PETA FILSAFAT PENGETAHUAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEMASYARAKATAN

PETA FILSAFAT PENGETAHUAN
DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
Baharuddin

Abstrak
Peta filsafat pengetahuan dalam sosial kemasyarakatan mengukapkan secara global dan
beberapa hal yang ada didalam filsafat pengetahuan yang ada seperti: Skeptisisme,
Subjektivisme, Objektivisme, Realisme, Fenomenalisme, Eksistensialisme, Analitik dan
Personalisme. Skeptisisme secara global sebagai pernyataan ragu-ragu atau
pengingkatan, merupakan suatu bentuk aliran yang perlu dikenal dan diperhatikan secara
Subjektivisme merupakan pemikiran-pemikiran mereka tentang mereka bahwa satusatunya hal yang dapat diketahui dengan pasti.Objektivisme merupakan pandangan
bahwa obyek dan kualitas yang kita ketahui dengan perantaraan indera kita tidak berdiri
sendiri. Realisme berpandangan bahwa ilmu pengetahuan untuk menjelaskan apa yang
terjadi dan bagaimana sebenarnya itu ada dan muncul sebagai reaksi atas kegagalan
kaum idealisme-liberalisme. Fenomenalisme merupakan aliran atau faham yang
mengungkapkan bahwa fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran.Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya
tradisi filsafat baratjuga mempersoalkan keberadaan manusia, dan keberadaan itu dihadiri
lewat kebebasan.Analitik memfokuskan dan berbicara tentang bahasa yang dipergunakan
dalam komunikasi sehari-hari ditengah-tengah masyarakat luas. Terlepas bahasa apa
yang dipakai atau didaerah mana bahasa setempat itu dipakai. Sehingga bahasa

merupakan fungsi yang penting dalam melakukan komunikasi.Personalisme adalah
paham atau aliran yang menegaskan bahwa manusia mampu untuk merenungkan
kebenran abadi, atau secara umum untuk mencapai hubungan dengan kenyataan
transenden.

Kata Kunci: filsafat, sosial, masyarakat
A. Pendahuluan
Filsafat

seutuhnya

merupakan

induk

dari

segala ilmu yang ada didalam dunia ini,
berangkat dari hal tersebut banyak sekali
ilmu yang ada merupakan penerapan

secara

global

kehidupan.Fenomena

dalam
kehidupan

dapat

direnungi

secara

sisteamtis serta aplikatif. Hal diukur dalam
kualitatif secara kuantitatif atau masih ada
cara lain yang dapat digunakan dalam
menemukan kehidupan serta penerapan
keilmu yang ada. Dunia mengharapkan

setiap manusia untuk melakukan hal

﴾ 86 ﴿

terbaik

tetapi

manusia

dihadapkan

dengan dua pilihan antara jalan baik dan

keharmonisan

serta

kedamaian


bisa

tercapai secara mutlak.

buruk.Potensi kedua hal ini selalu ada
pada

manusia

dalam

menjalankan

B. Pembahasan

kehidupannya.

1. Skeptisisme

Manusia


berharap

alam

bisa

memberikan cahaya serta harapan dalam
menggunakan ilmu pengetahuan yang
ada.Termasuk didalamnya, ilmu dalam
peta filsafat yang dimaksud dalam tulisan
ini

merupakan

sebagian

dari

aliran,


paham serta acuan dalam bagian filsafat
secara menyeluruh. Berangkat dari hal
tersebut

Skeptisisme,

Subjektivisme,

Objektivisme, Realisme, Fenomenalisme,
Eksistensialisme,

Analitik

dan

Personalisme merupakan bentuk sikap
serta paham dari filsafat ilmu yang
mengandung


makna

telaah

dari

bahasa

Soejono

Soemargono

(2003:147) menyatakan seseoarang
penganut
adanya

skeptisisme
ada

yang


mengingkari
dinamakan

pengetahuan; atau jika ia kurang
ekstrem,

ia

mungkin

mengatakan,

sesungguhnya tida ada cara untuk
mengetahui pengetahuan. Pendirian
ini biasanya didasarkan atas dua
unsur: (1) kenisbian penginderaan;
dan (2) adanya kesepakatan yang
sesungguhnya mengenai apa yang
merupakan halnya dan yang bukan


kehidupan.
Ilmu merupakan petunjuk dalam
menjalankan kehidupan, baik itu berupa
cara,

Dalam Louis O. Kattsoff alih

metode

serta

arahan.

