Kebijakan Program Direktorat Pembinaan SMK 2016
1
1 Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KEBIJAKAN DAN PROGRAM
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK
TAHUN 2016Daftar Isi Kebijakan Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2016
1
1 Profil Anggaran Direktorat Pembinaan SMK Tahun
2
2 2016 Tabel Kegiatan Direktorat Pembinaan SMK
3
3 Daftar Bantuan Direktorat Pembinaan SMK
4
4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Pembinaan SMK
1 Kebijakan Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2016
Deepening and broaden in AEC
Free flow of goods- Competitive Policy
- Free flow of services
- Consumer
- Free flow of investment
- protection Freer flow of capital Single Competiti Single
- Competiti Intellectual
- Market ve Market Free flow of skilled labor ve
- Property rights and economic and economic Integration 12 sectors
- Infrastructure
- productio region productio region Food agriculture & industry
- development n base n base
- Akan dibuka 50 bidang keahlian
Taxation & E-
commerce
SMK akan menghasil 1,4 juta l;ulusan pada SMK 4 tahun mulai tahun mulai tahun 2015 dengan memiliki SP 1 2015.
Region of Region of equitable equitable Region Region economic economic Coherent approach towards fully fully
- developm developm
external economic relations integrate integrate
- SME Development
ent ent d into the d into the Enhanced participation in
- global global
- Initiative for ASEAN
global supply networks economy economy Integration
- Pengembangan kerjasama sekolah dengan
Akan diberdayakan 1650 SMK rujukan yang membangun 11 SMK unggulan di kawasan memiliki teaching factory dan Busnis center. industri;
AEC 2015 : Framework Agreement Sectors & Protocols in 12 industry sectors :
A. Goods and manufacturing: (1) Electronics (2) Wood based products (3) Automotives (4) Rubber based products (5) Textiles and apparels (6) Agro-based products (7) Fisheries
B. Services: (8) ICT (e-ASEAN) (9) Healthcare (10) Air travel (11) Tourism (12) Logistics
TANTANGAN: Global & AEC 2015
TANTANGAN
a) Persepsi peluang MEA terbatas dan pelaku usaha menfokuskan pada pemenuhan pasar domestik;
SDM;
c) kemampuan lembaga Diklat memanfaatkan sumber daya dan pasar. a)Kualitas dan standardisasi; b)Isu global (green product); c)Memasukkan unsur
Kreativitas , inovasi, budaya dan sentuhan teknologi; d)Characteristic global/ pasar
SDM
INFRASTRUKTUR/
SARANA-PRASARANA
Ketersediaan dam
Kualitas infrastruktur/
sarana serta prasarana
yang lebih baik
PRODUK:
KEBIJAKAN/REGULASI
Harmonisasi kebijakan/regulasi yang mendukung pelaku usaha dalam peningkatkan daya saing dan pengembangan bisnisnya.
b) Kapasitas daya saing dan
TANTANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN /
SMK
1. Lulusan SMK itu untuk melanjutkan atau untuk
kerja;2. Kesesuaian Program Kejuruan di SMK dengan Kebutuhan wilayah dan pasar;
3. Kekurangan tenaga Guru Produktif di SMK, Siapa yang bisa memenuhinya;
4. Kecukupan Sarana Prasarana SMK sesuai dengan standar Nasional Pendidikan;
5. Kebijakan mutu dan Fokus Pemberdayaan SMK;
Analisis Kebutuhan
KEBUTUH AN LULUSAN
DER
Lulusan Pendidikan Kejuruan diharapkan mempunyai
kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai kebutuhan Pemangku Kepentingan :Kebutuhan masyarakat (societal needs)
- Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)
- Kebutuhan profesional (professional needs)
- Kebutuhan generasi masa depan ( vision)
- Kebutuhan ilmu pengetahuan
- (scientific)
Kerangka Kerja Penyelarasan Sisi Pasokan
(Supply Side) Sisi Permintaan (Demand Side)
Kemendikbud/ Kemenag & Kementerian lainnya sebagai penyelenggara pendidikan
Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI) sebagai pengguna keluaran pendidikan
Dimensi Penyelarasan: Kuantitas, Kualitas/Kompetensi, Lokasi, Waktu
Tahapan Penyelarasan
S is i P e rm in ta a n S is i P a s o k a n P e n y e la ra s a nPe n d a m p in g a n
Pe rs ia p a n & P ilo t P ro je ct
P e n y e la ra s a n T e rm in o lo g i & L e v e l (K K N I) Analisis Kesenjangan Permintaan & Pasokan
D ila ku ka n
Id e n ti fi ka si K a jia n & P ro g ra m y a n g T e la h
