Kelompok 3 Pengakuan pendapatan metode cicilan
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
Makalah
Disusununtukmemenuhitugas
Mata kuliahAkuntansiKeuanganMenengah II yang dibinaoleh
Maria Suryaningsih, SE, M.Ak
Dibuatoleh :
KelompokIII
1. ZulhamEfendi
2. FirhanSaefa Jamil
3. RestyHarmenawati
4. TitaPuspita
(1603501021)
(1603501034)
(1603501038)
(1603501042)
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Akuntansi Keuangan Menengah II. Makalah Akuntansi
Keuangan Menengah ini berisi mengenai pengakuan pendapatan setelah penyerahan.
Dengan disusunnya makalah ini, kami mengharapkan bahwa apa yang kami
sampaikan kepada para pembaca dapat diterima dengan baik dan juga bisa terus
disampaikan kepada orang lain, tidak pula kami juga berterima kasih kepada para temanteman yang sudah membantu kami dalam penyusunan makalah, dan kami berterima kasih
kepada dosen mata kuliah akuntansi keuangan menengah II, Ibu Maria Suryaningsih, SE,
M.Ak yang telah menuntun kita hingga tersusun makalah ini dengan baik.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau pembahasan materi, kritik, dan
saran pembaca sangat kami harapkan, yang nantinya akan membangun kami untuk menjadi
lebih baik lagi dalam penulian makalah.
Jakarta, 1 April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
2.1 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................14
BAB IV....................................................................................................................................15
PENUTUP...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena dengan
Akuntansi kita bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani,
apakah memperoleh laba atau menderita kerugian dengan akuntansi kitapun dapat
memperoleh informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya,baik itu pihak ekstern
maupun intern.Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak kepada
pemerintah demi kesejahteraan sosial.Semua informasi dia atas terkait halnya dengan
sebareba banyak pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, kerana
pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada
pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atau earnings. Pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut
penjualan, penghasilan jasa(fees), bunga, dividen,royalti dan sewa.Menurut PSAK nomor 23
paragraf 6 adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk
itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.Pengakuan Pendapatan Transaksi Penjualan Produk dibagi menjadi empat yaitu :
1.
2.
3.
4.
Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan)
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Pengakuan pendapatan setelah penyerahan
Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus (konsinyasi)
Disini kami akan membahas tentang pengakuan pendapatan settelah penyerahan
dengan 3 metode yaitu metode penjualan cicilan, metode cost recovery, dan metode
deposit.
2.1Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
Bagaimana pengakuan pendapatan setelah penyerahan ?
Apa saja metode yang pakai dalam Pengakuan pendapatan setelah penyerahan ?
Bagaimana cara pengakuan pendapatan dengan metode penjualan cicilan ?
Bagaimana cara pengakuan pendapatan dengan metode cost recovery ?
Dan Bagaimana pula pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode
deposit ?
Semua pertanyaan diatas merupakan perwakilan dari semua pembahasan yang
nantinya akan kita bahas, dan tentunya dibahas sesuai dengan SAP yang telah diberikan.
3.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan ditulis dan disusunya makalah ini sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi keuangan Menengah II.
2. Guna memperdalam pembahasan-pembahasan yang telah diberikan oleh dosen,
baik melalui metode face to face maupun rangkuman pembahasan materi yang
telah dibuat melalui SAP.
3. Menambah wawasan untuk kami pribadi dan para pembaca.
4. Dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan acuan dalam pengerjaan tugastugas sekolah maupun perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengakuan Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
PrinsipPengakuanPendapatan
Permasalahanutamadalamakuntansiuntukpendapatanadalahmenentukansaatpengak
uanpendapatan.