Dalam

mencapai tujuan yang diharapan dari
manusia ada dan mengadakan ilmu itu,
sehingga manusia selalu berpikir untuk
menemukan hal baru serta bagaimana

menerpakan ilmu dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan.Ilmu dapat menjadikan
seseorang itu bersifat dan bertindak
kerusakan atau sebaliknya dengan ilmu
manusia

dapat

membantu

sosial

kemasyarakatan

kehidupan
sehingga

merupakan halnya.
Skeptisisme dapat juga diartikan
sebagai pernyataan ragu-ragu atau

pengingkatan.
skeptisisme
tentang

Dalam
adalah

kemungkinan

arti

sempit

pengingkaran
mengetahui,

sedangkan dalam arti luas adalah
sikap menunda pertimbangan sampai
analisis yang kritis selesai dan buktibukti yang mungkin diperoleh sudah
terdapat (Ibid.,hlm 251).
Skeptisisme merupakan suatu
bentuk aliran yang perlu dikenal dan
diperhatikan secara saksama, karena

﴾ 87 ﴿

skeptisisme adalah satu-satunya aliran

dapat merasa pasti bahwa kita telah

yang secara radikal dan fundamental

mengungkapkan

tidak mengakui adanya kepastian dan

pengetahuan

kebenaran itu, atau sekurang-kurang

et.Al.,1984:231).

skeptisisme

menyaksikan

secara

mendasar

kemampuan

pikiran

manusia untuk memperoleh kepastian
dan
atau

yang

menemukan

benar?

(Titus,

Ada dua macam skeptisisme
diantaranya seperti:
a. Skeptisisme

mutlak

atau

kebenaran

skeptisisme universal ini secara

klaim

mutlak mengingkari kemungkinan

menguguhkan

manusia untuk tahun dan untuk

pengetahuan.Meragukan
kebenaran

atau

persetujuan atau penolak terhadapnya

memberi

berarti

skeptisisme

Biasanya paham seperti ini jarang

berasal dari kata Yunani skeptomsi

digunakan atau dipakai oleh orang

ysng secara harfiah berarti “saya

lain

pikirkan dengan saksama” atau saya

mustahil untuk dihayati juga suatu

lihat dengan teliti”.Kemudian dari situ

posisi

diturunkan

dipertahankan.

skeptic.Istilah

arti

yang

biasa

dasar

sebab

dalam

yang

yakni “saya meragukan”. (Sudarminta,

eviden

2002:47).

dengan sendirinya).

skeptisisme berasal dari kata Yunani,
skeptomai,

artinya

memperhatikan

untuk

Posisi

berlawanan

etimologi,

pernyataan

sulit

dihubungankan dengan kata tersebut,
Secara

pembenaran.

dengan

(langsung

ini

fakta

yang

tampak

jelas

b. Skeptisisme nisbi atau particular
tidak meragukan segalabya secara

dengan cermat, meneliti.Para skeptic

menyeluruh.

adalah orang-orang yang mengamati

meragukan kemampuan manusia

segala sesuatu dengan cermat serta

untuk

mengadakan penelitian terhadapnya.

memberi dasar pembenaran yang

Skeptisisme sudah ada sejak

tidak

tahu

Varian

ini

dengan

diragukan

hanya

pasti
lagi

dan
untuk

zaman Yunani kuno.Seringkali banyak

pengetahuan dalam bidang-bidang

kepercayaan, yang dianggap benar,

tertentu saja. Paham skeptisisme

kemudian ternyata salah. Apakah yang

ini,

terjadi kepercayaan itu benar atau

mengugurkan

salah?, apakah kita dapat merasa

defeating)

pasti bahwa kita telah mengungkapkan

skeptisisme

kebenaran?

biasanya

Apakah

akal

manusia

﴾ 88 ﴿

walaupun

tidak
diri

sendiri

bersifat
(self-

sebagaimana
mutlak,
dianut

karena

namun
salah

paham

tentang

pengetahuan

ciri-ciri

hakiki

manausia

dan

kebenaranya.

berbelit dan tak dapat disajikan disini
secara

terperinci.

menyebutkan

Kita

secara

akan
singkat

argumentasinya tentang subyektivitas
2. Subjektivisme
Makna

subjektivitisme

dikemukakan
mengandaikan
pemikiran

ruang
banyak

setelah

Descartes

dalam

pemikiran-

mereka

tentang

mereka

bahwa satu-satunya hal yang dapat

sadari.Paling tidak, hal itulah yang
secara

langsung

dapat

ketahui.Sedangkan

kita

pengetahuan

tentang “yang bukan aku” atau segala
sesuatu yang diluar diri sendiri, pantas
diragukan

kepastian

kebenarannya.Telah
ironi,

menjadi

suatu

kita

berusaha

keras

untuk

menolak

dan

ketika

Descartes
membantai

mengakibatkan
subjektivisme
Subjektivitisme

skeptisisme,
pembelokan
dalam

malah
kearah
filsafat.

adalah

pandanagn

bahwa objek dan kualitas yang kita
ketahui dengan perantaraan indera
kita

adalah

kita

dan

keadaan

kesadaran tersebut, walaupun tidak
harus kesadarn kita dan keadaan akal

(1985:220-223)