Mgmt Basis Data
Penge mbang an Sistem
Im p le m e n ta si
M o n it o ri n g & E v a lu a si C a p a ia n
Im p le m e n ta si R u m u sa n S tr a te g i &
Kajian Pemetaan
S tr a te g i
Pe n e ta p a n T a rg e t K in e rj a & P e ru m u sa n
Pengukuran & Analisis Kinerja Saat Ini
Kebijakan Perancanga n Pengukuran Kinerja
Dinamis Analisis Efektivitas Implementasi
Pengem bangan Model & Perangk at Lunak Inteligen
4 Dimensi Pemetaan & Analisis Kebijakan
Kajian Pemetaan
4 Dimensi Pemetaan & Analisis Kebijakan
KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia (Indonesia Qualification
Framework IQF) telah disusun untuk PT, sedang dilengkapai untuk SMK, dan
Indonesia Pintar
- 5 komponen :
1. Pendistribusian Kartu Indonesia Pintar untuk 28 juta anak (miskin &
rentan miskin—40% dari populasi) :2. Kesetaraan dan peningkatan unit cost BOS Untuk SMA/MA menjadi Rp. 2,35 jt per tahun, untuk SMK/MAK
, penyetaraan BOS MI sesuai dengan Rp. 2,972 jt per tahun SD, penyetaraan BOS MTS sesuai dengan SMP
3. Bantuan Operasional untuk penyelenggara pendidikan kesetaraan /
keaksaraan / PAUD / TBM inklusi / lifeskill / layanan khusus; diutamakan untuk yang telah terakreditasi4. Peningkatan tata kelola akuntansi untuk institusi pendidikan dasar & menengah di kecamatan-kecamatan pilot:
i. Panduan akuntansi dasar dalam bentuk buku ii. Sistem pelaporan tata kelola dan akuntasi untuk sekolah/madrasah yang terhubung online di tingkat kecamatan dan pusat iii. Pendampingan oleh professional perbankan untuk Kepala Sekolah / Madrasah
5. Percontohan sekolah pintar: pilot program di 10 kabupaten yang akan menjalankan 4 program: 1) Penguatan komunitas pembelajar Kepala Sekolah & Madrasah, 2) Pendampingan pendidikan karakter
untuk guru, 3) Sister school, 4) Memenuhi SPM, 5) Pelatihan online
- USB = 126 Unit • RPS = 5.799 Ruang • Peralatan = 2.277 Set • BOS = 5,2 juta Siswa • PIP = 1,8 juta Siswa • Beasiswa = 19.655 Siswa
- RKB = 5.373 Ruang • USB = 126 Unit • RPS = 5.799 Ruang • Peralatan = 2.277 Set • BOS = 5,1 juta Siswa • PIP = 1,8 juta Siswa • Beasiswa = 19.655 Siswa
2015
- RKB = 3.100 Ruang • USB = 136 Unit • RPS = 1.543 Ruang • Peralatan = 1.718 Set • BOS = 4,3 juta Siswa • PIP = 970.378 Siswa >RKB = 3.065 Ruang • USB = 126 Unit • RPS = 5.799 Ruang • Peralatan = 2.277 Set • BOS = 5,3 juta Siswa • PIP = 1,8 juta Siswa
- Beasiswa = 19.655 S
- Beasiswa = 19.655 Siswa
- RKB = 5.962 Ruang • USB = 341 Unit • RPS = 2.036 Ruang • Peralatan = 3.108 Set • BOS = 4,9 juta Siswa • PIP = 1,8 Juta Siswa
2015 2019
Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja
- Beasiswa = 19.655 Siswa
- Siswa SMA:SMK = 49%:51%
- APK SMK = 33%
- SMK Rujukan= 109 Sekolah >Siswa SMA:SMK = 40%: 60%
- APK SMK = 44 %
- SMK Rujukan= 1.650 Sekolah
Baseline :
Program Dukungan Bagi SMK 2015 - 2019
2016
2017
2018
RKB = 3.749 Ruang
2019
GORONTALO 12.8% KALIMANTAN TENGAH 13.5%
LAMPUNG 13.7% GURU RIAU 15.4% BANTEN 16.7% PRODUKTIF SMK KALIMANTAN BARAT 17.9% KALIMANTAN TIMUR 18.4% JAMBI 18.7% BALI 18.9% SULAWESI TENGGARA 19.0%
Guru Produktif SUMATERA UTARA 19.6%
35,057 DKI JAKARTA 20.3%
21.69% SULAWESI BARAT 20.4% DI YOGYAKARTA 20.9% JAWA BARAT 21.5% BENGKULU 21.9% SUMATERA SELATAN 22.1%
Guru Normatif, Adptif KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 22.1%
126,599 JAWA TIMUR 22.6%
78.31% KALIMANTAN SELATAN 22.9% SULAWESI SELATAN 23.5% JAWA TENGAH 23.7% PAPUA BARAT 23.7% MALUKU UTARA 24.1% NANGROE ACEH DARUSSALAM 24.2% SULAWESI UTARA 24.3% KEPULAUAN RIAU 25.7%
Permendiknas No. 28 Tahun 2009 tentang MALUKU 25.7%
Standar Kompetensi Kejuruan SMK SULAWESI TENGAH 26.3% terdapat :
NUSA TENGGARA TIMUR 26.8% PAPUA 27.4%
- 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN
SUMATERA BARAT 28.7%
- 40 PROGRAM KEAHLIAN
NUSA TENGGARA BARAT 29.4%
- 121 KOMPETENSI KEAHLIAN
0% 5% 10%15%20%25%30%35%
- 500 SMK 4 tahun HOTS*
- Pemberdayaan 6000 SMK kecil
- UN online semua mapel
- Tabletisasi SMK
- BOS Dikmen • PMU
- 330 SMK Rujukan • 650 Buku Kejuruan • Verifikasi Wilayah
- APK SMK 60 % dari SM
- 3500 SMK punya TEFA
- TV SMK on deman SMK Dwi bahasa.
