama Sofia Argiyani. Pada 17
Agustus 2014 karnaval tingkat kecamatan Limbangan
juara 1. Pada 17 September 2014 lomba pidato MAPSI
tingkat kabupaten Kendal juara II anas nama Dian Tri
Ramadhani. Pendidik Kasan As’ari, S.PdI., M.PdI juara
1 Guru Berprestasi PAI tingkat Jawa Tengah pada 18
september
2014.
Tae
Kwon
Do
juara
1
tingkat
kabupaten Kendal atas nama Zenni Suryaningrum,
Nilam Puspita Safitri, Shinta Dyah Kusumawardhani
17
pada 21 September 2014. Pada 17 November 2014
lempar lembing putri an tolak peluru putri tingkat
kabupaten Kendal juara 2 atas nama yang sama Vilia
Cristy Ayuningsih. O2SN Catur Cepat Putra juara 2
kabupaten Kendal atas nama Erdhiansyah pada 25
September 2014.Pada 26 November 2014 juara 2
tingkat kabupaten bulutangkis tunggal putri atas nama
Valent maya Puspita. O2SN juara 1 voli putri tingkat
kabupaten Kendal Viliia Cristy Ayuningsih dkk pada 20
November 2014. Lomba siswa berprestsi hanya meraih
juara harapan 3 tingkat kabupaten Kendal atas nama
Vilia Cristy Ayuningsih.
Itulah gambaran perolehan kejuaraan SMP Negeri
1 Limbangan Kendal sebagai bentuk perolehan nilai
karakter
unggul
prestasi,
nilai
karakter
motivasi/menghargai prestasi.
Transkrip
hasil wawancara dengan
responden
dari unsur input tentang Program Pendidikan Karakter
di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal yang terdiri dari
Kepala
Sekolah,
Kepala
Urusan/Penanggungjawab
program, Guru/penanggungjawab program, Orang Tua
Siswa/Anggota Komite, Siswa, disajikan seperti yang
berikut: Hasil wawancara yang dilaksanakan hari
Senin, 29 Desember 2014, dengan Kepala Sekolah
sebagai berikut:
Program Pendidikan karakter berdampak jelas dan
positif melalui pembiasaan yang menunjang
pembentukan karakter, seperti: salam, sapa,
18
senyum, kebersihan dan bergaya hidup sehat/SKJ,
kebersamaan, kepedulian dan gotong royong.
Sarana prasarana kurang memadahi, misal: Belum
ada dinding informasi, namun untuk Pramuka
sudah komplit. Yang akademis juga belum
memadahi tetapi sudah diprogramkan tinggal
menunggu realisasinya.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh guru
Pendidikan Agama Islam yang juga sebagai kepala
urusan humas dan Ketua Tim Pengembang II yang
bernama Kasan As’ari, S.PdI,M.PdI sebagai berikut:
Program Pendidikan karakter berdampak jelas pada
perkembangan kepribadian anak terutama untuk
pembiasaan sholat berjama’ah. Sarana pendukung
lumayan cukup.
Hal senada juga dikemukakan oleh seksi K3
(kebersihan,
keindahan,
kerindangan)
yang
menyatakan sebagai berikut:
Program Pendidikan karakter berdampak jelas dan
positif, jika ruang kelas, lingkungan bersih dan taman
bagus siswa menjadi nyaman dan lingkungan
menjadi segar dan sehat.
Sarana yang bersifat non akademis memadahi,
sedangkan yang bersifat akademis masih kurang
memadahi, yakni keterbatasan ruang media/LCD,
keterbatasan layanan internet, yang bersifat K3
ruang guru yang kurang nyaman, keterbatasan alatalat kebersihan di ruang kelas.
Sedangkan kepala urusan sarpras berpendapat bahwa:
Dampak program pendidikan karakter cukup
membantu, jika ada yang kurang membantu karena
penanggung jawab program tidak proaktif. Sarana
sudah mencukupi, yang masih kurang kamar mandi
siswa, yang sedang diprogram tahun ini sebanyak 10
kamar mandi siswa.
19
Sumber dana dianggarkan di Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS), seperti yang dikatakan
oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:
Beayanya dianggarkan di RKAS, ada yang
dari BOS ada yang dari sumbangan sukarela
komite, lebih kurang 10%.
Dari
diperoleh
observasi
dan
gambaran
penelitian
bahwa:
dokumentasi
Program
pendidikan
karakter di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal dirancang
dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) empat
tahunan yakni dari 2014/2015 s/d 2017/2018, yang
digabung dengan program sekolah secara keseluruhan.
Program yang dirancang berdasarkan fungsifungsi
manajemen
secara
umum
perencanaan,
yang
meliputi:
pengorganisasian,
penggiatan/penggerakan, dan pegawasan. Seperti yang
dianjurkan “para pakar manajemen di era sekarang
yang mengabstraksikan proses manajemen menjadi
empat,
ialah
planning,
organizing,
actuating
dan
controlling”. (Imron, 2003: 6).
Pada fungsi perencanaan disusunlah program
yang berjudul:” Grand Desain Program Pendidikan
Karakter periode empat tahunan yaitu Tahun Pelajaran
2014/2015 s/d 2017/2018.
Sebagai
Pengembangnya
fungsi
pengorganisasian
dengan
Surat
ada
Keputusan
Tim
Kepala
Sekolah Nomor: 800/240/SMP, Lampiran 13, di setiap
20
progam ada penanggung jawabnya, sedangkan fungsi
penggiatan di setiap program ada jadwalnya. Pelaksana
fungsi pengawasan adalah Kepala Sekolah dan Dinas
Pendidikan Kabupaten Kendal.
Sarana yang dimiliki adalah tersedianya sarana
ibadah/mushola/tempat
wudhu
meskipun
masih
sederhana tersedianya dua pendidik PAI yang berlatar
belakang pendidikan S1 dan S2 yang bertugas sebagai
koordinator karakter religius. Untuk program nilai
karakter kebangsaan, tersedianya seperangkat alat
musik karawitan dan sekotak wayang serta pendidik
yang berlatar belakang pendidikan S1 Sendratasik
sebagai koordinatornya.
Strategi baru untuk memperoleh calon siswa
yang berkualitas mengadakan Try Out Ujian Nasional
SD dengan tujuan mencari bibit terbaik dari hasil Try
Out selain membantu siswa SD dalam persiapan
menghadapi Ujian Nasional. Hasil wawancara dengan
Panitia
Penerimaan
Peserta
Didik
Baru
dijelaskan bahwa:
Untuk mencari calon peserta didik terbaik
dilakukanlah
terobosan
baru
dengan
mengadakan Try Out UN SD yang sudah dua kali
dilakukan pada tahun 2013 dan 2014 dengan
maksud agar siswa SD yang mengikuti Try Out
lebih mengenal lingkungan SMP Negeri 1
Limbangan sehingga tertarik untuk melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 1 Limbangan.
(PPDB)
21
4.3.3 Deskripsi Proses Pendidikan Karakter
Dalam proses mencakup strategi implementasi
berbasis
karakter,
indikator
keberhasilan,
model
pengawasan dan strategi evaluasi program. Secara
umum proses pelaksanaan mencakup unsur utama
dan unsur khusus. Unsur utama mencakup proses
manajemen
yakni
perencanaan,
pengorganisasian,
penggiatan dan pengawasan, dan bagaimana pelayanan
dan tatanan di sekolah yang meliputi 8 standar
nasional pendidikan haruslah berbasis karakter serta
perlu melibatkan peran serta masyarakat melalui
organisasi
komite
sekolah
maupun
bentuk-bentuk
kerjasama yang lain. Pada unsur khusus perlunya
kegiatan implementasi pembelajaran berbasis karakter
baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai
dengan program dan jadwal yang sudah direncanakan
dengan
program-programnya
yang
masing-masing
sudah ada penanggung jawabnya.
Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik
menghabiskan sebagian waktunya menerima transfer
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah diharapkan
mampu menjadi tempat yang menyenangkan bagi
peserta
didik
dengan
menyediakan
fasilitas
yang
bersifat rekreatif dan positif, sehingga peserta didik
dapat menyalurkan hobinya. Demikian juga pembuatan
peraturan-peraturan dan penegakan disiplin di sekolah
22
diharapkan dapat dilakukan dengan bijaksana sehingga
mendapat tanggapan yang positif dari peserta didiknya.
Hasil
diperoleh
wawancara
informasi
dari
beberapa
bahwa
institusi/lembaga/organisasi,
responden
sekolah
sebagai
mempunyai
cita-cita,
keinginan dan tujuan yang harus disinergikan dalam
sebuah program kerja dalam bentuk pola perencanaan
yang matang sebagai pedoman pelaksanaan dalam
rangka mencapai tujuan sekolah seperti yang tertuang
dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Transkrip hasil wawancara dengan
responden
dari unsur proses tentang Pendidikan Karakter di SMP
Negeri 1 Limbangan Kendal yang terdiri dari Kepala
Sekolah, Kepala Urusan/Penanggungjawab program,
Guru/Penanggungjawab
program,
Orang
Tua
Siswa/Anggota Komite, Siswa, disajikan seperti yang
berikut : Hasil wawancara yang dilaksanakan hari
Senin, 29 Desember 2014, dengan Kepala Sekolah
sebagai berikut:
Pelaksanan program pendidikan
sudah sesuai
dengan jadwal, tetapi partisipasi warga sekolah
belum 100%, dievaluasi setiap semester, usulanusulan yang masuk akan diprogramkan tahun
berikutnya.
Hambatannya
adalah
kesadaran,
semangat dan motivasi masih sangat rendah,
Pendapat senada disampaikan oleh seksi K3
(kebersihan, keindahan, kerindangan) sebagai berikut:
Jadwal pelaksanaan program sesuai. Evaluasi ada
yang sudah, ada yang belum, jadi belum dievaluasi
secara keseluruhan. Hambatan yang ada sarana
kurang lengkap, petugas kurang kompak dan solid
23
serta masih ada guru yang kurang peduli. Solusinya
pimpinan harus proaktif untuk mendeteksi kemauan
dan keinginanan warga sekolah.
Ternyata
terdapat
perbedaan
pendapat
seperti kutipan yang berikut ini berdasarkan
wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah:
Jadwal belum sesuai, masih ada kendala-kendala,
misalnya : lupa time skedulnya, hadir tidak tepat
waktu, berbenturan dengan pekerjaan yang lain.
Evaluasi belum seluruhnya dievaluasi yang sudah
80%. Hambatan yang dijumpai masih ada yang
kurang peduli, mestinya pimpinan harus menasehati,
perbanyak frekuensi koordinasi untuk meminimalis
ketidak jelasan, monitoring dan evaluasi secara rutin
dan berkelanjutan, beaya masih perlu ditingkatkan
lagi.
Pendapat koordinator guru BK senada dengan
pendapat Wakil Kepala Sekolah yaitu sebagai berikut:
Jadwal belum
sesuai. Belum dievaluasi secara
keseluruhan. Hambatannya keterbatasan beaya,
pengetahuan dan wawasan, sarana kurang lengkap,
petugas kurang kompak dan solid serta masih ada
guru yang kurang peduli.
Berdasarkan
observasi
dan
penelitian
dokumentasi dijelaskan bahwa: Proses pelaksanaan
pendidikan karakter ditempuh melalui tiga cara yaitu:
intrakurikuler, ekstrakurikuler dan budaya sekolah.
