PETA KOGNITIF ALL.docx

  

PETA KOGNITIF KETRAMPILAN DASAR KONSELING

ATTENDING, OPENING, ACCEPTANCE

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Attending attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja ynag ada dalam pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya. Teknik Attending meliputi: a. Posisi badan

  b. Kontak mata

  c. Mendengarkan

  a. Meningkatkan harga diri klien, sebab sikap dan perilaku attending memungkinkan konselor meghargai konseli.

  b. Dengan perilaku attending menciptakan suasana aman bagi klien, karena klien merasa ada oarang yang bisa dipercayai, teman untuk berbicara, dan merasa terlindungi secara emosional.

  c. Perilaku attending memberikan keyakinan kepada klien bahwa konselor adalah tempat dia

  Tidak ada modalita khusus dalam keterampilan attending, karena kebanyakan dari keterampilan attending berupa non verbal.

  Konseli : “Assalamualaikum bu…” Konselor : “Waalaikum salam, silahkan masuk mba… (dengan tersenyum menghampiri konseli dan berjabat tangan)” Konseli : “owh iya bu..” Konselor : “Silahkan duduk mba.. (mengantarkan konseli ketempat duduk dan tidak duduk sebelum konseli duduk)” Konseli : “terimakasih bu, sebelumnya maaf kalau saya mengganggu waktu ibu” Konselor : “iya mba, ini ibu lagi nggak sibuk kog mba. Ngomong-ngomong mba eni mudah untuk mencurahkan habis dari mana? (sembari segala isi hati dan tersenyum)” perasaannya. Opening opening (pembukaan) adalah

  d. Membina hubungan baik Tidak ada modalita Konseli :”Assalamualaikum, keterampilan untuk antara klien dan konselor khusus dalam selamat siang bu..” membuka atau memulai,

  e. Memperoleh kepercayaan keterampilan opening Konselor : “Waalaikum salam atau mengkomunikasi dari klien. mba Ani, silahkan masuk mba hubungan konseling. Teknik f. Memberikan penghargaan silahkan duduk..(Dengan

  Opening dapat dilakukan : kepada klien. tersenyum konselor

  a. Penyambutan

  g. Klien dapat bebas dan menghampiri konseli dan

  1. Verbal nyaman serta terbuka berjabat tangan serta

  2. Non Verbal dalam mengungkapkan mengantarkan konseli b. Pembicaraan topik netral masalah.

  ketempat duduk)

  c. Pemindahan topik netral Konseli : ”terimakasih bu, maaf ke pemantulan konseling sebelumnya kalau saya sudah mengganggu waktu ibu..” Konselor : ”enggak papa kog mba, ibu lagi nggak sibuk kog..

  (sembari tersenyum)” Setelah berbincang mengenai kegiatan konseli, konselor menggunakan topic netral untuk permulaan konseling Konselor : “Setelah kita

  membicarakan mengenai kegiatan mba Ani barangkali ada sesuatu hal yang perlu kita bicarakan bersama dalam konseling kali ini

  Acceptance acceptance (penerimaan) Tujuan dari teknik acceptence Verbal Konseli : “Bu, saya merasa dalah teknik yang digunakan ini adalah:

  1. Bentuk pendek marah dan kecewa dengan sikap konselor untuk menunjukkan a. Menunjukkan kedekatan

  a. Oh…ya.. ayah saya yang selalu kasar minat dan pemahaman daripada sikap dan b. Lalu/kemudian, dengan ibu saya” terhadap hal - hal yang menunjukkan tingkat c. ya..ya.. Konselor : “Saya dapat dikemukakan klien. Bentuk keterbukaan dan ketulusan d. Hemm..hemm mengerti apa yang dirasakan acceptance meliputi: hati konselor

  2. Bentuk panjang mba Ani

  a. Verbal

  b. Klien merasa dihargai dan

  a. Saya Konseli : “Bagaimana tak akan

  1. Bentuk pendek diterima keberadaannya. memahami.. marah kalau melihat ayah saya

  2. Bentuk panjang b. Saya menampar ibu saya, padahal ibu

  b. Non Verbal menghayati… saya tidak melakukan kesalahan

  c. Saya dapat kepada ayah saya bu” merasakan.. Konselor : “(Konselor d. Saya dapat mengangguk-angguk kepala mengerti… sambil menjawab lalu….)”