- 1000 SMK dgn Sertifikasi int’l
- e- Pembelajaran • 2300 Materi animatif online
2014
2015
2016
2017
2018
Revitalisasi spektrum SMK 7,5% lulusan berwirausaha
Implementasi MEME**
2020
- Revitalisasi SMK 4 tahun
- 1650 SMK Rujukan dibina
- UN CBT diberlakukan
- Sertifikasi lulusan SMK via UKK
2014 2020
60 % APK SMK/SMA/MA 76,0 28, % APK SMA/SMK/MA 40,0
88,
Target 2019 / Kontrak Kinerja
baseline Milestone Pembinaan SMK s.d 2020 Pembangunan, Pendampingan, Penguatan dan Produktivitas
Pengembangan SMK Rujukan 1.a
1
LATAR BELAKANG
INTITUTIONAL
SUSTAINABILITY
ECOLOGICAL SUSTAINABILITY SOCIOECONOMIC SUSTAINABILITY
4 KOMPONEN DASAR : EKOLOGI, SOSIAL EKONOMI,
MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN
(CHARLES, 2001)
COMMUNITY SUSTAINABILITY
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Strukutur Penduduk Indonesia
Generasi 100 thn Merdeka Periode Bonus Tahun 2010 (Usia pada tahun 2045) Demografi 2010-2035 3,853 Jumlah 75 + Penduduk: 238,5 Juta orang 3,376 70-74 Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013 10,808 60-69 Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata 20,026 50-59
Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah r
45-54 tahun
bersekolah u m 30,730 u 40-49 k o
35-44 tahun
p m o 38,501 30-39 el K 41,529 20-29 43,724 10-19 45,972 0-9 Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, Jumlah Penduduk (juta) BPS, UNFPA 2013)) Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
18
2
KELEMBAGAAN SMK RUJUKAN
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran
1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang
memiliki kinerja unggul, akses besar, dan
efektif dalam mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan
rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan
institusi , proses pembelajaran, penilaian,
layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.
SMK Rujukan & SMK Aliansi
SMK Rujukan & SMK Aliansi
Sekolah Efektif :1. Kepemimpinan yang profesional;
2. Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6. Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10. Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11. Perkuatan kemitraan antara keluarga- sekolah-industri. (Harris and Bennett, 2001)
KRITERIA SMK RUJUKAN KRITERIA SMK RUJUKAN
1. Memiliki peserta didik > 1000 siswa 2. guru produktif yg cukup ~ > 75 3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2;
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri;
5. fasilitas sarana dasar yg baik;6. Letak sekolah di lokasi strategis; 7. kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan, dan nilai UN;
8. Memiliki fasilitas dan kemampuan sebagai TUK;
9. Para siswanya berkarakter baik.
Peta SMK Rujukan di Indonesia
1. 1650 SMK Rujukan tersebar diseluruh Indonesia, dan hanya 14Kabupaten yang belum memiliki
SMK yang belum bisa ditentukan
SMK Rujukan;
2. Penyebaran SMK Rujukan bervariasi
antara 1– 8 di setiap satu kabupaten/kota;
Fungsi – Fungsi SMK
Rujukan
1. Sebagai SMK yang unggul, efektif dan berakses
besar;2. Tempat TUK dan ujian online teori kejuruan;
3. Sebagai SMK ICT Center;
4. Pusat pengembangan bahan ajar SMK;
5. Pusat promosi lulusan SMK dan kerjasama industri;
6. Fasilitasi pendampingan mutu guru SMK aliansi;
7. Pengembangn bahan ajar SMK;
8. Pendamping bagi USB SMK Negeri dan swasta;
STRATEGI PEMBINAAN SMK RUJUKAN
3
Strategi Peningkatan Mutu SMK
Rujukan
Tatakelola
SMK
Rujukan
(Berbagi) Sumberdaya (Sentuhan) TIK
(Integrasi) Proses Efisiensi &Efektivitas (Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
26
1. Sinergi (Resource sharing) dalam Pemnafaatan fasilitas, Jaringan kerjasama, Kebekerjaan, TUK- Sertifikasi, PTK dan Materi Pembelajaran.