Pada intrakurikuler, Bapak/Ibu guru dalam kegiatan
belajar mengajar mencantumkan nilai karakter yang
diharapkan dalam silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler sarat dengan
nilai-nilai karakter, misalnya: voli, pramuka, paskibra,
24
rebana, palang merah remaja dan sebagainya. Budaya
sekolah diartikan sebagai kegiatan yang menjadi ciri
khas SMP Negeri 1 Limbangan Kendal yang tidak
terdapat di sekolah lain berupa nilai karakter religius
yakni sholat berjama’ah setiap hari, nilai karakter
kebangsaan yakni seni tari, karawitan serta pedalangan
dan
musik
keroncong
serta
nilai
karakter
peduli
lingkungan dengan kegiatannya Jum’at bersih dan
sehat (kebersihan dan Senam Kesegarab Jasmani/SKJ).
4.4 Pembahasan
Dalam
karakter
mengevaluasi
Program
Pendidikan
peneliti mengkaji dari tiga aspek, yakni:
context (konteks), input (masukan) dan process (proses).
Pembahasan
analisis
lebih
lanjut
mengenai
konteks, input dan proses evaluasi program pendidikan
karakter dalam budaya sekolah di SMP Negeri 1
Limbangan Kendal akan dibahas dari setiap komponen
sebagai berikut:
4.4.1 Konteks Pendidikan Karakter
Maksud
konteks
disini
adalah
gambaran
kebutuhan yang menjadi prioritas dan karakteristik
individu yang menangani. Prioritas pertama program
pendidikan
karakter
adalah
karakter
religius.
Penanggung jawabnya dua orang pendidik PAI yang
berlatar belakang pendidikan S2 dan S1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala
sekolah
memiliki
komitmen
yang
kuat
untuk
25
mengembangkan budaya sekolah yang berfokus pada
visi, misi dan tujuan sekolah. Visi sekolah berbunyi:
Unggul Prestasi Berkarakter Kebangsaan dengan dasar
Iman dan Taqwa. Untuk itulah di SMP Negeri 1
Limbangan menempatkan pendidikan karakter menjadi
prioritas sekolah karena pendidik, peserta didik dan
orang
tua
membentuk
membutuhkannya
untuk
membantu
kepribadian
Dinas
Pendidikan
anak.
Kabupaten Kendal menetapkan bahwa SMP Negeri 1
Limbangan dijadikan pilot project pendidikan karakter.
Komite/orang tua murid, pendidik, peserta didik
dan tenaga kependidikan mendukung dan mengatakan
bahwa
program
pendidikan
karakter
merupakan
kebutuhan utama, meskipun ada sebagian warga
sekolah yang kurang peduli.
4.4.2 Input Pendidikan Karakter
Pengertian input disini adalah masukan yakni
kemampuan/kondisi awal yang dimiliki oleh SMP
Negeri
1
Limbangan
dalam
Program
Pendidikan
Karakter yang meliputi sarana prasarana, peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan. Dari segi input
peserta
didik
yang
masuk
tergolong
menengah
kebawah. Untuk input dari pendidik PAI sebagai
Penanggung Jawab Program Religius termasuk sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari segi latar belakang
pendidikannya. Dari guru PAI yang berjumlah dua
orang, yakni: Kasan As’ari, S.PdI., M.PdI. berlatar
26
belakang pendidikan S2
dan Munasir, S.PdI berlatar
belakang pendidikan S1. Selain itu dari keteladanan
guru PAI dapat diandalkan.
Sarana prasarana juga tersedia meskipun masih
sederhana,
demikian
juga
pendidik
dan
tenaga
kependidikan yang lain sebagai Penanggung Jawab
Program
Pendidikan
Karakter
siap
dan
berlatar
belakang pendidikan yang relevan dengan tugasnya.
4.4.3 Proses Pendidikan Karakter
Yang dimaksud proses disini adalah sejauh mana
realisasi program sudah dilaksanakan sesuai rencana,
untuk
mengetahuinya
dibutuhkan
monitoring
dan
evaluasi, yang hasilnya digunakan untuk menilai dan
mengukur
sebagai
umpan
balik
(feed
back)
dan
rekomendasi.
Realisasi program disajikan dalam tabel yang
berikut:
27
Tabel 4.2
Realisasi Program Pendidikan Karakter
No
.
1
Nilai Karakter
Bentuk Kegiatan
Jadwal
Realisasi
Hambatan
Religius
Sholat dzuhur berjama’ah,
Baca Tulis Al’Quran, Infaq
Peringatan hari besar agama
Rebana
Setiap hari
Jum’at
Menyesuaikan
Selasa
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Masih ada yang setengah hati,
terpaksa dan kurang peduli baik
siswa, guru maupun staf Tata
Usaha
2
Peduli
Lingkungan
Setiap Jum’at
Terlaksana
Alat kebersihan masih kurang
3
Tanggung Jawab
Senin
Menyesuaikan
Terlaksana
Terlaksana
Tempat sampah belum terpisah
Prestasi akademis belum maksimal
Pada waktu ada jadwal latihan
tidak hadir
4
Disiplin
Jum’at bersih dan bergaya
hidup sehat/Senam
Kesegaran Jasmani
Palang Merah Remaja
Petugas Kegiatan Sekolah
baik Akademis maupun Non
Akademis, Ekstrakurikuler
yang dipilihnya
Penegakan Disiplin
Setiap hari
Terlaksana
Pelanggaran tata terbib hampir tiap
hari masih ada
Penegakan disiplin dilematis
5
Nasionalis/ Cinta
Tanah Air/
Kebangsaan
Bumbung Kemanusiaan
Ziarah ke makam pahlawan
Eskul Karawitan & Wayang
Keroncong
Hari Pramuka
10 November
Seminggu 2 x
Rabo
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Studi wisata
Kelas VIII
Terlaksana
Pemilihan pengurus kelas,
OSIS,Paskibra, Pramuka
Menyesuaikan
Terlaksana
Menyesuaikan
Terlaksana
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Terlaksana
Terlaksana
6
Demokratis
7
Motivasi/Mengha
rgai Prestasi
Pemajangan
label/motto/kata-kata bijak
Reward
LDK/Motivasi di Bantir
Sumber: Hasil Penelitian, diolah
Jika akan lomba/pentas latihan
kadang jam pelajaran sehingga
siswa tdak ikut pembelajaran
Siswa miskin tidak sanggup
membayar
Sarana belum lengkap (belum
memiliki kotak suara), dinding
informasi & ruang konseling
Kelompok
Prestasi akademis belum maksimal
Belum semua dianggarkan di RKAS
Solusi
Konseling dan pengarahan oleh
petugas yang ditunjuk dan
oleh Kepala Sekolah
(Pembinaan oleh Kepala
Sekolah/Pengawas)
Untuk memungut sampah
setiap siswa wajib mempunyai
bagor/kandi
Pengadaan tempat sampah
Konseling, latihan lebih
intensif dan kontinyu
Dimotivasi terus menerus agar
tetap hadir & berprestasi
Razia, konseling dan
pemanggilan orang tua
Kerjasama dengan instansi lain
Dinasehati Kepala Sekolah,
bahwa latihan harus sesuai
jadwal, jika pemadatan setelah
jam pelajaran selesai
Subsidi Silang, memberi
keringanan
Meminjam ke Komisi Pemilihan
Umum Kendal
Menganggarkan di RKAS
Konseling, latihan lebih
intensif dan kontinyu
Diatasi dengan cara iuran dan
dimotivasi
28
Pada pembahasan ini akan disajikan bagaimanakah
realisasi program pendidikan karakter di SMP Negeri 1
Limbangan Kendal yang terdiri dari tujuh program sebagai
berikut:
4.4.3.1 Religius
Sebelum dan selesai pembelajaran setiap hari seluruh
peserta didik diminta membaca do’a memulai dan mengakhiri
pembelajaran dengan disuarakan. Semua warga sekolah
dibiasakan sholat dhuhur berjama’ah yang dilakukan di
masjid SMP Negeri 1 Limbangan Kendal dengan diawali
kultum. Memperingati hari-hari besar keagamaan, zakat,
infaq, bakti sosial dan Baca Tulis Al-Qur’an Pesantren kilat di
bulan Ramadhan dan buka puasa bersama seluruh warga
sekolah. Melakukan kegiatan istighosah bersama khususnya
kelas IX menjelang Ujian Nasional/Ujian Sekolah.
Dari nilai karakter religius ada temuan penelitian bahwa
ada personil pendidik yang karena keyakinannya, “paham”
yang
berbeda
sehingga
pada
waktu
sholat
berjama’ah,
pendidik tersebut sholatnya menyendiri tidak di masjid.
Kendalanya masih ada yang setengah hati, terpaksa dan
kurang peduli baik siswa, guru, maupun staf Tata Usaha.
Solusinya dengan cara konseling dan pengarahan serta yang
melanggar diberi sanksi sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukan.
4.4.3.2 Peduli Lingkungan Lingkungan
Setiap
hari
Jum’at
sebelum
pembelajaran
dimulai
diadakan kegiatan Jum’at bersih dan sehat ceria, teknisnya
29
kelas diparuh untuk mengikuti kebersihan dan SKJ secara
bergantian. Untuk kelancaran kegiatan ini dibuat kaplingkapling
yang
manjadi
tanggung
jawab
masing-masing
kelompok.
Untuk
kerjasama
merealisasikan
(team
work)
tujuan
perlu
sekolah,
ditingkatkan
budaya
meskipun
pencapaian tujuan tersebut secara bertahap. Bentuk kegiatan
yang dilakukan di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal adalah:
Jum’at bersih sehat dan ceria, kegiatan ini dilakukan setiap
hari
Jum’at
dan
melibatkan
seluruh
pendidik,
tenaga
kependidikan dan peserta didik. Secara teknis setiap kelas
dibagi dua, untuk kebersihan dan Senam Kesegaran Jasmani
secara bergantian. Setiap kelas mendapatkan kapling yang
kebersihannya
menjadi
tanggung
jawabnya
di
bawah
bimbingan Bapak/Ibu wali kelas.
Pada kegiatan ini kendalanya adalah minimnya alat-alat
kebersihan,
sehingga
ditetapkan
solusinya
yakni
setiap
peserta didik wajib memiliki bagor/kandi sebagai tempat
sampah pada waktu melaksanakan kegiatan kebersihan, dan
ternyata lumayan efektif. Kendala yang lain adalah pendanaan
yang
masih
minim
karena
belum
dianggarkan
secara
menyeluruh, namun secara bertahap selalu dianggarkan
dalam rencana kegiatan tahunan (RKT) dan semoga tercapai
dalam
jangka
waktu
empat
tahun
kedepan.
Contoh:
Pendidikan karakter dan motivasi kelas IX di Bantir diatasi
dengan cara iuran karena sekolah hanya mampu mensubsidi
saja.
30
4.4.3.3 Tanggung Jawab
Pada waktu tertentu seluruh warga sekolah mendapat
tugas
tertentu
dari
sekolah
baik
akademik
maupun
nonakademik di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten,
karesidenan maupun provinsi bahkan nasional. Dari sini
dapat dinilai apakah mereka melaksanakan tugasnya dengan
penuh
tanggung
jawab
ataukah
sebaliknya.
Kemudian
dikorelasikan dengan prestasi yang diperolehnya untuk dapat
mengetahui seberapa besar rasa tanggung jawabnya. Nilai
karakter
tanggung
jawab
terdapat
pada
kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka, Baca Tulis Al Qur’an, Rebana, Voli,
Palang Merah Remaja, Keroncong dan Karawitan. Proses
latihannya bervariasi, ada yang seminggu sekali ada yang
seminggu dua kali.