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Restatement Teknik yang digunakan

  a. Untuk mengecek persepsi Tidak ada modalita Konseli : “Sudah 3 tahun saya

  konselor untuk mengulang konselor itu sendiri khusus. Pengulangan bepacaran dengan dia bu, tapi atau menyatakan kembali

  b. Menemukan inti dari kembali apa yang ibu saya tidak merestui

  pernyataan klien ( sebagian masalah diungkapkan konseli hubungan kami bu” atau seluruhnya) yang

  c. Memudahkan konselor dengan utuh Konselor : “Ibu tidak

  dianggap penting. memberikan alternatif merestui..”

  solusi atau arahan Paraprashing Teknik untuk menyatakan

  a. Menyatakan kembali Konseli : “Ayah saya selalu Menurut anda....? kembali esensi atau inti dari ungkapan klien tidak mengijinkan saya untuk ucapan-ucapan klien

  b. Memberikan arahan pergi keluar rumah bu, padahal Nampaknya yang jalannya wawancara saya ingin bermain dengan anda katakan...? konseling teman-teman saya di kompleks

  c. Pengecekkan kembali rumah namun ayah saya selalu Jadi anda persepsi konselor tentang melarang saya, sebenarnya ayah berfikiran apa yang diungkapkan oleh hanya tidak ingin saya kenapa- bahwa...? konseli. kenapa bu”

  Anda mengatakan Konselor : “Jadi anda bahwa......

  berfikiran bahwa ayah anda takut kalau anda terluka ?

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Reflection of feeling

  Reflection of feeling (pemantulan perasaan) adalah teknik yang digunkan konselor untuk memantulkan perasaan/sikap yang terkandung dibalik pernyataan klien

  a. Agar konseli merasa diperhatikan b. Memperjelas apa yang sebenarnya dirasakan konseli

  c. Mendoronh konseli agar lebih terbuka d. Agar konseli merasa percaya diri e. Menunjukan bahwa konselor benar-benar memahami konseli  Sepertinya..

   Kedengarannya..  Rupa-rupanya..  Kelihatannya..  Nampaknya…  Nada-nadanya..

   Rasa-rasannya..

  Konseli : “Bu, saya merasa bahwa saya sudah menjadi pacar yang baik buat dia dan saya juga suadah percaya dengan dia bu namun kemarin saya melihat dia jalan dengan cewek lain bu” Konselor : “Nampaknya anda

  merasa kecewa dengan pacar

  anda “

  

STRUCTURING

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Structuring Menurut Supriyo dan

  Mulawarman,2006: 27,Tehnik yang digunakan

  a. Agar terjalin kesamaan pandangan b. Agar proses konseling

  a. Menurut pemahaman saya tantang konseling…

  a. Time Limit (klien) Konseli : “Bu, sebenarnya saya sudah 5 hari yang lalu konselor untuk memberikan berjalan sesuai dengan

  b. Untuk ingin menemui ibu, namun batasan – batasan agar tujuan yang ingin dicapai memperlancar baru hari ini saya dapat proses konseling berjalan

  c. Klien akan menjadi siap proses konseling… bertemu dengan ibu. Dan hari sesuai dengan apa yang dalam proses konseling c. Perlu diketahui saya hanya bisa bertemu menjadi tujuan dalam d. Memberikan penegasan bahwa … dengan ibu dari pukul 11.00 konseling. Jenis structuring: dalam proses konseling d. Dalam sampai pukul 11.45, karena

  a. Time Limit (pembatasan baik dari waktu, peran, permasalahan yang nanti pada pukul 11.45 saya waktu) masalah maupun tindakan anda kemukakan ada acara bertemu dengan b. Role Limit (pembatasan tadi setidaknya ada pak dekan di audit bu”. peran)

