PERAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT

  Andjani Regisa Putri Universitas Lampung

  

PERAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM

PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT

Andjani Regisa Putri, Upik Hamidah, S,H.,M.H., Agus Triono,S.H.,M.H.

  Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro Nomor 1 Bandar Lampung 35154

  Email: regisa_ridayansyah@yahoo.com

  ABSTRAK

  Kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) disertai dengan pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), namun demikian realisasinya di lapangan dihadapkan pada kendala yaitu kurang tepatnya sasaran penerima BLSM. Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam konteks yang demikian melaksanakan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyediaan data statistik dasar mengenai masyarakat miskin yang dijadikan acuan oleh Pemerintah Kota dalam penyaluran BLSM. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat? (2) Apa sajakah faktor penghambat peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat? Pendekatan masalah yang digunakan adalah yuridis normatif dan empiris. Jenis data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Data selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan: (1) Peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat terdiri dari:a) melaksanakan Pendataan Program Perlindungan Sosial melalui basis data terpadu yang digunakan untuk pelaksanaan program BLSM , di mana BPS mengumpulkan data rumah tangga /keluarga sasaran melalui Pendataan Program Perlindungan Sosial b) Melaksanakan Mekanisme Pencacahan, yaitu semua calon rumah tangga sasaran dalam kerangka induk dicacah untuk memperoleh karakteristik rumah tangga. c) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan mitra statistik, yang terlibat langsung sebagai petugas pencacah, sedangkan Ketua RT, Lurah, Camat, sampai Walikota meskipun sifatnya lebih pada koordinatif. (2) Faktor penghambat peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan

  Hariyanti Universitas Lampung

  Bantuan Langsung Sementara Masyarakat terdiri dari: a)Kurangnya Validasi Data Penerima BLSM, yaitu rumah tangga miskin yang didata pada Tahun 2008 langsung digunakan pemerintah untuk diberikan berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti raskin, Jamkesmas dan BLT, sehingga kurang teruji validitasnya b) Pemekaran Wilayah Kecamatan di Kota Bandar Lampung yang berdampak pada perubahan blok sensus, di mana sensus persiapan yang sebelumnya tidak bermuatan dapat berubah menjadi bermuatan, sehingga perlu dipetakan kembali.

  ABSTRACT

  Government policy in increasing the price of fuel oil is accompanied by the implementation of the Direct Aid Society Meantime, however, the realization in the field are faced with obstacles that are less precisely targeted beneficiaries Direct Aid Society Meantime. Central Statistics Bureau of Bandar Lampung in the context of carrying out such a role in accordance with the duties and functions in the provision of basic statistics about the poor that referred by the City Government in the distribution Direct Aid Society Meantime. The problem in this study are: (1) How is the role of Central Statistics Bureau of Bandar Lampung City in implementation of direct aid society meantime? (2) What are the factors inhibiting the role of Central Statistics Bureau of Bandar Lampung City in implementation of direct aid society meantime? The approach used is a problem that normative and empirical. Types of data used are primary and secondary data. Data was collected through library research and field study. Data were then analyzed qualitatively. Research results and discussion show: (1) The role of Central Statistics Bureau of Bandar Lampung City in implementation of direct aid society meantime consists of: a) implementing the social protection program data collection through an integrated database that is used to program implementation direct aid society meantime, where Central Statistics Bureau collect household data/target families through the Social protection program data collection b) Implement enumeration mechanism, is all potential target households enumerated in the parent frame to obtain household characteristics. c) Implement coordination and cooperation with statistical partners, who are involved directly as enumerators, while the Head of Community, Head of Village, Head of District and Mayor of City although it is more on the

  Hariyanti Universitas Lampung

  coordinative. (2) Factors inhibiting the role of Central Statistics Bureau of Bandar Lampung City in implementation of direct aid society meantime consists of: a) Lack of validation data receiver direct aid society meantime, namely poor households recorded in 2008 directly used by the government to be given various poverty alleviation programs such as rice for poor people, social health program and other aid, so less tested its validity b) Proliferation of Regional District in Bandar Lampung City changes impacting upon census blocks, where the census preparations previously charged could turn out to be charged, so it needs to be mapped back.