2. Integrasi sistem informasi dan manajemen pengembangan manajemen kelembagaan dan Pembelajaran.
3. TIK penerapan sistem “on line” , pendataan dan sistem informasi.
4. Intervensi usaha untuk peningkatan kualifikasi dan kompentensi PTK,
Peserta Didik dan peran serta masyarakat/ DUDI.Pengembangan SMK Rujukan 1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota.
2. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia
3. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan SMK berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
4. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster pembinaan
bagi SMK di sekitarnya (3-4 SMK aliansi tiapklaster );5. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000 siswa per klaster;
6. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;
7. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari
Pemberdayaan 1650 SMK Rujukan
1. Tiap SMK Rujukan Menyusun SDP (School Development Plan);
2. Tiap SMK Rujukan dibina secara bertahap pencapaian SNP;
3. Setiap SMK Rujukan memiliki fasilitas bersama yang meliputi :
1. Bengkel standard sesuai program keahlian yang dimiliki;
2. Sumber belajar /materi ajar secara online; website tempat coaching guru
3. Perpustakaan
4. Bengkel unggul untuk praktik bersama, 5. jaringan internet yang cukup, server bahan ajar,
6. Tempat pendampingan/Pelatihan guru,;
7. Teaching Factory;
8. Testing center untuk kompetensi, produk dan jasa ; dan 9. Ruang Pamer produk/jasa SMK, dan hubungan industri.
PEMBINAAN SMK RUJUKAN
1. Pembinaan Kelembagaan dan 2. leadership 3 x per tahun;
3. Pengembangan Partnership
4. Pencitraan SMK
5. Asessment Lembaga, Guru dan peserta Didik
6. Tempat Bimbingan teknis pelaksanaan kurikulum 2013
7. Job Matching Bagi lulusan SMK
8. Penyelenggaraan Test kompetensi
9. Pendampingan bagi SMK baru dan kecil;
10.Pelatihan bagi masyarakat
Bidang, Program dan Paket keahlian SMK Rujukan
1. SMK Rujukan paling kurang membuka 5 paket keahlian sesuai spektrum SMK;
2. SMK Rujukan disarankan membuka paket keahlian di SMK 4 tahun;
3. SMK Rujukan wajib membuka peminatan untuk paket keahlian yang tingkat kebekerjaannya tinggi;
4. Peminatan di SMK Rujukan terbuka untuk
siswa SMK Rujukan dan siswa Aliansinya;
PENGUATAN FASILITAS SMK
- Bahan Ajar di Server,
- akses internet
- Perpustakaan
Bengkel Kerja Produktif Standar pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki Tempat Uji Kompetensi,Pro duk, Jasa dan Tampilan
Bengkel Kerja Cerdas (Smart Workshop) Untuk mendukung advance Training
Fasilitas
Kegiatan
Bersama bagi
Siswa dan
Guru pada
bidang seni,
olahraga, dan
penguatan
softskill
Teaching Factory sesuai Bidang unggulan
Pusat Sumber Belajar:
RUJUKAN
DALAM MEMBENTUK HARD SKILLS &
SOFT SKILLS
PENGUATAN FASILITAS SMK
RUJUKAN
DALAM MEMBENTUK HARD SKILLS &
SOFT SKILLS
Pengembangan SMK Perikanan dan Kelautan dalam rangka
Pengembangan Poros Maritim
1.b
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran
1. Definisi : SMK Kemariman adalah SMK bidang Perikanan dan Kelautan yang memiliki kinerja
unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola
institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;2. Tujuan : Peningkatan mutu, akses besar, efektif
sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber
daya;3. Target : adanya SMK Bidang Perikanan dan
Kelautan yang dpt dijadikan rujukan tentang mutu
dalam Pengelolaan institusi , proses pembelajaran, penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran : 400 SMK Kemaritiman yang memiliki @ 3-
4 SMK aliansi.ISU STRATEGIS
1. Dibutuhkan proyeksi kebutuhan industri terhadap lulusan SMK
bidang keahlian Perikanan dan Kelautan dalam rangka pengembangan poros maritim Indonesia
