peran orang tua dalam meningkatkan hasil

BIMBINGAN SERTA PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Diajukan untuk Memenuhi Ulangan Tengah Semester Apresiasi Bahasa dan sastra
Indonesia

Oleh :
Pamella Nanda Kesuma

(1815163133)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BIMBINGAN SERTA PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Pamella Nanda Kesuma
Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Universitas Negeri Jakarta

Abstrak
Tulisan bertujuan untuk menjelaskan usaha yang dapat dilakukan oleh guru

dalam upaya meningkatkan bimbingan orang tua,

dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar siswa sekolah dasar. Dengan pemahaman konsep bahwa orang tua
adalah salah satu peran yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka
melalui peningkatan bimbingan oleh orang tua dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Maka,

Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab utama dalam

pendidikan anak-anak. Serta orang tua bisa juga menjadi salah satu yang menentukan
masa depan anak. Namun dalam adanya keterbatasan dan peluang yang dimiliki,
sehingga orang tua meminta pihak luar dalam membantu mendidik anak-anak
mereka. Pihak lainnya adalah guru di sekolah. Namun demikian, setelah anak-anak
dititipkan di sekolah, orang tua tetap bertanggung jawab untuk keberhasilan
pendidikan anak-anak mereka. Orang tua berperan penting dalam menentukan
keberhasilan pendidikan anak-anak mereka. Kunci peran dan tanggung jawab antara
lain dapat diwujudkan dengan membimbing kelangsungan anak belajar di rumah

sesuai dengan program yang telah dipelajari oleh anak-anak di sekolah belajar.
Membimbing anak-anak belajar di rumah dapat dilakukan dengan mengawasi dan

membantu dalam mengerjakan tugas sekolah serta menyelesaikan instrumen dan
bahan anak dalam prose belajarnya.
Kata kunci: Prestasi belajar, Orangtua.

langsung orang tua dalam membimbing

PENDAHULUAN

I.

Purwanto dalam Muhammad Thobari
& Arif Mustofa (2013: 32) berpendapat

perubahan dalam belajar dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor salah
satunya adalah faktor dari luar siswa
berupa faktor keluarga dan keadaan

rumah tangga. Keberadaan anak sejak

pembentukan siswa sebagai individu

Belajar sebagai salah satu aktivitas
rangka

memperoleh

pengetahuan dan keterampilan baru,
sangat dipengaruhi peran keluarga
atau orang tua. Orang tua dengan

kebutuhan

siswa,

keadaan

siswa


baik,

memenuhi

peduli

dengan

diyakini

dapat

memberikan peran dalam peningkatan
prestasi

belajar

siswa.


Diperkuat

pendapat dari Reni Akbar (2004: 94)
mengatakan

keberhasilan

anak.

belajar anak akan membuat anak lebih
bersemangat

untuk

terus

belajar

sehingga hasil belajar akan menjadi
optimal. Bentuk perhatian orang tua

tersebut akan memberikan pengaruh

anak, maka anak akan berkembang
dengan baik.

ketika dewasa kelak.

yang

dapat

orang tua memberikan perhatian pada

memberikan warna pada

perhatian

mempengaruhi

anak


pada perkembangan anak. Apabila

lahir di tengah keluarga, dapat

dalam

belajar

Bimbingan orang tua dalam kegiatan

bahwa berhasil atau tidaknya

siswa

kegiatan

bahwa

keterlibatan


Mohamad

Mustari

(2014:

153)

mengemukakan di dalam pendidikan,
seorang

anak

tidak

akan

pernah


terlepas dari tiga jalur pendidikan
informal, formal, nonformal. Untuk itu,
dalam mewujudkan suatu pendidikan
yang

berkualitas

mengintegrasikan

harus
ketiga

jalur

bisa
ini.