  … masalah… Konselor : “Untuk

  c. Problem Limit memperlancar proses

  (pembatasan masalah) konseling ini, marilah kita

  d. Action Limit

  manfaatkan waktu selama

  (pembatasan tindakan) 45 menit ini dengan sebaik- baiknya”.

  (Time limit dari konselor) Konseli : “Banyak sekali masalah yang saya hadapi akhir-akhir ini bu, mulai dari konsentrasi belajar saya, saya, sampai dengan tugas saya yang terbengkalai bu, maka dari itu saya kemari untuk membincangkan masalah tersebut dengan ibu”. Konselor : “Bagus, anda kemari untuk membahas masalah yang anda hadapi dengan saya, namun perlu diketahui bahwa pukul 11.00 nanti ibu ada acara untuk sosialisasi di SMA dan kita hanya memiliki waktu 40 menit untuk membicarakan masalah anda. Oleh karena itu marilah kita

  manfaatkan waktu ini

dengan sebaik-baiknya”.

  b. Role Limit Konseli : “Dari tiga hari yang lalu saya selalu bertengkar dengan pacar saya bu padahal pertengkaran itu terjadi hanya karena hal sepele bu, karena itu saya datang kemari untu meminta nasihat dari ibu” Konselor : “Anda meminta nasihat dari saya? perlu

  anda ketahui bahwa saya

  disini tidak dapat memberikan nasihat sebagaimana yang anda minta, namun marilah kita bicarakan bersama masalah yang sedang anda hadapi untuk dicarikan jalan kelurnya”.

  c. Problem Limit Konseli : “Bu, saya sedih dengan hasil ulangan saya saya sudah belajar dengan giat, belum lagi saya dan pacar saya yang akhir-akir ini sering bertengkar dan yang terakhir mengenai teman dekat saya yang tiba-tiba menjauhi saya” Konselor : “Dalam masalah

  yang anda kemukakan tadi setidaknya ada 3 masalah

  yang anda hadapi yakni hasil ulangan yang jelek, bertengkar dengan pacar anda, dan teman dekat anda yang menjauhi anda. Nah dari ketiga masalah tadi manakah yang menurut anda paling mendesak untuk terlebih dulu kita bicarakan?”

  d. Action Limit Konseli : “(Seketika konseli menggebrak meja saat dia mengutarakan kemarahanya ) Konselor : “Tenang-

  tenang,.. Anda boleh

  mengutarakan apa saja disini, namun perlu anda ketahui bahwa diruang sebelah masih ada rapat guru jadi dimohon untuk tidak berisik”

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Leading Teknik/keterampilan yang  Tergugahnya konseli

  a. Lead umum

  a. Lead Umum Konseli : “Bu, kemarin sesaat digunakan konselor untuk Coba jelaskan..? untuk memulai diskusi isu saya pulang sekolah saya mengarahkan pembicaraan Coba ceritakan..? penting sempat dimintai uang sama klien dari satu hal ke hal Bagaimanakah…?

   Terhindarnya konseli dari preman” yang lain secara langsung

  b. Lead khusus pembeberan detail yang Konselor : “Coba ceritakan (keterampilan bertanya). Apa..? kurang relevan kepada ibu bagaimana

  Apakah…?  Ditemukannya kejadian pada saat itu”

  Siapa…? pembicaraan menurut b. Lead Khusus

  Dimana…? proses dan alur konseling Konseli : “Bu, saya sangat

  Kapan…?  Terfokusnya pembicaraan kesal dengan sikap Ani menurut proses dan alur konseling  Mendorong klien untuk dapat merespon pembicaraan terutama pada awal pembicaraan. akhir-akhir ini” Konselor : “Apa yang dilakukan Ani kepada anda?”