Titus

Smith

Seorang

yang

ada

dalam

ruang

dan

waktu,

umpamanya gedung yang kita temapti.
Tetapi ia tidak dapat melukiskan tidak
adanya ruang dan waktu itu sendiri.
Untuk menjelaskannya, cobalah
kita jadikan mimpi dan halusinasi
sebagai

contoh.Dimanakah

benda-

benda yang kita lihat dalam mimpi itu
berada? Di dunia luar kita, atau berada
dalam pengalaman pribadi kita yang
subjektif?, Apakah watak mimpi itu?
Karena sebagian mimpi itu nampak
seolah-olah nyata benar-benar terjadi.
Contoh lain halusinasi. Seperti ketika
kita

menerima

subjektivitas

pengalaman-pengalaman

seperti

mimpi halusinasi dan khayalan, kita
telah

melangkah

kearah

subjektivitisme.Subjektivitisme
dikatakan

juga

predicament
didasarkan

sebagai

dapat

egocentric

(pemikiran
atas

yang

pengalaman

diri

sendiri – Ralph Borton Perry). Selain
itu

coba

kita

bicarakan

pula

sosilaipsisme (solusi: sendiri ipse; diri:

kita (Tiyus,et.al.,1984:218).
Dalam

waktu.

melukiskan sesuatu obyek yang tidak

diketahui dengan pasti adalah diri kita
sendiri dan kegiatan kita yang kita

dan

Nolan

menyatakan

argumentasi Kant adalah sukar dan

﴾ 89 ﴿

merupakan reduction ad absurdum
dari

subjektivitisme,

yakni

terakhir yang tidak masuk akal.

akibat

Dalam

Titus

Smith

Nolan

(1985:222-223) menyatakan persoalan
yang

kita

hadapi

dalam

subjektivitas

adalah

apa

lingkup pengalaman di sinilah ialah
pengalaman indera.

hal
yang

Dalam Ahmad Tafsir (2007:27)
menyatakan

yang

dinamakan ole Ralp Barton Perry

pengetahuan

mistik

sebagai egocentric (pemikiran yang

abstark-supra-rasional, seperti alam

didasarkan

diri

gaib termasuk Tuhan, Malaikat, surge,

sendiri). Adapun yang kita lakukan,

neraka, jin, dan lain-lain. Termasuk

atau apapun yang kita coba dengan

objek yang hanya dapat diketahui

sekeras-kerasnya

melalui

atas

pengalaman

untuk

melakukan

menjadi

objek

adalah

objek

pengetahuan

mistik

ialah

kita tidak dapat keluar atau melewati

objek-objek yang tidak dapat dipahami

batas pengalaman kita sendiri.

oleh rasio, yaitu objek-objek supranatural (supra-rasional), seperti kebal,

3. Objektivisme
Dalam

debus, pellet, penggunaan jin, santet.

Titus

(1985:218)

Smith

menyatakan

obyektivisme

adalah

bahwa

pandangan

bahwa obyek dan kualitas yang kita
ketahui dengan perantaraan indera
kita tidak berdiri sendiri, lepas dari
kesadaran

serta

terhadapnya.Realitas

keadaan

kita

terdiri

atas

kesadaran serta keadaan kesadaran
tersebut,

walaupun

tidak

harus

kesadaran kita dan keadaan akal
kita.Dalam Ahmad Tafsir (2007:27)
menjelaskan

bahwa

objek

pengetahuan sains (yaitu objek-objek
yang diteliti sains) ialah semua objek
yang empiris.Jujun S. Suriassumantri
(Filsafat
Populer,

Ilmu:

Sebuah

1994:105)

Pengantar
menyatakan

bahwa objek kajian sain hanyalah
objek

yang

berada

dalam

Dalam H.A. Mustofa (2009:18-

Nolan

ruang

﴾ 90 ﴿

19) menyatakan obyek filsafat adalah
menelaah

hakikat

tentang

Tuhan,

tentang manusia dan tentang segala
realitas

yang

Nampak

dihadapan

manusia. Ada beberapa persoalan
yang

biasa

mencari

dikedepankan

obyek

filsafat

dalam

meskipun

akhirnya tidak akan lepas dari ketiga
hal itu, yaitu:
- Dari apakah benda-benda dapat
berubah menjadi lainnya, seperti
perubahan oksigen dan hydrogen
menjadi air?
- Apakah zaman itu yang menjadi
ukuran

gerakan

dan

ukuran

wujudsemua perkara?
- Apakah bedanya makhluk hidup
dengan

makhluk

hidup

makhluk yang tidak hidup?

dengan

- Apakah ciri-ciri khas makhluk hidup
itu?

sesuatu

objek

dengan

objeknya

sendiri.

- Apa jiwa itu?,Jika jiwa itu ada,

Dalam Louis O. Kattsoff alih

apakah jiwa manusia itu abadi atau

bahasa

musnah?

(2003:148)

- Dan manusia ada lagi pertanyaanpertanyaan yang lain.