Terutama hubungan yang baik antara
sekolah dan keluarga. Orang tua perlu
melakukan hubungan dan komunikasi

yang baik terhadap sekolah agar anak

mereka bisa melakukan pendidikan

anak tersebut menjalani pendidikan,

dan

baik

proses

sosialisasi

secara

dilembaga

formal,


informal

sempurna. Diperlukan kerjasama yang

maupun non formal orang tua tetap

baik antara sekolah dan orang tua

berperan dalam menentukan masa

dalam meningkatkan prestasi belajar

depan

siswa. Sebagian orang tua merasa

Pendidikan di luar keluarga, bukan

terlalu sibuk dengan aktivitas terkait

dalam arti melepaskan tanggung jawab

mata pencaharian sehingga seolah

orang tua dalam pendidikan anak,

menyerahkan

tetapi

sepenuhnya

kegiatan

pendidikan

hal

itu

anak-anaknya.

dilakukan

orangtua

belajar siswa pada sekolah. Di pihak

semata-mata karena keterbatasan ilmu

lain sekolah merasa hanya melakukan

yang dimiliki oleh orang tua, karena

transfer

sifat ilmu yang terus berkembang

pengetahuan

saja

dan

direpotkan dengan tuntutan kurikulum

mengikuti

sehingga kurang membina hubungan

sementara

dengan orang tua siswa. Melalui tulisan

keterbatasan-keterbatasan. Disamping

ini akan disajikan upaya-upaya yang

itu juga, karena kesibukan orangtua

dapat

dalam

bekerja untuk memenuhi kebutuhan

melakukan intervensi pada bimbinngan

keluarga, ikut mendorong orang tua

yang dapat dilakukan orang tua agar

untuk meminta bantuan pihak lain

dapat meningkatkan prestasi belajar

dalam pendidikan anak-anaknya.

dilakukan

sekolah

perkembangan

Khusus

siswa.

orang

tua

berkaitan

zaman,
memiliki

dengan

pendidikan formal, yaitu pendidikan
Orang

tua

merupakan

yang dilaksanakan di lembaga sekolah,

dalam

maka kepedulian orang tua terhadap

pendidikan anak-anaknya. Dimanapun

pendidikan anak sangat berpengaruh

penanggung

jawab

utama

terhadap prestasi belajar anak. Karena

yang diarahkan pada suatu obyek

bagaimanapun,

masih

tertentu. Selanjutnya, Gazali dalam

membutuhkan bantuan orangtuanya

(Slameto, 2010:56) mengatakan bahwa

dalam belajar, meskipun dia telah

perhatian adalah keaktifan jiwa yang

mengikuti pendidikan sekolah. Tetapi

dipertinggi dan semata-mata tertuju

pendidikan

pada suatu hal tertentu. Lebih lanjut

anak

di

sekolah

hannya

berlangsung sekitar 6 jam mulai pukul

Ghazali

mengemukakan

08.00 pagi sampai pukul 13.00 jam per

perhatian

adalah

hari, dengan materi –materi pelajaran

dilakukan seseorang dalam kaitannya

yang

maka

dengan pemilihan rangsangan yang

ikut

datang dari lingkungannya. Orang tua

bermacam-macam,

kepedulian

orang

tua

untuk

bahwa

kegiatan

melanjutkan bimbingan belajar di luar

merupakan

sekolah, baik langsung maupun tidak

bertanggung jawab untuk membimbing

langsung,

dan memenuhi kebutuhan anak. Siti

ikut

mempengaruhi

seseorang

yang

yang

keberhasilan belajar anak.

Meichati dalam (Bagus Santoso, 2010:

PEMBAHASAN

10) mengatakan bahwa orang tua

II.

Pengertian Perhatian Orang Tua

adalah individu yang memegang peran

Pembahasan mengenai bimbinngan

sebagai ayah dan ibu bagi anaknya.

orang

dari

Orang tua adalah ayah dan ibu yang

pemahaman tentang perhatian orang

melahirkan anaknya serta mempunyai

tua. Perhatian orang tua merupakan hal

kewajiban untuk mengasuh, merawat,

yang

dan

tua

sangat

akan

diawali

berpengaruh

bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak.
Abu Ahmadi (2009: 151) mengatakan
bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa

mendidik

diharapkan

anak

sehingga

mampu menjadi orang yang

tua agar dapat mencapai kedewasaan.

berguna bagi keluarga, masyarakat,

Berdasarkan berbagai pendapat di atas

bangsa dan negara.