  Silence Suasana hening, tidak ada interaksi verbal antara konselor dengan klien dalam proses konseling.

   Memberikan kesempatan kepada klien untuk istirahat atau mereorganisasi pikiran dan perasaannya atau mereorganisasi kalimat yang akan dikemukakan selanjutnya.

   Mendorong klien atau memotivasi klien mencapai tujuan dari konseling.

   Teredakannya sejumlah perasaan atau emosi negative konseli atas dampak peristiwa yang baru diungkapkannya.

  a. Silence dari Konselor Konseli : “Bu, saya masih merasa sedih dan kesal dengan sikap ayah saya yang selalu memukul ibu saya padahal ibu saya tak pernah membuat kesalahan pada ayah. Sebenarnya apa yang menyebabkan ayah berubah menjadi kasar terhadap ibu saya?” Konselor : “……….(diam untuk memberikan kesempatan kepada konseli setelah menumpahkan perasaanya berkaitan dengan sikap ayahnya yang berubah menjadi keras”

  b. Silence dari koseli Konseli : “Saya selalu bersama Rina bu, kemanapun dia pergi saya pasti selalu ikut dan kita selalu menghabiskan waktu bermain bersama bu. Rina memanglah teman dekat saya yang baik bu, namun setelah dia meninggal saya benar- benar merasa kehilangan karena kepergian Rina terkesan mendadak dan saya sangat sedih sekali….(klien diam) Konselor : “……(diam beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk mengalami perasaanya secara

  

REASSURANCE

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Reassurance Reassurance adalah keterampilan/teknik yang digunakan untuk memberikan dukungan/penguatan terhadap pernyataan positif klien agar ia menjadi lebih yakin dan percaya diri.

  Ketrampilan/teknik ini juga dapat digunakan untuk mendorong diri klien agar dirinya dapat lebih tabah dan tegar dalam menghadapi situasi atau hal – hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya. Bentuk-bentuk reassurance adalah: 1. Approval

  2. postdiction

  1. Terbangkitkannya semangat konseli ke arah rencana yang positif

  2. Teredakannya keraguan, kecemasan, dan ketegangan konseli untuk melaksanakan perilaku baru

  3. Semakin menguatnya perilaku baru

  4. Terdorongnya konseli untuk memperluas perilaku baru yang berhasil

  5. Terbebaskannya konseli dari emosi yang menyakitkan, 1. “setelah ... maka ...” 2. “dengan upaya ... ternyata ...”

  3. pasti, hampir pasti, sangat mungkin, ada kemungkinan, besar harapan, ada harapan,

  1. bentuk approval: konseli: “Saya merasa senang dengan lomba kemarin bu karena saya berkesempatan untuk menjadi juara 1” konselor: “Luar biasa, usaha anda berbuah hasil yang bagus. Pertahankan prestasi yang anda dapat sekarang”

  2. bentuk postdiction Konseli: “Akhir-akhir ini saya selalu kurang tidur karena harus menyelesaikan tugas yang sebelumnya belum saya kerjakan, saya termasuk orang yang kurang bisa membagi waktu sehingga banyak waktu yang

  4. factual reassurance menekan harus mengerjakan suatu hal dalam satu waktu. Namun setelah saya membuat jadwa kegiatan saya sekarang sudah bisa membagi waktu saya dan tidak kurang tidur lagi bu” Konselor : “Bagus sekali, setelah anda membuat jadwal kegiatan kini anda dapat mengatur waktu anda dengan baik dan tidak ada tumbukan waktu lagi”

