Ni Nyoman Yulianthinia , Ni Made Sucib

  

Model Tata Kelola Jurusan/PS

Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

a b

  

Ni Nyoman Yulianthini , Ni Made Suci

ab

  

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

(madesuci_bali@yahoo.com)

  

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini mengembangkan model tata kelola jurusan/PSberbasis KKNI.

  

Penelitian dilakukan pada jurusan/PS manajemen, fakultas ekonomi Undiksha. Teknik

pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi, kuesioner dan diskusi kelompok

fokus terhadap pengelola jurusan/PS, pimpinan sdekanat, mahasiswa manajemen dan

stake holders yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Jurusan/PS manajemen

memilik kekuatan pada keilmuan manajemen SDM, keuangan dan pemasaran, softskill

mahasiswa bidang akademis dan non akademis, pengelolaan dan dukungan keuangan

serta kerjasama dengan asosiasi, instansi dan industri sedangkan kelemahannya nilai

akreditasi jurusan/PSan B, kurangnya kerjasama baik nasional maupun internasional,

porsi sumber pendanan dari mahasiswa, dan karya dosen masih. Aspek peluangprogram

studi dengan semakin bertumbuhan industri dan perbankan, ketersediaan dana hibah

penelitian, pengabdian, publikasi ilmiah, UU guru dan dosen, UU pendidikan Nasional,

KKNI, Standar Nasional Pendidikan, dan kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN sedangkan

aspek ancaman: persaingan antar program studi manajemen, kualsifikasi dosen dan

tuntutan pengguna lulusan.2)Pengembangan kurikulum jurusan/PSberbasis KKNI

mensyaratkan: penyusunan deskripsi capaian pembelajarannya, kurikulum, pelaksanaan,

dan pengevaluasian pelaksanaannya serta sistem penjaminan mutu internal 3)Tata kelola

jurusan/PSberbasis KKNI menyangkut: organisasi, kepemimpinan, dan pengelolaan SDM,

keuangan, sarana dan prasarana,kerjasama dan keberlanjutan program kegiatan dan

jurusan/PS manajemen Kata Kunci: Tata kelola program studi dan KKNI

PENDAHULUAN diperlukan untuk meningkatkan daya

  Perkembangan ilmu pengetahuan saing bangsa. Tuntutan kompetensi dan teknologi dalam era globalisasi ini, ini mengharuskan pemerintah membawa perubahan yang sangat mengembangkan dan menetapkan besar pada segala aspek kehidupan. kurikulum berstandar Kerangka Perguruan Tinggi merupakan suatu Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) lembaga pendidikan yang mau tidak pada setiap satuan pendidikan. mau, suka tidak suka, siap tidak siap Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan harus ikut “bertarung” menghadapi integrasi dan globalisasi ekonomi penyelenggaraan suatu program studi tersebut. Ketersediaan sumber daya untuk mengatur capaian manusia yang unggul dan produktif pembelajaran, bahan kajian, proses (skilled labor) berbasis pengetahuan dan penilaian lulusannya (Permen (knowledge based economy) mutlak ristek dikti RI Nomor 44 Tahun 2015).

  

779

  Yulianthini,Suci-Model Tata Kelola Jurusan/PS Berbasis

  

780

  Selanjutnya kurikulum berbasis KKNI dikembangkan sebagai kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan, bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

  Penyelenggaraan pendidikan tinggi merupakan suatu proses sistem yang memiliki empat elemen pokok yaitu: masukan, proses, luaran, dan

  outcome. Oleh karena itu

  penyelenggaraan sistem pendidikan yang baik harus didukung dengan tata kelola yang baik pula. Sistem tata kelola yang baik menyangkut: organisasi yang sehat, pengelolaan yang transparan dan akuntabel, ketersediaan rencana pembelajaran dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas, kemampuan dan keterampilan sumberdaya manusia di bidang akademik dan non-akademik yang handal dan profesional, ketersediaan sarana-prasarana dan fasilitas belajar yang memadai serta lingkungan akademik yang kondusif.