yang dimaksud perhatian orang tua

Orang tua adalah ayah, ibu atau

dalam penelitian ini adalah upaya sadar

dan

yang dilakukan orang tua kepada

mendidik,

anaknya berupa tenaga, pikiran dan

memenuhi

perasaan dengan melakukan suatu

kebutuhan anak, khususnya dalam

aktivitas tertentu. Perhatian orang tua

bidang pendidikan. Arif Rohman (2011:

terhadap anaknya dapat diwujudkan

198)

dengan memberikan bimbingan pada

wali

yang

tanggung

mempunyai
jawab

memperhatikan

tugas

untuk
serta

menegaskan

setiap

manusia
dan

anak, memberikan dorongan untuk

anak-

belajar, memenuhi kebutuhan belajar

anaknya sehingga hakikat keluarga itu

anak, dan sebagainya, agar anak

adalah semata–mata pusat pendidikan,

memperoleh minat belajar yang tinggi

meskipun

dan hasil belajar yang optimal.

mempunyai
keinginan

dasar
untuk

kecakapan
mendidik

terkadang

berlangsung

secara amat sederhana dan tanpa
Dasar-Dasar Tanggung Jawab

disadari, tetapi jelas bahwa keluarga
memiliki andil yang terlibat dalam

Orang Tua

pendidikan anak. Binti Maunah (2009:

Anak

97) mengemukakan bahwa orang tua
harus

manusia

pertama

yang

anaknya.

Sebagai

terhadap

kelangsungan

belum

sempurna

yang

Pendidikan

Orang tua merupakan orang

dan

memperhatikan

membimbing

terhadap

bertanggung
hidup

jawab
dan

pendidikan anaknya. Binti Maunah

perlu

(2009: 98-100) mengatakan bahwa

mendapatkan pengarahan dari orang

dasar-dasar tanggung jawab orang tua

perkembangannya,

anak

terhadap pendidikan anaknya meliputi:

maupun

a. Adanya motivasi atau dorongan cinta

gangguan

kasih yang menjiwai hubungan orang

lingkungan yang dapat membahayakan

tua dan anak. b. Pemberian motivasi

dirinya.

kewajiban moral sebagai konsekuensi

berbagai

nilai-nilai spiritual. c. Tanggung jawab

keterampilan

sosial adalah sebagian dari keluarga

hidupnya,

yang pada saatnya akan menjadi

dewasa mampu berdiri sendiri dan

tanggung jawab masyarakat, bangsa

membantu

dan

melaksanakan

negara.

membesarkan

d.

Memelihara

anak,

dan

memberikan

rohaniah

dari

penyakit

c.

berbagai

atau

bahaya

Mendidiknya

ilmu

dengan

pengetahuan

yang

dan

berguna

bagi

apabila

telah

sehingga

orang

lain

kekhalifannya.

serta
d.

Membahagiakan anak untuk dunia dan

ilmu

akhirat dengan memberinya pendidikan

pengetahuan dan keterampilan. Fuad

agama sesuai dengan ketentuan Allah

Ihsan

sebagai tujuan akhir hidup muslim. Wiji

pendidikan

dengan

(2013:

63)

berbagai

mengungkapkan

tanggung jawab pendidikan yang perlu

Suwarno

didasarkan dan dibina kedua orang tua

tanggung jawab yang harus dilakukan

terhadap anak sebagai berikut. a.

orang tua terhadap anaknya antara

Memelihara dan membesarkan anak.

lain.

Tanggung

merupakan

membesarkannya Tanggung jawab ini

dorongan alami untuk dilaksanakan,

merupakan dorongan alami yang harus

karena

makan,

dilaksanakan karena anak memerlukan

minum dan perawatan, agar ia dapat

makan, minum, dan perawatan agar

hidup

dapat hidup secara berkelanjutan. b.

jawab

anak

secara

Melindungi

ini

memerlukan

berkelanjutan.
dan

b.

menjamin

kesehatannya, baik secara jasmaniah

(2006:

a.