I. PENDAHULUAN

  Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, menimbulkan pro dan kontra 1) dari semua pihak. Terutama rakyat miskin Percepatan dan perluasan perlindungan yang merasa terbebani. Kenaikkan BBM sosial berupa bantuan siswa miskin, berdampak pada kenaikkan terhadap harga program keluarga harapan dan subsidi bahan-bahan pokok sehar-hari. Pemerintah beras miskin. Program ini untuk secara resmi mengumumkan kenaikan harga mengamankan jangka panjang guna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. memutus rantai kemiskinan sehingga Terhitung per 22 Juni 2013 pukul 00.00 rakyat miskin dapat akses kesehatan dan WIB, harga jual Bensin/Premium/ Gasolin pendidikan.

  RON 88 menjadi Rp 6.500 per liter (semula Rp 4.500/liter), dan harga Solar/Gasolin 2) Langsung Sementara

  Bantuan menjadi Rp 5.500 per liter (semula Rp Masyarakat (BLSM) 4.500/liter. Pengumuman harga baru BBM BLSM sering disebut masyarakat sebagai bersubsidi jenis Premium dan Solar itu kelanjutan dari Bantuan Langsung Tunai disampaikan oleh Menteri ESDM Jero (BLT) merupakan program khusus yang Wacik sesuai Pengumuman Menteri ESDM bersifat sementara berupa Bantuan Nomor

  07.PM/XII/MPM/2013 tentang Langsung Sementara Masyarakat dan penyesuaian harga jual eceran BBM program infrastruktur dasar. bersubsidi. Dan untuk memberikan Dana yang di keluarkan APBN untuk perlindungan kepada warga miskin, program BLSM ini di salurkan melalui Pemerintah mengeluarkan dua program: pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan,pemerintah memberikan uang senilai Rp.300.000.00. untuk kebutuhan sehari-hari.

  Melihat kesejahteraan sosial Indonesia, sudah semestinya jika para Pemimpin/Pemerintah pembuat kebijakan, dan siapa saja yang tergerak membangun Indonesia untuk menengok kembali dan memperkuat konsep manajemen berdasarkan tujuan bernegara untuk merumuskan starategi penanggulangan kemiskinan di Negara tercinta ini. Adapun strategi percepatan penanggulangan kemiskinan seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 Pasal 3 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan sebagai berikut: 1)

  Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin;

  2) Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;

  3) Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil;

  4) Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan

  Pada dasarnya kenaikan BBM dan penyaluran BLSM, merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan kewajiban pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun

  2009 tentang Kesejahteraan Sosial. BLSM adalah hak masyarakat,bukan kebaikan hati atau sogokan politik,tapi tanggung jawab pemerintah (Pasal 4). Kewajiban pemerintah untuk melakukan catur program kesejahteraan sosial, yakni rehabilitas, pemberdayaan, perlindungan, dan jaminan sosial (Pasal 6).

  Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan bahwa tujuan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah untuk mencegah penurunan daya beli masyarakat dan kompensasi menyusul pengurangan subsidi BBM. Pengurangan subsidi menyebabkan kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sehingga daya beli masyarakat menurun terutama masyarakat miskin. Untuk itulah BLSM disalurkan.

  BLSM diberikan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) yaitu Rumah Tangga Miskin (RTM) yang ditandai dengan Kartu Perlindungan Sosial. Dalam praktik ekonomi ,pemerintah biasanya menerapkan apa yang disebut jaringan pengamanan sosial atau

  social safety net untuk kelmpok masyarakat

  tertentu,terutama yang statistic di anggap miskin,manakala terjadi krisis atau terjadi dampak ekonomi yang negatife atas suatu kebijakan. Program Bantuan Langsung Tunai Sementara Masyarakat (BLSM), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaringan Pengaman Sosial (JPS) ini memeng dirancang untuk memberikan bantuan penyesuaian sementara setelah pengurangan subsidi atau perubahan ekonomi yang di sarankan masyarakat rentan seperti kelompok marginal dan warga miskin.