Soejono

Soemargono

menyatakan

bahwa

realisme naïf artinya pohon dengan
bangnya,

dengan

warnanya

dan

Dalam H. Sirajuddin Zar (2004:6)

secara singkat dalam segala seginya.

menyatakan bahwa objek bahasan

Saya kira yang tersebut diatas itulah

filsafat terbagi menjadi tiga bahasan

yang akan kita katakana. Pendirian ini

pokok:

tidak bersifat kritis, yakni menganggap

- Al-Wujud atau ontology;

vertikal (dalam) apa yang nampak

- Al-Ma‟rifat atau epistemology;

pada permukaan, yang mencolok dan

- Al-Qayyim atau aksiologi.

yang pertama kalinya.
Realisme

4. Realisme

Soejono

Soemargono

(2003:108) menyatakan dalam sistem
kefilsafatan realisme

percaya bahwa

dengan sesuatu atau lain cara, ada
hal-hal yanh adanya terdapat di dalam
dan tentang diri sendiri, dan yang
hakekatnya tidak terpengaruhi oleh
sesorang.

Sudah

tentu

hal

ini

merupakan sudut pandang seseorang
yang

terpengaruh

seseorang.Sudah

tentu

oleh
hal

ini

merupakan sudut pandang seseorang
yang pendirinya kefilsafatannya belum
beliku-liku. Jika ditanya, kebanyakan
orang

ilmu

pengetahuan untuk menjelaskan apa

Dalam Louis O. Kattsoff alih
bahasa

memandang

akan

dengan

tegas

mengadakan pemilahan yang tajam
antara tindakan akal yang menyadari

﴾ 91 ﴿

yang

terjadi

dan

bagaimana

sebenarnya itu ada. Realisme muncul
sebagai reaksi atas kegagalan kaum
idealism-liberalis. Tokoh realis seperti:
E.H.

Carr,

Danniel

Berhard

berpendapat bahwa negara sebagai
aktor tunggal harus bias menjaga
keamanan

negara

mendapatkan

sendiri

kekuasaan

dan
untuk

kepentingan negara itu sendiri.
Realisme

klasik

dikemukakan

oleh ilmuan social dan politik, seperti
Thucydides Niccolo Maciavelli dan
Thomas
menyatakan

Hobber.

Thucydides

perang

merupakan

langkah yang efektif dan rasional untuk
stabilitas
mempunyai

karena
pilihan

negara
lain

tidak
kecuali

menjalankan

pemerintahan

Sekarang dapat juga kita lihat

yang

anarkis (tidak ada yang mengontrol

bersama

akan

elemen-elemen

atau tidak ada yang mengatur dan

realisme kalsik dan modern itu seperti:

tanpa aturan). Artinya, realis tidak

1. Statism,

Westphalia

inti

(1648)

dapat menciptakan perdamaian tetap

menyatakan negara sebagai actor

mengarah pada balance of power

utama

(BoP).Realis

sudah dimiliki batas-batas tertentu.

menganggap

sistem

internasional anarkis karena tidak ada

berupaya

yang

2. Survival; tidak ada yang menjamin

aturan-aturan secara global (global

keberlangsungan

gevernace).Realisme

yang

lebih

mengutamakan

wilayah

menjadikan

kepentingan

kepentingan

suatu

negara

power

sebagai

dan

instrument

utama (ethical code).

dibandingkan idealisme.
Dalam Thomas Hobbes (1651)

3. Self Help; tidak ada persahabatan

menyatakan ada tiga asumsi dasar

yang

realisme, yaitu manusia adalah sama,

kepentingan pribadi. Kepentingan

manusia berinteraksi dalam lingkungan

maksimum berarti tidak ada ukuran,

anarkis, dan manusia diarahkan oleh

sementara

kompetisi, rasa ketidakpercayaan diri

dapat diartikan semampunya tetapi

dan

tidak dipaksakan.

kemulian.Kemudian

muncul

abadi

yang

ada

kepentingan

adalah

optimal

konsep war ao all against, pada

Realisme kritik menolak paham

dasarnya manusia berkompetisi demi

salinan yang menyangkut pencerrapan

kepentingan

sendiri.Dapat

dan pengetahuan atas dasar alasan-

Hobbes

alasan seperti yang telah disebut

menekankan pada kekuatan politik dan

dalam pernyataannya.Pilihan penganti

hokum

apakah

disimpulakna

bahwa

internasional.

Pemikiran

yang

masih

tersisa?Kata

Hobbes tersebut disadari oleh realitas

menolak dijumbuhkan sesuatu dari

dilemma

keamanan

datanya.Disini

dilemma/)

yang

(/security

tinggal

dua

saat

kemungkinan. Yang pertama ialah,

pencapaian keamanan perseorangan

datanya merupakan bagian objeknya,

dan

ini

domestic

negara

selalu

terjadi

masih

melalui

penciptaan

berate

datanya

tidak

bersifat

disertai

dengan

keamanan

nasional

kedua ialah, sesungguhnya data itu

dan internasional yang berakar dari

tidak ada, melainkan yang ada ialah

system anarki negara.

suatu perbuatan yang dilakukan oleh

ketidakstabilan

﴾ 92 ﴿

kejiwaan;

atau

kemungkinan

yang

subjekdan

suatu

Kattsoff

alih

objek

(Louis

bahasa

O.

