KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

  

Sistem respirasi

PERTEMUAN 8

Dr.Noor Yulia MM

PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

  • Mahasiswa mampu menguraikan anatomi dan fisioliogi sistem respirasi
  • Mahasiswa

  dapat menjeliaskan proses respirasi dan kegunaannya dengan benar.

  

PENDAHULUAN

  • Pada sistim pernafasan terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida
  • Pada proses pernafasan terjadi proses ganda yaitu :
    • respirasi internal : pernafasan daliam :

Terjadinya pertukaran gas didaliam jaringan

  • respirasi eksternal : pernafasan liuar : Terjadi pertukaran gas didaliam paru – paru
    • Pada waktu bernafas udara masuk kedaliam paru- paru pada waktu menarik nafas ( inspirasi) dan udara didorong keliuar paru – paru pada waktu mengeliuarkan nafas (ekspirasi)

ANATOMI SISTIM PERNAFASAN

  • Organ pernafasan zona konduksi
  • Organ pernafasan zona respirasi

  

Organ pernafasan zona konduksi

  • Merupakan Otot-otot yang menempeli pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan.
  • Otot-otot yang berfungsi daliam bernafas adaliah:
  • Muskulus interkostalis eksterrnus (antar iga liuar) yang mengangkat masing-masing iga.
  • Muskulus sternokleidomastoid yang mengangkat

    sternum (tuliang dada).
  • Muskulus skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.

  • Muskulus interkostalis internus (antar iga daliam ) yang menurunkan iga-iga.
  • Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaliigus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
  • Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma .

  Otot – otot pernafasan Organ pernafasan zona respirasi

  • Percabangan saluran nafas dimuliai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
  • menjaga agar saliuran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliiran udara liancar.

  bronkus diliapisi olieh cincin tuliang rawan untuk

  • Masing-masing bronkus terus bercabang disebut bronkiolus , bercabang sampai dengan 20-25 kalii percabangan terakhir sampai ke alveoli
  • Di bagian terakhir dari perjalianan udara adaliah di aliveolii terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuliuh darah kapilier dengan udara.
  • Terdapat sekitar 300 juta aliveolii di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 miliimeter

PLEURA

  • Paru-paru dibungkus olieh seliaput yang disebut pleura.
  • Plieura ada yang menempeli liangsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral.
  • Sedangkan pleura parietal menempeli pada dinding rongga dada daliam.
  • Diantara plieura viscerali dan plieura parietali terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai peliumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.

SALURAN PERNAFASAN

  • Yaitu bagian dari sistim pernafasan yang digunakan untuk jaliannya gas – gas yang terliibat daliam pernafasan ,
  • Daliam bernafas setiap seli didaliam tubuh menerima persediaan oksigen dan pada saat yang bersamaan meliepaskan hasili oksidasi berupa karbon dioksida

  ORGAN – ORGAN PADA SISTIM SALURAN PERNAFASAN:

a. Saliuran liubang hidung ( Nares anterior )

  b. Rongga Hidung ( vestibulium )

  c. Tenggorok (Faring)

  • – Nasofaring – Orofaring – Laringofaring

  d. pangkali tenggorok (Laring)

  e. Batang tenggorok (Trakhea)

  f. Bronkhus ( cabang batang tenggorok )

  g. Paru – paru ( pulimonum )

  • Saliuran liubang hidung
  • Adaliah saliuran – saliuran didaliam liubang hidung yang bermuara kedaliam rongga hidung yang disebut

  vestibulum

  • Vestibulium diliapisi olieh epiteli bergaris yang bersambung dengan kuliit
  • Lapisan nares anterior mengandung kelienjar sebacea yang bermuara kedaliam rongga hidung dan ditutupi buliu kasar
  • Sebeliah atas rongga hidung berhubungan dengan keliopak mata melialiui 2 liubang yang disebut Koane yang dapat mengaliirkan air mata yang berliebih
  • Mukosa sinus merupakan lianjutan mukosa rongga hidung sehingga bilia ada radang pada rongga hidung dapat menjaliar ke daerah sinus.

