SISTEM INFORMASI PENGADUAN MASYARAKAT PA

Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST)
Maret 2017, pp. 191~196

191

SISTEM INFORMASI PENGADUAN MASYARAKAT
PADA DEWAN PERS INDONESIA
1

Dedi Manholik , Agus Junaidi

2

1

STMIK Nusa Mandiri Jakarta
e-mail: dedy.kholik@gmail.com
2

AMIK BSI Jakarta
e-mail: agus.asj@bsi.ac.id


Abstrak
Dewan pers merupakan salah satu lembaga negara yang menangani kasus pers di Indonesia.
Kasus-kasus pers selama ini dilaporkan oleh masyarakat dengan cara mendatangi dan
menuliskan keluhan melalui administrasi yang ada pada dewan Pers. Hal ini tentu menyulitkan
jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pengaduan tetapi terkendala dengan jarak yang
jauh atau tidak mempunyai waktu untuk mengadukan permasalahannya. Tujuan dari penelitian
ini adalah membuat aplikasi pengaduan di Dewan Pers agar masyarakat dapat mengadukan
permasalahan tentang pers tanpa dibatasi tempat dan waktu. Untuk membuat aplikasi
pengaduan ini dibutuhkan beberapa metode pengumpulan data yaitu studi pustaka, observasi
dan wawancara Sedangkan tahapan dalam penelitian meliputi analisa kebutuhan, desain,
pembuatan kode program aplikasi, pengujian dan implementasi sistem yang sudah dibuat..
Aplikasi berbasis web ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP dan untuk
mengatur database digunakan MySQL. Pada web pengaduan masyarakat telah dibuat suatu
sistem yang memiliki fasilitas seperti registrasi pengadu, input tuntutan, pembahasan dan tindak
lanjut dan mencetak laporan. Sistem ini telah diuji menggunakan model pengujian blackbox dan
kedepannya dapat dikembangkan lebih lanjut untuk dapat menangani proses yang lebih
kompleks. Dengan demikian penelitian ini akan memudahkan masyarakat untuk mengadukan
permasalahan tentang pers diwilayah Negara Indonesia kapanpun dan dimanapun.
Keywords: pengaduan, pers, web, aplikasi

1. Pendahuluan
Peningkatan pelayanan publik adalah salah
satu
reformasi
birokrasi
peningkatan
pelayanan masyarakat. Selama ini dapat
dikatakan bahwa, kualitas pelayanan publik
masih dalam kondisi memprihatinkan. Hal ini
dapat dibuktikan dengan begitu banyaknya
pengaduan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan publik, yang diajukan secara
langsung kepada unit pelayanan publik dan
aparatnya. Dimana kebutuhan pengelolaan
data dapat menghasilkan informasi secara
cepat dan tepat yang sangat diperlukan,
namun melihat dari perkembangan teknologi
yang cepat ini belum terlalu sepenuhnya
dimanfaatkan oleh pemerintah, salah satu
contohnya adalah dalam bidang pelayanan

untuk
masyarakat
khususnya
dalam
melayani pengaduhan atau keluhan dari
masyarakat. Masyarakat saat ini bisa
melakukan pengaduan atau keluhan melalui
Dewan Pers, namun masyarakat tidak tahu

sejauh mana proses yang pengaduannya
ditanggapi, mereka tidak tahu apakah
pengaduan atau keluhan yang mereka
adukan sampai ke pihak yang berhubungan
atau tidak, sehingga mereka tidak tahu
apakah pihak yang berhubungan merespon
pengaduhan atau keluhan yang mereka
adukan. “Pelayanan publik adalah segala
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan publik. Dalam

penyelenggaraan pelayanan publik, aparatur
pemerintah bertanggung jawab untuk
memberikan pelayanan yang terbaik secara
efektif dan efisien kepada masyarakat dalam
rangka
menciptakan
kesejahteraan
masyarakat”, (Monoarfa, 2012) .
Kemajuan dibidang teknologi, komputer,
dan telekomunikasi telah mendukung
perkembangan internet. Dengan internet
lembaga negara ataupun pelaku bisnis
tidak lagi mengalami kesulitan dalam