  Namun kenyataannya, perubahan kurikulum seringkali hanya fokus pada pengubahan dokumen saja, tanpa mensyaratkan bagaimana tata kelola implementasi perubahan kurikulum tersebut pada tataran jurusan/PS/program studi yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa sebagai subyek dan obyek kurikulum. Kondisi ini terjadi karena kurikulum dipandang sebagai elemen

  input saja, padahal kurikulum

  merupakan: kebijakan manajemen yang menentukan arah dan tujuan pendidikan, filosofi yang mewarnai penyelenggaraan iklim akademik tertentu, pola pembelajaran,iklim yang terbentuk dalam mencapai tujuan pembelajaran, rujukan kualitas dan ukuran keberhasilan lulusan dalam masyarakat.

  Berdasarkan uraian tersebut, pengembangan model tata kelolajurusan/PS sangat penting dilakukan untuk mengoperasionalisasikan tujuan kurikulum berbasis KKNI melalui identifikasi potensi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta kebutuhan tata kelola program studi dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis KKNI.

  KAJIAN PUSTAKA Kurikulum berbasis KKNI

  Kurikulum pendidikan merupakan suatu proses implementasi sumber, proses pembelajaran, peserta didik, asesmen dan hubungan peserta didik dengan lingkunganyang menentukan kualitas dari lulusannya. Suatu kurikulum dikembangkan berlandaskan filosofis, teoritis dan yuridis. Landasan filosofis kurikulum ditujukan untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia yang mempunyai kecerdasan spiritual, kecerdasan hati, kecerdasan intelektual, kecemerlangan akademik melalui instructional effect dan

  nurturant effect sehingga dapat

  berpartisipasi dalam membangun kehidupan masyarakat dan negara yang lebih baik (experimentalis mand

  social reconstructivism). Selain itu,

  landasan teoritisnya menunjukkan standar pendidikan (standard-

  basededucation) dan standar

  kompetensi (competency- based

  curriculum) dengan mengacu pada

  standar nasional. Sedangkan landasan yuridisnya adalah: (1) UUD Negara RI Tahun 1945; (2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (3) UU Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; (4) PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; (5) UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; (6) Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI; (7) UU Nomor 12

  Tahun 2012 tentang PT; (8) PP RI Nomor

  4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi; (9) Permenristekdikti RI Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

  Tata Kelola Jurusan/ Program Studi

  Manajemen adalah suatu proses pemberdayaan dan penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang ada dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jackson dan Musselman (2001) mendeskripsikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, penggorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi agar dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Pencapain tujuan secara efektif dan efisien menunjukkan organisasi mampu mendapatkan sumber daya dan mengelolanya secara optimal dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan menghasilkan lulusan sesuai dengan persyaratan KKNI, jurusan/PS/program studi harus mampu mengelola seluruh sumberdayanya secara efektif dan efisien.

  Yulianthini,Suci-Model Tata Kelola Jurusan/PS Berbasis

METODE PENELITIAN

  secaradeskriptif dan kritis untuk memilih dan memilahnya sebagai dasar pengembangan model tata kelola jurusan/PS berbasis KKNI.

  Penilaian secara komprehensif dan mendalam diidentifikasi: 1) aspek kekuatan (strengths)terdiri dari: memiliki keunggulan spesifik di bidang manajemen sumber daya manusia, keuangan dan pemasaran, pengembangan softskill mahasiswa berdasarkan grand design softsklii akademis dan non akademis, pengelolaan dan dukungan keuangan yang baik, dan kerjasama yang intensif dengan asosiasi, instansi dan

  1) Analisis Kekuatan, Kelemahan, peluang dan Ancaman Jurusan/PS/ PS Manajemen.

  akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya. Sedangkan capaian pembelajaran (learning outcome) merupakan internalisasi dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kompetensi yang dicapai melaui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

  outcome). Kompetensi adalah

  Pemberlakuan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), khususnya Pasal 29 ayat (1), (2) dan (3) telah berdampak pada kurikulum dan pengelolaannya pada setiap program. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning

  discussion) kemudian data dianalisis

  