4.4.3.4 Disiplin
Untuk
penegakan
disiplin
dibuat
jadwal
piket
menyambut kedatangan peserta didik pagi hari di pintu
gerbang sekolah sambil bersalaman. Pada waktu peserta didik
melewati pintu gerbang sekolah di pagi hari disambut dengan
salam hangat dan berjabat tangan, salam, senyum dan sapa
(3S). Kegiatan ini bertujuan untuk penegakan disiplin dan
kesiapan di awal peserta didik masuk sekolah. Kesiapan ini
dapat dilihat dari pakaian seragam, penampilan, sikap pada
saat salam dan etikanya/perilakunya. Jika melanggar diberi
sanksi dengan mengumpulkan sampah minimal setengah
bagor, demikian juga yang terlambat tentu saja sambil
dinasehati. Pemantauan nilai karakter disiplin terutama
31
dimotori oleh kaur kesiswaan, Pembina OSIS, Bapak/Ibu Wali
Kelas, Seksi Ketertiban dan Guru BK.
Dari nilai karakter disiplin berdasarkan hasil penelitian
terdapat temuan berkaitan dengan disiplin digambarkan
bahwa
nilai
karakter
disiplin
menjadi
dilematis
yakni
ditunjukkannya beberapa peserta didik yang seharusnya tidak
boleh mengendarai kendaraan bermotor tetapi orang tuanya
memfasilitasi
dan
mengijinkan
mengendarai
kendaraan
bermotor karena faktor geografis dan keterbatasan angkutan
umum. Usaha yang dilakukan sekolah mendatangkan PTIK
dan
Polsek
Limbangan
untuk
sosialisasi
dalam
rangka
penegakkan disiplin etika berlalulintas.
4.4.3.5 Nasionalis/Cinta Tanah Air/Kebangsaan
Bentuk kegiatan ini meliputi: Seni budaya karawitan
dan pedalangan, tari, studi wisata kelas VIII. Prestasi yang
diraih antara lain: Untuk karawitan pada 22 Oktober 2014
mengikuti lomba tembang dolanan Tingkat Provinsi Jawa
Tengah meraih juara ke dua. Pada 26 Oktober 2014 mengikuti
lomba tari kreasi daerah setempat dalam rangka bulan bahasa
dan seni di Universitas Negeri Semarang tingkat Provinsi Jawa
tengah meraih juara ke tiga. Pada 17 Desember 2014
mengikuti lomba tari kreasi dalam rangka Hari Ulang Tahun
SMA Negeri 1 Limbangan meraih juara 1. Untuk studi wisata
dilaksanakan
pada
waktu
kelas
VIII
dengan
maksud
memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Upacara
bendera setiap hari senin dan setiap kelas mendapat jatah
sebagai
petugas
secara
bergantian.
Latihan
PASKIBRA
32
biasanya diisi kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB),
pelatihnya dari Koramil Limbangan.
4.4.3.6 Demokratis
Membudayakan rapat, briefing atau diskusi untuk
menentukan suatu kegiatan di sekolah dengan musyawarah
untuk mencapai mufakat. Demikian juga untuk peserta didik
dalam pemilihan pengurus Kelas/OSIS/PASKIBRA/PRAMUKA
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia
(LUBER).
Koordinator pemilihan pengurus kelas Bapak/Ibu Wali
Kelas.
Sedangkan
pemilihan
pengurus
OSIS/PASKIBRA/PRAMUKA koordinatornya Pembina OSIS
dan kaur kesiswaan dibantu Bapak/Ibu Wali Kelas dan
Bapak/Ibu guru yang lain.
Pada
waktu
penyusunan
RKJM
dan
RKT
serta
menetapkan visi dan misi sekolah, sebagai realisasi bentuk
demokratis
melibatkan
Tim
Pengembang
Sekolah
dan
Pengurus Komite dalam kegiatan rapat/koordinasi.
Kepala sekolah sebagai leader dan manajer di sekolah
haruslah fokus pada visi, misi dan tujuan sekolah. Dalam
setiap
aktivitasnya
hendaknya
memiliki
strategi,
sistem
imbalan jasa dan evaluasi yang jelas serta komitmen yang
kuat. Dalam pengambilan keputusan seyogyanya berdasarkan
musyawarah untuk mencapai mufakat agar seluruh warga
sekolah mengetahui dan memahaminya.
4.4.3.7 Motivasi/Menghargai Prestasi
Sebagai
bentuk
keteladanan
perlu
menghadirkan
alumni yang sukses untuk membantu memotivasi peserta
33
didik. Secara rutin setiap tahun mengirimkan pengurus OSIS
untuk mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di
Bantir selama tiga hari. Pendidikan karakter dan motivasi
training kelas IX di Bantir menyongsong Ujian Nasional
selama
tiga
hari.
Menjelang
Ujian
Nasional
Kelas
IX
melaksanakan kegiatan istighosah.
Untuk memotivasi dan menghargai prestasi sekolah
memberikan reward dan punishment kepada warga sekolah.
Reward diberikan kepada Bapak Kasan As’ari, S.PdI, M.PdI
yang meraih juara 1 lomba penyusunan media pembelajaran
interaktif
tingkat Provinsi Jawa Tengah. Siswa yang meraih
prestasi baik akademis maupun nonakademis juga diberi
reward berupa alat tulis.
4.5. Evaluasi Program Pendidikan Karakter
Evaluasi terdiri dari tiga aspek yaitu konteks, input dan
proses. Pertama, aspek konteks, berdasarkan penjelasan pada
hasil penelitian bahwa program pendidikan karakter memang
dibutuhkan dan harus dilanjutkan karena SMP Negeri 1
Limbangan Kendal dijadikan pilot project di kabupaten Kendal
sebagai
sekolah
yang
mengimplementasikan
nilai-nilai
karakter kepada seluruh warga sekolah. Pada tahun 2015
diwajiban mengikuti lomba sekolah berkarakter kebangsaan
tingkat Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan pemaparan pada
hasil
penelitian
disebutkan
program terlebih dahulu
bahwa
sebelum
menyusun
study banding ke SMP Negeri 111
Jakarta Barat pada tanggal 27 Juli 2009 yang mempunyai
program sholat dhuhur berjama’ah. Hasil studi banding inilah
34
yang kemudian digunakan sebagai salah satu referensi untuk
menyusun
program
pendidikan
karakter
terutama
nilai
karakter religius. Kedua, aspek input, Kementrian Pendidikan
Nasional menetapkan 18 jenis program pendidikan karakter
(Hasan, 2010:9-10). Dari 18 karakter tersebut diintregasikan
menjadi 7 program sesuai dengan kebutuhan sekolah, yaitu:
Religius,
Peduli
Lingkungan,
Tanggung
Jawab,
Disiplin,
Nasionalis/Cinta Tanah Air/Kebangsaan, Demokratis, dan
Motivasi/Menghargai Prestsi. Program pendidikan karakter di
SMP Negeri 1 Limbangan Kendal direncanakan pada waktu
penyusunan program sekolah, yang dicantumkan dalam
Rencana
Kerja
Jangka
Menengah
dan
Rencana
Kerja
Tahunan. Harapannya seluruh warga sekolah mempunyai
pengetahuan dan kebiasaan nilai-nilai karakter. Dari segi
input peserta didik yang masuk tergolong menengah kebawah.
Untuk
input dari
pendidik PAI sebagai Penanggung Jawab
Program Religius termasuk sangat baik. Hal ini dapat dilihat
dari segi latar belakang pendidikannya. Dari guru PAI yang
berjumlah dua orang, yakni: Kasan As’ari, SPdI,M.PdI berlatar
belakang pendidikan S2 dan Munasir, S.PdI berlatar belakang
pendidikan S1. Selain itu dari keteladanan guru PAI bisa
diandalkan. Sarana prasarana juga tersedia meskipun masih
sederhana, demikian juga pendidik dan tenaga kependidikan
yang lain sebagai Penanggung Jawab Program Pendidikan
Karakter siap dan berlatar belakang pendidikan yang relevan
dengan tugasnya. Sarana yang belum ada, sudah dianggarkan
di Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) secara
bertahap dan berkelanjutan. Ketiga aspek proses, berdasarkan
35
pemaparan pada hasil penelitian dijelaskan bahwa pada
umumnya tujuh program pendidikan karakter sudah berjalan
sesuai rencana/jadwal.
“Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan
sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan
pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif,
media massa, dunia usaha dan dunia industri” (Kemdiknas,
2011: 6). Di lingkungan sekolah sebagai satuan pendidikan,
pendidikan
karakter
merupakan
program
yang
berkesinambungan, seperti yang dilaksanakan di SMP Negeri
1 Limbangan Kendal. Program pendidikan karakter sudah
dirintis sejak tahun pelajaran 2009/2010. Pada saat ini
memasuki tahap RKJM yang kedua. Maka dari itu sekolah
secara
berkesinambungan
memprogramkan
pendidikan
karakter dalam program sekolah.
“Pendidikan
karakter
yang
baik
harus
melibatkan
pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik
atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral
action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan dan sikap
hidup peserta didik” (Kemdiknas, 2011: 6). Menurut peneliti,
proses pelaksanaan pendidikan karakter
Limbangan
Kendal,
meminjam
di SMP Negeri 1
istilah
Kemdiknas,
mengandung tiga komponen, yakni moral knowing, moral
feeling, dan moral action. Penanaman aspek moral knowing
ditanamkan melalui pembelajaran di kelas, sedangkan moral
feeling dan moral action ditanamkan di dalam kelas maupun
luar
kelas.
Jika
tiga
aspek
tersebut
tidak
ada
maka
36
pendidikan
karakter
tidak
akan
efektif
dan
pelaksanaannyapun harus dilakukan secara sistematis dan
bekelanjutan. Demikian juga yang dilaksanakan di SMP Negeri
1 Limbangan Kendal program direncanakan secara sistematis
dan berkelanjutan tercantum pada program sekolah dari
2009/2010 s/d 2013/2014 dan 2014/2015 s/d 2017/2018.
Kebijakan dan pelaksanaan pendidikan karakter di SMP
Negeri 1 Limbangan Kendal dilaksanakan dengan tiga cara,
yakni: intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah.
Hal ini sejalan dengan peneliti pendahulu, Nugroho (Tesis:
2012) hasil penelitiannya menyatakan bahwa: Implementasi
Pendidikan Karakter dalam PAI di SMA Negeri 3 Semarang
dilaksanakan dengan dua cara, yakni: intrakurikuler dan
ekstrakurikuler.
Di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal Pendidikan Karakter
intrakurikuler dicantumkannya nilai karakter dalam silabus
dan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran.
Kegiatan
ekstrakurikuler sarat dengan nilai-nilai karakter, misalnya:
voli, Pramuka, PASKIBRA, Palang Merah Remaja, sedangkan
budaya sekolah dilaksanakannya sholat jama’ah setiap hari
seluruh warga sekolah sebagai bentuk nilai karakter religius,
Jum’at bersih dan sehat/SKJ sebagai bentuk nilai karakter
peduli
lingkungan,
seni
budaya
tari,
karawitan
dan
pedalangan serta musik keroncong sebagai bentuk karakter
kebangsaan.
Pelaksanaan program bervariasi sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan. Ada yang setiap hari, misal karakter
religius, disiplin, tanggung jawab dan motivasi/mengharga
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 1
Limbangan Kendal
SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu lembaga
pendidikan menengah pertama negeri. Sekolah ini
berdiri pada tanggal 09 Oktober 1982 dengan SK
No.0299/0/1982 menempati lahan seluas 19900m2
berlokasi di Jalan Raya Limbangan RT 1 RW 4 di desa
Limbangan, Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal
yang berada dibawah pengawasan Dinas Pendidikan
Kabupaten Kendal. Sebelah timur, selatan dan utara
area
persawahan,
sebelah
baratnya
jalan
raya
Limbangan – Boja. Peresmian dilaksanakan di Patean
oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Prof.