Soejono

Soemargono 2003:152).

menacari korelasi dan fungsi, serta
membuat

hokum-hukum

teori.Fenomenalisme
dibidang

5. Fenomenalisme

tentang

fenomenalisme

mari

dilihat bersama apa muatan yang
diajarkan oleh Kant yang menyatakan
sebab akibat tidak dapat dialami.
Disebutkan

contohnya:

untuk

memahami kuman tipus menyebabkan
demam tipus. Bagaimana kita sampai
dapat

mengetahui

mempunyai
ini?.

keadaan

hubungan

Kebanyakan

yang

sebab-akibat
orang

akan

mengatakan, setelah diselidiki oleh
para ilmuan diketahui bahwa bila ada
orang yang menderita demam tipus,
tentu terdapat kuman tersebut; dan
bila kuman ini tidak terdapat di dalam
diri seseorang, maka orang itu tidak
menderita demam tipus (Louis O.
Kattsoff

alih

bahasa

Soejono

Dilihat dari pengertian pokoknya
secara harfiah fenomenalisme adalah
atau

faham

mengungkapkan

yang
bahwa

fenomenalisme (gejala) adalah sumber
pengetahuan dan kebenaran, seorang
fenomenalisme

yang

pasti.Hal

ini

suka

meninggalkan bidang evidensi yang
langsung.Fenomenalisme

melihat

gejala.Dia berbeda dengan seorang
ahli positif yang mengumpulkan data,

﴾ 93 ﴿

adalah

suatu metode pemikiran, a way of
looking at things”.
Sejelasnya juga makna gejala
adalah

aktivitas,

gedung

putih

misalnya

gejala

adalah

gejala

akomodasi, konvergensi dan fiksasi
dari mata orang yang melihat gedung
itu, ditambah aktivitas lain yang perlu
supaya itu muncul. Fenomenalisme
adalah

tambahan

pada

pendapat

Brentato bahwa subjek dan objek
menjadi satu secara dialektis.Tidak
mungkin ada yang melihat.Inti dari
fenomenalisme

adalah

tesis

dari

“internasional” yaitu hal yang disebut
konstitusi.
Menurut Internasional (Brentato)
manusia

Soemargono 2003:137).

aliran

bergerak

menampakkan dirinya dilukiskan tanpa

Sebelum kita memahami lebih
jauh

dan

menampakkan

dirinya

sebagai hal yang transenden, sintesa
dari objek dan subjek.Manusia sebagai
entre au monde (mengada pada alam)
menjadi satu dengan alam itu.Manusia
mengkonstitusi alamnya.Untuk melihat
sesuatu

hal,

saya

mengkonstitusi

mata,

mengkomodasikan
mengfiksasikan

harus

lensa,
hal

yang

dan
mau

dilihat.Anak yang baru lahir belum bisa

berhubungan dengan eksistensialisme

melakukan

adalah

sesuatu

hal,

sehingga

Disini dapat juga dilihat beberapa
terkemuka

soal

kebebasan.

Apakah

benda dibawa kemulutnya.
tokoh

melulu

fenomenalisme

seperti diantaranya:

kebebasan

itu?.Bagaimanakah

manusia

yang

bebas itu?.Dan sesuai dengan doktrin
utamanya

yaitu

kebebasan,

- Ednubd Husserl (1858-1938)

eksistensialisme

- Max Sheler (1882-1928)

mentah bentuk determinasi terhadap

- Hartman (1882-1950)

kebebasan itu sendiri.

- Martin Heidegger (1889-1976)

Dalam

- Maurice Merleau-Ponty (19081961)

menolak

mentah-

studi/sekolah

filsafat/

eksistensialisme paling dikenal hadir
lewat Jean-Paul Sartre, yang terkenal

- Jean Paul Sartre (1905-1980)

dengan

- Soren Kierkegaard (1813-1855)

condemned

“human

diktumnya
to

be

free”,

is

manusia

dikutuk untuk bebas, maka dengan
6. Eksistensialisme

kebebasannya

Dalam Louis O. Kattsoff alih
bahasa

Soejono

(2003:204)

Soemargono

menyatakan

eksistensi

itulah

kemudian

manusia bertindak. Pertanyaan yang
paling sering muncul sebagai derivasi
kebebasan

eksistensialis

adalah,

adalah himpunan yang terdiri dari

sejauh

satuan-satuan

bebas?.Atau “dalam istilah orde baru”,

yang

jika

nama-

mana

kebebasan

tersebut

namanya digunakan sebagai penganti

apakah

X dalam ungkapan “X bereksistensi”,

“kebebasan

yang

menghasilkan pernyataan yang benar.