Melindungi

40)

mengatakan

Memelihara

dan

dan

menjamin

kesehatannya Orang tua bertanggung

jawab terhadap perlindungan anak

pengetahuan,

termasuk menjamin kesehatan anak,

memberikan

baik secara jasmani ataupun ruhani

tanggung jawab sosial.

dari berbagai penyakit atau bahaya

Bentuk-bentuk Perhatian Orang Tua

lingkungan yang dapat membahayakan

Orang tua harus memperhatikan dan

dirinya. c. Mendidik dengan berbagai

memenuhi

ilmu Orang tua memiliki tanggung

kebutuhan jasmani ataupun kebutuhan

jawab besar terhadap pendidikan anak.

rohani. Perhatian orang tua terhadap

Orang

membekali

anaknya dapat terlihat dari banyak hal.

anaknya dengan ilmu pengetahuan dan

Bagus Santoso (2010: 17-27) membagi

keterampilan

perhatian orang tua terhadap anak

tua

juga

kehidupan

yang

berguna

anaknya

Membahagiakan
Orang

perlu

tua

mengupayakan
dalam

kelak.

kehidupan
harus

d.
anak

senantiasa

kebahagiaan

kapasitas

bagi

anak

pemenuhan

memotivasi
cinta

kebutuhan

b. Pemenuhan fasilitas belajar anak
c. Pemberian motivasi belajar
d. Pemberian bimbingan pada anak

perkembangan usianya. Berdasarkan

berpengaruh

pada

pendapat para ahli di atas maka dapat

anak.

disimpulkan

mengatakan

bahwa

dengan

dasar-dasar

baik

a. Pemenuhan kebutuhan anak

orang

sesuai

anak

serta

dalam beberapa hal yaitu.

Bimbingan

kebutuhan

kasih,

dan

Reni

Akbar
bahwa

tua

akan

perkembangan
(2004:

94)

keterlibatan

tanggung jawab dalam pendidikan

langsung orang tua dalam membimbing

orang tua terhadap anak diantaranya

kegiatan

memelihara dan membesarkan anak,

mempengaruhi

memelihara dan menjamin kesehatan

Bimbingan orang tua dalam kegiatan

anak, mendidik anak dengan ilmu

belajar anak akan membuat anak lebih

belajar

anak

keberhasilan

dapat
anak.

belajar

mengenai perhatian orang tua adalah

sehingga hasil belajar akan menjadi

“Kemajuan belajar anak tidak lepas dari

optimal. Bentuk perhatian orang tua

bantuan dan perhatian dari guru-guru

tersebut akan memberikan pengaruh

dan sekolahnya. Tetapi tidak kurang

pada perkembangan anak. Apabila

pentingnya dan bahkan ikut ambil

orang tua memberikan perhatian pada

peranan yaitu adanya perhatian orang

anak, maka anak akan berkembang

tua (ayah dan ibu), perhatian itu antara

dengan baik. Muniarti Sulastri dalam

lain

(Ida Susanti, 1996: 19) menjelaskan

secukupnya.” Berdasarkan pendapat

perhatian orang tua pada belajar anak

para

dapat dilihat pada adanya peringatan-

disimpulkan

peringatan,

perhatian

bersemangat

untuk

terus

teguran-teguran,

memperhatikan

penyediaan

sarana

diberinya

ahli

fasilitas

di

atas

maka

bahwa
orang

belajar

dapat

bentuk-bentuk

tua

diantaranya,

pemenuhan

studi dan sebagainya. Lebih lanjut

fasilitas

dikatakan bahwa

motivasi belajar, pemberian bimbingan

memperhatikan

orang tua
anaknya

yang

terutama

pada

belajar

anak,

anak,

adanya

dalam belajar dapat dilihat dari usaha

peringatan

orang tua untuk memenuhi kebutuhan

kemajuan belajar anak.

belajar anak. Banyak anak yang lemah

III.

semangat belajarnya karena orang tua
kurang

memperhatikan

fasilitas

belajar

anak.

kebutuhan
Sependapat

orang

tuanya

melakukan

1996:20)

memberikan

gambaran

dalam

institusi tempat anak dititipkan oleh

Tirtonegoro

Susanti,

teguran

Sekolah merupakan suatu

pendidikan.