Dardji Darmodihardjo,SH. Bangunan pertama berupa 2
lokal 6 ruang kelas, laboratorium serta perpustakaan.
Batas
geografisnya
sebelah
timur
dan
selatan
berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Singorojo dan sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Boja. SMP Negeri
1 Limbangan Kendal sekarang ini memiliki
NPSN
20321904 serta NSS 201032406042, terakreditasi A.
Kondisi saat ini, gedung SMPN 1 Limbangan
sangat representatif untuk belajar, dengan ruangan
belajar yang berjumlah 18 ruang kelas yang berukuran
2
8 x 9 m2 . 18 ruangan tersebut dibagi menjadi 3 blok,
yaitu blok atas, blok tengah dan blok bawah.
Blok
atas berada di sebelah paling timur terdiri dari 9 ruang
belajar, 1 ruang bimbingan dan konseling, 1 ruang
koperasi siswa, 4 ruang kantin siswa, 3 ruang kamar
mandi/WC untuk siswa, 2 ruang ganti dan lapangan
dengan rumput hijau seluas + 600 m2. Blok ini disebut
blok atas karena tanahnya agak tinggi alias berundak
dengan ketinggian + 3 meter dari blok paling bawah
(sebelah barat).
Blok tengah terdiri dari ruangan seni musik,
ruang tari, ruang kelas 3 , ruang gudang, taman dan
ruang multi media. Blok ini berada dibawah + 1 meter
dari blok atas. Ruangan belajar pada blok ini hanya 3
kelas
dan terkesan terpencil di antara ruang kelas
lainnya karena dulunya bangunan ini adalah ruangan
untuk keterampilan dan Laboratorium IPA.
Blok bawah terdiri 6 ruangan kelas untuk belajar,
1 ruang Osis, 2 kamar mandi siswa, Laboratorium
komputer, Laboratorium IPA, rumah penjaga, tempat
wudhu + 20 buah dan panggung terbuka yang menyatu
dengan taman. Blok ini berada dibawah + 1 meter dari
blok tengah.
Di bawah blok bawah sebenarnya masih ada
bangunan lagi, tetapi peruntukannya bukan tempat
belajar.
sarana
Ruangan-ruangan
penunjang
ini
kegiatan
digunakan
sebagai
belajar-mengajar
dan
3
perkantoran di SMP Negeri 1 Limbangan. Bangunan ini
terdiri dari Masjid untuk tempat ibadah
dengan
ukuran 15 x 15 meter, tempat wudhu sebanyak 71,
perpustakaan,
hall,
ruang
TU,
ruang
kaur
kurikulum,ruang kepala sekolah, ruang guru, kamar
mandi/WC guru, ruang foto copy, gudang sarana olah
raga, dapur dan di atas dapur ada ruang komite
sekolah.
Di
depan
ruang
perkantoran
ada
lapangan
dengan rumput hijau untuk kegiatan upacara bendera
dan olah raga siswa, dibawahnya ada lapangan basket
dan 2 lapangan bola voli yang bersebelahan dengan
jalan masuk dan pos SATPAM.
SMP Negeri 1 Limbangan pada tahun pelajaran
2014/2015
memiliki
siswa
sejumlah
573
orang.
Sedangkan untuk tenaga pendidik sejumlah 37 orang,
untuk tenaga kependidikan sejumlah 10 orang yang
bertugas sebagai tenaga Tata Usaha, Petugas SATPAM
dan petugas kebersihan.
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar,
kegiatan ekstrakurikuler dan pendidikan karakter,
sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasaran.
Sarana dan prasarana/Fasilitas yang dimiliki SMP
Negeri 1 Limbangan berupa laboratorium IPA dan
komputer untuk tempat praktek siswa, ruang kelas,
sarana olah raga berupa lapangan sepak bola, bola voli,
basket
dan
bulutangkis,
masjid,
tempat
parkir,
4
perpustakaan, ruang media, ruang tari/karawitan dan
ruang hall.
Visi SMP Negeri 1 Limbangan adalah “Unggul
Prestasi Berkarakter
Kebangsaan dengan dasar
Iman dan Taqwa”
Misi Sekolah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif untuk mengoptimalkan potensi akademik yang
dimiliki peserta didik.
2. Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk
berprestasi di bidang olah raga.
3. Menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya pada
intrakurikuler
dan
ekstrakurikuler
untuk
mengoptimalkan potensi seni budaya.
4. Menyelenggarakan
kegiatan keterampilan/prakarya
pada intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk
mengoptimalkan potensi keterampilan peserta didik.
5. Menyelenggarakan
kegiatan
keagamaan
melalui
pembiasaan berdo’a bersama pada awal dan akhir
pembelajaran, sholat jama’ah, sholat Jum’at dan
peringatan hari besar keagamaan.
6. Menumbuhkan sikap perilaku santun di sekolah, di
rumah dan di masyarakat melalui pembiasan senyum,
salam dan sapa.
7. Menumbuhkan
keteladanan
berperilaku
gemar
membaca melalui wajib hadir ke perpustakaan.
8. Menumbuhkan semangat peduli lingkungan terhadap
warga sekolah melalui kegiatan Jumat bersih, Jumat
sehat dan Sekolah Sehat
untuk mewujudkan
lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif.
Tujuan Sekolah:
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar
yaitu
meletakkan
dasar
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
5
Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi
sekolah, serta tujuan SMP Negeri 1 Limbangan.
Tujuan pada akhir tahun pelajaran 2017/2018,
sekolah mengantarkan peserta
didik untuk dapat
memperoleh pendidikan berkarakter sebagaimana telah
dikaji oleh pusat kurikulum bahwa bangsa Indonesia
memiliki 18 karakter yang seharusnya dimiliki dan
diamalkan oleh warga yaitu meliputi jiwa religius, jujur,
toleransi,
disiplin,
kerja
keras,
kreatif,
mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta
tanah
air,
menghargai
prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.
Penjabarannya siswa dapat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memperoleh
peningkatan
skor
(
GSA:Gain
Score
Achievement/Pencapaian Nilai Rata-rata )
dari + 0,2
menjadi + 0,8.
Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
learning), melalui Pendekatan scientific, CTL, PAIKEM, serta
layanan bimbingan dan konseling.
Mengoptimalkan
IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan IPTEKS
(Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) seluruh warga
sekolah.
Memiliki tim olah raga Bola Volly dan Sepak Bola yang
mampu menjuarai di tingkat kabupaten dan tingkat
Provinsi.
Memiliki tim Atletik yang mampu menjuarai di tingkat
kabupaten dan tingkat Provinsi.
Memiliki siswa yang berkarakter kebangsaan.
Memiliki tim KIR yang mampu menjuarai di tingkat
Kabupaten/Provinsi.
Memiliki group musik Rebana, Karawitan, Keroncong,
Ansambel, Band yang dapat diberdayakan di masyarakat
dan mampu bersaing di festival musik tingkat kabupaten.
Meraih kejuaraan dalam beberapa kegiatan MAPSI (Mata
Pelajaran dan Seni Islami) di tingkat Kabupaten/Provinsi.
6
10. Memiliki perpustakaan yang lengkap dan mampu menjadi
juara di tingkat Kabupaten.
11. Memiliki Laboratorium Bahasa, Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan Sosial.
12. Memiliki lulusan yang cakap , handal, kreatif, kritis, dan
mampu bersaing pada era globalisasi.
13. Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
14. Memiliki siswa yang mampu menggunakan bahasa Inggris
dan atau Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dalam
menerima pelajaran, bertanya, mengeluarkan pendapat,
menuangkan ide-ide, membuat karangan dan berkolaborasi
dengan teman lain, guna pembelajaran bahasa Inggris dan
atau Bahasa Jawa.
15. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, sehat, aman,
nyaman dan kondusif.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari 17 Desember 2014
s/d 17 Januari 2015. Data diperoleh dengan cara
wawancara, dokumentasi dan observasi. Yang dijadikan
informan/responden metode wawancara adalah: Kepala
Sekolah, Kepala Urusan/Penanggung Jawab Program,
Guru BK/Penanggung Jawab Program, Guru Mata
Pelajaran/Penanggung Jawab Program, Orang Tua
Siswa,
Siswa
dan
Kepala
Tata
Usaha
untuk
memperoleh data dokumentasi.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Deskripsi Konteks Pendidikan Karakter
Transkrip hasil wawancara dengan
dari
unsur
Karakter
terdiri
konteks
tentang
Program
responden
Pendidikan
di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal yang
dari
Kepala
Urusan/Penanggungjawab
Sekolah,
program,
Kepala
7
Guru/Penanggungjawab
program,
Orang
Tua
Siswa/Anggota Komite, Siswa, disajikan seperti yang
berikut: Hasil wawancara yang dilaksanakan hari
Senin, 29 Desember 2014,
dengan Bapak
Supardi,
S.Pd.M.Pd sebagai Kepala SMP Negeri 1 Limbangan
Kendal sebagai berikut:
Latar belakang program pendidikan karakter
untuk menggapai cita-cita seperti yang tercantum
dalam visi dan misi sekolah yang harus disepakati
seluruh warga sekolah termasuk komite dan
instansi terkait, sehingga
pendidikan karakter
memang dibutuhkan untuk merealisasikan visi,
misi dan tujuan sekolah.
Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Ibu
Haryani, S.Pd,MA sebagai Koordinator Guru Bimbingan
Konseling dan penanggungjawab program nilai karakter
disiplin yang menyatakan bahwa:
Latar belakang program pendidikan karakter
adalah
untuk
kemajuan
institusi,
untuk
meminimalkan
pelanggaran
siswa,
untuk
mencapai visi dam misi sekolah. Oleh karena itu
program
pendidikan
karakter
merupakan
kebutuhan utama.
Pernyataan itu dibuktikan dari hasil wawancara
dengan guru, orang tua murid, dan siswa menjawab
senada yakni sebagai berikut:
….bahwa dekadensi moral pelajar dalam kehidupan
sehari-hari jauh dari nilai-nilai agama, budaya, adat
istiadat serta untuk menggapai cita-cita sekolah
seperti yang tercantum dalam visi, misi dan tujuan
sekolah dibutuhkan pendidikan karakter untuk
membentuk pribadi anak meraih prestasi yang
bermuara pada perilaku sekaligus berupaya
8
melestarikan seni budaya tradisional melalui seni
tari, seni karawitan, dan pedalangan.
Kebijakan
membentuk
manajemen
Tim
sekolah
Pengembang
yakni
dengan
Sekolah
yang
mendiskripsikan 8 standar pendidikan dan pendidikan
karakter melalui rapat dinas dan sosialisasi. Kepala
Sekolah membentuk Tim Pendidikan Karakter/Tim
Pengembang Sekolah II, mengalokasikan anggaran
dalam RKAS 4 tahun kedepan dan berkelanjutan. Peran
komite sangat mendukung, dimintai pertimbangannya
dan dilibatkan dalam penyusunan program. Sedangkan
orang tua/wali murid ada yang membantu dalam
bentuk menyumbang kipas angin, karpet dan melalui
sumbangan sukarela.