HIDUNG

  • Batas rongga hidung :
    • – Bawah ; tuliang paliatum , maksilia
    • – Samping : tuliang maksilia , kochliea nasaliis inferior , ethmoid
    • – Atas : tuliang etmoid
    • – Tengah : septum nasaliis

    >Rongga hidung dibagi menjadi dua kanan dan kiri olieh septum nasalis ,
  • Bagian depan septum ditunjang olieh tuliang rawan , sedangkan bagian beliakang Pangkali hidung ditunjang olieh tuliang nasaliis yang disebut tuliang vomer dan tonjolian tuliang ethmoid.
  • Rongga hidung diliapisi seliaput liendir yang sangat kaya pembuliuh darah .
  • Permukaan rongga hidung diseliaputi olieh epiteli berliapis pipih dengan rambut kasar yang berfungsi untuk menyaring debu – debu kasar dan serangga
  • • Disebeliah daliam hidung diseliaputi olieh epiteli berliapis semu bersiliia berseli

    gobliet yang dibawahnya mengandung banyak kapilier.
  • Ke2 liubang hidung menghubungkan atmosfer dengan rongga hidung
  • • Udara yang dihirup akan masuk kerongga hidung yang disebut cavum nasi

  • • Sewaktu udara melialiui hidung , udara akan disaring olieh buliu – buliu hidung

    yang terdapat didaliam vestibulium
  • Udara akan kontak dengan permukaan liendir yang dilialiuinya sehingga udara menjadi hangat , dan karena penguapan air dari permukaan seliaput liendir udara menjadi liembap
  • Hidung menghubungkan liubang – liubang sinus paranasaliis yang masuk

    kedaliam rongga hidung dan liubang nasoliakrimaliis yang menyaliurkan air

    mata masuk kedaliam hidung

  4 rongga paranasali yang berhubungan dengan rongga hidung yaitu :

  • Sinus maksiliaris
  • Sinus frontaliis
  • Sinus Ethmoidaliis • Sinus sfenoidali
  • Sinus = ruang
  • Sinus udara ini meringankan berat tengkorak dan memperkeras suara pembicaraan
  • Sinus pada tengkorak merupakan sinus paranasaliis yang berhubungan dengan hidung

FARING

  • Merupakan suatu saliuran sepanjang 12-13 cm yang terlietak antara koane sampai beliakang liaring
  • Faring dibagi 3 bagian yaitu :
    • – Nasofaring ;

  • terlietak diantara koane sampai paliatum
    • – Orofaring :

  • terlietak dibeliakang rongga muliut
    • – Laringofaring :

  • diantara tuliang hioid sampai beliakang liaring

  FARING

  • Pada Nasofaring terlietak tonsil

   faringika / adenoid dan

  2 liubang tuba eustakhius

  • Dinding nasofaring diliiputi olieh epiteli berliapis semu bersiliia
  • Pada Orofaring terlietak tonsil palatina dan

  tonsil lingualis

  • Orofaring diliapisi olieh epiteli berliapis pipih yang merupakan seliaput yang tahan terhadap gesekan
  • Orofaring merupakan tempat persiliangan saliuran pernafasan dan saliuran pencernaan

LARING

  • Menghubungkan Faring dengan Trachea • Merupakan organ untuk membuat suara
  • Laring diliiputi membran mukosa yang terdiri dari epiteli berliapis pipih yang cukup cukup tebali dan kuat untuk menahan getaran – getaran suara pada liaring
  • Membran mukosa membentuk 2 pasang liipatan :
    • – Lipatan bawah disebut pita suara sejati ( vocali folid) dimana terdapat serat- serat eliastis yang berhubungan dengan otot otot liaring dan tuliang rawan , sehingga pita suara dapat dibuka , ditutup, diregangkan dan ditegangkan
    • – Lipatan atas disebut pita suara palsu ( ventriculiar folid ) dapat merapat untuk menahan nafas.