Diterima 13 Maret 2017; Revisi 14 Maret 2017; Disetujui 15 Maret 2017

ISBN: 978-602-61242-0-3
memperoleh informasi apapun, untuk
menunjang aktivitas bisnisnya, yang
membuat segalanya jadi lebih mudah dan

menjadikan segalanya jadi lebih cepat,
termasuk
salah
satunya
sebagai
penyampaian informasi.
Menurut Holle (2011) “Pemerintahan di
seluruh dunia pada saat ini menghadapi
"tekanan" dari berbagai pihak untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
meningkatkan
partisipasi
aktif
dalam
pemberian informasi bagi masyarakat serta
dituntut untuk lebih efektif. Hal tersebut
menyebabkan
e-Government
atau
pemerintahan berbasis elektronik semakin

berperan penting bagi semua pengambil
keputusan” .
Untuk mengatasi masalah tersebut agar
lebih mudah dan efisien dalam melakukan
pengaduan atau keluhan, Dewan Pers
selaku
lembaga
yang
menangani
permasalahan media di Indonesia membuat
sebuah modul untuk membantu masyarakat
dalam melakukan pengaduan atau keluhan
dari masyarakat, modul tersebut berupa
laman web yang bisa diakses oleh
masyarakat secara langsung dan nantinya
pengaduan dan keluhan dari masyarakat
akan ditangani langsung oleh admin media
center yang secara khusus diadakan oleh
Dewan Pers.
“Pelayanan publik yang

diberikan harus sesuai dengan indikator
dan prinsip-prinsip dalam pelayanan publik,
sehingga bisa memenuhi dimensi kualitas
pelayanan publik” (Oktariyanda, Zauhar, &
Rochmah).
Beberapa permasalahan yang selama ini
ada dalam pengaduan masyarakat pada
Dewan Pers dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Masyarakat bisa memberikan masukan
dan pertanyaan pada Dewan Pers tetapi
tidak mendapatkan respon dan balasan.
2. Banyaknya permasalahan yang terjadi di
masyarakat
yang
terkait
dengan
pemberitaan oleh media.
3. Masyarakat
masih

sulit
dalam
menyampaikan
pengaduan
kepada
Dewan Pers.
4. Staf pengelola pengaduan masyarakat
mengalami kesulitan dalam mengolah
data yang terlalu banyak.
2. Metode Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan metode kuantitatif dengan
cara menyebarkan pertanyaan (questioner)

KNiST, 30 Maret 2017

kepada responden pengguna web. Menurut

Hasibuan (2007) “Penelitian kuantitatif pada
dasarnya merupakan suatu pengamatan
yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angka atau kuantitas.”
Dalam memperoleh data-data sebagai
bahan penyusunan penelitian, penulis telah
mengumpulkan
data-data
dari
hasil
pengamatan dengan melakukan metode
pengumpulan data dengan cara:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode penelitian
dengan cara melalukan sesi tanya jawab
secara langsung dengan objek penelitian.
Dalam metode ini, penulis melakukan
wawancara dengan Bp. Imam Wahyudi
selaku anggota Dewan dan Bapak Ismanto
bagian pengaduan, agar informasi yang

didapatkan
dapat
membantu
dalam
perancangan program yang akan dibangun
untuk lembaga tersebut.
b. Observasi
Metode ini merupakan cara pengumpulan
data secara langsung dengan mengamati
objek penelitian di Dewan Pes pada bagian
Pengaduan.
c. Studi Pustaka
Penelitian ini ditunjang oleh beberapa jurnal,
buku-buku yang berisi teori-teori yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas
serta catatan-catatan kuliah dan penunjang
lainnya. Pada metode ini, penulis mendapat
banyak bahan masukan tentang bagaimana
merancang atau mengembangan suatu
sistem informasi menurut para ahlinya.