2. SMK bidang keahlian Perikanan dan Kelautan menghadapi
kekurangan guru mata pelajaran produktif
3. SMK bidang keahlian Perikanan dan Kelautan yang mayoritas
berstatus swasta belum semuanya memiliki tempat praktik yang memadai
4. Proses pembelajaran di SMK bidang keahlian Perikanan dan
Kelautan sangat memerlukan pengalaman kerja melalui pemagangan di industri/perusahaan
5. Persaingan global memerlukan penjaminan kualitas melalui
akreditasi lembaga dan sertifikasi lulusan
6. Pengembangan model technopark di SMK bidang keahlian Prikanan
dan Kelautan mendesak untuk disiapkan grand designnya
7. Pangkalan data terkait dengan informasi supply dan demand
tenaga kerja perlu dikembangkan34
Pembinaan SMK
Kemaritiman
1.Pemetaan dan percepatan pembangunan SMK
Kemaritiman:1. Inventarisasi dan identifikasi unsur potensi maritim
2. Identifikasi dan iventarisasi industri dan jasa maritim
3. Inventarisasi kebutuhan infrastruktur pendukung
4. Inventarisasi industri berbasis kelautan antara lain :
- Industri perikanan
- Industri berbasis potensi sumber daya lokal
- Industri pariwisata bahari
- Industri jasa transportasi
- Perdagangan
2. Dukungan Pembinaan:
1. Revitalisasi SMK Kemaritiman yang ada termasuk Penambahan program di SMK 2. membangun USB SMK di daerah yang membutuhkan bidang maritim yang tinggi
3. Pengembangan SMK unggulan di bidang maritim melalui dukungan untuk Ruang kelas dan ruang bengkel, pembaruan peralatan, teaching factory, asrama.
ROADMAP PENGEMBANGAN SMK
1.025 Kebekerjaan 92% SISWA
8. Penambahan RKB/USB; 9. Modernisasi Peralatan Kondisi
5. Penambahan Guru Produktif; 6. Kewirausahaan; 7. Kemitraan dg Industri/institusi;
1.BOS; 2. PIP; 2. SMK Kemaritiman; 3. Pembelajaran Berbasis TIK; 4. Teaching Factory;
I N T E R V E N S I
1.056 Kebekerjaan 93%
87.837 SMK Maritim
2015-2019 2015 2016 2017 2019 2014 2018 SISWA
70.504 SMK Maritim
995 Kebekerjaan 91% SISWA
78.945 SMK Maritim
966 Kebekerjaan 90% SISWA
75.186 SMK Maritim
938 Kebekerjaan 89% SISWA
71.605 SMK Maritim
911 Kebekerjaan 87,5% SISWA
82.892 SMK Maritim
- RKB = 337 Ruang • USB = 3 Unit • RPS = 150 Ruang • Peralatan = 30 Set • BOS = 82.892 Siswa • PIP = 82.892 Siswa • Beasiswa = 644 Siswa
- RKB = 337 Ruang • USB = 3 Unit • RPS = 100 Ruang • Peralatan = 27 Set • BOS = 78.945 juta Siswa • PIP = 78.945 juta Siswa • Beasiswa = 626 Siswa
2015
- RKB = 93 Ruang • USB = 2 Unit • RPS = 25 Ruang • Peralatan = 21Set
- BOS = 71.605Siswa
- PIP = 71.605 Siswa • Beasiswa = 590 Siswa
- RKB = 337 Ruang • USB = 3 Unit • RPS = 200 Ruang • Peralatan = 33 Set • BOS = 87.037 Siswa • PIP = 87.037 Siswa • Beasiswa = 664 Siswa
- RKB = 337 Ruang • USB = 2 Unit • RPS = 50 Ruang • Peralatan = 24 Set • BOS = 75.186 Siswa • PIP = 75.186 Siswa • Beasiswa = 607 Siswa
2015 2019
Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja Baseline :
Usulan Bantuan Kepada SMK Pendukung KEMARITIMAN 2015 - 2019
2016
2017
2018
2019
Target Tahun 2019
- Siswa SMK Kemaritiman = 71.605
- SMK Maritim = 938 SMK >Siswa SMK Kemaritiman = 87.037
- SMK Maritim = 1.056
Quickwin Program SMK
Pertanian
NO Quickwins Kebutuhan Output Kegiatan Volume
1 Peningkatan kualitas Program Kemaritiman dengan Pembangunan SMK Kelautan
SMK Unggul Bidang Kemaritiman (Kelautan dan Perikanan)
1. Pemenuhan Sarpras;
2. Sertifikasi Guru dan siswa;
3. Kerjasama magang dengan armada niaga, perikanan dan pariwisata.
4. Pengolahan hasil kelautan dan potensi ekonomi kelautan agar memiliki nilai tambah;
5. Membangun wirausahawan muda lulusan SMK Kelautan dan Perikanan.
400 SMK
2 Peningkatan Akses Program Kemaritiman , pengolahan hasil laut, serta pemberdayaan keunggulan lokal
SMK bidang kelautan dan perikanan yang mampu mengelola hasil perikanan dan sumber daya kemaritiman lainnya.