Padaprinsippengakuanpendapatan (revenue recognation principle),
umumnyapendapatandiakuipadasaat (1) direalisasikanataudapatdirealisasikandan (2)
dihasilkan (earned). Maksuddaripernyataantersebutadalahbahwa:
1. Pendapatandianggapdirealisasikanapabilabarangdanjasa, barangdagangan, atauharta
lain
ditukardengankasatauklaimataskas;
Pendapatandianggapdapatdirealisasikanapabilaaktiva
yang
diterimadalampertukaransegeradapatkonversi
(siapditukar)
menjadikasatauklaimataskasdenganjumlah yang diketahui;
2. Pendapatandianggapdihasilkan
apabilaentitasbersangkutanpadahakikatnyatelahmenyelesaikanapa
seharusnyadilakukanuntukmendapathakatasmanfaat
dimilikiolehpendapatanitu,
yakniapabila
menghasilkanlabatelahselesaiatausebenarnyatelahselesai.
(earned)
yang
yang
proses
Empattransaksipendapatantelahdiakuisesuaidenganprinsip di atas, yaitu :
1. Pendapatandaripenjualanprodukdiakuipadatanggalpenjualan,
biasanyadiinterpretasikansebagaitanggalpenyerahanpadapelanggan.
yang
2. Pendapatandaripemberianjasadiakuiketikajasadiakuiketikajasajasaitutelahdilaksanakandandapatditagih.
3. Pendapatandarimengizinkanpihak
lain
untukmenggunakanaktivaperusahaansepertibunga,
sewadanroyaltidiakuisesuaidenganberlakunyawaktuatauketikaaktivaitudigunakan.
4. Pendapatandaripelepasanaktivaselainprodukdiakuipadatanggalpenjualan.
2.2 Metode pejualan cicilan
Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada periode
penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan biasanya digunakan
oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis penjualan yang pembayarannya
diwajibkan dalam periode cicilan selama periode waktu yang diperpanjang.
Menurut metode akuntansi cicilan, pengakuan laba ditangguhkan sampai periode
penagihan kas. Baik pendapatan maupun biaya-biaya penjualan diakui pada periode
penjualan tetapi laba kotor yang berkaitan ditangguhkan sampai pada periode penagihan
kas. Jadi, bukan penjualan yang ditangguhkan pada periode penagihan ataupun biaya-biaya
serta beban yang berkaitan ditangguhkan, tetapi hanya proporsi laba kotor yang
ditangguhkan, yang setara dengan penundaan penjualan dan harga pokok penjualan. Bebanbeban lainnya, seperti beban penjualan, beban administrasi, dan lainnya tidak ditangguhkan.
Lalu apa kelemahan metode penjualan cicilan ? Karena pembayaran produk yang
dijual itu tersebar selama periode yang panjang, resiko kerugian dari perkiraan yang tidak
dapat ditagih lebih besar daripada transaksi penjualan cicilan daripada penjualan biasa.
Metode Penetapan Laba Kotor Pada Penjualan Cicilan
Adapun langkah-langkah dalam prosedur untuk menangguhkan laba kotor dalam metode
penjualan angsuran sebagai berikut :
1. Untuk penjualan dalam satu tahun
Laba kotor yang tidak direalisasi harus ditangguhkan sampai tahun-tahun berikutnya.
Selama setahun, catat baik penjualan maupun harga pokok penjualan dengan cara
yang biasa, dengan menggunakan perkiraan khusus yang akan dijelaskan kemudian,
lalu hitung tingkat laba kotor dalam kegiatan transaksi penjualan cicilan.
Pada akhir tahun, terapkan tingkat laba kotor ke penagihan kas pada penjualan
cicilan tahun berjalan untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasi.
2. Untuk penjualan yang dibuat pada tahun sebelumnya
Tingkat laba kotor untuk masing-masing tahun penjualan harus diterapkan pada
penagihan kas dari piutang dagang yang dihasilkan dari masing-masing tahun
penjualan tersebut untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasi.
Contoh Metode Penjualan Cicilan
Untuk mengilustrasikan metode cicilan dalam akuntansi penjualan barang dagang,
gunakan data berikut :
Untuk menyederhanakan ilustrasi di atas, beban bunga telah dikeluarkan. Sementara ayatayat jurnal dalam bentuk jurnal umum adalah sebagai berikut :
Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut
:
Perhitungan jurnal dan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk tahun 2003 adalah
sebagai berikut :
Maka perhitunganrealisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk tahun 2004 adalah sebagai
berikut :
2.3Metode Cost Recovery atau Pemulihan Biaya
Metode pemulihan biaya adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak ada
laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang
yang dijual. Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap tambahan kas yang ditagih akan
dimasukkan sebagai laba termasuk perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Harga
pokok penjualan dan laba kotor baik jumlah (kalau ada) yang diakui sepanjang periode
maupun jumlah yang ditangguhkan akan di oof set terhadap piutang yang berkaitan
dikurangi dengan penagihan di neraca.