Pendidikan karakter memang sangat dibutuhkan
di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal. Alasan yang
mendasar SMP Negeri 1 Limbangan dijadikan sebagai
model sekolah yang mengimplementasikan pendidikan
karakter
kepada
seluruh
warga
sekolah,
seperti
rangkuman hasil wawancara dengan kepala sekolah
sebagai berikut: SMP Negeri 1 Limbangan oleh Dinas
Pendidikan
Kendal
dijadikan
pilot
project
yang
mengimplementasikan
pendidikan
karakter
tersedia
alat
tradisional
seperangkat
menunjang
sholat
karakter
berjama’ah
musik
kebangsaan
seluruh
warga
dan
karena
yang
pembiasaan
sekolah
sebagai
bentuk karakter religius (Iman dan Taqwa) serta unggul
9
prestasi olah raga voli putri sebagai bentuk karakter
motivasi dan kerja keras.
…untuk mengatur kegiatannya dibentuklah tim
pengembang sekolah 1 dan 2 dengan surat
keputusan
kepala
sekolah,
yang
telah
diprogramkan dalam rencana kerja dan anggaran
sekolah (RKAS), pos anggaran dikelola oleh kaur
sarpras dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi yang diketahui kepala sekolah.
Berdasarkan observasi dan penelitian dokumen
juga dapat dijelaskan bahwa program pendidikan
karakter
memang
dibutuhkan
karena
sudah
berlangsung sejak tahun 2009 sampai sekarang yang
terutama dikelola oleh kaur humas, kaur kesiswaan
dan seksi
K7 (keamanan, ketertiban, kebersihan,
keindahan,
kerindangan,
kekeluargaan
dan
kebersamaan). Strategi pelaksanaan sangat variatif
seperti sosialisasi, pengamatan, diskusi, pembiasaan
salam, senyum, sapa (3 S), sholat berjama’ah, jum’at
bersih
dan
sehat,
penghargaan/hukuman,
motivasi
demokrasi
pemilihan
dalam
bentuk
dalam
bentuk
pengurus
KELAS/OSIS/PASKIBRA/PRAMUKA.
Sebelum
menyusun
program
terlebih
dahulu
study banding ke SMP Negeri 111 Jakarta Barat pada
tanggal 27 Juli 2009 yang mempunyai program sholat
dhuhur berjama’ah. Hasil studi banding inilah yang
kemudian digunakan sebagai salah satu referensi untuk
10
menyusun program pendidikan karakter terutama nilai
karakter religius.
4.3.2 Deskripsi Input Pendidikan Karakter
Di SMP Negeri 1 Limbangan program pendidikan
karakter
dijadikan
proram-program
Practices:
program
tersebut
Pembinaan
best
dimuat
practice.
di
Nasionalisme
karena
Bulletin
Best
Implementasi
Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Nasionalisme di
Jawa Tengah, yang diterbitkan oleh: Bidang Pendidikan
Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Untuk
merealisasikan best practice tersebut maka SMP Negeri
1 Limbangan melaksanakan aksi yang berbentuk:
perencanaan
program,
pelaksanaan
program
dan
implementasi program serta evaluasi program.
Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan 18
jenis program pendidikan karakter (Hasan, 2010:9-10).
Dari 18 karakter tersebut diintregasikan menjadi 7
program sesuai dengan kebutuhan sekolah, yaitu:
Religius, Peduli Lingkungan, Tanggung Jawab, Disiplin,
Nasionalisme/Cinta
Tanah
Air/Kebangsaan,
Demokratis, dan Motivasi/Menghargai Prestsi.
Gambaran program pendidikan karakter di SMP
Negeri 1 Limbangan disajikan dalam tabel yang berikut:
11
Tabel 4.1
Program Pendidikan Karakter 2014/2015
No.
1
2
3
4
5
6
7
Nilai Karakter
Religius
Deskripsi
Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Peduli
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
Lingkungan
mencegah kerusakan paada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan
Nasionalisme/
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
Cinta Tanah Air/
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
Kebangsaan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.
Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
Motivasi/Meng
Sikap dan tindakan yang mendorong
hargai Prestasi
dirinya unruk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Sumber: Program Kerja, diolah
Bentuk Kegiatan
Jadwal
Sholat dzuhur berjama’ah, Baca
Tulis Al’Quran,
Infaq
Peringatan hari besar agama,
Rebana
Jum’at bersih dan bergaya
hidup sehat/Senam Kesegaran
Jasmani,
Palang Merah Remaja
Setiap hari
Petugas Kegiatan Sekolah baik
Akademis maupun Non
Akademis, Peserta
Ekstrakurikuler yang dipilihnya
Menyesuaikan
Penegakan Disiplin
Setiap hari
Bumbung Kemanusiaan
Ziarah ke makam pahlawan
Eskul Karawitan& Wayang
Keroncong
Studi wisata
Pemilihan pengurus kelas,
OSIS,Paskibra, Pramuka
Hari Pramuka
10 November
Seminggu 2 x
Setiap Rabo
Kelas VIII
Menyesuaikan
Pemajangan label/motto/katakata bijak, Reward
LDK/Motivasi di Bantir
Menyesuaikan
Jum’at
Menyesuaikan
Selasa
Setiap Jum’at
Target/
Standar
75%
Penanggung Jawab
1.
2.
Kasan
As’ari,S.PdI,M.PdI
Munasir,S.PdI
80%
1.
2.
Giri Laksono, S.Pd
Drs. Budi Kiswanto
75%
1.
2.
Kasmin, S.Pd
Mulyadi, S.Pd
1.
2.
Neng Tri DT, BA
Haryani,S.Pd,MA
1.
2.
Nuswa Safitri
Suwarsono, S.Pd
1.
2.
Wali Kelas
Pembina OSIS
1.
2.
Guru BK
Estuningari SP
Setiap Senin
80%
70%
80%
75%
12
Gambaran praktik nilai karakter di SMPN 1
Limbangan Kendal seperti yang terdapat dalam tabel
4.1 masing-masing diuraikan sebagai berikut:
1. Nilai Karakter Religius
Bentuk
pelaksanaan
Pendidikan
Karakter
Religius adalah berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran dan memberikan kesempatan kepada
semua
peserta
didik
untuk
melaksanakan
ibadah, sholat dzuhur berjamaah, Infaq, Baca
Tulis Al-Qur;an, memperingati hari besar agama.
Untuk yang non muslim bentuk pelaksanaan
Pendidikan Karakter Religius sebagai berikut:
Tiap hari Jum’at ada kegiatan PPA (Pembelajaran
Pemahaman Al-Kitab) di gereja masing-masing.
Pembelajaran di sekolah saat anak-anak muslim
sholat anak-anak nasrani ada kegiatan do’a dan
membaca firman.
Kegiatan Peringatan Agama Paskah dan Natal
digabung dengan sekolah lain wilayahnya se eks
Kawedanan Boja. Kendalanya dana dan waktu
tidak dapat sesuai kalender.
2. Nilai Karakter Peduli Lingkungan
Bentuk pelaksanaan Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan adalah tersedia tempat pembuangan
sampah, pembiasaan hemat energi/air, seluruh
warga
sekolah
kebersihannya
memiliki
menjadi
kapling
tanggung
yang
jawabnya
13
dengan program Jum’at bersih dan sehat ceria/
senam kesegaran jasmani (SKJ).
3. Nilai Karakter Tanggung Jawab
Bentuk
pelaksanaan
Pendidikan
Karakter
Tanggung Jawab adalah pelaksanaan tugas piket
secara teratur, peran serta aktif dalam kegiatan
sekolah,
dan
mengajukan
usul
pemecahan
masalah. Pengecekan kebersihan dan keteraturan
kelas
tidak
hanya
dilakukan
sebelum
pembelajaran, tetapi juga saat pembelajaran, dan
sebelum pembelajaran selesai. Tidak bosan guru
mengingatkan, agar sampah dibuang ke tempat
sampah. Selain itu, guru melibatkan siswa untuk
berperan aktif dalam kegiatan sekolah. Misalnya
dalam
kegiatan
ramadhan,
mengikuti
sholat
berjamaah,
penyembelihan
lomba
hewan
akademis/non
kegiatan
kurban,
akademis,
menjadi petugas upacara, kegiatan Jum’at bersih,
sehat dan ceria/Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
dan sebagainya. Apabila ada permasalahan di
kelas,
guru
dengan
senang
hati
membantu
mencari solusinya.
4. Nilai Karakter Disiplin
Bentuk pelaksanaan pendidikan karakter adalah
membiasakan hadir tepat waktu, membiasakan
mematuhi aturan, menggunakan pakaian sekolah
sesuai dengan aturan (Penegakan Disiplin).
14
5. Nilai
Karakter
Nasionalis/Cinta
Tanah
Air/Kebangsaan
Bentuk pelaksanaan pendidikan karakter adalah
bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda
suku,
etnis,
status
sosial-ekonomi,
mendiskusikan hari-hari besar nasional, peserta
didik ditumbuhkan semangat kebangsaan, cinta
tanah
air,
bangga
terhadap
sekolah
dan
almamater.
6. Nilai Karakter Demokratis
Bentuk pelaksanaan pendidikan karakter adalah
mengambil keputusan secara bersama melalui
musyawarah
dan
kepengurusan
mufakat.
kelas,
OSIS,
Pemilihan
Paskibra
secara
langsung dan terbuka. Seluruh produk kebijakan
melalui
musyawarah
dan
mufakat.
Mengimplementasikan model-model pembelajaran
yang dialogis dan interaktif.
7. Nilai Karakter Motivasi/Menghargai Prestasi
Bentuk
pelaksanaan
Pendidikan
Motivasi/Menghargai
memberikan
peserta
Prestasi
penghargaan
didik,
Karakter
atas
adalah
hasil
memajang
karya
tanda-tanda
penghargaan prestasi dan slogan-slogan motivasi,
menciptakan
suasana
pembelajaran
memotivasi peserta didik berprestasi.
untuk
15
Untuk membantu mempermudah dalam praktik
pendidikan karakter maka ditetapkan kriteria 7 nilai
karakter sebagai berikut:
1. Nilai Karakter Religius
Sikap
dan
perilaku
yang
patuh/taat
dalam
melaksanakan agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan agama lain dan hidup
rukun terhadap pelaksanaan ibadah agama lain.
2. Nilai Karakter Peduli Lingkungan
Dalam kegiatan belajar mengajar memasukkan
materi
tentang
pentingnya
pelestarian
lingkungan, hemat energi, budaya bersih.
3. Nilai Karakter Tanggung Jawab
Pembiasaan agar siswa berlatih bertanggung
jawab terhadap tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya baik bersifat akademis maupun non
akademis.
4. Nilai Karakter Disiplin
Pembiasaan yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan
peraturan yang berlaku (tata tertib).
5. Nilai
Karakter
Nasionalis/Cinta
Tanah
Air/Kebangsaan
Pembiasaan
semangat
kebangsaan
dengan
memahami persatuan dan kerukunan, bangga
16
menjadi
bangsa
Indonesia
serta
mencintai
produk-produk buatan dalam negeri.
6. Nilai Karakter Demokratis
Pengambilan
musyawarah
keputusan
dan
mufakat.
berdasarkan
Semua
produk
kebijakan melalui musyawarah dan mufakat.
Pembelajaran diupayakan bersifat dialogis dan
interaktif.
7. Nilai Karakter Motivasi/Menghargai Prestasi
Menciptakan agar suasana pembelajaran dapat
memotivasi
siswa
untuk
selalu
berprestasi.
Pemberian hadiah/penghargaan kepada seluruh
warga sekolah yang berprestasi dan pemberian
sanksi bagi yang melanggar tata tertib.