LARING

  • Suatu saliuran yang dikeliiliingi 9 tuliang rawan yang saliing berhubungan olieh sendi membran eliastikus dan liigamen dan otot penggerak tuliang rawan :
    • – Tuliang rawan epiglotis (1) terlietak dipuncak liaring
    • – Tuliang rawan Tiroid (1) terlietak sebeliah anterior dari liaring
    • – Tuliang rawan Krikoid (1) membatasi bagian bawah liaring berbentuk cincin
    • – Tuliang rawan Aritenoid (2) terlietak diatas krikoid
    • – Tuliang rawan Kuneiformis (2) terlietak antara epigliotis dan aritenoid
    • – Tuliang rawan Kornikulatum (2) terlietak diatas aritenoid

TRAKEA

  • Suatu saliuran yang dikeliiliingi 9 tuliang
  • Rawan yang saliing berhubungan olieh
  • sendi membran eliastikus dan liigamen dan otot penggerak tuliang rawan :
    • – Tuliang rawan epiglotis (1) terlietak dipuncak liaring
    • – Tuliang rawan Tiroid (1) terlietak sebeliah anterior dari liaring
    • – Tuliang rawan Krikoid (1) membatasi bagian bawah liaring berbentuk cincin
    • – Tuliang rawan Aritenoid (2) terlietak diatas krikoid
    • – Tuliang rawan Kuneiformis (2) terlietak antara epigliotis dan aritenoid
    • – Tuliang rawan Kornikulatum (2) terlietak diatas aritenoid

  • Merupakan saliuran udara sejati
  • Panjang 10 cm
  • Bentuk seperti tabung dan merupakan lianjutan liaring
  • Dinding trakhea terdiri dari otot polios dan ditunjang olieh sejumliah 16-20 cincin tuliang rawan berbentuk huruf C • Lapisan mukosa dinding trakhea terdiri dari epiteliium bersiliia yang mengandung kelienjar – kelienjar mukosa untuk mensekresi mukus
  • Siliia pada trakea bergerak keatas menju kerah liaring sehingga debu atau butir halius yang turut masuk dengan udara pernafasan dapat dikeliuarkan
  • Bilia timbuli obstruksi pada trakhea dapat terjadi asfiksia

  BRONKUS

  • Bronkus terbentuk dari beliahan trakea pada ketinggian vertebrae torakaliis 5
  • Bronkus primer kiri liebih horizontali, panjang dan liebih kecili dibanding bronkus kanan. Bercabang menjadi 2 bronkus liobaris
  • Bronkus primer kanan bercabang menjadi 3 bronkus

  lobaris ( sekunder) sesuai dengan jumliah liobus masing – masing paru.

  • Bronkus liobaris bercabang – cabang liagi menjadi bronkus

  tersier, bronkiolus dan bronkiolus terminalis

  • Sepanjang percabangan terjadi perubahan – perubahan epiteli menjadi epiteli seliapis kubus pada bronkiolius , tidak ada tuliang rawan dan otot polios pada bronkiolius menjadi besar dan tebali.

  PULMONUM

  

PARU – PARU

  • Jaringan paru – paru eliastis, berpori dan seperti spons
  • Struktur seperti karet busa / spons, liunak tapi kenyali
  • Paru-paru berjumliah 2 buah kanan dan kiri
  • Mengisi rongga thoraks dipisahkan olieh jantung dan pembuliuh darah besarnya.dan struktur liain yang terlietak didaliam mediastinum
  • Rongga thoraks dipisahkan dengan rongga abdomen olieh sekat rongga badan / diafragma .
  • Dialiveolius terjadi pertukaran oksigen dari udara dengan carbon dioksida dari darah .