Contoh:
Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan biaya Rp25.000 kepada PT HC
dengan harga Rp36.000 dengan pembayaran sebagai berikut:
1986
18.000
1987
12.000
1988
6.000
Apabila metode penutupan biaya digunakan dan pembayaran sesuai dengan jadual yang
telah ditentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui sebagai berikut:
1986
1987
1988
Kas yang diterima
18.000
12.000
6.000
Pendapatan yang diakui
36.000
0
0
Biaya barang terjual
25.000
0
0
Laba Kotor ditangguhkan
11.000
11.000
6.000
Laba kotor diakui
0
5.000
6.000
saldo laba kotor ditangguhkan
11.000
6.000
0
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut pada tahun 1986 adalah sebagai berikut:
1986
Pada saat penjualan:
Piutang Angsuran
36.000
Penjualan Angsuran
36.000
(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)
Biaya Barang yang Terjual
25.000
Persediaan Barang
25.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual)
Kas
18.000
Piutang Angsuran
18.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Pada akhir tahun:
Penjualan
36.000
Biaya Barang yang Terjual
25.000
Laba Kotor Ditangguhkan
11.000
(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta mencatat laba
kotor yang ditangguhkan)
Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi setelah penerimaan kas
melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai berikut:
1987
Kas
12.000
Piutang Angsuran
12.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba Kotor Ditangguhkan
5.000
Laba Kotor Direalisasi
5.000
(untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987 telah
melebihi biaya)
1988
Kas
6.000
Piutang Angsuran
6.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba Kotor Ditangguhkan
6.000
Laba Kotor Direalisasi
6.000
(untuk mengakui laba kotor krn kas 1988)
2.4Metode Deposit
Di perusahaan-perusahaan pengembang real estate, ada kalanya terjadi transaksi
penjualan property dengan kondisi tertentu. Misalnya:
“Pembeli membayar uang muka sebesar 30%, akan tetapi berhak untuk menerima kembali
uang muka tersebut jika pembeli memutuskan untuk membatalkan pembelian sampai pada
batas waktu tertentu.”
Untuk penjualan seperti ini, pengembang tidak dibenarkan untuk mengakui
pendapatan (atas penjualan tersebut), sampai dengan batas waktu masa berlakunya
pembatalan terlewati. Untuk sementara, uang muka yang diterima tersebut diakui sebagai
“Perskot” (Deposit) dalam kelompok kewajiban di Neraca.
Itulahpengakuan pendapatan dengan metode perskot (deposit method).
BAB III
KESIMPULAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada periode
penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan biasanya digunakan
oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis penjualan yang pembayarannya
diwajibkan dalam periode cicilan selam periode waktu yang diperpanjang.
Metode pemulihan biaya adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak ada
laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang
yang dijual. Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap tambahan kas yang ditagih akan
dimasukkan sebagai laba termasuk perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Harga
pokok penjualan dan laba kotor baik jumlah (kalau ada) yang diakui sepanjang periode
maupun jumlah yang ditangguhkan akan di oof set terhadap piutang yang berkaitan
dikurangi dengan penagihan di neraca.
Metode pemulihan biaya adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak ada
laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang
yang dijual. Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap tambahan kas yang ditagih akan
dimasukkan sebagai laba termasuk perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Harga
pokok penjualan dan laba kotor baik jumlah (kalau ada) yang diakui sepanjang periode
maupun jumlah yang ditangguhkan akan di oof set terhadap piutang yang berkaitan
dikurangi dengan penagihan di neraca.