  3. Bentuk prediction Konseli: “Bu, perlombaan kali ini bagi saya adalah perlombaan yang sangat memalukan dan mengecewakan, hal ini dikarenakan saya tidak pernah mengikuti latihan perlombaan selanjutnya saya akan terus berlatih dan berusaha agar saya bisa menjadi juaranya” Konselor: “Bagus sekali, jika anda terus berlatih dan berusaha besar harapan anda akan menjadi juara dalam perlombaan selanjutnya”

  4. Factual Reassurance Konseli: “Bu, saya tidak mengira semuanya bakal terjadi dengan begitu cepatnya, apa yang keluarga kami miliki setika hilang saat api membara begitu besar dan membakar rumah saya bu, kejadian ini sangat membuat saya dan keluarga saya sedih bu” Konselor: “Sudah barang miliki sekarang akan diminta sewaktu-waktu oleh yang Maha punya, jadi apa yang anda rasakan saat ini hal yang wajar.

  Keter ampil an

  Pengertian Tujuan Modalit a

  Contoh Aplikasi

  Rejec tion

  Rejection atau penolakan adalah ketrampilan konselor

  melarang konseli menlanjutkan atau melaksanakan rencana tindakan yang patut diduga besar kemungkinannya membahayakan atau merugikan pihak laian dan atau dirinya sendiri. Jenis rejection ada dua yakni penolakan tersamar dan penolakan langsung.

  Konselor dapat merencana tindakan yang patut diduga besar kemungkinannya membahayakan atau merugikan pihak lain dan atau dirinya sendiri

  a. Peno lakan secar a halus Coba pikir kan lagi.. Coba renu ngka

  a. Penol akan secara halus Konse li : “Suda h dari dua hari yang lalu lagi …

  b. Peno lakan secar a langs ung Jang an,.. janga n lakuk an.. Saya tidak setuj u deng an…. anak dikom pleks sering mema njat pohon mang ga dibela kang rumah saya dan akibat nya pohon mang ga dibela kang saya menja di berkur ang, saya amat kesal denga n tingka h anak- anak terseb ut bu dan mulai besok apabil a saya

at anak- anak masih mema njat pohon mang ga lagi saya akan memb awa anjing saya untuk meng ejar dan meng

merek a” Konse lor : “Cob

  a

pikir

kan

kemb

ali

  secara matan g sebelu m anda melak sanak n renca na ut”

  b. Penol akan secara langsu ng Konse li : “Bu, saya tidak suka denga n istri baru ayah saya bu, dia selalu bersik semen

  a- mena dan tanpa aturan apalag i denga n ibu saya bu dia benar- benar jahat layak nya ibu tiri. Saya sangat denga n tingka hnya dan rasany a saya ingin meng usir dia dari rumah saya bu dan saya ingin memb uat celaka

sebelu m dia saya usir dari rumah bu” Kons elor : “Saya

  

tidak

setuju

  denga n renca na yang anda buat karen a hal dapat merug ikan anda denga n ibu anda”

  Advi Advice adalah respons verbal konselor yang menunjukkan atau Diharapkan dari advice ini adalah

  a. Advi

  a. Advic ce mengisyaratkan adannya pilihan , rencana, atau perubahan yang jika advice diterapkan secara ce e memiliki peluangg behasl paling besar bagi konseli, dan palin efektif efektif dan bekerjasama, konseli langs langsu untuk dilakukan sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi akan menggunakan informasi baru ung ng konseli. Jenis advice antara lain: untuk memikirkan perbuatan dengan Konse

  Seb

  a. Advice langsung cara-cara baru pula li : aik b. Advice persuasive

  “Bu, nya c. Advice alternatif saya

  … ingin Sey sekali ogy masuk any kesek a.. olah

  Se kebid mes anan tiny a… UNIS

  b. Advi SULA ce tetapi persu saya asive sama

  Ber sekali tidak das meng ark etahui an syarat alas

  • an syarat and yang a diperl ma ukan ka untuk

  … itu. Ses

  Apaka uai h ibu per meng nya etahin taan and Konse a… lor : c. Advi “Kebe ce tulan alter untuk nativ jurusa e n kebid

