Perbedaan antara indentitas seorang kons
1. Perbedaan antara indentitas seorang konselor dan identitas provesional dalam
seting layanan BK.
Jawab:
Indentitas seorang konselor adalah orang menggeluti suatu pekerjaan/keahlian
yang tidak dimiliki orang lain, tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak
terlatih dalam hal ini adalah memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Seseorang yang mempunyai
keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal
sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB),
Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai
organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).
Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor
tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan
konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor
bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tapi juga merambah
pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan
konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang
bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau
Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Profesi ini lebih banyak berkiprah di bidang pendidikan umum, pekerja sosial,
pendidikan khusus seperti SLB dan beberapa jenis terapi seperti anak autis.
Seorang konselor harus memenuhi persyaratan yaitu: persyaratan pendidikan
formal, pengalaman, kepribadian yang cocok dan persyaratan sikap serta sifat
yang baik. Dalam pemberian layanan terdapat 9 layanan yang harus dilakukan
ditambah BK 17+ dan juga 4 bidang bimbingan
Sedangkan indentitas provesional adalah guru bk yang melakukan
pekerjaan itu (konselor) dalam hal ini adalah bagaimana seorang guru bk
menerapkan pemberian 9 layaan yang harus dilakukan ditambah BK 17+ dan
juga 4 bidang bimbingan kepada siswa sehingga berdampak positif bagi siswa
yaitu meningkatkan prestasi belajarnya dan juga masalahnya dapat teratasi
2. Pendapat anda terkait perkembangan provesi dalam memandirikan konseli
dalam pengambilan keputusan untuk mewujudkan kehidepan yang produktif
bagi klien.
Jawab: pendapat saya adalah dengan perkembangan provesi adalah sudah
sangat baik apalagi konselor adalah sebagai tugas yang mulia yaitu
memanusiakan mansuia yaitu memandirikan individu dalam memotivasi
perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan tentang pendidikan
termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih serta
mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan
sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan
umum melalui pendidikan. Apalagi dengan dikeluarkanya UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat 6, yang berarti keberadaan konselor dalam sistem
pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar
dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar. Dengan dekeluarkanya UU
tersbut maka semakin dipercaya bahwa seorang konselor dapat dipercaya dan
mampu memberiaka pelayanan dengan baik disekolah sehingga berdampak
positif pada perkembangan siswa.
seting layanan BK.
Jawab:
Indentitas seorang konselor adalah orang menggeluti suatu pekerjaan/keahlian
yang tidak dimiliki orang lain, tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak
terlatih dalam hal ini adalah memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Seseorang yang mempunyai
keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal
sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB),
Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai
organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).
Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor
tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan
konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor
bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tapi juga merambah
pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan
konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang
bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau
Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Profesi ini lebih banyak berkiprah di bidang pendidikan umum, pekerja sosial,
pendidikan khusus seperti SLB dan beberapa jenis terapi seperti anak autis.
Seorang konselor harus memenuhi persyaratan yaitu: persyaratan pendidikan
formal, pengalaman, kepribadian yang cocok dan persyaratan sikap serta sifat
yang baik. Dalam pemberian layanan terdapat 9 layanan yang harus dilakukan
ditambah BK 17+ dan juga 4 bidang bimbingan
Sedangkan indentitas provesional adalah guru bk yang melakukan
pekerjaan itu (konselor) dalam hal ini adalah bagaimana seorang guru bk
menerapkan pemberian 9 layaan yang harus dilakukan ditambah BK 17+ dan
juga 4 bidang bimbingan kepada siswa sehingga berdampak positif bagi siswa
yaitu meningkatkan prestasi belajarnya dan juga masalahnya dapat teratasi
2. Pendapat anda terkait perkembangan provesi dalam memandirikan konseli
dalam pengambilan keputusan untuk mewujudkan kehidepan yang produktif
bagi klien.
Jawab: pendapat saya adalah dengan perkembangan provesi adalah sudah
sangat baik apalagi konselor adalah sebagai tugas yang mulia yaitu
memanusiakan mansuia yaitu memandirikan individu dalam memotivasi
perjalanan hidupnya melalui pengambilan keputusan tentang pendidikan
termasuk yang terkait dengan keperluan untuk memilih, meraih serta
mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan
sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan
umum melalui pendidikan. Apalagi dengan dikeluarkanya UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat 6, yang berarti keberadaan konselor dalam sistem
pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar
dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar. Dengan dekeluarkanya UU
tersbut maka semakin dipercaya bahwa seorang konselor dapat dipercaya dan
mampu memberiaka pelayanan dengan baik disekolah sehingga berdampak
positif pada perkembangan siswa.