BAB IV
PENUTUP
Demikian
yang
dapat
kami
paparkanmengenaimateri
menjadipokokbahasandalammakalahini,
tentunyamasihbanyakkekurangandankelemahannya,
kerenaterbatasnyapengetahuandankurangnyarujukanataureferensi
adahubungannyadenganjudulmakalahini.
yang
yang
Meskipunpenulismenginginkankesempurnaandalampenyusunanmakalahinitetapikenyataann
yamasihbanyakkekurangan
yang
perlupenulisperbaiki.
Hal
inidikarenakanmasihminimnyapengetahuan yang penulismiliki. Olehkarenaitukritikdan saran
yang membangundari para pembacasangatpenulisharapkanuntukperbaikankedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materiakuntansi.com/pengakuan-pendapatan-metode-penjualan-cicilan/
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/prinsip-pengakuan-pendapatan.html
http://www.materiakuntansi.com/pengertian-metode-pemulihan-biaya/
http://www.praktisi.ac.id/?op=news&v=129
https://www.google.co.id/search?
q=metode+penjualan+cicilan&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjVobqfnI7aAhXE
ro8KHYNpDEYQ_AUICigB&biw=1366&bih=647
https://www.google.co.id/search?
biw=1366&bih=647&tbm=isch&sa=1&ei=eju7WtKRO8nuUsuKs7AC&q=metode+pemulihan+
biaya&oq=metode+pemulihan+biaya&gs_l=psyab.3..0i24k1.31607.36083.0.36424.15.8.0.6.6.0.204.542.0j2j1.3.0....0...1c.1.64.psyab..6.9.555...0.0.7d0ULtMu7io
Makalah
Disusununtukmemenuhitugas
Mata kuliahAkuntansiKeuanganMenengah II yang dibinaoleh
Maria Suryaningsih, SE, M.Ak
Dibuatoleh :
KelompokIII
1. ZulhamEfendi
2. FirhanSaefa Jamil
3. RestyHarmenawati
4. TitaPuspita
(1603501021)
(1603501034)
(1603501038)
(1603501042)
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Akuntansi Keuangan Menengah II. Makalah Akuntansi
Keuangan Menengah ini berisi mengenai pengakuan pendapatan setelah penyerahan.
Dengan disusunnya makalah ini, kami mengharapkan bahwa apa yang kami
sampaikan kepada para pembaca dapat diterima dengan baik dan juga bisa terus
disampaikan kepada orang lain, tidak pula kami juga berterima kasih kepada para temanteman yang sudah membantu kami dalam penyusunan makalah, dan kami berterima kasih
kepada dosen mata kuliah akuntansi keuangan menengah II, Ibu Maria Suryaningsih, SE,
M.Ak yang telah menuntun kita hingga tersusun makalah ini dengan baik.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau pembahasan materi, kritik, dan
saran pembaca sangat kami harapkan, yang nantinya akan membangun kami untuk menjadi
lebih baik lagi dalam penulian makalah.
Jakarta, 1 April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
2.1 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................14
BAB IV....................................................................................................................................15
PENUTUP...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena dengan
Akuntansi kita bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani,
apakah memperoleh laba atau menderita kerugian dengan akuntansi kitapun dapat
memperoleh informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya,baik itu pihak ekstern
maupun intern.Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak kepada
pemerintah demi kesejahteraan sosial.Semua informasi dia atas terkait halnya dengan
sebareba banyak pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, kerana
pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada
pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atau earnings. Pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut
penjualan, penghasilan jasa(fees), bunga, dividen,royalti dan sewa.Menurut PSAK nomor 23
paragraf 6 adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk
itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.Pengakuan Pendapatan Transaksi Penjualan Produk dibagi menjadi empat yaitu :
1.
2.
3.
4.
Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan)
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Pengakuan pendapatan setelah penyerahan
Pengakuan pendapatan untuk transaksi penjualan khusus (konsinyasi)
Disini kami akan membahas tentang pengakuan pendapatan settelah penyerahan
dengan 3 metode yaitu metode penjualan cicilan, metode cost recovery, dan metode
deposit.
2.1Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
Bagaimana pengakuan pendapatan setelah penyerahan ?