  Mar anan i di kita UNIS bica SULA ra ibu bers belum ama mend .. apatka

  Mar n i infor kita masi disk yang usik dan an bers sendir ama i .. kuran g meng etahui criteri a untuk bisa masuk kesan a

  sebai knya

  anda melih at diinter net untuk apatka n infor masi yang anda butuh kan atau mung kin anda bisa telfon ke bagia n peneri maan siswa di

  SULA ”

  b. Advic e persua sive Konse li : “Bu, dari dua bulan yang lalu saya selalu boros denga n uang dikiri mkan oleh orang tua saya, saya selalu memb elanja kanny a dan terkad ang saya gunak an uang itu untuk nongk

denga n teman saya bu. Namu n, semak in lama saya meras a tidak enak hati denga n orang tua saya

merek a bekerj a keras untuk memb iayai anakn ya kuliah namu n uang itu justru saya gunak an untuk keperl

diluar sekola h. Saya ingin mulai mena bung bu dan meng urangi kebias aan saya untuk berbel anja agar saya tidak

merep otkan beban orang tua saya untuk mengi rim uang tiap mingg u dan uang bisa dikiri m setiap mingg u saja bu”

lor : “Sesu

  ai

perny

ataan

anda

  yakni anda ingin mena bung dan meng urangi kebias aan utuk berbel anja karen a a merep otkan orang tua anda maka alang kah baikn ya jika renca na anda dilaks anaka n”.

  c. Advic e ative Konse li : “Bu, saya ingin sekali melan jutkan studi saya ke jurusa n seni tari, namu n ibu meny arank an untuk

masuk ke jurusa n ekono mu dan tidak memp erbole hkan saya masuk ke jurusa n seni tari karen a ibu saya tidak

saya cidera lagi sepert i saat saya menar i di pertun jukan kemar in. Saya bingu ng sekali bu dan tidak tahu harus

mana bu?” Konse lor : “Baikl ah,

  

mari

kita

disku

sikan

  bersa ma kelebi han dan kekur anann ya bila anda ambil n seni tari dan ekono mi, sehing ga nanti kita bisa tau piliha n mana yang paling meng untun gan untuk anda

  ”

  

CONFRONTATION

  Keterampilan Pengertian Tujuan Modalita Contoh Aplikasi Confrontation Konfrontasi yaitu teknik yang menantang konseli untuk melihat adanya inkonsistensi antara perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan, ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan, dan sebagainya. Jenis confrontasi yakni: a. Antara 2 pernyataan

  b. Antara pernyataan dengan tingkah laku c. Antara pernyataan dengan tingkah laku non verbal

  d. Antara 2 tingkah laku non verbal Agar klien menyadari dan menghadapi berbagai pikiran, perasaan dan kenyataan yang terjadi pada dirinya, yang ingin disembunyikan atau diingkarinya.

  a. Tadi anda mengatakan bahwa… sementara… b. Tadi anda berkata bahwa… tetapi..

  c. Semula anda berkata… belakangnya…

  d. Awalnya anda mengatakan… akhirnya…

  a. Antara 2 pernyataan Konseli : “Menurut saya Ani orangnya sangat baik bu, saya sangat suka dengan sikap dan tingkah lakunya bu karena dia orangnya santun namun terkadang saya tidak suka dengan sikap ani yang selalu berlebihan bu..” Konselor : “Tadi anda

  mengatakan bahwa anda

  sangat suka dengan sikap dan tingkah laku ani sementara anda mengatakan bahwa anda tidak suka dengan sikap Ani?”