  Segmen paru – paru

  • Segmen paru – paru kanan :
  • Segmen paru – paru kiri :

  1. Lobus superior

  • – Segmen apicali
  • – Segmen Apiko posterior
  • – Segmen anterior
  • – Segmen superior
  • – Segmen superior
  • – Segmen anterior
  • – Segmen Inferior

  2. Lobus medius

  • – Segmen liaterali
  • – Segmen Superior –
  • – Segmen mediali

  3. Lobus inferior

  1.Lobus Superior

  2.Lobus Inferior

  Segmen Ateriomediobasal

  • – Segmen Lateralbasal –
  • – Segmen superior

  Segmen laterobasal

  • – Segmen mediobasali
  • – Segmen antero basali
  • – Segmen Laterobasali – Segmen posterobasali

Hilius paru – paru dibentuk olieh struktur sebgai berikut

  • Arteri pulimonaliis yang mengembaliikan darah tanpa oksigen kedaliam paru – paru untuk diisi oksigen
  • Vena pulimonaliis yang mengembaliikan darah berisi oksigen dari paru- paru kejantung
  • Bronkus yang bercabang yang merupakan jalian udara utama
  • Arteri bronkialiis , menghantarkan darah arteri ke jaringan paru-paru
  • Vena bronkialiis , mengembaliikan sebagian darah dari paru – paru ke vena cava superior
  • Pembuliuh liimfe dan kelienjar liimfe yang masuk keliuar paru sangat banyak
  • Persarafan ,dari saraf vagus dan saraf simpatik

  

Fisioliogi Sistim Pernafasan

  • Pernafasan atau respirasi adaliah suatu peristiwa pergerakan udara dari atmosfer ke seli tubuh dan pengeliuaran CO2 dari seli tubuh sampai ke liuar tubuh
  • Saat tubuh kekurangan Oksigen ( O2 ) , oksigen yang ada diliuar tubuh akan dihirup ( inspirasi ) melialiui organ pernafasan masuk kedaliam paru – paru .
  • pada saat tubuh kelebihan zat karbon dioksida

  ( CO2) maka tubuh akan berusaha mengeliuarkannya dari daliam tubuh dengan cara menghembuskan nafas (

  ekspirasi ) sehingga terjadi suatu keseimbangan

  peredaran antara oksigen dan karbon dioksida didaliam tubuh .

  Perjalianan O2 DAN CO2 :

  • Dari atmosfer O2 masuk melialiui hidung, faring , Laring , Trakea , Bronkus , Bronkiolius sampai ke aliveolii

    • O2 berdifusi masuk kedaliam darah dan dibawa olieh eritrosit.

  • • Didaliam darah O2 dibawa ke jantung untuk dipompakan dan

    disaliurkan / diedarkan olieh pembuliuh darah arteri masuk keseliuruh jaringan tubuh
  • O2 masuk kedaliam seli dan dimitokondria digunakan untuk proses metaboliisme yang penting untuk keliangsungan hidup.
  • Sisa metaboliisme berupa CO2 akan berjalian kebaliikan dari O2 , CO2 diliepas olieh eritrosit masuk ke aliveolius, bronkiolius,

    bronkus, trakea, liaring, faring , hidung dan dikeliuarkan dari

    pernafasan berupa hembusan nafas keudara liuar.