Apa saja metode yang pakai dalam Pengakuan pendapatan setelah penyerahan ?
Bagaimana cara pengakuan pendapatan dengan metode penjualan cicilan ?
Bagaimana cara pengakuan pendapatan dengan metode cost recovery ?
Dan Bagaimana pula pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode
deposit ?
Semua pertanyaan diatas merupakan perwakilan dari semua pembahasan yang
nantinya akan kita bahas, dan tentunya dibahas sesuai dengan SAP yang telah diberikan.
3.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan ditulis dan disusunya makalah ini sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi keuangan Menengah II.
2. Guna memperdalam pembahasan-pembahasan yang telah diberikan oleh dosen,
baik melalui metode face to face maupun rangkuman pembahasan materi yang
telah dibuat melalui SAP.
3. Menambah wawasan untuk kami pribadi dan para pembaca.
4. Dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan acuan dalam pengerjaan tugastugas sekolah maupun perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengakuan Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
PrinsipPengakuanPendapatan
Permasalahanutamadalamakuntansiuntukpendapatanadalahmenentukansaatpengak
uanpendapatan.
Padaprinsippengakuanpendapatan (revenue recognation principle),
umumnyapendapatandiakuipadasaat (1) direalisasikanataudapatdirealisasikandan (2)
dihasilkan (earned). Maksuddaripernyataantersebutadalahbahwa:
1. Pendapatandianggapdirealisasikanapabilabarangdanjasa, barangdagangan, atauharta
lain
ditukardengankasatauklaimataskas;
Pendapatandianggapdapatdirealisasikanapabilaaktiva
yang
diterimadalampertukaransegeradapatkonversi
(siapditukar)
menjadikasatauklaimataskasdenganjumlah yang diketahui;
2. Pendapatandianggapdihasilkan
apabilaentitasbersangkutanpadahakikatnyatelahmenyelesaikanapa
seharusnyadilakukanuntukmendapathakatasmanfaat
dimilikiolehpendapatanitu,
yakniapabila
menghasilkanlabatelahselesaiatausebenarnyatelahselesai.
(earned)
yang
yang
proses
Empattransaksipendapatantelahdiakuisesuaidenganprinsip di atas, yaitu :
1. Pendapatandaripenjualanprodukdiakuipadatanggalpenjualan,
biasanyadiinterpretasikansebagaitanggalpenyerahanpadapelanggan.
yang
2. Pendapatandaripemberianjasadiakuiketikajasadiakuiketikajasajasaitutelahdilaksanakandandapatditagih.
3. Pendapatandarimengizinkanpihak
lain
untukmenggunakanaktivaperusahaansepertibunga,
sewadanroyaltidiakuisesuaidenganberlakunyawaktuatauketikaaktivaitudigunakan.
4. Pendapatandaripelepasanaktivaselainprodukdiakuipadatanggalpenjualan.
2.2 Metode pejualan cicilan
Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada periode
penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan biasanya digunakan
oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis penjualan yang pembayarannya
diwajibkan dalam periode cicilan selama periode waktu yang diperpanjang.
Menurut metode akuntansi cicilan, pengakuan laba ditangguhkan sampai periode
penagihan kas. Baik pendapatan maupun biaya-biaya penjualan diakui pada periode
penjualan tetapi laba kotor yang berkaitan ditangguhkan sampai pada periode penagihan
kas. Jadi, bukan penjualan yang ditangguhkan pada periode penagihan ataupun biaya-biaya
serta beban yang berkaitan ditangguhkan, tetapi hanya proporsi laba kotor yang
ditangguhkan, yang setara dengan penundaan penjualan dan harga pokok penjualan. Bebanbeban lainnya, seperti beban penjualan, beban administrasi, dan lainnya tidak ditangguhkan.
Lalu apa kelemahan metode penjualan cicilan ? Karena pembayaran produk yang
dijual itu tersebar selama periode yang panjang, resiko kerugian dari perkiraan yang tidak
dapat ditagih lebih besar daripada transaksi penjualan cicilan daripada penjualan biasa.