  b. Antara pernyataan dengan tingkah laku

  Konseli : “Saya sekarang selalu berusaha untuk menabung bu dan tidak shoping terus, tiap hari saya menyisihkan uang saku saya bu. Kemarin saat saya pergi ke mall saya sempat membeli beberapa barang bu mulai dari tas, sepatu dan baju bu..” Konselor : “ Semula anda

  berkata anda selalu

  menabung akan tetapi anda mengatakan kemarin masih belanja beberapa barang di mall?” c. Antara pernyataan dengan tingkah laku non verbal

  Konseli : “Saya senang kog bu bisa satu kamar dengan Rina” (dengan nada datar dan kepala menunduk)

  mengatakan bahwa anda

  senang tetapi wajah anda mengatakan tidak seperti apa yang anda katakan”

  d. Antara 2 tingkah laku non verbal Konseli : “Saya sedih sekali bu dengan musibah yang menimpa keluarga saya bu (dengan menangis) dan saya juga senang bu karena ibu tiri saya akhirnya bisa pergi dari rumah saya bu (sembari tertawa) Konselor : “ Tadi anda

  mengatakan anda sedih

  akan tetapi anda juga mengatakan bahwa anda senang?” Clarification Klarifikasi yakni teknik yang digunakan konselor untuk menanggapi konseli dengan cara memperjelas dengan menggunkan kata- kata baru dengan acuan inti kalimat yang diucapkan klien atau menggunakan pertanyaan yang dapat memperjelas jawaban klien atas ucapannya.

  1. Mendorong klien untuk melakukan elaborasi

  2. Memeriksa ketepatan apa yang didengar konselor terhadap pesan-pesan klien.

  3. Memperjelas pesan-pesan yang samar atau membingungkan.

  4. Diperoleh kejelasan inti isi pembicaraan konseli.

  5. Konseli terbantu mendiskriminasikan perbuatan ataupun situasi yang dihadapi.

  6. Mengarahkan pembicaraan lebih lanjut kearah uraian situasi ataupun perbuatan yang lebih luas dan dalam.

   Pada dasarnya  Pada pokoknya  Pada intinya  Singkat kata  Dengan kata lain

  Konseli : “Saya merasa sedih dan kecewa karena telah mengambil keputusan untu putus dengan andi, padahal saya masih sayang dan cinta dengannya bu. Dia selalu buat saya senang tapi sekarang kesengan itu tak lagi muncul setelah kami putus padahal saya masih masih ingin bersama dia bu” Konselor : “Pada dasarnya, anda ingin balikan lagi dengan pacar anda”

  Interpretasi Interpretasi yakni keterampilan yang

  1. Mengembangkan hubungan menyehatkan  “Apakah yang anda katakan

  a. Pengecekan Informasi Konseli : “bu, akhir-akhir ini

  digunakan konselor dalam proses konseling untuk menafsirkan makna dari pesan yang di ungkapkan konseli, baik itu perasaan, ide-ide, pikiran, perilaku maupun sikap dari konseli. melalui dorongan pengungkapan diri konseli, peningkatan kredibilitas konselor dan pengkomunikasian sikap- sikap menyehatkan kepada konseli.

  2. Mengenali hubungan sebab akibat diantara pesan dan perilaku eksplisit dan implisit konseli.

  3. Membantu konseli mengkaji tingkah laku, pemikiran-pemikiran, dari sudut tinjauan lain dengan penjelasan lain

  4. Memotivasi konseli menggantikan pemikiran merusak diri atau tingkah laku tidak efektif. adalah.....?”

   “ Nampaknya yang anda katakan adalah.......”

   “ Jadi anda berpikir bahwa.....”