jawab“?.Bagi

eksistensialis,

Setiap

kebebasan

satuan

eksistensi

dalam

himpunan

dinamakan

„yang

bereksistensi‟ (existent).
Eksistensialisme
satu

aliran

besar

khususnya

eksistensialisme

adalah

mengenal

bertanggung
ketika

satu-satunya

universalitas manusia, maka batasan
dari kebebasan dari setiap individu

adalah
dalam

tradisi

salah
filsafat,

adalah kebebasan individu lainnya.
Eksistensialisme

juga

bukan

filsafat

melulu harus menjadi seseorang yang

barat.Eksistensialisme mempersoalkan

lain dari pada yang lain, sadar bahwa

keber-ada-an manusia, dan keber-

keberadaan dunia merupakan sesuatu

Ada-an

lewat

berada diluar kendali manusia, tetapi

yang

bukan membuat sesuatu yang unik

itu

dihadiri

kebebasan.Pertanyaan

utama

﴾ 94 ﴿

ataupun yang baru yang menjadi

untuk

menundukan

esensi dari eksistensialisme. Membuat

kepada mesin.

orang-orang

pilihan atas dasar keinginan sendiri

- Eksistensialisme merupakan protes

dan sadar akan tanggung jawabnya

terhadap gerakan-gerakan totaliter,

dimasa

baik gerakan fasis, komunis, yang

depan

adalah

inti

dari

eksistensialisme. Sebagai contoh, mau

cenderung

tidak mau kita harus terjun ke berbagai

mengelamkan perorangan di dalam

profesi

kolektif atau massa.

seperti

insinyur,
tetapi

dokter,

pebinis
yang

dan

desainer,
sebagainya,

dipersoalkan

oleh

eksistensialisme adalah apakah kita
menjadi dokter atas keinginan orang

- Eksistensialisme
situasi

atau

menekankan

manusia

dan

prospek

(harapan) manusia di dunia.
- Eksistensialisme

menekankan

keunikan dan kedudukan pertama

tua atau keinginan sendiri.
Selanjutnya

menghancurkan

dalam

Rizal

Mustansyir dan Nisnal Munir (2009:92)

sksistensi, pengalaman kesadaran
yang dalam dan langsung.

menyatakan ciri aliran eksistensialisme
7. Analitik

sebagai berikut:
- Eksistensialisme
pemberontakan

adalah
dan

protes

terhadap

rasionalisme

masyarakat

modern,

dan

khususnya

terhadap idealism Hegel.
- Eksistensialisme

suatu

konsep-konsep,

filsafat

akademis yang jauh dari kehidupan
konkret.

yang dapat saya pahamiadalah filsafat
yang berbicara tentang bahasa yang

pemberontakan terhadap alam yang
impersonal (tanpa kepribadian) dari
industry

teknologi,
Masyarakat

serta

modern
gerakan

industry

dan
masa.

cenderung

dalam

sehari-hari

komunikasi

ditengah-tengah

masyarakat luas. Terlepas bahasa apa
yang dipakai atau didaerah mana
bahasa setempat itu dipakai. Sehingga
bahasa

- Eksistensialisme juga merupakan

zaman

istilah analitik, dalam hal ini analitik

dipergunakan

adalah

proses atas nnama individu lisme
terhadap

Dalam pelajaran filsafat dikenal

merupakan

penting

fungsi

dalam

yang

melakukan

komunikasi.Roger Jones menjelaskan
arti filsafat analitik, baginya tindakan
menganalisis

berarti

tindakan

memecah sesuatu kedalam bagianbagiannya.

Tetapi

itulah

yang

dilakukan oleh para filsuf analitik (http :

﴾ 95 ﴿

//reza

jumlahnya sedikit dan hanya rasa lezat

Antonius.wordpress.com/2008/02/24/fil

atau

safat analitik/).

semacam

itu

kehadiran

makanan,

Pada

abad

mengalami

perhatian

ke-20

telah

yang

makin

sakit.Suara

atau

ekspresi

mungkin

menyertai

teman

bahaya.Dengan

atau

perkembangan

besar terhadap problema bahasa dan

kesadaran, kecerdasan dan kelompok

komunikasi serta fungsi dari isyarat

social, dan dengan diciptakannya dan

dan

dipergunakannya symbol-simbol kata

symbol.Perhatian

initelah

menyebabkan perkembagan semantic

kerja,

atau penyidikan tentang arti, fungsi

kemungkinan untuk kemerdekaan dan

kata-kata dan hubungan antara kata-

pengetahuan yang tidak dimiliki oleh

kata dan benda-benda, aliran-aliran

binatang.

linguistik atau filosofikal analisis dan
logika

simbolik.Ia

menyebabkan
baru

juga

munculnya

terhadap

gramatika

dan

Kebanyakan

telah

perhatian

perinci-perinci
tata

orang

bahasa.

menganggap

manusia

Bahasa

memperoleh

yang

dipakai

untuk

percakapan, dengan daya tarik kepada
telinga,

mempunyai

kelebihan

terhadap alamat-alamat dan gamabrgambar atau isyarat yang mempunyai
tarik

kepada

bahasa itu satu hal yang wajar, seperti

penglihatan.