  Kendala lain yang dihadapi adalah lemahnya data masyarakat miskin di Kota Bandar Lampung sebagai penerima BLSM. Hal ini menjadi keprihatinan Komisi A DPRD Bandar Lampung, yang meminta Badan Pusat Statistik (BPS) membenahi data penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Hal itu karena banyak warga miskin yang tidak mendapat BLSM. Komisi A meminta BPS segera berkoordinasi dengan pihak pamong di lingkungan masyarakat, seperti ketua RT, kepala lingkungan, maupun lurah, untuk pendataan warga yang layak dan memang berhak mendapatkan BLSM.

  Jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Bandar Lampung dikurangi Pemerintah Pusat melalui tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K). Menurut Kepala BPS Bandar Lampung Maryono, data rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLSM awalnya disamakan dengan data penerima raskin hasil pendataan program perlindungan sosial (PPLS) 2011, yakni 72.499 RTS. Namun, setelah data itu diberikan dan kemudian diolah kembali oleh TNP2K, jumlah RTS penerima BLSM ditetapkan hanya 55.234. Pengurangan jumlah RTS itu, TNP2K juga tidak melakukan verifikasi ulang ke lapangan. Data langsung diserahkan ke kantor pos untuk dibagikan ke masyarakat. BPS hanya mengirimkan data PPLS 2011 ke TNP2K, dan TNP2K yang mengeluarkan RTS penerima BLSM. Data PPLS 2011 yang diserahkan ke TNP2K, merupakan data yang dihimpun BPS selama enam bulan, sejak Juli 2011 hingga Desember 2011. Data di atas menunjukkan bahwa dalam hal pelaksanaan BLSM, BPS Kota Bandar Lampung memiliki peran dalam hal pendataan jumlah RTS penerima BLSM. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung adalah Perwakilan BPS yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di Kota Bandar Lampung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Permasalahan penelitian ini adalah: 1.

  Bagaimana peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat? 2. Apa sajakah faktor penghambat peran

  Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) Langsung Sementara Masyarakat? sebagai kompensasi kenaikan harga BBM, sedangkan program Iainnya meliputi :

  Tujuan penelitian ini adalah: Subsidi Raskin, Bantuan Siswa Miskin 1.

  (BSM), Jamksemas, dan Program Keluarga Untuk mengetahui pelaksanaan peran

  Badan Pusat Statistik Kota Bandar Harapan (PKH). Dalam pelaksanaan Lampung dalam pelaksanaan Bantuan kegiatan tersebut dibutuhkan basis data Langsung Sementara Masyarakat terpadu yang dapat digunakan untuk 2. programprogram di atas pada tahun 2012-

  Untuk mengetahui faktor penghambat peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar 2014; oleh karenanya pemerintah Lampung dalam pelaksanaan Bantuan menugaskan BPS untuk mengumpulkan data Langsung Sementara Masyarakat rumah tangga /keluarga sasaran melalui

  Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 (PPLS 2011).

  II. METODE PENELITIAN

  Pendekatan masalah yang digunakan adalah Menurut hasil wawancara dengan Maryono yuridis normatif dan pendekatan yuridis selaku Kepala BPLS Kota Bandar Lampung empiris. Pengumpulan data dilakukan maka diketahui bahwa tujuan utama kegiatan dengan studi pustaka dan studi lapangan. PPLS 2011 adalah memperoleh basis data Data dianalisis secara kualitatif. Prosedur terpadu rumah tangga dan keluarga sasaran pengumpulan data dilakukan dengan teknik yang akan dipergunakan untuk berbagai studi pustaka dan studi lapangan. Analisis program bantuan dan perlindungan sosial data dilakukan secara kualitatif. yang akan dilaksanakan oleh pemerintah pada tahun 2012-2014

  

III. PEMBAHASAN Basis data terpadu mencakup 40 persen

A.

  rumah tangga menengah ke bawah (secara Peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar

  Lampung dalam pelaksanaan Bantuan nasional), menurut: Langsung Sementara Masyarakat a.