   “Sepertinya yang anda katakan....” “menurut anda....” pacar saya sering marah- marah sama saya bu padahal tidak ada masalah diantara kami bu. Saya bingung setiap awal bulan pacarnya sering sentiment dan sensitive bu” Konselor : “Dari

  pernyataan anda tadi apakah anda bermaksud bahwa pacar anda sedang

  dalam masa menstruasi ?”

  b. Interpretasi Tunggal Konseli : “Saya selama ini merasa malu dengan berat tubuh saya yang berlebihan bu, padahal selama ini saya sudah mengurangi makan dan selalu olah raga namun berat badan saya tak kunjung turun bu” Konselor : “Sepertinya anda

  diet? Perlu anda ketahui program diet juga membutuhkan waktu dan tidak bisa langsung instan seperti yang anda inginkan’

  c. Interpretasi Ganda Konseli : “Besok saya harus mengadapi ujian nasional bu, saya sudah berusaha dengan belajar setiap malam bu tapi saya ragu dengan hasil nantinya (dengan wajah menunduk dan tangan meremas-remas) Konselor : “Dilihat dari

  perkataan dan perilaku

  anda sepertinya anda merasa takut menghadapi ujian nasional besok?” Summary Teknik yang digunakan

  a. Menyatukan berbagai unsur-

  a. Summary Bagian:

  a. Summary bagian konselor untuk unsur dalam pesan klien. - Sementara ini… Konselor : “Sementara ini menyimpulkan atau

  b. Mengidentifikasi tema-tema - Sampai saat ini… dari pembicaraan kita ringkasan mengenai umum, yang baru jelas - Sejauh ini… dapat simpulkan bahwa kita berbagai apa yang telah setelah beberapa pesan - Selama ini…, dsb. telah membahas masalah dikemukakan klien dikemukakan atau setelah b. Summary Akhir: anda mengenai pertengkaran pada proses komunikasi beberapa kali proses - Sebagai kesimpulan dengan ibu anda serta konseling konseling. akhir… penyebab pertengkarang

  c. Untuk mengarahkan - Sebagai puncak- tersebut. Sekarang marilah pembicaraan klien. pembicaraan… kita cari bagaimana cara d. Mencegah langkah yang - Sebagai penutup yang dapay membantu anda terburu-buru dalam suatu pembicaraan kita… mengatasi peretengkarang sesi konseling. - Dari awal hingga tersebut”

  e. Mereview kemajuan yang akhir pembicaraan

  b. Summary akhir/keseluruhan diperoeh selama satu ata kita… Konselor : “Sebagai puncak beberapa kali wawancara. - Jadi, pada dari pembicaraan kita akhirnya ... dapat ibu kemukakan bahwa

  • Setalah diskusi anda memiliki masalah panjang akhirnya ..., dsb. dengan teman dekat anda karena kesalah pahaman yang terjadi oleh karenanya
meminta maaf kepada teman dekat anda agar masalah anda dapat terselesaikan seperti yang telah tadi kita bicarakan”

  Termination Ketrampilan / teknik yang digunakan konselor untuk mengakhiri komunikasi berikutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul telah “berakhir”.

  a. Memiliki peta kognitif perjalanan konseling.

  • kita menyudahi ....,
  • kita akhiri ....,
  • Baiklah, sekarang waktu telah menunjukkan pukul…. sesuai dengan kesepakatan kita di awal pertemuan tadi bahwa pertemuan kita ini hanya sampai pukul………
  • Membuat summary

  b. Mencapai pemahaman antara konselor dan konseli mengenai apa yang telah berhasil dicapai bersama dalam konseling.

  c. Mengkomunikasikan keperluan penyesuaian konseli terhadap pengambilan tanggungjawabnya seusai konseling.

  d. Memelihara persepsi pantas konseli tentang penerimaan dan pemahaman konselor.

  1. Verbal:

  2. Non verbal: - Melihat jam.

  Konselor : “ (dengan melihat jam tangan).. Baik, sekarang waktu sudah menunjukan pukul 14.00 sesuai kesepakatan kita diawal proses konseling ini ibu hanya bisa bertemu sampai dengan jam 14.00, maka marilah kita akhiri pertemuan ini dan dapat kita lanjutkan minggu depan”

  • Merapikan kembali alat-alat yang telah digunakan