Metode Penetapan Laba Kotor Pada Penjualan Cicilan
Adapun langkah-langkah dalam prosedur untuk menangguhkan laba kotor dalam metode
penjualan angsuran sebagai berikut :
1. Untuk penjualan dalam satu tahun
Laba kotor yang tidak direalisasi harus ditangguhkan sampai tahun-tahun berikutnya.
Selama setahun, catat baik penjualan maupun harga pokok penjualan dengan cara
yang biasa, dengan menggunakan perkiraan khusus yang akan dijelaskan kemudian,
lalu hitung tingkat laba kotor dalam kegiatan transaksi penjualan cicilan.
Pada akhir tahun, terapkan tingkat laba kotor ke penagihan kas pada penjualan
cicilan tahun berjalan untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasi.
2. Untuk penjualan yang dibuat pada tahun sebelumnya
Tingkat laba kotor untuk masing-masing tahun penjualan harus diterapkan pada
penagihan kas dari piutang dagang yang dihasilkan dari masing-masing tahun
penjualan tersebut untuk mendapatkan laba kotor yang direalisasi.
Contoh Metode Penjualan Cicilan
Untuk mengilustrasikan metode cicilan dalam akuntansi penjualan barang dagang,
gunakan data berikut :
Untuk menyederhanakan ilustrasi di atas, beban bunga telah dikeluarkan. Sementara ayatayat jurnal dalam bentuk jurnal umum adalah sebagai berikut :
Perhitungan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut
:
Perhitungan jurnal dan realisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk tahun 2003 adalah
sebagai berikut :
Maka perhitunganrealisasi laba kotor yang ditangguhkan untuk tahun 2004 adalah sebagai
berikut :
2.3Metode Cost Recovery atau Pemulihan Biaya
Metode pemulihan biaya adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak ada
laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang
yang dijual. Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap tambahan kas yang ditagih akan
dimasukkan sebagai laba termasuk perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Harga
pokok penjualan dan laba kotor baik jumlah (kalau ada) yang diakui sepanjang periode
maupun jumlah yang ditangguhkan akan di oof set terhadap piutang yang berkaitan
dikurangi dengan penagihan di neraca.
Contoh:
Pada awal tahun 1986 PT FM menjual persediaan dengan biaya Rp25.000 kepada PT HC
dengan harga Rp36.000 dengan pembayaran sebagai berikut:
1986
18.000
1987
12.000
1988
6.000
Apabila metode penutupan biaya digunakan dan pembayaran sesuai dengan jadual yang
telah ditentukan, penerimaan kas, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui sebagai berikut:
1986
1987
1988
Kas yang diterima
18.000
12.000
6.000
Pendapatan yang diakui
36.000
0
0
Biaya barang terjual
25.000
0
0
Laba Kotor ditangguhkan
11.000
11.000
6.000
Laba kotor diakui
0
5.000
6.000
saldo laba kotor ditangguhkan
11.000
6.000
0
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut pada tahun 1986 adalah sebagai berikut:
1986
Pada saat penjualan:
Piutang Angsuran
36.000
Penjualan Angsuran
36.000
(untuk mencatat hasil penjualan angsuran)
Biaya Barang yang Terjual
25.000
Persediaan Barang
25.000
(untuk mencatat biaya barang yang terjual)
Kas
18.000
Piutang Angsuran
18.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Pada akhir tahun:
Penjualan
36.000
Biaya Barang yang Terjual
25.000
Laba Kotor Ditangguhkan
11.000
(untuk menutup penjualan dan biaya barang yang terjual serta mencatat laba
kotor yang ditangguhkan)
Pada tahun 1987 dan 1988, laba kotor ditangguhkan akan direalisasi setelah penerimaan kas
melebihi jumlah biaya dengan jurnal sebagai berikut:
1987
Kas
12.000
Piutang Angsuran
12.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba Kotor Ditangguhkan
5.000
Laba Kotor Direalisasi
5.000
(untuk mengakui laba kotor karena penerimaan kas pada tahun 1987 telah
melebihi biaya)
1988
Kas
6.000
Piutang Angsuran
6.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari piutang angsuran)
Laba Kotor Ditangguhkan
6.000
Laba Kotor Direalisasi
6.000
(untuk mengakui laba kotor krn kas 1988)
2.4Metode Deposit
Di perusahaan-perusahaan pengembang real estate, ada kalanya terjadi transaksi
penjualan property dengan kondisi tertentu. Misalnya:
“Pembeli membayar uang muka sebesar 30%, akan tetapi berhak untuk menerima kembali
uang muka tersebut jika pembeli memutuskan untuk membatalkan pembelian sampai pada
batas waktu tertentu.”