1. Pembangunan USB dan sarpras SMK Kelautan dan Perikanan;
2. Pengolahan hasil kelautan dan potensi ekonomi kelautan agar memiliki nilai tambah;
3. Membangun wirausahawan muda lulusan SMK Kelautan dan Perikanan.
389 SMK
Bidang keahlian SMK Perikanan dan Kelautan
Bidang Keahlian Paket Kehlian Kod e5.1 Teknologi
Penangkapan Ikan
5.1.1 Nautika Kapal Penangkap Ikan 092
5.1.2 Teknika Kapal Penangkap Ikan 093
5.2 Teknologi dan
Produksi Perikanan Budidaya
5.2.1 Budidaya Perikanan 094
5.2.2 Budidaya Krustacea 095
5.2.3 Budidaya Kekerangan 096
5.2.4 Budidaya Rumput Laut 097
5.3.1 Nautika Kapal Niaga 098
5.3 Pelayaran
5.3.2 Teknika Kapal Niaga 099
Pengembangan SMK Agribisnis dan Agroindustri Dalam Rangka
mendukung Ketahanan Pangan
Nasional1.c
Kondisi SMK Agribisnis dan Agroindustri
Ditjen Dikmen Kemdikbud RI (2014)
Kemdikbud – RI
12.177 SMK
di Indonesia
Kemdikbud – RI (2014)
1.322 SMK Agribisnis &
Agroindustri
di Indonesia (12,07%)
Agribisnis Produksi Tanaman & Hortikultura Agribisnis Produksi Ternak
Agribisnis Produksi Sumberdaya Perikanan Agribisnis Hasil Pertanian
Agribisnis Mekanisasi Pertanian Penyuluhan Pertanian
Kehutanan
PROGRAM DAN HASIL SMK PERTANIAN PROGRAM DAN HASIL SMK PERTANIAN
7. Meningkatnya wirausahawan muda lulusan SMK yang bergerak dibidang bisnis sektor pertanian.
5. Membangun sistem pembelajaran yang mampu menciptakan lulusan siap pakai dan sesuai dengan kebutuhan dan kriteria dunia industri;
4. Uji kompetensi lulusan SMK
3. Kurikulum Agribisnis SMK terselaraskan dengan dunia industri
2. Pembaruan Technologi di SMK Pertanian
1. Transfer keunggulan teknologi dan pengetahuan produk Pangan dari industri ke sekolah;
6. Mengganti SDM bidang pertanian dengan tenaga muda terampil dan
5. Membangun sistem pembelajaran yang mampu menciptakan lulusan siap pakai dan sesuai dengan kebutuhan dan kriteria dunia industri;
4. Uji kompetensi lulusan SMK
3. Kurikulum Agribisnis SMK terselaraskan dengan dunia industri
2. Pembaruan Technologi di SMK Pertanian
1. Transfer keunggulan teknologi dan pengetahuan produk Pangan dari industri ke sekolah;
6. Meningkatnya tingkat kebekerjaan Lulusan SMK pertnatian.
1. Memberikan jaminan kualitas kompetensi lulusan SMK
5. Banyaknya generasi muda yang mau meniti karier dibidang pertanian.
4. Mendukung Pertumbuhan produk produk unggulan pertanian Domestik
3. Mendukung Perkembangan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi pertanian
2. Mempertajam Kompetensi Bisnis Lulusan SMK
1. Memberikan jaminan kualitas kompetensi lulusan SMK
7. Meningkatnya wirausahawan muda lulusan SMK yang bergerak dibidang bisnis sektor pertanian.
6. Meningkatnya tingkat kebekerjaan Lulusan SMK pertnatian.
5. Banyaknya generasi muda yang mau meniti karier dibidang pertanian.
4. Mendukung Pertumbuhan produk produk unggulan pertanian Domestik
3. Mendukung Perkembangan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi pertanian
2. Mempertajam Kompetensi Bisnis Lulusan SMK
6. Mengganti SDM bidang pertanian dengan tenaga muda terampil dan terdidik. PROGRAM HASIL
Quickwin Program SMK Pertanian N O Quickwins Kebutuhan Output Kegiatan Volum e
Program Ketahanan Pangan melalui Program Revitalisasi dan Pengembangan SMK Pertanian SMK Unggul