782

  pengumpulan data dengan wawancara terstruktur, dokumentasi, observasi, kuesioner dan diskusi kelompok fokus (focus group

  stakeholder ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik

  jumlah yang proporsional untuk masing-masing strata sedangkan

  stratified random sampling dandengan

  dan Evaluate (Ibrahim, 2011).Penelitian ini dilakukan pada jurusan/PS manajemen fakultas ekonomi Undiksha. Adapun responden penelitian ini adalah: 1) seluruh dosen dan pengelola di Jurusan/PS Manajemen, pimpinan Fakultas Ekonomi. 2) mahasiswa Jurusan/PS Manajemen dan stake holder terkait yang ditetapkan dengan teknik

  Analyze, Design, Develop, Implement

  Desain penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang terdiri dari . lima tahapan kegiatan yaitu:

HASIL DAN PEMBAHASAN

  industri. 2) aspek kelemahannya adalah: nilai akreditasi B, terbatasnya kerjasama baik nasional maupun internasional, komposisi pendanaan program sebagian besar masih dari mahasiswa, dan karya doson untuk mendapatkan HAKI masih sangat kurang 3) aspek peluang adalah: semakin bertumbuhan industri dan perbankan, ketersediaan dana hibah penelitian dan pengabdian serta publikasi ilmiah yang memadai, kebijakan pemerintah berbasis mutu seperti UU guru dan dosen, UU pendidikan Nasional, KKNI, Standar Nasional Pendidikan, dan kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN, dan 4) apek ancaman adalah: adanya persaingan antar program studi manajemen, regulasi tentang peningkatan kualifikasi dosen, tuntutan pengguna lulusan terhadap nialai akreditasi prodi A.

  Berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman maka dirumuskan sasaran pengembangan program studi manajemen adalah 1) peningkatan kualitas input (mahasiswa baru) 2) peningkatan kualitas PBM 3) peningkatan daya saing lulusan4) peningkatan kualitas riset 5)peningkatan kualitas pengabdian pada masyarakat 6) peningkatan kualitas SDM 7) pengembangan manajemen program studi karena berbagai program yang direncanakan tidak akan berhasil tanpa adanya sistem pengelolaan program studiyang baik dengan salah satu indikator penting kualitas pengelolaan program studi adalah nilai akreditasi. 8) peningkatan kerjasama dengan PT, pemerintah dan pihak swasta.

  2) Kebutuhan Pengembangan Kurikulum Program studi Berbasis KKNI

  Permendikbud No. 73 Tahun 2013, Pasal 10 ayat 4 mengamanatkan setiap program studi wajib: 1) menyusun deskripsi capaian pembelajarannyadengan mengacu pada KKNI, 2) menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum dengan mengacu pada KKNI, dan 3) mengembangkan sistem penjaminan mutu internal untuk memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran program studi. Terdapat dua kata kunci untuk mengkaitkan antara kurikulum dengan KKNI yaitu capaian pembelajaran (learning outcomes) dan kualifikasi lulusan. Pengemasan capaian pembelajaran ke dalam jenjang kualifikasi KKNI sangat penting untuk menyandingkan maupun penyetaraan kualifikasi dan/ rekognisi antara tingkat pendidikan dan/tingkat pekerjaan. Selain itu, pengemasan capaian pembelajaran ke dalam KKNI juga penting untuk

  Yulianthini,Suci-Model Tata Kelola Jurusan/PS Berbasis

  

784

  keperluanharmonisasi dan kerjasama saling pengakuan kualifikasi antar negara lain,baik secara bilateral maupun secara multilateral.