Suara

udara yang kita isap. Tetapi pada

kelebihan terhadap penglihatan, suara

waktu sekarang, banyak ahli, termasuk

tidak menyibukkan tangan, sedang ia

didalamnya

yang

tersebar ke semua arah dan dapat

analitik”

didengar dalam gelap. Pembicara tidak

memakai

filosof-filosof
“metode

logika

daya

mata

atau

mempunyai

melihat bahwa penyelidikan tentang

memerlukan

arti serta prinsip-prinsip dan aturan-

kelompok di dunia ini mempunyai

aturan bahasa merupakan problema

bahasa

yang pokok dalam filsafat (Titus Smith

percakapan.

Nolan 1985:358).

tersebut tidak mempunyai permanency

Dalam
1985:359

Titus

Smith

menjelaskan

Nolan

kemampuan

untuk

yang
Akan

dilihat.Semua
dipakai

untuk

tetapi

bahasa

(ketetapan) yang objektif dan kelas
dilupakan,

dan

dengan

hilangnya

untuk menggunakan bahasa adalah

bahasa

satu dari sifat-sifat yang khusis bagi

pengetahuan

manusia.Binatang

kelompok itu juga akan hilang.

hanya

dapat

mengeluarkan suara alamiah yang

﴾ 96 ﴿

tersebut,
yang

maka
diperoleh

segala
oleh

Perkembangan

bahasa

yang

Clyde Kluckhohn dalam Titus

langkah

yang

Smith Nolan (1985:361) berkata: “tidak

tumbuhnya

adanya persamaan yang benar-benar

peradaban.Tanpa bahasa yang tertulis

antara dua bahasa hanya merupakan

tak

Jika

ekpresi luar dari perbedaan-perbedaan

kepada

yang dalam antara dua bangsa dalam

ditulis

merupakan

penting

bagi

aka

nada

percakapan

kemajuan.

dipecah-pecah

unsur-unsurnya

yang

pokok

dan

premise,

kategori,

latihan

tentang

simbol-simbol dipakai untuk unsur-

perasaan-perasaan

pokok

dan

unsur tersebut seperti dalam Alphabet,

pandangan umum tentang dunia”.

makna bahasa yang tertulis akanlahir
dan kita memperoleh alat komunikasi
dan ekspresi yang permanen secara
relatif.

Personalisme

adalah

paham

atau aliran yang menegaskan bahwa

Perkembangan
juga

8. Personalisme

akan

memungkinkan

pengetahuan

seacar

bahasa

bertmabahnya
cepoat

serta

bercabangnya dalam bidang-bidang
khusus
Dengan

yang

bermmacam-macam.

tercapainya

keuntungan

besar,

keuntunganterjadi

pula

oproblema-problema

baru.

Bahasa

mempunyai

fungsi,

seperti

banyak

fungsi kognitif: dapoat menerima atau
menolak.

Bahasa

mempengaruhi

juga

pemikiran

dapat
dan

pengalaman dengan cara yang halus
dan bermacam-macam dalam upaya
membentuk alamnya sendiri dalam
dunia kita. Bahasa dapat mencetak
pikiran-pikiran

bagi

orang

yang

memakainya, oleh karena itu tedapat
interaksi

antara

peradaban

dan

bentuk-bentuk linguistic yang dipakai.

manusia mampu untuk merenungkan
kebenran abadi, atau secara umum
untuk mencapai hubungan dengan
kenyataan

transenden.Aliran

menempatkan

arti

ini

pentingnya

kebebasan pribadi serta ketertarikan
pribadi ini dengan masyarakat.Pribadi
manusia tidak boleh karam dalam
masyarakat

seperti

meteralisme

dialektik.Sebaliknya masyarakat harus
diatur sedemikian dalam, untuk dan
melalui masyarakat.Hanya masyarakat
dan pribadi mengakui Tuhan pribadi,
amanlah

nilai

pribadi

(Abbagnano,

1967:72).
Pandangan

indidualisme,

liberalisme dan personalisme tersebut
diatas, dalam pendapatnya seacara
prinsipial sama, yakni bertitik tolak dari
pandangan

bahwa

manusia

pada

hakikatnya adalah pribadi (personal)

﴾ 97 ﴿

yang

bernilai

pada

diri

sendiri.

ini didasarkan atas dua unsur: (1)

Masyarakat tidak merupakan tujuan

kenisbian

pada dirinya sendiri melainkan harus

adanya

melayani mausia konkrit dalam usaha

sesungguhnya mengenai apa yang

untuk

merupakan halnya dan yang bukan

mengembangkan

diri.Pandangan

individualisme,

liberalisme dan personalisme tidak
(kurang)

melihat

bahwa

penginderaan;

dan

kesepakatan

(2)
yang

merupakan halnya.
2. Subjektivisme merupakan pemikiran-

manusia

pemikiran

mereka

tentang

mereka

secara hakiki bersifat social (manusia

bahwa satu-satunya hal yang dapat

itu

sekaligus

diketahui dengan pasti adalah diri kita

sosial).Hal ini merupakan

sendiri. Kegiatan yang kita sadari juga

mahluk

makhluk

kelemahan

pribadi
atau

dan

kekurangan

yang

pemikiran

terdapat dalam aliran-aliran tersebut.

yang

didasarkan

atas

pengalaman diri sendiri merupakan hal
dilakukan dalam kehidupan yang ada.