Bidang Agribisnis dan Agro Teknologi dalam rangka memperkuat ketahanan pangan
1. Pemenuhan Sarpras;
2. Sertifikasi Guru dan siswa;
3. Kerjasama magang dengan industri pertanian dan perkebunan.
4.Budidaya pertanian;
5.Pengolahan hasil pertanian agar memiliki nilai tambah;
6.Membangun Teaching Factory bidang pertanian untuk menghasilkan wirausahawan muda lulusan SMK Pertanian
600 SMK Peningkatan Akses, SMK bidang kelautan dan perikanan yang
1 Peningkatan
1.Pembangunan USB dan sarpras SMK Pertanian khususnya di Luar jawa;
2.Pengolahan hasil
SMK Agrobisnis & Agroindustri
P e ra w a ta n K e se h a ta n T e rn a k
22 Jumlah SMK
A g ri b is n is T a n a m a n P a n g a n D a n H o lt ik u lt u ra
A g ri b is n is T a n a m a n P e rk e b u n a n
A g ri b is n is P e m b ib it a n D a n K u lt u r Ja ri n g a n T a n a m a n
A g ri b is n is Te rn a k R u m in a n si a
A g ri b is n is T e rn a k U n g g a s
A g ri b is n is A n e ka T e rn a k
A g ri b is n is P e ri ka n a n
7
A g ri b is n is R u m p u t La u t
M e ka n is a si P e rt a n ia n
Te kn o lo g i P e n g o la h a n H a si l P e rt a n ia n
P e n g a w a sa n M u tu
P e n yu lu h a n P e rt a n ia n
K e h u ta n a n 60000 50000 40000 30000 10000 20000
54637 25586 8839 9995 13552 1782 1213
24385 1846 2624 28452 719
31
36 344
A g ri b is n is T a n a m a n P a n g a n D a n H o lt ik u lt
A g ri b is n is R u m p u t La u t
A g ri b is n is T a n a m a n P e rk e b u n a n
A g ri b is n is P e m b ib it a n D a n K u lt u r Ja ri n g a n T a n
A g ri b is n is Te rn a k R u m in a n si a
A g ri b is n is T e rn a k U n g g a s
A g ri b is n is A n e ka T e rn a k
P e ra w a ta n K e se h a ta n T e rn a k
A g ri b is n is P e ri ka n a n
M e ka n is a si P e rt a n ia n
37
Te kn o lo g i P e n g o la h a n H a si l P e rt a n ia n
P e n g a w a sa n M u tu
P e n yu lu h a n P e rt a n ia n
K e h u ta n a n 800 600 200 400
638 283 113 145
176
41
14 382
1566 2823
Pengembangan Teaching Factory dan
Technopark
1.d
Apa itu Teaching Factory?
• Teaching Factory (TEFA) adalah pembelajaran
yang berorientasi produksi dan bisnis.• Pembelajaran melalui TEFA adalah proses
penguasaan keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.
Prinsip dasar pembelajaran di TEFA
• Prinsip dasar tearning factory adalah pengintegrasian
pengalaman dunia kerja ke dalam kurikulum sekolah.- Semua peralatan dan bahan serta pelaku pendidikan disusun dan dirancang untuk melakukan proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan produk
(barang ataupun jasa). - Teaching factory merupakan perpaduan dari pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran kompetensi.
• Dalam pembelajaran berbasis produksi, siswa terlibat
langsung dalam proses produksi, sehingga kompetensinya dibangun berdasar kebutuhan produksi. Kapasitas produksi dan jenis produk menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
Tujuan Realisasi Produk dalam Pembelajaran :
1. mempersiapkan individu menjadi pekerja;2. mempersiapkan individu untuk terus belajar ke level yang
lebih tinggi; 3. membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai kemampuannya; 4. menunjukkan bahwa ‘learning by doing’ sangat penting bagi efektivitas pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas;5. mendefinisikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
6. memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi siswa;
7. memberi kesempatan kepada guru memperluas wawasan
instruksional; 8. membantu siswa dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, bagaimana menjalin kerjasama dalam dunia kerja yang aktual, dll;9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih
Manfaat Teaching factory :
1. Menyadarkan siswa bahwa dalam penguasaan keterampilan siswa tidak
hanya mempraktikkan soft skill dalam pembelajaran,(bekerja dalam tim, melatih kemampuan komunikasi interpersonal dari buku), tetapi juga merealisasikan pengetahuan secara langsung dan latihan bekerja untuk(Hadlock, Wells, Hall, Clifford, Winowich, dan Burns 2008: 14) memasuki dunia kerja secara nyata .