  Hasil analisis kekuatan. Kelemahaan, peluang dan ancaman,

  tracer study dan labor market signals

  merupakan dasar dalam menentukan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan kemudian dijabarkan ke dalam mata kuliah yang selanjutnya dilengkapi dengan bahan ajarnya (dalam wujud silabus dan kelengkapannya). Sejumlah mata kuliah ini disusun tiap didasarkan pada struktur atau logika urutan sebuah IPTEKS dan urutan tingkat kerumitan suatu ilmu (kurikulum berbasis isi (content-

  basedcurriculum). Selanjutnya,

  pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) berorientasi pada kompetensi yang harus dimiliki oleh suatu lulusan program pendidikan untuk memnuhhi kebutuhan masyarakat. Hal inilah sebagai dasar penyusunan kurikulum berbasis KKNI.

  Tahapan penyusunan kurikulum berbasis KKNI adalah (1) penyusunan profil lulusan, (2) penetapan kompetensi lulusan yang diwujudkan dalam capaian pembelajaran (3) penentuan bahan kajian yang terkait dengan bidang IPTEKS program studi, (4) penetapan kedalaman dan keluasan kajian (sks) (5) pemetaan berbagai bahan kajian kedalam mata kuliah, (6) mendistribusikan mata kuliah tiap semester, (7) pengembangan rancangan pembelajaran (8) pemilihan metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensinya.

  Penetapan profil lulusan mengacu pada peran yang diharapkan dapat dilakukan lulusan program studi di masyarakat atau dunia kerja. Perumusan Capaian Pembelajaran (CP) menunjukkan deskripsi kualifikasi pada setiap jenjang KKNI dinyatakan sebagai CP yang mencakup aspek-aspek pembangun jati diri bangsa, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan untuk melakukan kerja secara bermutu, wewenang dan kewajiban sesuai dengan level kualifikasinya.. Rumusan CP disusun dalam 4 unsur yaitu sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, serta wewenang dan tanggung jawab. Keberagaman format CP sesuai dengan karakteristik program, namun fungsinya tetap sebagai penciri atau pembeda program studi yang dituliskan pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Selanjutnya pembentukan mata kuliah dengan menganalisis kedekatan bahan kajian dan kemungkinan efektivitas pencapaian kompetensi dan strategi pembelajaran yang tepat.

3) Kebutuhan Tata Kelola Jurusan/PS sesuai dengan KKNI

  Pencapaian tujuan kurukulum KKNI tersebut mempersyaratkan suatu tata kelola jurusan/PS yang memadai.

  a) Aspek Organisasi Struktur organisasi jurusan/PSstudi terdiri dari ketua jurusan/PS, sekretaris jurusan/PS dan pengelola laboratorium. Struktur organisasi dan tata kelola jurusan/PS/program studi sebagai unit pelaksana teknis pada suatu lembaga pendidikan. Struktur organisasi ini menunjukkan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak pada suatu organisasi.

  b) Aspek kepemimpinan Organisasi jurusan/PS manajemen dipimpin oleh ketua jurusan/PS/program studi manajemen dan dibantu oleh sekretaris jurusan/PS/program studi Manajemen. Laboratorium program studi dipengang seorang pengelola laboratorium yang berkoordinasi dengan ketua program studi Manajemen. Dalam operasionalnya, jurusan/PS manajemen didukung oleh

  supporting unit seperti bagian

  perpustakaan, bagian administrasi akademik, umum dan keuangan yang dipangku oleh tenaga non-akademik setingkat kepala bagian, kepala seksi dan pelaksana.

  c) Aspek pengelolaan

  Sistem pengelolaan program studi didasarkan pada Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Strategis Institusi, Rencana Strategis Program Studi, Job Description, Standar Mutu Akademik, Sasaran Mutu, Program Kerja. Pada tahapan awal, program studi melakukan perencanaan program kerja dan sasaran mutu setiap awal tahun akademik mengacu pada RIP dan Renstra yang telah ditetapkan. Program kerja ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh dosen program studi agar dapat diimplementasikan. Penyusunan program kerja melibatkan dosen secara langsung untuk menetapkan dosen pengampu mata kuliah, seminar dan ujian akhir program mahasiswa, rencana yudisium, penyelenggaraan kegiatan seminar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, pengembangan staf melalui studi lanjut maupun dengan mengikutsertakan dosen melalui seminar, lokakarya, pelatihan dan sertifikasi profesi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi secara koordinatif dengan pihak fakultas. Program studi juga menyelenggarakan pelatihan, workshop terkait dengan pengembangan metode pembelajaran,