  Nama dan alamat kepala rumah tangga/keluarga

  1. Pendataan Program b.

  Melaksanakan Wilayah pemukiman sampai tingkat Perlindungan Sosial satuan lingkungan terkecil (Rt, Dusun dIi) dengan persentase yang berbeda-

  BLSM adalah salah satu Program Percepatan beda sesuai dengan intensitas kemiskinannya.

  c.

  Informasi persyaratan program bantuan dan perlindungan sosial.

  Calon rumah tangga sasaran (RTS) yang akan di data pada kegiatan PPLS 2011 mencakup sekitar 45 % rumah tangga menengah ke bawah. Calon RTS ditentukan berdasarkan data hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010), PPLS 2008, dan daftar tunggu PKH. Empat puluh persen (40 %) calon RTS berdasarkan data hasil SP 2010 ditentukan dengan menggunakan metode

  Poverty Targeting (Pov-Tar). Data tersebut

  digabung dengan data hasil PPLS 2008, dan daftar tunggu PKH yang kemudian di cetak dalam daftar PPLS 2011.LS. Selain itu calon RTS jugs diperoleh dari usulan hasil konsultasi dengan 3 (tiga) rumah tangga renengah ke bawah dan hasil penyisiran rumah tangga menegah ke bawah Calon RTS yang berasal dari SP 2010, PPLS 2008. dan daftar tunggu PKH pada daftar PPLS 2011.LS akan mempunyai nomor identitas (ID) yang terdiri dari 6 digit. Digit pertama menyatakan sumber datar dari rumah tangga tersebut, yaitu kode 1 untuk SP 2010, kode 2 untuk PPLS 2008 dan kode 3 untuk daftar tunggu PKH. Digit 2-6 menyatakan nomor urut rumah tangga di dalam masing-masing sumber data tersebut. Gabungan dari berbagai sumber data di atas akan menjadi kerangka induk daftar nama calon RTS yang diperkirakan mencapai 45 % rumah tangga menengah ke bawah.

  BPS Kota Bandar Lampung sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, mempunyai kewenangan dalam hal penyusunan rencana daerah di Kota Bandar Lampung secara makro di bidang statistik. Perumusan kebijakan di bidang statistik untuk mendukung pembangunan daerah di Kota Bandar Lampung. Selain itu penetapan sistem informasi statistik di Kota Bandar Lampung dan Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional di wilayah Kota Bandar Lampung. Kumpulan data dan informasi yang dihasilkan oleh BPS disajikan dalam suatu publikasi tahunan Statistik Indonesia (Statistikal Yearbook of Indonesia) yang berisi gambaran statistik lengkap mengenai kondisiperekonomian, sosial, dan lintas sektor di Indonesia. Dengan bersumber daridata primer hasil pengumpulan data BPS melalui sensus dan survei serta data sekunder dari berbagai instansi sektoral di Indonesia, publikasi ini antara lain menyajikan keadaan geografi dan iklim, susunan pemerintahan, penduduk dan ketenagakerjaan, sosial dan kesejahteraan rakyat, pertanian, pertambangan dan energi, industri pengolahan, konstruksi, hotel dan