Prestasi-prestasi yang diraih selama kurun waktu
Juni 2014 s/d Desember 2014 sebagai berikut: Pada 25
Juni 2014 mengikuti lomba pencak Silat tingkat Jawa
Tengah juara ke tiga atas nama Sofia Argiyani. Pada 17
Agustus 2014 karnaval tingkat kecamatan Limbangan
juara 1. Pada 17 September 2014 lomba pidato MAPSI
tingkat kabupaten Kendal juara II anas nama Dian Tri
Ramadhani. Pendidik Kasan As’ari, S.PdI., M.PdI juara
1 Guru Berprestasi PAI tingkat Jawa Tengah pada 18
september
2014.
Tae
Kwon
Do
juara
1
tingkat
kabupaten Kendal atas nama Zenni Suryaningrum,
Nilam Puspita Safitri, Shinta Dyah Kusumawardhani
17
pada 21 September 2014. Pada 17 November 2014
lempar lembing putri an tolak peluru putri tingkat
kabupaten Kendal juara 2 atas nama yang sama Vilia
Cristy Ayuningsih. O2SN Catur Cepat Putra juara 2
kabupaten Kendal atas nama Erdhiansyah pada 25
September 2014.Pada 26 November 2014 juara 2
tingkat kabupaten bulutangkis tunggal putri atas nama
Valent maya Puspita. O2SN juara 1 voli putri tingkat
kabupaten Kendal Viliia Cristy Ayuningsih dkk pada 20
November 2014. Lomba siswa berprestsi hanya meraih
juara harapan 3 tingkat kabupaten Kendal atas nama
Vilia Cristy Ayuningsih.
Itulah gambaran perolehan kejuaraan SMP Negeri
1 Limbangan Kendal sebagai bentuk perolehan nilai
karakter
unggul
prestasi,
nilai
karakter
motivasi/menghargai prestasi.
Transkrip
hasil wawancara dengan
responden
dari unsur input tentang Program Pendidikan Karakter
di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal yang terdiri dari
Kepala
Sekolah,
Kepala
Urusan/Penanggungjawab
program, Guru/penanggungjawab program, Orang Tua
Siswa/Anggota Komite, Siswa, disajikan seperti yang
berikut: Hasil wawancara yang dilaksanakan hari
Senin, 29 Desember 2014, dengan Kepala Sekolah
sebagai berikut:
Program Pendidikan karakter berdampak jelas dan
positif melalui pembiasaan yang menunjang
pembentukan karakter, seperti: salam, sapa,
18
senyum, kebersihan dan bergaya hidup sehat/SKJ,
kebersamaan, kepedulian dan gotong royong.
Sarana prasarana kurang memadahi, misal: Belum
ada dinding informasi, namun untuk Pramuka
sudah komplit. Yang akademis juga belum
memadahi tetapi sudah diprogramkan tinggal
menunggu realisasinya.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh guru
Pendidikan Agama Islam yang juga sebagai kepala
urusan humas dan Ketua Tim Pengembang II yang
bernama Kasan As’ari, S.PdI,M.PdI sebagai berikut:
Program Pendidikan karakter berdampak jelas pada
perkembangan kepribadian anak terutama untuk
pembiasaan sholat berjama’ah. Sarana pendukung
lumayan cukup.
Hal senada juga dikemukakan oleh seksi K3
(kebersihan,
keindahan,
kerindangan)
yang
menyatakan sebagai berikut:
Program Pendidikan karakter berdampak jelas dan
positif, jika ruang kelas, lingkungan bersih dan taman
bagus siswa menjadi nyaman dan lingkungan
menjadi segar dan sehat.
Sarana yang bersifat non akademis memadahi,
sedangkan yang bersifat akademis masih kurang
memadahi, yakni keterbatasan ruang media/LCD,
keterbatasan layanan internet, yang bersifat K3
ruang guru yang kurang nyaman, keterbatasan alatalat kebersihan di ruang kelas.
Sedangkan kepala urusan sarpras berpendapat bahwa:
Dampak program pendidikan karakter cukup
membantu, jika ada yang kurang membantu karena
penanggung jawab program tidak proaktif. Sarana
sudah mencukupi, yang masih kurang kamar mandi
siswa, yang sedang diprogram tahun ini sebanyak 10
kamar mandi siswa.
19
Sumber dana dianggarkan di Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS), seperti yang dikatakan
oleh Kepala Sekolah sebagai berikut:
Beayanya dianggarkan di RKAS, ada yang
dari BOS ada yang dari sumbangan sukarela
komite, lebih kurang 10%.
Dari
diperoleh
observasi
dan
gambaran
penelitian
bahwa:
dokumentasi
Program
pendidikan
karakter di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal dirancang
dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) empat
tahunan yakni dari 2014/2015 s/d 2017/2018, yang
digabung dengan program sekolah secara keseluruhan.
Program yang dirancang berdasarkan fungsifungsi
manajemen
secara
umum
perencanaan,
yang
meliputi:
pengorganisasian,
penggiatan/penggerakan, dan pegawasan. Seperti yang
dianjurkan “para pakar manajemen di era sekarang
yang mengabstraksikan proses manajemen menjadi
empat,
ialah
planning,
organizing,
actuating
dan
controlling”. (Imron, 2003: 6).
Pada fungsi perencanaan disusunlah program
yang berjudul:” Grand Desain Program Pendidikan
Karakter periode empat tahunan yaitu Tahun Pelajaran
2014/2015 s/d 2017/2018.
Sebagai
Pengembangnya
fungsi
pengorganisasian
dengan
Surat
ada
Keputusan
Tim
Kepala
Sekolah Nomor: 800/240/SMP, Lampiran 13, di setiap
20
progam ada penanggung jawabnya, sedangkan fungsi
penggiatan di setiap program ada jadwalnya. Pelaksana
fungsi pengawasan adalah Kepala Sekolah dan Dinas
Pendidikan Kabupaten Kendal.
Sarana yang dimiliki adalah tersedianya sarana
ibadah/mushola/tempat
wudhu
meskipun
masih
sederhana tersedianya dua pendidik PAI yang berlatar
belakang pendidikan S1 dan S2 yang bertugas sebagai
koordinator karakter religius. Untuk program nilai
karakter kebangsaan, tersedianya seperangkat alat
musik karawitan dan sekotak wayang serta pendidik
yang berlatar belakang pendidikan S1 Sendratasik
sebagai koordinatornya.
Strategi baru untuk memperoleh calon siswa
yang berkualitas mengadakan Try Out Ujian Nasional
SD dengan tujuan mencari bibit terbaik dari hasil Try
Out selain membantu siswa SD dalam persiapan
menghadapi Ujian Nasional. Hasil wawancara dengan
Panitia
Penerimaan
Peserta
Didik
Baru
dijelaskan bahwa:
Untuk mencari calon peserta didik terbaik
dilakukanlah
terobosan
baru
dengan
mengadakan Try Out UN SD yang sudah dua kali
dilakukan pada tahun 2013 dan 2014 dengan
maksud agar siswa SD yang mengikuti Try Out
lebih mengenal lingkungan SMP Negeri 1
Limbangan sehingga tertarik untuk melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 1 Limbangan.
(PPDB)
21
4.3.3 Deskripsi Proses Pendidikan Karakter
Dalam proses mencakup strategi implementasi
berbasis
karakter,
indikator
keberhasilan,
model
pengawasan dan strategi evaluasi program. Secara
umum proses pelaksanaan mencakup unsur utama
dan unsur khusus. Unsur utama mencakup proses
manajemen
yakni
perencanaan,
pengorganisasian,
penggiatan dan pengawasan, dan bagaimana pelayanan
dan tatanan di sekolah yang meliputi 8 standar
nasional pendidikan haruslah berbasis karakter serta
perlu melibatkan peran serta masyarakat melalui
organisasi
komite
sekolah
maupun
bentuk-bentuk
kerjasama yang lain. Pada unsur khusus perlunya
kegiatan implementasi pembelajaran berbasis karakter
baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler sesuai
dengan program dan jadwal yang sudah direncanakan
dengan
program-programnya
yang
masing-masing
sudah ada penanggung jawabnya.
Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik
menghabiskan sebagian waktunya menerima transfer
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah diharapkan
mampu menjadi tempat yang menyenangkan bagi
peserta
didik
dengan
menyediakan
fasilitas
yang
bersifat rekreatif dan positif, sehingga peserta didik
dapat menyalurkan hobinya. Demikian juga pembuatan
peraturan-peraturan dan penegakan disiplin di sekolah
22
diharapkan dapat dilakukan dengan bijaksana sehingga
mendapat tanggapan yang positif dari peserta didiknya.
Hasil
diperoleh
wawancara
informasi
dari
beberapa
bahwa
institusi/lembaga/organisasi,
responden
sekolah
sebagai
mempunyai
cita-cita,
keinginan dan tujuan yang harus disinergikan dalam
sebuah program kerja dalam bentuk pola perencanaan
yang matang sebagai pedoman pelaksanaan dalam
rangka mencapai tujuan sekolah seperti yang tertuang
dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Transkrip hasil wawancara dengan
responden
dari unsur proses tentang Pendidikan Karakter di SMP
Negeri 1 Limbangan Kendal yang terdiri dari Kepala
Sekolah, Kepala Urusan/Penanggungjawab program,
Guru/Penanggungjawab
program,
Orang
Tua
Siswa/Anggota Komite, Siswa, disajikan seperti yang
berikut : Hasil wawancara yang dilaksanakan hari
Senin, 29 Desember 2014, dengan Kepala Sekolah
sebagai berikut:
Pelaksanan program pendidikan
sudah sesuai
dengan jadwal, tetapi partisipasi warga sekolah
belum 100%, dievaluasi setiap semester, usulanusulan yang masuk akan diprogramkan tahun
berikutnya.
Hambatannya
adalah
kesadaran,
semangat dan motivasi masih sangat rendah,
Pendapat senada disampaikan oleh seksi K3
(kebersihan, keindahan, kerindangan) sebagai berikut:
Jadwal pelaksanaan program sesuai. Evaluasi ada
yang sudah, ada yang belum, jadi belum dievaluasi
secara keseluruhan. Hambatan yang ada sarana
kurang lengkap, petugas kurang kompak dan solid
23
serta masih ada guru yang kurang peduli. Solusinya
pimpinan harus proaktif untuk mendeteksi kemauan
dan keinginanan warga sekolah.
Ternyata
terdapat
perbedaan
pendapat
seperti kutipan yang berikut ini berdasarkan
wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah:
Jadwal belum sesuai, masih ada kendala-kendala,
misalnya : lupa time skedulnya, hadir tidak tepat
waktu, berbenturan dengan pekerjaan yang lain.
Evaluasi belum seluruhnya dievaluasi yang sudah
80%. Hambatan yang dijumpai masih ada yang
kurang peduli, mestinya pimpinan harus menasehati,
perbanyak frekuensi koordinasi untuk meminimalis
ketidak jelasan, monitoring dan evaluasi secara rutin
dan berkelanjutan, beaya masih perlu ditingkatkan
lagi.
Pendapat koordinator guru BK senada dengan
pendapat Wakil Kepala Sekolah yaitu sebagai berikut:
Jadwal belum
sesuai. Belum dievaluasi secara
keseluruhan. Hambatannya keterbatasan beaya,
pengetahuan dan wawasan, sarana kurang lengkap,
petugas kurang kompak dan solid serta masih ada
guru yang kurang peduli.
Berdasarkan
observasi
dan
penelitian
dokumentasi dijelaskan bahwa: Proses pelaksanaan
pendidikan karakter ditempuh melalui tiga cara yaitu:
intrakurikuler, ekstrakurikuler dan budaya sekolah.
