Pemeriksaan ginekologis pengaruhnya terhadap skor
Dr Daniel Richard H SpOG
ANAMNESIS
Gambaran tentang pasien dan
penyakitnya
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien
diungkapkan sesuai bahasa pasien
2. Anamnesis keluarga
Riwayat keluarga dan keadaan sosial
pasien,
3. Riwayat Penyakit yang lalu:
riwayat pengobatan, riwayat
pembedahan, riwayat alergi
4. Riwayat Haid
panjangnya siklus, lamanya haid,
banyaknya darah, nyeri, perdarahan di
luar siklus
5.Riwayat Obstetri
keadaan kehamilan, abortus, hamil
kurang bulan, hamil cukup bulan,
jumlah anak hidup
6. Riwayat Keluarga Berencana
Cara KB yang sedang dipakai,
cara KB sebelumnya, kegagalan KB
7. Riwayat Hubungan Seksual
Dispareunia, kurang bergairah
8. Keluhan Saluran Kencing
9. Keluhan Saluran Pencernaan
PEMERIKSAAN FISIK
¤ Sewaktu anamnesis pemeriksa sudah
memberitahu pasien mengenai
pemeriksaan selanjutnya yaitu:
pemeriksaan fisik, ginekologis, dan
penunjang yang diperlukan
¤ Selama pemeriksaan ditemani oleh
perawat/bidan
¤ Sambil memperhatikan pasien:
pertumbuhan rambut muka, tinggi
rendah suara, dll
PEMERIKSAAN GINEKOLOGIS
- Pasien dalam posisi lithotomi
- Pemeriksa menggunakan sarung
tangan
Inspeksi:
- Perhatikan genitalia eksterna
- Labia minora dibeberkan,
perhatikan introitus
o Pasien diminta mengejan untuk
mencari gejala prolaps
o Pemeriksaan dengan spekulum
- Digunakan 2 buah spekulum depan
dan belakang
- Sambil membeberkan labia,
spekulum dimasukkan dari samping
lalu diputar 45º
- Setelah dinding vagina diteliti, perhatikan
keadaan portio, bentuknya, adakah
sekret yang keluar dari kanalis servikalis,
adakah erosio, polip, ulkus atau tumor
Pemeriksaan sekret:
- Pada fluor albus perlu diketahui etiologi
- Dipergunakan pinset, spatel, ose,
object glass
- Untuk pemeriksaan bakteriologis ,
digunakan lidiwatten
Preparat untuk diagnostik (Papaniculaou)
- Diambil apusan dari permukaan portio,
kanalis servikalis, dan fornix posterior
- Difiksasi dengan alkohol selama 20
menit atau lebih
Schiller Test
Menggunakan larutan iodine (Gram
atau Lugol): epitel gepeng berlapis
banyak yang normal berwarna coklat
tua bila terkena iodium karena
mengandung glikogen
Pada Ca epitelnya tidak mengandung
glikogen hasil tes tidak berwarna atau
berwarna merah muda
Palpasi
Dengan pemeriksaan bimanual
Dua jari dari satu tangan dimasukkan ke
dalam vagina dan tangan lainnya pada
perut bagian bawah di atas simfisis
Dengan perasaan kedua tangan,
usahakan memdapat kesan mengenai
ukuran, letak, kemungkinan pergerakan
dari genitalia interna
Pada nullipara lebih baik gunakan satu jari
Portio diraba bagaimana bentuk dan
konsistensinya
Jari dalam fornix posterior mengangkat
uterus, tangan di luar menekan dinding
perut ke dalam, usahakan meraba korpus
uteri tentukan:
Ukuran dan bentuk uterus
Konsistensi uterus
Letak uterus
Kemungkinan pergerakan
Penilaian adnexa dan parametrium
Adnexa diperiksa dengan menggerakkan
jari yang di dalam ke dalam fornix lateral,
tangan yang di luar pindah ke samping
uterus
Sekaligus periksa keadaan parametrium
Kalau teraba tumor tentukan besar,
konsistensi, kemungkinan pergerakan
Pemeriksaan Rektal
Pada anak dan virgo karena hymen
masih utuh
Satu jari salah satu tangan masuk ke
dalam rektum setelah diberi pelumas
(vaselin atau gliserin)
Pemeriksaan Rektovaginal
- Berguna untuk memeriksa prosesproses di belakang dan samping
uterus (parametrium) seperti
infiltrat dan tumor
- Telunjuk dimasukkan ke vagina, jari
tengah ke rektum, tangan yang di
luar mendekatkan apa yang
hendak diperiksa
PROSEDUR DIAGNOSIS GINEKOLOGI
1. Dilatasi dan kurettage
Mengetahui perdarahan yang atipikal
atau tidak teratur
2. Biopsi
Mengambil jaringan secukupnya
untuk
diagnosis
3. kolposkopi
Kolposkopi merupakan pemeriksaan
dengan
pembesaran 10 - 40 x serviks
4. Kolpomikroskopi
Magnifikasi lebih besar dari kolposkopi
5. Biopsi, Konisasi, Dilatasi dan
Kuretase
Sitopatologi dan histopatologi
merupakan pemeriksaan penunjang
Lesi awal di endoserviks (displasia
dan
Ca in situ)
6. Konisasi Serviks
Untuk diagnosis dilakukan setelah
dilakukan apus yang meragukan
ataupun positif
Konisasi panas dilakukan dengan
elektrokauterisasi