  2. Melaksanakan Mekanisme Pencacahan pariwisata, transportasi dan komunikasi, perbankan, investasi, utang luar negeri, Menurut hasil wawancara dengan Maryono asuransi, dan koperasi, harga-harga, selaku Kepala BPLS Kota Bandar Lampung pengeluaran penduduk serta ketersediaan maka diketahui bahwa semua calon RTS dan konsumsi makanan, perdagangan luar dalam kerangka induk selanjutnya dicacah negeri, sistem neraca nasional, dan untuk memperoleh karakteristik rumah perbandingan nasional. Referensi waktu tangga. Hasil pencacahan tersebut kemudian penyajian data bersifat triwulanan, diolah untuk menentukan 40 persen rumah semesteran, dan tahunan. tangga sasaran. Sebelum melaksanakan pencacahan, petugas dilatih terlebih dahulu

  Selain itu BPS melaksanakan kegiatan untuk dibekali penguasaan konsep, definisi Peningkatan Pelayanan Metadata Kegiatan dan metodologi serta cara berwawancara tatistik Dasar, Sektoral dan Khusus. BPS selama dua hari efektif yang di pusatkan di menyempurnakan sistem aplikasi rujukan suatu tempat pelatihan. statistik yang ada, terkait dengan penyelenggaraan kegiatan statistik yang dilakukan oleh BPS, instansi pemerintah, Mekanisme pencacahan dilakukan oleh BPS maupun lembaga penelitian dan institusi Kota Bandar Lampung dalam proses swasta lainnya. Dengan demikian, pada penyediaan data penerima BLSM dengan akhirnya akan diperoleh sistem aplikasi yang langkah-langkah sebagai berikut: lebih baik dengan dukungan metadata yang 1)

  Kunjungan ke Kepala Desa: lebih akurat, sehingga pengguna data dapat a.

  Petugas Pencacah Lapangan (PCL) lebih mudah mengakses data hasil kegiatan memberitahu akan dilakukan statistik dasar, sektoral dan khusus. Tujuan pencacahan di wilayah tersebut. diselenggarakannya aktivitas ini adalah b.

  PCL menanyakan adanya perubahan terselenggaranya sistem administrasi yang SLS (satuan Iingkungan baik guna menunjang kegiatan rujukan setempat/RT) statistik. Selain itu untuk tersebar luaskannya c.

  PCL meminta legalisir surat tugas piranti lunak aplikasi di tempat strategis (stempel dan tanda tangan) sehingga dapat bermanfaat bagi instansi terkait serta terbentuknya dasar-dasar 2)

  Kunjungan ke ketua SLS (Ketua RT) panduan rekomendasi kegiatan statistik.

  a. pencacahan di wilayah tersebut lengkap, dan berkelanjutan. Data dan

  b. melakukan konfirmasi informasi statistik yang berkualitas PCL perubahan SLS merupakan rujukan bagi upaya perumusan c. melakukan verifikasi kebijakan dalam menyusun perencanaan,

  PCL keberadaan rumah tangga yang ada melakukan pemantauan/monitoring, dan di daftar PPLS 2011.LS - PCL mengevaluasi program-program agar meminta pengesahan Ketua SLS sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dapat (stempel dan tanda tangan) dicapai dengan tepat. 3)

  Dalam kaitannya dengan pelaksanaan peran Konsultasi kepala rumah tangga

  PCL meminta usulan rumah tangga yang tersebut BPS telah mencanangkan Program mempunyai kondisi ekonominya sama Penyediaan dan Pelayanan Informasi atau di bawah mereka dan yang belum Statistik (PPIS), yang bertujuan untuk tercatat di daftar PPLS 201115 kemudian menyediakan dan memberi pelayanan data mencatatnya di daftar PPLS 2011.SW. dan informasi statistik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan

  4) pengguna data. BPS secara

  Kunjungan ke Rumah Tangga a. berkesinambungan menyempurnakan dan

  PCL melalukan pencacahan dengan menggunakan daftar PPLS 2011.RT mengembangkan kegiatan pengumpulan, pada setiap rumah tangga yang ada di pengolahan, pengkajian dan analisis, serta daftar PPLS 2011.LS dan daftar diseminasi data dan informasi statistik. Dari PPLS 2011.SW. program ini diharapkan dapat meningkatkan b. kualitas data statistik sehingga lebih

  PCL melakukan penyisiran untuk mencari rumah tangga kurang beragam, rinci, dan akurat yang dapat mampu yang belum tercatat di PPLS dimanfaatkan sebagai indikator data dasar 2011.LS dan daftar PPLS 2011.SW dalam perencanaan baik oleh pemerintah, yang berada pada SLS tersebut dan dunia usaha, peneliti, maupun masyarakat mencatatnya di PPLS 2011.SW luas. kemudian mencacahnya dengan daftar PPLS 2011.RT.