  Yulianthini,Suci-Model Tata Kelola Jurusan/PS Berbasis

  

786

  teknologi pembelajaran maupun konten mata kuliah. Pengelolaan mutu internal pada tingkat program studi seperti peninjauan terhadap kurikulum, monitoring dan evaluasi proses pembelajaran, peninjauan capaian sasaran mutu program studi, peninjauan capaian performance

  appraisal (PA) dosen, peninjauan

  umpan balikan dari mahasiswa dapat dilakukan setiap akhir semester. Evaluasi terhadap program kerja secara keseluruhan juga dilakukan melalui mekanisme audit internal di bawah kontrol Unit Penjaminan Mutu lembaga. Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ditindak lanjuti melalui mekanisme rapat evaluasi atau rapat koordinasi setiap akhir semester. Monitoring ini dilakukan untuk melihat ketercapaian, hambatan/masalah yang dihadapi, tindak lanjut perbaikan apabila sasaran mutu yang diharapkan tidak sesuai dengan target. Hasil peninjauan sasaran mutu ini kemudian disampaikan kepada Pembantu Ketua Bidang Akademik dan selanjutnya akan didiskusikan dalam rapat koordinasi dan rapat pleno bersama Pimpinan. Performance

  Appraisal (PA) adalah sarana penilaian

  kinerja pegawai (baik dosen maupun karyawan) yang meliputi Core

  Competency, Managerial Competency

  dan Technical Competency. Untuk PA dosen dinilai berdasar core competency dan technical competency (meliputi Tridharma PT).Kemudian untuk hasil PA secara keseluruhan menjadi acuan program studi dalam melakukan perbaikan dan pengembangan bagi dosen pada tahun berikutnya.

  Tata kelola jurusan/PS program studi menyangkut : 1) Aspek SDM sebagai faktor utama penentu kualitas program studi adalah kompetensi dosennya. Program studi Manajemen diharapkan secara berkesinambungan melaksanakan program pengembangan dosen dengan menempuh studi lanjut jenjang S3 2) Aspek Keuanganmenyangakut penyusunan rencana kerja dan anggaran oleh program studi Manajemen dilaksanakan secara partisipatif kemudian diusulkan kepada pimpinan untuk menumbuhkan komitmen dan kebersamaan dalam mencapai tujuan. Pengajuan dana dilakukan ketika kegiatan akan dilaksanakan dan pertanggungjawaban keuangan dilakukan paling lambat satu minggu setelah kegiatan berlangsung 3) Aspek Sarana dan Prasarana, menyangkut gedung perkuliahan merupakan prasarana untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Prasarana untuk menjalankan kegiatan akademik dan non akademik diusahakan dalam jumlah dan kondisi yang memedai guna mendukung proses pendidikan pengajaran, selain itu, jurusan/PS manajemen membutuhkan prasarana penunjuang lainnya, seperti ruang program studi, ruang administrasi, ruang dosen, ruang perpustakaan, ruang pertemuan, ruang kegiatan mahasiswa. Khusus untuk ruang laboratorium jurusan/PS /PS Manajemen memerlukan Lab. Pasar Modal, Lab Bank, Lab. Pemasaran, Lab. SDM, Lab. Kewitausahaan, Lab. Komputer yang memadai 4) Aspek kerjasamaprogram studi manajemen dapat dilakukan dengan berkoordinasi denganUnit Kerjasama di bawah koordinasi Wakil Rektor IV lembaga baik untuk kerjasama dibidang akademik, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat 5)Aspek keberlanjutan dilakukan dengan (1)peningkatan animo calon mahasiswaprogram studi manajemen dapat melakukan promosi ke SMU dan SMK dengan menwarkan program- program unggulan program studi baik menyangkut proses penyelengaraan pendidikan maupun jenjang karirnya (2)peningkatan mutu manajemen dengan melakukan continous