Konisasi dingin dengan pisau tajam
ANAMNESIS
Gambaran tentang pasien dan
penyakitnya
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien
diungkapkan sesuai bahasa pasien
2. Anamnesis keluarga
Riwayat keluarga dan keadaan sosial
pasien,
3. Riwayat Penyakit yang lalu:
riwayat pengobatan, riwayat
pembedahan, riwayat alergi
4. Riwayat Haid
panjangnya siklus, lamanya haid,
banyaknya darah, nyeri, perdarahan di
luar siklus
5.Riwayat Obstetri
keadaan kehamilan, abortus, hamil
kurang bulan, hamil cukup bulan,
jumlah anak hidup
6. Riwayat Keluarga Berencana
Cara KB yang sedang dipakai,
cara KB sebelumnya, kegagalan KB
7. Riwayat Hubungan Seksual
Dispareunia, kurang bergairah
8. Keluhan Saluran Kencing
9. Keluhan Saluran Pencernaan
PEMERIKSAAN FISIK
¤ Sewaktu anamnesis pemeriksa sudah
memberitahu pasien mengenai
pemeriksaan selanjutnya yaitu:
pemeriksaan fisik, ginekologis, dan
penunjang yang diperlukan
¤ Selama pemeriksaan ditemani oleh
perawat/bidan
¤ Sambil memperhatikan pasien:
pertumbuhan rambut muka, tinggi
rendah suara, dll
PEMERIKSAAN GINEKOLOGIS
- Pasien dalam posisi lithotomi
- Pemeriksa menggunakan sarung
tangan
Inspeksi:
- Perhatikan genitalia eksterna
- Labia minora dibeberkan,
perhatikan introitus
o Pasien diminta mengejan untuk
mencari gejala prolaps
o Pemeriksaan dengan spekulum
- Digunakan 2 buah spekulum depan
dan belakang
- Sambil membeberkan labia,
spekulum dimasukkan dari samping
lalu diputar 45º
- Setelah dinding vagina diteliti, perhatikan
keadaan portio, bentuknya, adakah
sekret yang keluar dari kanalis servikalis,
adakah erosio, polip, ulkus atau tumor
Pemeriksaan sekret:
- Pada fluor albus perlu diketahui etiologi
- Dipergunakan pinset, spatel, ose,
object glass
- Untuk pemeriksaan bakteriologis ,
digunakan lidiwatten
Preparat untuk diagnostik (Papaniculaou)
- Diambil apusan dari permukaan portio,
kanalis servikalis, dan fornix posterior
- Difiksasi dengan alkohol selama 20
menit atau lebih
Schiller Test
Menggunakan larutan iodine (Gram
atau Lugol): epitel gepeng berlapis
banyak yang normal berwarna coklat
tua bila terkena iodium karena
mengandung glikogen
Pada Ca epitelnya tidak mengandung
glikogen hasil tes tidak berwarna atau
berwarna merah muda
Palpasi
Dengan pemeriksaan bimanual
Dua jari dari satu tangan dimasukkan ke
dalam vagina dan tangan lainnya pada
perut bagian bawah di atas simfisis
Dengan perasaan kedua tangan,
usahakan memdapat kesan mengenai
ukuran, letak, kemungkinan pergerakan
dari genitalia interna
Pada nullipara lebih baik gunakan satu jari
Portio diraba bagaimana bentuk dan
konsistensinya
Jari dalam fornix posterior mengangkat
uterus, tangan di luar menekan dinding
perut ke dalam, usahakan meraba korpus
uteri tentukan:
Ukuran dan bentuk uterus
Konsistensi uterus
Letak uterus
Kemungkinan pergerakan
Penilaian adnexa dan parametrium
Adnexa diperiksa dengan menggerakkan
jari yang di dalam ke dalam fornix lateral,
tangan yang di luar pindah ke samping
uterus
Sekaligus periksa keadaan parametrium
Kalau teraba tumor tentukan besar,
konsistensi, kemungkinan pergerakan
Pemeriksaan Rektal
Pada anak dan virgo karena hymen
masih utuh
Satu jari salah satu tangan masuk ke
dalam rektum setelah diberi pelumas
(vaselin atau gliserin)
Pemeriksaan Rektovaginal
- Berguna untuk memeriksa prosesproses di belakang dan samping
uterus (parametrium) seperti
infiltrat dan tumor
- Telunjuk dimasukkan ke vagina, jari
tengah ke rektum, tangan yang di
luar mendekatkan apa yang
hendak diperiksa
PROSEDUR DIAGNOSIS GINEKOLOGI
1. Dilatasi dan kurettage
Mengetahui perdarahan yang atipikal
atau tidak teratur
2. Biopsi
Mengambil jaringan secukupnya
untuk
diagnosis
3. kolposkopi
Kolposkopi merupakan pemeriksaan
dengan
pembesaran 10 - 40 x serviks
4. Kolpomikroskopi
Magnifikasi lebih besar dari kolposkopi
5. Biopsi, Konisasi, Dilatasi dan
Kuretase
Sitopatologi dan histopatologi
merupakan pemeriksaan penunjang
Lesi awal di endoserviks (displasia
dan
Ca in situ)
6. Konisasi Serviks
Untuk diagnosis dilakukan setelah
dilakukan apus yang meragukan
ataupun positif
Konisasi panas dilakukan dengan
elektrokauterisasi
Konisasi dingin dengan pisau tajam