  3. Koordinasi dan Melaksanakan

  BPS dalam hal ini menyediakan data dan

  Kerjasama dengan Mitra Statistik

  informasi statistik berkualitas yang meliputi:akurasi, relevansi, up to date, Menurut hasil wawancara dengan Maryono selaku Kepala BPLS Kota Bandar Lampung maka diketahui bahwa mitra statistik terlibat langsung sebagai petugas pencacah, sedangkan Ketua RT, Lurah, Camat, sampai Walikota juga terlibat walaupun sifatnya lebih pada koordinasinya.

  Pentingnya koordinasi dan kerja sama ini didasarkan pada pertimbangan bahwa secara umum kemampuan BLSM dalam mengurangi kemiskinan sangat tergantung pada akurasi target yang dikenai bantuan tersebut. Penyaluran BLSM akan dihadapkan pada masalah, apabila data tidak akurat. Data yang digunakan didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 untuk data raskin. Akibatnya di lapangan terjadi perubahan data, misalnya, warga yang telah pindah tempat tinggal dan meninggal dunia.

  Dalam kaitannya dengan pelaksanaan peran tersebut BPS telah mencanangkan Forum Masyarakat Statistik (FMS), yaitu sebagai wadah yang bersifat nonstruktural dan independen yang keanggotannya terdiri dari unsur pemerintah, pakar, praktisi dan tokoh masyarakat. Dalam melakukan tugasnya, FMS mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor PER. 006/M.PPN/10/2007 Tentang Kedudukan,

  Tugas dan Wewenang, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Forum Masyarakat Statistik dan ditetapkan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tanggal 30 Oktober 2007.

  FMS bertugas untuk memberikan saran dan pertimbangan dalam berbagai aspek di bidang statistik baik diminta maupun tidak diminta kepada Kepala Badan Pusat Statistik yang dapat diberikan secara berkala atau sewaktu-waktu. Kegiatan luaran FMS berupa workshop atau pertemuan khusus dimaksudkan untuk menjembatani antara penyedia data (BPS) dan pengguna data maupun sumber informasi (responden rumah tangga, perusahaaan, asosiasi.) Penyediaan berbagai jenis data yang dilakukan oleh BPS dilakukan melalui kegiatan sensus, survei, dan sejenisnya, memerlukan proses yang panjang dan biasanya mencakup tahapan pembuatan pedoman dan kuesioner, pendataan lapangan,pengolahan hasil lapangan, serta pembuatan tabel analisis. Pedoman pelaksanaan sensus atau survei berisi tentang konsep definisi dan klasifikasi terkait dengan data yang akan dikumpulkan, serta tata cara bagaimana data tersebut dikumpulkan, diolah, ditabelkan, dan dianalisis. Aktivitas Penyusunan dan penyempurnaan klasifikasi, konsep definisi dan ukuran-ukuran statistik dimaksudkan untuk menyempurnakan klasifikasi, konsep definisi dan ukuran- ukuran statistik agar tercipta keseragaman interpretasi untuk menyediakan klasifikasi hasil produksi per komoditi yang lebih rinci dan lengkap. Menyediakan paket program pencarian lapangan usaha guna mempermudah pengguna serta menyediakan basis data lapangan usaha guna memperkaya informasi jenis lapangan usaha yang dapat ditambahkan. BPS Mensosialisasikan jenis- jenis klasifikasi yang ada, dan peningkatan pemahaman mengenai klasifikasi kepada pengguna klasifikasi, baik internal maupun eksternal BPS.