Pada intrakurikuler, Bapak/Ibu guru dalam kegiatan
belajar mengajar mencantumkan nilai karakter yang
diharapkan dalam silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler sarat dengan
nilai-nilai karakter, misalnya: voli, pramuka, paskibra,
24
rebana, palang merah remaja dan sebagainya. Budaya
sekolah diartikan sebagai kegiatan yang menjadi ciri
khas SMP Negeri 1 Limbangan Kendal yang tidak
terdapat di sekolah lain berupa nilai karakter religius
yakni sholat berjama’ah setiap hari, nilai karakter
kebangsaan yakni seni tari, karawitan serta pedalangan
dan
musik
keroncong
serta
nilai
karakter
peduli
lingkungan dengan kegiatannya Jum’at bersih dan
sehat (kebersihan dan Senam Kesegarab Jasmani/SKJ).
4.4 Pembahasan
Dalam
karakter
mengevaluasi
Program
Pendidikan
peneliti mengkaji dari tiga aspek, yakni:
context (konteks), input (masukan) dan process (proses).
Pembahasan
analisis
lebih
lanjut
mengenai
konteks, input dan proses evaluasi program pendidikan
karakter dalam budaya sekolah di SMP Negeri 1
Limbangan Kendal akan dibahas dari setiap komponen
sebagai berikut:
4.4.1 Konteks Pendidikan Karakter
Maksud
konteks
disini
adalah
gambaran
kebutuhan yang menjadi prioritas dan karakteristik
individu yang menangani. Prioritas pertama program
pendidikan
karakter
adalah
karakter
religius.
Penanggung jawabnya dua orang pendidik PAI yang
berlatar belakang pendidikan S2 dan S1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala
sekolah
memiliki
komitmen
yang
kuat
untuk
25
mengembangkan budaya sekolah yang berfokus pada
visi, misi dan tujuan sekolah. Visi sekolah berbunyi:
Unggul Prestasi Berkarakter Kebangsaan dengan dasar
Iman dan Taqwa. Untuk itulah di SMP Negeri 1
Limbangan menempatkan pendidikan karakter menjadi
prioritas sekolah karena pendidik, peserta didik dan
orang
tua
membentuk
membutuhkannya
untuk
membantu
kepribadian
Dinas
Pendidikan
anak.
Kabupaten Kendal menetapkan bahwa SMP Negeri 1
Limbangan dijadikan pilot project pendidikan karakter.
Komite/orang tua murid, pendidik, peserta didik
dan tenaga kependidikan mendukung dan mengatakan
bahwa
program
pendidikan
karakter
merupakan
kebutuhan utama, meskipun ada sebagian warga
sekolah yang kurang peduli.
4.4.2 Input Pendidikan Karakter
Pengertian input disini adalah masukan yakni
kemampuan/kondisi awal yang dimiliki oleh SMP
Negeri
1
Limbangan
dalam
Program
Pendidikan
Karakter yang meliputi sarana prasarana, peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan. Dari segi input
peserta
didik
yang
masuk
tergolong
menengah
kebawah. Untuk input dari pendidik PAI sebagai
Penanggung Jawab Program Religius termasuk sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari segi latar belakang
pendidikannya. Dari guru PAI yang berjumlah dua
orang, yakni: Kasan As’ari, S.PdI., M.PdI. berlatar
26
belakang pendidikan S2
dan Munasir, S.PdI berlatar
belakang pendidikan S1. Selain itu dari keteladanan
guru PAI dapat diandalkan.
Sarana prasarana juga tersedia meskipun masih
sederhana,
demikian
juga
pendidik
dan
tenaga
kependidikan yang lain sebagai Penanggung Jawab
Program
Pendidikan
Karakter
siap
dan
berlatar
belakang pendidikan yang relevan dengan tugasnya.
4.4.3 Proses Pendidikan Karakter
Yang dimaksud proses disini adalah sejauh mana
realisasi program sudah dilaksanakan sesuai rencana,
untuk
mengetahuinya
dibutuhkan
monitoring
dan
evaluasi, yang hasilnya digunakan untuk menilai dan
mengukur
sebagai
umpan
balik
(feed
back)
dan
rekomendasi.
Realisasi program disajikan dalam tabel yang
berikut:
27
Tabel 4.2
Realisasi Program Pendidikan Karakter
No
.
1
Nilai Karakter
Bentuk Kegiatan
Jadwal
Realisasi
Hambatan
Religius
Sholat dzuhur berjama’ah,
Baca Tulis Al’Quran, Infaq
Peringatan hari besar agama
Rebana
Setiap hari
Jum’at
Menyesuaikan
Selasa
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Masih ada yang setengah hati,
terpaksa dan kurang peduli baik
siswa, guru maupun staf Tata
Usaha
2
Peduli
Lingkungan
Setiap Jum’at
Terlaksana
Alat kebersihan masih kurang
3
Tanggung Jawab
Senin
Menyesuaikan
Terlaksana
Terlaksana
Tempat sampah belum terpisah
Prestasi akademis belum maksimal
Pada waktu ada jadwal latihan
tidak hadir
4
Disiplin
Jum’at bersih dan bergaya
hidup sehat/Senam
Kesegaran Jasmani
Palang Merah Remaja
Petugas Kegiatan Sekolah
baik Akademis maupun Non
Akademis, Ekstrakurikuler
yang dipilihnya
Penegakan Disiplin
Setiap hari
Terlaksana
Pelanggaran tata terbib hampir tiap
hari masih ada
Penegakan disiplin dilematis
5
Nasionalis/ Cinta
Tanah Air/
Kebangsaan
Bumbung Kemanusiaan
Ziarah ke makam pahlawan
Eskul Karawitan & Wayang
Keroncong
Hari Pramuka
10 November
Seminggu 2 x
Rabo
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Studi wisata
Kelas VIII
Terlaksana
Pemilihan pengurus kelas,
OSIS,Paskibra, Pramuka
Menyesuaikan
Terlaksana
Menyesuaikan
Terlaksana
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Terlaksana
Terlaksana
6
Demokratis
7
Motivasi/Mengha
rgai Prestasi
Pemajangan
label/motto/kata-kata bijak
Reward
LDK/Motivasi di Bantir
Sumber: Hasil Penelitian, diolah
Jika akan lomba/pentas latihan
kadang jam pelajaran sehingga
siswa tdak ikut pembelajaran
Siswa miskin tidak sanggup
membayar
Sarana belum lengkap (belum
memiliki kotak suara), dinding
informasi & ruang konseling
Kelompok
Prestasi akademis belum maksimal
Belum semua dianggarkan di RKAS
Solusi
Konseling dan pengarahan oleh
petugas yang ditunjuk dan
oleh Kepala Sekolah
(Pembinaan oleh Kepala
Sekolah/Pengawas)
Untuk memungut sampah
setiap siswa wajib mempunyai
bagor/kandi
Pengadaan tempat sampah
Konseling, latihan lebih
intensif dan kontinyu
Dimotivasi terus menerus agar
tetap hadir & berprestasi
Razia, konseling dan
pemanggilan orang tua
Kerjasama dengan instansi lain
Dinasehati Kepala Sekolah,
bahwa latihan harus sesuai
jadwal, jika pemadatan setelah
jam pelajaran selesai
Subsidi Silang, memberi
keringanan
Meminjam ke Komisi Pemilihan
Umum Kendal
Menganggarkan di RKAS
Konseling, latihan lebih
intensif dan kontinyu
Diatasi dengan cara iuran dan
dimotivasi
28
Pada pembahasan ini akan disajikan bagaimanakah
realisasi program pendidikan karakter di SMP Negeri 1
Limbangan Kendal yang terdiri dari tujuh program sebagai
berikut:
4.4.3.1 Religius
Sebelum dan selesai pembelajaran setiap hari seluruh
peserta didik diminta membaca do’a memulai dan mengakhiri
pembelajaran dengan disuarakan. Semua warga sekolah
dibiasakan sholat dhuhur berjama’ah yang dilakukan di
masjid SMP Negeri 1 Limbangan Kendal dengan diawali
kultum. Memperingati hari-hari besar keagamaan, zakat,
infaq, bakti sosial dan Baca Tulis Al-Qur’an Pesantren kilat di
bulan Ramadhan dan buka puasa bersama seluruh warga
sekolah. Melakukan kegiatan istighosah bersama khususnya
kelas IX menjelang Ujian Nasional/Ujian Sekolah.
Dari nilai karakter religius ada temuan penelitian bahwa
ada personil pendidik yang karena keyakinannya, “paham”
yang
berbeda
sehingga
pada
waktu
sholat
berjama’ah,
pendidik tersebut sholatnya menyendiri tidak di masjid.
Kendalanya masih ada yang setengah hati, terpaksa dan
kurang peduli baik siswa, guru, maupun staf Tata Usaha.
Solusinya dengan cara konseling dan pengarahan serta yang
melanggar diberi sanksi sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukan.
4.4.3.2 Peduli Lingkungan Lingkungan
Setiap
hari
Jum’at
sebelum
pembelajaran
dimulai
diadakan kegiatan Jum’at bersih dan sehat ceria, teknisnya
29
kelas diparuh untuk mengikuti kebersihan dan SKJ secara
bergantian. Untuk kelancaran kegiatan ini dibuat kaplingkapling
yang
manjadi
tanggung
jawab
masing-masing
kelompok.
Untuk
kerjasama
merealisasikan
(team
work)
tujuan
perlu
sekolah,
ditingkatkan
budaya
meskipun
pencapaian tujuan tersebut secara bertahap. Bentuk kegiatan
yang dilakukan di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal adalah:
Jum’at bersih sehat dan ceria, kegiatan ini dilakukan setiap
hari
Jum’at
dan
melibatkan
seluruh
pendidik,
tenaga
kependidikan dan peserta didik. Secara teknis setiap kelas
dibagi dua, untuk kebersihan dan Senam Kesegaran Jasmani
secara bergantian. Setiap kelas mendapatkan kapling yang
kebersihannya
menjadi
tanggung
jawabnya
di
bawah
bimbingan Bapak/Ibu wali kelas.
Pada kegiatan ini kendalanya adalah minimnya alat-alat
kebersihan,
sehingga
ditetapkan
solusinya
yakni
setiap
peserta didik wajib memiliki bagor/kandi sebagai tempat
sampah pada waktu melaksanakan kegiatan kebersihan, dan
ternyata lumayan efektif. Kendala yang lain adalah pendanaan
yang
masih
minim
karena
belum
dianggarkan
secara
menyeluruh, namun secara bertahap selalu dianggarkan
dalam rencana kegiatan tahunan (RKT) dan semoga tercapai
dalam
jangka
waktu
empat
tahun
kedepan.
Contoh:
Pendidikan karakter dan motivasi kelas IX di Bantir diatasi
dengan cara iuran karena sekolah hanya mampu mensubsidi
saja.
30
4.4.3.3 Tanggung Jawab
Pada waktu tertentu seluruh warga sekolah mendapat
tugas
tertentu
dari
sekolah
baik
akademik
maupun
nonakademik di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten,
karesidenan maupun provinsi bahkan nasional. Dari sini
dapat dinilai apakah mereka melaksanakan tugasnya dengan
penuh
tanggung
jawab
ataukah
sebaliknya.
Kemudian
dikorelasikan dengan prestasi yang diperolehnya untuk dapat
mengetahui seberapa besar rasa tanggung jawabnya. Nilai
karakter
tanggung
jawab
terdapat
pada
kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka, Baca Tulis Al Qur’an, Rebana, Voli,
Palang Merah Remaja, Keroncong dan Karawitan. Proses
latihannya bervariasi, ada yang seminggu sekali ada yang
seminggu dua kali.