C. Kesimpulan

3. Objektivisme merupakan pandangan
bahwa obyek dan kualitas yang kita

Dalam memahami peta filsafat
pengetahuan

dalam

ketahui dengan perantaraan indera

sosial

kita tidak berdiri sendiri, lepas dari

kemasyarakatan maka dapat diketahui

kesadaran

minimal ada bagian dari paham serta

dan

tidak mengenal atau selalu menjaga

Eksistensialisme,

Personalisme.

jarak diantara manusia yang ada.

Sehingga

dipatkan seperti dalam pandangannya

4. Realisme berpandangan bahwa ilmu
pengetahuan untuk menjelaskan apa

serta makna yang ada seperti:

yang

1. Skeptisisme secara global sebagai
pernyataan

ragu-ragu

pengingkatan,

merupakan

karena

secara

skeptisisme

juga

adalah

satu-

itu

dan
ada

bagaimana
dan

muncul

sebagai reaksi atas kegagalan kaum

suatu

saksama

terjadi

sebenarnya

atau

idealisme-liberalisme.

bentuk aliran yang perlu dikenal dan
diperhatikan

kita

bentuk sosial kemasyarakatn saling

Subjektivisme, Objektivisme, Realisme,
Analitik

keadaan

terhadapnya, sehingga didapat dalam

aliran yang ada diantaranya: Skeptisisme,
Fenomenalisme,

serta

5. Fenomenalisme merupakan aliran atau

satunya aliran yang secara radikal dan
fundamental tidak mengakui adanya
kepastian dan kebenaran itu. Prinsip

﴾ 98 ﴿

faham yang mengungkapkan bahwa
fenomenalisme (gejala) adalah sumber
pengetahuan dan kebenaran dalam
keilmuan

yang

sehingga

aplikasi

benar-benar

secara mendalam dan tidak pernah

dilakukan secara baik dan menyeluruh

terhindar dari harapan dan kenyataaan

dalam upaya pencapaian kehidupan

dalam

yang maksimal.

kemasyarakatan yang ada diantara

dalam

kehidupan

kehidupan

sosial

manusia.

6. Eksistensialisme adalah salah satu
aliran besar dalam filsafat, khususnya
tradisi

filsafat

baratjuga

mempersoalkan keberadaan manusia,

Daftar Pustaka
Ahmad

dan keberadaan itu dihadiri lewat

Mengurai

kebebasan yang melekat pada diri
manusia

secara

individu

dan

maupun

secara kelompok (orang ramai).

ditengah-tengah

luas.

Sehingga

Louis O. Kattsoff alih bahasa Soejono
Soemargono.

manusia.

komunikasi
Komunikasi

berdampak

pada

Rizal Mustansyir dan Nisnal Munir. 2009.
“Filsafat Ilmu”. Yogyakarta: Pustaka

salah

dapat mengakibat perselisahan yang

Pelajar.
Titus Smith Nolan. 1985. “Persoalan-

permunsuhan

Persoalan Filsafat. Bandung: Bulan

diantara manusia.
8. Personalisme
aliran

yang

adalah

Bintang.
paham

menegaskan

atau

http

bahwa

manusia mampu untuk merenungkan
kebenaran abadi, atau secara umum
untuk mencapai hubungan dengan
kenyataan transenden. Kebenaran ini
merupakan

suatu

“Pengantar

Yogya.

diantara

yang

2003.

Filsafat”. Yogyakarta: Tiara Wacana

bahasa

merupakan fungsi yang penting dalam
melakukan

Pengetahuan”.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

atau didaerah mana bahasa setempat
dipakai.

Aksiologi

Epistenologi

H. Sirajuddin Zar. 2004. “Filsafat Islami”.

Terlepas bahasa apa yang dipakai
itu

Ontologi,

Ilmu:

Bandung: Pustaka Setia.

sehari-hari

masyarakat

“Filsafat

H.A. Mustofa. 2009. “Filsafat Islami”.

tentang bahasa yang dipergunakan
komunikasi

2007.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

7. Analitik memfokuskan dan berbicara
dalam

Tafsir.

bentuk

yang

diberikan sang pencipta dalam upaya
memberikan makna kehidupan harus

﴾ 99 ﴿

:

//reza

Antonius.wordpress.com/2008/02/2
4/filsafat analitik/