Untuk penjualan seperti ini, pengembang tidak dibenarkan untuk mengakui
pendapatan (atas penjualan tersebut), sampai dengan batas waktu masa berlakunya
pembatalan terlewati. Untuk sementara, uang muka yang diterima tersebut diakui sebagai
“Perskot” (Deposit) dalam kelompok kewajiban di Neraca.
Itulahpengakuan pendapatan dengan metode perskot (deposit method).
BAB III
KESIMPULAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Metode penjualan cicilan adalah metode pengakuan pendapatan yang lebih
menekankan PENAGIHAN daripada penjualan. Metode ini mengakui laba pada periode
penagihan dan bukan pada saat penjualan. Ungkapan penjualan cicilan biasanya digunakan
oleh akuntan dan lainnya untuk menjelaskan suatu jenis penjualan yang pembayarannya
diwajibkan dalam periode cicilan selam periode waktu yang diperpanjang.
Metode pemulihan biaya adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak ada
laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang
yang dijual. Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap tambahan kas yang ditagih akan
dimasukkan sebagai laba termasuk perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Harga
pokok penjualan dan laba kotor baik jumlah (kalau ada) yang diakui sepanjang periode
maupun jumlah yang ditangguhkan akan di oof set terhadap piutang yang berkaitan
dikurangi dengan penagihan di neraca.
Metode pemulihan biaya adalah metode pengakuan pendapatan dimana tidak ada
laba yang diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang
yang dijual. Sesudah semua kas dipulihkan kembali, setiap tambahan kas yang ditagih akan
dimasukkan sebagai laba termasuk perhitungan laba-rugi selama periode penjualan. Harga
pokok penjualan dan laba kotor baik jumlah (kalau ada) yang diakui sepanjang periode
maupun jumlah yang ditangguhkan akan di oof set terhadap piutang yang berkaitan
dikurangi dengan penagihan di neraca.
BAB IV
PENUTUP
Demikian
yang
dapat
kami
paparkanmengenaimateri
menjadipokokbahasandalammakalahini,
tentunyamasihbanyakkekurangandankelemahannya,
kerenaterbatasnyapengetahuandankurangnyarujukanataureferensi
adahubungannyadenganjudulmakalahini.
yang
yang
Meskipunpenulismenginginkankesempurnaandalampenyusunanmakalahinitetapikenyataann
yamasihbanyakkekurangan
yang
perlupenulisperbaiki.
Hal
inidikarenakanmasihminimnyapengetahuan yang penulismiliki. Olehkarenaitukritikdan saran
yang membangundari para pembacasangatpenulisharapkanuntukperbaikankedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materiakuntansi.com/pengakuan-pendapatan-metode-penjualan-cicilan/
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/prinsip-pengakuan-pendapatan.html
http://www.materiakuntansi.com/pengertian-metode-pemulihan-biaya/
http://www.praktisi.ac.id/?op=news&v=129
https://www.google.co.id/search?
q=metode+penjualan+cicilan&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjVobqfnI7aAhXE
ro8KHYNpDEYQ_AUICigB&biw=1366&bih=647
https://www.google.co.id/search?
biw=1366&bih=647&tbm=isch&sa=1&ei=eju7WtKRO8nuUsuKs7AC&q=metode+pemulihan+
biaya&oq=metode+pemulihan+biaya&gs_l=psyab.3..0i24k1.31607.36083.0.36424.15.8.0.6.6.0.204.542.0j2j1.3.0....0...1c.1.64.psyab..6.9.555...0.0.7d0ULtMu7io