(Ida

peringatan-

Kesimpulan

dengan pernyataan di atas Sutratinah
dalam

atau

pemberian

untuk
Di

aktivitas

memperoleh

sekolah,

anak

belajar

dalam

proses pembelajaran. Setelah anak

mengikuti
maka

sejumlah

keberhasilan

pembelajaran

pembelajaran,

5.Arif

anak

Pendidikan

ditentukan

dalam
dengan

Prestasi belajar siswa dapat
diketahui melalui serangkaian ujian,
baik tes maupun non tes. Untuk
pencapaian

prestasi

belajar anak, maka peranan orangtua

(2011).

Memahami

Ilmu

Pendidikan.

&

Yogyakarta: LaksBang Mediatama.
6.Arita

prestasi belajar yang dicapai anak.

mendukung

Rohman.

Marini.

(2014).

Manajemen

Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
7.Bagus

Santoso.

(2010).

Korelasi

Antara Perhatian Orang Tua dengan
Prestasi

Belajar

Pendidikan

Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V

sangat menentukan untuk mendidik,
SD. Yogyakarta: FIP UNY

membimbing,

memotivasi

dan
8.Binti Maunah. (2009). Ilmu Pendidikan.

memfasilitasi

belajar

anak

secara
Yogyakarta: Teras.

berkelanjutan.
9.Burhanuddin Salam. (2002). Pengantar

DAFTAR PUSTAKA
Pedagogik. Jakarta: Rineka Cipta.
1.Abu Ahmadi. (2009). Psikologi Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.

kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

2.Abu Ahmadi & Widodo Supriyono.
(2014). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Pembelajaran.

Jakarta:

Kencana

Prenada Media Group.
4.Al. Tridhonanto dan Beranda Agency.
(2014). Mengembangkan Pola Asuh
Demokratis. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

11.Ida Susanti. (1996). Hubungan antara
Perhatian Orang Tua terhadap Belajar
Anak dan Kedisiplinan Belajar Anak

3.Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar
&

10.Fuad Ihsan. (2013). Dasar–dasar

dengan Prestasi Belajar Siswa.

12.Mohamad

Mustari.

(2014).

Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak.

Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT

Jakarta: Grasindo.

RajaGrafindo Persada.

21.Rizal

13.Muhammad Tobroni & Arif Mustofa.

22.Manajemen Konflik Berbasis Sekolah.

(2013).

Jakarta: PT Pustaka Alvabet.

Belajar

dan

Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

14.Muhibbin

Syah,

Panggabean.

(2015).

23.Slameto. (2010). Belajar & Faktor-

Psikologi

faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,

Rineka Cipta.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995

24.Suharsimi

Nawawi, Psikologi Pendidikan, Jakarta:

Manajemen Pengajaran. Jakarta: Rineka

Balai Pustaka, 1981

Cipta.

15.Ngalim

Purwanto,

Pendidikan,

Bandung:

Psikologi
Remaja

16.Nana Syaodih Sukmadinata. (2011).
Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

25. (2010). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

26.Sardiman,
Belajar

Interaksi dan

Menagajar,

Motivasi

Jakarta:

Raja

Grafindo Persada, 1996

Bandung: Remaja Rosdakarya.
17.Oemar Hamalik. (2009). Psikologi
Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar

27.Slameto, Belajar dan Faktor Yang
Mempengaruhinya,

Jakarta:

Rineka

Cipta, 1995

Baru Algensindo.
18.Raymond J. Wlodkowski dan Judith
19.H. Jaynes. (2004). Hasrat untuk
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Akbar

(1990).

Cipta.

Rosdakarya, 1991

20.Reni

Arikunto.

&

Huwadi.

(2004).

Psikologi Perkembangan Anak Mengenal

28.Sucipto dan Raflis Kosasih, Profesi
Keorangtuaan, Jakarta: Rineka Cipta,
2000
29.Sumadi

Suryabrata,

Psikologi

Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 1995

30.WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan
Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Gramedia,
1996
Wiji Suwarno. (2006). Dasar – Dasar Ilmu
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.