4.4.3.4 Disiplin
Untuk
penegakan
disiplin
dibuat
jadwal
piket
menyambut kedatangan peserta didik pagi hari di pintu
gerbang sekolah sambil bersalaman. Pada waktu peserta didik
melewati pintu gerbang sekolah di pagi hari disambut dengan
salam hangat dan berjabat tangan, salam, senyum dan sapa
(3S). Kegiatan ini bertujuan untuk penegakan disiplin dan
kesiapan di awal peserta didik masuk sekolah. Kesiapan ini
dapat dilihat dari pakaian seragam, penampilan, sikap pada
saat salam dan etikanya/perilakunya. Jika melanggar diberi
sanksi dengan mengumpulkan sampah minimal setengah
bagor, demikian juga yang terlambat tentu saja sambil
dinasehati. Pemantauan nilai karakter disiplin terutama
31
dimotori oleh kaur kesiswaan, Pembina OSIS, Bapak/Ibu Wali
Kelas, Seksi Ketertiban dan Guru BK.
Dari nilai karakter disiplin berdasarkan hasil penelitian
terdapat temuan berkaitan dengan disiplin digambarkan
bahwa
nilai
karakter
disiplin
menjadi
dilematis
yakni
ditunjukkannya beberapa peserta didik yang seharusnya tidak
boleh mengendarai kendaraan bermotor tetapi orang tuanya
memfasilitasi
dan
mengijinkan
mengendarai
kendaraan
bermotor karena faktor geografis dan keterbatasan angkutan
umum. Usaha yang dilakukan sekolah mendatangkan PTIK
dan
Polsek
Limbangan
untuk
sosialisasi
dalam
rangka
penegakkan disiplin etika berlalulintas.
4.4.3.5 Nasionalis/Cinta Tanah Air/Kebangsaan
Bentuk kegiatan ini meliputi: Seni budaya karawitan
dan pedalangan, tari, studi wisata kelas VIII. Prestasi yang
diraih antara lain: Untuk karawitan pada 22 Oktober 2014
mengikuti lomba tembang dolanan Tingkat Provinsi Jawa
Tengah meraih juara ke dua. Pada 26 Oktober 2014 mengikuti
lomba tari kreasi daerah setempat dalam rangka bulan bahasa
dan seni di Universitas Negeri Semarang tingkat Provinsi Jawa
tengah meraih juara ke tiga. Pada 17 Desember 2014
mengikuti lomba tari kreasi dalam rangka Hari Ulang Tahun
SMA Negeri 1 Limbangan meraih juara 1. Untuk studi wisata
dilaksanakan
pada
waktu
kelas
VIII
dengan
maksud
memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Upacara
bendera setiap hari senin dan setiap kelas mendapat jatah
sebagai
petugas
secara
bergantian.
Latihan
PASKIBRA
32
biasanya diisi kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB),
pelatihnya dari Koramil Limbangan.
4.4.3.6 Demokratis
Membudayakan rapat, briefing atau diskusi untuk
menentukan suatu kegiatan di sekolah dengan musyawarah
untuk mencapai mufakat. Demikian juga untuk peserta didik
dalam pemilihan pengurus Kelas/OSIS/PASKIBRA/PRAMUKA
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia
(LUBER).
Koordinator pemilihan pengurus kelas Bapak/Ibu Wali
Kelas.
Sedangkan
pemilihan
pengurus
OSIS/PASKIBRA/PRAMUKA koordinatornya Pembina OSIS
dan kaur kesiswaan dibantu Bapak/Ibu Wali Kelas dan
Bapak/Ibu guru yang lain.
Pada
waktu
penyusunan
RKJM
dan
RKT
serta
menetapkan visi dan misi sekolah, sebagai realisasi bentuk
demokratis
melibatkan
Tim
Pengembang
Sekolah
dan
Pengurus Komite dalam kegiatan rapat/koordinasi.
Kepala sekolah sebagai leader dan manajer di sekolah
haruslah fokus pada visi, misi dan tujuan sekolah. Dalam
setiap
aktivitasnya
hendaknya
memiliki
strategi,
sistem
imbalan jasa dan evaluasi yang jelas serta komitmen yang
kuat. Dalam pengambilan keputusan seyogyanya berdasarkan
musyawarah untuk mencapai mufakat agar seluruh warga
sekolah mengetahui dan memahaminya.
4.4.3.7 Motivasi/Menghargai Prestasi
Sebagai
bentuk
keteladanan
perlu
menghadirkan
alumni yang sukses untuk membantu memotivasi peserta
33
didik. Secara rutin setiap tahun mengirimkan pengurus OSIS
untuk mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di
Bantir selama tiga hari. Pendidikan karakter dan motivasi
training kelas IX di Bantir menyongsong Ujian Nasional
selama
tiga
hari.
Menjelang
Ujian
Nasional
Kelas
IX
melaksanakan kegiatan istighosah.
Untuk memotivasi dan menghargai prestasi sekolah
memberikan reward dan punishment kepada warga sekolah.
Reward diberikan kepada Bapak Kasan As’ari, S.PdI, M.PdI
yang meraih juara 1 lomba penyusunan media pembelajaran
interaktif
tingkat Provinsi Jawa Tengah. Siswa yang meraih
prestasi baik akademis maupun nonakademis juga diberi
reward berupa alat tulis.
4.5. Evaluasi Program Pendidikan Karakter
Evaluasi terdiri dari tiga aspek yaitu konteks, input dan
proses. Pertama, aspek konteks, berdasarkan penjelasan pada
hasil penelitian bahwa program pendidikan karakter memang
dibutuhkan dan harus dilanjutkan karena SMP Negeri 1
Limbangan Kendal dijadikan pilot project di kabupaten Kendal
sebagai
sekolah
yang
mengimplementasikan
nilai-nilai
karakter kepada seluruh warga sekolah. Pada tahun 2015
diwajiban mengikuti lomba sekolah berkarakter kebangsaan
tingkat Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan pemaparan pada
hasil
penelitian
disebutkan
program terlebih dahulu
bahwa
sebelum
menyusun
study banding ke SMP Negeri 111
Jakarta Barat pada tanggal 27 Juli 2009 yang mempunyai
program sholat dhuhur berjama’ah. Hasil studi banding inilah
34
yang kemudian digunakan sebagai salah satu referensi untuk
menyusun
program
pendidikan
karakter
terutama
nilai
karakter religius. Kedua, aspek input, Kementrian Pendidikan
Nasional menetapkan 18 jenis program pendidikan karakter
(Hasan, 2010:9-10). Dari 18 karakter tersebut diintregasikan
menjadi 7 program sesuai dengan kebutuhan sekolah, yaitu:
Religius,
Peduli
Lingkungan,
Tanggung
Jawab,
Disiplin,
Nasionalis/Cinta Tanah Air/Kebangsaan, Demokratis, dan
Motivasi/Menghargai Prestsi. Program pendidikan karakter di
SMP Negeri 1 Limbangan Kendal direncanakan pada waktu
penyusunan program sekolah, yang dicantumkan dalam
Rencana
Kerja
Jangka
Menengah
dan
Rencana
Kerja
Tahunan. Harapannya seluruh warga sekolah mempunyai
pengetahuan dan kebiasaan nilai-nilai karakter. Dari segi
input peserta didik yang masuk tergolong menengah kebawah.
Untuk
input dari
pendidik PAI sebagai Penanggung Jawab
Program Religius termasuk sangat baik. Hal ini dapat dilihat
dari segi latar belakang pendidikannya. Dari guru PAI yang
berjumlah dua orang, yakni: Kasan As’ari, SPdI,M.PdI berlatar
belakang pendidikan S2 dan Munasir, S.PdI berlatar belakang
pendidikan S1. Selain itu dari keteladanan guru PAI bisa
diandalkan. Sarana prasarana juga tersedia meskipun masih
sederhana, demikian juga pendidik dan tenaga kependidikan
yang lain sebagai Penanggung Jawab Program Pendidikan
Karakter siap dan berlatar belakang pendidikan yang relevan
dengan tugasnya. Sarana yang belum ada, sudah dianggarkan
di Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) secara
bertahap dan berkelanjutan. Ketiga aspek proses, berdasarkan
35
pemaparan pada hasil penelitian dijelaskan bahwa pada
umumnya tujuh program pendidikan karakter sudah berjalan
sesuai rencana/jadwal.
“Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan
sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan
pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif,
media massa, dunia usaha dan dunia industri” (Kemdiknas,
2011: 6). Di lingkungan sekolah sebagai satuan pendidikan,
pendidikan
karakter
merupakan
program
yang
berkesinambungan, seperti yang dilaksanakan di SMP Negeri
1 Limbangan Kendal. Program pendidikan karakter sudah
dirintis sejak tahun pelajaran 2009/2010. Pada saat ini
memasuki tahap RKJM yang kedua. Maka dari itu sekolah
secara
berkesinambungan
memprogramkan
pendidikan
karakter dalam program sekolah.
“Pendidikan
karakter
yang
baik
harus
melibatkan
pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik
atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral
action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan dan sikap
hidup peserta didik” (Kemdiknas, 2011: 6). Menurut peneliti,
proses pelaksanaan pendidikan karakter
Limbangan
Kendal,
meminjam
di SMP Negeri 1
istilah
Kemdiknas,
mengandung tiga komponen, yakni moral knowing, moral
feeling, dan moral action. Penanaman aspek moral knowing
ditanamkan melalui pembelajaran di kelas, sedangkan moral
feeling dan moral action ditanamkan di dalam kelas maupun
luar
kelas.
Jika
tiga
aspek
tersebut
tidak
ada
maka
36
pendidikan
karakter
tidak
akan
efektif
dan
pelaksanaannyapun harus dilakukan secara sistematis dan
bekelanjutan. Demikian juga yang dilaksanakan di SMP Negeri
1 Limbangan Kendal program direncanakan secara sistematis
dan berkelanjutan tercantum pada program sekolah dari
2009/2010 s/d 2013/2014 dan 2014/2015 s/d 2017/2018.
Kebijakan dan pelaksanaan pendidikan karakter di SMP
Negeri 1 Limbangan Kendal dilaksanakan dengan tiga cara,
yakni: intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah.
Hal ini sejalan dengan peneliti pendahulu, Nugroho (Tesis:
2012) hasil penelitiannya menyatakan bahwa: Implementasi
Pendidikan Karakter dalam PAI di SMA Negeri 3 Semarang
dilaksanakan dengan dua cara, yakni: intrakurikuler dan
ekstrakurikuler.
Di SMP Negeri 1 Limbangan Kendal Pendidikan Karakter
intrakurikuler dicantumkannya nilai karakter dalam silabus
dan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran.
Kegiatan
ekstrakurikuler sarat dengan nilai-nilai karakter, misalnya:
voli, Pramuka, PASKIBRA, Palang Merah Remaja, sedangkan
budaya sekolah dilaksanakannya sholat jama’ah setiap hari
seluruh warga sekolah sebagai bentuk nilai karakter religius,
Jum’at bersih dan sehat/SKJ sebagai bentuk nilai karakter
peduli
lingkungan,
seni
budaya
tari,
karawitan
dan
pedalangan serta musik keroncong sebagai bentuk karakter
kebangsaan.
Pelaksanaan program bervariasi sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan. Ada yang setiap hari, misal karakter
religius, disiplin, tanggung jawab dan motivasi/mengharga