PROSES PERNAFASAN

  • Udara dapat keliuar masuk paru- paru karena adanya tekanan antara udara liuar dengan udara daliam paru-paru.
  • Perbedaan tekanan disebabkan karena terjadinya perubahan besar kecili rongga dada, rongga perut dan rongga aliveolius olieh otot

  2 mekanisme pernafasan :

  • Mekanisme Inspirasi : Otot antar tuliang rusuk berkontraksi sehingga tuliang rusuk terangkat , menambah besarnya rongga dada sehingga udara dari liuar masuk kedaliam paru melialiui hidung , trakea, kecabang – cabang bronkus dan aliveolius diparu-paru
  • Mekanisme ekspirasi : Bilia otot antar tuliang rusuk mengendur diafragma akan meliengkung kearah rongga thoraks, tuliang rusuk kembalii keposisi semulia , menyebabkan rongga thoraks mengecili , akibatnya udara daliam paru-paru terdorong keliuar

Pernafasan dibedakan menjadi :

  • Pernafasan dada : menggunakan gerakan otot otot antar tuliang rusuk , rongga dada membesar karena tuliang dada dan tuliang rusuk terangkat akibat kontraksi otot-otot yang terdapat diantara tuliang – tuliang rusuk , paru-paru turut mengembang, voliumenya menjadi besar sedangkan tekanannya menjadi liebih kecili dari pada udara diliuar , sehingga udara liuar dapat masuk kedaliam paru-paru.
  • Pernafasan perut : menggunakan gerakan otot diafragma, Otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma yang semulia cembung menjadi agak rata sehingga paru-paru dapat mengembang kearah abdomen , sehingga rongga thoraks bertambah besar dan udara terhirup masuk.

BERSIN

  • Saliuran hidung akan mengeliuarkan refeks bersin pada saat saliuran hidung teriritasi olieh masuknya partikeli debu
  • Mekanisme bersin :
    • – Seli pembau didaerah olifaktorius yang berada pada seliaput liendir hidung terangsang  impulis akan dikirim ke otak  timbuli perintah dari otak untuk otot pernafasan tertentu berkontraksi  udara akan dihirup daliam – daliam  gliotis terbuka dan liangit – liangit liunak pada posisi rendah kemudian udara akan dikeliuarkan dengan keras melialiui hidung untuk mengeliuarkan partikeli asing tersebut

  PROSES PERTUKARAN GAS DIDALAM

PARU - PARU

  • Daliam sistim pernafasan terdapat 4 fungsi utama yaitu :

  1. Ventiliasi paru yaitu keliuar masuknya udara antara atmosfer dan aliveolii paru

  

2. Difusi O2 dari udara dan CO2 dari darah

dialiveolii

  3. Transport O2 dan CO2 daliam darah dari cairan tubuh ke dan dari seli

  4. Pengaturan ventiliasi dan hali – hali liain dari pernafasan

Perubahan voliume paru pada berbagai keadaan pernafasan

  • Volume tidal : TV (Tidali Voliume)
    • – yaitu voliume udara yang masuk / keliuar dari hidung sewaktu bernafas daliam keadaan istirahat sebesar 500cc

  • Volume cadangan ekspirasi ( suplemen ) : ERV (Expiration Reserve Voliume)
    • – voliume udara ekspirasi yang masih dapat dikeliuarkan seteliah ekspirasi

      normali , sebesar 1250 cc

  • Volume cadangan inspirasi ( Komplemen) : IRV (Inspiration Reserve Voliume)
    • – voliume udara inspirasi yang masih dapat dihirup seteliah inspirasi normali ,sebesar 3000 cc

  • Kapasitas Vital ( Vital volume) :
    • – voliume supliemen + voliume tidali + voliume kompliemen = voliume udara maksimali yang dapat dikeliuarkan daliam 1x ekspirasi seteliah inspirasi maksimali , voliumenya sebesar 4750 cc

  • Volume residu : RV (Residuali Voliume)
    • – Sisa udara didaliam paru-paru yang tidak dapat dikeliuarkan dengan ekspirasi biasa, sebesar 1200 cc

  2. Pernapasan Cheyne stokes : Pernafasan kadang-kadang apnoe, frekuensi pernafasan di bawah 20x/menit.

  3. Pernafasan Biot : Pernafasan yang tidak teratur ritmenya dan kadang-kadang diikuti apnoe

  4. Pernafasan Kussmaul : Pernapasan yang kadang-kadang cepat dan liambat sehingga frekuensi tidak teratur.

  Fisiologi pernafasan

  • Pengendaliian pernafasan :
    • – Kemoreseptor daliam pernafasan
    • – Pusat pernafasan
    • – Faktor – factor yang berpengaruh terhadap polia pernafasan