Penelitian ini mempunyai tahapan yang
sesuai dengan teori waterfall (Pressman,
2010) seperti pada gambar berikut:

Sumber: Pressman (2010)
Gambar 1. Tahapan waterfall
3. Pembahasan
Sistem informasi pengaduan masyarakat ini
dibuat menggunakan metode waterfall atau
classic life cycle (Pressman, 2010) dengan
tahapan sebagai berikut:
192

ISBN: 978-602-61242-0-3
A. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
(Software)
Admin dapat login kemudian mengganti
password, mengelola aduan masyarakat,
mengubah serta memasukan data
pengaduan, mengelola info-info lain yang
akan diposting ke website utama, melihat
data pengaduan yang masuk. User dapat
melakukan
registrasi
pengaduan,
mengadukan kasus. Admin dapat login
serta melihat data teradu yang telah
mengisi form pengaduan.
Sistem pengaduan secara online berbasis
web dimana yang mengadukan ke Dewan
Pers tidak perlu datang ke kantor Dewan
Pers. Pengadu melakukan pengaduan
melalui media browser. Berikut ini spesifikasi
kebutuhan (system requirement) dari system
Pengaduan Dewan Pers.
Halaman User:
A1. User dapat regstrasi data.
A2. Sistem pengadu dapat menginput jenis
aduan.
A3. Pengadu dapat menginput tuntutan.
A4. Pengadu dapat mengupload berkas
A5. Pengadu dapat menerima notifikasi
apakah berkas yang dikirim sudah
sesuai atau belum.
A6. Pengadu dapat mengetahui status
aduan.
Halaman Anggota Dewan:
B1. Anggota Dewan dapat regstrasi data.
B2. Sistem
Anggota
Dewan
dapat
menginput jenis aduan.
B3. Anggota Dewan dapat menginput
tuntutan.
B4. Anggota Dewan dapat mengupload
berkas
B5. Anggota Dewan dapat menerima
notifikasi apakah berkas yang dikirim
sudah sesuai atau belum.
B6. Anggota Dewan dapat mengetahui
status aduan.
B7. Anggota Dewan dapat mengubah dan
melihat status pegaduan
B8. Anggota Dewan dapat mengetaui,
mengecek
dan menaprove
data
pengaduan.
B9. Anggota dewn dapat melakukan
pembahasan atau tindak lanjut.
B10. Anggota Dewan dapat menerima
notifikasi pengaduan yang belum
ditindak lanjuti dalam 10 hari
B11. Anggota Dewan dapat mendownload
dan mencetak laporan.
B12. Anggota Dewan dapat dapat melihat
analisa/statistik perbandingan jumlah

KNiST, 30 Maret 2017

kasus yang terjadi saat ini serta
perusahaan yang paling banyak kasus.
B. Desain
Desain program menggunakan Adobe
Dreamweaver CS6 untuk memudahkan
proses
pembuatannya
digunakan
Cascading Style Sheet (CSS) serta
Unified Modeling Language (Sukamto &
Shalahuddin, 2011) dan ERD.
uc Use Case Diagram

input email

«include»

Input Tunutan
Registrasi data
pengadu
«extend»
Input j enis Aduan
«extend»

Isi Formulir
Pengaduan

«extend»
Input Berkas
«include»

Anggota Dew an
Pengadu

Cek Formulir
Pengaduan

«extend»

Aprov al

Cetak Laporan

Gambar 2. Use case diagram pengaduan
act Activ ity Diagram Pengaduan Online
Pengadu

Anggota Dw an

Start

Registrasi Data Pengadu

Input Jenis Aduan

Kirim Data

Cek Data

T
Notifikasi Email

Lengkap

Y
Proses Aprov al

Lengkapi Data
Penginputan
Pembahasan
T

Penyel esai an

End

Gambar 3. Activity diagram pengaduan
online
193

ISBN: 978-602-61242-0-3
C. Code Generation
Code Generation dalam pembuatan web
ini
penulis
menggunakan
bahasa
pemrograman yaitu PHP dan MySQL,
dan
program
ini
merupakan
pemrograman terstruktur, dimana pada
suatu tindakan atau metode untuk
mengorganisasikan dan membuat kodekode program supaya mudah untuk
dimengerti.
Kode program pada pengaduan masyarakat
pada dewan pers adalah:












Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59