2. Sarana pelatihan dan praktik berbasis produksi secara langsung bagi siswa
yang berorientasi pada pasar;
3. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan biaya-
biaya operasional pendidikan dan peningkatan kesejahteraan.4. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship guru dan siswa;
5. Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri siswa melalui kegiatan
produksi;
6. Menjalin hubungan yang lebih baik dengan dunia usaha dan industri serta
Konsep TEFA
Konsep teaching factory menemukan adanya beberapa faktor yaitu:(1)pembelajaran keterampilan murni yang biasa saja
tidak cukup; (2)Siswa dan Guru melalui pembelajaran yang berbasis produksi, mendapat pengalamanlangsung menggandengkan berbagai komponen
kompetensi dalam satu ikatan; dan(3)pengalaman, pembelajaran berbasis team yang melibatkan siswa, guru dan partisipasi industri memperkaya proses pendidikan dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak. Bagaimana Cara Menerapkan Teaching Factory? Pembelajaran Teaching Factory diterapkan antara lain : 1) Sebagai salah satu Mata Pelajaran.
2) Sebagai pembelajaran kewirausahaan; 3) Menjadi bagian integral dari materi Bimbingan Karir dan Pengembangan Kreativitas dan Program Pengembangan Diri; 4) Sebagai pembelajaran produktif di SMK;
5) Sbagai bagian dari tugas akhir siswa; 6) Sebagai pembelajaran yang berbasis tematik integratif di SMK.
Teaching Factory dalam Kurikulum K2006 dengan K13 Pkn, seni budaya, dll Pkn, seni budaya, dll
Normatif Normatif K2006
Matematika, Fisika, Biologi, Matematika, Fisika, Biologi, MAPEL MAPEL Adaptif
Adaptif Kimia, IPA, IPS dan Bahasa Kimia, IPA, IPS dan Bahasa
SMK SMK
Teori Kejuruan & Teori Kejuruan & Produktif Produktif
Praktikum Praktikum Pembelajaran Teaching Factory sebagai Implementasi Pembelajaran Tematik Integratif dalam mata pelajaran Kejuruan di SMK
K13 Pembelajaran TEFA VS Komponen Keterampilan BARANG BARANG BARANG
Pembejalaran PRAKTIK Pembejalaran PRAKTIK
Pembuatan Produk
Komponen Keterampilan
Komponen Keterampilan
Pembelajaran Kejuruan yang tematik integratif
Gudang Gudang Pasar Pasar Contoh Pelaksanaan TEFA
1. Hotel Training ;
2. Restourant;
3. Perakitan dan Produksi Komputer;
4. Penanaman, pembibiran dan produksi hasil pertanian;
5. Pembuatan Kriya Cindera mata dan produk kerajinan;
6. Usaha Jasa Perjalanan Wisata;
7. Toko retail dalam bisnis center;
8. Desain Busana dan boutiq;
9. Penangkapan dan pengolahan hasil Ikan; 10.dll
Sinergi Tata Kelola Teaching Factory di SMK
Kesesuaian dg • (Integrasi)
Kurikulum; Proses
Beban mengajar • Pembelajaran dg
- Proses produksi;
produksi Penilaian • Pembelajaran soft •
Efisiensi &Efektivitas skills (Mengurangi Input,
- Entrepreneurship
Meningkatkan Hasil) Tatakelola Teaching Factory Di SMK (Berbagi)
(Sentuhan) Sumberdaya TIK SDM dan Fasilitas
Dalam manajemen
- Tatakelola Produk, proses dan
- SDM
pelanggan;
- Faisilitas
- Keuangan
- Infrastruktur
- Marketing & Promosi Energi •
- Legalitas
Jaringan komunikasi •
Prinsip-prinsip manajemen teaching factory SMK
1. Kemandirian
2. Akuntabel
3. Transparant
4. Kerjasama
5. Partisipatif
6. Efisien
Kerjasama dengan perusahaan dlm penerapan Teaching Factory
1. Penempatan siswa di industry melalui
Program Kerja Lapangan (PKL) atau On The Job Training(OJT).
2. Disamping itu industry dapat
mengembangkan proses produksi di SMK dengan system kurikulum berbasis industry dan didapat keuntungan diantara industry,SMK maupun siswa3. SMK berperan sebagai mitra dan kepanjangan tangan industry.
Dampak SMK yang menerapkan Teaching Factory
1. Aspek Lembaga
2. Aspek murid atau warga sekolah
3. Aspek Pemanfaatan Sarana dan prasarana
4. Aspek optimalisasi, efektifitas dan efisiensi Pembiayaan
5. Aspek peran serta masyarakat
6. Aspek lingkungan dan kultur sekolah
7. Aspek Pembelajaran produksi
8. Aspek realisasi pengembangan soft skill
9. Aspek Kerjasama industri
10.Aspek kepercayaan publik pada SMK
Ruang lingkup bisnis SMK :