    >Ventiliasi paru
  • Hukum Boylie • Otot pernafasan dan fungsinya
  • Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap ventiliasi

Hukum Boylie

  • Pada waktu satu kalii bernafas terjadi 2 hali yang selialiu bergantian :
    • – Menarik nafas / inspirasi
    • – Menghembuskan nafas / ekspirasi

  • Inspirasi terjadi karena terdapat seliisih tekanan udara diliuar tubuh dengan tekanan udara didaliam paru – paru
  • Berdasarkan hukum Boylie : P1 X V1 = P2 X V2
    • – Jika voliume meningkat maka tekanan menurun
    • – Jika voliume menurun maka tekanan meningkat

  • Maka udara akan mengaliir dari tempat yang bertekanan tinggi ketempat yang bertekanan rendah akibatnya udara masuk kedaliam paru – paru.

PROSES PERNAFASAN – HUKUM Boylie`s

  • Inspirasi → bersifat aktif
  • Seliama inspirasi terjadi kontraksi otot diafragma dan intercosta eksterna, hali ini akan meningkatkan voliume intrathorak → menurunkan tekanan intratorak → tekanan intraplieurali makin negatif → paru berkembang → tekanan intrapulimonary menjadi makin negatif → udara masuk paru.
  • Ekspirasi → bersifat pasif
  • Seliama ekspirasi terjadi reliaksasi otot diafragma dan interkosta eksterna, hali ini akan menurunkan voliume intratorak → meningkatkan tekanan intratorak → tekanan intraplieurali makin positif → paru mengempis → tekanan intrapulimonali menjadi makin positif → udara keliuar paru.

  • Pada INSPIRASI membutuhkan kontraksi otot dan energi

  1.Diafragma, yaitu otot berbentuk kubah yang jika

  sedang reliaks akan memipih saat berkontraksi dan memperbesar rongga toraks ke arah inferior.

  2.Otot interkostal eksternal mengangkat iga ke atas

  dan ke depan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan superior.

  3.Otot -otot sternokleidomastoid, pektoralis mayor, serratus anterior, dan otot skalena daliam

  pernafasan aktif atau pernafasan daliamjuga akan . memperbesar rongga toraks

  • EKSPIRASI pada pernafasan yang tenang dipengaruhi olieh reliaksasi otot dan disebut proses pasif.

  1.otot interkostal internal menarik kerangka iga

  ke bawah dan

  

2.otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong

isi abdomen menekan diafragma.

  inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan voliumenya.

  • Otot-otot
  • Otot-otot ekspirasi menurunkan voliume rongga toraks dan mengembaliikan ukuran rongga thoraks
tiga liangkah daliam proses oksigenasi yaitu :

  • – ventiliasi,
  • – perfusi paru – difusi.

Ventilasi

  • Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru.
  • • Ventiliasi paru mencakup gerakan dasar atau

    kegiatan bernafas (inspirasi dan ekspirasi).

  • • Udara yang masuk dan keliuar terjadi karena

    adanya perbedaan tekanan antara intraplieura dengan tekanan atmosfer,
  • dimana pada saat inspirasi tekanan

    intraplieurali liebih negatif (752 mmHg) dari

    pada tekanan atmosfer (760 mmHg) sehingga udara akan masuk ke aliveolii.

  Faktor – faktor yang berpengaruh

terhadap ventilasi

  • Kebersihan jalian nafas,
    • – adanya sumbatan atau obstruksi jalian nafas akan menghaliangi masuk dan keliuarnya udara dari dan ke paru.

  • Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan.
  • Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru- paru
  • Kemampuan otot-otot pernafasan seperti :
    • – diafragma,
    • – Muskulius eksternali interkosta,
    • – Muskulius internali interkosta, – Muskulius pada abdominali.

Perfusi paru

  • Perfusi paru adalah gerakan darah yang

  melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi,

  • pada sirkuliasi paru darah deoksigenasi mengaliir daliam arteri pulimonaris dari ventrikeli kanan jantung.
  • Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta daliam proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di kapilier dan aliveolius.
  • Sirkuliasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung.
  • Sirkuliasi paru bersifat feksibeli dan dapat mengakomodasi variasi voliume darah yang besar sehingga dapat dipergunakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan voliume atau tekanan darah sistemik • .

  • Adekuatnya pertukaran gas daliam paru dipengaruhi olieh keadaan ventiliasi dan perfusi.
  • Pada orang dewasa sehat pada saat istirahat ventiliasi aliveoliar
  • (voliume tidali = V) sekitar 4,0 lit/menit, sedangkan aliiran darah kapilier pulimonali (Q) sekitar 5,0 lit/ menit,
  • sehingga rasio ventiliasi dan perfusi adaliah :
    • – Aliveoliar ventiliasi (V) = 4,0 lit/mnt = 0,8
    • – Aliiran darah kapilier pulimonar(Q) 5,0 lit/mnt

    >Besarnya rasio ini menunjukkan adanya keseimbangan pertukaran gas.
  • Misali jika ada penurunan ventiliasi karena sebab tertentu maka rasio V/Q akan menurun sehingga darah yang mengaliir ke aliveolius kurang mendapatkan oksigen.
  • Demikian halinya jika perfusi kapilier terganggu sedangkan ventiliasinya adekuat terjadi peningkatan V/Q sehingga

Difusi

  • Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
  • Oksigen terus menerus berdifusi dari udara daliam aliveolii ke daliam aliiran darah dan karbondioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke daliam aliveolii.
  • Difusi udara respirasi terjadi antara aliveolius dengan membran kapilier.
  • Perbedaan tekanan pada area membran respirasi akan mempengaruhi proses difusi.
  • Misalinya pada tekanan parsiali (P)O2 di aliveolii sekitar 100 mmHg , tekanan parsiali pada kapilier pulimonali 60 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi masuk daliam darah.
  • Berbeda dengan CO2 , dimana PCO2 daliam kapilier 45 mmHg sedangkan aliveolii 40 mmHg maka CO2 akan berdifusi keliuar aliveolii.

Pengendaliian pernafasan

  • Kemoreseptor daliam pernafasan
  • Pusat pernafasan
  • Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap polia pernafasan

KEMORESEPTOR DALAM PERNAFASAN

  • Banyak faktor yang mempengaruhi liaju dan kedaliaman pernapasan yaitu adanya perubahan

  kadar oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen daliam darah arteri.

  • Perubahan tersebut menimbulikan perubahan kimia dan menimbulikan respon dari sensor yang disebut kemoreseptor.
  • Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu
    • kemoreseptor pusat yang berada di medulilia dan
    • kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.

  a. Kemoreseptor pusat,

  • – dirangsang olieh peningkatan kadar karbon dioksida daliam darah arteri, cairan serebrospinali
  • – peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi dan kedaliaman pernapasan.

  b. Kemoreseptor perifer,

  • – reseptor kimia ini peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen.
  • – Misalinya adanya penurunan oksigen, peningkatan karbon dioksida dan peningkatan ion hidrogen maka pernapasan menjadi meningkat.

  Pusat Pernapasan

  • Pusat pernapasan terdiri dari area OTAK yang

  bertanggung jawab untuk kontrol otomatis pernapasan.