KESIMPULAN DAN SARAN

  improvement melalui audit internal

  dan audit eksternal setiap 6 bulan sekali. (3) peningkatan mutu lulusan melalui: pengembangan: metode pembelajaran yang berbasis mahasiswa, pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan materi-materi sertifikasi profesi pada matakuliah, pemanfaatan fasilitas laboratorium dan integrasi softskills melalui metode pembelajaran. (4) peningkataan pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan melalui forum kemitraan dan kerjasama dengan perusahaan yang konsisten memberikan masukan untuk pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran.(5) peningkatan upaya dan prestasi memperoleh dana hibah kompetitifbaik mahasiswa maupun dosennya.

  Kurikulum pendidikan merupakan suatu proses implementasi sumber, proses pembelajaran, peserta didik, asesmen dan hubungan peserta didik dengan lingkungan yang menentukan kualitas dari lulusannya. Permendikbud No. 73 Tahun 2013, mengamanatkan setiap program studi wajib mendeskripsikan capaian pembelajarannya. menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum, dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal dengan mengacu pada KKNI.

  Analisis mendalam terhadap aspek kekuatan, kelemahaan, peluang dan ancaman, tracer study dan labor

  market signals sebagai dasar

  Yulianthini,Suci-Model Tata Kelola Jurusan/PS Berbasis

  unhas.ac.id

  

  4 November

  Meeting Basic Learning Needs: A Vision for 1990s.(1990). Diakses 2013, dari

  Pendidikan Tinggi

  Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomot 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

  

  Diakses 4 November2013,pada

  International Standard Classification of Education (ISCED).(2012).

  

  4 November 2013, dari

  International Standard Classification of Occupations Structure, Group Definitions and Correspondence Tables.(2012). Diakses

  http://www.unhas.ac.id

  Higher Education Long Term Strategy HELTS 2003 2010.(). Diakses 4 November 2013, dari

  Gerakan Mutu dalam Pendidikan Tinggi. (t.t). Diakses 4 November 2013, dari http://www.

  

788

menentukan tujuan pendidikan.

  

  Education. (2010). Diakses 4 November 2013, dari

  Dikti. Equity and Access in Higher

  Kurikulum Perguruan Tinggi Sesuai KKNI. Jakarta: Dirjen

  Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2014.

  Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi. Jakarta: Dirjen Dikti.

  Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.2014.Panduan

  

  Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi: Sebuah Alternatif Penyusunan Kurikulum. (2008). Diakses 4 November 2013, dari

   go.id

  4 November 2013, dari

  Basic Framework for Higher Education development KPPTJP IV (2003- 2010).(2003). Diakses

  Perlu adanya kerjasama diantara anggota organisasi yaitu pengelola, dosen, mahasiswa dan pimpinan lembaga untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan kurikullum berbasis KKNI secra tepat dan berkesinambungan.

  Tujuan pendidikan kemudian dijabarkan kedalam mata kuliah yang dilengkapi dengan bahan ajarnya (dalam wujud silabus dan kelengkapannya). Pencapai tujuan pendidikan dengan mengacu pada KKNI dalam proses pengimplementasiannya mensyaratkan pula adanya tata Kelola program studi untuk menjamin dan keberlangsungan program kegiatan, pencapaian tujuan kurikulum dan program studiyang menyangkut Organisasi, Kepemimpinan, dan Pengelolaan, Sumber Daya Manusia, keuangan , sarana dan prasarana , kerjasama dan keberlanjutan program dan jurusan/PSan/PS.

DAFTAR PUSTAKA

  Report to UNESCO for the International Commision on Education for the Twenty-First Century (1996). Dakses

  4 November 2013 pada

  

  Strategi Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (SPT-JP atau HELTS), 2003-2010.(2004). Diakses

  4 November 2013. Surat Keputusan Menteri Pendidikan

  Nasional Republik Indonesia Nomot 232/U/2000 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan

  

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

Penilaian Hasil Belajar

Mahasiswa.

  Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 Tahun 2002 tentang Kurikulum Inti

  Pendidikan Tinggi.