  Kedudukan BPS sebagai Pusat Rujukan Statistik membawa konsekuensi berupa tuntutan akan ketersediaan sistem informasi yang memudahkan pengguna data statistik memperoleh informasi secara cepat, akurat dan andal. Untuk memenuhi tuntutan tersebut BPS telah melakukan pembangunan kemasan-kemasan informasi secara bertahap. Dalam rangka mengantisipasi peningkatan jumlah pengguna, dan kebutuhan data statistik yang semakin beragam, dibutuhkan bentuk hubungan Internet baru yang mampu menampung penambahan tersebut. Kebutuhan ini telah dipenuhi dengan penambahan kapasitas jaringan melalui provider internet sehingga BPS mampu memanfaatkan hal tersebut dengan penambahan kapasitas yang lebih besar. dalam rangka memenuhikebutuhan pengguna data statistik yang semakin beragam.

  B.

  Faktor Penghambat Peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat 1.

  Kurangnya Validasi Data Penerima BLSM

  Dalam pelaksanaan PPLS 2011 ini berbeda dengan PPLS 2008 maupun PSE 2005. Jika pada saat PSE 2005 BPS ditugasi Iangsung mendata rumah tangga miskin (RTM) dan pada saat PPLS 2008 BPS juga ditugasi Iangsung mendata rumah tangga sasaran (RTS). Artinya rumah tangga miskin yang di data BPS pada saat itu langsung di gunakan oleh pemerintah untuk diberikan berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti raskin, jamjesmas, maupun BLT. Sedangkan pada saat PPLS 2011 BPS hanya ditugasi mendata rumah tangga 40 % menengah ke bawah, penentuan rumah tangga mana yang akan mendapatkan bantuan program di tentukan oleh TNP2K yang kemudian di seleksi lagi dengan metodologi tertentu tanpa validasi ke lapangan. Kemiskinan makro menurut BPS dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional di Bandar Lampung hanya kurang lebih 14 persen. Artinya di dalam 40% rumah tangga yang di data BPS itu memang ada yang tidak miskin, walaupun juga tidak bisa dikatakan sebagai rumah tangga yang kaya, sehingga dalam penentuan rumah tangga miskin bisa saja terjadi kesalahan bila tidak dilakukan validasi ke lapangan.

  Pemekaran Wilayah Kecamatan dalam Kota Bandar Lampung

  Pemekaran wilayah kecamatan dan kelurahan yang terjadi di Kota Bandar Lampung berakibat pada perubahan blok sensus.Walaupunpada prinsipnya tidak ada pembentukan blok sensus baru setelah Sensus Penduduk 2010. Blok sensus persiapan yang sebelumnya tidak bermuatan dapat berubah menjadi bermuatan, sehingga perlu dipetakan. Sehubungan dengan itu dilakukan Updating peta wilayah yang mengalami perubahan tersebut. Updating MFD saat ini sudah difasilitasi melalui MFD Online, sedangkanUpdating peta harus dilakukan dengan kunjungan lapangan untuk memetakan batas-batas wilayah yang mengalami perubahan. Diharapkan seluruh peta wilayah kerja statistik setingkat desa/kelurahan dan blok sensus yang terdaftar dalam MFD dapat tersedia, baik dalam bentuk peta analog maupun dalam bentuk peta digital. Karena Updating MFD Online dilakukan setiap semester maka Updating Peta Analog maupun Updating

  Peta Digital perlu dilakukan setiap tahun.Inti dari kegiatan ini adalah melakukan Updating peta digital desa dan kecamatan.

  IV. KESIMPULAN 1.

  Peran Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat terdiri dari: a.

2. Terjadinya

  Melaksanakan Pendataan Program BLSM BPS Kota Bandar Lampung melaksanakan pendataan program perlindungan sosial melalui basis data terpadu yang digunakan untuk pelaksanaan program BLSM , di mana BPS mengumpulkan data rumah tangga /keluarga sasaran melalui Pendataan Program Perlindungan Sosial b. Melaksanakan

  Mekanisme Pencacahan Terhadap Penerima BLSM BPS Kota Bandar Lampung melaksanakan pencacahan data yaitu semua calon rumah tangga sasaran dalam kerangka induk dicacah untuk memperoleh karakteristik rumah tangga. Hasil pencacahan tersebut kemudian diolah untuk menentukan 40 persen rumah tangga sasaran penerima BLSM c.

  Melaksanakan Koordinasi dan

  Jakarta. 2004. Jefferson, Rumajar. 2006. Otonomi

  LP3ES,Jakarta. Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial

  dalam Rangka Menunjang Pembangunan Daerah,

  Rasyid, Ryaas. 2000. Desentralisasi

  Fajar Otonomi Daerah, Pusat Studi Hukum UII, Yogyakarta.

  Manan, Bagir. 2005. Menyongsong

  Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia; Identifikasi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penyelenggaraanya, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.

  Manado. Kaho, Josef Riwo. 2002. Prospek

  Daerah: Sketsa. Gagasan dan Pengalaman, Media Pustaka,

  Himawan, Muammar. Pokok-Pokok Organisasi Modern . Bina Ilmu.

  Kerjasama dengan Mitra Statistik BPS Kota Bandar Lampung melaksanakan melaksanakan koordinasi dengan mitra statistik yang terlibat langsung sebagai petugas pencacah, sedangkan Ketua RT, Lurah, Camat, sampai Walikota meskipun sifatnya lebih pada koordinatif.

  Hukum Indonesia . Bandung. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

  Djamali, R. Abdoel. 2001. Pengantar

  Kewenangan . PT. Rineka Cipta Jakarta.

  Admosudirjo, Prajudi. 2001. Teori

2. Faktor penghambat peran Badan Pusat

  Daftar Pustaka

  Kota Bandar Lampung yang berdampak pada perubahan blok sensus, di mana sensus persiapan yang sebelumnya tidak bermuatan dapat berubah menjadi bermuatan, sehingga perlu dipetakan kembali.

  Kurangnya Validasi Data Penerima BLSM, yaitu rumah tangga miskin yang di data BPS Tahun 2008 langsung di gunakan oleh pemerintah untuk diberikan berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti raskin, Jamkesmas dan BLT, sehingga kurang teruji validitasnya b. Pemekaran Wilayah Kecamatan di

  Statistik Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat terdiri dari: a.

  • . Sosiologi Suatu Pengantar . Rajawali Press. Jakarta. 2002.

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan Kedua Atas UU Nomor

  http:// antaranews.com/berita/380706/ blsm-dari-berbagai-pandangan diunduh pada tanggal 06- November-2013

  Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

  Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

  Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan

  32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

  Sebagai Kebijakan Publik-Peran Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial dalam Mewujudkan Negara Sejahtera (Welfare) di Indonesia

  Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

  Alumni.Bandung. 1986. UUD 1945 Amandemen Keempat Undang-Undang Republik Indonesia

  Sudarto. Kapita Selekta Hukum.

  Jakarta. 1983.

  Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum . Rineka Cipta.

  , Alfabeta, Bandung.

SUMBER LAIN

  http//bem.unair.ac.id/2013/06/25/diskusi

  • publik-menguak-misteri-kenaikan- bbm-blsm/ di unduh tanggal 06 November 2013 unduh pada tanggal 06 November 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/ Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Diunduh tanggal 6 November 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/garis kemiskinan. Diunduh Tanggal 6 November 2013 http://lampost.co/berita/sejumlah-warga- miskin-di-bandar-lampung-tidak- terima-blsm. Diunduh tanggal 21 November 2013 http://lampost.co/berita/jumlah- penerima-blsm-dikurangi-tim-pusat. Diunduh tanggal 21 November

  2013