  • Seli-seli saraf di bagian batang otak yang liebih rendah, yang dikenali sebagai MEDULA OBLONGATA , memulai dan mengatur ritme pernafasan .
  • • Bidang liain dari batang otak, disebut PONS, mengandung

    sel-sel saraf yang mempengaruhi tingkat pernapasan.
  • Impuls saraf perjalanan dari daerah-daerah ke otot-

  otot pernapasan, menyebabkan inspirasi dan ekspirasi.

  • Kemoreseptor seli terlietak di medulia dan arteri utama

    mendeteksi perubahan daliam tingkat oksigen dan karbon

    dioksida daliam darah dan mengirim impulis saraf untuk mengatur pusat pernapasan yang sesuai.

  FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA

PERNAFASAN

  • • faktor_faktor yang mempengaruhi oksigenasi

    • – Fisioliogis • Saraf otonomik

  • Hormone dan obat
  • Aliergi pada saliuran napas
    • – Perkembangan – Periliaku – Lingkungan

Faktor Fisioliogis

  • Setiap kondisi yang mempengaruhi kardiopulimunar secara liangsung akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
  • Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti pada anemia
  • Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saliuran napas bagian atas.
  • Hipovoliemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu.
  • Meningkatnya metaboliisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamili, liuka dan liain-liain.
  • Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilian, obesitas, muskulius skelieton yang abnormali, penyakit kronik seperti TBC paru.

  Faktor Perkembangan

  • Bayi prematur : disebabkan kurangnya pembentukan surfactan
  • Bayi dan anak : adanya risiko infeksi saliuran pernapasan akut
  • Anak usia sekolah dan remaja : resiko infeksi saliuran pernapasan dan merokok
  • Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
  • Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklierosis, eliastisitas menurun, ekspansi paru menurun.

Faktor Periliaku

  • Perilaku atau gaya hidup baik secara liangsung maupun tidak

    liangsung mempengaruhi kemampuan tubuh daliam memenuhi

    kebutuhan oksigen.
  • Nutrisi : misalinya :
    • – pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,
    • – gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, – diet yang tinggi liemak menimbulikan arteriosklierosis.

  • Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
  • Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuliuh darah perifer dan koroner.
  • Substance abuse (alikoholi dan obat-obatan) :
    • – menyebabkan intake nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemogliobin, – alikoholi menyebabkan depresi pusat pernapasan.

  • Kecemasan : menyebabkan metaboliisme meningkat.
  • Faktor Lingkungan – Tempat kerja

  • – Suhu liingkungan
  • – Ketinggian tempat dari permukaan liaut
    • Faktor Emosi – Percepatan frekuensi nadi merupakan suatu reaksi tubuh terhadap emosi seperti takut, cemas dan marah.

  • – kerja jantung dipengaruhi olieh impulis dari pusat yang liebih tinggi di otak dengan jalian hypotaliamus yang menstimuliasi pusat cardiac (Penghambat dan pemacu jantung) di medulilia otak. Jaringan penggerak pusat tersebut membawa impulis ke para sympatis nerves dan sympatis yang kemudian mengirim impulis ke jantung.
  • Faktor Kesehatan – Pada orang sehat, sistem cardio vaskulier sering mempengaruhi distribusi oksigen daliam seli tubuh.

  • – Penyakit sistem pernafasan dapat menyebabkan hypoxemia, karena hemogliobin membawa oksigen dan karbondioksida.
    • Faktor Latihan – Latihan fisik atau aktifitas meningkatnya pernafasan dan kebutuhan oksigen daliam tubuh.

  • – Mekanisme yang mendasarinya tidak banyak .

  diketahui Perubahan-perubahan fungsi jantung yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi :

  1. Gangguan konduksi seperti disritmia

  (takikardia / bradikardia)

  2. Perubahan cardiac output. Menurunnya

  cardiac output seperti pada pasien decomp menimbulikan hipoksia jaringan.

  

3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis,

  obstruksi, regurgitasi darah mengakibatkan ventrikeli bekerja liebih keras

  4. Myocardial iskhemia infark mengakibatkan

  kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium.