Produk Alam Yang Berasal Dari Hewan

Produk Alam Hewani

Suhardiman
11334013
Diah Ayu Safitri 11334038

Produk Hewan
Produk hewan adalah segala macan bahan yang
didapatkan dari tubuh hewan, seperti daging, lemak, darah,
susu, telur, enzim, dan sebagainya..

Contoh…
1.Madu
Madu (honey, clarified honey, strained honey)
adalah
penggetahan
gula
sakarida
yang
dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah Apis
mellipera (L.) Madu terbentuk dengan cara inversi

sukrosa yang dikumpulkan oleh lebah dari nektar
bunga.

Sumber Madu
Apis adalah bahasa Latin yang berarti tawon atau lebah,
sedangkan Mellipera berasal dari dua suku kata latin yang
artinya membawa madu.
Adapun klasifikasi dari Apis mellifera Linn adalah
sebagai berikut:
Kingdom
Filum
Class
Ordo
Familia
Genus
Spesies

Animalia
Arthopoda
Insect

Hymenoptera
Apidae
Apis
Apis mellifera

Lanjutan…
Lebah madu mengahasilkan madu dengan cara
mengubah nektar tumbuhan melalui proses regurgitasi dan
penguapan yang ditaruh di sarang lebah sebagai cadangan
makanan utama. Rasa manis dari madu berasal dari
monosakarida, fruktosa, dan glukosa sehingga rasa manis
madu hampir sama dengan gula.
Nektar yang didapatkan oleh pekerja akan mengalami
fase regurgitasi sehingga mengubah bentuk gula nektar
sakarida menjadi monosakarida dan glukosa melalui
proses hidrolisis asam saluran cerna lebah.
Proses penguapan membuat konsentarsi gula semakin
meningkat sehingga madu menjadi lebih manis.

Sifat madu…

cairan kental serupa sirup, bening, warna kuning
muda sampai coklat kekuningan, rasa manis khas bau
enak khas, jika dipanaskan diatas penangas air bau
menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah. Madu memiliki
bau khas, rasa manis, dan sedikit getir. Pada waktu masih
segar, warna madu bening, tetapi lama-kelamaan menjadi
keruh berbutir-butir karena terjadinya kristal dekstrosa.
Secara mikroskopik, madu menunjukkan adanya
butir-butir serbuk sari yang dapat menjadi petunjuk
terhadap bunga-bunga asal atau sumbernya.

Zat Berkhasiat :
Konstituen dari madu adalah campuran dekstrosa dan
fruktosa dengan jumlah yang sama dan dikenal sebagai gula
invert, 50-90% dari gula yang tidak terinversi dan air. Madu
juga mengandung sukrosa dan sejumlah kecil karbohidrat
lain, minyak atsiri, pigmen, mineral, serta bagian-bagian
tanaman, terutama butir sebuk sari. Kandungan antioksidan
yang terdapat pada madu yaitu krisin, pinobanksin, vitamin
C, dan pinocembrim.


Jenis Madu
1.
2.

3.
4.
5.

Berdasarkan pengolahannya :
Madu kristal, merupakan jenis madu yang dikristalkan,
sehingga jika ingin mengkonsumsi dapat dilelehkan terlebih
dahulu melalui pemanasan
Madu pasteurisasi, merupakan madu yang dipanaskan
terlebih dahulu dengan suhu 72°C untuk membunuh
mikroorganisme pengrusak seperti jamur. Jika proses
pemanasan terlalu tinggi dapat mengurangi aktivitas enzim
dan membuat warna madu tampak lebih gelap.
Madu mentah
Madu erhalus adalah madu yang diperoleh tanpa pemerasan

tetapi dibiarkan mengalir dari sarang lebah, jika dipusingkan
memberika madu yang paling jernih.
Virgin honey adalah madu yang diperoleh dari sarang yang
belum pernah terbuka.

Kegunaan Madu :
Madu juga digunakan sebagai bahan pembawa, sama
seperti sirup, meskipun madu mempunyai daya kerja
pencahar lebih kuat daripada sirup. Dalam sediaan
farmasi, madu biasa digunakan dalam sediaan cair obat
batuk juga sebagai sumber hidrat arang yang mudah
dicerna, reduktor dalam sediaan-sediaan ferro

2. Malam Lebah
Malam lebah adalah hasil proses metabolisme dari
kelenjar malam yang dimiliki lebah, hasil metabolisme
tersebut diekskresi melalui ruas-ruas bagian abdomen. Pada
abdomen terdapat lapisan halus dimana terdapat sel yang
menekskresikan lilin melalui pori. Malam lebah dihasilkan
oleh lebah pekerja jenis Apis mellifera Linn dari nektar dan

pollen (serbuk sari). Lilin lebah dihasilkan lebah pekerja
seusia 12 hari.

a. Cera flava
Malam ini berupa padatan kuning sampai coklat
keabuan, berbau enak seperti madu, agak rapuh jika
didinginkan dan bila patah membentuk granul, patahan
non-hablur akan menjadi lunak atau elastic oleh suhu
tangan. Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol (95%) dingin, tetapi larut dalam etanol panas.
Kandungan kimia :
mengandung lebih kurang 70% ester terutama
mirisin (miristil palmitat). Disamping itu juga
mengandung serin atau asam serotinat, asam
melisinat, mirisil-alkohol, hidrokarbon heptakosan
dan hentrakontan.

Cara Isolasi :
Madu dan sarang lebah dipisahkan dengan cara
melarutkannya di dalam air, kemudian didinginkan lalu

sarangnya dilarutkan kembali di dalam air yang dipanaskan.
Setelah itu sarang yang telah dilarutkan di dalam air tersebut
diekstraksi hingga terbentuk padatan. Padatan tersebut
kemudian dimurnikan dengan cara dididihkan didalam bejana
agar dapat menghasilkan lilin yang bersih. Lilin murni
tersebut lalu dituangkan ke dalam cetakan yang terbuat dari
tanah liat. Setelah dicetak, lilin tersebut dibersihkan dengan
kain basah.

b. Cera Alba
berupa padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya
dalam keadaan lapisan tipis, berbau khas lemah dan bebas bau
tengik. Cera alba tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol (95%) P dingin, larut dalam kloroform P, dalam eter P
hangat, minyak lemak dan minyak atsiri.
Kandungan kimia :
Mirisin (mirisil palmitat), serin, melisin, hidrokarbon dari
parafin, heptakosana, hentrakontana, dan mirisil alkohol.

Cara isolasi

Cera alba dibuat dari cera flava yang diputihkan dengan
senyawa kimia, yaitu asam kromat. Dulu diputihkan secara
dijemur dan bentuk pita-pita tipis. Sekarang dioksidir
dengan hidrogenperosida, kalium permanganat atau benzoilperoksida

3. Gelatin
Gelatin adalah produk alami yang diperoleh dari
hidrolisis parsial kolagen. Gelatin merupakan protien
yang larut yang bisa bersifat sebagai gelling agent
(bahan pembuat gel) atau sebagai non gelling agent.
Sumber bahan baku gelatin dapat berasal dari sapi
(tulang dan kulit jangat), babi (hanya (kulit) dan ikan
(kulit).

Sifat Gelatin
Gelatin bersifat tidak berwarna, transparan, mampu
menyerap air 5-10 kali bobotnya, membentuk gel pada suhu
35-40°C dan larut dalam air panas, membengkak (swelling)
dalam air dingin, dapat berubah secara reversible dari sol ke
gel.


Macam – macam Tipe Gelatin
Gelatin Tipe A
a. Berdasarkan proses perendaman asam
b. Umumnya berasal dari kulit babi yang memiliki titik
isoelektrik (titik pengendapan protein) pada PH yang
lebih tinggi (7.5 – 9.0)
c. Kulit dari babi muda tidak memerlukan penanganan
alkalis yang intensif karena jaringan ikatnya belum kuat
terikat. Untuk itu disini cukup direndam dalam asam
lemah (encer) (HCl) selama sehari, dinetralkan, dan
setelah itu dicuci berulang kali sampai asam dan
garamnya hilang.

Lanjutan…
Gelatin Tipe B
a. Gelatin tipe B biasanya bersumber dari kulit jangat sapi
dan tulang sapi.
b. PH isoelektrik gelatin tipe b adalah 4.8 – 5.0
c. Mula-mula bahan diperlakukan dengan proses

pendahuluan yaitu direndam beberapa minggu/bulan
dalam kalsium hidroksida, maka dengan ini ikatan
jaringan kolagen akan mengembang dan terpisah/terurai.
Setelah itu bahan dinetralkan dengan asam sampai bebas
alkali, dicuci untuk menghilangkan garam yang
terbentuk. Setelah itu dilakukan proses ekstrasi dan
proses lainnya.

Pembuatan Gelatin
Proses pembuatan gelatin secara umum dapat
digolongkan menjadi 3 tahap utama, yaitu:
Tahap persiapan, yang bertujuan menghilangkan pengotor
yang terdapat di bahan baku.
Tahap ekstraksi utama, dilakukan dengan bantuan air
panas atau larutan asam yang diencerkan.
Tahap pemurnian.

Kandungan Gelatin
Komposisi kimia gelatin yang diambil dari tendon hewan
terdiri dari 50,11% karbon, 6,56% hidrogen, 17,81%

nitrogen, 25.26% oksigen, dan 0,26% sulfur.
Glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam
glutamat, lisin, arginin, alanin, asam asparoginat, fenilalanin, oksiprolin dan histidin.
Gelatin mengandung protein yang sangat tinggi dan
rendah kadar lemaknya. Gelatin kering dengan kadar air 812% mengandung protein sekitar 84-86% Protein, lemak
hampir tidak ada dan 2-4% mineral.

Fungsi – fungsi Gelatin
1. Farmasi, pembungkus kapsul atau tablet obat, sebagai
mikroinkapsulai vitamin dan mineral serta premix agar
awet. Film membuat film menjadi lebih sensitif, sebagai
pembawa dan pelapis zat warna film.
2. Kosmetika, khususnya digunakan untuk menstabilkan
emulsi pada produk-produk sampo, penyegar dan
pelindung kulit (lotion/emulsi cream), sabun (terutama
yang cair), lipstik, cat kuku, busa cukur, krim pelindung
sinar matahari dan lain-lain. Kedokteran/kesehatan.
Gelatin sol untuk produk minuman sehat, produk diet,
infus, dan lain-lain.
3. Jenis produk pangan secara umum : berfungsi sebagai
zat pengental, penggumpal, membuat produk menjadi
elastis, pengemulsi, penstabil, pembentuk busa,
pengikat air, pelapis tipis, pemerkaya gizi.

Kerugian gelatin :
Gelatin yang berasal dari kulit babi memiliki
kandungan lemak 0,29 % lebih besar dibandingkan
gelatin yang berasal dari tulang hewan non mamalia
(ikan) yaitu sebesar 0,21 %.
Gelatin yang berasal dari tulang / kulit sapi
dimungkinkan adanya virus penyakit sapi gila (Mad
Cow Disease) yang dimana virus tersebut berpengaruh
terhadap kesehatan konsumen.

Kesimpulan
Madu digunakan sebagai bahan pembantu dalam
farmasi karena mempunyai sifat-sifat bahan makanan dan
demulsen. Madu juga digunakan sebagai bahan pembawa,
sama seperti sirup, meskipun madu mempunyai daya kerja
pencahar lebih kuat daripada sirup.
Adeps lanae dalam dunia farmasi digunakan sebagai
bahan dasar salep, parta, pil dan serbuk yang diperoleh dari
lemak yang dimurnikan dari bulu domba.
Penggunaan gelatin sangat luas, bukan hanya pada
produk pangan, tetapi juga pada produk farmasi dan
kosmetika. Hal ini dikarenakan gelatin bersifat serba bisa,
yaitu bisa berfungsi sebagai bahan pengisi, pengemulsi
(emulsifier), pengikat, pengendap, pemerkaya gizi, sifatnya
juga luwes yaitu dapat membentuk lapisan tipis yang elastis,
membentuk film yang transparan dan kuat, kemudian sifat
penting lainnya yaitu daya cernanya yang tinggi.

Terima Kasih